NovelToon NovelToon

"Air Mata Pernikahan" MAAF, JIKA AKU SELINGKUH

BAB 1

“Bagaimana para saksi ?”

“Sah !”

“Sah !”

“Sah !”

Anindya dan Arya kini resmi menikah dan menyandang status sebagai suami istri. Mereka menikah karena saling mencintai satu sama lain, namun ada hal yang tak Anin ketahui dari Arya, jika Arya menikahinya karena Arya hanya mengincar hartanya semata.

Mereka menikah selama lima tahun, dan belum di karunia seorang anak. Lima tahun ini Anin pikir rumah tangganya baik-baik saja. Tanpa Anin ketahui, suaminya selama ini bermain di belakangnya.

Arya berselingkuh dengan sekretaris kantornya sendiri, bukan hanya satu dua kali melainkan selama Arya dan Anin menikah, keduanya sudah lama menjalin hubungan terlarang itu.

“Yah…gagal lagi !”

Anin mengeluh ketika melihat alat tes kehamilan yang lagi-lagi hanya menunjukkan satu garis merah. Entah sudah berapa kali Anin mencobanya selama ia menikah, rasanya Anin sudah bosan karena harus menerima kekecewaan.

Arya pulang ke rumah dan mendapati Anin dengan wajah murungnya. Arya melepaskan jas dan dasi yang ia kenakan, lalu duduk disamping Anin.

“Kenapa, Sayang ?” Arya menggenggam tangan Anin.

“Aku gagal lagi !” ucap Anin pelan

Anin memberikan hasil tes kehamilan itu pada Arya.

Arya menghela nafasnya, kemudian membuangnya ke tempat sampah.

“Untuk apa menghabiskan waktu dengan alat ini terus ! Lebih baik Kita liburan saja, bagaimana ?” tawar Arya

“Aku sudah pernah katakan berulang kali, Aku mencintai mu dengan tulus. Meskipun kita tidak diberikan anak sekali pun !” kata Arya menatap Anin memastikan istrinya itu percaya padanya dan kata-kata manisnya.

Anin menatap Arya, selama ini ia selalu percaya pada suaminya itu. Anin kemudian memeluk Arya dan Arya mengelus kepala Anin dengan lembut dan menyunggingkan senyuman di bibirnya.

“Kau wangi sekali !” Arya mulai menggoda Anin dengan menciumi leher jenjang Anin, yang membuat Anin merasa tubuhnya meremang akibat sentuhan lembut dari suaminya itu.

“Sebentar !” Arya kemudian pergi keluar kamar, dan mengambil satu gelas air putih yang selama ini sudah ia campurkan dengan obat penunda kehamilan.

Arya memberikannya pada Anin, agar Anin meminumnya.

“Tapi Aku tidak haus, Mas !” kata Anin menatap suaminya.

“Minum saja ! Kau mencintai Ku, kan ?” bujuk Arya

Anin menganggukkan kepalanya, kemudian ia mengambil air putih tersebut dan meminumnya hingga tandas.

“Bagus !” ucap Arya dalam hatinya.

Arya kemudian menyentuh Anin menyalurkan hasratnya. Mereka bercinta begitu hebatnya hingga malam semakin larut, keduanya kemudian ambruk di atas tempat tidur yang empuk tersebut.

Dengan nafas yang tersengal-sengal, Arya tersenyum puas memandangi langit-langit kamarnya, ia menoleh pada Anin yang sudah memejamkan kedua matanya.

Kehidupan seperti ini adalah cita-cita yang selalu Arya inginkan selama hidupnya. Menikah dengan anak orang kaya, hidup terjamin, dan memiliki kekuasaan.

Tak lama ponsel Arya bergetar, dimana seseorang mengirimkannya foto wanita berpakaian lingerie yang begitu seksi padanya.

Arya membalas pesan tersebut dan mengirimkannya sebelum ia menghapusnya dari ponselnya.

“Tunggu Aku besok di apartemen mu !”

Arya tersenyum puas, kemudian menaruh lagi ponselnya ke tempat semula. Lalu ikut bergabung tidur disamping Anin.

Hingga pagi menjelang,

Anin terbangun dari tidurnya, ia tak mendapati suaminya disisinya. Tak lama Arya datang dengan membawakannya nampan berisikan sarapan dan satu gelas susu segar untuknya.

“Morning, cinta !”

Anin begitu bahagia memiliki suami pengertian dan romantis seperti Arya.

“Morning !”

Anin merentangkan kedua tangannya, meminta agar Arya memeluknya.

Arya pun menyambutnya dengan memeluk Anin, memberikan ciuman di pipi Anin secara sekilas.

“Terimakasih !”

Anin menerima nampan yang berisikan sarapan pagi untuknya.

“Aku harus berangkat ke kantor, ada meeting penting pagi ini bersama pemegang saham.” Kata Arya mengelus kepala Anin dengan lembut.

“Iya, pergilah. Papa juga sepertinya akan datang, bukan ?” ucap Anin

“Iya !” jawab Arya

Arya kemudian pergi ke kantor, meninggalkan Anin yang masih berada di kamarnya.

Anin menurunkan kakinya, intinya seketika merasa ngilu. Semalam mereka bercinta begitu hebatnya entah sampai berapa kali Arya menggaulinya, hingga membuat Anin tak sadarkan diri.

...****************...

BAB 2

Anin turun dari kamarnya, dan menuju dapur hari ini ia ingin memasak untuk suaminya, dan mengantarkannya ke kantor.

Anin mengambil beberapa macam sayuran dan lauk yang akan ia masak untuk suami tercintanya.

Ia memasak dengan penuh cinta hingga masakannya selesai. Ia menaruhnya di dalam kotak makanan. Setelah itu kembali ke kamarnya, mandi dan mengganti pakaian serta memoleskan sedikit make up di wajahnya agar terlihat segar.

“Selesai !”

Anin kemudian pergi ke kantor suaminya, dengan mengendarai mobil seorang diri. Ia ingin memberikan kejutan pada suaminya.

Begitu ia tiba di kantor, para karyawan yang tahu siapa dirinya langsung membungkukkan tubuh mereka, mereka menghormati Anin karena Anin adalah putri pemilik perusahaan itu sekaligus istri dari wakil Presdir.

Anin masuk ke dalam lift, namun saat Anin hendak menutup kembali pintu lift, tiba-tiba seorang wanita cantik masuk ke dalam lift dengan menenteng tas bermerek yang Anin tahu itu adalah tas mahal yang tidak mungkin bagi seorang karyawan biasa bisa membelinya.

“Selamat siang, Ibu !” sapa wanita itu dengan ramah.

“Iya !” jawab Anin

“Aku tidak pernah melihat mu sebelumnya, Apa Kau bekerja disini ?” tanya Anin saat lift membawa mereka ke satu tujuan yang sama yaitu lantai paling atas di kantor itu.

“Iya, Bu ! Selama ini Saya bekerja di kantor cabang, dan belum lama ini Saya dipindahkan kemari !” jawab wanita itu,

Dia adalah Novi, wanita simpanan Arya yang selama ini Arya tutup rapat hubungan mereka. Keduanya sudah lama menjalin hubungan tanpa di ketahui oleh siapapun termasuk juga Anindya.

Anin menganggukkan kepalanya, tak lama lift terbuka dan Novi lebih dulu keluar dari lift menuju ruang kerjanya yang ada di sudut lantai tersebut.

“Mari, Bu !” ucap Novi ramah.

“Iya, silahkan !” jawab Anin

Anin kemudian tak memperdulikan itu, ia melangkahkan kakinya keluar dari lift dan berjalan menuju ruang kerja suaminya, ia masuk ke dalam dan mendapati suaminya tengah berkutat di layar laptopnya.

“Selamat siang, Pak Arya !” sapa Anin dengan lembut yang membuat Arya langsung mengangkat wajahnya dan melepaskan kaca matanya.

“Sayang ! Kau kemari ! Kenapa tidak memberi tahu ?” ucap Arya berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri Anin.

“Aku mau kasih kejutan !” Anin tersenyum manis.

“Aku bawa ini ! Aku yang masak !” ucap Anin lagi menunjukkan paperbag yang ia bawa berisikan makan siang untuk Arya.

“Oh iya ? Kebetulan Aku saat ini juga sudah lapar !”

Arya mengajak Anin duduk di sofa ruang kerjanya. Anin membuka kotak makanan itu yang membuat Arya tergugah selera makannya.

“Suapin !” ucap Arya dengan manjanya.

“Dasar manja !”

Keduanya terkekeh, Anin kemudian menyuapi Arya makan, hingga beberapa jam kemudian, Anin memutuskan untuk pulang ke rumah.

“Hati-hati di jalan, Sayang.”

Arya mencium kening Anin dengan lembut.

“Iya.”

Anin mencium pipi Arya sekilas, lalu keluar dari ruang kerja Arya. Saat Anin baru beberapa langkah keluar dari ruang kerja suaminya itu. Tiba-tiba Anin bertemu lagi dengan wanita yang berpapasan dengannya di lift beberapa jam lalu.

“Mari, Bu !” sapa Novi dengan ramah.

Anin bisa melihat tampilan Novi yang sederhana dan terlihat sopan, namun tak dapat Anin pungkiri jika apa yang di pakai oleh Novi semuanya bernilai jual yang mahal, mulai dari pakaian, sepatu dan perhiasan natural yang ia kenakan.

Anin bukanlah wanita yang tidak tahu mengenai fashion, sebab ia di besarkan oleh kedua orang tua yang berada dan sejak kecil ia sudah mengenal yang namanya kemewahan.

Barang-barang yang dikenakan oleh Novi bukanlah barang-barang palsu, Anin yakin akan hal itu.

Anin bertanya-tanya pada dirinya sendiri, dari mana Novi mendapatkan itu semua, untuk gaji seorang pegawai biasa mana cukup untuk membeli barang-barang seperti itu. Anin pikir mungkinkah dia memiliki mata pencarian di tempat lain.

Anin merasa dirinya sudah terlalu kepo dengan kehidupan orang lain yang tentu itu bukanlah urusannya. Anin kemudian tak memperdulikan hal itu, ia lalu melangkahkan kakinya menuju lift dan pulang ke rumahnya.

...****************...

BAB 3

Malam harinya, Anin melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Namun Arya belum juga kunjung kembali pulang dari kantor.

Tak lama Anin mendengar suara mobil suaminya pulang ke rumah. Anin kemudian turun dari kamarnya, dan menyambut suaminya pulang.

“Sayang…Aku pulang !”

Arya langsung mencium kening Anin dan Anin membawa tas kerja Arya.

“Kenapa pulangnya lama ?” tanya Anin merangkul tangan Arya.

“Iya, ada meeting dengan client dan dia mengajak bertemu di restoran !”

Sudah hal biasa bagi Arya membohongi Anin, itu sudah jadi makanan sehari-hari bagi Anin menerima kebohongan Arya, dan bodohnya Anin tidak pernah curiga pada Arya.

Beberapa hari kemudian,

Anin mengunjungi kantor dan ingin mengajak suaminya makan siang di luar. Namun Anin tak mendapati suaminya berada di kantor hari ini.

“Kemana Mas Arya ?” gumam Anin

Anin kemudian mencari sekretaris suaminya, namun ternyata sang sekretaris juga tidak berada di ruang kerjanya.

“Selamat siang, Ibu !” sapa seorang karyawan kantor yang bertemu dengan Anin.

“Dimana sekretaris wakil presdir ?” tanya Anin

“Ibu Novi tidak bekerja hari ini, Bu. Beliau izin karena sakit !” jawab karyawan itu apa adanya.

“Oh iya ? Lalu bagaimana dengan suami ku ?” tanya Anin lagi.

“Saya tidak tahu, Bu ! Beliau tidak memberikan keterangan hari ini !” jawabnya dengan jujur.

Anin kemudian menghubungi Arya, dan Arya mengangkat panggilannya.

“Hallo Sayang !”

“Mas, kamu dimana ?” tanya Anin

“Aku di lapangan ! Meninjau proyek !” jawab Arya, kemudian Arya mengirimkan video pada Anin saat dirinya tengah berada di lokasi kerja.

Anin percaya akan hal itu, karena Anin sangat mencintai Arya. Padahal itu adalah video beberapa hari lalu yang Arya ambil.

“Apa Kau mencari Ku di kantor ?” tanya Arya

“Tidak ! Aku hanya ingin mengajak makan siang bersama di luar !” kata Anin pelan.

“Oh Sayang, maafkan Aku ! Mungkin besok saja, bagaimana ? Sebab setelah ini Aku harus menjemput client dari Jerman !” kata Arya berkilah.

“Ya sudah, Aku tunggu di rumah Mas ! Pulanglah tepat waktu hari ini !”

“Baiklah istri ku Sayang !”

Panggilan itu selesai, Anin memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya dan memutuskan untuk pulang ke rumah.

Berbeda dengan Arya, pria itu tentu saja tengah bersama Novi menghabiskan waktu bersama di apartemen Novi.

“Istri mu semakin hari semakin cerewet saja !” kata Novi memeluk Arya memainkan titik sensitive Arya.

“Ahhh…Entahlah, sepertinya untuk sementara waktu kita tidak bisa sering bertemu.” Kata Arya menikmati permainan yang dilakukan oleh Novi.

“Tidak masalah, tapi Aku mau tas baru !” kata Novi dengan lembut.

“Apapun akan Aku berikan untuk mu !”

Arya kemudian mengambil ponselnya dan mengirimkan uang yang begitu banyak untuk Novi.

“Cukup ?” tanya Arya

“Mana cukup ! Kirim lagi dengan jumlah yang sama !” kata Novi dengan manjanya.

“Baiklah ! Tapi Kau harus melayaniku sampai puas !” kata Arya mengirimkan lagi uang pada Novi.

“Come on, Baby !”

Novi menggoda Arya, ia terlentang di atas tempat tidur dan membuka kedua kakinya, dan menaikkan satu kakinya di wajah Arya menggoda Arya.

Arya mengambil obat kuat di atas nakas yang selalu ia konsumsi selama ini saat berhubungan intim dengan Novi. Arya memiliki sisi lain dari dirinya yaitu hyper sexs yang selama ini Anin tak ketahui. Arya hanya puas jika bermain dengan Novi, karena Novi bisa menuntaskan hasratnya dengan baik.

Sore harinya, Arya pulang ke rumah. Ia melihat Anin tengah berkutat di dapur memasak makan malam untuk mereka berdua.

Arya kemudian mendekati Anin dan memeluk Anin dari belakang mencium leher Anin dengan lembut.

“Masak apa, hem ?”

“Kesukaan suami Ku !” jawab Anin dengan lembut.

“Hem…pasti enak ! Aku mandi dulu, ya !” Arya mencium pipi Anin sekilas, kemudian ia menuju kamarnya di lantai atas.

Anin menatap suaminya yang sudah pulang dan berjalan menuju kamar mereka. Tak lama ponsel Anin berbunyi, itu adalah notifikasi dari aplikasi yang selama ini ia unduh.

“Masa ovulasi !” gumam Anin

Malam ini Anin akan berusaha agar ia bisa melakukannya dengan Arya. Anin sangat menginginkan anak, karena ini sudah lima tahun mereka menikah. Anin juga mendambakan suara tangisan dan tawa bayi dirumahnya, untuk menemani hari-harinya di rumah.

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!