Triiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing!!!
Suara yang sangat berisik terdengar, perlahan aku membuka mata dan melihat anak-anak dengan seragam sekolah membawa tas mereka keluar dari ruangan.
“Dimana aku?” ucapku lirih saat mencoba untuk mengetahui tempat aku berada saat ini.
Aku melihat sekeliling dan mendapati banyak bangku dan kursi berjejer rapi, lalu sebuah papan besar terpajang di dinding. Sementara banyak pula anak berseragam di ruangan ini sedang mengobrol dengan anak yang lainnya.
“Sekolah?” ruangan yang sangat mirip dengan ruang kelas yang dulu aku tempati. Tidak, ini terlalu mirip. Bahkan aku mengenali beberapa anak yang dulu adalah teman satu kelas.
“Sial sebenarnya apa yang terjadi” aku memegang kepalaku yang mulai terasa pusing karena terlalu keras memikirkan kenapa aku ada di sini. Aku mencoba mengingat apa yang bisa aku ingat.
Ingatan terakhir yang bisa aku ingat hanyalah ketika mobil yang aku kendarai menunggu antrian jalan tol. Saat menunggu tiba-tiba aku mendengar suara tabrakan yang begitu keras dari belakang, lalu mobilku berguncang hebat dan setelah itu aku tidak ingat apapun.
Apa aku terkena kecelakaan?.
Lalu kenapa aku ada disini?.
Sebenarnya ini dimana?.
Kepalaku semakin sakit saat memikirkan ini.
ketika aku merasa sangat bingung dengan situasi yang aku hadapi, tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundak ku, dan saat menoleh aku memilih seorang gadis yang sudah sangat lama aku ingin berjumpa.
“Miki?.” aku terdiam saat melihat temanku saat masih SMA.
“Hay hay, Miki di sini.” balas gadis itu dengan senyum lebar diwajahnya.
Dengan cepat aku memeluk gadis itu, lalu air mata mulai mengalir saat aku memanggil nama teman masa kecilku berulang ulang.
Mendapat reaksi yang tidak terduga, Miki menjadi kaget dan tidak tau kenapa aku tiba-tiba memeluk dan menangis. Bukan hanya Miki tapi semua anak yang masih berada di dalam kelas juga heran melihat aku tiba-tiba menangis.
.
.
.
.
.
30 menit kemudian.
Setelah aku tenang, Miki membawaku keluar kelas. Saat ini kami berada di tempat parkir sepeda.
“Mou, bikin kaget saja tiba-tiba nangis gitu.” ucap gadis yang memiliki rambut putih keemasan sebahu itu sambil menyerahkan kopi kaleng yang dia beli dari mesin penjual otomatis.
“hik.” sambil menghapus air mata, aku mengambil kopi kaleng yang Miki berikan padaku.
Gluk
Aaah... rasa manis dari susu dan pahitnya kopi membuatku merasa lebih baik. Setelah itu Miki terus bertanya kenapa aku tiba-tiba menangis. Tapi aku mencoba untuk membohonginya dengan berbagai alasan. Melihat aku yang tidak ingin membicarakannya Miki pun tidak mengungkitnya lebih jauh.
Setelah merasa cukup tentang, kami memutuskan untuk pulang. Miki terlihat masih khawatir padaku tapi aku mengatakan tidak apa-apa.
Melewati jalan perkotaan yang biasa aku lewati semasa SMA. Aku menatap teman baikku yang seharusnya sudah meninggal karena kecelakaan pesawat, lalu kenapa dia ada di depanku sekarang?.
Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan kenapa ini terjadi, seakan aku telah kembali kemasan lalu.
‘kembali ke masa lalu? Bukankah sangat konyol?’
Aku mencoba berbagai kemungkinan yang biasa saja terjadi padaku saat ini.
Apakah ini mimpi? Tidak, karena aku merasa sakit saat aku mencubit pipiku sebelumnya.
Apakah seseorang telah menculik ku dan melakukan eksperimen aneh pada tubuhku? Itu malah lebih konyol dari pada dugaan tentang kembali ke masa lalu.
Haaaaah ini membuatku bingung.
.
.
.
.
Kami tiba ditengah kota, gedung-gedung pencakar langit berjejer bagai hutan beton dengan penduduk yang padat dan sibuk dengan urusan mereka sendiri.
kami berdua berhenti di perempatan karena menunggu lampu merah untuk menyebrang. Banyak juga orang yang menunggu seperti kami. Saat menunggu aku melihat papan reklame yang memperlihatkan iklan.
“7 Juni 2043!!! Aku kembali 5 ke masa lalu”
Kemudian aku memperhatikan kerumunan orang-orang yang berlalu lalang. Mereka terlihat tidak khawatir akan apapun. Seakan mereka merasa aman. Tapi itu akan segera berubah jika memang ini adalah masa lalu yang pernah aku jalani.
Lalu apa yang harus aku lakukan jika aku benar-benar kembali ke
masa lalu?. Memperbaiki kesalahan yang aku
buat?, menjadi lebih baik dari aku yang dulu?. Atau mungkin aku bisa menjadi seorang pahlaw….
[Restream online, game vr terbaru akan diluncurkan secara resmi pada 10 juni. Dengan stok vgear terbatas telah dipasarkan seluruh dunia. Tunggu apa lagi segera pesan sekarang]
Suara iklan dari layar periklanan membuatku tersadar dari lamunanku.
“Ah itu dia. Tempat pelatihan” gumanku saat melihat ikan yang menunjukkan sebuah helem yang merupakan alat untuk bermain game.
Di kehidupanku sebelumnya, aku adalah seorang pemain game restream online. Game yang kelak menjadi nomor satu di industri game virtual reality. Itu disebabkan restream online bukanlah game biasa.
Restream online, Avatar pemain bisa mempengaruhi tubuh pemain di dunia nyata. Karena itulah game ini disebut sebagai tempat latihan untuk orang yang ingin menjadi lebih kuat. Di masa itu seluruh penduduk dunia, perempuan atau laki-laki, tua maupun muda diharuskan menjadi pemain game ini.
Itu dikarenakan serangan dari makhluk asing yang hampir memusnahkan peradaban manusia. Tapi itu berhasil dicegah atas usaha para top player game restream online yang telah mendapatkan banyak kekuatan dari game tersebut.
Mungkin jika aku menjadi seorang top player, hidupku akan lebih baik dari kehidupanku yang dulu.
“Ya sudah di putuskan”
Aku segera berbicara pada Miki untuk menemaniku pergi ke mal yang terdapat sebuah toko penjual vgear.
.
.
.
.
“uwoooo, akhirnya Vivi tertarik pada hal lain selain belajar.” Miki segera ribut saat aku mengajaknya mengunjungi toko nanastec, sebuah toko terkemuka yang menjual berbagai peralatan gaming.
“Hemm, bukankah vgear ini cukup mahal” Miki menatap sebuah vgear seharga 22 juta yang terpajang di etalase toko.
Di kehidupan sebelumnya aku juga berpikiran sama. Sehingga aku hanya tertarik untuk bermain game ini setelah 3 tahun peluncuran. Itu menyebabkan ketinggalan yang sangat jauh hingga tidak mungkin untuk mengejar dari pemain lain.
“Tidak apa, jika dibandingkan dengan manfaat yang akan dihasilkan dari alat ini, uang segitu sangat murah” ucapanku saat mengambil sebuah vgear dari rak. Miki hanya kebingungan dengan apa yang aku katakan.
Lalu aku menjelaskan jika game ini juga bisa dijadikan tempat untuk mencari uang, karena pihak developer game memperbolehkan para pemain melakukan transaksi penjualan dengan uang real.
“Jadi vivi mau jadi gamer profesional?”
“Tidak”
“Hemmm?”
“Aku akan menjadi yang terkuat”
“Fueeeee, Vivi keren.”
Setelah itu Miki kembali memelukku. Ah itu benar-benar perkataan yang cukup memalukan bukan. Walaupun mungkin sangat mustahil tapi apa salahnya membidik peringkat teratas, karena menjadi yang terkuat di dalam game restream online berarti menjadi yang terkuat di dunia.
Ya kurasa aku memang harus membidik untuk menjadi yang terkuat.
.
.
.
.
(Tolong kasih komentar, biar author semakin semangat 😁)
Hanya tinggal 3 hari sebelum dimulainya rilis game Reastream online. Aku berusaha keras untuk mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan untuk mempermudah mencapai tujuanku menjadi yang terbaik.
Berolahraga dan berlatih bela diri menjadi hal utama yang aku lakukan untuk membangun stamina, selanjutnya belajar tentang fisika, kimia dan sejarah dunia untuk meningkatkan kapasitas otakku.
Tidak ada komentar apapun dari Miki melihatku sibuk belajar, ya karena memang beginilah kegiatanku saat masih sekolah. Saking gilanya belajar hingga tidak ada yang merasa aneh saat aku membaca 1 buku perjam di perpustakaan atau berlari 50 putaran di lapangan setiap sore.
Hingga akhirnya 3 hari tidak terasa sudah berlalu, aku berbaring ditempat tidur dengan vgear yang terpasang di kepala. Jam menunjukkan pukul 11.55, aku perlahan memejamkan mata.
“Link on”
Perlahan pandangan gelap berubah menjadi terang saat kesadaran ku mulai memasuki dunia virtual.
.
.
.
.
[Selama datang player Vina artamia]
Suara perempuan yang terdengar agak mekanik menandakan aku telah terhubung dengan dunia virtual.
Perlahan aku membuka mata dan mendapati telah berada di sebuah ruangan putih tak berbatas. Aku hanya bisa terdiam, karena aku tidak bisa menggerakkan tubuhku disini.
[Identifikasi telah selesai. Memulai proses pembuatan Avatar]
Setelah pesanan sistem kembali terdengar, seorang gadis yang merupakan salinan diriku muncul dihadapan ku. Dia memakan pakaian sama sepertiku, hanya dua kain putih yang menutupi bagian penting.
“Aku akan merubah secara total, aku tidak mau seseorang mengenaliku di dunia nyata. Karena tujuan yang ingin aku capai memiliki banyak pesaing”
Yang pertama aku rubah adalah usia, 25 tahun kurasa itu adalah masa paling produktif manusia.
Lalu wajah, aku cukup percaya diri dengan kemampuanku untuk merias jadi aku membuatnya semenarik mungkin. Bukan karena aku ingin terlihat cantik atau apa, tapi di game Reastream online benar-benar seperti kenyataan dimana orang-orang cantik dan tampan mendapat perlakuan khusus dari npc.
Setelah 30 menit akhir aku selesai, Avatar yang tadinya mirip denganku sekarang telah berubah sepenuhnya. Dengan rambut merah sepundak dan wajah yang aku rubah menyerupai wanita Eropa. Tinggi badan seperti orang dewasa kebanyakan dan dada ukuran C.
“Yang terakhir adalah mata, kurasa warna emas akan baik-baik saja”
Setelah selesai membuat Avatar aku menekan tombol konfirmasi.
[Avatar telah berhasil dibuat]
Perlahan Avatar yang aku buat bersinar dan menjadi partikel cahaya, lalu partikel itu masuk kedalam tubuhku, lalu aku berubah menjadi Avatar yang aku buat sebelumnya.
[Sinkronisasi telah berhasil, silahkan tentukan rasa sakit]
“100%” aku langsung menjawab dengan tegas.
[Peringatan, tingkat rasa sakit dapat mempengaruhi kondisi tubuh pemain di dunia nya…..]
“100%”
[Peringatan …….]
“100%”
[………..]
Aku terus mendesak sistem yang kembali memberi peringatan. Hingga 50x peringatan akhirnya sistem luluh dan menerapkan 100% rasa sakit pada Avatarku.
Parameter rasa sakit adalah batasan kekuatan yang akan diterima tubuh nyata dari Avatar, semakin tinggi tingkat rasa sakit maka semakin banyak kekuatan yang di peroleh tubuh nyata.
[Berhasil menerapkan rasa sakit]
Setelah rasa sakit diterapkan, aku bisa menggerakkan tubuhku di ruangan putih ini. Aku mencoba menyesuaikan tubuh baruku, setelah beberapa saat bergerak aku merasa tidak terlalu sulit karena di kehidupanku yang sebelumnya aku memiliki badan yang tidak terlalu berbeda dari Avatar yang aku buat.
[Silahkan memberikan nama pada Avatar anda]
Akhirnya, ini adalah pertanyaan terakhir dari sistem. Setelah aku menyebutkan nama Avatar, tubuhku akan kembali tidak bisa digerakkan di ruangan putih ini, jadi aku tidak menjawab dan memilih lari.
Yap lari menuju tak terbatas dan melampauinya.
.
Bersambung.
Pernahkah kau memainkan game RPG open world? Sebuah tipe game yang memberikan pengalaman menjelajahi kota atau negara dengan bebas tanpa harus mengikuti jalan cerita.
Tapi apakah kau sadar, seluas apapun peta yang di sediakan di game tersebut pasti memiliki batas. Dan begitupun sebuah dunia yang hanya terdapat warna putih seluas mata memandang yang saat ini sedang aku jelajahi.
Berawal dari rasa penasaran seorang pemain yang sedang gabut. Dia menjelajahi tempat ini saat dia mencoba membuat Avatar baru.
Awalnya dia mencoba berjalan beberapa jam hingga akhirnya dia logout. Dan hari berikutnya dia kembali memulai perjalanannya degan rentang waktu yang sama, begitu seterusnya hingga satu Minggu berlalu tapi dia belum menemukan ujung dari tempat ini.
Setelah cukup lama tidak membuahkan hasil, dia berpikir untuk menyerah, tapi dia teringat pada satu hal yang sangat penting yaitu tidak ada tempat save poin di tempat ini.
Jadi setiap kali pemain itu logout maka saat dia kembali login, dia akan kembali ke tempat dimana para pemain membuat Avatar yang tidak lain merupakan titik star di berjalan.
Lagipula tempat ini benar-benar putih bersih tidak ada apapun yang bisa dijadikan patokan untuk menandai sejauh apa kita berjalan. Hingga membuat orang tidak akan sadar jika mereka telah kembali ke titik awal.
Aku tidak akan melupakan reaksi pemain itu saat dia menyadari kesalahan yang dia buat. Orang-orang yang melihat video Live Streaming miliknya memenuhi kolom komentar dengan makian dan hinaan, tapi dia tidak mengambil semua itu dan terus mencoba menantang untuk mencapai batas dunia Putih ini.
Lalu saat pemain itu berhasil mencapai dan melampaui batas, buah manis yang di idamkan oleh setiap pemain restream online berhasil dia peroleh.
Pemain itu sampai menangis bahagia saat berhasil membungkam orang-orang yang membulinya di media sosial.
Setelah itu banyak pemain yang mencoba untuk melakukan hal yang sama. Mereka memang melihat batas itu tapi tidak ada yang mendapatkan hadiah untuk menjadi yang kedua.
.
.
.
.
Berlari dan terus berlari, hanya Sura langkah kakiku yang dapat di dengar. Ini mulai terasa menyakitkan saat aku tidak memakai alas apapun saat berlari hampir 5 jam.
Game ini memiliki batas waktu pemakaian 12 jam sehari setelah batas waktu para pemain akan dikeluarkan secara paksa, sementara pemain yang mencapai batas dunia ini setelah menempuh perjalanan 11 jam dengan berjalan. Aku ingin setidaknya mencapai setengah dari waktu yang digunakan pemain itu.
“Graaaah”
Aku berteriak saat tidak tahan merasakan rasa sakit di kaki. Jika ini bukan dunia virtual mungkin kulit kakiku sudah mengelupas. Tapi walaupun tidak terlihat, aku benar-benar merasa jika kulitku Benar-benar terkelupas. Mungkin karena efek dari 100% rasa sakit.
‘Apakah aku harus berhenti dan beristirahat? Ini benar-benar menyakitkan’
Batinku terus mengatakan untuk berhenti. Tapi jika aku terlalu mudah menyerah tujuan untuk menjadi yang terkuat hanyalah bualan belaka.
Disaat aku tengah menahan rasa sakit, aku kembali memikirkan kenapa aku di berikan kesempatan untuk memulai dari awal?.
Di kehidupanku yang sebelumnya aku di ajak bermain oleh Miki yang merupakan seorang ketua guild yang dia dirikan dengan teman-temannya.
Karena aku tertinggal 3 tahun dari pemain lain, mustahil untukku menjadi pemain yang berguna untuk guild. Tapi Miki tetap bersikeras dan akhirnya aku memasuki guild dengan mendapatkan posisi sekertaris.
Yah, sebuah guild yang baik memang bukan hanya memiliki pemain yang jago dalam berkelahi, tapi urusan tentang hal lain seperti manajemen guild dan keuangan, serta hubungan diplomasi dengan guild lain juga sangat penting. Dan itulah tugasku dalam guild.
.
Bersambung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!