The Hunting: We'Re Fighters!
Panti Asuhan
⚠️HIATUS SAMPAI AGUSTUS⚠️
Di tepian jalan yang tidak begitu lebar ini sebuah mobil berhenti, cukup memakan tempat, namun setidaknya dua buah motor dapat lewat.
Untung saja sejak tadi tidak ada mobil yang berlalu-lalang.
Mobil yang cukup tua itu merupakan Kijang keluaran tahun 2030, masih mulus, namun jelas terlihat umur nya.
Di dalam sana terdapat empat orang. Mereka tengah menelusuri jalur pada maps di sebuah handphone.
-
Lo kira puluhan tahun berlalu ga akan ada perubahan apa?
Mobil kembali melaju dengan kecepatan pelan. Mereka masih harus menyusuri jalur yang benar.
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, sampailah pada sebuah desa.
Mereka bertanya pada warga sekitar sana terkait tempat yang dituju.
Instruksi warga sekitar menuntun mereka menuju sebuah rumah yang dikelilingi padang rumput. Halaman luas di sekitarnya ditumbuhi berbagai macam tanaman bunga, buah, maupun sayuran.
Mereka sudah turun dari mobil, namun tidak ada yang memencet bell ataupun membuka pagar.
Satu-satunya gadis diantara mereka hanya diam termenung begitu menginjakkan kaki di sana.
-
//menggenggam tangan sang gadis//
Dari tempat mereka berdiri, terlihat pintu rumah yang perlahan terbuka.
Seorang perempuan paruh baya keluar dari dalam sana dan menghampiri mereka.
Miya
//membuka pagar//
Ada yang bisa saya bantu?
-
Apa benar ini panti asuhan Kasih Bunda?
-
Kami ingin bertemu kepala pengurusnya, jika diperbolehkan
Miya
Oh itu saya sendiri
//tersenyum//
Miya
Kita berbicara di dalam
Ruang tamu, ruangan terbuka yang cukup luas, tidak banyak hiasan, hanya digantungi beberapa bingkai foto yang sebagian nya sudah terlihat tua.
Mereka berdiri menatapi setiap foto yang terpampang.
Miya
//datang membawa minuman//
Maaf lama
Miya
Pengurus lain lagi libur
//duduk//
-
//duduk//
Oh tidak apa bu
-
//duduk//
Terima kasih teh nya bu
-
//menatap dua orang lainnya yang masih berdiri//
Nathaniel Jordan Horison
//berdehem//
Perkenalkan, saya Niel
Jendra Vano Abraham
Saya Vano
Nathaniel Jordan Horison
Dan dua teman kami,
Nathaniel Jordan Horison
Sstt
Jihan King Putra
Raa, duduk
Jihan King Putra
//duduk//
Saya Putra
Rayna Queenaza
//duduk//
Rara
Nathaniel Jordan Horison
Kalau ibu sendiri?
Nathaniel Jordan Horison
//mengangguk//
Miya
Jadi, ada keperluan apa anak-anak muda mampir ke panti ini?
Nathaniel Jordan Horison
Kami di sini mau menanyakan beberapa hal terkait anak panti yang pernah diasuh bu
Miya
Ooh boleh boleh, apa yang ingin ditanyakan?
Nathaniel Jordan Horison
//menatap Rayna//
Rayna Queenaza
Tau anak yang masuk panti tahun 1993?
Miya
Jaman nenek dan ibunya saya yang mengurus panti ini
Rayna Queenaza
Kalau... Data terkait, apa masih ada?
Miya
Tapi... Tidak bisa ditunjukkan secara umum nak
Rayna Queenaza
//berdiri//
Rayna berjalan menghampiri salah satu bingkai foto yang menempel di dinding dan menunjuk seorang anak laki-laki.
Rayna Queenaza
1993, anak laki-laki berumur tiga tahun dan adiknya yang baru lahir, dimasukkan ke panti ini
Rayna Queenaza
Tapi mereka bukan yatim piatu
Rayna Queenaza
Orang tua nya ada
Rayna Queenaza
Karena berbagai alasan, mereka harus diserahin ke panti
Rayna Queenaza
//menunjuk foto lain//
2000, mereka akhirnya akan bertemu orang tua kandung, tapi sayangnya orang tua mereka kecelakaan dan meninggal
Rayna Queenaza
Gak lama, mereka diadopsi pasangan yang ga bisa punya anak
Rayna Queenaza
//menunjuk anak laki-laki//
Ini ayah saya
Rayna Queenaza
//menunjuk anak perempuan//
Ini, tante saya, Jessy
Rayna Queenaza
Ayah selalu bilang kalau tempat ini udah berjasa buat mereka
Rayna Queenaza
Jadi ayah sering cerita tentang pengurus-pengurus di sini
Rayna Queenaza
Ibu Lestari... Ibunya bu Miya?
Miya
Sedang dirawat di rumah sakit
Rayna Queenaza
//mengangguk pelan//
(Mbak lestari...)
Miya
//berdiri//
Tunggu sebentar
Miya beranjak pergi memasuki sebuah ruangan dan kembali dengan sebuah map hijau di tangannya.
Ia mengeluarkan seluruh kertas ke atas meja.
Miya
Maaf lama, ini sudah 53 tahun
Miya
Jadi tertumpuk banyak berkas lain
Nathaniel Jordan Horison
Tidak apa bu
Rayna Queenaza
//mengambil sebuah foto//
Ini...
Mereka terkejut dan ikut menatap foto di tangan Rayna.
Miya
Itu diambil saat mereka menyerahkan ayah dan tante kamu ke panti
Wajahnya termenung membeku. Semasa hidupnya, baru kali ini ia melihat wajah kedua orang tua nya. Selama dua kehidupan, selama 27 tahun ia hidup.
Rayna Queenaza
(ayah... Ibu...)
Tanpa sadar, air matanya terjatuh mengenai foto tersebut.
Rayna Queenaza
//tersadar//
Maaf
Rayna segera memalingkan wajah dan mengusap air matanya.
Miya
Ini tisu tisu
//menyodorkan tisu//
Rayna Queenaza
//mengambil//
Terima kasih
Jihan King Putra
//mengelus punggung Rayna//
(Tante...)
Jendra Vano Abraham
(Sora...)
Nathaniel Jordan Horison
(Jessy....)
Rayna Queenaza
Ayah bilang, ga ada keluarga kandung yang dikenal
Rayna Queenaza
Jadi, setelah ayah meninggal, saya ingin mencari tau tentang keluarga kandung saya
Miya
Sejujurnya nak, data tentang keluarga anak asuhan tidak banyak
Miya
//memberikan kertas persetujuan//
Tapi karena kondisi mereka diserahkan saat masih ada orang tua, nenek saya membuat surat persetujuan ini
Miya
Di dalam nya pun hanya tercantum nama, alamat, dan nomor telepon kakek nenek kamu
Rayna Queenaza
//membaca//
(sedikit pun informasinya, pasti berguna)
Jihan King Putra
//membaca//
Neisha Lilah Maple
Rayna Queenaza
Rojian Lyovan Kaireel
Rayna Queenaza
(nama yang aneh)
Nathaniel Jordan Horison
Mungkin dari nama nya bisa kita cari lebih lanjut
Nathaniel Jordan Horison
Siapa tau ada saudara jauh yang mengenali nama mereka
Jendra Vano Abraham
//mengangguk setuju//
Mereka menatap Miya yang tengah membaca sebuah notebook kecil.
Miya
Ini buku kunjungan dan catatan panggilan
Rayna Queenaza
Buku kunjungan?
Miya
Kita menyiapkan buku kunjungan untuk setiap anak
Miya
Biasanya diisi oleh pasangan yang ingin berinteraksi dengan anak tertentu dan berencana adopsi
Miya
Tapi nenek saya sepertinya menggunakan buku ini untuk mencatat tanggal panggilan telepon ayah kamu dengan orang tuanya
Miya
//memberikan notebook//
Ada nama orang lain dan beberapa kali kunjungan
Rayna Queenaza
//membaca//
Rayna Queenaza
1992, 1993, 1995, 1997, 2000
//gumam//
Jendra Vano Abraham
Lima kunjungan di tahun yang berbeda
Rayna Queenaza
(rasanya dulu ga ada yang datengin gue... Atau gue ga inget?)
Rayna Queenaza
Saya... Boleh foto?
Mereka mulai memotret seluruh berkas yang ada di atas meja. Mungkin saja itu berguna di lain waktu, pikirnya.
Rayna Queenaza
//hendak memotret lembar foto//
Rayna Queenaza
//terkejut//
Miya
Saya rasa, kamu lebih butuh itu
Rayna Queenaza
Ini... Serius?
Miya
Lagi pula, itu foto 53 tahun lalu
Miya
Dan kita gak perlu menyimpan lebih lama
Rayna Queenaza
//tersenyum tipis//
Terima kasih banyak bu
Miya
Semoga cepat bertemu dengan keluarga besar kamu yaa
Tidak berdiam lebih lama, mereka melanjutkan perjalanan menuju penginapan di tengah kota.
Jihan King Putra
//menatap Rayna//
Rayna Queenaza
//menatap foto//
Jendra Vano Abraham
//melirik spion depan//
Nathaniel Jordan Horison
//fokus menyetir//
Rayna Queenaza
//menoleh//
Jihan King Putra
//menepuk paha//
Rayna Queenaza
//menaikkan sebelah alis//
Jihan King Putra
Tengah kota masih jauh
Jihan King Putra
Sora fokus baca map dari pagi
Jihan King Putra
Sekarang istirahat
Rayna Queenaza
Gue ga cape
Jihan King Putra
//mendengus//
Cape ga cape tetep harus istirahat
Jihan King Putra
//menarik Rayna//
Rayna Queenaza
//berbaring menatap Jihan//
Jihan
Jihan King Putra
Paha Jihan empuk kan?
Jihan King Putra
Sekarang merem
Jihan King Putra
//mengambil lembar foto//
Jihan King Putra
//menyimpan ke dalam tas//
Rayna Queenaza
//menghela nafas//
Jihan King Putra
Tidur
//memijat kening Rayna//
Rayna Queenaza
Gue ga pusing
Jihan King Putra
//mencium kedua mata Rayna//
Jihan King Putra
Merem aja susah amat
Rayna Queenaza
Tidur nih
//memejamkan mata//
Jihan King Putra
//tersenyum//
Jendra Vano Abraham
//tersenyum tipis//
Rayna Queenaza
(abang... Doain gue dari atas sana ya)
Nathaniel Jordan Horison
//melirik spion depan sekilas//
(saya akan jaga dia, paman Justin tenang aja)
Welcome di Season 2 kisah Jessy-Rayna 🖤
Sebenernya, siapa orang tua gue?
Suara ketikan keyboard memenuhi salah satu kamar hotel di tengah malam ini.
Ia tengah berkutat dengan laptop yang dibawanya dari markas.
Noxious
Saya menemukan Kartu Penduduk orang tua kamu
Noxious
Tapi nampaknya itu palsu
Noxious
Jadi, nama mereka juga kemungkinan disamarkan
Rayna Queenaza
Kayak dugaan gue
//menatapi lembar foto//
Noxious
Foto yang kamu miliki sudah buram karena puluhan tahun berlalu dan tak terawat
Noxious
Kamu mau melihat foto di Kartu Penduduk nya?
Rayna Queenaza
Lo ga bisa track data mereka?
Rayna Queenaza
Harusnya bisa ketemu nama asli
Noxious
Saya sudah mencari dengan deteksi wajah
Noxious
Tapi tetap tidak menemukan apa pun
Noxious
Seakan, mereka tidak pernah ada di dunia ini
Rayna Queenaza
//menghela nafas//
Noxious
Ada beberapa kemungkinan yang bisa saya simpulkan,
Noxious
1. Mereka menggunakan nama samaran itu sejak lama sehingga nama aslinya tidak pernah terdengar orang lain
Noxious
2. Data mereka sangat dilindungi
Noxious
3. Seumur hidupnya, mereka ada di bawah bayang-bayang
Rayna Queenaza
Maksud lo... Mereka penghuni underground sejak awal? Kayak gue?
Rayna Queenaza
Bukan warga biasa yang baru gabung dunia itu?
Rayna Queenaza
Kalau gini makin susah
Rayna Queenaza
Tanpa data di jaringan, kita ga bisa dapet apa apa
Rayna Queenaza
Jalan terakhirnya cuma nemuin data fisik mereka
Rayna Queenaza
Tapi di mana?
Rayna Queenaza
Kalau nama pengunjung yang gue kasih, nemu ga?
Noxious
Jareth Kael Alvarion?
Noxious
Sejujurnya, dia juga susah
Noxious
Tidak banyak data yang bisa saya dapatkan
Noxious
Tapi saya menemukan identitasnya
Noxious
Sepertinya ini foto saat umurnya 20 an tahun
Rayna Queenaza
2046... 1955.... Artinya 91 tahun
Noxious
Kemungkinan sudah di bawah tanah
Noxious
Tidak, saya tidak menemukan data terkait
Noxious
Apa kamu ingin hack data kependudukan?
Noxious dan Rayna bekerja sama memasuki database yang digunakan untuk menyimpan informasi kependudukan negara.
Butuh waktu untuk berhasil menembus penjagaan sistem dan menemukan data yang dicari.
Mereka tidak menemukan data terkait.
Rayna Queenaza
Jangan bilang itu nama palsu juga!!
Noxious
Saya menemukan jejak pendidikannya hingga SMP
Noxious
Dia mungkin pindah keluar negeri saat SMA
Rayna Queenaza
//menghela nafas kasar//
Rayna Queenaza
Tunjukin alamat rumahnya di maps
Sebuah peta wilayah muncul di layar laptop. Jaraknya sekitar 150 KM dari tempat Rayna berada dan membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan.
Rayna Queenaza
Besok kita ke rumah sakit, ketemu mbak Lestari
Rayna Queenaza
Siapa tau beliau inget wajahnya
Noxious
Bukannya kita udah dapet?
Rayna Queenaza
Konfirmasi, takutnya salah orang
Noxious
.... Dia dirawat dan sudah tua
Noxious
Itu sudah 53 tahun yang lalu
Noxious
Kamu yakin dia akan ingat?
Rayna Queenaza
//melirik layar Handphone//
💬 Jendra
Gue yakin lo belum tidur
Rayna Queenaza
//membalas//
💬 Lo ngapain? Tidur sana
Jendra Vano Abraham
//terkekeh//
Jendra Vano Abraham
💬 Dugaan gue bener
Jendra Vano Abraham
💬 Ngapain? Nyari data?
Jendra Vano Abraham
💬 Tadi tidur
Rayna Queenaza
💬 Kebangun?
Rayna Queenaza
💬 Mimpiin Cathrine lagi?
Jendra Vano Abraham
//sigh//
Jendra Vano Abraham
💬 Lo dukun?
Rayna Queenaza
💬 Lo udah beberapa kali mimpi buruk tentang itu Jen
Jendra Vano Abraham
💬 Gue ga tau kenapa
Jendra Vano Abraham
💬 Gue yakin, gue mulai bisa lupain dia
Jendra Vano Abraham
💬 Tapi, gue akhir-akhir ini kayak merasa bersalah
Rayna Queenaza
💬 Karena lo ga pamitan sama dia sebelum kita pergi?
Jendra Vano Abraham
💬 Mungkin
Jendra Vano Abraham
💬 Tapi kita udah ga ada hubungan
Jendra Vano Abraham
💬 Artinya, gue ga harus pamit sama dia... Kan?
Jendra Vano Abraham
💬 Cukup sama Mahen Rendy Anton aja
Noxious
Nampaknya kita akan ke Tiongkok
Noxious
Saya sudah menemukan letak porselen yang kita cari
Noxious
Akan ada di pelelangan bulan depan
Rayna Queenaza
//menatap layar laptop//
Rayna Queenaza
Pelelangan Kong
Rayna Queenaza
Di hotel.... The Beijing Tower?
Noxious
Setelah saya akumulasikan waktu, sebaiknya kita berangkat satu minggu sebelum acara dimulai
Noxious
Atau tepatnya, tiga hari dari sekarang
Noxious
Kita harus mempersiapkan banyak hal
Rayna Queenaza
Apalagi di negara itu banyak kolektor barang antik
Rayna Queenaza
Bisa-bisa uang kita kalah jumlah sama mereka
Rayna Queenaza
Gangsternya juga lebih kejam
Noxious
Saya akan cari tau kondisi di sana dan bantu buatkan list persiapan
Rayna Queenaza
💬 Pagi nanti kabarin Jihan Nath, kita ke rumah sakit
Rayna Queenaza
Ngapain dia nelfon?
Rayna Queenaza
//mengangkat//
📱Nga--
Jendra Vano Abraham
📱Lo sakit?! Kenapa ga bilang dari tadi?!!
Jendra Vano Abraham
📱Ga perlu nunggu pagi, kita berangkat sekarang
Rayna Queenaza
Haah??
//menatap lorong pintu//
Jendra Vano Abraham
📱Buka, ini gue
Rayna Queenaza
//mengumpat//
Jendra!
Rayna segera berjalan mendekati pintu dan membukanya. Wajah panik Jendra tergambar jelas. Ia masih menggunakan pakaian tidur dengan kunci mobil di tangannya.
Jendra Vano Abraham
Lo kali!
Jendra Vano Abraham
Kalau sakit bilang-bilang
//hendak menarik tangan Rayna//
Rayna Queenaza
Gue ga sakit!
Jendra Vano Abraham
//mengerutkan kening//
Maksud lo--
Rayna Queenaza
Gue. Ga. Sakit. Jendra!
Rayna Queenaza
Besok gue mau ketemu mbak Lestari di RS
Jendra Vano Abraham
Mbak Lestari?
Rayna Queenaza
Ibunya bu Miya, lupa?
Jendra Vano Abraham
Oohh nenek Lestari?
Rayna Queenaza
Dulu gue kenal dia masih mbak mbak
Jendra Vano Abraham
Jadi lo ga sakit?
Rayna Queenaza
Menurut lo?
Jendra Vano Abraham
//menyentuh kening Rayna//
Engga
Jendra Vano Abraham
//sigh//
Maaf
Rayna Queenaza
Lo panik amat
Jendra Vano Abraham
Ya gimana lagi
Jendra Vano Abraham
Mr Daniel nitipin kesehatan lo ke gue
Rayna Queenaza
Ya udah sana balik kamar
Rayna Queenaza
//menghela nafas//
Rayna memasuki kamarnya, mengambil sesuatu, dan kembali menghampiri Jendra.
Rayna Queenaza
//memberikan plastik berisi lilin//
Jangan sering-sering
Rayna Queenaza
Lilin aromaterapi
Rayna Queenaza
Bantu lo tidur
Jendra Vano Abraham
Ra...
//menatap sayu//
Rayna Queenaza
Gue juga mau tidur
Jendra Vano Abraham
//mengangguk//
Thanks Ra
Jendra Vano Abraham
Good night
Rayna Queenaza
//menutup pintu//
Bersiap Pergi
Sebuah rumah sakit tua di pinggiran kota tampak mulai ramai dari luar.
Para pengunjung dan pasien berlalu lalang di pintu masuk.
Ada juga yang duduk di kursi besi panjang ruang tunggu. Mereka menanti jam besuk, sama halnya dengan Rayna, Jihan, Jendra, dan Nathaniel.
Nathaniel Jordan Horison
Kamu kalau olahraga kabarin, Ray
Nathaniel Jordan Horison
Saya mencari kamu pagi-pagi
Jihan King Putra
Tau tuh, mana dichat ga bales
Jendra Vano Abraham
//menyenggol tangan Rayna//
Miya
Nak, sudah bisa masuk
Miya mendekati mereka setelah berbicara dengan salah seorang suster di sana.
Rayna Queenaza
//berdiri//
Mereka berjalan beriringan memasuki lorong kamar rawat inap.
Tidak jauh dari pintu masuk, ruangan yang digunakan Lestari berjarak tiga kamar saja.
Seorang wanita berumur hampir 60 an tahun itu terbaring lemah. Ia sedang menonton televisi yang menayangkan berita terkait Presiden baru mereka, Samuel.
Lestari
//menoleh//
Siapa?
Miya
Itu bu, anak muda yang aku ceritain
Lestari
Oohh, anaknya Justin?
Lestari
Yang mana yang mana?
Rayna Queenaza
//tersenyum//
Saya bu
Lestari
Ya ampun, cantik sekali
Lestari menarik lengan Rayna dan mengelusnya dengan kasih sayang. Ia sangat menyukai anak-anak.
Lestari
Bagaimana kabarnya Justin?
Lestari
Dia pasti jadi pengusaha sukses sekarang
Lestari
Dulu, dia yang paling pintar diantara anak panti
Lestari
Dia sering membantu ibu menuliskan keuangan
Lestari
Bahkan beberapa kali memberi saran agar kita berjualan makanan hasil buatan panti untuk menambah pemasukan
Lestari
Dia anak yang sangat menonjol
Miya
Aku kan udah cerita... Justin udah ga ada
Rayna Queenaza
Ga apa apa bu
Rayna Queenaza
//tersenyum tipis//
Lestari
Ini pria pria tampan di belakang kamu, siapa?
Lestari
Yang mana yang pacar kamu?
Rayna Queenaza
//tertegun//
Bukan bu
Rayna Queenaza
Mereka temen saya
Lestari
Ooh teman, kirain pacar
Nathaniel Jordan Horison
Doain aja bu
Lestari
Nahh itu ada yang maju
Jihan King Putra
//melirik sinis Nathaniel//
Jendra Vano Abraham
//berdehem//
Lestari
Eh iya... Kamu ke sini mau nanyain orang ya?
Lestari
Mana coba ibu liat foto nya
Rayna Queenaza
Namanya Jareth Kael Alvarion
Rayna menunjukkan foto Jareth yang sudah diprint pagi ini.
Rayna Queenaza
Dia orang yang beberapa kali dateng ke panti
Rayna Queenaza
Nama nya ada di daftar notebook kunjungan punya Ayah dan tante Jessy
Rayna Queenaza
Ibu.... Inget?
Jihan King Putra
//menatap Rayna//
Rayna Queenaza
Gapapa
//tanpa suara//
Lestari
Dia yang dateng setahun sekali
Lestari
Tapi tiap dateng ga pernah sekali pun ketemu Justin Jessy
Lestari
Dia cuma bicara sama ibunya ibu atau kadang sama ibu sendiri
Lestari
Selama dateng ke panti, dia banyak bertanya tentang keadaan dua anak itu dan selalu ngasih uang bantuan untuk panti
Lestari
Penjenguk yang aneh
Rayna Queenaza
//tersenyum//
Berarti ini orangnya? Yang di foto?
Lestari
Iya bener itu orangnya
Rayna Queenaza
Kalau keluarga nya, ibu tau?
Rayna Queenaza
Atau hubungan dia sama orang tua nya ayah?
Lestari
Dia ga pernah bicara tentang diri dia
Lestari
Ibu juga heran dia mau nya apa
Rayna Queenaza
//mengangguk//
Rayna Queenaza
Terima kasih banyak bu
Lestari
Iyaa, maaf ya ibu sudah tua, jadi ingatannya sudah kabur
Rayna Queenaza
Engga bu, justru saya yang minta maaf karena mengganggu waktu istirahat ibu
Jendra Vano Abraham
Bu, ini ada buah-buahan dari kita
//menjulurkan totebag//
Miya
Ya ampun, ga usah repot-repot
Nathaniel Jordan Horison
Engga kok bu, ini bentuk terima kasih dari kita juga
Lestari
//tersenyum//
Terima kasih ya
Jihan King Putra
//tersenyum lebar//
Iya bu
Nathaniel Jordan Horison
//mengendarai mobil//
Jadi sekarang kita ke kota lain?
Rayna Queenaza
Datengin rumahnya Jareth, siapa tau ada anak-anaknya
Jendra Vano Abraham
Kalau di sana ga ada petunjuk?
Jendra Vano Abraham
Atau... Ternyata dia ga ada hubungan sama orang tua lo?
Rayna Queenaza
.... Kita ke Tiongkok
Jendra Vano Abraham
Ngapain??
Jihan King Putra
Jihan ga ada pasport looh
Rayna Queenaza
Urusan itu gampang, ya kan Nath?
Nathaniel Jordan Horison
Iya
Nathaniel Jordan Horison
Serahin ke saya
Nathaniel Jordan Horison
Tapi untuk apa kita ke sana?
Rayna Queenaza
Porselen yang kita cari ada di pelelangan Beijing bulan depan
Jihan King Putra
Waaah harus nyiapin uang banyak doong
Jendra Vano Abraham
Saingan di sana billionaire
Rayna Queenaza
Bisa diurus nanti
Rayna Queenaza
Untuk sekarang, kita balik hotel, check out, langsung berangkat
Jihan King Putra
Akhirnya keluar negeriii
Rayna Queenaza
//terkekeh//
Jihan King Putra
Sora pernah?
Jihan menatap Rayna dengan antusias.
Jihan King Putra
Sama Just-- ayah Justin?
Jihan King Putra
Misi yaaa?
Rayna Queenaza
Untuk apa lagi gue ke luar negeri
Jihan King Putra
Jalan jalan
Jendra Vano Abraham
Dia bukan lo kali
Jihan King Putra
Gue bicara sama Sora
Jihan King Putra
Jendra ga diajak wlee
Jendra Vano Abraham
Bocah
//melirik sinis//
Nathaniel Jordan Horison
//terkekeh//
Nathaniel Jordan Horison
Nanti saya ajak ke tempat bagus di sana
Jihan King Putra
//menatap depan//
Beneer?
Nathaniel Jordan Horison
Iya
Nathaniel Jordan Horison
Saya sering ke Beijing, jadi tau beberapa tempat
Jihan King Putra
Janji yaa
Nathaniel Jordan Horison
Iya, kalau ada waktu luang
Jihan King Putra
Emang kita bakal sibuk banget?
Nathaniel Jordan Horison
Coba tanya Jessy
Jihan King Putra
//menghadap Rayna//
Soraaa
Rayna Queenaza
//menaikkan sebelah alisnya//
Jihan King Putra
Nanti ada waktu luang? Atau....
Rayna Queenaza
//diam menatap Jihan//
Rayna Queenaza
//menyentil hidung Jihan//
Bocil
Jihan King Putra
Uhhh Sora kayak Jendra aja
Rayna Queenaza
Lo mau jalan-jalan?
Jihan King Putra
//mengangguk cepat//
Rayna Queenaza
//menunjuk pipi kanan//
Rayna hanya diam seperti itu tanpa berbicara ataupun melepas jari dari pipinya sendiri.
Jihan King Putra
//menyengir//
Jihan King Putra
//mencium pipi kanan Rayna//
Kali ini Rayna memalingkan wajahnya ke kanan sehingga pipi kirinya terlihat oleh Jihan.
Jihan King Putra
//mencium pipi kiri Rayna//
Rayna Queenaza
Good boy
//mengusap kepala Jihan//
Jihan King Putra
Udah kaan?
Jihan King Putra
Boleh yaaa 🥺
Rayna Queenaza
//tersenyum gemas//
Iyaa Jihan, boleeh
Jihan King Putra
Yeaaayy
//memeluk Rayna//
Jihan King Putra
Makasiiih Soraaa
Rayna Queenaza
//balas memeluk//
Tetep inget tempat
Rayna Queenaza
Waspada sama sekitar
Jihan King Putra
Ayy-ayy ma'am
Jendra Vano Abraham
//menggelengkan kepala//
Jendra Vano Abraham
//menatap Nathaniel//
Lo
Nathaniel Jordan Horison
Hm?
Jendra Vano Abraham
Biasain pake lo-gue
Nathaniel Jordan Horison
Untuk?
Jendra Vano Abraham
Penyamaran
Nathaniel Jordan Horison
Saya ga biasa
Jendra Vano Abraham
Ya biasain
Nathaniel Jordan Horison
Saya keliatan lebih tua dari kalian, jadi orang-orang ga akan aneh denger saya pakai bahasa baku, lagian banyak sekarang anak muda yang mulai pakai bahasa seperti saya in--
Jendra Vano Abraham
Itu usul Sora
Nathaniel Jordan Horison
....
Nathaniel Jordan Horison
Lo ngomong dari awal dong
Jendra Vano Abraham
Ngejar banget, ga takut kabur?
Nathaniel Jordan Horison
//melirik Jendra sekilas//
Nathaniel Jordan Horison
Jessy? Kabur?
Nathaniel Jordan Horison
//terkekeh//
Itu hanya di angan-angan kamu
Nathaniel Jordan Horison
Lagi pula,
Nathaniel Jordan Horison
Kalau pun iya....
Nathaniel Jordan Horison
//smirk//
Boleh juga
Nathaniel Jordan Horison
Akan saya kejar sejauh apapun dia pergi
Nathaniel Jordan Horison
Dan akan saya temukan di mana pun dia sembunyi
Nathaniel Jordan Horison
//mengerem//
Nathaniel Jordan Horison
//menatap Jendra//
Lebih baik mengejar
Jendra Vano Abraham
//menatap balik//
Nathaniel Jordan Horison
Daripada menyaksikan dia yang diam tanpa tau apa-apa
Mata mereka saling bertemu, saling beradu.
Jihan King Putra
Priiiiiiiit
Jihan King Putra
Ngomongin apa kalian?
Jihan King Putra
Apa yang dikejar?
Nathaniel Jordan Horison
Ga ada
Jihan King Putra
Pake tatap-tatapan segala
//keluar dari mobil//
Rayna Queenaza
Jangan kira gue ga denger omongan kalian
Jendra Vano Abraham
//menatap belakang//
Nathaniel Jordan Horison
//menatap belakang//
Nathaniel Jordan Horison
Saya--
Rayna Queenaza
Di kamus gue, ga ada kata "kabur"
Rayna Queenaza
Untuk apa pun itu
Nathaniel Jordan Horison
//tersenyum//
Berarti kamu mau jadi istri saya?
Jendra Vano Abraham
//terkejut//
The Hell?
Rayna Queenaza
Ga kabur bukan berarti nerima
//membuka pintu mobil//
Nathaniel Jordan Horison
Ga nerima bukan berarti hilang kesempatan... Benar kan?
Rayna Queenaza
//keluar dari mobil//
Maksa
//gumam//
Nathaniel Jordan Horison
Hm?
Rayna Queenaza
//menutup pintu mobil//
Nathaniel Jordan Horison
//tersenyum penuh kemenangan//
Nathaniel Jordan Horison
//menatap Jendra//
Nathaniel Jordan Horison
//menaik-turunkan alisnya//
Jendra Vano Abraham
//rolling eye//
Jendra Vano Abraham
Selamat mencoba
Jendra Vano Abraham
//keluar//
Nathaniel Jordan Horison
Dengan senang hati~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
