Love Desire
Bintang muda yang bersinar
Welcome to my story..
(Love desire)
Euforia menyambut kedatangan idola yang sangat dinantikan.
Hari ini akan diadakan acara tanda tangan penggemar atau fansign.
Sorak sorai teriakan histeris dari para wanita muda yang memenuhi aula gedung tersebut tampak gaduh hingga menimbulkan kebisingan di sana sini.
Beberapa diantara mereka memegang berbagai spanduk dan juga sebuah poster seorang pria.
Para penggemar yang di dominasi oleh sebagian besar kaum hawa, tampak histeris menantikan kedatangan bintang utama hari ini.
Seorang aktor tampan yang wajahnya memenuhi hampir setiap sudut kota. Aktor muda yang tengah naik daun beberapa tahun terakhir ini. Aktor yang dijuluki punya hati seperti malaikat. Angel of heart.
MC
Terima kasih untuk kehadiran kalian semua di acara ini.
Pembawa acara mulai membuka acara.
MC
Senang rasanya melihat antusiasme kalian sore ini.
MC
Tanpa berlama-lama lagi, marilah kita sambut bintang utama kita sore ini.
Ucapannya itu disambut oleh teriakan histeris dari para penggemar yang hadir.
MC
Bagaimana jika kalian memanggilnya secara langsung.
Yeay!!!!! Para penggemar berteriak senang.
MC
Dalam hitungan ketiga, berteriaklah yang kencang.
MJ..... MJ.....MJ .... Mereka berteriak menyerukan namanya.
Seorang pria keluar dan naik ke atas panggung. Berdiri tepat di samping pembawa acara.
Dia adalah MJ atau yang biasa juga di panggil Max. Nama aslinya sendiri adalah Maxime Julian Meijer. Pria blasteran Indonesia dan Jerman itu sedang digandrungi oleh kaum hawa. Ia juga tengah menjadi sorotan karena popularitasnya yang sedang naik daun sejak film pertamanya sukses besar di pasaran tiga tahun yang lalu. Sebelumnya ia sempat menghilang karena suatu masalah selama beberapa tahun.
Max sendiri memulai debutnya di usia remaja. Ibunya yang juga seorang model ternama, membawanya ikut berkecimpung di dunia selebritas. Namun saat itu tak banyak yang mengenal dirinya karena ia hanya memerankan beberapa iklan dan pemotretan saja.
Kini ia kembali dengan membawa sejumlah prestasi. Ia menjadi aktor ternama yang telah memiliki nama besar.
MC
Sekarang kita sambut bintang kita yang tengah bersinar terang, MJ!
Teriakan terdengar riuh menggelegar di dalam gedung acara.
MC
"Nah! Apa kau bisa menyapa mereka?
MC
Sepertinya mereka tidak akan diam jika kau tidak menyapa mereka.
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah!
Maxime Julian Meijer (Max)
Selamat siang semuanya!
Yeay!! Penggemar kembali histeris.
Maxime Julian Meijer (Max)
Sebelumnya saya berterima kasih kepada kalian semua yang telah meluangkan waktu untuk datang ke acara ini.
Maxime Julian Meijer (Max)
Saya benar-benar terharu melihat antusiasme kalian semua yang hadir di sini.
Max membuka acara dengan berbincang ringan tentangnya. Setelah itu mereka memulai acara tanda tangannya.
Satu persatu penggemar mulai mendatanginya. Ia memberikan hadiah untuknya dan berfoto bersama. Lalu diganti dengan orang lainnya. Setiap orang mendapatkan waktu sekitar lima menit karena banyaknya penggemar yang datang.
Namun dalam sekejap acara tersebut berubah gaduh karena ulah seorang penggemar yang fanatik. Ia mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan aneh padanya. Dan ketika meminta foto bersama, ia mencium pipinya tanpa izin.
Max tampak risih dan merasa tidak nyaman. Selama ini Max selalu berusaha untuk menghindari segala bentuk kontak fisik terhadap para penggemarnya. Dan bagi para penggemar sejatinya, mereka pasti sudah tahu tentang hal tersebut.
Namun tentu ada saja orang-orang yang bersikap sebaliknya. Karena tidak semua orang bisa menjaga batasannya. Para pengawalnya yang melihat hal tersebut langsung membawa wanita itu menjauh darinya. Namun Max tetap memperingatkan pengawalnya untuk tidak bersikap kasar padanya.
Walaupun sempat terjadi sebuah insiden, acara tetap berlangsung lancar hingga akhir.
Maxime Julian Meijer (Max)
Hah! Sial! //menggerutu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Selalu saja ada orang-orang yang mengganggu.
Linda
Kita tidak bisa menghindar dari orang-orang seperti itu.
Linda adalah manager Max. Usianya sekitar 45 tahun
Maxime Julian Meijer (Max)
Lain kali pastikan tidak ada kejadian seperti itu lagi.
Linda
Aku akan memastikannya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Bobi!
Maxime Julian Meijer (Max)
Berikan ponselku!
Bobi
Tadi nyonya menghubungi mu beberapa kali. //menyerahkan ponsel.
Bobi
Dia berpesan agar kau segera menghubunginya kembali setelah acara selesai.
Bobi
Katanya ada urusan penting.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Nenekku datang hari ini.
Maxime Julian Meijer (Max)
Ibu memintaku untuk menemuinya malam ini.
Maxime Julian Meijer (Max)
Tapi aku lelah sekali.
Ia lalu menghubungi ibunya kembali.
Jihan Meijer
Akhirnya kau menelepon ibu.
Jihan Meijer
Kapan kau akan datang?
Jihan Meijer
Nenek sudah menunggumu sedari tadi.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku lelah sekali, Bu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku akan menemui nenek besok.
Jihan Meijer
Tidak apa-apa jika kau lelah.
Jihan Meijer
Setelah ini pastikan jika kau benar-benar beristirahat.
Jihan Meijer
Jangan terlalu memforsir tenagamu.
Jihan Meijer
Dan jangan bergadang semalaman lagi.
Jihan Meijer
Atau kau bisa berakhir di rumah sakit lagi.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, Bu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku akan mengingatnya.
Jihan Meijer
Kau selalu saja bilang begitu.
Jihan Meijer
Tetapi pada akhirnya lihat apa yang terjadi padamu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, Bu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku akan benar-benar mendengar ibu kali ini.
Jihan Meijer
Iya, baiklah.
Jihan Meijer
Kalau begitu ibu akan tutup teleponnya.
Jihan Meijer
Sepertinya nenekmu sedang mencari ibu.
Jihan Meijer
Ia pasti akan mengomel lagi.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, Bu! //senyum.
Jihan Meijer
Selamat malam, sayang.
Jihan Meijer
I love you my sweety boy.
Maxime Julian Meijer (Max)
I love you too mom.
Panggilan telepon berakhir.
Max memberikan ponselnya pada Bobi.
Perjalan menuju apartemen memakan waktu sekitar setengah jam.
Linda
Besok! Aku akan menjemputmu tepat jam 8 pagi.
Linda
Apa kau mendengarnya?
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku dengar.
Linda
Apa kau tidak akan memberitahukan hal itu kepadanya?
Maxime Julian Meijer (Max)
Memberitahu tentang apa?
Bobi
Hmm ... Aku...//gelisah.
Bobi
Mungkin besok pagi saja.
Bobi
Kau kelihatan sangat lelah.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku memang lelah, tetapi aku masih bisa mendengar mu.
Linda
Dia berencana akan menikah akhir tahun ini.
Maxime Julian Meijer (Max)
Oh,iya!
Maxime Julian Meijer (Max)
Kalau begitu ku ucapkan selamat.
Maxime Julian Meijer (Max)
Katakan saja padaku hadiah apa yang kau inginkan.
Bobi
Iya. Hmm... Tapi...//ragu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Tapi apa?
Rangga
Dia mau mengundurkan diri akhir bulan ini.
Rangga adalah supir pribadi Max. Usianya dua tahun lebih muda darinya.
Maxime Julian Meijer (Max)
APA!!!! //kaget
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau gila!!
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau tahu jika jadwalku padat tahun ini.
Bobi
Tapi kita bisa mencari pengganti ku.
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa kau pikir semudah itu?
Bobi
Kak Linda sudah menemukan orang yang cocok untuk menggantikan ku.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kalian sudah membicarakan ini dibelakang ku?//kesal.
Linda
Tapi anak ini memohon padaku.
Bobi
Jika aku menikah, aku tidak mungkin bekerja selama 24 jam seperti biasanya.
Bobi
Kau tahu kan tidak mudah mencari kekasih dengan pekerjaan seperti ini.
Bobi
Jadi aku terpaksa keluar dari pekerjaan ini.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kepalaku jadi pusing.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kita lanjutkan pembicaraan ini besok pagi.
Maxime Julian Meijer (Max)
Besok pagi!//kesalnya.
Ini karya terbaru ku ya.
Semoga kalian bisa menikmati jalan ceritanya...
Sampai jumpa lagi di episode berikutnya...
♥️♥️♥️♥️🌹🌹
Asisten yang baru
Keesokan paginya di apartemen Max
Maxime Julian Meijer (Max)
Hah!
Maxime Julian Meijer (Max)
Jadi bagaimana solusinya?
Bobi
Kami sudah menemukan pengganti untuk menggantikan tugasku.
Linda
Iya. Dia orang terdekatku.
Linda
Aku sudah menganggapnya seperti putriku sendiri.
Maxime Julian Meijer (Max)
Maksud kakak dia seorang wanita?
Linda
Hmm.. Iya// ragu-ragu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kakak tahu kan apa yang terjadi dengan asisten wanita ku terakhir kali.
Maxime Julian Meijer (Max)
Dia mengambil fotoku dengan telanjang dada, dan mempostingnya dalam sosial media.
Maxime Julian Meijer (Max)
Beritaku berada di urutan teratas selama seminggu.
//kesal.
Linda
Itu kan karena kita tidak begitu mengenalnya.
Linda
Kali ini aku bisa menjamin bahwa wanita ini profesional dan juga bisa dipercaya.
Linda
Aku akan menjamin dengan posisiku.
Linda
Lagipula dia bahkan tidak pernah tertarik untuk pacaran, dan juga ia bahkan tidak mengenalmu.
Linda
Jadi kau tidak perlu cemas. //yakin.
Maxime Julian Meijer (Max)
//Berpikir sejenak.
Maxime Julian Meijer (Max)
-------
Maxime Julian Meijer (Max)
-------
Bobi
Aku juga sudah bertemu dengannya kemarin, dan dia cepat belajar.
Bobi
Aku juga akan mengawasinya selama satu bulan.
Bobi
Kita juga tidak punya banyak waktu untuk mencari pengganti yang cocok.
Maxime Julian Meijer (Max)
Memangnya siapa yang mengizinkan mu untuk keluar dari pekerjaan ini?
Bobi
Iya, ini memang salahku karena tak memberitahukan padamu terlebih dahulu.
Bobi
Aku juga tidak ingin keluar.
Bobi
Tetapi aku juga harus memikirkan masa depanku.
Bobi
Usiaku juga tidak muda lagi.
Max terdiam kembali. Bobi sudah ikut kerja bersamanya sejak awal debutnya. Bahkan di saat ia vakum, Bobi tetap setia padanya. Usianya sudah memasuki 40 tahun. Jadi wajar jika ia ingin menikah. Max juga tidak bisa mengabaikan hal tersebut.
Namun sangat sulit menemukan asisten yang bisa dipercaya dan membuatnya merasa nyaman .
Maxime Julian Meijer (Max)
Huh!
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah.
Maxime Julian Meijer (Max)
Tapi pastikan jika wanita itu tidak akan membawa masalah untukku.
Maxime Julian Meijer (Max)
Dimana dia sekarang?
Linda
Dia sedang menunggu di luar.
Maxime Julian Meijer (Max)
Di luar?
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah, suruh dia masuk.
Linda
Aku akan segera memanggilnya.
Linda pergi keluar untuk memanggil wanita itu.
Linda
Max! Perkenalkan ini Kanaya.
Maxime Julian Meijer (Max)
//menatap tajam ke arah wanita itu.
Hanya saja ia merasakan ada hal yang aneh ketika melihatnya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Berapa usiamu?
Kanaya Tabitha (Naya)
22 tahun, tuan!
Maxime Julian Meijer (Max)
22 tahun?
Maxime Julian Meijer (Max)
Ku kira kau masih belasan tahun.
Linda
Dia memang tampak jauh lebih muda karena tubuhnya juga kecil.
Kanaya Tabitha (Naya)
//Tersipu malu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Siapa namamu tadi?
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku bertanya padanya, kak!
Kanaya Tabitha (Naya)
Nama saya Kanaya Tabitha. Tetapi saya biasanya di panggil Naya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah!
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa kau mengenalku?
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm .. kata bibi Linda anda adalah seorang aktor.
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa kau pernah melihat ku di televisi ataupun majalah?
Kanaya Tabitha (Naya)
//menggeleng.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau punya media sosial, 'kan?
Kanaya Tabitha (Naya)
Ada.
Kanaya Tabitha (Naya)
Tapi jarang saya pakai.
Maxime Julian Meijer (Max)
Huh! Baiklah!
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau bisa mulai bekerja besok pagi.
Maxime Julian Meijer (Max)
Nanti Bobi akan menjelaskan segalanya padamu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku juga akan memberikan waktu satu bulan padamu .
Maxime Julian Meijer (Max)
Jika kerjamu bagus, kau bisa tetap bekerja untukku selama setahun ke depan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Tetapi jika tidak, maka kau harus segera mengundurkan diri.
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa kau mengerti?
Kanaya Tabitha (Naya)
Iya, tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya mengerti.
Maxime Julian Meijer (Max)
Jangan panggil aku, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku tidak suka dengan panggilan itu.
Kanaya Tabitha (Naya)
Lalu saya harus memanggil tuan apa?
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau bisa memanggilku kakak.
Kanaya Tabitha (Naya)
Baik, kak!
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, sudah!
Maxime Julian Meijer (Max)
Kita harus pergi sekarang.
Linda
Naya, nanti Bobi yang akan mengajarkan mu.
Linda
Dia juga akan memberitahumu tentang jadwal Max.
Kanaya Tabitha (Naya)
Iya, bibi.
Bobi
Semoga kau bisa betah di sini.
Kanaya Tabitha (Naya)
Iya, terima kasih kak.
Sebelum pergi, Max menatap wanita itu sekali lagi.
Ia merasa familiar dengannya. Namun ia tak ingat pernah bertemu dimana dengannya.
Pagi ini Max ada jadwal pemotretan untuk sebuah majalah fashion ternama. Ia akan bekerja sama dengan seorang model cantik yang namanya juga sedang naik daun di dunia modeling.
Namanya Natalie Margaretha. Wanita berusia 26 tahun itu juga merupakan tunangan Max. Ia adalah anak kolega ayahnya yang sudah ia kenal cukup lama.
Pertunangan tersebut terjadi karena perjodohan kedua belah pihak.
Martin (penata busana)
Selamat pagi, Max!
Martin (penata busana)
Kau terlihat mempesona seperti biasanya.
Martin adalah seorang penata busana yang sudah dipercaya oleh Max
Maxime Julian Meijer (Max)
Pagi, Martin!
Maxime Julian Meijer (Max)
Pakaian ku sudah siap?
Martin (penata busana)
Iya, semuanya sudah siap.
Martin (penata busana)
Ayo kita pergi ke ruang ganti sekarang.
Martin (penata busana)
Natalie juga sudah selesai di dandani.
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah!
Max dan Bobi mengikuti Martin ke ruang ganti. Max termasuk pria yang sensitif. Ia tidak suka di sentuh oleh sembarang orang. Hanya orang-orang yang ia percaya yang bisa menyentuhnya. Martin termasuk diantaranya. Ibu Max lah yang memperkenalkan Martin kepadanya.
Sesampainya di ruang ganti, ia bertemu dengan Natalie yang sudah selesai dengan pakaiannya. Natalie akan berpose lebih dulu sebelum dirinya.
Natalie Margaretha
Hai, Max!
Natalie Margaretha
//mencium pipinya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Hai!
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau sudah selesai?
Natalie Margaretha
Iya, aku akan keluar lebih dulu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah!
Maxime Julian Meijer (Max)
Nanti aku akan menyusul mu
Natalie Margaretha
Oh iya, nanti siang bibi memintaku untuk datang ke rumahnya bersama dengan mu.
Natalie Margaretha
Katanya nenek ingin bertemu dengan kita.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, nanti kita pergi bersama.
Natalie Margaretha
Baiklah!
Martin dan Bobi mulai mendandani Max.
Martin (penata busana)
Jika ku lihat kau dan Natalie tidak tampak seperti pasangan pada umumnya.
Martin (penata busana)
Kalian terlalu dingin.
Maxime Julian Meijer (Max)
Jangan sok tahu, Martin.
Martin (penata busana)
Hmm... Baiklah!
Pemotretan berlangsung selama tiga jam dengan lima pakaian. Pemotretan kali ini bertemakan musim panas. Pakaian yang mereka kenakan juga di sesuaikan dengan temanya.
Max dan Natalie tampak serasi ketika berpose bersama. Semua mata yang melihat tampak mengagumi keindahan dua sejoli itu. Perpaduan wajah tampan nan mempesona di padu dengan cara wajah cantik yang memikat.
Mereka tidak terlihat kesulitan untuk mencari gaya karena sudah biasa melakukannya. Sehingga fotografer tidak melakukan banyak take untuk setiap foto.
fotografer
Kalian berdua sangat sempurna.
fotografer
Pemotretan hari ini sudah selesai.
fotografer
Jadi kalian bisa pergi untuk beristirahat.
Natalie Margaretha
Terima kasih.
Mereka lalu beristirahat di ruangan mereka.
Max tampak bersandar di sofa sambil meminum air dari dalam tumbler-nya. Ia memang selalu membawa tambler berukuran 2 liter kemana-mana untuk mencukupi kebutuhan air untuk tubuhnya.
Natalie Margaretha
Ku rasa lebih baik jika kita pergi sekarang. //melihat ponsel.
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa nenekku menghubungi mu.
Natalie Margaretha
Hmm .. Iya
Natalie Margaretha
Sepertinya ia sudah tak sabar untuk bertemu dengan kita.
Maxime Julian Meijer (Max)
Haa.... Baiklah!
Nenek Maria
Haa... Akhirnya kau datang juga, Max.
Nenek Maria
Nenek sangat merindukanmu.//memeluk Max.
Maxime Julian Meijer (Max)
Maaf baru datang sekarang.
Maxime Julian Meijer (Max)
Jadwal ku sangat padat beberapa hari ini, nek.
Nenek Maria
Untuk bertemu dengan mu semakin lama semakin sulit.
Nenek Maria
Tapi tidak apa-apa selagi kau masih meluangkan waktu untuk nenekmu yang sudah tua ini.
Maxime Julian Meijer (Max)
Tentu saja aku akan selalu meluangkan waktu untuk nenekku tersayang ini.
Natalie Margaretha
Ehem...
Natalie Margaretha
Nenek tidak melupakan aku, 'kan?
Nenek Maria
Astaga! //tertawa.
Nenek Maria
Nenek hampir saja melupakan mu.
Nenek Maria
Apa kabarmu, sayang? //memeluk Natalie.
Natalie Margaretha
Aku sehat, nek.
Natalie Margaretha
Nenek terlihat cantik seperti biasanya.
Nenek Maria
Kau terlalu memuji ku.
Jihan Meijer
Kalian sudah datang rupanya.
Jihan Meijer
Ayo, kita makan siang bersama.
Jihan Meijer
Pelayan sudah menyiapkan makan siang untuk kita.
Nenek Maria
Ayo kita makan bersama.
Jangan lupa dukung ya teman-teman.
Kasih like , komentar, dan jangan lupa di subscribe ♥️ biar kalian bisa lihat update terbarunya.
Sampai jumpa di bab selanjutnya.
Kapan akan menikah?
Jumpa lagi di episode berikutnya.
Maria tak habis-habisnya melepaskan rasa rindunya pada cucu kesayangannya itu.
Mereka membicarakan hal-hal sederhana di sela-sela makan siang mereka.
Nenek Maria
Kapan kalian akan mulai merencanakan pernikahan kalian?
Max, Natalie dan Jihan bergantian saling menatap satu sama lain.
Nenek Maria
Sudah setahun sejak pertunangan kalian diadakan, apakah kalian masih belum membahas masalah pernikahan?
Maxime Julian Meijer (Max)
Hmm... Kami belum membahas masalah itu, nek.
Natalie Margaretha
Iya, nek.
Natalie Margaretha
Jadwal kami masih cukup padat hingga akhir tahun ini. Banyak kontrak kerja yang sudah terlanjur di ambil sebelum hari pertunangan.
Natalie Margaretha
Jadi mau tidak mau kami terpaksa harus menunda pernikahan kami kembali.
Nenek Maria
Alasan apa itu?
Nenek Maria
Usia kalian kan sudah tidak muda lagi.
Nenek Maria
Jika terlalu lama menundanya bisa-bisa salah satu dari kalian berselingkuh dan akhirnya kalian tidak jadi menikah.
Maxime Julian Meijer (Max)
Nek, jika hal itu terjadi maka mungkin kami memang tidak berjodoh.
Nenek Maria
Kenapa kau malah bicara seperti itu.
Nenek Maria
Apa kau tidak takut jika wanita secantik Natalie di ambil orang lain?
Maxime Julian Meijer (Max)
//senyum lebar.
Natalie Margaretha
//ikut senyum
Nenek Maria
Kenapa kalian malah senyum seperti itu. //kesal
Jihan Meijer
Sudah! Sudah!
Jihan Meijer
Lebih baik kita lanjutkan makan siangnya ya.
Nenek Maria
Kau juga sama saja.
Nenek Maria
Desak mereka untuk segera menikah.
//kesal.
Max dan Natalie berada di sana hingga sore hari.
Keduanya lalu pamit pulang karena masih ada urusan lain.
Max dan Natalie pulang dengan mobil terpisah karena arah mereka berbeda.
Max punya janji dengan beberapa teman di klub malam.
Maxime Julian Meijer (Max)
Rangga!
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau pulang saja.
Maxime Julian Meijer (Max)
Nanti aku akan pulang dengan taksi.
Rangga
Tapi ingat, besok pagi kau ada jadwal syuting untuk iklan terbaru.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, aku ingat.
Maxime Julian Meijer (Max)
Pukul 9, 'kan?
Rangga
Asisten mu yang baru juga akan datang besok.
Maxime Julian Meijer (Max)
Oh, gadis itu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Dimana ia tinggal?
Rangga
Dia tinggal di lantai atas rumah kak Linda.
Maxime Julian Meijer (Max)
Oh, begitu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, baiklah.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau hati-hatilah mengemudinya.
Max lalu turun dan masuk ke klub tersebut.
Klub itu adalah klub VIP yang mempunyai sistem keamanan nomor satu. Sehingga tidak sembarang orang bisa menjangkau tempat tersebut.
Max cukup sering mengunjungi klub ini. Sehingga ia sudah menjadi member penting di sana.
???
Kau sudah datang, max.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kalian sudah menunggu lama, ya.
???
Yang lain akan menyusul.
Maxime Julian Meijer (Max)
Ok
???
Kau jadi datang ke pernikahannya Alex, 'kan?
Maxime Julian Meijer (Max)
Ah, iya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku hampir saja lupa.
Maxime Julian Meijer (Max)
Tapi aku belum tahu apa aku bisa datang atau tidak.
Maxime Julian Meijer (Max)
Nanti aku lihat jadwal ku dulu.
???
Kau harus datang, Max.
???
Kita sekalian reuni dengan teman-teman sekolah dulu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya, aku akan usahakan.
Tak lama teman-temannya yang lain datang satu persatu.
Hanya ada para pria di sana. Dan mereka semua adalah teman dekat Max saat di bangku sekolah dulu.
Mereka lalu memesan makanan dan minuman. Rata-rata memesan alkohol juga kecuali Max.
Pelayan tampak berdatangan untuk menyajikan makanan dan minuman.
Maxime Julian Meijer (Max)
((wanita itu... Bukannya yang datang pagi tadi?))
Kanaya Tabitha (Naya)
//memandang ke arah Max.
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa yang kau lakukan di sini?
Kanaya Tabitha (Naya)
Tu-tuan Max!
//kaget.
Maxime Julian Meijer (Max)
//menarik tangan Naya dan membawanya ke luar ruangan.
Yang lainnya tampak bingung.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau kerja di sini?
Maxime Julian Meijer (Max)
//menatap pakaiannya yang minim.
Kanaya Tabitha (Naya)
//risih karena ditatap seperti itu.
Kanaya Tabitha (Naya)
I-iya, tuan.
//menarik ujung roknya yang pendek.
Maxime Julian Meijer (Max)
Sudah berapa lama?
Kanaya Tabitha (Naya)
Oh tidak tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya hanya bekerja malam ini saja.
Kanaya Tabitha (Naya)
Teman saya meminta tolong pada saya untuk menggantikan dirinya yang sedang sakit.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau di bayar?
Kanaya Tabitha (Naya)
Iya, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Haa...
Maxime Julian Meijer (Max)
Jam berapa kau selesai bekerja?
Kanaya Tabitha (Naya)
Sekitar pukul 2 pagi, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Pukul 2 pagi?
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau tidak lupa kan jika kau harus datang tepat pukul 8 pagi ke apartemen ku besok?
Kanaya Tabitha (Naya)
Tentu saja saya tidak lupa, tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya akan datang tepat pukul 8 pagi.
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah.
Maxime Julian Meijer (Max)
Pergi dan kembalilah bekerja.
Maxime Julian Meijer (Max)
Setelah selesai bekerja, kau akan pulang bersamaku.
Kanaya Tabitha (Naya)
Apa??
Kanaya Tabitha (Naya)
Tidak usah repot-repot, tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya bisa pulang sendiri.
Maxime Julian Meijer (Max)
Jangan membantah perkataan ku.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau akan pulang bersama dengan ku.
Maxime Julian Meijer (Max)
Apa kau mengerti?
//menatap tajam.
Kanaya Tabitha (Naya)
I-iya tuan saya mengerti.
Maxime Julian Meijer (Max)
Bagus
Maxime Julian Meijer (Max)
//melangkah pergi
Max menunggu Naya di parkiran. Ia bisa saja menunggunya di dalam, tetapi hal itu mungkin akan jadi bahan perbincangan oleh teman-temannya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kenapa ia lama sekali?
Maxime Julian Meijer (Max)
Ini sudah pukul 2. //melihat arloji di tangannya.
Kanaya Tabitha (Naya)
//berjalan dengan tergesa-gesa.
Kanaya Tabitha (Naya)
Tuan!
Maxime Julian Meijer (Max)
Akhirnya kau datang juga.
Kanaya Tabitha (Naya)
Maaf, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Ayo!
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku sudah memesan taksi.
Kanaya melihat sebuah mobil terparkir di sampingnya.
Keduanya lalu masuk ke dalam taksi. Mereka duduk di kursi penumpang.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau tinggal di rumah kak Linda,'kan?
Kanaya Tabitha (Naya)
Iya, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku akan mengantarmu pulang ke sana.
Kanaya Tabitha (Naya)
Tidak, tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Aku tidak menginap di sana malam ini.
Maxime Julian Meijer (Max)
Lalu kau akan menginap di mana?
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm.. Bisa tolong antarkan saya ke rumah sakit?
Kanaya Tabitha (Naya)
Saya akan tidur di sana malam ini.
Kanaya Tabitha (Naya)
Lagipula jarak dari rumah sakit ke apartemen anda jauh lebih dekat daripada rumah bibi Linda.
Maxime Julian Meijer (Max)
Kau tidur di rumah sakit?
Maxime Julian Meijer (Max)
Kenapa?
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm... Ibu saya sedang di rawat di rumah sakit.
Kanaya Tabitha (Naya)
Jadi saya sekalian menemani ibu saya.
Maxime Julian Meijer (Max)
Oh, begitu.
Maxime Julian Meijer (Max)
Baiklah!
Mereka lalu tiba di rumah sakit.
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm .. terima kasih karena anda sudah repot-repot mengantarkan saya, tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
CK!
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku 'kan sudah mengatakan jika jangan memanggilku dengan sebutan tuan.
Maxime Julian Meijer (Max)
Aku tidak suka di panggil seperti itu.
Kanaya Tabitha (Naya)
Ah, maafkan saya tuan.
Kanaya Tabitha (Naya)
Hmm.. Maksud saya kak.
Maxime Julian Meijer (Max)
begitu lebih baik.
Kanaya Tabitha (Naya)
Baiklah kak, saya permisi dulu.
Kanaya Tabitha (Naya)
Selamat malam kak.
Kanaya Tabitha (Naya)
//turun dari mobil.
Maxime Julian Meijer (Max)
Iya.
Maxime Julian Meijer (Max)
((Aku sungguh penasaran dengan gadis itu.))
Jangan lupa dukung ya 🙂↕️
Ketika like, komentar dan vote nya.
Jangan lupa untuk subscribe ♥️ juga biar kalian nggak ketinggalan cerita selanjutnya..
Sampai jumpa di bab selanjutnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!