NovelToon NovelToon

Kisah Kita Yang Tak Sempurna (Chat Story Version)

1. Reuni Menuntun Masa Lalu

Apa itu cinta? Pertanyaan sederhana dengan jawaban yang beragam. Bagi sebagian orang, cinta adalah kebahagiaan, kedekatan, dan komitmen sehidup semati. Tapi bagi Al...?
Lion
Lion
Akhirnya kita bisa kumpul lagi, ya semuanya?!
Semuanya menjawab dengan serempak, pertanyaan dari Lion.
Reuni sekolah. Suasana penuh kegembiraan. Semua hadir dengan pasangannya, kecuali Al yang datang sendirian.
Jim
Jim
Al, kau datang sendiri? Pacarmu mana?
Al Autumn
Al Autumn
Ya, seperti yang kau lihat, Jim.
Jim
Jim
Eh, tapi... bukankah kau... (Terpotong oleh Lion)
Lion
Lion
Selamat datang semuanya! Terima kasih sudah hadir! Mari kita mulai acara reuni!
Acara reuni berlangsung meriah. Semua berkumpul dengan teman-teman satu geng masing-masing.
Lion
Lion
(Menghampiri Al dan Jim) Eh, bukankah seharusnya ada satu orang lagi?
khabib
khabib
Wah! Kalian sudah berkumpul duluan! Susah banget nyari kalian!
Semua duduk bersama. Hanya Al yang sendirian.
Jim
Jim
Semuanya, ini Kelly, tunanganku! Kalian wajib datang ke pernikahan kami!
khabib
khabib
Kapan?
Jim
Jim
Minggu depan! Jangan sampai nggak datang, ya! Nanti aku jemput kayak dulu waktu kalian nggak datang ke ulang tahunku!
(Semua tertawa)
Lion
Lion
Giliranku sekarang! Harusnya kalian sudah kenal istriku kalau kalian datang ke pernikahan kami...
Jim
Jim
Bagaimana kami bisa datang, Lion? Kau menikah di Switz dan baru memberi tahu tiga hari sebelumnya! Aku saja waktu itu ada di Australia!
khabib
khabib
Aku di Kanada, lagi menyelesaikan pendidikan. Maaf ya, Lion.
Lion
Lion
Tak apa-apa, aku cuma bercanda. Ini istriku, Milla. Aneh ya, kita bisa terpisah sejauh ini...
khabib
khabib
Kau tak ingat, Lion? Itu semua gara-gara Al!
Lion
Lion
Maksudmu?
khabib
khabib
Kau lupa? Siapa yang pertama kali pergi ke luar negeri di antara kita?
Lion
Lion
(Lion menunjuk Al) Al! Kenapa kau tiba-tiba di Jepang? Dan... bukankah kau berpacaran dengan Yuri Mauve?
Jim
Jim
Itu yang mau kutanyakan!
khabib
khabib
Benar! Aku masih ingat membuat ini dibukumu, Al. "Al Autumn ♡ Yuri Mauve"!
Al Autumn
Al Autumn
(Al membaca puisi) Jika cinta tumbuh dalam dada, Tapi takdir berkata tak bisa bersama, Hati menyatu dalam asmara, Namun langkah harus beda arah akhirnya. Cinta sejati bukan selalu memiliki, Tapi rela melepas demi kebaikan hakiki. Tak harus dekat untuk setia, Cinta pun indah meski hanya doa. Melepas bukan berarti berhenti mencinta, Tapi belajar ikhlas tanpa luka.
Semua terdiam, memahami kisah di balik kesendirian Al. Cinta yang harus dilepas demi kebaikan bersama.

2. Kelas Baru, Nama yang Mengusik

10 Tahun yang lalu.
Suasana pagi cerah menembus kisi-kisi jendela kelas 10A. Menyinari bangku-bangku yang sebagian masi kosong belum diisi sepenuhnya.
Al Autumn
Al Autumn
(Al berdiri di depan kelas 10A menggenggam jadwal pelajaran yang agak kusut) Hari pertama SMA... Rasanya seperti lembaran kosong yang siap diisi cerita.
Ia mengedarkan pandangan ke dalam kelas yang mulai dipenuhi murid baru. Suara kursi yang digeser, tawa ringan, dan sapaan yang canggung mendominasi suasana.
Al Autumn
Al Autumn
Ramai sekali! Aku lebih suka bagian tengah cerita, saat semuanya sudah berjalan lancar.
Al memilih duduk di barisan ketiga dari depan, Ia baru saja meletakkan tas ketika sebuah suara dari dalam kelas menarik perhatiannya.
Guru
Guru
Yuri Mauve.
Al Autumn
Al Autumn
(Al mengangkat kepala) Nama itu... aneh. Lembut, nyaris seperti puisi.
Di dekat jendela, duduklah Yuri Mauve. Rambut ungu gelapnya berkilauan, tatapannya fokus pada buku yang dibacanya. Seakan dunia lain terbentang dalam pikirannya.
Al Autumn
Al Autumn
Yuri Mauve. Namanya seperti warna. Seperti lukisan. Seperti... dia.
Al tak sadar telah menatap terlalu lama sampai mata gadis itu menangkap pandangannya, eye contact dua detik dengan Yuri cukup membuat Al tertunduk dan menurunkan pandangannya.
Al Autumn
Al Autumn
Bodoh. (gumamnya dalam hati) Baru juga awal sekolah udah kayak orang bengong.
Waktu berlalu hingga istirahat pertama. Al memberanikan diri duduk disebelah Yuri, Ia tidak bicara, hanya membuka buku dan berpura-pura mencatat sesuatu yang tak penting.
Al Autumn
Al Autumn
(Al menoleh sedikit) Nama kamu... Yuri Mauve, ya?
Yuri Mauve
Yuri Mauve
(Yuri menatap Al sebentar) Iya, kita sekelas?
Al Autumn
Al Autumn
Iya. Aku Al....(Dengan senyum di bibir nya) Al Autumn .
Yuri Mauve
Yuri Mauve
(Yuri mengangguk) Nama kamu kayak musim.
Al Autumn
Al Autumn
Iya. (Tertawa pelan) Sering dikira cewe juga.
Senyum tipis mengambang di bibir Yuri, tak bertahan lama tapi cukup nyata. Bagi Al, itu bukan senyuman biasa.
Al Autumn
Al Autumn
Mauve itu warna?
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Iya. Warna ungu pucat. Nama baptisku.
Al Autumn
Al Autumn
Bagus. Unik.
Yuri Mauve
Yuri Mauve
(Yuri menatap sejenak)
Sepulang sekolah, Al berjalan sendirian sambil mengingat senyuman itu. Ia menyentuh dada kirinya, di mana detak jantungnya berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya.
Al Autumn
Al Autumn
Kenapa senyumnya kayak... nyangkut ya di kepala?
Langkah kakinya ringan, dan langit sore seperti ikut merona. Hari itu, tanpa ia sadari, Al Autumn baru saja jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Obrolan Pertama, Senyum Kedua

Hujan rintik membasahi jendela kelas. Udara dingin menusuk kulit. Di dekat jendela, Yuri Mauve asyik membaca buku "A Little Life". Rambutnya yang ungu terurai lembut.
Al Autumn
Al Autumn
(Masuk kelas, menatap Yuri) Masih baca buku yang kemarin?
Yuri Mauve
Yuri Mauve
(Menoleh sebentar) Sudah selesai. Aku baca sampai malam. (Menunjukkan buku baru)
Al Autumn
Al Autumn
Itu katanya berat, ya? Banyak yang bilang bikin nangis.
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Nggak cuma bikin nangis. Lebih kayak... bikin dada sesak tapi kamu gak tahu harus marah ke siapa.
Al Autumn
Al Autumn
Kamu suka yang... menyakitkan?
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Aku suka yang jujur. Aku gak percaya sama cerita yang semuanya baik-baik aja.
Al Autumn
Al Autumn
Aku lebih sering nulis. Gak sebagus novel sih, cuma... semacam buku catatan kecil.
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Buku catatan? Yang warna abu-abu itu? (Menunjuk buku catatan Al yang tertinggal) Aku cuma baca halaman terakhir. Tentang ‘rasa asing di mata seseorang yang dulunya dekat’. Aku suka kalimat itu.
Al Autumn
Al Autumn
(Kaget) Kamu... lihat? Itu halaman paling absurd.
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Justru itu paling jujur.
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Kamu bikin kalimat kayak gitu dari mana?
Al Autumn
Al Autumn
Entah. Mungkin karena aku juga... ngerasa kayak gitu.
Yuri menatap Al. Ada seberkas cahaya di matanya. Suasana hening, namun nyaman.
Al Autumn
Al Autumn
Kamu suka warna ungu ya? Karena semuanya di kamu nuansanya ungu. Dari rambut, pulpen, bahkan sampul buku catatan kamu.
Yuri Mauve
Yuri Mauve
(Bingung) Kenapa nanya begitu?
Yuri menatap Al agak lama. Pandangan mereka bertemu. Sunyi, namun penuh makna
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Baru sadar ada yang merhatiin. (tersenyum samar)
Pelajaran dimulai. Tapi saat guru menjelaskan, Al merasa tak sepenuhnya hadir. Sesekali, ia melirik ke samping, ke arah gadis yang kini terasa tidak terlalu jauh. Ketika bel pulang berbunyi, dan mereka berjalan keluar kelas, Yuri membuka percakapan dengan Al.
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Kamu selalu nulis setiap hari?
Al Autumn
Al Autumn
Iya. Walau cuma satu baris.
Yuri Mauve
Yuri Mauve
Kalau suatu hari kamu nulis tentang aku… (tersenyum tipis) …pastikan aku bukan tokoh yang cepat dilupakan.
Al menatap punggung Yuri yang menjauh. Senyum Yuri terukir dalam hatinya. Ia menuliskannya dalam buku catatannya.
Al Autumn
Al Autumn
Senyum kedua. Tapi yang pertama membuatku ingin menulis lebih dari satu baris.
Al benar-benar larut dalam senyuman Yuri, dan akan membekas selamanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!