NovelToon NovelToon

Duda Keren Yang Tampan

Bab 1

Yudha Pradipta adalah seorang duda beranak satu, dia seorang duda terkaya di dunia memiliki anak cabang di dalam dan luar negeri, meskipun duda ketampanannya memikat kaum hawa, pesonanya mengalihkan dunia.

Fokus Yudha sekarang ke anak semata wayangnya yang berusia masih Tujuh bulan, mencari pengasuh yang bisa merawat bayi kecilnya dan menyayangi anaknya dengan kasih sayang.

Yudha memasang iklan di sosial media untuk sekelas pengasuh anaknya karena Yudha tidak mau dengan sembarangan orang.

Hari itu tiba hari dimana untuk seleksi calon kandidat pengasuh putranya di mulai, yang mendaftar banyak tapi yang di panggil sekitar sepuluh orang khusus untuk yang memenuhi kriteria saja termasuk Kania seorang mahasiswi fakultas pendidikan Semester tujuh jurusan bahasa Indonesia.

flashback

Kania hidup dengan adiknya yang Masih sekolah duduk kelas satu SMP yang bernama Dara, orang tuanya sudah meninggal tiga tahun yang lalu akibat kecelakaan sepeda motor, berboncengan kedua orang tua nya di perjalanann menuju pasar dari arah berlawanan di tabrak mobil, sang pengemudi mobil melarikan diri, korban meninggal di tempat.

Dulu Ibu Kania dan Dara berjualan gado-gado di depan rumahnya, Bapaknya cuma buruh serabutan, berkat Ibu jualan gado-gado Aku bisa kuliah sesuai cita-citaku dari kecil dan Adikku bisa melanjutkan sekolah.

Kania tinggal di rumah peninggalan kedua orang tuanya, rumah dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur dan ruang tamu kecil tapi nyaman ini harta satu-satunya peninggalan kedua orang tuanya.

Alhamdulillah bisa untuk berteduh dari dinginnya angin malam dan hujan, sederhana yang penting masih bisa untuk ditempati bersama adiknya.

Pulang kuliah Kania berusaha mencari pekerjaan paruh waktu, untuk menutupi keuangannya karena uang sisa penjualan sepeda motor tinggal sedikit, paling cukup untuk kebutuhan satu bulan mendatang.

Aku harus bekerja demi biaya kuliah dan sekolah Adikku dan kebutuhan sehari-hari.

tiba-tiba Kania membuka sosial media yang berisikan lowongan pekerjaan untuk pengasuh anak berusia tujuh bulan dengan gaji lima belas juta dalam satu bulan.

Tiba di rumah Kania membaca persyaratan apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang pengasuh. akhirnya Kania mengirimkan formulir pendaftaran . semoga Aku di terima ucap Kania dengan semangat.

flashback off

Pagi ini Kania harus bangun pagi untuk memasak dan membersihkan rumah, sebelum adiknya bangunan harus sudah selesai, ya hari ini Kania libur tidak ada jadwal kuliah, sebelumnya tiga hari lalu Kania dapat telepon untuk interview pekerjaan sebagai pengasuh.

Kania menunggu di depan rumahnya sesekali membenahi penampilannya agar tidak berantakan gocar yang di pesan lewat aplikasi sosial media datang tepat waktu,

"Ayo Mbak naik!"

"Jalan kenanga No. 5 pak!"

"Siap Mbak."

"Pakai helm, jangan lupa Mbak."

Perjalanan memakan waktu kurang lebih satu jam, Anginnya kencang, cuaca sangat terik padahal masih jam sepuluh pagi, benar-benar panas hari ini seperti perasaanku yang campursari.

"Sudah sampai Mbak!"

"Ini pak uangnya." ucap Kania dengan semangat.

"Terimakasih Pak!"

"Mbak helmnya, belum di lepas."

"Ohh maaf pak." ucap Kania dengan tersenyum.

"Mari Mbak." ucap Abang gocar

Hatiku ada apa ini kenapa Aku deg-degan sangat gugup sampai tanganku dingin seperti masuk kandang macan dan singa saja, Rumahnya besar banget pasti orang kaya tapi kelihatannya sepi seperti tidak berpenghuni.

Bab 2

Ting tong Ting tong Ting tong (anggap saja itu suara belnya) tiga kali Kania memencet bel rumah, baru ada orang yang mau membuka pintu rumah calon majikannya.

"Maaf Mbak, cari siapa?" tanyanya Bik Siti

"Apa bener ini dengan alamat Jl.kenanga No.5 Mbk?" tanyanya Kania

"Iya betul Mbak, namanya siapa Mbak?" tanyanya Bik Siti

"Ka---niaaa Mbak." ucap Kania dengan terbata-bata.

"Silahkan masuk Mbak!"

"Mau bertemu dengan siapa Mbak?" tanyanya Bik Siti

"Saya yang ikut seleksi pengasuh yang punya rumah ini Mbak!" ucap Kania

"Kamu yang bernama Kania kah? tanyanya Yudha dengan tegas"

"Apa motivasimu ikut seleksi calon pengasuh putraku?"

"Iya saya Kania, demi uu a ng." ucap Kania gugup"

Owh demi uang, ada lagi selain Uang? untuk biaya kuliah dan sekolah Adikku tuan!" kelihatannya kamu masih muda nona, usiamu berapa? apa kamu bisa nona mengasuh putraku sedangkan Kamu mahasiswi . kuliah dulu yang bener baru cari kerja. ini aja kuliah belum selesai sok-sokan cari kerja.

"Usia saya 21 tahun tuan, Kania bisa tuan, tapi saya meragukanmu soalnya kamu belum menikah "

"Apa bisa mengurus putraku yang berusia tujuh bulan?" tanyanya Yudha

"Bisa tuan!" ucap Kania

Hmm kalau kamu sedang kuliah " Anakku mau di taruh dimana? Akan Kania bawa ke kampus tuan. seenak saja kamu bawa anakku masih kecil ke kampus bisa-bisa kena Kuman nantinya ucap tuan Yudha dengan nada tinggi.

Tapi Kania membutuhkan pekerjaan ini tuan, Kania mohon beri kesempatan untuk membuktikan bahwa Kania bisa menjaga Anak tuan dengan baik. Ya sudah saya beri kamu kesempatan tapi sekali saja melakukan kesalahan tidak ada kesempatan kedua.

"Bik, bawa putraku kemari?" ucap Yudha kepada bik Siti

"Iya tuan!" ucap Bik Siti

"Cuci tangan dulu sebelum kamu memegang putraku." takut tanganmu kena Kuman yang bisa membahayakan putraku" ucap Yudha dengan ketus.

"Ini tuan Aden Ken nya." ucapnya bik Siti

"Ini putraku namanya Kenzi Pradipta!

biasanya di panggil Ken" ucap Yudha

"Hallo anak ganteng, ikut aunty yuk." ucap Kania membujuk Ken untuk di gendong

"Ken langsung merentangkan tangannya minta di gendong, menampilkan senyumnya. yang bikin semua orang meleleh seperti ice cream. Aunty gemes sama Ken, Aunty cium nih, bayi gembul tertawa dengan lucunya menampilkan yang belum tumbuh Gigi.

Yudha melihat interaksi anaknya dan Kania, membuat hatinya menghangat, Ken biasanya jarang akrab dengan orang lain yang belum pernah di temui, biasanya langsung menolak dan menangis lha ini baru ketemu langsung nemplok seperti bayi koala.

Yudha matanya berkaca-kaca mengingat mendiang istrinya yang meninggal saat usia Ken satu bulan. menerawang ke atas

"Liat sayang Anak kita tumbuh dengan sehat." ucap Yudha memeluk foto pernikahan

"Melihat Ken tertawa lepas, membuatku semakin merindukan kamu sayang." ucap Yudha.

"Tenang di sana ya sayang! kamu tak akan tergantikan kamu selalu punya tempat tersendiri di hatiku kamu mommy yang hebat untuk putra kita sayang"

Hari ini kegiatan Kania di rumah tuan Yudha seharian bersama baby Ken bermain, memandikan, menyuapi makan, akhirnya Ken sudah tidur dengan nyenyak sesekali tersenyum , Aunty melihat Ken tersenyum membuat Aunty jatuh cinta pandangan pertama dengan Ken ucap Kania.

Jam 17.00 saatnya Kania pulang sebelum Ken bangun,

"Tuan Ken nya sudah tidur, tadi sudah tak mandikan, tak suapi makan" ucap Kania

"Sekarang Kania pamit pulang" ucap Kania

"Tunggu Kania!"ucap Yudha

"Ada apa?" tanyanya Kania

"Masih mau bekerja kan?" tanyanya Yudha

"Mau, besok kamu datang jam 7 pagi!" ucap Yudha

"Terimakasih, permisi Tuan!" ucap Kania dengan undur diri untuk pulang.

Kania pulang dengan bahagia dan senyum tak lepas, akhirnya Kania dapat pekerjaan, bisa sedikit meringankan beban untuk membayar biaya kuliah dan sekolah Adikku,

Bab 3

Universitas Satya memiliki peraturan yang bisa dibilang tidak mengekang. Jadwal perkuliahan tidak banyak menyita waktu, sangat membantu di kalangan mahasiswa yang ingin mencari pekerjaan di waktu jadwal kuliah yang tidak padat. Hanya perlu hadir satu minggu dua kali pertemuan, Mata kuliahnya tidak terlalu membebani.

Jadi Kania bisa bekerja sambil kuliah. Dengan catatan belajarnya harus di tingkatkan lagi, meski peraturan kampus tidak mengekang dan membani.

Pagi ini di kediaman tuan Yudha Pradipta Kania sudah tiba sebelum jam tujuh pagi, sesuai perjanjian kemarin Kania harus datang jam tujuh pagi sebelum tuan Yudha berangkat ke kantor.

Kania dan bik Siti berkeliling rumah, menjelaskan apa aja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kania tidak begitu mendengarkan apa saja yang di jelaskan bik Siti, Kania terlalu asyik memperhatikan penjuru ruangan.

Tiba di dapur, Kania membulatkan matanya melihat perabotan yang lengkap kelihatannya mahal.

Bik Siti itu perobatannya mahal ya, pasti gaji Kania tidak akan cukup untuk menggantikannya apabila Kania pecahkan bisik Kania.

"Dia pengasuh tuan muda Kenzi," kata bik Siti.

Wanita yang berbadan lebih tinggi memiliki wajah keibuan, dengan tersenyum ramah.

"Nama Kamu siapa, Nak?"

"Kania, bik Ani."

Tujuan terakhir mereka adalah kamar bayi. Ada dua kamar di lantai atas. Satu untuk Kenzi dan satunya untuk tuan Yudha. Kania memasuki kamar yang bertuliskan nama Kenzi, udah di pastikan itu pasti kamar Kenzi baby gembul yang bikin aunty jatuh cinta.

"Kalau malam Kenzi tidur sama Daddynya."

Bik Siti memperbaiki selimut karena Kenzi masih tidur dengan nyenyak sesekali tersenyum.

Bik Siti duduk disamping Kania, sambil menepuk pundaknya

"Tuan Yudha orang yang baik, pasti Dia suka kamu karena Kenzi tidak menangis kalau kamu yang jagain, kamu jangan takut!".

Gerbang rumah terbuka lebar, Mobil Mercedes warna merah memasuki rumahnya. Yudha turun tergesa-gesa untuk menemui putranya. Kaki panjangnya melangkah lebih cepat membuka pintu kamar Kenzi. Malam ini suasana sangat tenang tidak ada tangisan kencang Kenzi.

"Bik, Ken sama siapa?" Yudha bertanya saat melihat bik Siti menata hidangan di ruang makan. "Kenzi sudah tidur, bik?".

"Den Kenzi sama pengasuhnya tuan!"

"Ken sangat suka dengan nona Kania, hari ini Ken tidak rewel, makan dengan lahap," kata bik Siti.

Senyum Yudha mengembang, tidak sabar untuk menemui Kenzi dan pengasuh barunya,.

"Dimana dia sekarang, bik?"

"Di kamar den Kenzi."

Dengan semangat Yudha menaiki tangga dengan terburu-buru, tibanya di lantai atas Yudha mendorong pintu dengan pelan-pelan agar tidak mengangetkan siapa-siapa. pemandangan pertama kalinya yang dilihatnya membuat senyumnya lebar di atas kasur dua orang yang tidur dengan nyenyak. berjalan pelan menghampiri keduanya.

"Daddy sayang Ken!" kata Yudha mengelus Surai rambut putranya.

"Anak Daddy....." Yudha menyingkirkan beberapa bantal dan mainan menatap anaknya lebih dekat, ada bekas dot susu tercetak jelas di Wajah Ken.

"Kamu tenang banget tidurnya, Nak!"

Dalam beberapa menit terdengar Ada suara rintihan dari bawah.

"Aduh....." Kania memegangi pundaknya, dinginnya lantai , kerasnya lantai meremukkan tulang belulangnya.

Yudha berdiri, menoleh ke kanan bawah

"Kamu nggak apa-apa?".

"Kamu nggak apa-apa?"

"Ada yang sakit?"

"Nggak usah sungkan," Yudha mulai menjauh, mengambil selimut dari dalam lemari memainkan ke Kenzi"

"Anak saya tidak rewel kan?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!