NovelToon NovelToon

Pacarku Ternyata Bos Gangster

Episode 1

*HAPPY READING*
....
Elvina baru tiga bulan menjalin hubungan dengan Calvin—pria yang ia temui karena pesanan kopi yang salah kirim. Pria itu tenang, manis, dan selalu tepat waktu. Tapi... tak pernah mau diajak selfie. Tak pernah bisa ditelepon lebih dari dua menit. Dan selalu bilang, “Aku harus pergi,” setiap malam sebelum jam 10. Suatu malam, Elvina menerima pesan yang membuat jantungnya berhenti sejenak.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
kamu masih kerja , sayang?
Calvin Winata
Calvin Winata
Baru beres. Maaf gak bisa kabarin kamu lebih awal.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Gak apa-apa. Tapi kamu ngapain sih tiap malam sampe jam segini?
Calvin Winata
Calvin Winata
Dunia yang berbeda dari punyamu.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Hah? Maksudnya?
Calvin Winata
Calvin Winata
Hehe, maksudku... beda jam kerja aja. Jangan kepikiran ya.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu gak pernah cerita soal kerjaan kamu. Bahkan kamu gak pernah bilang kerja di mana.
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku udah bilang... aku cuma urus orang-orang.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tapi kenapa tadi ada yang manggil kamu "Bos" di telepon?
Calvin Winata
Calvin Winata
Kamu denger ?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Iya. Terus dia bilang sesuatu tentang “barang udah mendarat”.
Calvin Winata
Calvin Winata
Elvina... ada hal-hal yang belum bisa aku ceritakan sekarang.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Jadi kamu bohong?
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku gak bohong soal perasaanku sama kamu. Tapi ya... aku gak cerita semua.
Calvin Winata
Calvin Winata
Mungkin suatu hari kamu bakal tau. Atau mungkin lebih baik kamu tidak perlu tau.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu siapa sebenernya, Calvin ?
Calvin Winata
Calvin Winata
Orang yang jatuh cinta sama kamu. Dan orang yang paling bisa ngerusak hidupmu kalau kamu tahu aku siapa.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu bercanda?
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku harap ini semua cuma bisa jadi candaan.
Calvin Winata
Calvin Winata
Tapi kalau suatu hari aku hilang tanpa kabar... jangan cari aku, ya.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Calvin… kamu bikin aku takut.
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku juga takut... takut kamu lihat sisi yang aku sendiri benci.
Elvina menatap layar ponselnya lama. Chat terakhir Calvin dibaca pukul 01.32 pagi. Sejak saat itu, tak ada centang dua, tak ada "typing...". Seolah... ia sudah hilang di telan bumi
Meskipun Calvin—cowok pendiam, misterius, tapi selalu perhatian. Ia tak pernah marah, tak pernah menuntut, dan selalu tahu cara menenangkan hati Elvina. Tapi ada satu hal yang selalu mengganjal: Calvin... tak pernah benar-benar hadir saat dibutuhkan bahkan di saat hari ulang tahunnya Elvina , yang dimana itu hari yang sangat penting untuk dirinya . Dan malam itu, semuanya mulai terasa aneh
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Sayang, kamu jadi datang gak hari ini? Ulang tahunku lho
Calvin Winata
Calvin Winata
Maaf banget, El . Aku nggak bisa.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Lagi-lagi? 😕
Calvin Winata
Calvin Winata
Ada urusan mendadak. Nanti aku jelasin ya.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu sibuk terus, tapi nggak pernah bilang sibuk ngapain...
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku nggak kerja kantoran, El. Kamu tahu itu.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Ya tapi kamu juga nggak pernah cerita apa pun. Bahkan temen-temenmu aja aku belum pernah ketemu.
Calvin Winata
Calvin Winata
Bukan karena aku nggak mau. Aku cuma... takut kamu kecewa.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kecewa kenapa? Kamu jual narkoba
Calvin Winata
Calvin Winata
....
Elvina Denindra
Elvina Denindra
HAH? JANGAN BILANG IYA!?
Calvin Winata
Calvin Winata
Nggak. Kamu kebanyakan nonton drama deh .
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Terus kenapa tiap malam kamu ngilang?
Calvin Winata
Calvin Winata
Kadang duniaku terlalu gelap buat kamu, El.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tapi aku pacar kamu.
Calvin Winata
Calvin Winata
Justru itu. Makanya aku jaga kamu tetap jauh dari sisi aku yang satu lagi.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Sisi kamu...?
Calvin Winata
Calvin Winata
Udah. Nanti aku jelasin.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Calvin, aku nemu jaket kamu tadi jatuh di kosku...
Calvin Winata
Calvin Winata
Dan?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Ada bercak merah. Kayak darah.
Calvin Winata
Calvin Winata
Jangan diapa-apain.
Calvin Winata
Calvin Winata
Simpen aja. Nanti aku ambil.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Calvin... kamu siapa sebenarnya?
Pesan terakhir itu hanya dibaca. Tanpa balasan. Di layar Elvina, hanya ada satu centang biru. Dan dalam dadanya, mulai tumbuh sebuah pertanyaan yang tak ia siap untuk jawab.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Calvin… tolong jangan diem aja.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Aku mulai takut, tau gak?
Calvin Winata
Calvin Winata
Jangan takut.
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku gaakan nyakitin kamu.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tapi kamu bohongin aku.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Setiap hari. Setiap malam. Aku gak tahu siapa kamu.
Calvin Winata
Calvin Winata
Kalau aku bilang semua sekarang… kamu masih mau sama aku?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Aku lebih milih tahu kenyataannya, daripada terus dibutakan.
Calvin Winata
Calvin Winata
Oke. Satu hal aja dulu.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Apa?
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku gak kerja di tempat biasa.
Calvin Winata
Calvin Winata
Dan aku gak punya nama belakang yang bisa kamu cari di Google.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Calvin… maksudnya apa?
Calvin Winata
Calvin Winata
Maksudnya... aku bukan orang baik, El
Calvin Winata
Calvin Winata
( typing....)
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tapi kamu... selalu baik ke aku.
Calvin Winata
Calvin Winata
Karena kamu satu-satunya hal baik yang aku punya.
(Typing stopped. 1 centang biru.)
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Calvin?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu masih di situ?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Calvin...
Pesan terakhir tak kunjung dibalas. Elvina menatap layar ponselnya dengan tangan gemetar. Untuk pertama kalinya, ia merasa seperti sedang jatuh cinta pada seseorang… yang bisa membunuh siapa saja tanpa ampun.
Karna menunggu pesan dari Calvin tak kunjung datang, Elvina sampai tertidur dengan ponsel di tangannya. Matanya sembab karena tangis semalam, hatinya menggantung—antara percaya dan takut. Tapi pagi itu, sekitar jam 7, suara ketukan pelan di pintu membuatnya terlonjak.
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku di depan. Bukain pintunya.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Hah? Kamu... sekarang?
Calvin Winata
Calvin Winata
Iya. Aku tahu kamu belum mandi. Gak apa apa. Aku cuma pengen lihat kamu.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu bahkan gak balas pesanku semalam.
Calvin Winata
Calvin Winata
Karena kalau aku balas... aku takut kamu makin takut.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
(Elvina membuka pintu. Calvin berdiri di sana, hoodie hitamnya lecek, matanya merah. Tangannya membawa kantong plastik kecil.)
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku bawa bubur ayam. Kamu belum makan, kan?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu pikir bubur bisa gantiin jawaban?
Calvin Winata
Calvin Winata
Enggak. Tapi aku harap itu bisa nenangin kamu... sebentar aja.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Calvin... semalam kamu bikin aku mikir hal-hal yang gak pernah aku bayangin.
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku tau.
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku gak datang buat ngerayu kamu. Aku datang karena kamu berhak tahu aku gak kabur.
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku bukan pengecut, El. Cuma... aku punya sisi gelap yang susah dijelaskan.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu nyakitin orang?
Calvin Winata
Calvin Winata
Kadang aku harus... kalau itu satu-satunya cara untuk melindungi sesuatu yang penting buatku.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Aku itu ‘yang penting’ itu?
Calvin Winata
Calvin Winata
Lebih dari itu.
Calvin Winata
Calvin Winata
Tapi justru karena itu, aku gak bisa bawa kamu masuk ke dunia aku.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
(Diam sejenak. Elvina menatapnya lama.)
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kalau kamu gak bisa bawa aku ke dunia kamu, kenapa kamu ajak aku jatuh cinta?
Calvin Winata
Calvin Winata
Karena aku juga gak bisa keluar dari dunia itu.
Calvin Winata
Calvin Winata
Dan satu-satunya bagian dari hidupku yang terasa normal... ya kamu.
Elvina tak menjawab. Ia membiarkan Calvin duduk di lantai, menyodorkan bubur dalam diam. Pagi itu, mereka duduk berdampingan. Bukan sebagai dua orang yang saling percaya, tapi dua orang yang saling menggenggam sisa-sisa keberanian... untuk tetap bertahan di antara rahasia.
Calvin Winata
Calvin Winata
Eh... kamu punya sendok gak?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
(nunjuk meja) Di situ.
Calvin Winata
Calvin Winata
Oh iya. Kirain ini sumpit, tadi hampir aku pakai buat ngaduk bubur.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
( Tersenyum )
Calvin Winata
Calvin Winata
Kenapa ?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Itu sendok plastik transparan, Vin... Bukan sumpit.
Calvin Winata
Calvin Winata
Mirip tau... Kayaknya Aku masih ngantuk.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Ya siapa suruh subuh-subuh nganterin bubur sambil drama jadi mafia 😒
Calvin Winata
Calvin Winata
Wah, masa aku udah drama... kamu masih nyindir juga
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu drama banget. Tapi... aku apresiasi buburnya. Walau... ini ada cabenya
Calvin Winata
Calvin Winata
Emang kenapa?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Aku gak kuat pedes.
Calvin Winata
Calvin Winata
Astaga... berarti ini buat aku dong?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Yaudah, kamu aja yang makan. Lagian dari tadi aku curiga kamu lapar
Calvin Winata
Calvin Winata
...Jangan bongkar motifku dong
Elvina Denindra
Elvina Denindra
(Elvina menutup mulut, menahan tawa. Calvin pura-pura tersinggung, tapi akhirnya ikut tertawa kecil.)
Pagi itu, tak ada jawaban tuntas. Tapi ada tawa kecil. Ada dua orang yang mencoba tetap waras di antara rahasia dan kekhawatiran. Dan mungkin—hanya mungkin—cinta bisa tetap tumbuh, bahkan di tanah paling berbahaya.

Episode 2

Dua hari setelah pagi itu, Calvin jadi sedikit lebih… hadir. Tapi bukan hadir seperti pacar biasanya. Seolah ia tahu… badai besar sedang mendekat, dan ini adalah ketenangan terakhir sebelum semuanya runtuh.
Nara
Nara
El… tadi gue ke minimarket deket kos lo
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Terus ?
Nara
Nara
Ada dua cowok serem pake motor . Lo tau gak mereka manggil siapa?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Siapa?
Nara
Nara
" Bos Vin. "
Elvina Denindra
Elvina Denindra
.......
Nara
Nara
Iya. Gue juga langsung kaget. Mereka lagi ngomong sama satpam. Bukan ngobrol. Ngebrif, El
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Maksud lo… Calvin?
Nara
Nara
Iya. Dan mereka bilang “jangan bikin Bos Vin marah, atau lo bisa ilang.”
Nara
Nara
El... aku tau itu cowok lo cakep. Tapi... kayaknya dia aneh deh.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
kenapa semua orang bilang dia aneh.
Nara
Nara
Gue liat dia kemarin malem. Jam 11. Di salah satu cafe, lagi ngobrol sama orang berjaket kulit item. Orang yang pake jaket kulit item itu Mereka ngeliatin gue terus.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Hah? Dia bilang udah tidur semalem.
Nara
Nara
HA. Lo pacaran ama ninja ya?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Sssttt. Mungkin... dia gak pengen aku khawatir.
Nara
Nara
El , serius deh Gue kira pacar lo itu barista freelance biasa . Gatau kenapa gua punya firasat gak enak sama cowok lu mending Lo hati-hati sama dia.
Malam itu Elvina gak bisa tidur. Rasanya… semua potongan aneh mulai masuk akal. Kenapa Calvin selalu tahu kalau dia diikuti. Kenapa orang-orang di jalan kadang menunduk saat mereka lewat. Kenapa Calvin selalu duduk di kursi yang menghadap pintu. Kenapa HP-nya penuh kontak nama aneh… Tapi puncaknya bukan itu. Puncaknya adalah… malam itu, pukul 02.17, saat seseorang mengirim pesan anonim:
[Nama Pengirim Tidak Dikenal]: Kamu pacaran sama siapa, El?
Gio
Gio
[Nama Pengirim Tidak Dikenal]: Kamu pacaran sama siapa, Vin?
Gio
Gio
[Nama Pengirim Tidak Dikenal]: Kamu tahu dia siapa SEBENARNYA?
Gio
Gio
[Nama Pengirim Tidak Dikenal]: Kalau kamu sayang nyawa kamu, keluar dari hidup Calvin SEBELUM TERLAMBAT.
Mendapatkan pesan anonim seperti itu jelas membuat Elvina ketakutan, ia lalu memberitahu Calvin di keesokan harinya tentang pesan anonim yang ia dapatkan.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Vin...
Calvin Winata
Calvin Winata
Hm?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Aku dapet pesan. Anonim. Tentang kamu
Calvin Winata
Calvin Winata
…Kirim ke aku.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Aku takut.
Calvin Winata
Calvin Winata
Kirim aja. Jangan takut sama mereka.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu bilang gitu... buat lindungin aku?
(Elvina berpikir. Ia ingat malam sebelumnya... Calvin ke kamar mandi sebentar. HP-nya tertinggal di meja. Layar menyala karena notifikasi masuk.)
Satu nama muncul berkali-kali di layar ponsel Calvin: "Tris, Hadi dan juga Bony"
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Vin....
Calvin Winata
Calvin Winata
Hm?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu kenal siapa aja yang namanya... Tris , Hadi dan juga Bony ?
Calvin Winata
Calvin Winata
Kamu liat HP aku?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Gak sengaja. Kamu tinggalin pas ke kamar mandi waktu itu.
Calvin Winata
Calvin Winata
Mereka rekan kerja.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Rekan kerja? Atau rekan “kerja”?
Calvin Winata
Calvin Winata
El...
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Vin, jujur aja. Kamu lagi ada masalah, ya?
Calvin Winata
Calvin Winata
Kamu gak dalam bahaya. Itu yang penting.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Gak dalam bahaya gimana , setelah pesan anonim itu , kamu masih bilang gak dalam bahaya, kamu gila apa .
Calvin Winata
Calvin Winata
Kalau aku jawab... kamu bisa ninggalin aku.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kalau kamu terus nutupin kayak gini... aku pasti ninggalin kamu.
Calvin Winata
Calvin Winata
Baiklah nanti sore... ikut aku sebentar. Aku bakal kasih lihat sebagian sisi hidupku.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Gak bakal bahaya kan?
Calvin Winata
Calvin Winata
Iya aku Janji gaakan bahaya.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Ok.
sore nanti , Elvina akan masuk ke dunia yang selama ini Calvin sembunyikan. Bukan lewat cerita. Tapi dengan mata kepala sendiri. Dan di balik semua itu, seseorang sedang memantau dari jauh. Seseorang yang tahu... bahwa Elvina bukan hanya pacar biasa.
Sore harinya, Calvin menjemput Elvina. tapi kali ini tidak menggunakan sepeda motornya itu , tapi Calvin menjemput Elvina menggunakan mobil SUV hitam tanpa plat. Di dalam ada , dua orang duduk di depan. Wajah mereka serius. Penuh luka lama dan tatapan pembunuh. Tapi saat Calvin bicara: "Turunin suara. Jangan ngebut. Cewek gue takut mobil kenceng." Mereka langsung mengangguk.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Vin...
Calvin Winata
Calvin Winata
Iya ?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu siapa , sebenernya?
Calvin Winata
Calvin Winata
Karna kamu ingin tau siapa aku sebenarnya, dan kamu pun ingin aku tidak menyembunyikan sesuatu dari kamu , aku akan memberitahu siapa aku sebenarnya.
Calvin Winata
Calvin Winata
Aku bos dari para bos Gangster yang ada di kota ini .
Calvin Winata
Calvin Winata
Semua yang kamu anggap berbahaya... mereka tunduk sama aku.
Calvin Winata
Calvin Winata
Dan aku... nyembunyiin semua itu dari kamu selain aku tidak ingin kamu ninggalin aku , aku juga ngelakuin itu agar bisa duduk ngopi sama kamu kayak cowok biasa
Mobil mereka melaju masuk ke gudang besar, dijaga puluhan pria bertato, bersenjata. Dan saat pintu otomatis terbuka, Elvina melihat sesuatu yang membuatnya gemetar: Sebuah ruangan besar, dengan foto wajahnya… di layar utama. Dibawahnya tertulis: “Lindungi dengan nyawa kalian.”
Begitu mobil berhenti, dua pria berpakaian hitam membukakan pintu untuk Calvin dan Elvina. Mereka menunduk dalam. Satu dari mereka bahkan berkata pelan: “Maaf, Bos. Kami belum sempat bersihin lantai atas. Tim bersih-bersih masih di lokasi sebelumnya.” Calvin hanya menepuk pundaknya . Dan pria itu langsung bungkam, berdiri tegak. Elvina merasa seperti terjebak dalam film gangster, bedanya: ini nyata. Dan tokoh utamanya… adalah pacarnya sendiri.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Ini... tempat apa ( berbisik)
Calvin Winata
Calvin Winata
Ini tempat dimana aku bekerja
(Mereka berjalan melewati lorong. Banyak pintu logam, kamera tersembunyi, aroma besi dan tembakau samar.)
Akhirnya, mereka sampai di sebuah ruangan kecil. Dindingnya penuh layar CCTV. Di tengah, satu kursi empuk hitam. Calvin lalu menyuruh Elvina untuk duduk disana . Lalu, satu per satu, para pria masuk. Wajah-wajah dengan bekas luka, suara berat, bahu lebar. Tapi semuanya menunduk, tak berani menatap mata Calvin terlalu lama.
Paman Kido
Paman Kido
Laporan semalam, selesai. Wilayah barat aman.
Bimo
Bimo
Dan... tentang ancaman ke Elvina. Udah kami tangani. Orangnya... udah gak bisa ngancam siapa-siapa lagi.
(Elvina tertegun. Calvin hanya angguk singkat.)
Calvin Winata
Calvin Winata
Terima kasih. Kalian boleh keluar.
Paman Kido
Paman Kido
Baik, Bos.
Di dunia ini, Calvin bukan sekadar pria. Dia simbol kekuasaan. Tapi di depan Elvina, dia hanya laki-laki biasa . Namun, bahkan cinta butuh kekuatan untuk bertahan di tengah dunia penuh darah. Dan Elvina belum tahu… bahwa musuh terbesar Calvin tak datang dari luar. Tapi dari seseorang yang diam-diam pernah mencintai Calvin… dan kini ingin menghancurkan apa pun yang menyentuhnya.

Episode 3

* HAPPY READING*
....
Setelah kejadian itu, Calvin menghilang selama dua hari. Tak ada pesan. Tak ada panggilan. Elvina mencoba bersikap biasa, tapi pikirannya terus memutar ulang malam itu: ruangan penuh kamera, anak buah berseragam hitam, dan kalimat Calvin: “Aku hidup di dunia yang berbeda , El.”
Nara
Nara
El.....lu kenapa kek banyak pikiran gitu?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Gatau . Calvin ilang dua hari ini.
Nara
Nara
Ilang kayak gak balas pesan lu?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Iya. Tapi... gue gak berani nanya ke orang-orang juga.
Nara
Nara
Lah.....kenapa?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Heheh.....nggak
Di hari ketiga, saat Elvina baru keluar dari toko roti, sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Tapi yang keluar bukan Calvin. Melainkan... pria lain , berambut gondrong rapi, dengan menggunakan blazer hitam. “Lo Elvina, ya?”
Tris
Tris
Gue temannya Calvin. Nama gue Tris
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Temen?
Tris
Tris
Iya. Bisa di bilang Sahabatnya dia lah. Tapi... jangan bilang ke dia kalau gue nyamperin lo duluan. Bisa bisa gue diketok botol sama dia.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kenapa kamu nyari aku?
Tris
Tris
Karena kalau Calvin udah ngajak seseorang masuk ke hidupnya... itu jarang banget.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu tau dia siapa sebenernya?
Tris
Tris
Tau. Gue tau semua sisi dia. Sisi yang lo liat... baru 20%.
Tris mengajak Elvina ke sebuah kedai kopi kecil, tersembunyi di gang. Tempat yang dulu jadi tempat nongkrong mereka —saat Calvin belum “jadi dia yang sekarang.”
Tris
Tris
Calvin itu aneh. Waktu remaja dia diem, gak pernah ketawa, tapi... kalau udah sayang sama orang, dia bakal lindungin sepenuh hidupnya.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Dia gak pernah cerita masa lalunya.
Tris
Tris
Gak akan juga. Dia bukan tipe yang buka buku lama. Tapi gue bisa kasih lo satu hal...
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Apa?
Tris
Tris
Dia pernah hampir mati gara-gara orang yang dia percayai. Dan itu bikin dia jadi... begini sekarang.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Jadi dingin?
Tris
Tris
Lebih tepatnya Jadi mesin. Tapi lo... lo satu-satunya orang yang bikin dia jadi manusia lagi.
(Elvina terdiam. Secangkir kopi di tangannya sudah dingin.)
Tris
Tris
Tapi El, gue harus jujur. Makin lama lo di samping Calvin, makin gede risikonya.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Gue tau.
Tris
Tris
Dan lo tetap mau?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Gue gak tau. Tapi... dia gak pernah pura-pura di depan gue. Walau misterius, dia nyata.
Saat mereka keluar dari kafe, sebuah motor berhenti di seberang jalan. Seorang pria mengenakan topi dan jaket hitam melihat ke arah mereka… lalu pergi begitu saja. Tris menyadari sesuatu. Wajahnya berubah.
Tris
Tris
Masuk mobil
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kenapa?
Tris
Tris
Itu bukan orang biasa yang liatin kita tadi. Dan itu... bukan kebetulan.
Sore itu harusnya hanya tentang nostalgia dan obrolan ringan. Tapi bayang-bayang dunia Calvin memang gak pernah benar-benar pergi. Dan Elvina sadar... Mencintai Calvin artinya siap dengan semua resikonya.
HP Elvina berbunyi. Nama pengirim: CALVIN.
Calvin Winata
Calvin Winata
Jangan panik.
Calvin Winata
Calvin Winata
Jangan bilang apapun ke Tris , aku tau kamu lagi sama dia.
Pesan Calvin muncul dengan cepat. Singkat. Tegas. Dan membuat dada Elvina terasa sesak. “Jangan panik.” “Jangan bilang apa pun ke Tris.” “aku tahu kamu sama dia.” Elvina menoleh perlahan ke arah Tris, yang masih duduk di kursi mobil di sebelahnya. Tris menyetel musik pelan—lagu lama. Seolah tak ada yang terjadi.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
( pelan ) Tris
Tris
Tris
Iya El?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu sama Calvin... masih sering ketemu?
Tris
Tris
Dulu sering. Sekarang? Jarang. Dia lebih suka sendiri sekarang. Tapi gue tahu cara dia mikir. Kenapa?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Gak, cuma... kamu tau banyak soal dia.
Tris
Tris
Gue dulu tangan kanannya. Tapi setelah... insiden waktu itu, kita pisah jalur. Tapi gue tetap loyal.
(Tris tersenyum tipis, tapi Elvina merasa ada sesuatu yang ditahan dalam kalimatnya.)
Mobil berhenti di sebuah tempat terbuka—area parkir di pinggiran kota. Langit mendung. Angin membawa bau tanah. Tris menatap langit, lalu berkata: “Calvin... bukan orang yang gampang percaya. Bahkan gue aja dulu pernah diusir dari hidupnya.” “Tapi kalau sekarang dia milih kamu… berarti dia rela buka pintu yang udah lama dia kunci rapat.”
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tapi kenapa dia bilang sama aku gak boleh ngomong apa pun ke kamu?
Tris
Tris
Dia bilang gitu ?
Elvina Denindra
Elvina Denindra
( hanya diam )
Tris
Tris
Ya . Ternyata dia masih kayak dulu ( Sembari tersenyum)
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Maksudnya?
Tris
Tris
Calvin selalu punya rencananya sendiri. Dan Dia gak suka orang ikut campur urusannya... bahkan temannya sendiri
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tapi kamu bilang kamu loyal.
Tris
Tris
Loyal bukan berarti gue gak kecewa.
Suasana mendadak sepi. Tris menatap ke depan. Matanya seperti menahan sesuatu—entah amarah atau rasa sedih. Lalu, HP Tris berbunyi. Nama di layar: "Unknown" Dia mengangkat tanpa bicara. Setelah 3 detik, dia tutup.
Tris
Tris
Gue harus anter lo pulang sekarang.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Itu tadi siapa?
Tris
Tris
Bukan orang yang bisa lo ajak main tebak-tebakan.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tris.....
Tris
Tris
El, kalau suatu saat... Calvin gak bisa jawab pesan dari lo, atau tiba-tiba dia ngilang, jangan langsung nyari.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Maksud kamu?
Tris
Tris
Kadang... nyari dia sama aja kayak nyari bahaya.
Perjalanan pulang terasa hening. Elvina duduk diam, menatap jalanan. Rey memutar lagu lama dari ponselnya. Judulnya: "Silence Before the Storm." Setibanya di depan rumah, Tris membuka mulut satu kali lagi sebelum pergi. “Lo orang baik, El. Tapi hati-hati. Dunia Calvin gak punya tempat buat orang baik.” Lalu dia pergi.
Calvin Winata
Calvin Winata
Maaf aku gak bisa jawab pesan kamu dua hari ini.
Calvin Winata
Calvin Winata
aku lagi nutup beberapa celah... biar kamu tetap aman.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kamu nyuruh Tris buat ketemu aku?
Calvin Winata
Calvin Winata
Enggak. aku justru baru tau dia nyamperin kamu.
Calvin Winata
Calvin Winata
Dan itu... masalah.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tris temen kamu, kan?
Calvin Winata
Calvin Winata
Dulu iya. Sekarang... dia bukan musuh. Tapi juga bukan bagian dari lingkaran ku lagi.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Tapi dia baik.
Calvin Winata
Calvin Winata
Orang baik bisa punya niat buruk kalau dikasih kesempatan.
Elvina Denindra
Elvina Denindra
Kata kata kamu bikin aku bingung, bikin aku gatau siapa yang harus aku percaya, Vin .
Calvin Winata
Calvin Winata
Hanya aku.
Di kota ini, kebenaran bukan soal siapa yang jujur. Tapi siapa yang cukup cerdas untuk menyembunyikan luka di balik kata-kata manis. Dan Elvina baru menyadari… Di antara Calvin dan Tris , dia tak benar-benar mengenal siapa pun. Tapi satu hal pasti — ia sedang berjalan di atas benang yang sangat tipis.
Malam itu, Elvina tak bisa tidur. Pesan Calvin masih terngiang. Ucapan Tris juga terus berputar dalam kepalanya. Di balik rasa penasaran, ada bagian dari dirinya yang ingin tahu: Apa yang membuat dua orang sekuat mereka bisa saling diam begitu dalam? Apa yang pernah terjadi… sebelum ia masuk ke dunia Calvin?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!