INFO BUAT KAMU
Untuk cerita ini kemungkinan aku gak tiap hari update ,karna masih ada novel yang lainya yang harus aku selesaiin juga.
Sebelumnya Ayy mau saranin buat kalian untuk baca Novel Pacaran setelah menikah terlebih dahulu sebelum baca novel hembusan cinta, Nafas"(Nazwa dan faisal)"biar gak bingung sama isi di dalamnya, karna cerita ini di ambil dari squel pacaran setelah menikah.
🔥🔥🔥
Happy reading.
Nazwa P.O.V.
aku bahagia dengan kehidupanku yang bisa di bilang sempurna. punya keluarga yang lengkap, saling menyayangi, sahabat yang kompak dan baik, dan keberuntunganku semakin bertambah saat Tuhan kirim lelaki dalam kehidupanku yang begitu baik, dan diyakini mampu menambah keimananku pada Allah. tidak butuh lama untuk kami saling mengenal kurang lebih 3 bulan. setalah itu kami memutuskan untuk melakukan khitbah, atau orang biasa menyebutnya lamaran. acara lamaranpun berjalan dengan baik dan lancar. dan kedua pihak keluarga memutuskan melakukan acara resepsi akad kurang lebih 3 mingguan dari sekarang.
hari demi hari persiapan aku selesaikan satu persatu dari surat undangan, gaun dan dekorasi. masalah dekorasi, gaun, dan catering aku serahkan semua pada pihak W.0 untuk mempermudah acara.
dua minggu menjelang pernikahan, dimana awan awan gelap berkabung dalam hidupku. dimana musibah menimpa keluargaku, dimana aku ditinggalkan oleh kedua orang tuaku secara tiba-tiba dan bersamaan hanya selisih beberapa jam, dimana kesedihan yang amat mendalam bersemayam dalam hatiku.
seketika aku hidup namun seperti mati terbawa oleh kepergian mereka, terumbang abing dalam jeritan hati. rasa trauma untuk mencintai sepenuh hati. aku ingin mencintai namun rasa takut untuk kehilangan itu lebih besar dari pada rasa mencintai.
meski hembusan angin segar berbisik dalam telingaku, memberi semangat yang amat dalam namun tak mampu mengalahkan air mataku yang sudah mengering. kucoba tersenyum dalam luka.aku coba tegar dalam kesedihan .namun itu sulit meski air mataku sudah berhenti menetes.
secerca harapan kembali muncul ketika sahabat- sahabatku merangkul ,menguatkan, dan mendampingiku dalam keadaan terpuruku. sampai pada akhirnya aku menyadari ,aku benar-benar tidak sendirian. bahkan akupun baru tersadar ketika aku sudah menikah.
yah lebih tepatnya menikah dalam keadaan terdesak. tapi aku bersyukur meski pernikahanku bukan pernikahan mewah seperti kebanyakan orang. setidaknya ayahku masih bisa menjadi wali di pernikahanku meski dalam masa kritisnya.
" Nazwa, kalo nazwa cari ka faisal ,kk ada di bawah yah mengaji sma anak santri yang lain"ucap ka faisal yang tiba-tiba mengagetkan lamunan nazwa.
ini adalah hari ke 3 semenjak kepergian kedua orang tuaku. betapa bersyukurnya nazwa saat ka faisal sering mengundang anak-anak santri untuk mengaji di rumahku, secara bergantian. membuat hawa dingin menjadi hangat dengan kehadiran mereka di tengah-tengah kesepian.
"iya ka,"saut nazwa singkat.
kini nazwa melihat ka faisal membalikan tubuhnya dan mulai menjauh dari kamar nya. kini nazwa pun meraih ponselnya dan mengirim pesan kepada ke dua temanya untuk menanyakan keberadaan mereka.
namun tak di sangka winda dah rahmi sudah berdiri tepat di depan pintu yang sudah terbuka.
"Nazwa tenang aja malam ini kami bakalan nepati janji kita untuk temenin kamu tidur selama seminggu,"ucap winda.
"iya naz, kita gak mungkin ninggalin kamu dalam situasi seperti ini," saut rahmi menimpali.
"makasih yah all," saut nazwa.
rahmi dan winda pun menghampiri nazwa yang duduk di atas kasur.
"naz, emang nya kamu belum ngantuk?"tanya rahmi.
nazwa pun hanya menggelengkan kepala dengan pertanyaan rahmi
yaudah kita temenin kamu yah!!
naz, kamu harus kuat,harus tegar , kamu harus bisa mengikhlas kan kedua orang tua kamu, aku tau itu sulit tapi klo kamu terpuruk dalam kesedihan yang berlarut-larut terus menerus pasti orang tua kamu juga bakalan sedih liat kamu kaya gini" ucap rahmi
"yaudah gimana kalo kita ngaji aja," usul winda.
bener juga apa yang di bilang winda, kita baca al-quran aja sampai kamu ngantuk. selain bikin hati kamu tenang kamu juga bisa ngirim doa buat kedua orang tua kamu," saut rahmi menimpali.
akhirnya kamipun bergegas mengambil wudhu untuk mengaji terlebih dahulu.
kini kamipun memilih mengaji di dalam kamar.
ada butiran bening yang keluar dari kedua mata Nazwa, mungkin dia teringat kembali pada sosok kedua orang tuanya.
"Nazwa, are you ok," ucap winda.
" et dah win makan sama nasi goreng aja sok sok an ngomong pake bahasa inggris,"kata rahmi meledek.
" ikh kamu apaaan sih, sirik aja deh rahmi,"saut winda.
Nazwa yang melihat perdebatan rahmi dan windapun ikut tersenyum.
"Nah gitu donk naz senyum, kita kan yang liatnya juga ikut seneng." ucap winda.
"nazwaaaa...."pelukan Rahmi mendarat di tubuh nazwa di susul dengan winda yang ikutan meluk.
"ikh kalian ko tiba-tiba melankolis begini sih, Nazwa melepas pelukan temanya.
ini sudah malam sebaiknya kita tidur." ucap nazwa
kini merakapun merebahkan tubuhnya di atas kasur, dan saling berhadapan pada nazwa yang berada di tengah mereka.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
🔥🔥🔥🔥
Hy hy hy....Gimana sama ceritanya seruu gak? yuuuk lanjut episode ke 2 biar gak penasaran tapi sebelumnya gak boleh slide ke bawah kalo kalian gak like dan komen.jangan bilang aku kejam jelas-jelas aku baik hati dan tidak sombong buktinya aku bikinin novel tentang cerita Nafas sesuai permintaan kalian.
"cuusss akh komen dan like biar aku makin semangat kalo liat komenan dan like yang membludak.
IG.ayyana haoren.
"Aku merasa ada yang kurang darii kita, biasanya kita ber 4 sekarang bertiga" ucap nazwa sembari menatap langit-langit
"iya bener, tapi sebentar lagi juga hanya aku dan rahmi yang bisa seperti ini."saut winda
"kenapa bisa begitu, memangnya aku kenapa?"tanya nazwa
"yah kan kamu juga kan udah nikah gak akan mungkin bisa kumpul seperti ini terus. "saut winda
"iya bener rasanya kangen jaman-jaman kuliah dulu, biasanya kemana-mana kita 4 tapi dengan berjalanya waktu semua berubah" saut rahmi
"nazwa apa kita besok kita harus menginap disini lagi"tanya winda.
seketika winda dan rahmipun melemparkan pandanganya ke arah Nazwa karna tidak ada balasan.
"yaelah kebiasaan deh ni bocah dari jaman dulu kalo lagi cerita panjang lebar malah tidur, dia fikir kita lagi ngedongeng kali yah"grutu winda
"yaudah sih win syukur donk nazwa udh tidur, kasian juga dari kemarin dy kurang tidur. yaudah kita juga tidur udah malam" ucap rahmi
tak lama akhirnya merekapun terlelap.
🔥🔥🔥
di satu sisi ka faisal yang sudah selesai dengan pengajian pun memilih untuk melihat kondisi Nazwa sebentar.
faisal pun menghampiri kamar nazwa dengan pintu yang sudah terbuka lebar.faisal melihat nazwa sudah tertidur pulas dengan ditemani sahabat-sahabatnya. faisal merasa senang karna sahabatnya mau menemani istrinya di saat kondisi seperti ini. faisal pun kembali keluar dan menutup pintu kamar nazwa.
ke esokan harinya pagi-pagi sekali winda dan rahmi pun berpamitan dengan nazwa karna mereka harus pulang dan bekerja.
Disusul dengan faisal menghampiri nazwa yang sedang duduk termenung di sofa ruang tv.
"nazwa" ucap faisal
"iya ka "saut nazwa membalikan tatapanya pada ka faisal
"kaka mau ijin pulang ke rumah umi dulu untuk berganti pakaian, sekalian kk mau minta ijin untuk berangkat kerja."
"haruskah ka faisal pergi?"tanya nazwa
"iya, kaka harus kerja karna kemarin sudah minta ijin libur 3 hari." saut ka faisal
nazwa pun seketika terdiam mencerna apa yang ucapan ka faisal.
"tidakah kaka sarapan terlebih dahulu sebelum pergi?
"maaf ka faisal gak bisa sarapan disini. kaka buru-buru harus mengantar santri juga ke pondok karna mereka akan sekolah."ucap ka faisal menjelaskan
"yasudah."ucap nazwa singkat
"yasudah kaka famit yah! Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam" saut Nazwa
faisal pun pergi meninggalkan Nazwa lalu menghampiri bibi di dapur.
"bi saya titip istri saya yah, dan kalo ada apa-apa bibi bisa hubungi saya secepatnya. tolong suruh dia makan juga bi" ucap faisal
"oh iya den," saut bibi singkat
"makasih yah bi, saya pamit sekarang.
faisal pun pergi bersama beberapa santri dan bergegas melajukan mobil menuju rumah umi.
🔥🔥🔥🔥
siang harinya saat faisal kerja tiba-tiba saja ada telfon dari rumah nazwa. faisal pun bergegas untuk mengangkat panggilanya.
faisal : "Assalamu'alaikum?"
Bibi : "Wa'alaikumsalam den. ini bibi"
faisal : " oh iya, kenapa bi?
bibi : "ini loh den , bibi ko gak tega yah liat non nazwa dari pagi bibi suruh makan tapi sampai siang begini dia belum juga makan. bibi juga sesekali merhatiin non nazwa dia termenung melihat bingkai foto keluarga dan menangis.
Faisal : "seketika faisalpun terdiam memikirkan ucapan bibi yang membuat faisal kefikiran dengan nazwa.
oh yasudah nanti saya usahain untuk telfon nazwa dan pulang cepet yah bi."
Bibi : " "Oh iya den. yasudah den bibi tutup telfonnya yah! Assalamu"alaikum den"
Faisal : "Wa'alaikumsalam."
setelah mendapatkan telfon dari bibi, faisalpun merasa tidak tenang karna terus saja kefikiran Nazwa. di satu sisi faisal terus saja menghubungi Nazwa namun tak kunjung di angkat oleh Nazwa membuat faisal semakin kuatir.
tak fikir panjang faisalpun bergegas keluar ruangan tempat dia bekerja, menuju parkiran.
faisal pun kini menstater motor dan melajukanya ke rumah nazwa.
sesampainya di rumah nazwa, faisalpun langsung menekan bell pintu. tak lama bibi pun membukanya.
"Aasalamu'alaikum, dimana nazwa bi ?
"Wa'alaikumsalam non nazwa tadi sih ada di balkon atas den.
faisalpun langsung bergegas menaiki anak tangga dan menghapiri Nazwa. dan benar saja apa yang tadi dikatakan bibi, kalo istrinya sedang melamun sembari menatapi sebuah bingkai kecil.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
Lanjut episode 3 tapi jangan Lupa LIKE DAN KOMEN pokokknya kudu.
karna komen dan like kalian sangat berarti untuku.semakin banyak yang komen semakin semangat juga untuk lanjutin kisah ini.
IG.Ayyana haoren
HAPPY READING
faisalpun langsung bergegas menaiki anak tangga dan menghapiri Nazwa. dan benar saja apa yang tadi dikatakan bibi, kalo istrinya sedang melamun sembari menatapi sebuah bingkai kecil.
kini faisalpun kembali memutarkan tubuhnya dan bergegas turun kelantai 1 untuk mengambil makanan dan minuman dan menyimpanya ke atas nampan.
kini faisal pun kembali menaiki anak tangga dan menghampiri Nazwa
"Aasalamu'alaikum." ucap ka faisal.
namun salam nya tidak di balas oleh Nazwa. kini ka faisalpun kembali mengucap salam pada nazwa dengan nada yang sedikit lebih dinaikan.
"Aasalamu'alaikum."
seketika nazwapun memutar tubuhnya dan menatap ka faisal
"Wa'alaikumsalam, ka faisal" ucap nazwa sembari menatap suaminya karna kaget.
"ini masih siang kenapa sudah pulang?"tanya nazwa
"Bagaimana ka faisal tidak pulang sedangkan bibi menelfon, dan bilang kamu sulit banget di suruh makan dan seharian murung. ayo sekarang makan! " ucap ka faisal yang sudah duduk di sebelah nazwa
"tidak ka, Nazwa tidak lapar. "
"sampai kapan Nazwa akan bilang seperti itu? sudah hampir empat hari Nazwa bilang tidak lapar."ucap ka faisal
"tapi Nazwa memang tidak lapar ka!! "ucap nazwa kembali menegaskan
"yasudah gak usah makan sekalian, Nazwa pengen nya mati kan nyusul orang tua kamu. terus ninggalin ka faisal sendirian begitu saja. kenapa gak sekalian aja bunuh depan orang banyak biar mereka tau kalo kamu adalah wanita lemah dan prustasi." ucap ka faisal dengan nada tinggi
" ka faisal kenapa bilang seperti itu? "ucap nazwa lirih dengan butiran bening yang sudah mengalir
" yah karna itu yang kamu mau makanya kaka bilang seperti itu. kamu pengen mati sia-sia terus ninggalin kaka sendirian. nazwa gatau kan gimana sayang nya kaka sma nazwa sampe kaka belain pergi dari kantor dan ninggalin kerjaan yang numpuk. karna kefikiran nazwa terus, nazwa juga gatau gimana rasanya kaka takut kehilangan Nazwa, kamu juga gatau gimana sakitnya hati kaka setiap hari kamu nangis namun ka gak bisa jadi obat buat kesedihan kamu."ucap ka faisal tegas
Nazwa hanya bisa terdiam dan menundukan kepalanya mendengar ucapan ka faisal. karna ini pertama kali nazwa melihat sisi tegas dan sisi marah ka faisal.
"maafin Nazwa ka. nazwa sungguh minta maaf."ucap nazwa lirih
"faisal terdiam sesaat mendengar ucapan istrinya, lalu faisal mengangkat dagu nazwa perlahan dan memegang kedua pipinya oleh kedua tanganya.
"nazwa, bukan hanya nazwa yang sedih dengan kepergian ibu dan ayah.namun kaka juga sakit melihat istri kaka yang serti ini. jangan di ulangi lagiyah, nazwa faham kan maksud kaka."ucap ka faisal dengan lembutnya. nazwa pun mengangguk tanda mengerti dengan ucapan suaminya.
"seketika faisal langsung memeluk nazwa. dan nazwa kini membals pelukan ka faisal untuk pertama kalinya.
"maafin kaka karna sudah marah pada nazwa, sungguh kaka gak bermaksud untuk bicara seperti itu. kaka sayang sama nazwa, kaka juga gamau kehilangan nazwa. jangan berfikir kalo nazwa hidup sendirian di dunia ini. ada ka faisal yang akan selalu sayang dengan nazwa begitupun keluarga kaka. dan teman-teman nazwa juga yang menyayangi dengan tulus." ucap ka faisal sembari memeluk istrinya
"maafin nazwa ka, karna sudah jadi orang yang egois yang hanya memikirkan diri sendiri.sungguh nazwa gak bermaksud untuk membuat ka faisal kuatir." ucap nazwa lirih
kini ka faisalpun melepas pelukanya dan mengusap air mata istrinya.
"sekarang de makan yah! biar kaka suapin." ucap ka faisal
nazwa pun mengangguk dengan apa yang di ucapkan ka faisal. kini ka faisal mulai menyuapi nazwa perlahan.
dulu aku hanya bisa mendengar cerita khadijah tentang sosok ka faisal yang selalu menjadi pahlawan buat dia. namun nazwa juga pernah bilang padaku, kalo ka faisal marah maka sesisi rumah terdiam bukan karna dia pemarah melainkan dia punya jiwa pemimpin dan tegas. karna dibalik itu ka faisal adalah seorang lelaki yang penyayang. dan sekarang aku benar-benar menyadarinya. ka faisal memang tidak seromantis lelaki lain tapi namun dia lelaki yang penuh dengan kasih sayang."guman nazwa dalam hati
"maafin nazwa ka."ucap nazwa sembari makan
namun ka faisal kini membalas ucapanku dengan senyuman yang mengembang.sampai pada akhirnya pada suapan terakhir. dan ka faisal menyodorkan air putih.
"alhamdullilah. habis juga kan kalo di paksakan" ucap ka faisal sembari tersenyum
akupun membalas ucapanya dengan senyuman kembali. kini ka faisal menyuruhku untuk beristirahat di kamar.
"yaudah kaka ke bawah dulu yah nyimpen ini."ucap ka faisal lalu membawa piring kotor dan gelas ke bawah. kini akupun memasuki kamar dan duduk di kursi tak lama ka faisal datang sembari membawa leptop.
"Nazwa sudah sholat juhur belum?"tanya ka faisal
nazwa hanya menggelengkan kepala mengisyaratkan belum sholat.
"yasudah kita sholat berjamaah yah." ucap faisal
kini kamipun mengambil air wudhu secara bergantian.
ini adalah pertama kalinya untuk kami sholt berjamaah berdua seperti layaknya suami istri.
setelah selesai sholat ka faisal menyuruhku untuk beristirahat sedangkan dia memilih duduk di kursi dan sibuk dengan leptop nya.
dulu aku berfikir apa kerjaan ka faisal kenapa saat adiknya membutuhkanya dia selalu bisa datang dan selalu ada. sampai sampai aku iri pada waffa karna dia begitu di sayang oleh kakak-kakak nya. dan sekarang aku mengetahuinya satu persatu. gumam nazwa dalam hati..
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
Gimana, kalian suka gak. jangan hanya baca yah tolong like dan komen juga untuk kelangsungan novel ini. dan trimakasih untuk kalian yang sudah setia dengan novel-novelku.
"I ❤ U."
IG. AYYANA HAOREN YUK FOLLOW
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!