Pertemuan dua anak manusia yang tidak terduga sudah direncanakan Allah, mereka dipertemukan bukan tanpa alasan. Bukan tanpa rencana, bukan tanpa tujuan. Semua yang terjadi atas ketetapan dari Allah yang berlaku pada setiap manusia.
Jodoh, Rezeki, Maut sudah ditetapkan bagi seluruh manusia dimuka bumi ini. Prihal jodoh, ada orang yang sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun lamanya ternyata menikah dengan yang lain.
Ada orang yang mencari rezeki, Allah menetapkannya 100 ribu sehari ternyata tidak puas. Pada akhirnya jalan yang salah, harus menanggung beban moral. Uang nggak dapat tapi malu sudah pasti, rezeki tetap 100 ribu nggak ditambah. Maut contoh ada yang sakit parah, melihatnya seperti menjemput maut. Faktany sembuh atas izin-Nya, ada yang sehat tiba-tiba meninggal. Itulah ketetapan yang sudah tertulis di Lahul-Mahfuz, tidak ada yang bisa merubahnya.
"Itu cewe siapa bro?? Lo kenal dia?" Ujar Hassan
"owh itu Zahra, Kenapa? Lo naksir?! Susah bro dapatin dia!" Jawab Brian
"Datang sama siapa dia?" Tanya Hassan
"Datang sendiri" Jawab Brian, pandang Hassan focus pada Zahra
Mereka bertemu sebulan sekali ditengah-tengah kesibukannya, alumni kampus Zahra dan sahabat-sahabat Hassan. Hassan ikut datang karena sahabatnya mengajak setiap ada acara.
Hassan berada diindonesia sejak lulus kuliah, pertemuan sebulan sekali hanya untuk orang-orang yang miliki hubungan persahabatan saja, agar silaturahmi tidak terputus begitu pikir mereka.
Hassan dengan gagahnya mendatangi Zahra, dia menunggu sampai teman-temannya pergi dulu. Setelah Zahra sendirian barulah Hassan mendekati Zahra, semakin dekat semakin jantung Hassan berdegub kencang.
"Hallo saya Hassan Abraham Khicada" Hassan mengulurkan tangannya
"Saya Az Zahra Sabrina Affandi" Zahra menyambut uluran tangan hassan.
"Cantik namanya secantik orangnya" puji Hassan jujur, Zahra hanya tersenyum.
"Terima kasih Hassan" Jawab Zahra singkat
Lalu Zahra berkata "Maaf saya mau ketoilet" Ujar Zahra
"Mau saya Antar Zahra?" Tanya Hassan terus menatap Zahra
"Nggak usah terima kasih" Tolak Zahra halus
Jantung Hassan berdebar sangat kencang saat beradu pandang dengan Zahra, Hassan belum pernah merasakan hal seperti ini dengan wanita manapun. Hassan jatuh CINTA saat pertama kali melihatnya, dia menunggu Zahra tapi yang ditunggu tidak kunjung balik juga dari toilet. Dia mulai gelisah.
Hassan mendatangi teman-temannya menanyakan Zahra, mereka bilang baru saja keluar mau pulang. Hassan mengejar Zahra diparkiran dan Hassan melihatnya tetapi Zahra sudah masuk kedalam Mobil. Dengan sigap Hassan masuk kedalam Mobil nya mengikuti Zahra
'kamu akan jadi milikku Zahra!' gumam Hassan.
Hassan terus mengikuti Mobil Zahra, baru Kali Hassan merasa tertantang dengan seorang wanita. Biasanya dia yang dikejar wanita, bahkan mereka dengan suka rela menyerahkan tubuhnya pada Hassan. Tapi sekarang dia yang mengejar wanita, wanita yang tidak tertarik dengannya awal bertemu.
Zahra punya daya tarik yang luar biasa bagi seorang Hassan, Zahra berbeda dengan wanita-wanita yang selama ini dengan mudah menyerahkan dirinya pada Hassan. Kesan pertama sudah membuat Hassan nggak karuan perasaan nya campur aduk.
Hassan tersenyum 'Ternyata rumahnya searah dengan rumahku' Bathin Hassan
Setelah memastikan Zahra sudah pulang dalam keadaan baik, Hassan melajukan Mobilnya menuju rumah. Sampai dirumah handphone nya berbunyi "Ting" notifikasi ada pesan masuk, dia sudah mendapatkan info dari orang-orang suruhannya semua tentang Zahra.
Hassan bersorak "Yeah! Thx God!" dengan jari telunjuknya keatas
Keesokan harinya Hassan bekerja Tidak focus, yang ada dipikirannya hanya Zahra. Jam makan siang dia langsung mengambil kunci Mobil dan berjalan keparkiran, mobil meluncur menuju kantor Zahra, sampai dikantor Zahra dilihat nya beberapa orang keluar untuk makan siang atau untuk keperluan lain nya.
Diantaranya ada Zahra berjalan dengan teman-teman nya, sedang bicara diiringi dengan senyum indah nya. Membuat seorang Hassan tidak focus melakukan aktifitas nya, begitu kalau seorang player kena batu nya🤭
Hassan langsung lari menghampiri Zahra, "Zahra!" Hassan memanggil nya agak sedikit keras
Zahra terkejut melihat Hassan, dia mengedarkan pandangannya memastikan sesuatu "Kamu?? Ngapain disini??" Ujar Zahra
"Ketemu kamu, Kenapa kamu pergi begitu aja kemarin?" Tanya Hassan serius, Jantung Hassan berdebar dengan kencang saat beradu pandang dengan Zahra,
"Emang harus yaa saya pamit sama kamu? Humm" Jawab Zahra menatap Hassan dengan senyum yang menghiasi bibir sensualnya
"Harus!" Tegas Hassan tersenyum
"Hah??😯" Zahra terkejut mendengar perkataan Hassan
"Jangan mancing saya" Hassan tersenyum lebar, gemess lihat ekspresi Zahra
Zahra langsung menutup mulutnya 🫢
"Diih siapa yang mancing sih?" Zahra berjalan menuju mobilnya, dia ingin segera pergi dari Hassan
Hassan langsung menutup jalan Zahra, dengan tubuh nya yang tegap dan gagah. Sebenar nya Zahra juga merasakan yang dirasakan Hassan, tetapi dia kemas perasaan nya dengan rapi agar tidak terkesan murahan.
"Saya Antar ! saya temani yaa ?" Hassan sedang mengatur ritme jantungnya yang berdetak dengan kencang saat beradu pandang lagi dengan Zahra, benar-benar perasaan yang baru Hassan rasakan
'Gila nih cewe! Buat gue bisa kena serangan jantung!' Bathin Hassan dalam hatinya
Hassan tak henti-henti nya menatap Zahra, zahra merasa risih ditatap seperti itu.
'Inikah yang dinamakan jatuh cinta yang sebenarnya? Oh God, help me please!' Bathin Hassan dalam hatinya
Zahra merasakan hatinya berdegub dengan kencang, dia ingin segera pergi dari hadapan Hassan "Maaf yaa saya mau masuk, saya ada meeting diluar, please" Ujar Zahra Sambil nangkup Kedua tangannya🙏, akhirnya Hassan bukakan pintu mobil untuk Zahra.
Hassan langsung menuju Mobilnya mengikuti Zahra, tekad nya sudah bulat menjadikan Zahra pelabuhan terakhirnya. Tidak akan dilepas nya begitu saja, Zahra yaa hanya Zahra yang tidak tertarik pada nya. Semua yang dimiliki Hassan tidak menarik sama sekali dimata Zahra, selama ini dengan mudah nya para wanita menyerahkan tubuh nya pada Hassan. Kali ini Hassan benar-benar tertantang, masa petualangan Hassan telah habis waktunya. Bosan, jenuh dan lelah yang dirasakan Hassan, barulah dia dipertemukan oleh seorang wanita yang akan berlayar bersamanya dengan satu tujuan. Semua itu harus dengan pengorbanan dan perjuangan, karena cinta bukan sekedar isapan jempol semata, bukan juga sekadar nafsu belaka.
Siapa bilang Zahra tidak tertarik pada Hassan, hanya saja seorang Zahra mampu menutupi perasaannya. Zahra bukan sosok wanita yang menunjukan rasa suka pada seseorang lelaki. Dia masih memegang prinsip rasa malu,seorang wanita harus pandai menjaga kehormatan dan kesucian diri dihadapan lelaki. Jika tidak bisa menjaga maka akan datang kehinaan pada diri wanita, karena wanita sumber segala fitnah bagi lelaki itulah yang Zahra sadari untuk mengendalikan perasaannya disaat hadapan Hassan.
SHOW TIME! Awal mula untuk berjuang. Ganbatte Kudasai Ne💪♥️🤍
Bersambung
Zahra sedang bertemu dengan teman-temannya diarea bowling, tiba-tiba Hassan datang membawa bunga sambil mengeluarkan kata-kata pujangganya. Zahra sangat malu DIDEPAN semua orang, Grace sahabat Hassan sejak sekolah sampai kuliah juga satu kantor tersenyum lebar melihat sahabatnya mengejar Zahra dengan gila belum pernah Grace melihat Hassan seperti itu.
"Bangun kamu ngapain kaya gitu?! aku malu Hassan!" Ujar Zahra pelan dengan penekanan, mengedarkan pandangannya ternyata banyak mata melihat kearah mereka.
Hassan tersenyum lalu meninggikan suara nya "Aku nggak malu Zahra! Buka hatimu untukku! aku berjanji akan menjaga mu seumur hidupku!" Tegas Hassan dengan lantang
Zahra langsung berjalan menuju tempat penyewaan sepatu dia ingin kabur dari tempat itu karena malu yang besar atas perbuatan Hassan. Justru semua itu tidak menghentikan niatnya, Hassan semakin gila untuk membuktikan pada Zahra.
Hassan berkata lagi"Zahra kalau kamu butuh bukti, aku akan buktikan!" Hassan melihat ada pisau steak table tamu lain nya
"Inikan yang kamu mau!" Hassan menggores pisau ditangan berkali-kali, semua orang terkejut beranjak dari tempat duduk mereka. Mata Zahra membulat, dia langsung berlari merampas pisau dari tangan Hassan, dilempar begitu saja pisau nya entah dimana.
Zahra teriak pada Hassan "Kamu gila ya?! Apa nanti kata orangtuamu! Pikirkan diri kamu juga keluarga kamu!" Zahra menatap Hassan sangat cemas
Hassan langsung memeluk Zahra "AKU MENCINTAIMU ZAHRA! SANGAT MENCINTAI!" Hassan menangis dalam pelukan Zahra, Zahra sering menemui lelaki yang nekat. Tetapi Hassan lebih gila dari lelaki yang sering dilihatnya, begitu banyak kegilaan yang dilakukan Hassan.
Brian dan Grace menghampiri mereka berdua "Baru kali ini gue lihat Hassan melakukan hal gila sama cewe, kalau dia sampai melakukan perbuatan segila ini. Berarti dia benar-benar mencintai lo Zahra! Dia jujur dengan perasaan nya, emang udah lama sich gue ga liat dia sama cewe sejak dia ngejar lo, Ra!" Ujar Grace masih kaget dengan gilanya sahabatnya, dipukul nya lengan Hassan
"Gue laporin sama Daddy!" Ujar Grace, Hassan tidak merespon, karena dia tidak perduli. Dia pura-pura tidak mendengarnya, yang diinginkan Zahra menyambut cintanya.
Zahra melepas pelukan Hassan
"Gimana dia bisa lindungi aku, kalau dia lemah gitu!" Zahra mencebikkan bibirnya, menatap Hassan yang juga menatapnya
Hassan tersenyum lebar "Aku akan buktikan kalau aku bisa lindungi kamu sayang, kamu mau terima aku sayang??" Ujar Hassan excited
Zahra menatap Hassan intens kejujuran terlihat jelas diwajahnya, akhir nya Zahra menganggukkan kepala memberikan Hassan kesempatan untuk membuktikan ucapan nya. Hassan langsung memeluk Zahra lagi dan Zahra membalas pelukan Hassan, 6 bulan mengejar Zahra akhirnya membuahkan hasil, walau harus melakukan Hal ekstrim dulu.
Zahra mengeluarkan syal yang selalu ia bawa didalam tasnya lalu ia berkata "Ini harus diobati, jangan sampai infeksi. kamu ada p3k dimobil? aku ada dimobil, tapi sekarang aku lagi malas bawa Mobil" Ucap Zahra serius, Hassan tidak mengalihkan pandangan mata nya. Dia mendengar yang dikatakan Zahra
"iyaa sayang ada, nanti aku Antar pulang yaa sayang?" Jawab Hassan lembut terus menatap Zahra, Zahra menganggukkan kepala.
Setelah selesai membalut luka ditangan Hassan, mereka berdua berjalan menghampiri teman-teman nya. Mereka tertawa kecil dan merangkul Hassan, beberapa teman nya menggelengkan kepala salut dengan sikap Hassan untuk menaklukan hati seorang Zahra. Harus bertindak ekstrim belum tentu dapat dilakukan lelaki kebanyakan, tidak sedikit orang juga yang membodohi tindakan Hassan. Bagi Hassan pro dan kontra atas tindakannya itu suatu yang biasa, namanya pasti muncul perbedaan. Hassan meyakini satu hal, Zahra wanita yang layak untuk dia perjuangkan.
Sepanjang perjalanan menuju keluar gedung tiba-tiba Zahra masuk apotik "Aku mau beli betadine dan perban dulu, kelamaan kalau ke Mobil kamu" Jelas Zahra menggandeng tangan Hassan masuk bersama kedalam apotik
"Iyaa sayang" Jawab Hassan tersenyum, Setelah selesai mereka menuju kasir disaat Hassan hendak bayar. Tangannya ditepak Zahra
"Aku yang ajak, aku yang bayar!" Ujar Zahra, Hassan terkejut lalu tersenyum
'Satu lagi keunikan sayangku' Dalam hati Hassan, mereka menuju food court
"kita duduk disana yaa, obati tangan kamu" Ujar Zahra, Hassan tersenyum mengangguk.
Zahra menuang air dikapas, lalu dibersihkan tangan hassan yang Luka. Hassan terus saja melihat Zahra, setelah selesai Zahra berkata "Kamu mau makan?" Hassan justru balikkan pertanyaan "Aku aja yang beli sayang, kamu mau apa?"
Zahra menggelengkan kepala "Aku aja yang beli, biarkan aku mengurus kamu. Cepat mau makan apa? Ga ada bantahan!" Tegas Zahra
"Aku mie yamin aja sayang" Jawab Hassan tersenyum
"Okay stay here! Don't go honey!"Tegas Zahra, Hassan tersenyum lebar hatinya menghangat mendengar kekasih nya mengatakan itu pada nya.
Saat Hassan berikan dompetnya untuk bayar makanan justru diabaikan Zahra, Hassan semakin kagum pada kekasih hatinya. 'Insting ku ga Salah ! yang aku kejar wanita limited edition' Gumam Hassan tersenyum
Hassan semakin dengan hatinya, Zahra wanita yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya. Zahra tidak memanfaatkan dirinya, nggak banyak bertanya. Begitu irit bicara, Hassan juga melihat sisi lain dari seorang Zahra. Dia melihat dari mata kekasihnya seperti menyimpan beban yang sangat berat, tetapi anehnya tidak ada satupun dari teman-temannya yang mengetahui kehidupan Zahra. Mereka tidak pernah mendengar Zahra curhat apapun tentang keluarga dan dirinya, justru kata mereka yang Hassan dengar Zahra selalu membantu mereka yang sedang kesulitan dalam urusan keuangan atau sekadar cerita dan Zahra memberikan solusi yang membuat tenang orang yang cerita.
Dari situlah tumbuh rasa yang besar dihati Hassan untuk menjadikan Zahra pelabuhan terakhirnya, Hassan tidak mau Zahra mendapatkan lelaki yang salah dalam hidupnya. Dia harus menikah dengan dirinya, begitu pikir Hassan dengan tekat yang sudah mantap. Bahkan Hassan berniat untuk mengenal semua keluarga kekasihnya, dia ingin membuktikan bahwa cintanya bukan main-main atau sekadar retorika semata. Apapun akan dia lakukan untuk kebahagiaan Zahra, Zahra sudah menjadi tanggug jawab. Berati dia harus menepati janjinya untuk selalu melindungi kekasihnya dari segala bentuk yang hendak menyakiti hati kekasinya.
Zahra tidak hanya cantik tetapi dia miliki hati yang luar biasa luas, terlihat dari cara dia berinteraksi dengan oranglain. Kecerdasannya mengolah kata saat menyampaikan pendapat agar orang tidak sakit hati atau merasa dihakimi. Hassan mengejar Zahra selama enam bulan, terus mengikuti gerak gerik kekasihnya. Belum lagi ilmu bela diri yang Zahra miliki, Hassan semakin jatuh cinta pada Zahra. Hassan membutuhkan wanita yang tangguh seperti Zahra, untuk bisa melindungi dirinya sendirinya. Hassan belum tau apa lagi yang Zahra kuasai, karena Zahra selalu punya kejutan.
Bersambung
Hassan mengantar Zahra kerumah orangtuanya untuk memberikan makanan Dan kebutuhan rumah yang lainnya untuk keluarganya, 'Ternyata Zahra sangat perhatian dan sayang pada keluarganya, next time aku akan bawakan juga' Dalam hati Hassan.
Belum pernah Hassan menjalin hubungan dengan wanita yang begitu memperhatikan keluarganya, rata-rata mereka hanya mencari kesenangan untuk dirinya sendiri. Bahkan ada yang tidak perduli dengan kondisi keluarganya yang berantakan, tetapi Hassan juga tidak perduli dengan mereka karena tidak memakai hati berhubungan dengan wanita-wanita itu just for fun.
Melihat Zahra mindset Hassan berubah sedikit demi sedikit, rasa perdulinya mulai ada dalam dirinya. Dia mulai dari orang-orang yang bekerja didalam rumahnya.
Selama dalam perjalanan banyak hal yang dijadikan obrolan, tak terasa perjalanan satu jam lebih, mereka sampai dirumah orangtua Zahra, lalu mereka masuk kedalam teras "Assalamu'alaikum" Salam Zahra
Mendengar suara kakaknya, Adik perempuan Zahra keluar dari kamar "Mbak udah pulang? Itu siapa mbak?" Tanya Adelia ingin tau
"Mas Hassan, ajak ngobrol dulu sana" Jawab Zahra, dia langsung masuk kedalam rumah.
Adelia menghampiri Hassan, mereka berkenalan terus ngobrol. Hassan bertanya dari urusan sampai kegiatan Adelia, tiba-tiba Hassan mendengar obrolan yang membuat hati Hassan sakit, Adelia melihat ekspresi Hassan langsung beranjak dari duduknya, pamit pada Hassan masuk kedalam.
"Pokoknya mama minta uang Lima belas juta! kamu beli semua itu bisa!" Mamanya emosi dengan Zahra
"Mah nggak usah teriak-teriak! Malu mah sama tetangga, malu juga sama temannya mbak Zahra! Kebiasaan nih mama" Ujar Adelia ingatkan mama untuk kendalikan emosinya.
Zahra melanjutkan perkataannya "Iya aku kasih tapi, aku harus tau untuk apa mah? Aku beli ini semua untuk kebutuhan rumah ini, Mama juga harus berobat terus, mama mau beli apa?" Tanya Zahra lembut
Matanya mulai memanas, Adelia mengelus bahu kakaknya. Kakaknya selama ini banyak berkorban untuk dirinya juga kekuarga, tapi mamanya selalu saja bersikap pada Zahra.
"Kamu kasih aja ke mama ga usah banyak Tanya! Mau jadi anak durhaka?!" Mamanya semakin tinggi suaranya pada Zahra
"Kamu bilang Zahra anak durhaka?! Selama ini Zahra yang menghidupi kita! yang biayain adik-adiknya sekolah Dan kuliah itu Zahra!!" Papanya naik pitam, Zahra suaranya bergetar
"Pah, aku pulang yaa, Assalamu'alaikum", Zahra langsung keluar menarik tangan Hassan, Hassan mengikutinya lalu membukakan pintu mobil untuk Zahra
"Masuk sayang" Ujar Hassan lembut, Zahra masuk kedalam mobil dalam.kondisi menangis tanpa suara
Hassan terdiam berpikir untuk mengajak Zahra kesuatu tempat, agar dia membuka semua kisah tentangnya. Mobil masuk tol dalam kota
Zahra tiba-tiba berkata "kita mau kemana honey?" Tanya Zahra melihat jalanan, HATI Hassan menghangat mendengar Zahra memanggilnya seperti itu
Tidak ada niat sedikitpun dibenak Hassan untuk berbuat kotor dengan Zahra, Hassan mengajak Zahra ketempat dimana Zahra merasa tenang dan cerita dengan leluasa. Tanpa ada oranglain yang mendengarnya, atau perhatikan wajahnya yang dipenuhi airmata.
"Kita keancol ya, biar hatimu tenang dulu sayang, mau?" Jelas Hassan lembut sambil tangan kirinya mengelus kepala Zahra, Zahra menganggukkan kepala.
Hassan mempercepat mobilnya, pikirannya untuk melindungi kekasih hatinya 'Sekarang udah ada aku sayang, aku janji akan bereskan semua masalah kamu!' Dalam hati Hassan
Sampai diancol mereka memilih duduk dicafe, Hassan pesan makanan kesukaan Zahra Cheese burger dan lemon tea.
"Kamu Tau aku suka ini yank? Aku belum bilang apa-apa" Zahra melihat makanannya, Hassan tersenyum
"Aku tau semua kesukaan kamu sayang" jelas Hassan lembut, dihapusnya airmata dan hidung kekasihnya dengan tissue.
Hassan tersenyum lebar melihat cara Zahra makan burger unik "Kenapa? aneh yaa? maaf aku ga bisa langsung mangap, begini cara aku makan burger yank" Zahra tertunduk malu,
"Nggak apa-apa sayang, justru semua yang unik dari kamu aku suka" Jawab Hassan sambil membersihkan makanan dibawah bibir Zahra.
"Kamu pasti tadi dengar mamaku marah, aku tau uang itu untuk siapa yaitu untuk kakak ku. Mama sangat sayang dengannya, aku selalu dikatakan anak bawa sial" Zahra menceritakan semua pada Hassan, Hassan langsung memeluk Zahra. Dibelainya kepala Zahra dengan penuh kasih sayang
Didalam pelukannya Zahra semakin dalam tangisnya. Hassan merasakan seperti ditusuk belati jutaan Kali melihat kekasih hatinya menangis, "Menikahlah denganku sayang! Aku janji akan membahagiakanmu dan melindungimu seumur hidupku!" Ujar Hassan dengan suara lantang, Zahra langsung terkejut lalu menggelengkan kepala
"Nggak mungkin yank! Kita nggak akan bisa bersama, seharusnya kamu sadar kalau kita berbeda. Tapi kamu malah melakukan Hal ekstrim kaya gitu!" Ujar Zahra, Hassan terkejut
"Kenapa sayang?? Ada apa??" Hassan benar-benar panik mendengar perkataan Zahra
"Kita beda iman yank, nggak akan bisa!" Zahra berdiri dari duduknya pandangan matanya mengarah ke laut. Hassan langsung tersenyum. Dipeluknya Zahra dari belakang "Ajarkan aku sayang agar sama dengan mu, baru kamu satu-satunya orang yang begitu tegas padaku. I'm Appreciate my beloved" Ujar Hassan serius.
Zahra berbalik badan "Are you sure honey?" Zahra menatap wajah Hassan intens, mencari kejujuran dan Zahra menemukan keseriusan dari wajah Hassan
"Yes I'm sure honey" Zahra langsung memeluk Hassan dengan erat, Hassan menciumi kepala Zahra
Niat Hassan menjalin hubungan dengan Zahra untuk serius, Zahra bukan mereka yang memang notabanenya sudah rusak. Kebanyakan dari mereka sudah tidak Virgin, Hassan walau sejak kecil tinggal diluar negeri bukan berarti tidak paham tentang kesucian seorang wanita.
Bagi Hassan wanita-,wanita yang datang padanya selama ini hanya ingin kesenangan darinya, Hassan berikan itu sesuai keinginan mereka. Tapi untuk lebih dari itu Hassan punya stadart yang tinggi, wanita seperti apa yang akan dijadikan istri, Hassan selalu mendambakan seorang wanita yang bisa menjaga kesuciannya.
Hassan menutup buku dengan wanita-wanita masa lalunya sejak mengenal Zahra, tidak ada yang menarik pandangan matanya kecuali Zahra. Dipikirannya setiap hari hanya Zahra dan Zahra saja, memperjuangkan Zahra agenda yang telah masuk kedalam memori kepala Hassan untuk direalisasikan.
Zahra perempuan yang diimpikan Hassan selama ini, dia akan terus menjaga kesucian Zahra. Sampai Zahra mau menikah dengannya, info yang Hassan dapatkan bahwa Zahra sangat sulit didekati apalagi ajak menikah, alasannya adalah tuntutan dari mamanya dan ketiga adiknya yang menjadi tanggung jawabnya.
Sejak saat itulah Hassan bertekat merubah segalanya, apapun beban yang menghimpit hati kekasihnya selama ini akan Hassan selesaikan sampai tuntas. Dia tidak ingin masalah Zahra berlarut-larut, apa lagi Zahra menghadapi semua itu sudah sangat lama.
Bersambung
Hi Dear... Support terus karya sederhanaku ini yaa, tinggalkan jejak komentar, like agar aku terus memperbaikki cerita dinovelku. Thx a lot for everything 🌹🌸💕💞
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!