NovelToon NovelToon

Ratu Drama Mendadak Jadi Istri Pangeran

Tangkap Wangfei!

"Itu Wangfei!"

Gu Zhi Yi tersentak dan langsung membuka matanya lebar-lebar begitu mendengar teriakan yang disertai langkah kaki beberapa orang, mereka mendekatinya dengan tatapan membunuh.

"Astaga ... kapan pindah adegan? Kenapa tidak ada yang memebeitahuku?" Zhi Yi menatap bingung pada orang-orang itu, dia juga melihat ke sekeliling dengan heran.

Zhi Yi ingat, dia baru saja syuting adegan meminum arak beracun yang diberikan oleh ibu mertuanya sendiri.

'Bukankah seharusnya aku berbaring di samping Pangeran Xu?'

Jika mengikuti alur pada naskah, memang seharusnya Zhi Yi sudah mati dan tengah berbaring di samping jasad Pangeran Xu yang sudah memucat.

'Kenapa tiba-tiba aku ada di tengah hutan dengan penampilan seperti pengemis?' Zhi Yi mengernyit jijik saat melihat penampilannya sendiri, dia tiba-tiba merasa pusing dan hampir muntah.

Dia tidak terlihat seperti seorang putri!

"Cepat .... tangkap Wangfei ... jangan biarkan dia kabur lagi!"

Suara orang-orang di depannya kembali menyentak, membuat lamunan Zhi Yi buyar dalam hitungan detik.

'Apa benar-benar ada perubahan adegan?' Alis Zhi Yi semakin mengerutkan dalam. 'Di mana kameranya?'

Sampai saat ini, Zhi Yi tentunya masih belum menyadari apa yang sebenarnya terjadi.

Meski demikian, dia tetap beranjak dan melarikan diri dalam keadaan linglung.

Itu adalah tindakan naluriah yang wajar ketika melihat orang-orang mengejarnya dengan wajah garang.

"Wangfei, jangan lari!"

Orang-orang itu terus mengejar Zhi Yi tanpa niat membiarkannya lolos.

Ketika melihat ada tebing curam di depannya, Zhi Yi segera berhenti melangkah, dia pun mulai menyadari ada yang salah dalam adegan ini.

Bukan hanya tidak ada satu pun peralatan keselamatan, bahkan dirinya juga tidak dikenakan tali pengaman.

Dalam keadaan terdesak, Zhi Yi masih sempat mengomel dengan perasaan kesal. "Apakah sutradara di dalam drama ini bodoh? Syuting jenis apa yang membahayakan nyawa artisnya?"

"Jangan mendekat! Apa yang kalian inginkan?" Zhi Yi berdiri si pinggiran tebing sambil menghentikan orang-orang di depannya.

"Sudah menjadi hukum Kerajaan Shanzi kita bahwa jika seorang suami meninggal, istrinya harus mengikutinya. Kini, Pangeran Xu sudah meninggal, Putri harus pergi bersamanya!"

Saat Pengawal Utama berbicara, otak Zhi Yi langsung memutarkan ingatan yang bukan miliknya.

Dia melihat seorang gadis yang memiliki sosok seperti dirinya melarikan diri dengan melintasi sungai, hutan dan gunung.

Gadis itu pingsan karena kelelahan, dehidrasi, bahkan kelaparan.

Begitu sadar, justru dirinyalah yang dikejar bahkan sampai ke ujung tebing.

'Itu tidak benar!' Kelopak mata Zhi Yi tiba-tiba membesar hingga membuat bola matanya hampir menggelinding keluar. 'Apa aku telah melintasi waktu dan berpindah ke tubuh gadis itu?'

'Aku tidak sedang syuting, tapi masuk ke dalam drama yang aku perankan sendiri?!'

"Gila! Ini benar-benar gila!" Zhi Yi menggelengkan kepala, menolak mempercayai apa yang telah dialaminya sendiri.

"Adalah kehormatan bagimu karena dikubur bersama sang pangeran." Suara Pengawal Utama kembali memecah lamunan Zhi Yi.

"Cukup!" Zhi Yi mengangkat tangannya untuk menghentikan omong kosong Pengawal Utama yang hanya membuat kepalanya semakin berdenyut nyeri. "Apa tidak ada jalan lagi?"

Zhi Yi dengan cepat memutar otaknya.

Di depan ada pengawal istana, sementara di belakangnya ada tebing. Keduanya sama-sama akan membawanya bertemu Dewa Kematian.

Jika kembali ke istana, Zhi Yi tahu akan ada anggur beracun yang menantinya. Itu sama seperti apa yang dia alami sebelum sampai ke dunia yang sangat asing ini.

Namun, jika dipikir-pikir, mati keracunan tidak lebih menyakitkan dari pada mati jatuh dari tebing yang tidak diketahui seberapa tingginya itu.

Kemungkinan besar, dirinya akan mati tanpa tubuh yang utuh!

"Tidak ada, kamu harus mengikuti kami kembali ke Kediaman Bangsawan Pingyan!"

Begitu saja, Zhi Yi dibawa kembali secara paksa. Dia juga didandani dan dikenakan gaun serta jubah merah layaknya pengantin wanita.

"Putri, lihatlah ... betapa cantiknya dirimu." Songshu—pelayan pribadi Zhi Yi menuntunnya duduk di depan cermin.

Seharusnya Songshu berbahagia di hari pernikahan Zhi Yi, tetapi dia sama sekali tidak bisa merasa senang karena hari itu juga merupakan hari kematian sang nona.

Itu sebabnya, dia mendesak Zhi Yi pergi dari Kediaman Bangsawan Pingyan dan meninggalkan ibukota.

Namun, siapa sangka nonanya berhasil ditangkap dan dibawa kembali.

Melihat penampilannya sendiri, Zhi Yi sangat terpesona dan tanpa sadar memuji, 'Ya Tuhan, aku cantik sekali memakai gaun ini.'

Segera tersadar, Zhi Yi menggelengkan kepalanya dan menggerutu pelan. "Zhi Yi, sadarlah! Kamu akan mati sebentar lagi, bukannya menikah!"

Jika tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, Zhi Yi benar-benar berpikir bahwa dia akan dinikahkan, alih-alih dipaksa mati dengan arak beracun.

Pada saat kritis seperti ini, otak Zhi Yi sudah berjuang keras untuk mengingat adegan selanjutnya yang tertera pada naskah drama.

Sayangnya, Zhi Yi tidak membaca keseluruhan isi naskah dan hanya fokus pada satu adegan yang akan dia perankan saat itu.

Jadi, dia benar-benar tidak punya kesan apa pun tentang adegan selanjutnya sehingga tidak tahu apa tindakan apa yang bisa dilakukan sebagai pencegah kematiannya.

Baru berpikir ingin melarikan diri lagi, Pengawal Utama sudah lebih dulu menerobos masuk ke dalam kamarnya dan menyeret dia pergi.

Bahkan, Pengawal Utama yang tidak punya perasaan itu memukul tengkuknya tanpa ampun sehingga dia jatuh pingsan.

Begitu bangun, dia sudah berada di sebelah jasad Pangeran Xu yang sudah memutih seperti kapas.

Di hadapannya, berdiri Selir Liu bersama Pangxie—pelayannya yang tengah memegang nampan dengan satu gelas di atasnya.

"Zhi Yi, kamu sudah bertunangan dengan Dingfei sejak berumur tujuh tahun. Namun, Dingfei tidak berumur panjang dan meninggal kemarin malam. Menurut hukum Shanzi, istri harus mengikuti suaminya yang meninggal. Saat ini, Dingfei pasti sedang menunggumu di alam bawah."

Kata-kata Selir Liu membuat Zhi Yi ingat bagaimana pemilik asli bisa menjadi tunangan Pangeran Xu Dingfei.

Saat Zhi Yi berumur tujuh tahun, Marquis Wu'An—Gu Jin—ayahnya mati di medan perang.

Karena berteman baik dengan Marquis Wu'An, Bangsawan Pingyan yang merupakan ayah dari Pangeran Xu mengadopsi Zhi Yi dan membiarkannya tinggal di Kediaman Bangsawan.

Tidak hanya itu, Bangsawan Pingyan juga membuat perjanjian pernikahan untuk Zhi Yi dan putranya, Xu Dingfei.

Zhi Yi yang asli sangat senang hingga sejenak melupakan kesedihannya paska ditinggal pergi oleh sang ayah, dia merasa terhormat mendapatkan gelar Putri Xu.

Sekarang, Zhi Yi yang berasal dari dunia modern justru berpikir pertunangan itu sangat konyol!

Jika bisa, Zhi Yi berharap seharusnya dia melakukan perjalanan waktu ke dunia yang asing ini sebelum pertunangan itu terjadi, atau pun jauh hari sebelum kematian sang pangeran.

Dengan begitu, dia masih punya waktu untuk membatalkan perjanjian pernikahan.

Namun, harapan tinggallah harapan. Pangeran Xu sudah meninggal dan kematian Zhi Yi juga sudah menunggu di depan mata.

Tidak ada jalan baginya untuk pergi!

Hanyut dalam ingatan pemilik asli, Zhi Yi sampai tidak menyadari Selir Liu sudah menatap Pangxie sambil memberi isyarat.

"Putri ...." Suara Pangxie yang dipenuhi aura jahat menyentak lamunan Zhi Yi. "Silahkan minum arak ini, Anda akan bersama Pangeran Xu untuk selamanya."

"Aku tidak akan meminumnya, itu sangat beracun!" Setelah tahu apa yang akan terjadi pada dirinya begitu meminum arak dari tangan Pangxie, mana mungkin Zhi Yi dengan rendah hati menerima 'kebaikan' pelayan Selir Liu.

Namun, Selir Liu tentunya tidak ingin melepaskannya begitu saja.

"Buat dia meminumnya!"

Begitu titah Selir Liu jatuh, dua orang pengawal memasuki ruangan hanya untuk memegang kedua bahu Zhi Yi, sebelum akhirnya Pangxie mencekoki dirinya dengan arak beracun.

"Jangan! Aku tidak mau meminum racun sialan itu!"

Zhi Yi berusaha memberontak, tetapi sekuat apa pun dia mencoba, dia tidak bisa mengalahkan tenaga ketiga orang yang menganiaya dirinya.

"Aaaa ...." Zhi Yi memegang tenggorokannya yang tiba-tiba terasa sakit seolah-olah ada tangan tak kasap mata mencekiknya dengan kejam.

Pada akhirnya, Zhi Yi hanya bisa meregang nyawa dengan cara yang sama seperti di drama yang dia perankan—tumbang tepat di sebelah Pangeran Xu ....

Mati Keracunan

"Uhuk, uhuk, uhuk ...."

Zhi Yi tiba-tiba bangun dari tidurnya dengan nafas yang terasa sesak, dia bahkan berusaha keras memuntahkan isi perutnya.

Namun, tidak ada setetes pun cairan yang ingin keluar dari perutnya meski dia sudah mengorek-ngorek mulutnya.

Zhi Yi justru merasa tenggorokannya sangat kering hingga sedikit menyakitkan, dia pun berdehem berkali-kali hanya untuk meredakan rasa tak nyamannya.

"Nona, kamu sudah bangun." Songshu mendekati Zhi Yi dengan senang hati, dia juga memberikan segelas air pada gadis itu. "Nona, minum dulu."

Zhi Yi menatap Songshu dengan takjib, dia tidak menyangka akan memiliki pelayan yang begitu peka pada kehidupannya di zaman kuno ini.

Tapi tunggu dulu ....

Zhi Yi tiba-tiba teringat sesuatu ....

Bukankah seharusnya aku sudah mati keracunan?

Zhi Yi tidak bisa menahan diri untuk tidak mengajukan pertanyaan, "Songshu, kenapa aku masih di sini?"

"Nona, memangnya kamu mau ke mana lagi?" Songshu berbalik bertanya dengan ekspresi bingung. 'Kenapa Nona jadi aneh setelah tidur tiga hari tiga malam?'

"Songshu, apa yang terjadi padaku? Bukankah seharusnya aku dikubur bersama Pangeran Xu? Siapa yang menyelamatkan aku dan membawaku pulang? Apa Selir Liu bersedia membebaskan aku?"

Semakin lama, Songshu semakin bingung dengan runtutan pertanyaan Zhi Yi.

Meski demikian, dia dengan cepat menutup mulut Zhi Yi. "Nona, tidak boleh bicara sembarangan."

Kemudian, Songshu dengan sabar menjelaskan apa yang terjadi pada Zhi Yi. "Nona, tiga hari lalu kamu tidak sengaja tersandung dan terjatuh ke Kolam Teratai. Akibatnya, kamu pingsan selama tiga hari tiga malam dan baru bangun sekarang."

Jatuh ke air?

Pingsan?

Kenapa aku tidak ingat apa pun?

Zhi Yi mengerutkan keningnya dengan heran, perasaan tidak senang pun menyelimuti ketika dirinya tidak memiliki lebih banyak kesan tentang pemilik tubuh asli.

"Songshu, Pangeran Xu benar-benar tidak mati, kan?" Zhi Yi tetap bertanya meski sudah dilarang, dia hanya ingin memastikan sesuatu.

"Nona!" Songshu membelalakkan matanya, dia sangat ketakutan atas kata-kata yang diucapkan oleh sang majikan. "Kamu bisa dituduh memberontak karena mengucapkan omong kosong tentang hidup dan mati Pangeran Xu."

Melihat ketakutan yang terlukis jelas di wajah Songshu, Zhi Yi tahu bahwa Pangeran Xu tidak mati. Itu sebabnya, dia juga masih hidup!

Sekarang, Zhi Yi semakin yakin dengan pemikiran yang tiba-tiba melintas di otak kecilnya.

'Aku terlahir kembali!' Zhi Yi berteriak kaget di dalam hatinya.

Setelah terdiam untuk beberapa saat, Zhi Yi kembali mengajukan pertanyaan sambil menatap sang pelayan. "Songshu, berapa lama lagi pernikahanku dengan Pangeran Xu?"

"Menjawab Nona, itu dua minggu lagi."

Mendengar itu, Zhi Yi menghela nafas panjang sambil menggulingkan kepalanya tanpa daya. 'Hah, tidak cukup melintasi waktu, aku juga dihidupkan kembali? Tuhan benar-benar terlalu lihai mempermainkan takdirku!'

Meski begitu, Zhi Yi sangat bersyukur karena Tuhan mendengarkan harapan terakhirnya.

Entah melintasi waktu atau dihidupkan kembali, ini pasti cara Tuhan menyayangiku!

Aku harus menggunakan kesempatan ini untuk mengubah takdir burukku!

'Tapi apa yang bisa aku lakukan?' Zhi Yi mencoba memutar otaknya untuk memikirkan jalan keluar dari masalah yang tengah dia hadapi saat ini.

Bagaimanapun, dia tidak mungkin hanya duduk diam menanti kematiannya dua minggu lagi!

'Melarikan diri juga tidak akan berhasil." Zhi Yi ingat pengalaman hidup pemilik asli yang melakukan pelarian secara sia-sia. 'Selama aku masih tunangan Xu Dingfei, aku akan tetap dikubur bersamanya ketika dia mati.'

'Kalau begitu, aku harus memutuskan pertunangan dengannya!'

Begitu ide tersebut terlintas di kepalanya, Zhi Yi mengangguk dengan antusias. 'Aku harus bertemu dan bicara dengannya.'

"Nona, apa yang kamu pikirkan?" Songshu menatap Zhi Yi dengan tatapan aneh seolah-olah tengah berhadapan dengan wanita gila. "Nona, apakah saya harus memanggilkan tabib untukmu?"

Songshu pikir, kepala Zhi Yi kemasukan air hingga otaknya agak bermasalah.

"Tidak perlu." Zhi Yi segera menolak dan beranjak dari atas ranjang. "Katakan padaku, di mana paviliun Pangeran Xu."

"Nona, kamu tidak tahu di mana Pangeran Xu tinggal?" Songshu tidak bisa menahan keterkejutannya, dia juga merasa Zhi Yi semakin aneh.

Selama tinggal di Kediaman Bangsawan Pingyan, Zhi Yi tidak pernah melewatkan walau sehari saja untuk mengunjungi Pangeran Xu di paviliunnya.

Kenapa Nona tiba-tiba tidak tahu di mana Pangeran Xu tinggal?

Zhi Yi melambaikan tangannya, dia tertawa canggung saat mencoba membuat penjelasan acak pada Songshu. "Bukankah itu karena aku jatuh ke air sebelumnya? Saat bangun, aku melupakan beberapa hal."

Mendengar itu, Songshu tentu saja langsung khawatir. "Nona, biarkan tabib memeriksamu."

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja." Zhi Yi menatap Songshu dengan sungguh-sungguh. "Aku hanya ingin menemui Pangeran Xu, ada beberapa hal yang harus aku bicarakan dengannya."

Melihat ekspresi Zhi Yi, Songshu juga tidak ingin memaksa sang nona untuk memeriksakan tubuhnya pada tabib.

Hanya saja, dia tidak bisa tidak mengkhawatirkan Zhi Yi sehingga menawarkan bantuan untuk gadis itu. "Nona, biarkan saya mengantarkanmu ke sana."

***

"Di mana tempat tinggalnya? Kenapa begitu jauh dari halaman barat?" Zhi Yi mengerutkan keningnya, dia pikir Pangeran Xu pastilah tinggal tidak jauh dari Paviliun Utama yang terletak di halaman barat.

Ternyata, dia salah!

Dia bahkan masih tidak bisa menemukan tempat tinggal Pangeran Xu setelah lebih dari setengah jam berkeliling di dalam Kediaman Bangsawan Pingyan.

Pada akhirnya, Zhi Yi hanya berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya yang memburu.

"Rumah besar ini sangat luas, aku juga tidak memiliki handphone dan kompas." Saat berbicara, Zhi Yi juga meraup udara sebanyak-banyaknya seperti ikan yang baru saja terjatuh dari aquarium.

Sekarang, dia pun cukup menyesali keputusannya yang tidak menerima tawaran Songshu.

Dengan kepercayaan dirinya yang setinggi langit, dia yakin bisa menemukan tempat tinggal Pangeran Xu hanya dengan mengetahui namanya saja.

Tidak disangka, Kediaman Bangsawan Pingyan sangat-sangat luas sehingga dia kelelahan sendirian.

Pantang menyerah, Zhi Yi kembali berjalan setelah merasa cukup beristirahat.

"Mungkinkah ada di sana?" Zhi Yi melihat ke depan dan berjalan hingga tanpa sadar dia telah keluar dari kediaman melalui halaman belakang.

Di sana, terdapat sebuah kolam yang di kelilingi bebatuan besar.

Tidak hanya itu, ada juga dua orang dewasa yang berbicara dengan suara pelan.

"Sangat susah mendapatkan obat ini, kamu harus menggunakannya dengan baik!"

Penasaran, Zhi Yi mendekat dan bersembunyi di dekat batu hanya untuk mencuri dengar pembicaraan mereka.

"Dengan obat ini, kamu tidak perlu khawatir karena tidak akan ada yang tahu Xu Dingfei mati keracunan."

Zhi Yi sangat terkejut, dia pun dengan refleks menutup mulutnya sendiri agar tidak mengeluarkan suara.

"Siapa yang ingin membunuh Xu Dingfei?"

Meski agak takut, rasa penasaran Zhi Yi lebih mendominasi sehingga dia melangkah maju hanya untuk memastikan siapa dua sosok di tengah kegelapan itu.

Namun, belum sempat dia melihat wajah kedua orang itu, mulutnya tiba-tiba dibekap dari belakang dan dia bahkan diseret pergi dengan paksa.

Seketika, bola mata Zhi Yi membesar bersamaan dengan rasa panik yang langsung menyerangnya.

Dia mencoba yang terbaik untuk melepaskan diri, tetapi orang di belakangnya terlalu kuat sehingga dia tidak punya kesempatan untuk melarikan diri.

Zhi Yi memejamkan matanya, dia pikir ini akan menjadi akhir baginya karena mendengarkan yang seharusnya tidak dia dengar. 'Ya Tuhan, apa lagi ini? Apa kali ini aku akan mati dengan cara yang berbeda?'

Dia Mati Muda

Zhi Yi semakin panik saat tahu dirinya dibawa ke tengah hutan, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan untuk melepaskan diri.

Begitu dilepaskan, Zhi Yi langsung berbalik dengan panik hanya untuk melihat orang yang telah membekap dan menyeretnya.

"K—kau?" Di bawah rembulan yang menyinari pekatnya malam, Zhi Yi memasang ekspresi terkejut saat melihat sosok pria yang menjulang tinggi di hadapannya.

Dia memiliki paras tampan tak terlukiskan, tetapi seluruh tubuhnya yang memancarkan keagungan diselimuti dengan aura dingin.

Seketika, sebuah nama langsung melintas di kepala kecil Zhi Yi.

Pangeran Xu Dingfei!

Pangeran Xu—calon suami Zhi Yi yang mati tepat sehari sebelum pernikahan mereka, sungguh malang!

"Kenapa kamu membawaku ke sini?" Melihat suasana gelap yang diselimuti kabut putih dan mendengar suara burung hantu, Zhi Yi mulai merinding.

Dia merasa seperti berada di film-film horor yang pernah di tontonnya saat berada di abad ke-21.

Sangat menyeramkan!

Bukannya memberikan jawaban, Pangeran Xu malah berbalik bertanya, "Kenapa kamu pergi ke halaman belakang?"

Seketika, Zhi Yi langsung ingat tujuan awalnya berkeliaran di Kediaman Bangsawan Pingyan sampai tersesat ke halaman belakang.

Pada saat yang sama, Zhi Yi juga teringat pada kedua pria misterius yang berbincang di dekat Danau Teratai.

"Sangat susah mendapatkan obat ini, kamu harus menggunakannya dengan baik!"

"Dengan obat ini, kamu tidak perlu khawatir karena tidak akan ada yang tahu Xu Dingfei mati keracunan."

Zhi Yi langsung mengangkat kepalanya hanya untuk menatap Pangeran Xu. 'Apa dia juga mendengar percakapan mereka? Haruskah aku bertanya?'

Zhi Yi sangat ingin memastikan, tetapi dia juga agak ragu setelah melakukan banyak pertimbangan.

'Dia memiliki tatapan aneh di matanya, ini tidak sama seperti sebelumnya.' Pangeran Xu bergumam dan sedikit mengernyitkan keningnya saat melihat tatapan yang tidak biasa dari Zhi Yi.

Sebelumnya, Zhi Yi akan menatap Pangeran Xu seolah-olah bola matanya akan mengeluarkan madu. Dengan wajah memerah dan senyum malu-malu, bahkan pelayan yang bodoh pun bisa melihat cintanya.

Sekarang, tatapan itu tampak berbeda seperti orang yang ada di hadapannya juga berbeda.

"Zhi Yi."

Suara dingin Pangeran Xu menyentak Zhi Yi dari lamunannya.

"Aku ingin bertemu denganmu."

"Ada apa?"

"Aku ...." Zhi Yi berhenti menatap Pangeran Xu, bola matanya bergerak liar.

Setelah beberapa saat, dia akhirnya mengatakan niatnya tanpa ditutup-tutupi. "Aku ingin memutuskan pertunangan denganmu."

Mendengar itu, tentu saja ada kilatan terkejut yang melintas di wajah Pangeran Xu dan itu tidak berlangsung lama. "Memutuskan pertunangan?"

"Ya, begitulah," sahut Zhi Yi dengan memasang sikap tak acuh.

"Aku tidak menyangka kamu bisa mengucapkan kata-kata seperti memutuskan pertunangan begitu saja. Padahal, kita telah bersama selama lebih dari sepuluh tahun dan dua minggu lagi adalah pernikahan kita."

Ekspresi Pangeran Xu tampak menyedihkan. "Apa yang salah denganku sehingga kamu ingin berpisah dariku?"

'Salahmu karena mati terlalu cepat!' Zhi Yi tidak mampu mengucapkan satu patah kata pun di hadapan Pangeran Xu sehingga hanya bisa menjerit di dalam hati, dia bahkan tercekat dan merasa tertekan melihat raut sang pangeran.

Jika Pangeran Xu tidak menjadi hantu yang berumur pendek, Zhi Yi sama sekali tidak keberatan melanjutkan pernikahan dengannya.

'Apa aku harus mengatakan yang sebenarnya padanya?' Zhi Yi kembali bergumam, sebelum akhirnya membuka mulutnya lagi.

Namun, sepertinya Pangeran Xu tidak ingin memberikannya kesempatan.

"Sebaiknya kamu segera pulang, ini sudah larut."

Begitu saja, Pangeran Xu terbang dan menghilang tanpa jejak, meninggalkan Zhi Yi yang tercengang tak percaya.

"Dia meninggalkan aku sendirian di tempat seperti ini?" Darah di hati Zhi Yi tiba-tiba mendidih, dia merasa keputusannya untuk memutuskan pertunangan dengan Pangeran Xu sudah paling tepat. "Apa begini sikap pria sejati? Pantas saja dia mati muda!"

***

"Kau mencuri bubur sarang burung!"

"Saya tidak mencuri, ini punya Wangfei."

"Kamu masih bersikeras?"

Berbaring di atas ranjang dengan mata terpejam, Zhi Yi memegang kepalanya yang terasa berat seolah-olah ada batu besar yang menghantamnya.

Terlebih saat mendengar suara-suara keributan di luar, kepalanya semakin berdenyut seperti akan meledak kapan saja.

"Saya tidak mencurinya!"

Membuka mata sambil menghela nafas kasar, Zhi Yi kembali mendengar suara yang tidak asing baginya.

Itu adalah suara Songshu, pelayan pribadinya!

"Mari kita lihat, berapa lama kamu akan menyangkalnya."

Suara ini, Zhi Yi juga merasa cukup familiar.

Itu adalah suara ....

Teringat pada seseorang di kehidupan sebelumnya, Zhi Yi langsung beranjak bangun dan berjalan keluar dengan perasaan kesal.

Dia bahkan tidak repot-repot memikirkan bagaimana dirinya bisa kembali ke rumah, setelah diseret ke tengah hutan oleh Pangeran Xu.

Songshu tetap berjuang membela dirinya karena merasa tidak bersalah. "Aku benar-benar tidak mencuri."

"Masih tidak mau mengaku?" Pangxie sudah mengangkat telapak tangannya, berniat memukul wajah Songshu.

Namun, Zhi Yi membuka pintu kamar tepat pada waktunya sambil berkata, "Cukup!"

Tangan Pangxie berhenti di udara, sementara Songshu yang sempat menutup mata langsung merasa lega dan segera menghampiri Zhi Yi seolah-olah tengah meminta perlindungan dari gadis itu.

"Mereka lagi." Zhi Yi menggertakkan giginya saat mendapati keberadaan Pangxie dan Selir Liu.

Dalam sekejap, ingatan kelamnya sebelum bertemu Dewa Kematian pun langsung terpicu.

"Buat dia meminumnya!" Selir Liu menjatuhkan titah dengan dingin, sedangkan Pangxie tanpa ampun mencekoki Zhi Yi dengan arak beracun.

"Jangan! Aku tidak mau meminum racun sialan itu!"

Melihat Zhi Yi berjalan keluar dan menuju ke arahnya, Pangxie langsung menurunkan tangannya dengan perasaan bersalah.

"Mereka telah meracuniku dua kali." Zhi Yi menggertakkan giginya begitu ingat bahwa Selir Liu dan Pangxie adalah orang-orang yang meracuninya baik di kehidupan ini, maupun kehidupan pada abad ke-21.

Hanya saja, Zhi Yi masih tidak mengerti kenapa dia bisa menembus waktu ke zaman kuno setelah meminum racun dari Selir Liu.

Bukankah saat itu kami hanya syuting?

Jika hanya syuting, maka segalanya adalah sandiwara dan alkohol beracun itu seharusnya juga palsu.

Namun, kenapa aku benar-benar keracunan?

Mungkinkah ada yang berniat jahat padaku?

Siapa dia?

Dalam sekejap, kepala Zhi Yi telah dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.

Namun, dia tidak begitu menghiraukan pemikiran-pemikiran itu karena ada hal lebih penting yang harus dilakukan sekarang!

Plak!

Suara tamparan itu membuat semua orang terkejut, tidak terkecuali Selir Liu yang awalnya menutup mata sambil memegang Juzu dan mulut berkomat-kamit.

Dia berhenti melantunkan doa, lalu menatap Zhi Yi dengan mata tajam yang menunjukkan keterkejutan dan ketidaksenangan.

"Beraninya kamu memekulku?" Pangxie memegang pipinya yang terasa panas, dia menatap Zhi Yi dengan penuh kebencian.

Plak!

Sekali lagi, Zhi Yi memukul Pangxie tanpa ragu.

Hanya saja, pukulan kali ini lebih keras dan mendarat di pipi satunya lagi.

Semua orang kembali terkejut, Selir Liu dan seorang gadis yang terlihat berbudi luhur di sebelahnya juga menatap tak percaya pada Zhi Yi.

Tanpa rasa bersalah, Zhi Yi membalas, "Ini disebut memukulmu secara tiba-tiba."

Tentu saja, Zhi Yi saat ini hanya ingin membalas sedikit rasa sakit yang dirasakannya di masa lalu pada Pangxie.

"Yang Mulia ...." Pangxie masih memegang pipinya saat berbalik dan menatap Selir Liu, mencoba membuat pengaduan.

Namun, sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, Zhi Yi kembali beraksi.

"Aku akan menendangmu!"

Detik selanjutnya, telapak kaki Zhi Yi yang dibungkus sepatu telah mendarat di bokong Pangxie hingga membuat gadis pelayan itu tersungkur tepat di dalam dekapan Selir Liu.

Sebenarnya, Selir Liu tidak benar-benar ingin menyelamatkan Pangxie, itu hanya gerakan refleks.

Selir Liu menggertakkan giginya, lalu melemparkan Pangxie ke samping dan menatap Zhi Yi dengan murka sambil berseru, "Zhi Yi!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!