NovelToon NovelToon

Fierce Queen

Sial

" Gaiss udah semester 4 aja ya kita, nggak terasa. padahal seperti baru kemarin gitu ospek.." ucap naya memecahkan kesunyian di antara 3 manusia lainnya.

" Eh ehh... di matkul manajemen pemasaran bisnis kok dosennya bukan Bu Audi? bukannya semester kemarin Bu Audi ya? " tanya Bryan.

Mereka berempat adalah sekelompok manusia yang sedang berjuang di Program studi manajemen, fakultas ekonomi universitas swasta di Jogja. Yang setiap harinya meributkan hal yang tidak penting dan jarang meributkan hal penting.

" Ya elah mau Bu Audi kek, mau pak Asep kek, Bu Rina kek, semuanya sama. sama-sama hemat nilai." celetuk gadis berambut ikal bernama key.

" Yaelah gue ngoceh nggak ada yang nyahut, emang susah ya kalau bergaul dengan bangsa dedemit kampus." Kesal Naya.

" Buseettt brisik amat dah, lagi reunian ya?? pake ngegas semua pulak. Lagian lu key, kapan sih lu jawab dengan selow nggak usah ngegas. Panggil gue sayang kek atau mas Reza sayang biar Ademan dikit kita yang dengernya. " Jawab Reza sembari nyengir.

" Yang ada gue nggak waras manggil lu sayang, nggak usah nyengir gitu deh. Senyum lu nggak ada manis-manis nya !!" Celetuk key.

" Tuh kan gue di kacangin lagi? Za salah gue apa sih? Lu kalo gue ngoceh nggak pernah nyahut. Lu juga bry.." kesal naya. dua sahabat lainnya selalu cuek terhadapnya.

" Lu tuh brisik nay, ngomel Mulu . Kuping gue jadi berdenging nih !! " Jawab Reza yang hanya di ikutin anggukan Bryan.

" Eh key juga sih sama aja kalian, berisik!!!" " Lanjutnya.

" Eh singaaaa, Lu lah yang lebih berisik. Cowok ko banyak ngoceh !! Hobinya ngegibah pulak!!" Kesal key tak terima.

" Ya elah kalian semua tuh sama, sama-sama berisik!!. Buruan ke kelas ini udah 10 menit lagi masuk nihh." Ajak Bryan menyudahi perkelahian 3 singa yang tiap bertemu saling mengaung.

Empat manusia berwajah suntuk itu melangkahkan kakinya menuju pintu masuk fakultas.

" Eh cuy, gue mules banget nih ya ampun. Tadi nasi goreng gue ada yang

ngeracunin ya? Sumpeh mules banget. Kalian duluan aja deh." Ucap key sembari menahan boker.

" Yaelah di lantai 3 aja sekalian key." Sahut Bryan.

" Eh gue udah kebelet lurr, udah Sanah!" Jawab key sembari berlari ke arah toilet. Sedangkan tiga manusia lainnya berlanjut melangkahkan kakinya menuju kelas.

Setelah 15 menit menyetor akhirnya key merasakan kenikmatan atas dunia ini. Ia segera melangkahkan kakinya menuju tangga untuk menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.

" Udah bayar mahal, tapi gedungnya cuman pake tangga. Nggak tau apa capek!!" Rutuknya pada diri sendiri.

Ia akhirnya sampai di depan pintu ruang 012 , key melihat dari kaca kecil di depan pintu untuk melihat situasi di kelasnya. Cukup ramai di belakang, ia rasa kali ini ia harus duduk di depan dan menahan kantuknya. Ia mulai mengatur nahasnya setelah berjuang naik tangga, keringatnya pun mulai bercucuran di keningnya.

Tok tok tok

" Permisi, maaf pak saya telat 15 menit .." sahutnya sembari menunduk dan melangkah pelan.

" Eh, memangnya saya menyuruh Anda masuk.?" Tanya seseorang yang berdiri di depan. Key mengangkat kepalanya pelan dan menatapnya sembari sedikit melebarkan matanya.

" Ngapain kamu melotot ke saya?" Tanyanya lagi.

" Saya nggak melotot ke bapak, eh salah kakak. saya cuman kaget aja karena kakak ngelarang saya masuk. maaf banget ini ya kak, sebagai asdos, alangkah baiknya kakak ini mengizinkan saya, karena pak Asep, Bu Rina dan dosen lainnya masih mempersilahkan mahasiswa nya masuk. " Jawab key santai yang tidak di anggap santai oleh seluruh manusia di dalam ruangan ini, termasuk lelaki yang berdiri di sebelah kanan nya.

" Wah, kok anda tau kalo saya asdos? Memangnya di jidat saya ada tulisan asdosnya ?" Tanya lelaki itu yang di anggap key sebagi lelucon. Key melangkahkan kakinya tiga langkah lalu terduduk di bangku paling depan.

" Saya rasa begitu kak" jawab key selanjutnya.

" Baru kali ini ada mahasiswa yang sopan santunnya 0 seperti anda !"

" Silahkan mbak, itu di depan kiri ada pintu keluar. silahkan keluar dan tutup lagi pintunya. " Lanjutnya.

Key melirik ke kanan dan ke kiri mencoba mencerna perkataan lelaki yang berdiri di depan kelas itu.

" Eh cuy , sana keluar buruan. Lu kalo mau mati jangan di sini.." suara Reza sedikit pelan namun terdengar oleh key.

" Key buruan keluar, ya elah ini bocahh!!" Sahut Bryan.

" Maaf ya kak sebelumnya, saya mempunyai hak di sini. Saya bayar uang gedung dan uang SPP. Saya juga mengisi KRS dan saya juga mengambil mata kuliah ini jadi saya hukumnya wajib berada di sini." jawab key sembari tersenyum dengan sesekali mengedipkan matanya memohon dengan kedua tangan yang sudah stand by.

" Ohh seperti itu, perkenalkan saya Arka purnama wirawan dosen pengampu mata kuliah manajemen pemasaran bisnis. DOSEN mbak bukan asdos, saya harap anda bisa membedakan dua hal itu. Dan saya sangat berharap anda bisa keluar dari kelas saya SEKARANG !" Jawab lelaki bernama arka purnama wirawan itu dengan suara di tinggikan.

Mahasiswa lainnya kini mulai frustasi melihat adegan di depan kelasnya yang tidak boleh di tonton oleh anak di bawah umur .

“ oh ternyata bapak dosen..” sahut key masih mode lemot.

“ APAAHHH??” Teriaknya.

“ kenapa anda jadi teriak-teriak di sini???” lelaki itu kini kian mendekat ke arahnya.

" Mmmm mm maaf kak eh pak, saa saaaya nggak tau pak. ehh saya saya ti tidak tahu pak." Key mulai terbata-bata.

" Sekali lagi silahkan mba, pintunya di sana !" Jawab lelaki itu sekali lagi.

Key yang tadi tersenyum kini mulai gemetaran, ia mulai berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah pintu dan membalikan badannya ke arah lelaki di depannya sebelum benar-benar membuka pintunya. " Pak mohon maaf lahir batin ya pak. Mohon maaf lahir batin pak.." sahutnya lalu keluar dan menutupnya pelan..

1 detik ...

5 detik...

10 detik ..

" Ya Allah kok gue **** banget, ini mulut ya ampun kudu gue lakban !!! Ini gimana ini woy? Ga ada yang mau bantuin gue gitu?? Kenapa si singa Reza nggak bilang dia itu dosen bukan asdos. lagian gue baru liat ada dosen semuda itu !!! Arghhhhhh gila ini gila !!!" Cerocosnya tak ada henti dan tak tersadar bahwa suaranya itu terdengar sampai dalam kelasnya. Key yang masih berdiri di depan pintu itu kesal sembari meloncat-loncat dan meremas-remas rambutnya.

" Ya ampun bry, temen lu **** banget sih!!,"

" Ya ampun za,peliharaan

lu mulutnya nggak bisa diem banget sih? Kudu gue jahit pake benang bahan dah.." kesal naya di dalam kelas. Reza hanya membalasnya dengan mengangkat bahunya.

" Au ah **** !! Gara-gara mules nih perut jadi kacau gini. " Key terduduk di samping pintu kelasnya, ia meratapi nasib buruk nya yang terjadi lagi ini.

3 sks berlalu begitu terasa sangat lama, ia menunggu dosen itu. Ia harus minta maaf, mohon ampun kepada manusia yang ia sebut asdos itu.

Pintu terbuka, menampakan wajah mahasiswa-mahasiswa yang keluar dengan wajah gusarnya.

Dan terlihat tiga manusia yang key tunggu juga.

" Ya Allah za, lu tega amet dah sama gue. Kenapa lu nggak bilang sih dia dosen!!!" Cerca key saat melihat Reza keluar dari pintu.

" Bodo amat dah key, gue udah ngoceh di belakang tapi lu nggak anggap !"

" Key, selamat masuk lubang buaya ya !!" Sahut Bryan dengan wajah lusuh.

" Ini sebenarnya ada apaan sih? Kenapa muka kalian jadi kayak pakaian kusut semua?" Tanya key.

" Pak arka ganas key, ati-ati !! Tugas sudah menanti di depan mata. Mau rajin sholat gue ah sekarang !!" Sahut Reza pelan sembari berjalan meninggalkan key.

" Eh eh temenin gue za, ngehadap itu dosen. " Key menarik tangan reza.

" Ogah key, makasih .." jawab Reza.

Naya dan Bryan menatap key penuh dengan wajah kasihan" lu masuk aja buruan sanah, minta maaf.."

Key langsung melangkah masuk tanpa mengetuk pintu yang di sambut dengan tatapan sadis dari pak arka yang kini sedang merapihkan laptop dan buku-bukunya.

" Pak , saya minta maaf ya. Saya tidak bermaksud tidak sopan.. "

Hening...

" Pak saya tidak sengaja..."

Hening

" Pak saya tuh telat karena ada urusan mendesak..."

Hening..

" Pak kok diem aja sih? Saya kan lagi ngomong. " Key sontak langsung menutup mulutnya dengan tangan.

" Mulut lu keyy.." gumam key

Lelaki itu kini menatap key penuh selidik " Saya sudah menandai anda Keysa azzura Al-Ghifari. Saya permisi." Sahut lelaki itu tanpa menolehnya lagi . key hanya bisa terdiam, hening dan setelah itu ia tersadar. " Sok banget sih, gue kan udah minta maaf !!! " Kesal key yang teriak saat tubuh dosen itu tidak terlihat lagi di depan pintu.

" Huahhh pengen gue santettt !!" kesal key yang kini berjalan keluar dari kelasnya. ia melihat Bryan dan Naya yang masih menunggunya.

" Nasib Gue apes banget sih, sedih gue " ucap key sembari merengek pada Bryan.

" Key bukan kamu aja yang sedih, kita juga." jawab Bryan.

" Lah kalian kenapa? " tanya key.

" Minggu depan kita dapet presentasi pertama, dan kita harus di suruh observasi dulu ke perusahaan atau bisnis kecil tapi ya jangan kecil banget yang memproduksi produk. Dan makalah yang ia minta tebalnya minimal 30 halaman terus yang bikin gue kesel itu. kita cuman punya waktu 1 minggu, di kira di ACC sama perusahaan atau unit bisnis tuh cepat apa ? gila itu dosen " Naya bersuara.

" Tapi dia itu kok ganteng banget sih, gue jadi bingung mau ngatain atau muji " lanjut Naya.

" Ah elah lu ngeliat yang bening dikit demen, liat dong nay kita ini di persulit sama beliau. " jawab key tak terima.

" Ah elah, liat bening dikit luluh !" kesal Bryan.

setelah meributkan masalah tugas dan hukuman yang akan key dapat akhirnya mereka berada di depan fakultas untuk menuju parkiran.

" Key lu pulang mau naik apa? " tanya Bryan.

" Di jemput adek gue, "

" Eh itu si singa Reza kemana sih? dia nggak perhatian sedikitpun sama gue !!! awas aja ya kalo ada Masalah minta bantu gue " kesal key.

" Dia tadi kena semprot.." jawab Bryan.

" Gue duluan ya.." lanjut Bryan.

" Gue juga key, lemes hati adek ngeliat Abang Arka " jawab Naya sembari mengedipkan matanya.

“ Lah si reza kena semprot kenapa tuh??” tanyanya pada angin.

Key berjalan ke arah depan fakultas lagi, ia sedang memikirkan dan menerjemahkan ekspresi para teman-teman nya yang keluar dari ruangan itu dengan wajah kesal semua. hampir semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah itu dosen keluar dengan wajah buteknya. sebenarnya ada apa sih?

“ Ji lu lama banget sih jemputnya? Gue kan udah nungguin 10 menit di sini, capek taukk..” keluhnya pada lelaki yang lebih muda satu tahun delapan bulan darinya

“ Nggak usah bawel, udah untung gue jemput ! buruan sanah cari pacar, biar nggak nyusahin gue. “

“ Ah elah, gitu aja sensi..”

Kini gadiss beranama key duduk dengan manis di belakang aji, adik kandung satu-satunya yang selalu buat kakaknya naik darah dan di buat pusing terus menurus.

“ Eh ji, di kampus lu nggak ada cowok ganteng selain temen lu si roby itu ya? Butek semua kayaknya. Ajaklah yang bening-bening main ke rumah ji, mau cuci mata gue.” suara key terdengar kencang di sebelah kiri aji.

“ Nggak usah ningkah, nggak usah genit, Robby aja yang butek nggak mau sama lu apalagi yang bening." sahut aji yang masih fokus menelusuri jalan di sekitar lampu merah gejayan.

Aji adalah adik dari keysa azzura al-ghifari yang saat ini memasuki semester 2 di sebuah universitas negri di yogyakarta. Beda halnya dengan key, otak aji lebih encer oleh sebab itu ia di terima di jurusan teknik geologi. key juga mempunyai seorang kakak bernama juna yang biasa ia panggil bang nana. Mereka bertiga adalah makhluk yang tidak pernah akur, hanya saja juna lebih sering berada di luar kota karena ia sudah bekerja.

“ Duhh gue lagi galau nih ji, jangan balik deh. Nongkrong kek atau ngemall kuy..” ajak key yang mengacaukan konsentrasi aji.

“ udah sore kak, ntar bunda nyariin loh.” Sahutnya.

“ Ah elahh kita udah besar, udah kepala dua nih gue.” Sahutnya tak mau kalah.

“ ah elahh udah kepala dua aja, manja lu nggak ada ngurang-ngurangnya..”

“ Buruan ji ke pizza hut, gue lagi ngidam."

“ Gue yang bayar...” lanjut key lagi yang di bales dengan anggukan.

10 menit kemudian mereka berdua tiba di tempat tujuan..

“ Mbak sausage crust reguler ..”

Key masih mengutuk dirinya sendiri tidak habis-habis, rambutnya ia acak-acak berkali-kali berharap kejadian tadi pagi bisa ia lupakan.

“ Kenapa sih kak? Udah jelek, nggak usah di jelek-jelekin..”

“ Ji lu tau nggak, sekarang masa depan gue lagi di pertaruhkan oleh satu dosen ji.” Key yang tadi meringkuk di meja membuka matanya.

“ kenapa sih??”

“ Gue tadi ngatain dosen gue kalo dia itu asdos, soalnya dia muda banget. Terus gue malah ngoceh nggak sopan di depannya. Kira-kira gue dapat nilai apa ya di akhir semester?? “ tanya key antusias berharap jawaban aji akan menenagkan.

“ Ya Tuhann, pasti itu mulut lu nggak bisa diem. Ngelawan terus ya kan?? Udah key riwayat dapat D lu, dah mending lu nggak usah kuliah lagi dah..”

“ Jiiii, kok lu bikin gue malah nambah stress sih...”

Setelah mengahabiskan pizza yang di pesannya dua mahkluk tersebut segera keluar menuju motor yang aji bawa. Langkah kei terhenti setelah mobil di sampingnya membuka pintu.

“ huasyemmm” serunya kaget.

Manusia dengan wajah datarnya hanya mentapnya sekilas dan mengacuhkannya.

“ Halllo pak arka.." sapanya mencoba akrab, siapa tahu nilai akhir key selamat.

" Mau makan pizza ya pak?? “ lanjutnya lagi.

“ Tidak, saya mau makan soto !! “ serunya sembari meninggalkan key yang sedari tadi sudah merekahkan senyumnya.

Key termenung, lalu seketika ia tertawa. " Gustiii, sabar sabar..."

“ Siapa itu orang?” aji sembari memberikan helmya pada key."

“ Dosen yang gue maksud tadi..”

Ekspressi aji terkejut “ Astagfirullah, key tobat deh lu sanah ! ya ampun peluang gue punya kakak ipar yang ganteng sirna sudahh..”

“ Apaan sih? Duh gue kepikiran nasib gue gimana cuy..”

“ Mana gue mau ambil konsentrasi pemasaran pula !!”

“ hari ini gue sialnya nggak ketulungan..” gerutunya tak henti-henti.

Eh Lagi !

Bunda key tidak ada hentinya menggoyangkan bahu anak gadisnya sembari berteriak seperti alarm yang begitu nyaring di telinga.

“ kakak bangun !!! subuh kak..” teriak bunda mulai serak.

" Kak..."

" Bangun kakak ..."

Aji yang merasa terganggu akhirnya ambil alih tugas bunda, ia menatap bundanya dan menganguk meyakinkan. Aji meregangkan ototnya perlahan-lahan, sudut bibirnya bergerak menciptakan seutas senyuman.

Satu

Dua

Tiga

Tangannya sigap menarik kaki kakaknya itu dari kasur dan

STRETTTTTH..

BRUGHHHHHH..

“ arggg sakitttt..”

Di lihatnya orang yang membuatnya meringis kesakitan adalah manusia bernama aji ceking dengan wajah mengejeknya. Ia meringis dan dengan cepat ia menggigit betis aji dengan dendaam yang berapi-api.

Argggg

“ Sakit woyy!” teriak aji mencoba melepaskan gigitan kakanya dengan menjambak rambut kakanya.

“ Eh eh... kok malah saling nyakitin sih ? udah udah key lepas...”

Dengan kesal key melepas gigitanya. “ Sakit bunn, ya allah pinggang key encokk...” kesalnya dengan mencoba berdiri.

“ Gila lu key, sakit tau !! pantes jomblo terus lu terlalu galak ! gilak kulit gue robek ...” kesal aji segera meninggalkan kamar key.

“ Key kamu nggak boleh keterlaluan gitu dong !!” bunda melayangkan jewerannya pada telinga kanan key.

“ Ah ah bunda sakittt.. ya allah kenapa key dianiaya terus begini...”

“ Si aji itu nyimpen selimut kamu di bawah biar kamu pas jatuh nggak kesakitan, eh kamu malah gigit dia..”

“ Bunn tetep sakit bun, Kepetentok ujung ranjang bun . nih pinggang key nyeri karna ulahnya.”

Waktu menunjukan pukul 7 pagi, key sudah bersiap-siap karena jam 8 ia akan ada kelas manajemen keuangan yang di ampu oleh bu rina. Yang setiap memberikan nilai pelitnya kelewatan batas.

“ Ji buruan anterin gue...” teriak key.

“ Ogahh, lu nggak liat kaki gue di perban? Nggak lupa kan sama ulah lu?”

“ Ehh nggak usah lebay, pinggang gue juga sakit dodol ! nih liat, gue kasih koyo cabekk..”

“ Buruan, gue tunggu di depan !”

“ Bodo amat !!”

“ aji ganteng mau ya anter kakak...” rayunya.

" Sanah naik ojol aja !"

" Ih ngapain? Kan ada eluhh.."

" Cih, lu pikir gue budak lu ?"

" Gue jajanin deh nanti.."

" Ogah!"

Akhirnya bunda key muncul di pertengkaran dua makhluk

yang sulit untuk damai“ Ji buruan, kasihan kakak kamu...” bunda membela key

kali ini.

Sesampainya di kampus tepatnya di gedung fakultas

ekonomi, key melihat reza dari kejauhan. Ia melangkahkan kakinya ke arah reza

yang sedang fokus pada handponenya.

“ Zaaaa, yang lain mana??”

“ Nggak tau”, liriknya pelan.

“ Loh kenapa pinggang lu? Encokk?” tanya reza yang kini memperhatikan key yang sedaang memegang pinggangnya.

“ Iya cuy, si semprul aji narik gue dari atas kasur tadi pagi..” Tawa reza pecah menghilangkan kesunyian pagi ini.

“ Wah semprul, bukannya prihatin malah ngetawain !!”

“ Abisnya lu nggak ada akur-akurnya sama tuh bocah ...” cerca reza.

“ Eh salah, bukan sama aji doang tapi hampir sama semua orang,,”

Key meringis pelan, ringisannya tertahankan saat salah satu dosen bernama arka melintas dengan wajah datarnya tanpa melirik sedikitpun.

“ Pagi pak...” sapa reza.

“ Pagi..”

Sedangkan key masih menahan ringisannya. Tiba- tiba ia ingat kejadian paling horor yang key pernah lakukan pada pak arka, seratus kali key berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja , kenyataannya semua nya

semakin terlihat nyata dan jelas bahwa sesungguhnya tidak ada yang baik-baik saja antara mahasiswi bernama key dan dosen bernama arka. Otaknya panas dan tangannya tak ada hentinya meremas rambutnya yang lsedikit ikal setiap kali ia teringat kejadian yang mencoret nama baiknya sebagai gadis famous di fakultas ekonomi.

“ Eh bapak sialannn..” sapa key dalam hati.

“ Eh za gimana nih tugasnya tuh manusia tanpa ekpresi? Mau obser kemana? Jangan jauh-jauh deh..”

“ Kagak tau dah, paling kalo nggak ke kota ya bantul..”

“ Woyy , kalian nunguin bidadari ya?? Pagi guys...” sapa naya dengan senyum yang memperlihatkan gigi kurang rapihnya.

“ Cih, bidadari keseleo kali, eh tetep aja nggak pantes. Lu pantesnya dapet gelar nenek lampir nay..” reza menyipitkan matanya melirik naya.

“ Busettt dah mulut lu za, pedes amet, masih pagi woyy..”

“ Biarin, ini kan efek temenan sama si belatrik key, jadi ketularan pedes !!” sahut reza.

“ Eh coy, ngapa bawa-bawa gue? Letak kesalahan gue di mana??”

“ Di mana-mana !!” jawab reza dan naya kompak.

Key terkenal dengan rasa percaya dirinya yang di luar batas normal, kecantikan yang di percaya oleh ke tiga temannya dengan cara susuk dan kepintaran yang di akuinya karena sering kejedot meja belajar saat kecil. Ia tipikal orang yang berani mengungkapkan pendpatnya atau kata lainnya ceplas-ceplos. Seperti halnya kasus key dengan pak arka, jika itu mahasiswa lain sudah di pastika mahasiswa itu tidak membuka mulutnya.

“ Eh peraturan pak arka apa aja? Gue kan kemarin di usir dengan cara tidak terhormat” tanyanya setelah kuliah keuangan selesai.

Langkah empat manusia itu cukup antusias, karena perut mereka juga begitu antusias kelaparan dan berbunyi sedari tadi.

“ Yang pertama telat paling lama 5 menit, nggak boleh berisik di kelasnya, nggak boleh pakai pakaian yang ketat, hanya boleh pakai sepatu bukan heels, dan sopan santun.” Jawab naya memberitahu.

“ Satu lagi, kuis di setiap pertemuan, Tugas yang di beri waktu hanya seminggu lebih dari itu tidak akan pernah di terima.” Lanjutnya.

“ Kok banyak banget nuntut sih dia? Ilfeel gue...” sahutnya tak terima.

“ Key jadi terkenal nih gara-gara berani debat sama dosen, apalagi yang lu ajak debat pak arka” sahut naya.

“ Lah gue mah emang udah terkenal, siapa coba yang nggak kenal gue??”

“ Beuhhh belagunya..” jawab bryan sembari mengacak-acak puncak kepala key.

Suasa kantin yang lumayan ramai dan ricuh dari biasanya membuat empat manusia yang terkanal di jurusannya itu terhenti dan melirik satu sama lain. Lalu mengangkat bahunya tak peduli dan melanjutkan langkahnya.

“ Gue nasi + soto pisah ,,” suara key membuat sosok di samping nya yang sedang fokus menyuapi makanannya melirik sadis.

Key yang duduk di meja samping pak arka tak sadar, ia fokus pada handphone. Begitu juga Bryan dan Reza. Sedangkan Naya, ia sedang memesan makanan sahabat-sahabatnya yang punya kebiasaan malas saat harus

mengantri untuk memesan makanan.

"Eh itu yang namanya pak arka itu ya, Ganteng banget parah."

"Ih itu dosen baru yang ganteng itu ya, yaallah calon laki gue.."

"Ya ampun pak arka cool banget sih.."

"Ya ampun calon imam gue kalo makan, nambah ganteng aja.

Key mulai merasa terusik dengan kericuhan dan bisikan-bisikan yang membuat badannya bergidik ngeri dengan apa yang mereka bicarakan.

Key yang masih fokus dengan game masak-masakkannya merasa kesal " Busettt dah kalian brisik amet sih, gue lagi main game nih. Nggak konsen nih gue !" Cicitnya sembari memainkan gamenya. Entah key

bicara pada siapa, yang pasti hal itu membuat seseorang yang sedang makan di sebrang kirinya menoleh.

" Kalo tidak mau berisik ya, jangan di sini !" Sahutnya.

Key yang merasa ada yang merespon kekesalannya, ia pun membalasnya tanpa melirik sama sekali. " Loh kok situ ngusir gue? Ini kan tempat umum, yang ada lu harusnya diem. Lagian kalian ngomongin apa tadi?

Pak arka ganteng? Woy melek woy, muka butekk gitu kok di bilang ganteng !.." cercanya.

" Arggghh tuh kan MATI !!" Lanjutnya. Game yang key mainkan kehabisan waktu karena tidak cepat tanggap. Sedangkan Reza dan Bryan sudah mencolek lengannya berkali-kali dan tidak juga di respon.

" Lu juga za, bry diem Napa ! Nyolek-nyolek Mulu.." kesalnya.

Akhirnya key menurunkan handphone nya ke meja dan menatap Reza dan Bryan yang kini raut wajahnya sulit di terjemahkan. " Kenapa lu pada?" Tanya key. Namun di jawab oleh lirikan oleh Bryan dan Reza.

Key yang terkejut setelah menuruti lirikan kedua kawannya, sontak melebarkan matanya ke arah manusia yang di maksud. " Hehe si bapak, dari kapan pak di situ? Sendirian aja pak, kita gabung situ aja ya pak. bair rameh.. " sapanya polos. Yang membuat manusia-manusia di kantin menatapnya kesal, dan ada pula yang tertawa berharap key mendapatkan

masalah.

Pak arka hanya melirik sadis ke arah key, sedangkan key kini di buat stres kembali oleh manusia yang berada di sebrang kirinya.

" Ya Allah kenapa ketemu manusia ini lagi sih" tanyanya pada angin yang berhembus.

" Saya baru tau, ada mahasiswi di sini yang mulutnya udah kaya orang tidak berpendidikan !" Sindirnya.

Naya yang baru datang dengan minuman yang di bawanya dan di letakan di meja merasa bingun dan tak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi. " Wah, Mohon maaf nih pak, kalo nyindir ngga usah segitunya dong pak, bapak

kan tau saya sedang mengenyam pendidikan. Kok bisa bapak seorang pendidik bilang begitu. punten ya pak punten ini mah..."

" Loh kok kamu tidak terima? Harusnya saya dong yang tidak terima? Tadi kamu bilang saya apa? Bermuka butek ? kamu pikir saya air,  Bisa jelaskan maksud nya apa Keysa ?"

Key mati kutu di buatnya, ia mencoba tersenyum walaupun tiga kawannya hanya bisa diam seribu bahasa. " Hehe sepertinya bapak salah dengar pak.." jawabnya sembari nyengir.

" Telinga saya masih berfungsi sangat bagus Keysa dan satu lagi tidak usah memaksakan tersenyum. Itu muka kamu jadi seperti nahan mules. Tidak ada bagus-bagus nya." Sahut pak arka dan setelah itu ia meninggalkan meja bernomer  sembilan dengan langkah lebar.

Key hanya mematung, sedangkan manusia lainnya tertawa terbahak-bahak menertawakan dirinya. Kini nama baiknya tercoreng sudah, harga dirinya telah di lecehkan oleh manusia bernama arka.

" Aduh pinggang gue jadi sakit lagi nih, makin panas aja ini koyo gara-gara ngeliat pak arka..'" keluhnya sembar mengelus-elus pinggangnya.

" Sialan !!! Kenapa kalian nggak bilang sih?"

" Loh kita aja dari tadi main PUBG key, mana tau gue sama Bryan." Sahut Reza.

" Gue juga nggak tau, gue kan bawain makanan kalian." Naya sembari menyuapkan makanannya ke mulut. " Yang ada itu kepala yang pusing key, bukan pinggang woyy..."

" Au ah gelap..." key menutup matanya dengan kedua telapak tangannya frustasi.

Key kini  mencoba berpikir tentang kejadian tadi, dan tak menghiraukan hinaan dari manusia lainnya.

" Kayanya gue harus pindah kampus bro, gue nggak sanggup liat nilai gue jelek.." key mencoba santai dengan meminum air mineralnya cepat.

" Yaelah udah tinggal minta maaf aja juga Luluh key, lu kan cantik goda aja dia" jawaban Bryan sontak membuat key mulai bicara tak ada hentinya.

" Gila, lu pikir gue cewek apaan ? Asal aja. Nggak Sudi !!"

" Gue ngomong sama itu orang aja emosi, gimana bisa gue ngegoda itu manusia ?"

" Bry lu kalo ngoceh bisa mikir-mikir dulu kagak sih? Asal aja ! "

" Eh belatrix stop ngomel, lu  nggak kasian sama telinga kita?" Cerca Reza yang mulai kesal mendengar ocehan dan sumpah serapah key pada pak arka.

Tarikk nafas

Buang

Tarik

Buang

" Okey sorry." Key mulai terlihat santai dan tidak panik, ia juga mencoba memakan soto pesanannya yang sudah mulai dingin.

Aksi key kali ini membuat key semakin terkenal karena kejadian ini terjadi secara live di lingkungan fakultas ekonomi dan ini bukan di kelas. Sepertinya ia akan menjadi trending topik di berbagai kelas dan jurusan.

Reza yang kini terhenti mengunyah makanannya pun menatap key " key mulai sekarang, lu atur deh itu mulut biar bisa diem dan ngontrol omongan. Mending kalo lu ngomong sadisnya sama kita- kita aja jangan

sampe ke dosen. Yang kena itu nanti bukan cuman lu, bisa-bisa kita juga ke bawa." Ceramahnya.

Key kini merasakan rasa bersalah yang semakin menjadi jadi dalam dirinya, ia menyadari bahwa dirinya adalah makhluk Tuhan yang mempunyai kelebihan dalam berbicara dan kelemahan dalam mengontrolnya. Ia

pun pada akhirnya hanya bisa mengangguk mendengar ceramah Reza.

" Udah udah, sekarang kita bahas tugas dari pak arka aja. Kita mau pake objek apa? Waktu kita nggak banyak loh"

" Nggak usah pake Perusahaan yang besar, nggak ada waktu untuk nunggu accnya.." reza menyuapi makananya dengan datar. entah kenapa reza seperti berubah sedikit cuek terhadap key. tidak seperti biasanya.

" Eh gue ada nih usaha desain printing gitu, tapi nggak besar. gimana? kalo mau, besok langsung cus ke sana ." sahut bryan.

" Yaudahlah itu aja, nggak usah ambil pusing. udah pusing gue tadi sama keuangan, angkaaa semua.." key yang kini pikirannya mulai sedikit tenang.

" Yaudah besok kita langsung aja ke sanah dah, siapin pertanyaan biar nggak blank dan almet juga di bawa."

perjuangan

Andai semua mahasiswa bisa bertingkah seperti key

Alangkah indahnya dunia para mahasiswa..

Andai menyanggah dosen adalah hal yang bisa di lakukan

Mungkin kami para mahasiswa bisa mendapatkan hak mahasiswa yang sesungguhnya.

*

“ Nah kita bagi aja ya langsung ya tugasnya. Bagian pertama itu gue kedua naya, ketiga bryan dan keempat reza. Ini udah gue tandain di kertasnya. “

Mereka bertiga mengangguk paham. “ Dan yang terpenting itu adalah saat kita nanti presentasi kalian harus nguasain materinya 60 % , gue nggak suka satu kelompok yang mencoreng nilai gue. Terus pembahasannya itu kita tambahin sedikit demi sedikit dari internet. Karena itu dosen mintanya 30 lembar gue jadi bingung mau nulis

apa aja.”

“ Coba kalo bu audi, 12 lembar aja pasti di terima karena ini kan bukan ujian. Inikan hanya laporan”  cerca naya.

“ Gue jadi rada ragu mau ambil konsentrasi pemasaran cuy” sahut reza.

“ Sama za, gue nggak sanggup kalau harus ketemu sama itu dosen di semester depan ..” key kembali mengacak-acak rambutnya jika teringat wajah arka.

“ Udah key ambil sdm aja sama gue …” ajak bryan.

“ Heh singa, untuk urusan ini kita nggak bisa  ngikutin temen. Inikan passion kita !” reza tak terima dengan ajakan bryan pada key.

“ Lagian sdm terlalu monoton buat gue…”

“ Yaudah terserah lu, selamat bertemu dengan abang arka smester depan…”

“ Cihh abang? Hueks…”

Mereka bertiga hanya bisa menggelengkan kepala sembari cekikikan melihat aksi key yang membual karena menyebut arka seperti itu.  “ Eh objek amatan kita udah bener belum ya, maksud gue udah cocok belum gitu ?” naya merasa ragu untuk hal ini.

“ Atuh nay, jangan di bikin pusing !!” reza semakin kesal karena bagian yang ia dapat cukup banyak.

“ Yaelah santai sih, muka luh makin ngegas aja semenjak kejadian itu !!”

“ Kejadian apaan??”

“ Brisik oyy !! ngerjain sanah !!’ ketus reza sembari memeberikan tatapan sadis kea rah naya. Yang hanya di balas oleh naya dengan cengiran khasnya.

Pagi menjelang.

Pertempuran yang cukup mendebarkan akan di mulai, kegiatan presentasi merupakan salah satu hal licik untuk menjatuhkan kelompok lain dengan cara keren.

“ Selamat pagi teman-teman, kami kelompok satu akan mempresentasikan materi tentang PRODUK”  sahut key sebagai moderator.

“Llangsung saja, yang pertama akan di bahas oleh saya sendiri. Di bagian produk di awal kita akan membahas tentang level of produk dan  klasifikasi produk. Nah di bagian awal level of produk ada beberapa bagian penting lainnya seperti apa yang tertera di layar depan sana. Mulai dari manfaat sampai potensial produk

tersebut untuk apa. Begitu juga dan klasifikasi produk . nah sesaui objek amatan yang kita gunakan yaitu sebuah usaha percetakan yang memproduksi paperbag, plastik, labelling dan lain-lainnya. Sebelum masuk ke selanjutnya kalian harus mengerti dulu di kalsifikasi produk berwujud itu ada dua, yang pertamaitu tangibel dan yang kedua itu intangibel”

Key mempresentasikan bagiannya dengan sangat menguasi dan percaya diri. Di sudut ruangan arka menatapnya intents.

“ Yang terakhir strategi perusahaan ini memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya. “ lanjut reza yang mempresentasikan paling terakhir.

“ Selesai sudah presentasi kelompok kami paparkan, ada yang ingin di tanyakan? “ tanya key memecahkan kesunyian kerumunan manusia yang sibuk dengan dunianya. Key, Naya, Reza dan Bryan mengucapkan doa berkali-kali berharap seluruh manusia di dalam ini mengantuk dan tak ada yang berniat memberikan pertanyaan yang sulit.

“ Nah karena tidak ada yang bertanya, saya tutup saja. Sekian dan...”

“ Saya kan belum mengomentari kelompok kalian.” Sahut orang yang berjalan ke arah depan itu.

“ Ah baik, silahkan pak...”

“ Meteri yang di paparkan sudah sangat lengkap dan jelas,namun objek amatan kalian belum pas karena di usaha ini pasti salah satu fungsi manajmennya tidak di gunakan dengan baik. Setidaknya kalian harus cari objek yang usahanya itu sudah bercabang.”

Key mengangguk  dan bersiaap menyangga.” Permisi pak, di presentasi kali ini kan yang kita ambil itu tentang produknya, yang di bahas juga itu sekitar produk dan strategi produknya sendiri. Jadi menurut saya untuk fungsi manajemen yang tidak berjalan salah satunya itu tidak masalah pak.”

Arka tersenyum sinis menatapnya. “ Tapi tetap saja dalam sebuah perusahaan fungsi manajemen itu penting karena itu sebagai pondasi bag...”

“ Baik pak, saya mengerti” key memotong ucapan arka yang belum selelesai, mencoba untuk tidak melakukan keributan.

Arka sedikit mendengus sepertinya ia kesal. “ Dan untuk setiap yang presentasi juga sudah memuaskan kalian cukup menguasai terutama kamu keysa. “ komentar pria berkemeja hitam dan bercelana bahan hitam di depan

kelas itu.

Key otomatis tersenyum sumringah hingga barisan gigi putihnya terlihat jelas namun segera buyar saat pak arka menatapnya tajam “ Tapi maaf, saya tidak bisa memberikan nilai yang lebih dari B.”

“ Loh kenapa pak? Kan saya memaparkannya dengan sangat baik..” key mulai merasa sedikit panas.

“ Sopan santun juga penting, itu masuk dalam nilai matkul saya. “

“ Loh pak? Letak ketidaksopanan saya di mana?”

“ Loh kok kamu nanya ke saya? Tanya dong sama diri kamu sendiri.”

“ Pak kalo yang kemarin kan udah beda lagi, yang udah ya udah.” Belanya.

“ Udah gimana? Kamu pikir saya memaafkan ketidaksopanan kamu?!!”

Key mulai geram, namun tangannya segera naya genggam dan mengelusnya pelan. Pertanda ia tidak boleh emosi.

“Wahai kuntilanak, gue mohon sama elu jangan keluar sekarang !! ini bukan waktu yang tepat untuk lu ngamukk...” batin key mencoba sabar.

“ Sabar key , eh kuntilanak lu jangan nyulut-nyulut api di otak dan hati gue dong. Udah mulai panas nih...” gumannnya.

“ Baik sekian dari kelompok kami, kurang lebihnya kami mohon maaf jika ada salah kata. Selamat pagi..” key manaruh micnya dan melepaskan kabel dari laptopnya.

“ Loh memang saya bilang sudah selesai? Saya kan belum memberikan masukan dan kritis.”

Key meliriknya tajam,” Terus dari tadi dia ngoceh itu apa woy?? Kok kesel sih !!” teriak key dalam hati.

“ Loh kamu ngapain melotot ke arah saya? Kamu nyumpahin saya??”

“ Geer banget bapak, saya nyumpahin orang juga liat-liat pak..”

“ Liat-liat apanya?? “ tanya pak arka yang kini mulai berjalan semakin dekat ke hadapan key. Sedangkan mahasiswa lainnya kini di buat bingung dengan adegan drama di depannya secara live.

“ Seberapa nyebelin orang tersebut !!” jawab key sembari menutup latopnya kasar.

“ Berarti itu saya kan? “

“ Wah kok bapak peka sih!!” jawab key yang langsung di tepuk lengannya oleh naya.

Arka menatap key dengan tajam hingga mahasiswa di lihat mati kutu mengahadpi dua mansia yang selalu panas setiap bertemu.

“ Ini makalah kalian juga pembahasannya kurang, ini cuman 20 halaman. Padahal kan masih banyak yang bisa di bahas untuk objek yang kalian pilih !”

“ Mohon maaf sekali lagi pak...” sahut naya.

“ Terus juga saya kan bilang setiap makalah itu harus ada dokumentasinya, ini ada juga cuman dua foto dan itu anggota kelompok kalian tidak lengkap. Keysa kamu tidak ikut observasi ya? Di gambar ini kamu tidak ada.”

“ Saya ikut pak, cuman saya datang telat. Karena itu fotonya di awal pak..”

“ Kenapa di awal, kan bisa di akhir. Bilang aja kalo kamu memang tidak datang !!”

“ Kalo anggota kalian ada yang tidak datang untuk observasi, kalian harus bilang ke saya. Tidak usah takut sama temen kamu !”

Key mencoba untuk sabar dan terus sabar, ia mencoba mengalihkan pandangannya ke arah tembok.

“ Loh keysa saya ini lagi bertanya sama kamu, kenapa kamu malah lihat tembok bukan lihat saya? Memangnya tembok itu lebih ganteng dari saya?”

“ Sudah cukup sudah !! setan gorila, buaya atau setan lainnya silahkan rasuki gue !! nggak sanggup gue ngadepin manusia macam ini !!” rutuknya dalam hati.

“ Pak arka yang terhormat, saya sudah bilang tadi bahwa saya datang ke tempat observasi. Kenapa foto di awal? Karena pihak owner nya ada urusan jadi setelah itu kami wawancara dengan manajernya pak. Dan kenapa saya lebih memilih melihat tembok di banding bapak? Ya jelas tembok lebih adem di lihat dari pada bapak..” jawab key berapi-api.

“ Kamuu in..” akhirnya bryan memberanikan diri memotong kalimat pak arka dengan segala pertimbangan.

“ Permisi pak, kelompok dua juga kan mau presentasi. Takut nanti kekurangan waktunya dan juga key datang kok saat observasi hanya saja ia telat. Mohon maaf saya memotong” Bryan mencoba menengahi.

“ Yaudah silahkan duduk !” jawab arka dengan wajah kesal.

Akhirnya matakuliah yang membuat key kesal setengah mati dan ingin terjun ke laut berakhir dengan damai, ia merapihkan buku catatannya dan berdiri menarik tangan naya manja.

“ KAMU ! keysa ke ruangan saya..” ucap pak arka dengan mata yang fokus pada laptop dan buku-bukunya.

“ Pak saya izin makan dulu ya pak, nanti saya ke ruangan bapak. !!” sahut key yang di bales reza dengan timpukan buku yang cukup tebal.

“ Silahkan bawakan tas dan buku-buku saya, saya duluan..” sahutnya lagi dengan melenggang meninggalkan kelas dengan raut wajah datarnya.

Reza, bryan, naya dan key kini hanya busa menggelengkan kepalanya tak mengerti dengan manusia yang baru saja meninggalkan ruangan ini.

“ Untung dia dosen !! Gue kutukkk baru tau rasa...” kesal key.

“ Kok pak arka ganteng-ganteng ngeselin sih. Adek naya nggak suka..”

“ Dosen ajaib !!” sahut reza sembari menggalkan kelas.

“ Udah key sana ke ruangannya, dari pada di perpanjang.”

“ Di kira gue babu apahhh!!” cerocosnya sembari membawa tas dan buku-buku pak arka.

Key pergi duluan karena ketiga temannya ada urusan dengan ketua kelas B untuk urusan matkul lainnya. Key yang berjalan melewati berbagai ruangan kelas yang ramai mencoba menjernihkan pikirannya dengan bersenandung lagu dangdut kesukaannya

 

Sungguh keterlaluan

bojoku sing saiki

Kliru sitik wae aku mesti diseneni

Ameh dolan ro konco kok ora diolehke

Senengane nuduh dikira lungo ro liyane

Yen wes ngono aku mung

bisa meneng

Tak jelasno malah mung nggawe kowe sepaneng

Di matamu aku iki ora tahu bener

Kabeh mbok salahno rumangsa wes paling pinter

Setelah sampai di lantai dasar, ia mulai mencari ruangan dosen jurusan manajemen. Di kampusnya ruangan dosen ini terpisah-pisah karena kampusnya cukup besar namun tidak menyediakan Lift. Alasan yang sering di dengar mahasiswanya dari pihak operasional adalah hitung-hitung olahraga. Akhirnya key berdiri di depan pintu dosen tersebut dan mencoba untuk mengetuk pintunya.

Tok tok tok

Tok tok tok

“ Masuk..”

“ Permisi pak...”

Key melangkahkan kaki nya masuk ke ruangan yang tidak terlalu luas dan

tidak terlalu sempit itu dan menyerahkan buku dan tas pak arka di meja di

depannya tanpa menoleh ke arah manusia di depannya.

“ Kenapa nunduk terus? Nemu uang receh??”

“ Hehehe nggak kok pak..”

“ Saya ini di sini, bukan di bawah..”

“ Iya iya pak...” akhirnya key mendongak melihatnya.

“ Silahkan duduk dulu..”

“ Baik pak...”

“ Tumben kamu nurut??”

“ Tuhh kan mulai lagi, ngajak ribut terus ini orang !!” kesal key dalam

hati.

“ Langsung saja ya, saya ini mau nanya ke kamu. Sebenernya kamu ini kenapa

terhadap saya?? Memangnya saya melakukan apa ke kamu ? Kamu ini kalo bicara dengan saya

selalu marah-marah dan bersikap semaunya. Saya ini dosen kamu loh !!” titah

sang dosen.

“ Saya tidak bisa kasih nilai lebih dari B dan saya juga bisa tidak meluluskan kamu !!”

“ Mohon maaf sebelumnya, saya kan dari awal permasalahan sudah meminta maaf pak. Tapi bapak tidak menerimanya. Jadi ya saya juga bingung harus bagaimana, jangan bawa-bawa nilai dong pak, saya kan sudah minta maaf pak.” sahut key singkat.

“ Saya dengar-dengar dari dosen lain . kamu mahasiswi yang cukup berprestasi dan baik. Kenapa dengan saya kamu malah seperti ini? Kamu bahkan berani-beraninya menyangkal ucapan saya da...”

Key berdecak “ Loh gimana nggak nyangkal, bapak aja nggak percaya dengan saya tadi di kelas. Masa iya saya diem aja, kalo memang saya salah ya saya akan diem tapi kalo saya benar ya saya harus jawab dong. Kok jadi saya yang di salahkan.”  lanjutkan key, lontarkan semua keluh kesahmu, lagian berpendapat itu kan hak seluruh mahasiswa jadi dosen juga tidak bisa seenaknya dong.

“ Kamu ini !! sayakan belum selesai bicara !!”

“ Tapi saya sudah tau maksud bapak apa.” Arka mengangkat tangannya dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal dengan wajah kesalnya.

“ Kenapa pak? Bapak kutuan, Ketombean, Pake sampo clear aja pak yang warna biru. Saya juga pakai yang itu. ” sontak arka semakin menjadi geram setelah mendengar ocehan yang semakin tidak bermutu.

Geram geram geram

“ Key cukup ya, kamu tau tidak ? kamu ini mahasiswi sengklek yang baru saya temuin sebelum saya pindah ke sini dan di kampus saya ngajar dulu tidak ada seperti kamu ini, sengkleknya keterlaluan. Terus kamu berani ngatain saya bermuka datar yang terakhir kamu berani menjawab dan menentang saya di kelas !! kamu ini mahasiswi atau preman keysa azzura ??”

“ Astagfurullah, Punten ini ya pak. saya ya kan di kampus, saya juga belajar. ye jelas dong saya ini mahasiswa.”

Arka semakin terlihat pusing dan frustasi mengahadapi manusia di depannya ini. “ Saya ini orang sibuk, banyak pekerjaan yang saya lakuin dan saya itu capek mengahadapi kamu keysa !! kamu ini selalu bikin saya emosi, puasa saya jadi batal terus setiap hari senin. Karena setelah selesai di kelas, saya tanpa sadar mengambil gelas dan minum air itu sampai habis !!”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!