NovelToon NovelToon

A Second Chance To Remake My Life

Episode 01 - Yoshiaki Kurisu/Kafe Misterius

Pagi Hari
Pusat Kota
NovelToon
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
*menghela napas*
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Pada jam seperti ini, biasanya aku sudah berada di kantor dan mengurusi berbagai pekerjaan.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Namun sekarang, semenjak dipecat dari kantor karena efisiensi anggaran, hidupku menjadi tak karuan.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku benci pekerjaanku di kantor dulu.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Bos yang pemarah, lembur hampir setiap hari, dan rekan kerja yang semuanya tidak bisa diandalkan—bahkan menyulitkanku.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Pekerjaanku benar-benar lingkungan yang tidak sehat untuk mental.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Tetapi bagaimanapun, aku lebih benci lagi tidak memiliki pekerjaan seperti ini.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Hari demi hari kuhabiskan dengan menganggur. Tidak ada hal yang lebih buruk daripada ini.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Uangku juga makin hari makin menipis.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
*menghela napas*
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Satu-satunya harapanku sekarang adalah menunggu permintaan kerja datang.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Temanku berkata dia akan membujuk bosnya agar aku bisa bekerja di pabriknya. Semoga saja dia berhasil.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Huh ...?
Saat berjalan-jalan di kota, pandangan Kurisu terkunci pada sebuah kafe yang ada di pinggiran jalan.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Apa kafe itu sudah ada di sana dari dulu? Aku tidak pernah melihatnya.
Kafe tersebut bernama, “Pesona Mistis”
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Mau coba memasukinya?
Setelah menanyai dirinya sendiri, Kurisu tanpa sadar berjalan memasuki kafe itu.
Bel di atas pintu berbunyi ketika Kurisu membukanya, menarik perhatian salah seorang pelayan di sana.
Pelayan Bertelinga Kucing
Pelayan Bertelinga Kucing
Selamat datang, di Kafe Pesona Mistis~
Melihat penampilan pelayan yang tidak biasa, Kurisu langsung tertegun.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(T ... Telinga kucing!?)
Tak hanya itu, pelayan tersebut juga memiliki ekor kucing yang bergerak ke kanan dan kiri dengan hati-hati sekira tidak mengangkat roknya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Apa ini kafe cosplay?)
Kurisu terus memperhatikan penampilan tidak biasa pelayan—sampai pelayan tersebut merasa malu-malu.
Pelayan Bertelinga Kucing
Pelayan Bertelinga Kucing
A-Anu ..., Pelanggan. Apa ada yang salah?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Oh, uhh ... Tidak.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Telinga kucingnya berkedut barusan! Jangan bilang itu bukan bando!?)
Pelayan Bertelinga Kucing
Pelayan Bertelinga Kucing
Kalau tidak ada yang salah, biarkan saya mengantar Anda ke meja.
Pelayan Bertelinga Kucing
Pelayan Bertelinga Kucing
Untuk satu orang, benar?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Y-Ya. Aku cuma sendiri.
Pelayan Bertelinga Kucing
Pelayan Bertelinga Kucing
Maka, ikuti saya.
Pelayan tersebut berjalan lebih dahulu untuk menunjukkan jalan.
Mengikuti di belakangnya, Kurisu terus memperhatikan ekor kucing si pelayan yang terus melambai ke kanan dan kiri.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Kira-kira, teknologi seperti apa yang mereka pakai hingga ekor itu terlihat seperti ekor kucing asli?)
Sambil memendam pertanyaan di benaknya, tanpa sadar Kurisu sudah diantar ke meja kosong dan dipersilakan duduk di sana.
Pelayan Bertelinga Kucing
Pelayan Bertelinga Kucing
Ini semua jenis kopi dan cemilan yang kami sediakan. Jika sudah memilih pesanan, jangan ragu untuk memanggil pelayan terdekat, ya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
A-Aku mengerti ....
Kurisu menerima papan menu yang diambilkan di atas meja dan membacanya—sementara pelayan bertelinga kucing itu pergi untuk melayan pelanggan lain yang memanggilnya.
Beberapa saat membaca macam kopi dan cemilan yang tertulis di papan menu yang ia terima itu, alis Kurisu berkedut.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Huh ...? Bahasa dari negara mana ini?
Kurisu tidak bisa membaca tulisan yang ada di papan menu itu. Menu tersebut ditulis dengan bahasa yang tidak ia kenali.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Mungkin ada kesalahan di sini. Sebaiknya aku bertanya pada pelayan terdekat.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
P-Permisi—
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Maaf sudah membuat menunggu~ Ini pesanan Anda.
Sebelum Kurisu bisa memanggil, salah satu pelayan tiba-tiba datang dan meletakkan nampan dengan dua cangkir kopi dan sepiring biskuit ke mejanya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
...?
Kurisu jelas kebingungan. Namun pelayan tersebut tampak menghiraukannya dan mulai menyusun semua yang ada di nampan ke atas meja dengan rapi.
Pelayan tersebut meletakkan secangkir kopi di depan Kurisu, sepiring biskuit di tengah meja, lalu secangkir kopi lainnya ke depan kursi kosong yang ada di seberang Kurisu.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
P-Permisi .... Sepertinya ada kesalahan di sini. Saya belum memesan apa-apa ....
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Ya, aku tahu.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
...?
Melihat senyum si pelayan yang berkata ia sudah tahu kalau Kurisu belum memesan, Kurisu jadi semakin heran.
Si pelayan menarik kursi di seberang Kurisu, lalu duduk di sana. Ia tak mengatakan apa-apa sampai menyeruput kopi yang ada di hadapannya.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Kafe buatan Zein memang yang terbaik~ Seperti yang diharapkan dari suami didikanku.
Si pelayan berkomentar tentang kopi yang ia seruput dengan wajah bahagia.
Kurisu hendak bertanya, tetapi ia tidak tahu harus berkata apa di situasi ini—situasi di mana si pelayan tampak tidak merasa aneh dan terus menyeruput kopinya dengan bahagia.
Setelah seruputan kedua, si pelayan melirik ke arah Kurisu dan kopi tak tersentuh yang ada di hadapan lelaki itu.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Kamu masih belum meminum kopimu? Padahal aku sudah baik-baik mentraktirmu, jadi tolong jangan membuatnya mubazir.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Y-Ya .... Aku akan minum.
Walaupun tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi, Kurisu memutuskan untuk mengikuti arus dan meminum kopi yang ada di hadapannya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
...! (Apa-apaan rasa ini!?)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Enak!
Melihat reaksi Kurisu setelah menyeruput kopi yang ia hadapkan, pelayan tadi pun tersenyum puas.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Kelihatannya kamu memahami kenikmatan dari kopi buatan Zein.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Tapi ini ....
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
...?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku tidak memesan kopi ini tadi—Aku belum memesan apa-apa.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Ah, itu. Apa kamu tidak mendengar saat aku mengatakannya tadi?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
...?
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Aku mentraktirmu kopi itu. Sekalian juga dengan cemilannya.
Pelayan itu menggeser piring berisi biskuit kering di tengah meja ke arah Kurisu. Ia mengambil satu dari biskuit kering itu dan memasukkannya ke mulut.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Traktir .... Tapi kenapa? Apa kita saling kenal?
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Kamu tidak tahu aku siapa.
Pelayan menelan habis biskuit kering yang ada di mulutnya.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Tapi aku tahu siapa kamu, Yoshiaki Kurisu-kun. Boleh aku panggil kamu Kurisu-kun?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
...!
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Bagaimana dia bisa tahu namaku?)
Kurisu memperhatikan pelayan yang duduk di seberangnya dengan waspada—sementara pelayan itu memasukkan satu-persatu biskuit kering ke dalam mulutnya dengan santai.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Yah, aku mewajarkan jika kamu merasa waspada—tapi itu tidak perlu sama sekali.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Satu hal yang bisa kamu tahu tentangku, aku bukan orang jahat. Buktinya, lihat, aku mentraktirmu sekarang.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Orang yang berniat jahat juga bisa mentraktir, tahu ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
*menghela napas*
Si pelayan reflek tertawa mendengar sahutan Kurisu, sebelum kemudian menyeruput kopinya.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Nah, aku cuma ingin berbicara empat mata denganmu.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Akan kudengarkan.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Baiklah, ini mungkin terdengar sedikit aneh, tapi—
Si pelayan melipat tangannya di atas meja, lalu menatap lurus ke arah Kurisu dengan serius.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Apa kamu menikmati kehidupanmu yang sekarang, Kurisu-kun?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Maksudmu?
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Semisal saja, jika kamu diberikan kesempatan untuk mengulang hidupmu dari masa SMA, apakah kamu akan tetap mengambil jalan yang sama persis, atau malah mengambil jalan yang jauh berbeda?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku benar-benar tidak paham kenapa kamu tiba-tiba menanyakan ini.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Karena itulah aku menyebutnya "sedikit aneh" tadi.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Jadi, apa jawabanmu?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Hmm, biar kupikirkan sebentar ....
Kurisu menurunkan pandangannya. Pandangannya yang jatuh menatap pantulan dirinya sendiri pada permukaan kopi di cangkir.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Semisal aku mendapati diriku kembali ke masa SMA, mungkin aku akan mengambil jalan yang berbeda dari kehidupanku sekarang.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Hoo~ Jalan seperti apa yang akan kamu ambil?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Itu .... Aku belum memikirkannya dengan spesifik.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Tapi yang jelas, aku ingin mengubah kehidupanku yang menyedihkan sekarang jadi lebih baik.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Hee~ Begitu, ya~
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Kurisu tiba-tiba merasa canggung. Ia merasa dirinya baru saja mengatakan kalimat yang memalukan barusan.
Saat si pelayan mengambil biskuit kering lainnya dan memasukkannya ke mulut, ponsel Kurisu tiba-tiba berdering karena panggilan masuk.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Maaf, aku permisi sebentar.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Silakan, silakan~
Kurisu mengangkat panggilan tadi dan memelankan suaranya.
Kurisu berbicara dengan seseorang yang ada di telepon. Sedikit demi sedikit, ekspresi kecewa semakin nampak di wajahnya.
Kurisu berbicara dengan senyum yang dipaksakan. Pada akhir telepon, ia menjawab maaf dari penelpon dengan berterima kasih karena telah berusaha membantunya.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Temanmu gagal membujuk bosnya untuk membuatmu bekerja di pabriknya, ya?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Yah, begitulah.
Kurisu tersenyum hampa. Pikirannya terlalu keruh untuk memperhatikan detail kenapa gadis itu bisa tahu apa yang ia obrolkan di telepon tadi.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kamu tahu? Kehidupanku sekarang ... rasanya sangat kacau.
Tanpa sadar, Kurisu mulai curhat pada gadis pelayan yang duduk di seberangnya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku merasakannya. Setelah lulus dari kuliah, semuanya terasa sangat berat. Aku bertanya-tanya di mana kesalahanku.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku sudah berusaha keras pada pelajaranku saat masih di sekolah. Di kantorku dulu pun, aku sudah mengerahkan semua yang kubisa.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Tapi meski sudah begitu, tidak tahu kenapa, rasanya semua kerja kerasku dikhianati.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku benar-benar tidak mengerti ....
Si pelayan mendengarkan curhatan Kurisu sambil meminum kopinya dalam diam.
Menyadari bahwa ia baru saja menceritakan masalahnya pada pelayan itu, Kurisu langsung merasa malu.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Maaf sudah membuatmu mendengarkan ini.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Tanpa sadar, aku tiba-tiba menceritakannya—
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Nee, Kurisu-kun
Si pelayan memotong kata-kata Kurisu. Tatapannya tampak serius saat ia mengangkat cangkir kopinya mendekati mulut.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Mau mencoba mengubah takdirmu?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Eh? Apa yang kamu bicarakan ....
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Aku akan mengirimmu ke masa SMA-mu. Di masa itu, kamu bebas ingin melakukan apa saja sesuai kata hatimu. Kamu bisa mengambil jalan yang berbeda dari sebelumnya supaya kehidupanmu tidak menyedihkan seperti sekarang.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Bagaimana menurutmu?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku senang jika kamu mencoba menghiburku, tapi itu ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Ugh ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kenapa semuanya terasa seperti berputar-putar ...?
Kurisu merasakan ada yang aneh dengan pandangannya. Semuanya tampak terdistorsi, dan secara perlahan mulai menggelap.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Ini ... Gawat ....)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Apa yang sedang terjadi padaku sekarang ...?)
Kurisu tidak bisa merasakan sensasi tubuhnya. Ia merasa kosong.
Di pandangannya yang semakin menggelap, Kurisu samar-samar melihat senyuman pelayan di seberangnya tampak sangat misterius.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Huh ...? Kenapa pelayan itu tiba-tiba tersenyum? Apa dia yang melakukan ini padaku?)
Kurisu merasakan dirinya melayang-layang di udara. Kesadarannya juga berangsur-angsur memudar.
Di saat-saat terakhir kesadarannya dan pandangannya yang hampir gelap total, Kurisu mendengar kata-kata terakhir yang diucap pelayan itu.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Aku akan mengawasi jalan berbeda yang akan kamu ambil, Kurisu-kun.
Pelayan Misterius
Pelayan Misterius
Oleh karena itu, berikanlah pertunjukan terbaikmu kepadaku.
Setelah mendengar itu, Kurisu mendapati semuanya menjadi gelap total dan kehilangan kesadarannya.

Episode 02 - Kibe Saaya/Pernyataan Cinta

Kelas 2-C4
Jam Istirahat Pertama
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Nee, Kurisu-kun.
Kurisu mendengar suara yang familiar memanggilnya. Ia juga merasa tubuhnya terus digoyang oleh tangan yang lembut.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Nee, Kurisu-kun.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Kurisu-kun, bangunlah.
Atas permintaan suara itu, Kurisu secara perlahan membuka matanya.
Kurisu bangun dari tidurnya. Ia tertidur di atas mejanya dengan lipatan tangan sebagai alas.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
...?
Kurisu kebingungan mendapati dirinya terbangun di ruang kelas. Namun yang lebih membuatnya bingung lagi adalah gadis yang membangunkannya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Huh …? Kibe-san?
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Akhirnya kamu bangun, Kurisu-kun.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Aku sudah mencoba membangunkanmu dari tadi, tapi kamu tidak ada tanda-tanda bangun.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Kulihat kamu tiba-tiba tertidur di tengah jam pelajaran, tidak seperti biasanya. Apa kamu kelelahan atau habis bergadang?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Tidak, bukan keduanya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku tidak habis bergadang atau kelelahan ....
Ingatan dengan pemandangan yang mengalami glitch muncul secara sekilas di benak Kurisu.
Itu adalah ingatan saat Kurisu datang ke sebuah kafe dan mengobrolkan sesuatu sambil meminum kopi bersama seseorang.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku ... baik-baik saja.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Sungguh? Kalau begitu baguslah.
Gadis itu tersenyum mendengar pengakuan Kurisu. Kemudian, dia tampak malu-malu di hadapan Kurisu.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Aku cuma khawatir ….
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Kupikir kamu sedang tidak enak badan atau apa, jadi aku berniat membangunkanmu supaya kamu bisa tidur lebih nyaman di UKS.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku mengerti niat baikmu, Kibe-san. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.
Kurisu merasa senang melihat seseorang mengkhawatirkannya. Namun di satu sisi ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(... Gadis di hadapanku benar-benar Kibe-san. Selain itu ....)
Kurisu memperhatikan sekelilingnya. Ia melihat kelas yang cukup berisik dengan aktivitas istirahat mereka masing-masing.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Aku berada di kelasku saat masih di SMA. Aku ragu untuk mengatakan ini mimpi karena terlalu nyata.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Apa mungkin aku mengalami yang sering disebut orang-orang sebagai "time-leap"?)
Kibe Saaya
Kibe Saaya
...?
Saaya yang melihat Kurisu tampak kebingungan melihat sikapnya sedikit aneh.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Apa ada yang salah, Yoshiaki-kun?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Nn, tidak ada apa-apa, kok.
Kurisu menggeleng pelan sambil tersenyum, menyembunyikan kebingungan yang sedang ia rasakan.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Untuk sekarang, aku ikuti alurnya saja sambil mengumpulkan informasi.)
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Begitu ....
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Anu, Yoshiaki-kun itu—
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Hmm? Aku kenapa?
Kurisu menatap Saaya yang tiba-tiba terlihat ingin menanyakan sesuatu.
Kedua pipi gadis itu tampak merona merah. Ia terlihat seperti sedang mengumpulkan keberanian.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Yoshiaki-kun, biasanya kamu makan siang di kantin sekolah dengan yakisoba, 'kan?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Eh, ah ... Um, ya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Setelah lama tidak mengenang kehidupan sekolah, aku hampir lupa kalau dulu aku selalu makan siang dengan yakisoba di kantin.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kamu memperhatikannya, ya.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Jadi begini, umm ....
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Kalau kamu tidak keberatan ....
Saaya memainkan jari-jarinya di depan dada.
Sepasang mata zamrudnya sekali-kali memandang Kurisu, lalu segera berpaling karena tidak kuat menahan malu bertatap muka dengannya.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Kalau Yoshiaki-kun tidak keberatan, apa tidak apa-apa bagiku untuk membuatkanmu bekal mulai hari ini?
Wajah gadis itu merah padam. Ia menggunakan seluruh keberaniannya untuk melontarkan kalimat tersebut.
Di sisi lain ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Eh ...?)
Kurisu tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Kibe-san berkata ingin membuatkan bekal untukku? Apa yang terjadi di sini? Apa ini mimpi?)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Di garis waktuku sebelumnya, seharusnya hal semacam ini tidak pernah terjadi.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Apa yang membuat Kibe-san tiba-tiba ingin membuatkanku bekal setiap hari?)
Kurisu melongo cukup lama, membuat Saaya merasa khawatir lalu memandangnya dengan penuh harap dan bertanya.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Tidak boleh, ya ...?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku tidak akan melarang Kibe-san soal itu, tapi ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Apa yang membuatmu tiba-tiba ingin membuatkanku bekal?
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Itu karena aku ....
Saaya menurunkan pandangannya, menghindari kontak mata dengan Kurisu. Keduanya pipinya merah padam.
Jari-jarinya yang halus bermain dengan poninya. Saaya terus seperti itu sampai keberanian terkumpul di dadanya.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Aku menyukaimu, Yoshiaki-kun.
Jantung Kurisu berdebar. Ia merasa tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar, tetapi pendengarannya menangkap kata-kata Saaya dengan sangat jelas.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kibe-san, kamu ....
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Aku sungguh-sungguh, Yoshiaki-kun. Aku menyukaimu. Aku ingin kamu jadi pacarku.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Aku sudah menyukaimu sejak lama, tapi aku baru bisa mengumpulkan keberanian sekarang.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Saaya menatap Kurisu dengan malu-malu. Sepasang mata zamrudnya yang berkilau berkaca-kaca penuh harap.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Jadi, apa jawabanmu?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Keraguan memenuhi hati Kurisu. Ia tidak bisa menjawab perasaan Saaya dengan hati setengah-setengah.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Bisa beri aku kesempatan untuk memikirkannya dulu?
Kibe Saaya
Kibe Saaya
....
Saaya merasa kecewa dengan jawaban tersebut. Namun, ia sedikit paham.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Aku mengerti. Aku minta maaf karena tiba-tiba mengatakan ini.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Tidak, kamu tidak perlu minta maaf, Kibe-san.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Yang harusnya minta maaf justru aku ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Kibe Saaya
Kibe Saaya
....
Suasana menjadi canggung di antara keduanya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kelihatannya jam kedua sebentar lagi akan dimulai, Kibe-san.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kupikir aku harus mencuci muka untuk menghilangkan bekas tidurku.
Kibe Saaya
Kibe Saaya
....
Kibe Saaya
Kibe Saaya
Aku akan kembali ke kursiku.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Saaya sama sekali tidak menatapnya saat berbicara, membuat Kurisu merasa sedikit bersalah pada gadis itu.
Bagaimanapun, Kurisu beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan kelas—berniat membasuh mukanya.
Tanpa Kurisu dan Saaya sadari, di tengah keributan kelas yang sama sekali tidak memperhatikan interaksi mereka, seorang gadis yang di sekelilingnya ada beberapa teman sedang mengobrol, sedari tadi mengawasi keduanya.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Barusan Kibe-san menembak Yoshiaki-kun, huh?
Gadis itu berbisik sangat pelan hanya untuk dirinya sendiri. Teman-temannya di sekitar sama sekali tidak tahu bahwa ia berbicara.
Gadis tersebut terus memperhatikan kursi Kurisu yang ditinggalkan selama beberapa saat, hingga salah satu temannya sadar ia sedang melamun.
Siswi (random)
Siswi (random)
Yamazaki-san, apa kamu mendengarkan ceritaku?
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Ah. Oh. Iya, iya. Aku dengar, kok.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
....
Gadis bernama Yamazaki Misaki itu kembali melirik ke kursi Kurisu yang kosong untuk sekilas.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
(Sepertinya aku harus bergerak sekarang.)

Episode 03 - Yamazaki Misaki/Ajakan Kencan

Sekolah, Toilet Laki-laki
Mendekati Lonceng Jam Kedua
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Haaa ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat saat ini.
Berdiri di depan cermin wastafel, helaan napas terus-menerus keluar dari mulut Kurisu.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku mengalami time-leap. Penampilanku yang om-om kini kembali lagi jadi remaja.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Lalu alasan kenapa aku mengalami time-leap adalah ....
Ingatan yang mengalami glitch terlintas di benak Kurisu.
Kurisu tidak bisa mengingat wajah pelayan yang mengobrol bersamanya karena terhalang glitch, tetapi ia ingat semuanya secara garis besar.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi atau bagaimana cara dia melakukannya, tapi yang jelas, sekarang aku benar-benar kembali ke masa SMA seperti yang ia katakan.
Ketika terpikir soal kembali ke masa SMA, Kurisu teringat soal pernyataan cinta Saaya di kelas tadi.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kibe-san menyatakan cintanya padaku. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Apa mungkin aku sebenarnya terlempar ke garis waktu yang berbeda?
Kurisu merenungkannya. Namun semakin lama ia merenung, jawaban sama sekali tidak datang.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Percuma. Tidak ada yang bisa kulakukan sekarang.
Kurisu kemudian terpikir, lebih baik ia mengingat kembali hal-hal penting dalam hidupnya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Di masa SMA ini, aku tinggal sendirian di apartemen kecil. Aku bekerja paruh waktu di beberapa tempat tergantung hari untuk uang sakuku.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Pada tahun kedua SMA-ku, aku lagi-lagi sekelas dengan Kibe Saaya, gadis dengan gelar putri es karena sikapnya yang dingin dan tidak pernah terlihat bergaul dengan siapa pun di sekolah.)
Kurisu terus menggali ingatannya semasa SMA, terutama tentang Kibe Saaya.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Kibe-san adalah seorang model yang sering muncul di sampul majalah fashion. Kakaknya merupakan seorang aktor terkenal, jadi sekali-kali dia juga mengambil peran kecil dalam film yang dimainkan kakaknya.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Di masa depan, Kibe-san menjadi aktor hebat yang memainkan beberapa film besar seperti kakaknya. Terakhir kali aku melihatnya secara langsung adalah perpisahan SMA.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Hmm?
Kemudian, Kurisu menyadari ada sesuatu yang janggal.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kalau Kibe-san adalah gadis dingin yang di masa depan akan menjadi orang hebat itu, kenapa dia tiba-tiba berbicara padaku?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kami memang selalu berada di kelas yang sama sampai lulus SMA, bahkan sejak SMP kami sudah selalu sekelas. Tapi, aku tidak pernah memiliki hubungan apa-apa dengan Kibe-san selama ini.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Aku ingat pernah berbicara dengannya beberapa kali karena ada kepentingan kelas, tapi itu bisa dihitung dengan jari.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Sedari awal, aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Kibe-san. Jadi, apa yang membuatnya tiba-tiba mengajakku berbicara lebih dahulu—membangunkanku—lalu menyatakan cinta?
Kurisu merasa heran. Namun, pertanyaan tersebut tidak ada seorang pun yang memberikan jawaban.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Dipikirkan terus juga tidak ada gunanya, huh ....
Kurisu pasrah mencari jawaban, jadi ia segera membasuh wajahnya lagi dan pergi meninggalkan toilet.
Tepat di depan pintu toilet.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Yoshiaki-kun.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Huh? Umm, Yamazaki-san?
Kurisu mendapati salah satu teman sekelasnya, Yamazaki Misaki, menyapanya di depan pintu.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Yamazaki Misaki, siswi pindahan yang belum lama ini pindah kelas kami.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Dia hebat dalam berbagai olahraga, terutama voli. Selain itu, dia memiliki wajah tomboy yang cantik dan kepribadian yang akrab, sehingga dia sama populernya dengan Kibe-san)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
(Kuharap ingatanku tidak salah.)
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Apa kamu ada perlu denganku?
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Yah, ada yang ingin kutanyakan padamu.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Liburan akhir pekan, apa kamu senggang?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Hmm, kurasa aku tidak ada jadwal kerja hari itu.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Memangnya kenapa?
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Ada salah satu teman kita yang berencana pergi bersama pacarnya ke taman bermain di akhir pekan.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Tapi, sebelum dia bisa memberitahukan rencana itu ke pacarnya, mereka bertengkar karena pacarnya itu ketahuan selingkuh.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan tiketnya, jadi dia memberikannya padaku.
Misaki mengeluarkan dua tiket taman bermain dari sakunya dan menunjukkannya pada Kurisu.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Mau pergi bersamaku?
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Etto .... Jujur saja, aku bingung ....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Kenapa kamu memilih pergi denganku?
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Bukankah itu sudah jelas?
Misaki melangkah, menutup jaraknya yang tersisa dengan Kurisu.
Kemudian, Misaki mendekatkan dirinya ke telinga Kurisu dan berbisik.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Karena aku menyukaimu, Yoshiaki-kun.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
...!
Kurisu menatap Misaki dengan terkejut. Namun, gadis itu hanya tersenyum dengan manis.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Jadi begitulah~
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Jika Yoshiaki-kun berminat menemaniku pergi ke sana akhir pekan nanti, bicaralah kapan saja denganku.
Yamazaki Misaki
Yamazaki Misaki
Aku akan menunggumu~
Setelah mengatakan semua itu, Misaki pergi begitu saja, meninggalkan Kurisu yang memaku di tempat.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
....
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Tadi itu ... pengakuan cinta, 'kan?
Kurisu menyelipkan tangan di antara helai-helai rambut hitamnya, kemudian mulai mengacak-acaknya dengan frustasi.
Yoshiaki Kurisu
Yoshiaki Kurisu
Seriusan, apa yang terjadi di sini?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!