ZAVENNDRA ALEXANDER'S
AWAL CERITA
Malam itu hujan deras mengguyur kota. Di depan gerbang megah milik keluarga Siregar Alexander’s, berdiri sepasang suami istri yang tubuhnya basah kuyup, gemetar, dan memeluk seorang gadis remaja.
Bu Sari
Ampuni kami... Kami benar-benar tidak punya apa-apa lagi
Petir menyambar langit saat pintu gerbang terbuka otomatis. Dari dalam, keluar beberapa pria berpakaian formal, dan di tengah mereka, muncul sosok pria muda berjas hitam—Zavenndra Siregar Alexander’s.
Langkah kakinya mantap. Wajahnya dingin dan nyaris tanpa ekspresi. Ia berhenti tepat di hadapan keluarga itu.
Zaven Siregar Alexander's
Dimana Uangnya ❄️
"suaranya pelang tapi mengandung ancaman yang menggigit"
Sang Ayah menunduk, dengan suara bergetar dia berkata...
Pak Arman
Kami... Kami tidak sanggup melunasi,Tuan Zaven. Tapi kami... Menyerahkan anak kami sebagai gantinya
Elvira tersentak.Air matanya tumpah tanpa suara, dia menoleh ke kedua orang tuanya yang menolak menatap balik.
Zaven menatap gadis itu dalam-dalam...
Zaven Siregar Alexander's
Kalian berhutang padaku lima miliar,Anak kalian jadi milikku,Urusan kita selesai.❄️
"tanpa menunggu jawaban,Zaven membalikkan badannya lalu pergi"
Gadis itu menoleh untuk terakhir kalinya ke arah orang tuanya—tapi mereka sudah pergi. Meninggalkan dia… dan takdir barunya.
Hujan belum reda saat berdiri kaku di depan pintu rumah megah itu. Jantungnya berdetak cepat, tubuhnya menggigil. Dua pria penjaga tadi menatapnya sejenak, lalu membuka pintu besar berlapis emas.
Zaven berjalan lebih dulu tanpa menoleh. Elvira diam-diam memandangi punggung pria itu… dingin, jauh, tak terjamah.
Elvira Aleandra
Kamu… kenapa melakukan ini? Aku cuma anak orang miskin… kenapa.. kamu mau aku?
Zaven berhenti sejenak di depan tangga meliuk yang menjulang ke lantai atas. Ia menoleh perlahan, menatap mata gadis itu.
Zaven Siregar Alexander's
Aku tidak menginginkanmu. Aku hanya ingin menuntut balasan atas uangku.❄️
Elvira Aleandra
Jadi... aku hanya.... barang ganti?
"mengepal tangan, marah"
Zaven Siregar Alexander's
Kau bukan siapa-siapa di rumah ini. Tapi setidaknya… kamu beruntung. Karena kalau bukan aku yang datang menagih hutang, ayahmu sudah hilang dari dunia ini.❄️
"mendekat, suaranya tajam"
Alethea menahan napas, wajahnya pucat. Tapi dia tak menangis. Ada sesuatu yang menyala dalam matanya—seperti keberanian kecil yang terbangun.
Elvira Aleandra
Aku tidak takut padamu.
"pelan, tegas"
Zaven Siregar Alexander's
(Tersenyum sinis)
Bagus.Maka bertahanlah,Elvira Aleandra, karena mulai hari ini... kamu milik Zavenndra Siregar Alexander's.
Rumah emas, Dinding dingin
Langkah kaki Elvura bergema di lorong marmer yang luas dan dingin. Dindingnya dihiasi lukisan keluarga, pahatan emas, dan lampu kristal yang menyilaukan. Tapi semuanya terasa sunyi, seperti museum tanpa jiwa.
Seorang wanita muda menghampiri mereka, mengenakan seragam hitam-putih dengan rambut digerai rapi.
Asisten Pribadi
Tuan muda.. Saya sudah siapkan kamar untuk gadis ini..
Zaven Siregar Alexander's
Taruh dia di kamar lantai 2, Paling ujung. jangan izinkan dia keluar tanpa seizin ku. ❄️
"Singkat"
Elvira Aleandra
Aku bukan tahanan.
"Menahan emosi"
Zaven mendekat wajahnya hanya beberapa sentimeter dari Elvira
Zaven Siregar Alexander's
(Tenang tapi tajam)
Bukan.Tapi kamu juga bukan tamu.❄️
Ia kemudian melangkah pergi tanpa menoleh lagi.
Elvira menggigit bibir, menatap punggung pria itu menghilang di balik tangga.
Elvira Aleandra
(Berbisik sendiri)
Suatu hari… kamu akan menyesal memperlakukan aku seperti ini.
💭 Beberapa jam kemudian...
Elvira duduk di ranjang yang empuk, menatap jendela yang masih berkabut hujan. Kamar itu besar dan mewah, tapi dia merasa terkunci. Seperti boneka dalam sangkar emas.
Pintu diketuk pelan
seorang gadis sebaya masuk dengan nampan makan.
Aurelia Viona
Namaku Aurelia Viona, aku asisten pribadi Tuan Zaven... Sementara kamu disini,aku yang akan mengurusmu.
Elvira Aleandra
Kenapa dia memperlakukan aku seperti budak?
"menatap curiga"
Aurelia Viona
Tuan Zaven mempunyai banyak luka.Dia tidak percaya siapapun... apalagi orang yang 'dikirimkan' kepadanya.
"menunduk pelan"
Elvira terdiam. Kata-kata itu menusuk.
Elvira Aleandra
Aku bukan kiriman.aku korban.
"lirih"
Viona menatapnya dalam-dalam… dan tersenyum tipis. Mungkin—akhirnya—ada seseorang yang mengerti.
Retak yang Pertama
Hari-hari berlalu tanpa suara. Alethea hanya diam di kamar, atau duduk di taman belakang, ditemani Nadura.
Tapi hari ini… dia nekat.
Saat seluruh penghuni rumah sibuk dengan tamu keluarga Alexander’s yang baru datang, Alethea turun ke dapur. Ingin minum. Ingin merasa normal. Tapi…
Zaven Siregar Alexander's
(Dari balik lorong)
Kamu pikir bisa jalan sesuka hati di rumahku?❄️😏
Elvira tersentak.Zaven berdiri disana, mengenakan kemeja putih, lengan di gulung,rambut sedikit acak, dan wajah penuh amarah.
Elvira Aleandra
Aku haus. Atau kamu mau aku mati kelaparan di dalam kamar itu?
"Berani"
Zaven Siregar Alexander's
Atur bicaramu, Elvira kamu disini bukan untuk bertingkah.❄️
Elvira Aleandra
Lalu aku di sini untuk apa, hah? Untuk di penjara? Untuk jadi boneka diam, aku bukan milikmu, Zaven.
Zaven terdiam sesaat.Matanya memandang tajam,tapi mulutnya enggan menjawab.
Gadis ini.... berbeda tidak takut,tidak tunduk.
Zaven Siregar Alexander's
Tapi kamu memang milikku....
"lirih, nyaris tak terdengar"
Seketika, langkah sepatu terdengar dari tangga.
???
Kau mulai menindas wanita sekarang, Zaven?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!