Bayangan Takhta: Putri Dari Hutan Kabut
Suara dari Balik Kabut
📜 [LATAR: Gerbang Timur, Kerajaan Elyndra – menjelang senja]
Jareth Orsen
(sembari menunggang kuda, mata tajam memandang ke arah hutan)
Hentikan! Ada seseorang di jalan kabut itu.
penjaga 1
Seorang gadis, sendirian? Siapa yang bisa melewati Hutan Kabut itu tanpa mati?
Jareth Orsen
(Berdiri, menaruh tangan di gagang pedang)
Hati-hati! Siapkan sihir perisai. Kalau ini jebakan...
Suara langkah kaki mendekat. Kabut terbuka perlahan. Seorang gadis berusia 17 tahun muncul. Rambutnya gelap, matanya ungu terang. Di lehernya tergantung liontin berbentuk bulan retak
Raelina Veyra Elyndra
Aku ingin bertemu dengan Ratu Elendra
Raelina Veyra Elyndra
Aku Raelina
Raelina Veyra Elyndra
“Kenapa namaku terasa asing bahkan di mulutku sendiri?” (aside)
Jareth Orsen
(mata membelalak)
Itu, tidak mungkin! Gadis itu hilang tujuh belas tahun lalu
Musik tegang. Gerbang istana perlahan dibuka. Raelina pun masuk dalam iringan penjaga.
📜 [LATAR: Ruang Singgasana, Istana Elyndra]
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(berdiri, gemetar saat melihat Raelina)
Mata itu...
Raelina Veyra Elyndra
Yang Mulia...
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(dengan suara bergetar)
Bawa dia ke ruang cermin sekarang!
Jareth Orsen
Tapi, Yang Mulia. setidaknya izinkan dia untuk beristirahat sejenak...
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(tegas)
Tidak! Jika dia benar putriku, cermin itu akan menjawabnya
Raelina Veyra Elyndra
“Apakah ibu selalu setakut ini saat melihatku?” (aside)
📜 [LATAR: Ruang Cermin Warisan, istana bawah tanah]
Suster Thalia
Jangan takut, Nona. Cermin ini tidak menyakitimu. Ia hanya mengingatkan saja...
Cermin tua besar berbingkai emas berdiri di ruangan gelap. Cahaya biru mulai menyala dari tengah.
Raelina Veyra Elyndra
(melangkah perlahan ke depan cermin)
Raelina Veyra Elyndra
“Velara bilang aku harus masuk ke dalamnya. Tapi kenapa rasanya seperti akan tenggelam?” (aside)
Cermin Warisan
(suara magis bergema)
Darah yang hilang, akhirnya kembali. Pewaris sah dari darah Elendra.
Cermin memantulkan bayangan dua Raelina. Satu dengan mata lembut, satu lagi dengan mata hitam pekat.
Raelina Veyra Elyndra
(berbisik)
Siapa kau...?
Raelina Veyra Elyndra
“Itu bukan bayanganku. Itu... bagian dari diriku yang belum aku kenal.” (aside)
📜 [LATAR: Balkon istana, malam hari. Raelina berdiri sendiri, memandangi langit]
Sir Emeric Avenhall
(muncul dari balik pilar)
Anda tidak tidur?
Raelina Veyra Elyndra
Dunia ini terlalu asing untuk aku percayai mimpi...
Sir Emeric Avenhall
Kadang mimpi justru lebih jujur dari pada dunia nyata.
Sir Emeric Avenhall
“Orang ini... mengingatkanku pada langit sebelum badai. Tenang, tapi berbahaya.” (aside)
📜 [LATAR: Ruang pribadi Ratu. Elendra duduk di meja, menatap liontin yang serupa dengan milik Raelina]
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(berbisik)
Aku takut, kalau kau tahu semuanya. Kau akan membenciku...
Ratu Elendra Amaris Elyndra
“Maafkan ibu, bahkan cinta pun tidak bisa menyelamatimu dari takdir kerajaan.” (aside)
📜 [LATAR: Hutan Kabut – malam hari. Seorang perempuan tua dengan mata hijau ular berdiri di tepi jurang, memandang istana dari kejauhan.]
Velara Nyssra
Sudah dimulai. Perjalanan pulangmu Raelina, bukan untuk bahagia. Tapi untuk mengungkap yang telah dibunuh bertahun-tahun lalu.
Velara Nyssra
“Saat darah dan cahaya bersatu, takhta akan memilih siapa yang masih pantas untuk bernapas.” (aside)
Mata yang Menyimpan Hutan
📜 [LATAR: Hutan Kabut – tujuh tahun lalu]
Kabut tebal menari di antara pohon-pohon purba. Suara lolongan jauh terdengar samar. Seorang gadis kecil menangis di balik akar pohon raksasa.
Velara Nyssra
(berlutut, mengangkat gadis kecil dari tanah)
Tenanglah, anak cahaya. Dunia ini belum menelanku dan belum pula menelanmu.
Raelina Veyra Elyndra
Aku... takut... semuanya terbakar...
Raelina Veyra Elyndra
“Kenapa semua yang aku ingat hanyalah api dan teriakan?” (aside)
📜 [LATAR: Pondok kayu tua di tengah Hutan Kabut]
Velara Nyssra
(memberi kain hangat pada Raelina kecil)
Kau tidak akan kembali ke istana. Tidak untuk sekarang...
Raelina Veyra Elyndra
Kenapa?
Velara Nyssra
Karena tak semua takhta layak ditinggali. Dan tidak semua keluarga layak dicintai.
Raelina Veyra Elyndra
“Tapi kenapa kata-katamu menyakitiku, seolah aku pernah sangat mencintai mereka?” (aside)
📜 [LATAR: Hutan Kabut – waktu sekarang]
Raelina Veyra Elyndra
(berdiri di depan pohon tua)
Ini tempat pertama yang kuingat. Aku menangis di sini.
Velara Nyssra
(muncul dari balik semak, membawa tongkat dari tulang rusa)
Dan pohon ini menangis bersamamu. Kau lahir kembali di antara akar dan kabut.
Raelina Veyra Elyndra
“Kau menyelamatkanku, tapi kadang, kurasa kau juga mengurungku.” (aside)
📜 [LATAR: Dalam pondok – malam, bulan merah menggantung]
Velara Nyssra
(meletakkan liontin di meja)
Kau sudah waktunya untuk tahu sebagian dari kebenarannya.
Raelina Veyra Elyndra
Aku dari kerajaan Elyndra, bukan?
Velara Nyssra
Benar. Kau adalah darah Elendra. Tapi juga sesuatu yang jauh lebih tua dari kerajaan itu.
Raelina Veyra Elyndra
“Lebih tua...?” (aside)
Velara Nyssra
Lihat liontinmu. Lihat bentuknya, bentuk bulan retak. Itu lambang kuno dari garis darah penyatu dua dunia, yaitu kerajaan dan arwah.
Raelina Veyra Elyndra
“Aku bukan hanya manusia biasa…” (aside)
📜 [LATAR: Ruang dalam pondok – lingkaran mantra di lantai]
Velara Nyssra
Duduk di tengah, kita akan membuka ingatanmu. hanya sebagian kecil, tapi cukup untuk menuntunmu pulang.
Raelina Veyra Elyndra
(Duduk dalam lingkaran, matanya perlahan memutih)
Aku... melihat sesuatu.
[Bayangan api, istana terbakar, seorang wanita menangis sambil memeluk bayi, darah di lantai dan sosok berjubah emas sedang menyeringai]
Raelina Veyra Elyndra
(Gemetar)
Siapa, siapa pria itu? Kenapa dia... mencabut pedang ke arahku?
Velara Nyssra
Itu adalah malam pengkhianatan. Malam saat takhta memutuskan siapa yang layak hidup dan siapa yang harus dilupakan.
Raelina Veyra Elyndra
Apakah aku diselamatkan? atau dibuang?” (aside)
)
📜 [LATAR: Tepi Sungai Kabut – pagi hari]
Raelina Veyra Elyndra
Kau tahu ini tak akan selamanya, Velara. Aku... harus kembali.
Velara Nyssra
Aku tahu. Tapi ingat satu hal, mereka akan memanggilmu "putri", tapi juga akan melihatmu sebagai ancaman bagi mereka.
Raelina Veyra Elyndra
Maka aku harus jadi keduanya.
Raelina Veyra Elyndra
"Kalau takhta ingin menelanku lagi. Maka aku akan berdiri di atasnya, bukan dibawahnya.” (aside)
📜 [LATAR: Jalan keluar dari Hutan Kabut – saat kabut terbuka]
Velara Nyssra
Memberi liontin pada Raelina)
(Simpan ini, jika mereka mencoba menghapusmu lagi. Maka, liontin ini akan menunjukkan kebenaran padamu.
Velara Nyssra
(Memakai liontin, matanya bersinar ungu sejenak)
Aku akan datang, bukan sebagai gadis yang hilang. Tapi, sebagai kebenaran yang mereka kubur hidup-hidup.
Raelina Veyra Elyndra
“Tunggu aku, Elyndra. Darahmu kini telah pulang.” (aside)
📜 [LATAR: Istana Elyndra – waktu sekarang. Elendra duduk di balkon sambil menggenggam liontin yang serupa]
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(Berbisik pada langit senja)
Jika aku diberi satu hari lagi untuk bersamamu. Maka, aku hanya ingin kau memaafkanku.
Ratu Elendra Amaris Elyndra
"Tapi seorang ibu yang tidak bisa melindungi dan membiarkan pada waktu yang sama.” (aside)
Kabut yang Berbisik Nama
📜[LATAR: Kamar Raelina di Sayap Timur Istana - tengah malam]
Kabut tipis merayap masuk melewati jendela. Lilin berkedip, lalu padam dengan sendirinya.
Raelina Veyra Elyndra
(berdiri dari tempat tidur sambil memegang kepalanya)
Suara itu lagi, suara perempuan dan seorang anak?
Raelina Veyra Elyndra
“Nama-nama ini tidak pernah diajarkan padaku. Tapi mengapa mereka terasa seperti milikku?” (aside)
📜[LATAR: Mimpi – dalam ruang yang tak berbentuk dan dipenuhi dengan kabut ungu pekat]
Raelina berdiri di tengah pusaran kabut. Suara-suara itu bergema dari segala arah.
Suara 1
"Liraen... Celestria... Jareth..."
Suara 2
"Kau harus ingat... sebelum kabut menelan segalanya..."
Raelina Veyra Elyndra
(berputar, mencari sumber suara itu)
Siapa kalian?! Kenapa kalian memanggilku?
Bayangan wajah-wajah muncul dalam kilatan cahaya. Seorang ratu muda menangis, seorang pria berjubah emas dan seorang anak lelaki memeluk boneka kuda kayu.
Raelina Veyra Elyndra
“Aku kenal mereka… tapi dari mana?” (aside)
📜[LATAR: Ruang Rahasia di Balik Perpustakaan Istana – pagi buta]
Raelina Veyra Elyndra
(berjalan dengan pelan sambil membawa lilin. Tangannya menyentuh dinding berukir lambang bulan retak)
Aku pernah ke sini dalam mimpi. Tapi, bagaimana itu mungkin?
Sir Emeric Avenhall
(Muncul dari bayangan)
Tempat itu terkunci selama 17 tahun. Tak ada yang diizinkan masuk.
Raelina Veyra Elyndra
Tapi, aku tahu letaknya. Bahkan aku tahu rak mana yang harus ditarik untuk membuka pintunya.
Raelina Veyra Elyndra
"Apa yang tertanam di jiwaku, tidak bisa dikunci oleh kunci baja.” (aside)
📜 [LATAR: Ruang Rahasia – dinding penuh lukisan keluarga kerajaan]
Raelina Veyra Elyndra
(Melihat lukisan ratu muda memegang bayi. Mata sang ratu terlihat seperti miliknya)
Siapa dia?
Sir Emeric Avenhall
(Ragu)
Itu Ratu Elendra, sebelum menjadi ratu. Dan bayi itu...
Raelina Veyra Elyndra
“Kenapa aku merasa ini bukan hanya kenangan, tapi juga peringatan?” (aside)
📜 [LATAR: Balkon Istana – malam kedua]
Raelina Veyra Elyndra
(menatap langit, matanya sedikit merah)
Velara bilang kabut menyimpan ingatan, bukan menghapusnya.
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(Muncul secara diam-diam)
Kabut memang menyimpan, tapi hanya jika kita berani mendengarnya.
Raelina Veyra Elyndra
Aku mendengar nama-nama. Tapi yang paling sering adalah Liraen. Sebenarnya siapa dia?
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(menunduk, suaranya pelan)
Dia kakakmu. Ia meninggal akibat terbakar dalam serangan malam itu atau setidaknya… begitulah yang kami pikir.
Raelina Veyra Elyndra
“Kakak? aku punya kakak?” (aside)
📜 [LATAR: Mimpi ketiga – kabut berubah menjadi cermin cair]
Raelina Veyra Elyndra
(Menyentuh permukaan kabut itu, yang memantul seperti air)
Tolong tunjukkan padaku, siapa aku sebenarnya.
[Bayangan muncul: Seorang gadis remaja dengan jubah hitam, rambut perak, mata seungu malam. Di belakangnya, pohon-pohon Hutan Kabut terbakar perlahan]
Suara Misterius
"Kau adalah bayangan dan cahaya. Darah kerajaan, dan warisan kabut. Lupakan salah satunya dan kau akan hancur."
Raelina Veyra Elyndra
Siapa kau?
Suara Misterius
"Namaku adalah nama yang tertinggal saat kau dibawa. Aku bagian darimu dan penuntunmu untuk pulang."
Raelina Veyra Elyndra
"Bayangan itu, bukan hanya mimpi. Itu adalah bagian dari jiwaku yang tertinggal di Hutan Kabut.” (aside)
📜 [LATAR: Kamar Ratu – dini hari, Ratu Elendra menangis diam-diam]
Ratu Elendra Amaris Elyndra
(Memegang surat tua dengan tinta yang sudah pudar)
Maafkan aku, Liraen... Raelina... Aku kehilangan kalian berdua dalam satu malam dan sekarang satu per satu kalian kembali dalam bentuk yang tak bisa kupahami.
Ratu Elendra Amaris Elyndra
"Apa yang akan kau lakukan jika tahu kebenaran dari pengkhianatan itu berasal dari dalam darah kita sendiri?” (aside)
📜 [LATAR: Hutan Kabut – Velara menatap cermin kabutnya]
Velara Nyssra
(Tersenyum samar)
Dia mulai mendengarnya. Nama-nama yang telah dikubur dengan kebohongan.
Velara Nyssra
“Lanjutkan, anakku. Saat kau mengingat segalanya... dunia akan belajar ketakutan yang sebenarnya.” (aside)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!