NovelToon NovelToon

Menjadi Janda Karena Janda.

EPISODE 1. AWAL

‘’ Assalamualaikum… ‘’ Ucap sofia, masuk kedalam rumah yang cukup sederhana.

‘’ Dari mana saja kamu, Jam segini baru pulang? ‘’ Hardik Ilham, di ambang pintu.

Sofia membuang nafasnya pelan ‘’ Di jawab dulu kang, salamnya. Baru nanya ‘’ Tegur Sofia.

‘’ Sudah jangan banyak omong kamu. Darimana? Jangan bilang, kalo kamu habis dari rumah umi dan abi? orang tua yang gak punya akhlak itu! ‘’

‘’ Aku memang habis dari sana. Kemarin abi jatuh dan tadi baru di bawa ke puskesmas ‘’ Jawab Sofia, berjalan kedapur lalu membuka makanan yang ia bawa dari rumah kedua orang tuanya.

Ilham mengikuti langkah sofia ‘’ Alah, pasti itu akal-akalan kamu saja. Karena kamu ingin mempermalukan aku di depan mereka! ‘’ Tuduh ilham ‘’ Kalian sudah terbiasa menghina aku dan keluargaku ‘’

‘’ Apa lagi abang kamu itu. Dia tidak bosan-bosannya menanyakan soal pekerjaan ‘’ Lanjut ilham.

‘’ Astagfirullah.. Jaga perkataan akang. Kami tidak pernah merendahkan akang apa lagi sampai menghina ‘’ Ucap sofia ‘’ Wajar saja, jika bang dafi  selalu menanyakan pekerjaan akang. Selama ini, akang hanya kerja serabutan yang upahnya tidak seberapa! Bahkan hasil kerja akang malah akang berikan kepada ibu ‘’

Tidak pantas memang jika seorang istri meninggikan suaranya di depan suami, namun apa daya jika ilham tidak bisa di bawa ngomong baik-baik. alhasil Sofia terbawa emosi.

‘’ Jadi sekarang kamu mau perhitungan dengan ibu? ‘’ Ilham mencekik leher sofia.

‘’ Uhuk.. akang lepass… ‘’ Lirih sofia, yang mulai kehabisan nafas.

ilham mendorong sofia ke ujung meja makan, tanpa membantu ilham langsung meninggalkan sofia yang sedang kesakitan.

Air mata sofia sudah tidak bisa di bendung lagi. Sakit, sakit sekali. Selama menikah dengan ilham tidak ada  keharmonisan, yang ada siksaan dan juga luka hati yang tidak bisa di obati.

Dulu ilham sangat baik, manis perhatian dan juga pekerja keras. makanya sofia menerima pinangan ilham, namun setelah menikah beberapa bulan, sikap ilham berubah drastis. Ilham berubah menjadi ilham yang pemalas, sekalinya kerja pasti hasil kerjanya di berikan kepada ibu ilham.

Untungnya Sofia adalah seorang guru honorer, walaupun gajinya tidak besar tapi alhamdulillah cukup untuk makan sehari-hari.

Selama ini sofia memendam semua perlakuan ilham dan juga ibu kepada dirinya. Sofia tidak ingin abi ataupun umi mencemaskan pernikahannya.

Yang umi dan  abi tau, jika sofia bahagia menikah dengan ilham. Karena sofia tidak pernah menceritakan keburukan ilham kepada umi dan abi.

Lelah menangis, sofia berdiri lalu pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Sofia hanya bisa mengadu kepada sang maha pencipta.

Hari semakin malam, belum ada tanda-tanda kepulangan ilham. Sofia, duduk di kursi meja makan menatap makanan yang ia masak.

‘’ Kang ilham kemana ya, ko belum pulang ‘’ Gumam sofia, melirik kearah pintu depan. ‘’ Apa kang ilham di rumah ibu ya ‘’ Sofia mengambil hp lalu menghubungi ibu mertuanya.

Bukannya memberi tau dimana keberadaan ilham, ibu mertuanya itu malah tertawa puas karena ilham tidak ada di rumah bahkan ibu sampai mendoakan yang tidak baik terhadap rumah tangga ilham dan juga sofia.

Jahat memang. Tapi itulah ibu mertuanya.. sikapnya sangat sombong dan juga angkuh. Padahal apa yang sudah di berikan ilham kepada sofia? Tidak ada.  Rumah yang di tempati sofia ini adalah hadiah pernikahan dari umi dan juga abi. Ilham hanya numpang hidup.

Walaupun hati sofia terasa dongkol dengan ucapan ibu mertuanya tapi tetap saja sofia khawatir dengan ilham yang belum juga pulang. Sejahat-jahatnya ilham, tetap saja ilham adalah suami sofia. Tidak mungkin sofia mengabaikan ilham.

Sejam.. dua jam.. ilham masih belum pulang. Kedua mata sofia sudah sangat mengantuk bahkan ia sempat ketiduran di meja makan.

Brak.. brak.. brak….

‘’ Sofiiaaa.. buka pintu!! ‘’

‘’ Kang ilham ‘’ Sofia langsung berlari kearah pintu depan.

Ceklek…

Kedua bola mata sofia membulat sempurna, melihat ilham yang sedang di bopong oleh temannya.

EPISODE 2. TANDA MERAH DI LEHER ILHAM.

‘’ Astagfirullah kang.. akang kenapa? ‘’ Sofia langsung membantu ilham masuk kedalam rumah.

" Neng lina, harus joget lagi depan akang.. nanti akang kasih tips " Ucap ilham kepada wanita itu.

Lina langsung tersenyum manis kepada ilham " Tenang aja kang.. neng pasti puasin akang " Jawab Lina tanpa ada rasa malu.

Sofia kaget bukan main mendengar perkataan suami dan juga wanita ini.

Melihat kondisi ilham yang terlihat sedang mabuk parah membuat Sofia menahan emosinya. wanita berpakaian mini yang di panggil Lina itu, bahkan terlihat sempoyongan.

" Akang habis darimana, dan siapa wanita ini? " Tanya sofia.

‘’ Sudah jangan banyak Tanya, bawa aku ke kamar ‘’ Pinta ilham dengan suara yang begitu pelan.

Ketika sofia hendak membawa ilham kedalam kamar, wanita yang bersama ilham tadi pun hendak ikut namun di cegah oleh sofia. ‘’ Maaf mbak, lebih baik mbak pulang saja. Ini sudah larut malam dan terimakasih sudah mengantarkan kang ilham ‘’ Kata sofia " dan satu lagi. jangan ganggu suami orang, jika masih mengganggu maka aku tidak akan tinggal diam " Ucap dingin sofia kepada wanita itu.

Sofia membawa ilham kedalam kamar, baju ilham pun sudah sofia ganti. Ada hati yang terasa di tusuk duri ketika menggantikan pakaian ilham, tanda merah di dada dan juga leher membuat sofia memukul dada ilham.

Ilham yang sedang mabuk, hanya bisa tidur tanpa merasakan pukulan sofia.

Entah apa kekurangan sofia, cantik, baik, ramah dan juga pintar. Tapi entah apa yang di cari oleh ilham.

PAGI HARI.

Sofia baru saja menghangatkan masakan yang semalam tidak jadi di makan, dari pada mubazir lebih baik sofia hangatkan toh masih layak untuk di makan.

‘’ Kepalaku sakit banget, buatkan teh madu ‘’ Titah ilham, duduk di kursi meja makan tanpa ada rasa bersalah.

‘’ Semalam darimana kang dan siapa wanita itu? ‘’ Cecar sofia, setelah memberikan teh madu.

Ilham hampir saja tersedak oleh minumannya ‘’ Uhuk… apa yang kamu maksud! Wanita mana? Jangan ngaco kamu ‘’ Sanggah ilham dengan gugup.

‘’ Tidak perlu bohong kepadaku kang.. jika memang aku bukan istri yang baik buat akang, kenapa akang tidak pulangkan aku kepada keluargaku ‘’ Kata Sofia langsung.

‘’ Jawab jujur kang. Apa yang membuat akang tidak puas kepadaku? Dan apa yang akang cari dari wanita itu? ‘’ Lirih Sofia.

Ilham melirik sofia ‘’ Ok baik.. baik.. aku mengaku salah, semalam aku khilaf. Jadi aku minta kepadamu untuk tidak membicarakan soal perceraian kepadaku ‘’ Pinta ilham. Ilham meraih tangan sofia ‘’ Maafkan akang.. akang tidak bisa jauh dari kamu. Akang janji, akang akan berubah dan tidak akan menemui wanita itu lagi ‘’

Sebenarnya sofia juga tidak ingin ada perceraian, karena pernikahan bukanlah sebuah permainan. Sofia ingin menikah sekali seumur hidup.

Sofia menganggukkan kepalanya pelan ‘’ Jangan ulangi lagi kang.. kalo akang sampai ulangi lagi, maka siap-siap akang keluar dari rumah ini ‘’ Sofia, pergi meninggalkan ilham di meja makan.

Ilham melihat punggung sofia yang semakin jauh, senyum tipis terukir di bibir ilham.

Hari semakin siang, sofia memetik sayuran di kebun belakang. Tadi sebelum ilham pergi mencari kerja, ilham meminta sofia mengambil sayuran untuk mereka bawa kerumah ibu.

Dengan senang hati, sofia menuruti keingan suaminya. Bagaimana pun sofia ingin menjalin hubungan baik dengan ibu. Ya walaupun sofia juga tidak yakin apa mertuanya itu akan bersikap baik kepada dirinya.

‘’ Sayur bayam sudah, cabai, tomat, buncis, kacang panjang dan juga sawi pun sudah. Tinggal aku cuci ‘’ Ucap Sofia, membawa sayuran kedalam rumah dan segera membersihkannya.

Usai membersihkan sayuran, sofia pergi menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim. Setelah itu, ia langsung bersiap menunggu kepulangan ilham.

EPISODE 3. RUMAH MERTUA.

Sore ini Sofia dan ilham pergi ke rumah ibu dengan menggunakan sepeda motor. mereka datang tidak dengan tangan kosong, sofi membawa sayuran yang ia petik tadi siang. karena ibu sangat suka dengan sayuran segar.

" Assalamu'alaikum bu.. " Sapa sofia, dengan ramah. sofia langsung mencium punggung tangan ibu " Bu, bagaimana kabarnya sehat? " Tanya sofia dengan sopan.

Ibu menepis tangannya, memberikan tatapan tidak suka kepada sofia. " Ilham, kenapa kamu membawa wanita kampung ini kesini? kamu taukan jika ibu tidak menyukainya! " Ucap Ibu membuang muka kearah lain.

Sofia meremas tas yang ia genggam. sebegitu bencinya ibu kepada Sofia.

" Ibu.. jangan begitu dong. Sofia inikan istriku bu, mau sampai kapan ibu tidak suka kepada sofia? " Ilham meraih tangan ibu, mengelus lengan tangan sang ibu dengan lbu. " Lihat tuh, sayuran yang tadi aku petik buat ibu. masih segar-segar " Bujuk ilham.

Sofia mendengar ucapan suaminya hanya bisa diam, tanpa membantah.

" Kamu memang anak ibu yang paling baik. tidak seperti wanita kampung itu, bisanya hanya menyusahkan saja " Hardik ibu.

" Sudah, sudah. ayok kita masuk " Bujuk ilham kepada ibu, dengan memberi kode kepada Sofia agar ikut masuk kedalam rumah.

Rumah sederhana, tidak terlalu luas dan tidak kecil juga. cukup untuk ibu tempati seorang diri.

Sofia, ilham dan ibu. Duduk di ruang tamu. Terlihat sekali jika kehadiran sofia tidak di ingin kan oleh ibu, tidak ada obrolan di antara sofia dan ibu, yang ada ibu selalu memuji putra satu-satunya itu.

‘’ Bagaimana, apa kamu sudah mendapatkan pekerjaan? ‘’ Tanya Ibu.

‘’ Belum bu, kan aku baru masukin lamaran ‘’ Ucap ilham, membuang nafasnya pelan ‘’ Andai saja aku tidak memiliki kewajiban untuk menafkahi sofia, mungkin aku akan terus berdiam diri di rumah dan di manjakan oleh ibu’’

Ibu melirik kearah sofia dengan tatapan sinis ‘’ Sudah ibu bilang, jangan menikah dengan orang kampung. Ginikan jadinya. Ibu menyekolahkan kamu tinggi-tinggi bukan untuk menikahi nya ‘’ Sindir ibu.

‘’ Bu, aku sangat mencintai sofia, sofia itu cinta pertamaku ‘’

‘’ Makan tuh cinta pertama.. lihatlah, kamu jadi semakin kurus dan kucel karena tidak di rawat oleh wanita itu ‘’ Oceh ibu ‘’ Dia itu tidak bisa apa-apa bahkan mengurus kamu pun tidak becus. Dia hadir hanya menjadi benalu ‘’

Sofia melirik mertua dan juga suaminya. ‘’ Maaf bu, segala sesuatu itu butuh uang. Selama ini kang ilham hanya berdiam diri di rumah, semua kebutuhan rumah dari aku. bahkan beli celana dalam kang ilham saja dari uangku. Aku bangun pagi, menyiapkan sarapan, lalu pegi mengajar sepulang mengajar masih harus masak untuk kang ilham. Lalu apa yang sudah di lakukan kang ilham kepadaku? ‘’ Tanya Sofia ‘’ Jika aku benalu, lalu kang ilham apa? ‘’ Lanjut sofia.

Niat hati datang ke sini untuk medekatkan diri kepada ibu, namun ternyata sofia malah di anggap benalu.

‘’ Jika akang masih ingin di sini silahkan saja. Aku mau pulang ‘’ Kata Sofia berdiri

‘’ Akang masih kangen sama ibu ‘’

Sofia membuang nafasnya ‘’ Baiklah kalo begitu aku pulang. Assalamualaikum.. ‘’ Sofia langsung meninggalkan kediaman mertuanya.

Sepertinya ilham benar-benar masih merindukan ibunya, sehingga mengabaikan sofia yang pulang seorang diri. Padahal hari sudah semakin malam dan gelap.

‘’ Lihatlah, yang kamu bilang cinta pertama! Dia sangat tidak sopan ‘’

‘’ Sudah bu, abaikan saja.’’

‘’ Kamu ini kalo di kasih tau bebal sekali. Malam ini kamu tidak perlu pulang, tidur di sini saja ‘’

Ilham mengusap tangan ibu ‘’ Aku harus pergi bu, lain kali saja aku menginap ‘’ Kata Ilham ‘’ Tapi sebelum pergi, ibu kasih aku uang dulu dong ‘’ Bujuk ilham.

Ibu langsung membuka dompet dan memberikan beberapa lembar kepada ilham ‘’ Jangan di kasih kepada istrimu, gunakan uang ini untuk kamu bersenang-senang ‘’

‘’ Siap bu. Ibu memang yang terbaik ‘’

Sedangkan di jalan, sofia sedang kebingungan harus pulang menggunakan apa. Tidak ada angkot ataupun tukang ojek.

‘’ Aduh gimana ini, gimana cara aku pulang ‘’ Gumam sofia.

Tit.. tit….

Sofia menyempitkan kedua matanya ketika ada mobil yang terhenti di depannya ‘’ Abang.. ‘’

‘’ Kamu sedang apa di sini sendirian, mana suami kamu? ‘’ Tanya Bang dafi.

" Abang pakai mobil siapa? " Tanya sofia ‘’ Aku habis dari rumah ibu mertua bang, ini mau pulang tapi gak ada kendaraan ‘’

Wajah bang dafi terlihat sangat kesal ‘’ Ayok masuk, abang antarkan kamu pulang ‘’ Ajak bang dafi.

Sofia masuk kedalam mobil, sofia tidak tau jika ternyata di dalam mobil ada teman abang nya. Sofia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pelan.

‘’ Dia teman abang dari kota, untuk beberapa hari ini akan menginap di rumah abi ‘’ Ucap bang dafi, seolah tau apa yang ada di pikiran adiknya.

‘’ Oh ‘’ Sofia hanya ber_oh ria.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!