Kebetulan Atau Takdir?
Episode 1
Sebuah mobil Jaguar XJ berwarna hitam berhenti di perkarangan kediaman mewah itu. Pintu mobil dibuka lalu keluar seorang pemuda yang memakai baju jas hitam.
Alfian Andestar
(Masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa.)
Alfian Andestar
"Bikin stress juga kerja di negara ini. Sibuknya bukan main. Lebih baik aku pulang ke Indonesia saja..."
Alfian Andestar
(Alfian mengeluh halus. Dia mengusutkan rambut hitamnya.)
Alfian Andestar
"Tapi ..kalau aku pulang ke sana nanti papa akan marah. Nanti kad kredit aku dirampas lagi! "
Alfian Andestar
(Mengeluh lagi)
Alfian Andestar
"Mending aku mandi dulu deh!"
Alfian pun berganjak dari ruang tamu kemudian masuk ke kamar mandi. Selepas mandi, dia pun memakai baju tidur dan baring di katil.
Pemuda CEO muda dan ganteng itu mengambil HP-nya.
(Scrolling di Instagram- Facebook. Menonton FYP Ceramah Islamik. Ya, dia memang beragama Islam. Ayahnya berbangsa Eropah masuk Islam kerana memenuhi syarat untuk menikahi arwah ibunya iaitu; Allahyarhamah Sarah Kartini.)
Alfian Andestar
(Scrolling ceramah Ustaz Adi Hidayat.)
(Beberapa menit kemudian...)
(Afian pun tertidur. HP-nya masih menyala. Dibiarkan ceramah Ustaz Adi Hidayat terpasang. Entah sengaja atau tidak. Yang pastinya, cowok ganteng itu sudah tertidur pulas.)
(Keesokan paginya...)
*Jam 4.50 subuh*
(Bip! Bip! Bip!)
(Bunyi alarm jam loceng digital berbentuk bulat dan berwarna kuning itu berbunyi nyaring.)
Alfian Andestar
"Hurm....apaan sih? Berisik banget..."
(Alfian terbangun dari tidurnya. Dia terus mematikan bunyi jam loceng itu lalu meletakkannya di meja dengan kasar.)
(Alfian turun dari katil king size itu kemudian mengambil handuknya. Dia hilang di balik pintu kamar mandi.)
(15 menit kemudian, Alfian keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan pinggangnya dililit dengan handuk. Cowok itu memakai baju dan sarung batik.)
Alfian Andestar
(Menghamparkan sajadah, menghadap kiblat dan mulai menunaikan solat subuh.)
Episode 2
Alfian Andestar
"Pokoknya, hari ini aku mesti kendalikan keadaan di kantor itu. "
(Alfian keluar dari rumah dan langsung masuk ke dalam mobil Jaguar XJ -nya. Dia menghidupkan enjin kereta lalu mulai menyetir mobil.)
(Jam 7 pagi)
(Alfian sampai di kantor Syarikat Andestar)
Alfian Andestar
(Langsung masuk ke dalam ruang kerjanya)
Gio
"Selamat pagi, Tuan Alfian."
Alfian Andestar
"Selamat pagi."
Gio
"Tuan ada masa luang tak? "
Alfian Andestar
"Buat masa ini ada. Tengah hari nanti saya ada meeting di kantor sebelah. Ada perlu apa ya, Gio?"
Gio
"Ini...ada dokumen yang perlu ditandatangani oleh Tuan. Company Syarikat Polo nak minta hantarkan dokumen di ke pejabat mereka pada hari ni juga."
(Gio menghulurkan sebuah fail ke arah Tuan Alfian.)
Alfian Andestar
(Mengambil fail itu lalu menyemak dokumen tersebut.)
Alfian Andestar
"Kenapa harus buru-buru sih? Dokumen ini perlu disemak lagi karena masih ada maklumat yang perlu disunting."
Gio
"Tak tau, Tuan. Manager company Syarikat tu memang nak ambil cepat dokumen tu."
Alfian Andestar
"Ya udah. Gak apa-apa. "
Alfian Andestar
(Menandatangani dokumen itu lalu menyerahkan kepada Gio kembali)
Gio
(Mengambil fail berisi dokumen itu lalu melangkah ke arah pintu.)
Alfian Andestar
"Tunggu sebentar!"
Gio
(Berhenti dan berpaling ke arah Alfian.)
Alfian Andestar
"Omar ada datang ke kantor ini? Saya gak lihat dia dari kelmarin. Dia sakit?"
Gio
"Saya tak tahu, Tuan. Dia tak bagi apa-apa makluman kepada saya."
Alfian Andestar
(Mengeluh halus.)
Gio
(Menunggu Alfian bicara.)
Alfian Andestar
"Ya sudah. Lanjutkan kerja kamu lagi. Kalau besok Omar gak datang ke sini ..aku sendiri yang akan mencari dia."
Gio
(Keluar dari ruang kerja Alfian.)
Alfian Andestar
(Bersandar di kerusinya.)
Alfian Andestar
"Apa sih masalah tuh anak? Gak datang- datang ke kantor."
Episode 3
*Selepas mesyuarat , Alfian mampir ke sebuah kafe untuk makan siang.*
Pelayan kafe
"Encik nak order apa?"
Alfian Andestar
(Melihat-lihat menu di buku.)
Alfian Andestar
"Saya mau Teh Es sama Nasi Ayam aja."
Pelayan kafe
(Menulis orderan cowok itu.)
Pelayan kafe
"Okay, tunggu sekejap ye."
Alfian Andestar
(Hanya mengangguk kecil.)
Pelayan kafe
(Pergi ke dapur kafe.)
(15 menit kemudian... Pelayan kafe itu belum lagi datang.)
Alfian Andestar
(Menunggu dengan resah.)
Alfian Andestar
"Ke mana sih pelayan kafe itu? Lama banget nyiapin pesanan gua."
(Alfian menunggu lagi walaupun kesabarannya mulai menipis.)
Alfian Andestar
(Berdiri dan menuju ke dapur kafe.)
Alfian Andestar
"Kenapa sih lama banget masaknya?! Aku tuh nungguin dari tadi loh?! "
Pelayan kafe
"Maaf, encik. Tukang masak kami sedang menyiapkan pesanan Encik. Harap encik bersabar ye?"
Alfian Andestar
(Mendengus kasar.)
Alfian Andestar
"Saya sudah menunggu selama 35 menit! Kalau saya nunggu di sini...palingan 35 menit akan terbuang lagi. Kelamaan! "
Pelayan kafe
(Memohon maaf dan memohon supaya Alfian bertenang.)
Alfian Andestar
"Udahlah! Aku capek! Nunggu terlalu lama."
Alfian Andestar
(Menuding jari telunjuknya ke arah pelayan lalu ke arah tukang masak kafe itu.)
Alfian Andestar
"Kalian ini... pekerja gak becus! Masa nyiapin makanan selama itu! Bikin marah pelanggan aja! "
(Pelayan kafe dan tukang masak itu saling berpandangan. Mereka diam dan hanya tunduk semasa dimarahi Alfian.)
Alfian Andestar
"Saya gak bayar ya? Karena makanan yang saya pesan belum siap!"
Alfian Andestar
(Keluar dari kafe itu.)
Ayunda Chyntia
(Terdorong ke depan dan hampir jatuh.)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!