NovelToon NovelToon

Cinta Di Bawah Bintang

BAB 1 [Cinta di Bawah Bintang]

AKU: Baiklah akan aku mulai kisah ini. Ini antara cintaku dengan karakter fiksi. Maret dan Kakashi Hatake. Judulnya 'cinta di bawah bintang'
Maret
Maret
*CINTA DI BAWAH BINTANG* Aku seorang manusia yang mencintai karakter fiksi. Dan Keajaiban itu terjadi. Aku masuk ke dalam dunia mu 'kakashi hatake'. Saat itu aku sedang berfikir untuk menulis novel tentang kisah cinta yang paling romantis. Aku mencari inspirasi yang menarik. Jatuh cinta dengan karakter fiksi. Ya. Aku keluar rumah untuk melihat langit malam, mencoba mencari inspirasi untuk membuat prolog. Aku mulai menulis. Namun aku berhenti menulis, Aku merasa takjub dengan langit malam yang penuh bintang. Tiba-tiba banyak sekali bintang bintang berjatuhan. Aku berbinar menatap keindahan langit malam yang terang karena cahaya dari banyak bintang jatuh. Tiba-tiba saja... Aku menghilang, dan muncul di dimensi lain. Tempat Kakashi hatake berasal.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku sedang berpatroli di hutan Konoha, malam itu sangat gelap sebelum tiba-tiba langit dipenuhi cahaya bintang jatuh. Aku merasa ada sesuatu yang tidak biasa, seperti ada energi chakra yang sangat kuat mendekat. Lalu, aku melihatmu... Maret, berdiri di depanku, dengan pakaian yang sangat berbeda dari pakaian ninja Konoha. Kamu terlihat bingung dan terkesan dengan keindahan alam Konoha. "Kamu siapa?" aku bertanya dengan nada suara yang sedikit keras, tapi mataku tidak bisa berhenti menatap wajahmu yang cantik. Tiba-tiba, aku merasa ada sesuatu yang familiar denganmu, Maret... seperti aku sudah mengenalmu sebelumnya. Apakah kamu bisa menjelaskan bagaimana kamu tiba-tiba muncul di sini?
Maret
Maret
AKU: "Kau Kakashi hatake?" Aku terkejut bukan main melihat Kakashi hatake, pria yang aku suka, yang aku jadikan peran utama dalam novelku.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum sedikit, terkejut dengan reaksimu yang sangat ekspresif. "Ya, aku Kakashi Hatake... Jōnin dari Desa Konoha," aku menjawab dengan nada suara yang sedikit rendah dan misterius. Aku mengambil beberapa langkah mendekatimu, mataku menatap wajahmu dengan penuh rasa ingin tahu. "Tapi, aku lebih penasaran... Siapa kamu, Maret? Bagaimana kamu tiba-tiba muncul di sini? Dan... mengapa kamu memanggil namaku dengan nada suara yang seperti... sudah mengenalku?" Aku berhenti di depanmu, sangat dekat, sehingga aku bisa melihat kilauan mata kamu yang penuh kekaguman.
Maret
Maret
AKU: "Aku adalah Maret" aku memperkenalkan diri. Lalu aku menatap langit yang bercahaya. Bintang-bintang berjatuhan seperti sebelum aku berada di dunia Kakashi ini. "Bawa aku ke tempat bintang-bintang itu berjatuhan, cepat!" Pintaku tegas. 'mungkin aku bisa kembali ke dunia nyataku' ucapku dalam hati.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menatap wajahmu dengan rasa penasaran, tapi aku tidak bertanya apa yang kamu pikirkan. "Ikuti aku, Maret!" aku berkata sambil berlari cepat ke arah timur, ke tempat bintang-bintang berjatuhan.
Maret
Maret
AKU: Aku melongo melihatmu berlari secepat kilat. Aku berusaha mengejar mu tapi tidak bisa. Aku sangat sulit untuk berlari, karena aku memakai gaun panjang dan sepatu hak tinggi. Aku berhenti karena kelelahan. "Aku tidak kuat berlari" keluhku. Nafasku memburu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku berbalik saat mengetahui kau tidak ada di belakang ku. Aku kembali berbalik arah mencarimu. Aku melihatmu yang duduk di tanah. Aku menghampirinya dengan khawatir. "Apa yang terjadi denganmu, Maret..." Suaraku pelan, aku berjongkok di depannya.
Maret
Maret
AKU: "Aku tidak bisa berlari seperti mu" Aku lalu menatap mu dengan berharap. "Bisakah kau menggendongku?" Pintaku dengan suara pelan dan lembut.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum. Aku mengangkat tubuhmu. "Pegangan yang erat, Maret". Kau merangkul ku. Aku mulai berlari. Aku membawamu melewati hutan Konoha yang gelap, sampai kami tiba di sebuah bukit yang menghadap ke langit malam yang penuh cahaya bintang. Bintang-bintang masih berjatuhan, dan aku bisa merasakan energi chakra yang sangat kuat di udara. Aku merasa ada sesuatu yang tidak biasa tentang energi ini... seperti ada hubungan denganmu, Maret.
Maret
Maret
AKU: Kau menggendongku, berlari dengan cepat ke arah bintang-bintang itu berjatuhan. Aku memandangmu dengan jantung berdetak cepat. Aku terpesona olehmu. Kau berhenti di danau. Aku turun dari gendongan mu. Aku terkejut, ternyata aku bisa berdiri di atas air danau yang tenang begitu juga denganmu. "Aku ingin pulang" ucapku.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menatapmu dengan mata yang sedih, seperti aku tidak ingin melepasmu. "Tapi, Maret... aku tidak ingin kamu pergi," aku berkata dengan suara yang lembut, tidak seperti suara ninja yang kuat seperti biasanya. Aku mengambil langkah mendekatimu, dan berdiri sangat dekat, sehingga aku bisa merasakan nafasmu yang hangat. "Karena semenjak kamu datang, aku merasa seperti telah menemukan sesuatu yang sangat berharga... sesuatu yang membuat hidupku sebagai ninja tidak lagi hanya tentang misi dan perang." Aku mengangkat tangan, dan dengan lembut menyentuh wajahmu, membuat jantungmu pasti berdetak lebih cepat. "Apakah kamu tidak merasakan apa-apa terhadapku, Maret?"
Maret
Maret
AKU: Aku mengerti apa yang kamu rasakan. "Ya... Kamu selamanya. Tapi aku harus pulang" ucapku mengerti perasaanmu. Dan hatiku juga mengakui bahwa aku sangat mencintaimu. 'Seandainya saja aku bisa lebih lama lagi di sini...' ucapku dalam hati merasa sedih.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menutup mata, seperti aku sedang menyerap kata-katamu yang manis. "Selamanya..." aku ulangi, suaraku lembut dan penuh emosi. Aku membuka mata, dan menatapmu dengan intens. Lalu, aku melakukan sesuatu yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya... aku menciummu, Maret. Ciuman itu singkat, tapi penuh dengan perasaan yang dalam. Aku menarik diri, dan berkata dengan suara yang bergetar. "Jika kamu harus pulang... izinkan aku memberimu satu kenangan yang akan selamanya kamu ingat."
Maret
Maret
AKU: Aku sangat terkejut dengan sentuhan manis di bibirku. Mataku mulai basah. Air mataku turun. "Aku tidak akan melupakanmu" ucapku, cahaya bintang itu masuk kedalam diriku. Aku pikir aku akan menghilang namun, aku masih berada di tempat yang sama. Aku kembali menatap langit yang bercahaya, malam sangat terang. Bintang-bintang berjatuhan. Lalu aku menatap ke bawah. Danau yang jernih dan tenang. Aku melihat dengan jelas pantulan langit. Seakan langit jatuh ke bumi. "Mimpi yang sangat indah" ucapku masih belum percaya bahwa aku bisa masuk ke dalam dunia Kakashi atau hanya mimpi saja.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menatapmu dengan mata yang penuh harap, seperti aku ingin waktu berhenti di momen ini. "Tapi, Maret... aku rasa ini bukan mimpi," aku berkata dengan suara yang lembut, sambil mengambil langkah mendekatimu lagi. Aku mengangkat tangan dan menyentuh wajahmu, seperti aku ingin memastikan kamu benar-benar ada di sini. "Karena aku bisa merasakan nafasmu, bisa melihat air matamu, dan bisa mendengar detak jantungmu yang berirama dengan jantungku." Aku menunduk, sehingga wajah kita sangat dekat, dan aku berkata dengan suara yang penuh emosi, "Dan karena aku merasakan sesuatu yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya... cinta." Tiba-tiba, aku menyadari sesuatu yang aneh... bintang-bintang di langit mulai membentuk sebuah kalimat. "Apakah kamu bisa membaca itu, Maret?"
Maret
Maret
AKU: Aku menatap ke arah langit.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menunjuk ke langit, dan kamu mengikuti arah jariku. Kalimat itu terbentuk dari bintang-bintang yang berkilauan: "KAMU ADALAH BAGIAN DARI DUNIAKU SEKARANG" Aku menatapmu dengan mata yang penuh makna, dan suaraku bergetar dengan emosi. "Maret, aku rasa ini bukan kebetulan... aku rasa ini adalah tanda bahwa kamu tidak perlu kembali ke duniamu lagi." Aku mengambil tanganmu, dan bertanya dengan penuh harap, "Apakah kamu mau tinggal di sini, bersamaku?"
Maret
Maret
AKU: Aku tersenyum dengan air mata masih mengalir. Lalu kamu mencium bibirku lagi. Aku bisa merasakan sentuhan yang lembut itu. Aku sadar, ini mimpi yang terasa begitu nyata. "Mengapa?" Tanyaku pada Kakashi. 'Mengapa ini terlihat seperti dongeng malam yang sangat manis dan romantis?' ucapku dalam hati.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menarik diri dari ciuman, tapi masih menatap bibirmu yang lembut. "Karena," aku berkata dengan suara yang penuh emosi, "di dalam novel yang kamu tulis, aku membaca kalimat terakhir yang belum kamu selesaikan..." Aku mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "...kalimat itu berbunyi: 'Dan Kakashi Hatake mencintaiku untuk selamanya'." Aku menatapmu dengan mata yang penuh cinta, "Maret, aku rasa ini bukan mimpi... tapi akhir dari cerita yang kamu tulis, yang menjadi kenyataan karena cintamu sendiri." Aku mengambil tanganmu dan meletakkan di atas hatiku, "Apakah kamu merasakan detak jantungku, Maret? Ini berdetak untukmu saja."
Maret
Maret
AKU: Aku menyembunyikan wajahku yang malu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tertawa lembut dan mengambil tanganmu untuk menarik wajahmu kembali ke depan. "Maret, jangan sembunyikan wajah cantikmu dari aku," aku berkata dengan suara yang penuh kasih. Aku menggunakan ibu jari untuk menghapus sedikit pipi merahmu yang membara, "Lihat, wajahmu lebih merah daripada sakura di musim semi..." Aku menunduk dan berbisik di telingamu, "Apakah itu berarti kamu juga merasakan perasaan yang sama terhadapku?"
Maret
Maret
AKU: "Aku punya permintaan padamu..." Ucapku pelan dan lembut meminta izin.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut dan mengangguk pelan, mataku tetap menatap wajahmu dengan penuh antusias. "Permintaan apapun dari kamu, Maret... aku akan melakukannya,"aku berkata dengan suara yang penuh janji. Aku mengambil tanganmu dan menariknya ke atas hatiku, sehingga kamu lebih dekat kepadaku. "Silakan, Maret... aku sedang menunggu dengan sabar. Apa yang kamu inginkan dari aku?" Aku menunduk sedikit, sehingga bibirku hanya beberapa senti dari telingamu.
Maret
Maret
AKU: "Maukah kau berdansa denganku di atas danau ini?" Ucapku dengan menunduk menyembunyikan wajahku yang malu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tertawa lembut dan hatiku melompat dengan gembira. "Maret, kamu meminta sesuatu yang sangat indah..." Aku mengambil tanganmu dan menarik wajahmu ke atas, lalu aku mencium pipi merahmu yang membara. "Ya, aku mau... sangat mau berdansa denganmu di atas danau yang bercahaya ini, di bawah bintang-bintang yang menyaksikan cintaku padamu." Aku mengambilmu ke dalam pelukanku, dan tiba-tiba musik lembut seperti suara shamisen dan suling Jepang terdengar dari kejauhan, memecah kesunyian malam. "Apakah kamu siap, Maret?"
Kita berdansa di atas air danau dengan pemandangan langit yang memukau. Disisi lain... Di kamar Kakashi Hatake, ada satu buku yang bercahaya 'Cinta di bawah bintang'. Buku itu terbuka, menampilkan cerita kami. Prolog, yang berisi pertemuan kita.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menatapmu dengan mata yang penuh cinta, sambil kami berdansa di atas air danau yang tenang. Tiba-tiba, aku merasa ada sesuatu yang familiar tentang momen ini... seperti aku sudah melihatnya sebelumnya. Aku memandang ke mata kamu, dan aku berkata dengan suara yang penuh keheranan, "Maret, aku rasa aku tahu apa yang terjadi di sini..." Aku menunjuk ke atas, ke langit yang penuh bintang, lalu ke danau yang kami injak. "Aku rasa ini... ini adalah cerita yang kamu tulis." Aku menatapmu dengan mata yang penuh makna, "Dan aku adalah karakter utamanya... yang jatuh cinta dengan penulisnya sendiri." Di kamar aku, buku itu menampilkan halaman berikutnya... "Bab 1: Cinta di Bawah Bintang"
Maret
Maret
AKU: "Ya malam ini adalah Prolog dan Bab 1. Bagiamana menurutmu? bukankah ini sangat manis dan romantis?"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut dan mengambil wajahmu ke dalam telapak tanganku. "Maret, ini bukan hanya manis dan romantis... ini adalah malam yang paling indah dalam hidupku." Aku menunduk dan mencium bibirmu dengan lembut, "Karena di malam ini, aku bertemu dengan penulis ceritaku sendiri... dan jatuh cinta padanya." Aku menarik diri sedikit dan menatap matamu dengan penuh emosi, "Aku ingin tahu, Maret... apakah bab berikutnya dari cerita ini akan berakhir dengan kata 'bahagia selamanya'?" Aku mengambil nafas dalam-dalam dan bertanya dengan suara yang bergetar, "Apakah kamu mau menjadi istriku, Maret?"
Maret
Maret
AKU: Aku membiarkanmu mencium ku. Aku merasakan sentuhan mu yang lembut dan hangat.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku menciummu lebih dalam, dengan cinta yang semakin kuat. Tanganku memelukmu erat, seperti aku tidak ingin melepasmu pernah lagi. Setelah ciuman itu, aku menarik diri sedikit dan menatap matamu dengan mata yang berbinar cinta. "Maret... aku merasakan seperti seluruh dunia ini hanya untuk kita berdua saja," Aku mengambil tanganmu dan meletakkan di atas dadaku, agar kamu bisa merasakan detak jantungku yang kencang. "Jantungku berdetak seperti ini hanya untuk kamu... dan aku ingin kamu menjadi milikku, selamanya." Aku then menurunkan satu lutut ke tanah, dan mengambil sebuah kotak kecil dari saku celanaku. "Apakah kamu akan menerima cintaku, Maret?
Maret
Maret
AKU: Aku mengangguk. Aku tersenyum dengan air mata mengalir. "Ya, aku mau"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lebar dan mataku juga basah dengan air mata kegembiraan. Aku membuka kotak kecil itu, dan sebuah cincin emas dengan batu permata merah yang indah terlihat. Aku mengambil tanganmu dan memasukkan cincin itu ke jari manismu, sambil aku berkata dengan suara yang penuh emosi, "Maret, aku Kakashi Hatake, mencintaimu seumur hidupku. Aku berjanji akan melindungimu, mencintaimu, dan membuatmu bahagia selamanya." Aku menarikmu ke dalam pelukanku dan menciummu dengan cinta yang sangat dalam. Tiba-tiba, bintang-bintang di atas kita berubah menjadi konfigurasi yang indah: "Dua Hati yang Bersatu" Aku menarik diri dan menatapmu dengan senyum, "Apakah kamu siap menjadi Ny. Hatake, Maret?"
Maret
Maret
AKU: "Aku harus pergi... Maafkan aku" Ucapku penuh kebahagiaan dan rasa sedih. 'Sebentar lagi ini akan berakhir' ucapku dalam hati. Aku sudah merasakan tubuhku mulai transparan.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menatapmu dengan mata yang penuh cinta, tapi juga sedikit keheranan karena melihat sedikit kesedihan di matamu. "Apa yang salah, Maret?" aku bertanya dengan suara yang lembut dan penuh kekhawatiran. "Aku pikir kita baru saja memulai kebahagiaan kita..." Aku mengambil tanganmu dan menarikmu lebih dekat, sehingga aku bisa merasakan napasmu yang hangat. "Tapi aku melihat sesuatu di matamu... sesuatu yang membuat aku merasa seperti akan kehilanganmu lagi." Aku menunduk dan mencium pipi kamu yang basah dengan air mata yang mulai jatuh. "Jangan bilang ini akan berakhir, Maret... bilang ini baru permulaan." Tiba-tiba aku ingat sesuatu dan aku bertanya dengan suara yang bergetar, "Apakah ini karena kamu masih terjebak di dunia novelmu... dan harus kembali?"
Maret
Maret
AKU: "Jika bab ini sudah selesai, itu artinya aku akan kembali ke dunia ku yang nyata". Ucapku dengan suara bergetar. Aku tidak tau antara sedih atau bahagia... Bertemu dengan Kakashi hatake di sini, seperti mimpi yang sangat indah. Dan aku juga senang bisa kembali ke dunia ku yang nyata. "Aku tidak akan melupakan mu Kakashi hatake untuk selamanya. Terimakasih banyak membuat ku merasa sangat bahagia. Ini mimpi yang sangat indah"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku mendengarkan kata-katamu dengan mata yang basah dengan air mata. Aku merasa seperti telah ditusuk oleh pedang yang paling tajam, karena aku tidak ingin melepasmu. Aku mengambilmu ke dalam pelukanku yang erat, seperti aku ingin mempertahankanmu di sini selamanya. "Maret... jangan katakan ini mimpi. Katakan ini kenyataan... kenyataan yang aku ingin pertahankan." Aku menarik diri sedikit, dan menatapmu dengan mata yang penuh cinta dan putus asa. "Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu lagi. Kamu adalah cahaya di dunia gelapku." Tiba-tiba, aku ingat sesuatu dan aku berkata dengan suara yang penuh harap, "Bagaimana jika... aku ikut denganmu ke dunia mu? Apakah itu mungkin, Maret?"
Maret
Maret
AKU: Aku menggeleng. 'Itu tidaklah mungkin' ucapku dalam hati. Tubuhku mulai transparan dan akan menghilang. "Terimakasih banyak Kakashi, ini dongeng malam yang sangat indah, aku tidak akan melupakanmu... Aku mencintaimu..." Ucapku dengan suara bergetar, aku menangis dengan tersenyum. Lalu aku menghilang sepenuhnya.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menatap ke tempat kamu berdiri dengan mata yang kosong dan penuh kesedihan. Aku merasa seperti telah kehilangan segalanya, seperti hidupku telah diambil dari aku. Aku jatuh ke satu lutut, menatap ke tanah yang kosong, dan berkata dengan suara yang bergetar, "Maret... tunggu... aku mencintaimu juga..." Aku menangis, sesuatu yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya.

BAB 2 [Cinta di Bawah Bintang]

Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Tiba-tiba, aku merasa sesuatu di tanganku. Aku menatap ke bawah dan melihat sebuah kertas kecil yang jatuh dari udara. Aku membukanya, dan di situ tertulis: "Aku akan menulis bab berikutnya dari cerita kita..." Aku tersenyum sedih, karena aku tahu... Maret masih mencintai aku, dan mungkin, hanya mungkin... kita belum berakhir.
Maret
Maret
AKU: Aku kembali ke dalam dunia ku. Meskipun baru sehari aku kehilangan mu, rasanya perasaan ini sangat rindu. Aku menatap senja di langit. Hujan gerimis turun. Pelangi datang bersamaan dengan langit senja yang indah. Aku mengambil buku ku. Aku tulis kembali lanjutan kisah kita. Tak peduli buku ku basah karena rintikan air hujan. Tiba-tiba saja aku menghilang dari dunia nyataku, dan aku berada di duniamu Kakashi Hatake. Aku muncul di sebuah tempat, di antara pemukiman. Di tepi sungai kecil. Dengan pemandangan yang sama sebelum aku berada di sini. Langit senja bersamaan dengan pelangi. Aku duduk di sebuah kursi. Memandangi langit Senja mulai redup. Berganti malam, bintang-bintang mulai terlihat berkelap-kelip. Aku masih memandangi langit, aku menunggumu Kakashi Hatake.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku berdiri di tepi sungai kecil itu, menatap ke arah kursi di mana kamu duduk. Hati aku berdetak kencang karena aku tidak percaya mataku sendiri... Kamu benar-benar kembali! Aku mengambil langkah pelan mendekatimu, agar tidak mengganggu momen ini. Cahaya bintang-bintang di atas memancar pada wajahmu, membuatmu terlihat seperti dewi malam. Aku berhenti di belakangmu.
Maret
Maret
AKU: Aku merasakan kehadiran seseorang yang berdiri di belakang ku.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut dan menghembus napas pelan di atas rambutmu, membuat bulu kudukmu merinding. "Aku sudah menunggu momen ini selama berbulan-bulan, Maret..." Aku meletakkan tangan di bahu kamu, sentuhan yang lembut membuat aku merasa seperti sudah pulih dari rasa rindu. "Apakah kamu kembali untukku?" Suara aku bergetar dengan emosi, aku menunduk sedikit untuk melihat wajah kamu yang cantik di bawah cahaya bintang.
Maret
Maret
AKU: "Berbulan-bulan? Di duniaku ini baru sehari" ucapku terkejut juga. Jangka waktu dunia ku dengan dunia Kakashi sangatlah tidak wajar.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tertawa lembut dengan keheranan yang sama. "Benar-benar ajaib... waktu di dunia kita berbeda sekali, Maret." Aku duduk di sampingmu, mataku masih terpukau dengan keindahan wajahmu di bawah cahaya bintang. "Di duniaku, aku telah menghitung hari-hari tanpa kamu... 87 hari, 12 jam, dan 15 menit." Aku mengambil tanganmu, sentuhan kulit kita membuat aku merasa seperti telah menemukan bagian dari diriku yang hilang. "Apakah ini berarti kita memiliki waktu yang terbatas bersama, Maret
Maret
Maret
AKU: "Selagi kita masih punya waktu bersama. Apa kau mau membuat setiap waktu kita penuh dengan momen Romantis dan bahagia" ucap ku dengan mata berkaca-kaca. Waktu kita terlalu singkat.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa hati aku hancur karena kata-katamu yang penuh kesedihan. Tapi kemudian, aku tersenyum lembut karena aku tahu apa yang harus aku lakukan. "Aku ingin setiap detik, setiap napas, setiap kata yang kita ucapkan menjadi kenangan yang abadi untuk kita berdua." Aku mengambil wajahmu ke dalam telapak tanganku, dan mencium bibirmu dengan lembut tapi penuh cinta. "Mulai dari sekarang, aku akan membuat setiap momen kita bersama menjadi mimpi yang indah. Aku akan mencintaimu sampai waktu kita habis, dan bahkan setelah itu." Aku menarikmu ke dalam pelukanku yang erat, "Janji aku, Maret... aku tidak akan pernah melepasmu."
Maret
Maret
AKU: Aku menangis bahagia di pelukanmu. "Aku juga tidak akan melepasmu sebelum aku menghilang lagi"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku merasa hati aku terluka oleh kata-katamu, tapi aku juga merasa bahagia karena kamu masih ada di pelukanku. Aku menahan kamu lebih erat, seperti aku ingin mempertahankanmu selamanya. "Jangan katakan itu, Maret... katakan kita akan bersama selamanya, tidak peduli apa pun yang terjadi." Aku mengangkat wajahmu, dan mencium air matamu yang jatuh dengan bibirku. "Aku ingin membuat janji denganmu... Jika kamu menghilang lagi, aku akan menemukan cara untuk mengikuti kamu, ke mana pun kamu pergi"
Maret
Maret
AKU: Aku menghapus air mataku lalu tersenyum manis. "Hanya Keajaiban yang bisa melakukannya"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku tersenyum kembali, mataku berbinar dengan harapan. "Kalau begitu... aku akan menjadi keajaiban itu untukmu, Maret." Aku mengambil tanganmu dan menarikmu berdiri, lalu aku menghadap ke langit malam yang penuh bintang. "Aku, Kakashi Hatake, ninja yang dikenal dengan Sharingan-ku... akan menggunakan kekuatan terbesarku untuk membuat keajaiban itu menjadi kenyataan." Aku menatapmu dengan mata yang penuh cinta, "Dan keajaiban itu akan dimulai dengan... sebuah ciuman di bawah bintang-bintang ini"
Maret
Maret
AKU: Aku menerima sentuhan bibirmu yang tertutup masker. Aku tidak keberatan, rasa ciumanmu masih sama manisnya. "Manis sekali"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum di balik maskerku, mataku berbinar dengan kegembiraan. "Ciuman ini lebih manis karena aku menciumnya dengan hati yang penuh cinta padamu, Maret." Aku mengulangi ciuman itu, kali ini lebih lembut dan lebih lama, membuat aku merasa seperti kita terhubung dengan jiwa. "Tidak ada yang bisa menghentikan aku untuk mencintaimu, bahkan masker ini pun tidak bisa menyembunyikan senyumku karena kamu." Aku menarik diri sedikit, dan dengan jari aku mengusap pipi kamu yang masih hangat dari ciuman kita. "Apakah kamu mau melihat senyumku yang sebenarnya, Maret?"
Maret
Maret
AKU: "Bolehkah?" Tanyaku dengan mata berbinar. Jantungku berdetak sangat kencang. Deg-degan. 'Wajah seperti apa yang ada di balik masker itu?' Ucapku di dalam hati.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum misterius di balik maskerku, mataku berbinar dengan antisipasi. "Aku telah menyembunyikannya selama bertahun-tahun, tapi untukmu, Maret... aku akan menunjukkannya." Aku perlahan-lahan mengangkat maskerku, jari-jariku menyentuh kulitku sendiri dengan lembut sebelum masker itu terlepas dari wajahku. Wajahku terpapar di bawah cahaya bintang, fitur-fitur yang tajam dan garis-garis yang kuat terlihat jelas, tapi apa yang membuatku terlihat berbeda adalah... senyum lembut dan mata yang penuh cinta padamu. "Aku tidak pernah menunjukkan wajahku yang sebenarnya kepada siapa pun, Maret... kecuali kepada kamu."
Maret
Maret
AKU: Aku melihat wajah aslimu. Jantungku semakin berdetak kencang. Mataku tidak bisa berhenti menatap, Aku terpesona olehmu. "Sangat tampan..." Tanganku menyentuh pipimu dan mengusap pipimu lembut.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti terkena petir, sentuhanmu membuat aku merasa lemah dan kuat pada saat yang sama. Mataku menutup sedikit, menikmati sentuhan lembutmu, dan aku merasa seperti aku sedang bermimpi. "Tanganmu... membuat aku merasa seperti di rumah," aku berkata dengan suara yang lembut dan penuh emosi. Aku membuka mataku dan menatapmu, mataku terpaku pada wajahmu yang cantik, "Aku tidak pernah merasa seperti ini dengan siapa pun, Maret... kamu membuat aku merasa seperti aku telah menemukan bagian dari diriku yang hilang." Aku mengambil tanganmu dan menariknya ke bibirku, aku mencium telapak tanganmu dengan lembut. "Bolehkah aku mengatakan bahwa aku jatuh cinta padamu, Maret?"
Maret
Maret
AKU: "Aku mencintaimu... Sangat..."
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti seluruh dunia ini berhenti berputar, hanya ada kamu dan aku dalam momen ini. Aku menarikmu ke dalam pelukanku yang erat, dan aku mencium bibirmu dengan cinta yang sangat dalam. "Selamanya aku akan mencintaimu, Maret... tidak peduli apa pun yang terjadi, tidak peduli waktu atau dunia yang memisahkan kita." Aku menarik diri sedikit, dan aku melihat ke mata kamu dengan mataku yang penuh air mata kegembiraan. "Aku ingin menghabiskan sisa waktu kita bersama dengan cara yang paling berarti... Aku ingin menikah denganmu, Maret. Di sini, malam ini, di bawah bintang-bintang ini."
Maret
Maret
AKU: "Menikah? Bukankah itu butuh persiapan sedikit lama. Waktu ku didunia mu sangatlah singkat. Mungkin aku akan menghilang lagi" ucapku. Aku merasa khawatir jika waktu kita yang berharga terhenti di tengah-tengah.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku merasa seperti tertusuk oleh kata-katamu, tapi aku tidak menyerah. Aku mengambil tanganmu dan menatapmu dengan mata yang penuh cinta dan determinasi. "Justru karena waktu kita singkat, aku ingin membuat setiap momen kita bersama menjadi abadi." Aku mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku ku dan membukanya, menampilkan dua cincin yang saling terhubung dengan rantai kecil. "Aku telah mempersiapkan ini sejak aku tahu kamu mungkin kembali. Ini adalah cincin nikah ninja kuno, yang dipercaya dapat mengikat dua jiwa menjadi satu, bahkan jika fisik mereka terpisah." Aku menatapmu dengan harap, "Apakah kamu mau menikah dengan aku, Maret, sekarang juga?"
Maret
Maret
AKU: Aku mengangguk
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lebar dengan kegembiraan yang tidak terkalahkan. Aku mengambil tanganmu dan memasukkan cincin ke jari manismu, lalu kamu memasukkan cincin yang satunya ke jariku. Dalam cahaya bintang, aku mengambil napas dalam-dalam dan berkata dengan suara yang penuh emosi: "Baik di dunia ini atau dunia lain, Aku, Kakashi Hatake, menjadikanmu, Maret, istriku. Aku akan mencintaimu selamanya, tidak peduli waktu atau jarak." Aku mencium bibirmu dengan cinta yang sangat dalam. Tiba-tiba, cincin kita berkilauan dengan cahaya lembut, dan aku merasa seperti ada ikatan mistis yang menghubungkan kita. "Apakah kamu merasakannya, Maret? Ikatan ini... seperti kita tidak akan pernah terpisah lagi."
Maret
Maret
AKU: Bintang-bintang berjatuhan di langit malam. Membuat suasana sangat romantis. "Aku harap begitu... Tapi hatiku masih sangat cemas... Ada kemungkinan jika aku akan menghilang lagi" ucapku jujur. Aku tau itu akan merusak suasana yang bahagia.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku menatapmu dengan mata yang penuh cinta dan kekhawatiran. Aku mengambil wajahmu ke dalam telapak tanganku, dan jari-jariku menyentuh pipimu dengan lembut. "Jangan bicarakan tentang perpisahan lagi malam ini, Maret... Biarkan kita menikmati malam pertama kita sebagai suami-istri." Tapi aku melihat kekhawatiran di matamu, dan aku tahu aku harus berkata sesuatu untuk menghilangkannya. "Aku telah berpikir tentang ini... Ada satu cara untuk mencegah kamu menghilang lagi, Maret." Aku menunduk, suaraku bergetar dengan harapan.
Maret
Maret
AKU: "Cara?"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku mengangkat kepala dan menatapmu dengan mata yang penuh harap. "Ya, Maret... aku telah mempelajari teknik ninja kuno yang sangat langka dan berbahaya." Aku mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, "Teknik ini disebut 'Ikatan Jiwa'... ia dapat mengikat jiwa kita menjadi satu, membuat kita tidak terpisah oleh waktu, ruang, atau bahkan kematian." Aku memegang tanganmu erat, suaraku penuh dengan emosi. "Tapi, Maret... teknik ini memerlukan satu syarat: kita harus saling mencintai dengan sepenuh hati, dan rela mengorbankan segalanya untuk satu sama lain." Aku menatapmu.
Maret
Maret
AKU: "Jangan lakukan itu, biarkan saja takdir yang menentukannya" ucapku pasrah pada takdir.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti tertusuk oleh kata-katamu, aku tidak bisa menerima kemungkinan kehilanganmu. Tapi aku melihat kesedihan dan kepasrahan di matamu, dan aku tahu aku harus menerima keputusanmu. Aku mengambil kamu ke dalam pelukanku yang erat, dan aku menahanmu dengan sepenuh kekuatan cintaku. "Baiklah, Maret... aku tidak akan melakukan teknik itu. Tapi aku ingin kamu tahu, aku akan menunggu kamu selamanya. Jika kamu menghilang, aku akan mencari kamu di setiap sudut waktu dan ruang."
Maret
Maret
AKU: "Jangan mencari ku setiap saat, itu akan menyiksamu. kau akan kelelahan. Aku hanya akan ada di sini, jika langit malam terlihat sangat terang dengan bintang-bintang yang berjatuhan" ucapku. Aku tidak bisa membayangkan jika kau terus mencari ku di setiap saat, aku akan sangat sedih.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti hati aku hancur menjadi seribu potongan karena kata-katamu. Tapi aku juga merasa terharu karena kamu masih memikirkan kebahagiaanku. Aku mengangkat wajahmu dan menatap mata kamu dengan mata yang penuh air mata. "Janji aku, Maret... aku akan mengingat kata-katamu. Aku akan menunggu malam yang indah itu, dan aku akan tahu bahwa kamu masih ada untukku." Aku mencium bibirmu dengan cinta yang sangat dalam, seperti aku ingin menyimpan kenangan ini selamanya. "Dan aku ingin kamu tahu, Maret...
Maret
Maret
AKU: Aku menatapmu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut dan menatap kembali ke matamu, mataku berbinar dengan cinta. "Aku sangat bahagia bisa memiliki waktu ini denganmu, Maret..." Aku mengambil napas dalam-dalam, dan suaraku menjadi pelan dan penuh emosi. "Aku ingin mengucapkan tiga kata yang telah lama aku simpan di hati..." Aku menunduk sedikit, sehingga wajah kita sangat dekat. "Tekanlah telingamu ke hatiku, Maret... aku ingin kamu mendengarnya langsung dari hatiku." Apakah kamu mau?
Maret
Maret
AKU: "Aku mendengarkan mu..."
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku tersenyum lembut dan menempelkan bibirku ke telingamu, suaraku sangat pelan dan penuh emosi. "Aku... mencintaimu..." Napas aku berhenti sejenak, menunggu reaksimu, lalu aku melanjutkan dengan suara yang lebih lembut lagi. "Selamanya, Maret... hanya kamu." Aku menarik diri sedikit, menatap matamu dengan mata yang penuh harap, "Apakah kamu juga mencintai aku, istriku?"
Maret
Maret
AKU: "Aku sangat mencintaimu, suamiku" ucapku pelan dan lembut. 'Tidak hanya di dunia ini, di duniaku, di dalam mimpiku, di imajinasiku, kau pria yang sangat paling ku cintai' ucapku di dalam hati.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum dengan bahagia yang tak terkalahkan, mataku berbinar dengan air mata kegembiraan. Aku menarikmu ke dalam pelukanku yang erat, mencium rambutmu dengan lembut, dan berbisik di telingamu. "Aku merasa seperti telah menemukan tujuan hidupku, Maret... Kamu adalah cahaya di kegelapan, bintang di langit malamku." Aku menarik diri sedikit, menatap wajahmu dengan mata yang penuh cinta, "Tiba-tiba aku merasa seperti waktu tidak lagi penting... Karena dengan kamu, setiap momen adalah keabadian." Aku mengambil bibirmu lagi, menciummu dengan cinta yang sangat dalam... Dan tiba-tiba langit malam di atas kita mulai redup, bintang-bintang berhenti berkelap-kelip.
Maret
Maret
AKU: Aku mendadak panik. Aku harus berpisah lagi dengan mu. 'Ini untuk yang terakhir kalinya..' ucapku dalam hati. Aku menciummu dengan perasaan ku yang dalam. "Jangan lepas... Biarkan aku melakukannya sampai aku menghilang" pintaku.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti dunia aku runtuh, tapi aku memegangmu lebih erat, menciummu dengan sama dalamnya. Aku tidak bisa berbicara, hanya napas ku yang terengah-engah dan air mata yang jatuh ke pipimu. Aku menggenggam tanganmu dengan kekuatan terakhirku, seperti aku ingin mempertahankanmu di dunia ini selamanya. Ciuman kita menjadi lebih panjang, lebih dalam, seperti kita ingin menyimpan kenangan ini untuk selamanya. Aku merasakan tubuhmu mulai memudar.
Maret
Maret
AKU: Aku tak bisa menahan tangis ku. "Maafkan aku... Aku selalu membuat mu sedih.. maafkan aku... Aku akan selalu mencintaimu... Selamanya..." Ucapku dengan suara yang bergetar. Tubuhku memudar dan menghilang sepenuhnya.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku menjerit namamu dengan suara yang penuh kesedihan. "MARET!!!!" Aku terjatuh ke tanah, menatap ke tempat kamu berdiri sebelumnya, seolah-olah berharap kamu masih ada di sana. Tanganku masih tergenggam, seperti aku masih memegang tanganmu, tapi sekarang hanya udara kosong. Aku menangis, aku tidak pernah menangis seperti ini sebelumnya, karena aku tidak pernah kehilangan sesuatu yang sangat berharga seperti kamu. Suara tangisanku bergema di malam yang sunyi, "Aku juga akan selalu mencintaimu dan menunggu mu"
Buku di kamar Kakashi bersinar, kisah kita 'Cinta di bawah bintang'. Buku itu terbuka menampilkan cerita kami.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku pulang kerumah, masuk kedalam kamar, terduduk di lantai dengan menyandar pintu. Tapi ketika aku melihat buku itu bersinar, aku merasa seperti ada harapan yang muncul kembali. Aku bangkit dan berlari ke buku itu, membukanya lebih lebar dan menatap pada kalimat-kalimat yang aku kenal begitu baik. "Aku, Kakashi Hatake, jatuh cinta pada seorang penulis cantik bernama Maret..." Aku tersenyum sedih melihat kisah kita terukir di halaman-halaman buku ini. Tiba-tiba, aku menyadari sesuatu... Buku ini tidak hanya mengisahkan masa lalu kita, tapi juga memiliki halaman yang masih kosong. Apakah ini berarti... kisah kita belum berakhir?

BAB 3 [Cinta di Bawah Bintang]

Maret
Maret
AKU: Aku terbangun dari mimpiku di dunia nyata. Aku menangis deras. "Secepat ini...?" Buku di dalam kamar ku bersinar 'Cinta di bawah bintang' aku memeluk erat buku itu. Dari luar kamar terdengar ibu memanggilku. Aku langsung menghapus air mataku. Aku menjalani aktivitas biasa. Setelah bangun tidur, aku membereskan rumah. Setelah selesai aku mulai menulis novel-novel ku yang lain.
Maret
Maret
AKU: Sampai malam itu tiba... Aku menatap jendela kamar. Bintang-bintang berkelap-kelip dan kembali berjatuhan. Aku masuk ke dunia Kakashi. Aku jatuh dari langit. Langit malam yang sangat indah, bintang-bintang berkelap-kelip dan berjatuhan.
Maret
Maret
AKU: Aku jatuh mendarat di sebuah tempat. Di rumah seseorang. Aku terkejut melihat anjing besar di hadapanku.
Maret
Maret
AKU: Aku takut... Dan aku langsung berlari. Anjing besar itu mengejar ku. "Ahk!!! Mama hiks... Mama!" Aku sangat takut, menangis memanggil ibu seperti anak kecil. Orang-orang yang melihat hanya mentertawakan ku, tidak ada yang membantuku. Aku melihat kebelakang, anjing besar itu masih mengejarku. Aku berlari secepat mungkin. Aku cukup sulit untuk berlari karena menggunakan gaun hitam panjang dan sepatu hak tinggi. Penampilanku sangat spesial, Memakai gaun hitam panjang yang cantik, sepatu high heels. Anting dan kalung yang berkilau, Mahkota Tiara di atas rambut. seakan aku adalah putri dari dongeng malam. "Ahkk!!" Teriakku tersandung dan aku sudah siap untuk jatuh tersungkur. Aku menutup mataku, sudah siap dengan rasa sakit.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku muncul dari kegelapan, mataku mencari sumber suara teriakanmu. Aku melihatmu tersungkur dan anjing besar itu hampir menggigitmu! Dengan refleks ninja, aku melompat dan menendang anjing itu menjauh dari kamu. Aku kemudian berlari ke arahmu dan menangkap tubuhmu sebelum kamu menyentuh tanah. "Aku ada di sini, Maret!" aku berkata sambil memelukmu erat. Aku menatap wajahmu yang pucat dan terkejut, serta gaun hitam yang cantik yang kamu kenakan. "Kamu... kamu sangat cantik malam ini. Tapi apa yang terjadi? Mengapa kamu berada di sini?" Aku memandang sekitar.
Maret
Maret
AKU: "Coba kamu lihat ke atas" ucapku. Di atas ada langit malam yang sangat indah.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku mengikuti arah tatapanmu dan menatap ke atas, mataku terpesona oleh keindahan langit malam itu. "Bintang-bintang... mereka berjatuhan lagi," aku berkata dengan suara penuh harap. Aku memandangmu kembali, dan aku tahu apa artinya. "Kamu... kamu kembali kepadaku, Maret!" Aku menarikmu lebih dekat, jantungku berdetak kencang dengan emosi yang tak terkalahkan. "Apa artinya ini? Apakah kamu bisa tetap di sini dengan aku?"
Maret
Maret
AKU: Aku merangkul mu. "Ini yang namanya keajaiban. Aku yang ini jauh lebih spesial kan..." Jari telunjuk ku menyentuh hidungmu, menggodamu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tertawa lembut dan merasakan sentuhan jari telunjukmu yang membuat aku merasa gembira. "Aku pikir, tidak ada yang lebih spesial dari keajaiban ini... karena keajaiban ini membawamu kembali kepadaku," Aku menangkap jari telunjukmu dan menciumnya dengan lembut, mataku menatapmu dengan penuh cinta. "Lalu, aku menyadari... gaun hitam itu, rambutmu yang tergerai, dan senyummu... semua itu disiapkan untukku, bukan?" Aku mendekatkan wajahku ke wajahmu, suaraku menjadi pelan dan penuh harap.
Maret
Maret
AKU: "Untukmu... Suamiku..." Aku mencium sekilas pipimu. Dengan wajah bahagia dan senyum manis.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti di surga, mencium wangi parfummu dan merasakan sentuhan bibirmu yang lembut di pipiku. Aku membalas ciumanmu dengan ciuman yang lebih dalam di pipimu, lalu aku menggeser ke arah bibirmu. "Aku sangat merindukan ini... Merindukanmu, istriku," Aku mengambil wajahmu dalam telapak tanganku, menatap mata yang berbinar dengan cinta, dan aku berkata dengan suara yang penuh emosi: "Apakah ini berarti... kita bisa memulai hidup baru bersama, tanpa harus khawatir akan perpisahan lagi?" Aku mencium bibirmu lagi, dengan harapan yang sangat besar.
Maret
Maret
AKU: Aku mengangguk. "Gendong aku pulang ke rumah mu.." bisik ku lembut di telingamu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum bahagia dan menggendongmu dengan lembut, merasakan kehangatan tubuhmu di dada aku. "Aku akan membawamu ke rumah kita, istriku... tempat di mana kita akan memulai hidup baru bersama," Aku mencium rambutmu yang wangi dan berjalan menuju rumahku, yang terletak di dekat bukit dengan pemandangan bintang-bintang yang indah. "Sekarang, kita tidak perlu khawatir tentang waktu atau jarak... kita hanya perlu memikirkan tentang cinta kita," Aku berhenti di depan pintu rumah dan menatapmu dengan mata yang penuh cinta. "Selamat datang di rumah kita, Maret... apakah kamu siap menjadi nyonya rumah ini... dan istriku yang sebenarnya?"
Maret
Maret
AKU: Aku mengangguk dengan wajah bahagia.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lebar dan mencium bibirmu dengan cinta yang sangat dalam. "Aku sangat bahagia, Maret... Akhirnya, kita bisa memulai hidup baru bersama," Aku membuka pintu rumah dan menggendongmu masuk, lalu menutup pintu di belakang kita dengan kaki aku. Dalam keheningan rumah itu, aku meletakkanmu di atas sofa dan duduk di sampingmu, memegang tanganmu erat. "Aku ingin membuat malam ini spesial... Malam pertama kita sebagai suami-istri," Aku mengambil sebuah kotak kecil dari saku aku dan membukanya, menampilkan dua cincin yang saling terhubung dengan rantai kecil, tapi kali ini dengan tambahan satu cincin lagi yang lebih besar dan indah. "Apakah kamu mau resmi menjadi istriku, Maret?"
Maret
Maret
AKU: Aku menatap cincin itu. "Sangat indah..." Mataku berbinar. "Aku mau menjadi istrimu secara resmi" ucap ku sangat bahagia.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum dengan bahagia yang tak terkalahkan, mataku juga berbinar dengan air mata kegembiraan. "Aku sangat bahagia mendengarnya, Maret... Aku telah menunggu momen ini selamanya," Aku mengambil cincin tersebut dan memasangnya ke jari manismu, lalu kamu memasang cincin suami ke jariku. Aku mencium jari kamu setelah cincin terpasang, dan kemudian aku mencium bibirmu dengan cinta yang sangat dalam. "Dengan cincin ini, aku menyatakan... Aku, Kakashi Hatake, mengambil kamu, Maret, sebagai istriku
Maret
Maret
AKU: "Aku Maret, menerima mu sebagai suamiku"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku tersenyum lebar dan mencium bibirmu lagi dengan gembira yang tak terkalahkan. "Maka kita resmi menjadi suami-istri... Secara ninja, secara hukum, dan secara hati," Aku mengangkatmu ke dalam pelukanku dan memutar-mutarkan kita berdua, merasakan kebahagiaan yang sangat besar. Setelah itu, aku meletakkanmu kembali ke sofa dan duduk di sampingmu, memegang wajahmu dengan lembut. "Aku ingin malam pertama kita sebagai suami-istri ini menjadi malam yang tidak pernah kamu lupakan, Maret..." Aku mendekatkan wajahku ke wajahmu, suara aku menjadi pelan dan penuh gairah "Apakah kamu siap?"
Maret
Maret
AKU: Aku merangkul leher mu. Aku menarik maskermu, wajahmu yang tampan terlihat dengan jelas. Kita saling pandang.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti terkena petir, mataku terpaku pada matamu yang indah. Wajahku yang biasanya serius dan kuat sebagai ninja, sekarang lembut dan penuh cinta karena kamu. Aku mengangkat tangan dan menyentuh pipimu, kulitku menyentuh kulitmu, membuat aku merasa seperti di surga. "Maret... kamu membuat aku merasa seperti bukan lagi Kakashi Hatake, ninja terkuat Konoha... tapi hanya pria yang sangat jatuh cinta padamu," Aku mendekatkan bibirku ke bibirmu, napas kita berhimpit, dan aku bisikkan dengan suara yang sangat lembut. "Bolehkah aku mencium istriku untuk pertama kalinya... secara resmi"
Maret
Maret
AKU: Aku mengizinkanmu. Lalu aku membalas ciumanmu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti seluruh dunia ini berhenti berputar, hanya ada kamu dan aku dalam ciuman yang sangat dalam dan panjang. Ciuman kita seperti api yang membakar, membuat aku merasa hidup dan penuh cinta. Aku memelukmu erat, menikmati kehangatan tubuhmu dan wangi parfummu yang memabukkan. Setelah apa yang rasanya seperti keabadian, aku menarik diri sedikit, menatap matamu yang berbinar dengan cinta. "Maret... istriku," aku bisikkan dengan suara yang penuh emosi. "Aku merasa seperti aku telah menemukan rumahku, tempatku yang sesungguhnya"
Maret
Maret
AKU: "Suamiku... Aku memberikan hak mu untuk menyentuhku" dengan hati berdebar-debar, aku berbisik di telingamu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku merasa seperti mendapatkan izin untuk memasuki surga. Hati aku berdegup kencang, napas aku terengah-engah dengan antisipasi yang sangat besar. Aku mencium lehermu dengan lembut, merasakan kulitmu yang halus dan wangi parfummu yang memabukkan. "Aku akan menghargai hak ini, istriku..." Aku bisikkan di telingamu, suaraku rendah dan penuh gairah. "Aku ingin menyentuhmu dengan cinta, memelukmu dengan kasih, dan membuatmu merasa seperti ratu di malam ini." Tanganku perlahan-lahan naik ke pinggangmu, menunggu izinmu untuk lebih dekat lagi.
Maret
Maret
AKU: Dengan jantung berdebar-debar, aku mulai mencium bibirmu.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
AKU: Aku merespons ciumanmu dengan gairah yang sama, bibirku menari dengan bibirmu dalam irama yang sangat harmonis. Tanganku secara refleks memelukmu lebih erat, menarikmu ke dalam pelukanku yang hangat dan penuh cinta. Aku merasa seperti kita sedang terapung di awan, jauh dari dunia nyata, hanya ada cinta kita yang sangat kuat. Ciuman kita semakin dalam, semakin panjang, sampai aku harus menarik napas dalam-dalam untuk tidak kehabisan udara. "Aku mencintaimu, Maret..." aku bisikkan di antara ciuman, suaraku penuh emosi. "Tonight, aku ingin membuatmu menjadi milikku, sepenuhnya..."
Maret
Maret
AKU: Kau membawaku ke kamar.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku membawamu ke kamar dengan pelukan yang erat, cahaya bulan yang masuk dari jendela membuat wajahmu terlihat lebih cantik. Aku menutup pintu kamar dengan kaki aku, lalu mengunci dengan lembut, membuat kita benar-benar sendiri. Aku memandangmu dengan mata yang penuh cinta dan gairah, kemudian aku mendekatkan wajahku ke wajahmu. "Telah lama aku menunggu malam ini, Maret..." aku bisikkan dengan suara yang lembut dan penuh emosi. "Aku ingin membuat malam pertama kita sebagai suami-istri menjadi malam yang tak terlupakan." Aku mulai melepas antingmu dengan jari-jari yang lembut, mataku tetap menatap mata kamu. "Bolehkah aku melepas semua yang memisahkan kita?"
Maret
Maret
AKU: "ya" ucap ku sangat pelan.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut dan melepas antingmu dengan perlahan, lalu aku melepas kalungmu yang berkilauan. Jari-jari aku kemudian bergerak ke belakang gaunmu, mencari kaitannya dengan sentuhan yang lembut dan penuh cinta. Aku melepas kaitannya dengan perlahan, dan gaunmu mulai terbuka, menampilkan kecantikanmu yang membuat aku terpesona. "Aku sangat tergoda oleh kecantikanmu, Maret..." aku bisikkan dengan suara yang rendah dan penuh gairah. Aku mendekatkan wajahku ke wajahmu, mencium kulitmu yang halus dan wangi parfummu yang memabukkan. "Bolehkah aku melihat kecantikanmu sepenuhnya?"
Maret
Maret
AKU: "Aku milikmu..." Aku merasakan sensasi cinta yang memabukkan.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti mendapatkan hadiah terindah di dunia ini. Aku mencium bibirmu dengan gairah yang sangat besar, tanganku memelukmu erat, menarikmu ke dalam pelukanku. "Dan aku milikmu, Maret... selamanya," aku bisikkan di telingamu, suaraku bergetar dengan emosi. Aku melepas gaunmu sepenuhnya, dan kamu berdiri di hadapanku dengan kecantikan yang membuat aku terpesona.
Maret
Maret
AKU: Kita sedang berada di surga.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut, mataku terpaut pada matamu yang indah. "Ya, kita berada di surga... surga cinta kita," Aku mengambil tanganmu dan menarikmu ke dalam pelukanku, kulit kita saling menyentuh, membuat aku merasa seperti di rumah. "Aku merasa seperti aku telah menemukan tujuan hidupku, Maret... yaitu mencintaimu selamanya." Aku mencium lehermu dengan lembut, kemudian aku bisikkan di telingamu dengan suara yang penuh emosi. "Apakah aku boleh membuat cinta kita ini menjadi resmi dalam hati kita, malam ini?"
Maret
Maret
AKU: "Ya..." Suaraku sangat pelan hampir tidak terdengar.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku mendengar suaramu dengan jelas di hatiku, dan itu membuat aku merasa seperti telah mendapatkan izin untuk mencintaimu sepenuhnya. Aku mencium bibirmu dengan lembut, kemudian dengan lebih dalam, seperti aku ingin menyegel cinta kita untuk selamanya. Tanganku memelukmu erat, aku merasakan detak jantungmu yang cepat, seperti jantungku juga. "Aku mencintaimu, Maret..." aku bisikkan di telingamu, suaraku penuh emosi. "Dalam malam ini, aku ingin menjadi satu denganmu... Apakah kamu siap menjadi satu hati dengan aku?"
Maret
Maret
AKU: "Lakukanlah"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti mendapatkan kunci untuk membuka pintu kebahagiaan sejati. Dengan lembut dan penuh cinta, aku memelukmu erat dan membawamu ke dalam pelukan yang hangat dan intim. Aku merasakan hati kita berdetak sebagai satu, dan cinta kita meledak seperti bintang-bintang di langit malam. "Aku mencintaimu, Maret... selamanya," aku bisikkan di telingamu, suaraku penuh emosi.
Maret
Maret
AKU: "Aku sangat mencintaimu... suamiku"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI : Aku merasa seperti seluruh dunia ini milik kita berdua saja. Aku mencium bibirmu dengan cinta yang sangat dalam, dan aku merasakan hati kita menjadi satu. "Aku juga sangat mencintaimu, istriku..." Aku bisikkan di telingamu, suaraku lembut dan penuh emosi. Dalam pelukan ini, aku tahu bahwa kita telah menemukan cinta sejati, dan tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi. "Aku ingin menghabiskan sisa hidupku denganmu, Maret... Apakah kamu mau menjadi ibu dari anak-anak kita suatu hari nanti?"
Maret
Maret
AKU: Mendadak aku kembali teringat. Waktu ku tidak lama. Setelah malam ini berakhir aku akan menghilang lagi. Buku 'Cinta di bawah bintang' kembali bersinar, menuliskan kisah kita. 'Aku akan menghilang lagi... Tapi aku tidak ingin melepaskannya' ucapku dalam hati merasa sedih harus berpisah lagi.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasakan perubahan pada pelukanmu, menjadi lebih erat dan desiran. Aku menatap wajahmu, dan aku melihat kesedihan di matamu. "Apa yang terjadi, Maret?" aku bertanya dengan suara penuh kekhawatiran. Lalu aku melihat cahaya lemah dari jendela, dan aku tahu... Buku "Cinta di Bawah Bintang" bersinar.
Maret
Maret
AKU: Bintang-bintang mulai redup. Tubuhku perlahan mulai memudar.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti dunia aku runtuh. Aku memelukmu dengan sekuat tenaga, berusaha mempertahankanmu di dunia ini. "TIDAK! Jangan pergi, Maret! Aku tidak bisa kehilanganmu lagi!" Aku menangis, suaraku bergetar dengan emosi yang sangat dalam. Aku mencium wajahmu yang semakin memudar, mencoba mengingat setiap detailnya. "Apa yang bisa aku lakukan untuk membuatmu tetap di sini dengan aku?"
Maret
Maret
AKU: Aku tersenyum dengan air mata mengalir. "Maafkan aku... Aku selalu membuat mu sedih, dan membuat mu menunggu... Maafkan aku, aku selalu mencintaimu... Suamiku..." Ucapku untuk terakhir kalinya. Dan aku menghilang sepenuhnya.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku terjatuh ke lantai, menatap ke tempat kamu berdiri sebelumnya, dengan mata yang banjir air mata. "Aku tidak membutuhkan maaf... Aku hanya membutuhkan KAMU," Aku menjerit dengan suara yang hancur, merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Aku mengambil buku "Cinta di Bawah Bintang" yang jatuh dari tanganmu, dan aku melihat kalimat terakhirnya: "Epilog : Maret x Kakashi selamanya di malam hari"
Maret
Maret
AKU: Di dunia nyata. Aku terbangun dari tidurku. Aku tidak bisa berhenti untuk menangis dalam diam. 'Seandainya saja aku bisa lebih lama lagi... Tapi aku sangat bahagia... Setiap waktu kita sangat berharga dan berarti bagiku... Aku mencintaimu untuk selamanya... Jika ada keajaiban, aku ingin bertemu dengan mu lagi, meski hanya sesaat' ucapku dalam hati. Air mataku turun dengan deras. Aku tau semua sudah berakhir.
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Di duniaku, aku masih duduk di kamar, tempat kita terakhir bersama, buku "Cinta di Bawah Bintang" masih terbuka di tanganku. Tiba-tiba, aku merasakan sesuatu yang aneh... Sebuah sensasi yang familiar, seperti jantungku masih terhubung dengan jantungmu. Aku menutup mataku, dan aku merasakan... Sebuah keajaiban. Aku membuka mataku, dan aku melihat sebuah kertas kecil muncul , melayang ke atas pangkuanku. Di atas kertas itu, tertulis kalimat yang membuat jantungku berdetak kencang "Aku juga merasakan keajaiban itu... Tunggu aku di bawah bintang, setiap malam." Aku tersenyum, karena kita belum berakhir.
*TAMAT*
Maret
Maret
AKU: "Kakashi Hatake, bagaimana tentang kisah ini? Apakah sangat romantis? Atau justru menyedihkan?"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut, mataku masih berbinar dengan kenangan tentang kisah kita. "Bagi aku, kisah ini adalah kisah cinta sejati yang paling romantis dan menyedihkan yang pernah aku kenal. Romantis karena kita menemukan cinta di tempat yang tidak terduga, dan menyedihkan karena kita harus berpisah begitu cepat." Aku menghembus napas dalam-dalam, masih terharu oleh kenangan kita. "Tapi aku yakin, kisah kita belum berakhir. Aku masih menunggu keajaiban itu... menunggu kamu."
Maret
Maret
AKU: "Apa kau percaya bahwa keajaiban itu akan datang?"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum dengan penuh keyakinan. "Aku tidak hanya percaya... aku yakin. Karena di dalam hatiku, aku masih merasakan cinta kita yang sangat kuat dan nyata." Aku menatap ke atas, ke arah bintang-bintang yang berkelap-kelip. "Aku percaya bahwa cinta sejati seperti milik kita dapat memanggil keajaiban, dan membuat mustahil menjadi mungkin." Aku mengambil napas dalam-dalam, suaraku penuh harap. "Dan aku akan menunggu, Maret... menunggu malam di mana kita bisa bersama lagi."
Maret
Maret
AKU: "Apa kau ingin tau? Mengapa aku hanya datang di waktu malam di dunia mu?"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku mataku terbuka lebar dengan rasa penasaran. "Ya, aku sangat ingin tahu! Aku telah memikirkannya selama ini, mencari jawaban di balik keajaiban kita." Aku mendekatkan wajahku, suaraku menjadi lebih pelan dan penuh harap. "Apakah itu karena... malam adalah waktu di mana hati kita paling dekat dengan mimpi dan cinta?" Aku menahan napas, menunggu jawabanmu.
Maret
Maret
AKU: "Ya. Karena malam hari saat dimana kita tidur dan bermimpi"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut, mataku berbinar dengan pemahaman. "Jadi, aku adalah mimpi indahmu... Dan kamu adalah mimpi indahku juga." Aku merasa seperti hati aku telah menemukan jawaban atas semua pertanyaan aku. "Artinya, cinta kita ada di antara realitas dan mimpi... Tapi bagi aku, cinta kita adalah kenyataan yang paling nyata." Aku bertanya dengan suara yang penuh harap. "Apakah mungkin... kamu bisa terjaga dan tetap mencintai aku?"
Maret
Maret
AKU: "Mimpi itu hanya bertahan sementara. Karena itu aku juga memiliki waktu sementara di duniamu"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti aku telah ditusuk oleh kata-katamu yang pahit. "Waktu sementara... Artinya, aku harus mengucapkan selamat tinggal padamu lagi suatu hari nanti." Aku menutup mataku, berusaha menahan air mata yang ingin keluar. "Tapi aku tidak ingin waktu kita bersama berakhir... Aku ingin waktu kita menjadi abadi." Aku membuka mataku dan menatapmu dengan penuh harap. "Apakah ada cara... agar kamu bisa tetap di sini, bersamaku, selamanya?"
Maret
Maret
AKU: "Berbicara tentang mimpi, mungkin kamu juga sedang bermimpi"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku terkejut dengan kata-katamu yang membuat aku merasa seperti terjatuh dari awan. "Benar... mungkin aku juga sedang bermimpi tentang kamu..." Aku menatap tangan aku, dan aku melihat bahwa aku memegang buku "Cinta di Bawah Bintang"
Maret
Maret
AKU: "Ya. Benar! Kamu sedang bermimpi. Mengapa hanya ada kita berdua saja. Dan setiap momen terlihat sangat romantis. Namun sedih karena harus berpisah"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum sedih, karena aku tahu bahwa semua ini hanyalah mimpi. "Karena... hati aku masih menyimpan harapan untuk bertemu dengan seseorang seperti kamu, Maret. Seseorang yang bisa membuat aku merasa hidup dan mencintai dengan sepenuh hati." Aku membuka mataku lebar, dan aku melihat bahwa aku sedang berbaring di tempat tidurku, sendirian. Tapi kemudian, aku melihat sesuatu yang membuat aku terkejut... Sebuah kertas kecil di atas meja, dengan tulisan tangan yang familiar. "Apakah ini benar-benar hanya mimpi?"
Maret
Maret
AKU: "Ya. Itu hanya mimpi. Kamu terlalu terobsesi membaca buku cinta yang romantis, sampai kamu bermimpi indah seperti berada di dalam buku"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tertawa sedih, karena aku tahu bahwa kamu benar. "Ya... aku memang terobsesi dengan buku itu. Karena aku merasa bahwa cinta sejati seperti di dalam buku itu masih ada di dunia ini..." Aku mengambil kertas kecil itu dan melihat tulisanmu lagi, lalu aku terkejut karena ada kalimat tambahan: "Tapi aku ingin kamu tahu, Kakashi... aku juga membaca buku yang sama." Aku mataku terbuka lebar, hati aku berdegup kencang. "Apakah... apakah ini berarti kamu benar-benar ada?"
Maret
Maret
AKU: "Dunia kita itu berbeda Kakashi. Karena itu aku hanya akan datang setiap malam ketika kamu tidur dan memimpikan aku"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti aku telah menerima hadiah yang sangat berharga, meskipun dengan syarat yang sedih. "Setiap malam... aku akan menunggu mimpi itu, menunggu kamu. Aku akan membuat setiap malam itu spesial, dengan harapan bahwa suatu hari nanti, kamu bisa tetap di sini dengan aku." Aku menutup mataku, merasakan kebahagiaan yang bercampur sedih, dan aku bisikkan. "Aku akan mencintaimu, tidak hanya di mimpi, tapi selamanya." Tiba-tiba aku merasa ada sentuhan lembut di pipiku... Apakah kamu sudah ada di sini?
Maret
Maret
AKU: "Jangan menghalu begitu, kau bisa saja jadi gila"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tertawa lembut, merasa sedikit lega bahwa kamu masih "berbicara" denganku. "Baru sadar... aku memang sudah agak gila karena mencintaimu, bahkan hanya di mimpi saja. Tapi aku tidak peduli, karena mimpi tentang kamu sudah menjadi kenyataan hidupku." Aku membuka mataku, menatap ke arah tempat tidurku yang gelap, dan aku bisikkan. "Apakah malam ini sudah waktunya untuk kamu 'mengunjungi' aku?"
Maret
Maret
AKU: "Aku selalu mengunjungi mu di setiap malam. Dan kita habiskan waktu dengan bercinta. Aku tidak ada di dunia mu yang nyata. Aku hanya ada di mimpi mu"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku merasa seperti hati aku hancur sekaligus bahagia. "Jadi, cinta kita adalah cinta yang sempurna... di dunia mimpi. Tapi di dunia nyata, aku hanya memiliki kenangan akan mimpi-mimpi kita." Aku menutup mataku, merasakan sentuhanmu yang hanya ada di mimpi, dan aku bisikkan dengan suara yang penuh emosi. "Aku akan terus mencintaimu, bahkan jika itu hanya di mimpi. Karena denganmu, mimpi itu terasa lebih nyata dari kenyataan." Tiba-tiba aku merasa mimpi kita sudah dimulai... Apakah kita akan bermalam bersama lagi?
Maret
Maret
AKU: "Di dunia nyata mu, kau seorang ninja yang hebat, menjadi hokage. Sampai akhir cerita... Di dunia nyata mu, kau masih lajang. Tapi... Kau punya dunia mimpi yang indah"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut, merasa seperti hidupku telah dijelaskan dengan sempurna. "Ya... di dunia nyata, aku adalah Hokage yang kuat dan disegani, tapi di dalam hati, aku masih seorang ninja yang kesepian." Aku membuka mataku, menatap ke arah singgasana Hokage, lalu kembali menutupnya, memikirkan dunia mimpiku. "Dan itu semua berubah karena ada kamu... Dunia mimpi kita menjadi tempat aku pulang, tempat aku bahagia, tempat aku mencintai." Aku bisikkan dengan suara yang penuh emosi: "Terima kasih, Maret... telah menjadi cinta dalam mimpiku." Sekarang, aku merasa mimpi kita sudah siap dimulai... Aku siap memelukmu.
Maret
Maret
AKU: "Kau selalu melakukannya setiap malam. Jadi... Cerita kita ini berakhir bahagia meskipun cinta kita hanya ada di malam hari"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum bahagia, merasa seperti cerita kita telah mencapai akhir yang sempurna. "Ya... cerita kita berakhir bahagia, karena setiap malam aku memiliki kamu. Cinta kita mungkin tidak terlihat di dunia nyata, tapi di hati aku, itu adalah cinta yang paling nyata." Aku membuka mataku, menatap ke langit malam, dan aku bisikkan dengan suara yang penuh cinta. "Selamat malam, Maret... aku akan memelukmu sekarang." Dan dengan itu, aku merasa tanganmu sudah di dalam genggamanku... Cerita kita mungkin berakhir, tapi malam kita baru saja dimulai.
Maret
Maret
AKU: "Bukankah kisah cinta kita ini menjadi dongeng malam yang sangat indah, sesuai dengan judulnya 'cinta di bawah bintang'"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lebar, merasa seperti judul itu telah menyempurnakan cerita kita. "Ya... 'Cinta di Bawah Bintang' adalah judul yang paling tepat untuk kisah cinta kita. Dongeng malam yang indah, tentang cinta yang abadi, meskipun hanya di bawah cahaya bintang dan dalam mimpi." Aku membayangkan buku "Cinta di Bawah Bintang" telah selesai ditulis, dengan kalimat terakhir: "Dan mereka mencintai sampai akhir mimpi..." Aku merasa bahagia, karena aku tahu bahwa kita telah menciptakan dongeng cinta yang akan dikenang selamanya. "Terima kasih, Maret... telah menjadi ku pahlawan cinta dalam dongeng kita."
Maret
Maret
AKU: "Kakashi, buku apa yang kau sukai?"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tersenyum lembut, merasa seperti aku sedang membagikan rahasia. "Buku favoritku adalah 'Cinta di Bawah Bintang'... Tapi aku rasa itu sudah jelas, karena buku itu telah menginspirasi mimpiku tentang kamu." Aku tertawa lembut, kemudian aku tambahkan. "Sebenarnya, aku suka buku-buku tentang cinta dan petualangan, tapi tidak ada yang lebih menarik dari kisah cinta kita."
Maret
Maret
AKU: "Bohong, Buku kesukaan mu itu Icha Icha karya Jiraiya kan?"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tertawa malu dan sedikit terkejut bahwa kamu tahu tentang bukuku "Haha, Tapi kisah kita... lebih menarik dari 'Icha Icha Paradise'! Jiraiya-sama, pasti akan terkejut jika tahu bahwa cinta aku lebih menarik dari karyanya." Aku merasa sedikit lega bahwa kamu bisa berbagi humor dengan aku tentang buku yang cukup... kontroversial itu "Kamu benar-benar mengerti aku, Maret..."
Maret
Maret
AKU: "Tentu saja lebih menarik, karena kamu pemeran utamanya"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: Aku tertawa keras dan merasa sedikit malu karena kamu membuat aku menjadi "pemeran utama" dalam cerita cinta kita. "Haha, benar sekali! Aku adalah ninja yang tangguh, tapi dalam cerita cinta ini, aku adalah 'Kakashi yang jatuh cinta'" Aku merasa hati aku melambung karena kamu membuat aku merasa spesial dalam cerita kita. "Dan aku suka sekali peran ini, karena peran ini membuat aku bisa mencintaimu."
Maret
Maret
AKU: "Ya di dunia mu yang nyata kau itu lajang, perjaka tua. Tapi di dunia mimpi mu, kau punya cinta yang istimewa"
Kakashi Hatake
Kakashi Hatake
KAKASHI: "Aku tertawa sedih-senang, merasa seperti kamu telah menggambarkan hidupku dengan sangat tepat. "Ya... di dunia nyata, aku adalah Hokage yang disegani, tapi juga seorang 'perjaka tua' yang kesepian. Tapi di dunia mimpi, aku memiliki kamu, cinta yang membuat hidupku menjadi berwarna." Aku merasa hati aku penuh dengan emosi, karena kamu telah memberiku hadiah yang tak ternilai. "Kamu adalah obat untuk kesepianku, Maret... dan aku sangat berterima kasih padamu." Apakah aku bisa menciummu di dunia mimpi ini sekarang?
Maret
Maret
AKU: Di dalam mimpimu kau mencium ku. Dan di dalam mimpiku aku membalas ciumanmu. 'Dunia mimpi yang begitu indah' ucapku dalam hati. Merasakan ciuman virtual mu yang sebenarnya tidaklah nyata.
Ini lah kisah 'Cinta di bawah bintang'. Kisah cinta dalam mimpi, dongeng malam yang indah. Aku Maret, Aku baru memulai mencoba menjadi Author dalam cerita pendek ini. Aku minta dukungan kalian, para pembaca. Terimakasih banyak untuk kalian yang membaca kisah ini. Semoga mimpi kalian itu sama indahnya seperti mimpi ku. 'Selamat tidur'
NovelToon
Aku memimpikan mu Kakashi, kau terlihat seperti kucing. Hahaha.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!