Wuahhhhhh.....
Pagi yang sangat indah, udaranya pas sekali untuk bermalas-malasan di kamar, "Ca...", "Cassia Audrey", panggil mamaku, ya.. Namaku Cassia Audrey, aku anak tunggal dari Nyonya Yola Twuali dan Tuan Aries Audrey mereka adalah pengusaha, jadi bisa kalian bayangkan bagaimana hidupku.
" yes mom". Jawabku
Cup... "sayang, pagi ini mama ada pertemuan dengan kolega mama, Ca sayang mau antar mama yah?" setelah mengecup keningku dan dengan mimik muka mamaku yang memelas.
"Hahaha.. Mom ga usah seperti itu, mom sangat lucu.., oke-oke aku mandi dulu yah, setelah itu aku antar mamaku yang cantik".
" Thank you darling"
Secepatnya aku bangun dan mandi dibawah guyuran air dingin dari shower, sengaja aku mandi pakai air dingin karena aku masih mengantuk, dengan pakai air dingin aku merasa lebih segar.
Setelah mandi aku bergegas keruang makan, karena aku tidak mau mamaku terlambat bertemu dengan koleganya.
"Silahkan makan Nona Cassia, saya sudah menyiapkan sarapan anda". Kepala pelayanku berkata.
" Terima kasih Nora, dimana mamaku? "
"Nyonya sedang berada dikamar bersama tuan". Jawab Nora
Akhirnya mama dan papaku bergabung makan bersamaku.
"Morning papa".
Cup.. "Morning sayangku, bagaimana tidurmu? nyenyak?", papaku mengecup keningku dan tersenyum sangat hangat kepadaku.
"Yes papa, wow papa terlihat ganteng sekali hari ini, papa mau kemana?"
"Itulah papamu, hari ini papamu ada pertemuan bisnis yang mengharuskan mama ikut dan kamu tahu, papamu itu lupa kasih tau mama, kamu tau kan mama mau ketemu dengan kolega mama hari ini".
"Maaf sayangku.. Aku benar-benar lupa". Papa merapatkan kedua tangannya dan memeluk mama dan mencium pipi mama
"Ya sudah mau tidak mau aku harus menganti jadwal pertemuanku, tapi.. Harus ada ganti rugi yah papa".
" Siap ganti rugi mama, sekarang?", sambil mengejapkan sebelah matanya.
"Oh big no papa... hahaha.. "
"hahahahaha.... "
Mereka tertawa bersama, ya orang tuaku masih saja sangat mesra, walaupun usia pernikahan mereka tidak seumur jagung lagi dan aku sangat menyukainya.
"Tuh mama sih rayu papa terus sampai papa belum jawab pertanyaan bayi kecil kita, papa dan mama mau perjalanan bisnis ke Singapore, rencananya hanya 3 hari disana"
"Ahhhh... Aku sendiri lagi dirumah.. "
"Tidak sendiri, nona kan ada saya, silahkan kopinya tuan dan tehnya nyonya". jawab Nora yang datang membawa kopi untuk papaku.
"Ya kau harus selalu ada untukku Nora!".
" Pasti nona". Nora tersenyum dan pergi kembali ke dapur.
"Ma pa, jadi karena aku tidak jadi mengantar mama, apakah aku bisa pergi ke mall dengan Claudia?". Aku sudah membayangkan bosannya dirumah tanpa mereka berdua, jadi lebih baik aku pergi dengan temanku.
"It's okay sayang, tapi tetap tidak boleh pulang malam-malam, minta Pak Idin untuk menemanimu, "kamu tidak boleh menyetir mobilmu sendiri". jawab papaku, memang papaku itu overprotected banget dan mamaku sangat setuju, karena bagi mereka aku masih seperti bayi kecil mereka.
"Papa mama kalian hati-hati yah, jangan kelamaan disana, kalian tidak mau kan aku mati bosan disini" rengek aku
"Hushh.. kamu kalau ngomong jangan sembarangan, oke mama papa tidak akan lama-lama, setelah urusan kami selesai kami akan langsung pulang". Mamaku berkata dan langsung memelukku dengan erat.
"Hati-hati yah bayi kecil papa, kalau di mall ada yang kamu inginkan beli saya oke, cup.. I love you my little baby", papaku memelukku dan mengecup keningku.
Setelah melepas kepergian orangtuaku untuk perjalanan bisnis akupun bergegas menelepon Claudia.
"Claudia.. kamu lagi senggang ga hari ini?, papa mama aku perjalanan bisnis, so.. Aku bosan banget, kita ke mall yuk?"
"Ok Ca, aku sekarang kerumahmu yah dan sekalian saja aku menginap dirumahmu yah, yah hitung-hitung temenin kamu". Jawab Claudia
"Yes senangnya ada kamu yang temani aku".
Claudia adalah teman kuliahku, dia sangat baik dan perhatian, setiap kali aku membutuhkannya, dia selalu ada untukku, aku bertemu dengannya saat ban mobilku kempes dan ia menawarkan bantuannya, setelah itu akhirnya kami berteman. Tapi terkadang tanpa dia bertanya dulu kepadaku, dia selalu memutuskan segala sesuatunya, tapi itu tidak masalah bagiku.
Samar-samar aku dengar Claudia sedang berbicara dengan seseorang dan ketika Ia merasa aku mendatanginya Ia dan orang tersebut berhenti berbicara.
"Hey, ku kira kamu tidur". Ucap Claudia, lalu Ia pun mendekatkan wajahnya kepadaku.
"Kenapa kamu melamun, ah... Kau tidak sadar ada yang berbeda denganku?"
"Tadi kau berbicara dengan siapa?" tanyaku
Tanpa menjawab pertanyaanku Claudia malah bertanya denganku sekali lagi.
"Ca.... Hello lihat aku, lihat mataku!"
Tanpa aku sadari aku menatap matanya dan ternyata Claudia merubah warna softlensnya, sekarang matanya berwarna gold.
"Wah cantikkkk... ". Kagumku
"Kau beli dimana, keren banget lho...!"
"Makanya aku mau kamu coba juga, aku sudah beliin warna yang sama, biar kita terlihat seperti kembaran, ini juga ada free tetes matanya". Ucap Claudia
"Ayo ca.. Cobalah.. Setelah itu kita langsung ke mall!"
Akhirnya akupun langsung memakai softlens yang baru dibeli Claudia dan wah... Aku sangat kagum dengan warna mataku aku tampak sangat cantik.
"Luar biasa, tak salah aku memilihkanmu warna yang sama denganku, lihat pria mana yang tidak melirikmu, hahaha.... Ayo kita langsung ke mall, aku sudah tidak sabar!"
"Tunggu Claudia, aku mesti kasih tau Pak Idin kita mau ke mall!" teriakku, karena begitu semangatnya, Claudia sudah langsung pergi ke garasi mobil.
"Apa? Kok Pak Idin?", jawab Claudia
" Iya papaku bilang aku harus diantar oleh Pak Idin, aku ga boleh menyetir mobilku sendiri selama papa dan mamaku tidak ada dirumah". Jawabku
"Ya ampun Ca, kamu tuh uda besar dan uda sering setir mobil sendiri kenapa harus bergantung sih sama Pak Idin, aneh-aneh aja orang tua kamu!". ucap Claudia seakan mengejekku
"Koq kamu bilang orang tuaku aneh sih?", ucapku tak terima
"Sorry Ca bukan maksudku seperti itu, hanya saja orangtua kamu terlalu overprotected banget, kalau ga gini aja, aku yang akan setir mobilnya, oke, kan sama aja yang penting kamu ga setir mobil sendirian, ok!"
Tanpa menunggu jawabanku, Claudia langsung duduk di kursi kemudi dan menyalakan mesin mobil.
"Ayo Ca...!"
"Tapi... "
"Ayolah ga ada tapi-tapian!"
Akhirnya aku memutuskan untuk membiarkan Claudia yang menyetir mobilnya.
Tring...
Akhirnya pesan dari papa mama juga.
"Cassia papa dan mama sudah sampai Singapore, kamu baik-baik dirumah, jangan mengkhawatirkan kami, karena kami akan sangat sibuk beberapa hari ini".
"I miss you papa mama, baik-baik yah kalian disana, jangan terlalu mengkhawatirkanku, aku akan baik-baik saja dirumah, karena Claudia juga menginap beberapa hari dirumah untuk menemaniku" balasku.
Aku hanya melamun memikirkan orang tuaku dan Claudia sibuk menyanyi dengan suara speaker yang sangat kencang.
Sesampainya di mall aku melihat Claudia memakai tetes mata free yang diberikan bersamaan dengan softlens yang dia beli.
"Mataku terasa lembap sekarang, wah jadi semakin jernih penglihatanku". Ucapnya seraya melirikku.
"Kamu tidak memakainya? Matamu akan terasa kering lho...". tanya Claudia
Akhirnya aku memakaikan tetes mata itu pada mataku.
"Lebih baik kan?"
Aku hanya mengangguk sebagai jawabanku.
"yuk kita makan dulu, perutku sudah keroncongan nih". Ajak Claudia
Dia menarik tanganku, memang saat itu suasana mall sudah mulai ramai, jadi aku merasa risih karena Claudia menarik tanganku, jadi aku harus berbenturan dengan orang-orang.
"Wah gimana kalau kita makan di foodcourt aja, disana kulihat sedang ramai-ramainya dengan anak band, siapa tau ada yang bisa kita ajak kenalan".
Tanpa menunggu jawabanku, Claudia terus menarikku dan mendudukanku disebuah kursi, padahal aku memang tidak terlalu suka keramaian, tapi karena aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, aku hanya memikirkan makanan apa yang mau aku beli.
"Sorry.. gua bisa join duduk disini? soalnya kursi-kursi uda penuh semua dan gua ikut pertunjukan, jadi bisa ga sekalian gua titip tas?". Seorang laki-laki mengajakku bicara.
"Kamu ga kenal sama aku, kamu percaya sama aku buat jaga tas kamu?" jawabku bingung.
"Hi! nama gua Dion, kalau loe?", jawabnya langsung.
" Hi! namaku.. " Saat itu tiba-tiba jantungku berdegup kencang saat melihat senyumannya.
Malam itu di mall sangat ramai, usia pengunjung yang datang lebih banyak anak-anak muda yang memang untuk menghabiskan malam bersama teman-temannya, apalagi saat ini ada penampilan anak band, apalagi wajah vokalisnya lumayan tampan.
"Cieeeee... Yang ga kedip tuh mata!, lagi liat siapa siiiii? Jarang-jarang lho.. Ada cowo yang menarik perhatian kamu" seru Claudia sambil merangkulku.
"Apaan sih kamu" tanpa melihat ke arah Claudia dan terus menatap vokalis yang sedang bernyanyi, ya.. Vokalis yang sedang aku tatap itu adalah Dion, Dion yang dengan percayanya menitipkan tasnya padaku, padahal kami baru kali pertama ini bertemu dan tanpa sadar mukaku memerah.
"Eh uda kelar tuh mereka nyanyinya.. Yuk Ca kita balik uda malam nih, nanti aku dimarahin orang tuamu".
"Bentar Claudia aku harus nunggu pemilik tas ini, masa aku tinggal gitu aja!"
"Terusssss kita mesti nunggu dia gitu? Ogah.. Kalau gitu aku tunggu kamu di mobil yah!" Claudia mendengus sebal karena dia ngerasa jadi pembantu yang harus jagain tas orang.
"Ya uda kamu tunggu di mobil aja, aku bakal cepet-cepet kalau uda selesai sama urusan dengan si pemilik tas, oke cantik jangan marah yah... " rayuku.
"Lama, kutinggal kamu!" Claudia pun pergi dengan wajah cemberut.
Setelah hampir setengah jam menunggu Dion, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga.
"Hi, loe ternyata setia juga yah" ucap Dion sambil mengedipkan sebelah matanya ke arahku. Dan tiba-tiba Dion mendekatkan wajahnya kearahku, tatapan matanya sangat membuatku gugup dan tentu saja jantungku berdebar tak karuan, Rasanya aku ingin menghilang saja, karena aku takut Ia mendengar debaran jantungku.
"Oh hey, kenapa matamu agak memerah, apa kau memakai softlens? Dan sepertinya kau perlu meneteskan obat matamu!" ucap Dion penuh dengan perhatiannya
Tanpa menjawabnya akupun cepat-cepat meneteskan obat mataku karena aku tak mau mataku sampai iritasi dan aku bisa mengalihkan pandanganku agar debaran jantungku kembali normal.
"Oke karena kamu uda datang aku pulang dulu yah" jawabku setelah aku selesai meneteskan obat mataku dan yang seakan tak peduli dengan perhatiannya, akupun berdiri dan pergi dari hadapannya.
"Hey gadis cantik, terima kasih yah..!!!" teriaknya karena jarakku yang sudah cukup jauh darinya, aku bergegas berjalan karena aku tidak mau Claudia menungguku terlalu lama.
Tapi tiba-tiba...
"Aaakkhhh.... " brakkkkkk... "aduhhhh...!!!" aku terjatuh dan meringis kesakitan karena kakiku tersandung gitar, tak disangka akupun menginjak gitar tersebut sampai retak.
"No.. !!! Gitarkuuuu..!" pekik seorang laki-laki berperawakan tinggi.
"Maaf maaf maaf, aku kurang memperhatikan jalan dan malah tersandung gitarmu, lalu... Gitarmu... Jadi rusak, maaf.. " lirihku
"Jadi kau cukup dengan kata "MAAF"?" jawab laki-laki itu dengan sinis.
Tapi mau bagaimana lagi, biarpun laki-laki itu sinis, akupun tidak dapat berbuat banyak, aku merasa bersalah makanya aku tidak dapat berkata-kata.
Setelah beberapa saat akal sehatku kembali dan akhirnya karena aku tidak mau memperpanjang masalahnya akupun berkata "biar ku ganti, tapi aku tidak bisa hari ini, tapi aku berjanji untuk menggantinya, kau tenang saja".
"Jadi aku harus percaya pada janjimu yang tidak tahu kapan kamu tepati? "
"Bukan itu maksudku, aku tidak bermaksud untuk kabur, kamu dapat mempercayaiku dan aku akan memberikan nomor hpku, jadi nanti kamu berikan juga nomor hpmu, agar kita dapat janjian untuk membeli gitar baru, pengganti gitarmu yang rusak!"
"oke tapi ga usah lama-lama ganti ruginya!"
Setelah itu kamipun bertukar nomor hp dan setelah mengatakan maaf sekali lagi, akupun bergegas pergi kearah parkiran".
Tanpa aku sadari laki-laki itu berkata "cantik" sambil tersenyum.
######
"Hi Readers... Salam kenal, semoga kalian suka dengan karyaku :)
Dan jangan lupa komentarnya agar karyaku bisa lebih asik lagi.
Terima kasih yah sudah membaca karyaku, muaaacchhhh... 😍
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!