NovelToon NovelToon

LIU FENG - BATTLE OF GODS

Battle of Gods - Chapter 1

Malam itu, di kota kekaisaran Tian Ya Benua Bintang Biru, wilayah timur.

Seorang pria berjubah putih emas berdiri dengan segala amarah yang membakar dada. Dia adalah Liu Feng, seorang pemuda yang di akui oleh semua praktisi alam manusia sebagai penguasa alam manusia.

Liu Feng melesatkan serangan yang sangat begitu dahsyat. Tinju emas cemerlang di langit. Menggunakan seluruh kekuatannya kedalam tinju emas, Liu Feng menyerang kaisar iblis Han Gui.

Sang kaisar iblis Han Gui sangat dibuat begitu terkejut! Ia tidak pernah menyangka, seorang manusia fana mampu berkultivasi hingga ke tahap seperti itu. Bahkan, mempunyai kekuatan yang bahkan tidak banyak dewa yang mampu menandinginya.

Melihat tinju emas yang cemerlang di langit! Kaisar iblis Han Gui merasa, jika ia menerima serangan itu, mungkin ia akan binasa.

Membuat kaisar iblis Han Gui pun segera terbang di langit, kemudian ia membuka ruang kehampaan untuk segera melarikan diri.

Namun, sebuah pedang tajam melesat dengan cepat. Membuat kaisar iblis Han Gui segera bergerak untuk menghindarinya.

Di bawah! Qin Yue berdiri dengan tubuh yang sangat lemas, bahkan ia tidak lagi dapat berdiri dengan tegak. Darah itu melumuri seluruh tubuhnya, mengalir membasahi wajahnya. Bahkan rambut hitam itu terlihat lengket, semua dilapisi darah segar yang mulai mengeras. Dengan sisa-sisa tenaganya, ia melemparkan pedang di tangannya, untuk menahan kaisar iblis Han Gui yang hendak melarikan diri.

"Sial!" ucap kaisar iblis Han Gui sembari mengepalkan kedua telapak tangannya.

Namun, ketika kaisar iblis Han Gui hendak kembali terbang untuk memasuki ruang kehampaan. Tinju emas cemerlang mendarat tepat di tubuhnya.

"Blam!" tinju emas menghantam tubuh kaisar iblis, membuat ledakan supernova yang menghancurkan seluruh wilayah kota kekaisaran.

Langit seolah-olah runtuh, ruang hampa muncul dimana-mana. Permukaan tanah datar tidak lagi datar, semua terlihat seperti puing-puing bebatuan yang bertumpuk. Hujan turun dengan begitu deras, namun api menyala dimana-mana.

Kaisar iblis yang terkena hantaman telak, ia terjatuh dan tertimbun di permukaan tanah yang telah hancur.

Kaisar iblis bangkit, keluar dari tumpukan tanah bebatuan bercampur mayat-mayat dari dua pasukan yang telah gugur.

Saat itu, sebelah tangannya telah hancur, bahu itu meneteskan darah hitam dalam jumlah banyak.

Kaisar iblis menggeram kesakitan, ia memegangi tangan kirinya yang telah putus.

Di langit, sang penguasa alam manusia, Liu Feng melayang di udara. Menjadikan udara sebagai pijakannya. Liu Feng menatap dengan segala kebencian, dendam, dan amarah yang semakin memuncak.

Di tangan kanannya, bunga teratai berputar dan berputar semakin kencang. Memancarkan lima warna element yang sangat begitu menakutkan dan kuat.

Liu Feng berkata, "Matilah!" satu kata itu terdengar menggema di langit kota kekaisaran yang telah hancur. Bersamaan disaat ia mengatakan itu, bunga teratai lima warna di lemparkannya dengan kekuatan puncaknya.

Untuk sekali lagi, langit malam yang gelap kini begitu terang bahkan cemerlang dengan lima warna seperti pelangi menerangi langit malam kota kekaisaran.

Bunga teratai berputar dan berputar, ia bergerak lurus mengarah kepada kaisar iblis yang tengah berdiri di atas permukaan tanah yang telah hancur.

Disetiap pergerakan bunga teratai lima warna, membuat seluruh wilayah kembali berguncang.

Bebatuan, tanah, melayang di udara. Pohon-pohon tumbang, binatang-binatang monster melarikan diri.

Kota kekaisaran yang telah hancur, kembali berguncang. Gempa bumi itu seolah-olah menghancurkan dunia.

Kaisar iblis Han Gui, tidak pernah menyangka bahwa sosok Liu Feng sekuat ini. Namun, ia menggunakan kekuatan kehidupannya sendiri untuk membuat sebuah pertahanan dan menghadapi serangan bunga teratai lima warna, yang saat itu tengah mengarah ke arahnya.

Kaisar iblis Han Gui menggambar tanda tangan. Seketika sosok iblis besar bertanduk dua dalam wujud spiritual muncul di belakangnya. Itu sangat besar, bahkan tingginya mungkin lebih dari dua puluh meter.

Iblis itu meraung, membuat tekanan udara yang sangat dahsyat.

Namun, bunga teratai lima warna tetap tenang dan terus mengarah kepadanya.

"Sial!" ucap kaisar iblis Han Gui, dengan raut wajahnya yang begitu panik.

Ia segera untuk membuat penghalang, dan melancarkan tinju iblis untuk menghadapi bunga teratai lima warna.

"Blam!" ledakan yang sangat besar kembali terjadi.

Dampak ledakan membumbung tinggi ke langit, cemerlang dan cemerlang. Tidak ada satupun pengelihatan selain melihat luapan ledakan yang sangat begitu mengerikan.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi setelah itu!

Ledakan besar membuat semua orang terhempas dengan sangat kuat, bahkan semua orang kehilangan kesadarannya sendiri, dan sebagian orang kehilangan nyawanya.

Bahkan, kaisar iblis Han Gui tidak dapat di pastikan. Apakah ia masih hidup, apakah ia telah tertelan oleh ledakan yang sangat dahsyat.

Saat itu, satu minggu setelah ledakan besar menghancurkan seluruh wilayah timur.

Penguasa Alam Manusia 'Liu Feng' bertekuk lutut di atas permukaan tanah yang telah hancur.

Selama satu minggu, ia tidak bergerak, ia tidak tertidur, ia tidak melakukan sedikitpun pergerakan.

Namun, ia tetap sadar, kedua matanya sayu, menatap kebawah, menyapu permukaan tanah yang hancur, retak, berkeping-keping.

Pasukan kekaisaran harimau suci dari wilayah selatan, pasukan Ratu Utara, pasukan kekaisaran wilayah barat. Mereka akhirnya tiba di Medan peperangan.

Namun, mereka terlambat, dan pertempuran benar-benar telah berakhir.

Kaisar Wen Xiao melihat Liu Feng. Dia pun segera berlari untuk menghampirinya. Ketika ia berlari, armor besi itu bersuara, "Prak, prak, prak"

Gadis darah Yun Xiao tergeletak tak sadarkan diri, ia berpegangan tangan dengan Qin Yue, yang juga dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Saudara Liu Feng, apa yang terjadi?" tanya kaisar Wen Xiao dengan sangat begitu panik.

Namun, Liu Feng tidak berkata sepatah katapun, ia tidak menjawab pertanyaan kaisar Wen Xiao.

Bahkan, tatapannya terus menuju kebawah, seolah-olah jiwanya kosong. Seluruh tubuhnya lemas.

Kaisar Wen Xiao pun mengangkatnya, dan menggendongnya di punggungnya. Lalu, ia berteriak kepada pasukannya untuk membawa semua orang yang masih hidup.

Ratu Utara Bing Ling bersama Kaisar Baili Chu Qin dari kekaisaran Jia Ling. Mereka dibuat terkejut, kedua matanya terbelalak, melihat Medan pertempuran yang hancur dan itu sangat mengerikan.

"Pertempuran macam apa yang sebenarnya telah terjadi di tempat ini!" kata Baili Chu Qian dengan sangat begitu terkejut. Kedua matanya melotot, melihat seluruh area di sekelilingnya yang telah hancur.

Ratu es Bing Ling berjalan selangkah kedepan, lalu ia berkata. "Ini bukan lagi pertarungan yang dapat kita ikuti. Dewa! Iblis! Ternyata mereka sangat begitu mengerikan." ujar ratu es Bing Ling dengan nada yang sangat dingin.

Battle of Gods - Chapter 2

Lima tahun telah berlalu.

Kota Kekaisaran Tian Ya telah benar-benar hancur. Semua rakyat kekaisaran Tian Ya, kini melanjutkan hidupnya di wilayah selatan, kekaisaran Harimau Suci. Dibawah kepemimpinan Kaisar Wen Xiao.

Namun, semua orang telah mengetahuinya. Para kaisar di tiga kekaisaran yang tersisa, mereka hanyalah pemimpin wilayah. Penguasa alam manusia ia lah Liu Feng. Semua orang telah benar-benar mengakuinya.

Di sebuah taman, di istana kekaisaran Harimau Suci.

Seorang anak kecil berusia empat sampai lima tahunan berlari riang. Anak laki-laki itu nampak sangat ceria, ia berlari di atas rumput yang hijau. Berlari ke arah wanita cantik yang tengah duduk di bangku taman.

Ketika anak itu berlari, wanita itu memasang senyum yang manis diwajahnya. Saat itu, angin berhembus kencang, mengibaskan rambut panjangnya yang hitam. Gaun putih seputih salju menyelubungi tubuhnya, kulitnya putih seputih salju Utara, kedua matanya hitam legam bagaikan air musim gugur.

Anak laki-laki itu melompat, menempatkan tubuhnya di pelukan wanita itu.

Wanita itu adalah Chu Yin, istri Liu Feng! Dan anak laki-laki itu adalah Chu Feng, anak Liu Feng dan Chu Yin.

Lima tahun yang lalu, ketika Liu Feng dalam pertarungan di kota kekaisaran Tian Ya. Chu Yin tengah mengandung anak dari Chu Feng.

Namun, selama lima tahun terakhir ini, Liu Feng selalu mengasingkan diri. Saat ini ia diketahui berada di reruntuhan pulau naga, dan tak pernah kembali. Namun, tidak ada seorang pun yang berani untuk mengganggu masa pengasingannya.

Kegagalannya untuk mempertahankan kedua sosok penting didalam hidupnya, membuat Liu Feng sangat begitu terpukul.

Selama lima tahun kebelakang, tidak ada yang pernah tahu apa yang dilakukan oleh Liu Feng di reruntuhan pulau naga. Suatu pulau di wilayah kuno yang telah tidak terjamah oleh manusia selama ratusan ribu tahun.

Dimana pulau itu merupakan tempat persembunyian para ras naga terdahulu, disaat era Pangeran Naga Xiao Xuan.

Hari itu, getaran hebat mengguncang istana kekaisaran Harimau Suci. Membuat semua orang keluar dari ruangan, rumah, istana, dan semua orang berhenti melakukan aktivitasnya.

Mereka tidak dapat tidak mengangkat kepalanya ke atas menatap langit.

Sosok yang begitu kuat muncul di langit, diiringi dengan retakan ruang yang memperlihatkan ruang hampa yang besar.

Seketika, ruang hampa itu kembali tertutup, langit kembali seperti semula. Namun angin tiba-tiba berhembus kencang, bahkan itu sangat kencang walaupun hanya satu hembusan.

Satu hembusan angin itu membuat semua orang merasa sangat begitu tertekan, namun mereka tidak takut. Melainkan semua orang tersenyum, kemudian bersorak riang, berteriak meneriakkan kata: "Tuan penguasa telah kembali!" semua orang bersorak menyambut kedatangan Liu Feng.

Namun, raut wajah Liu Feng masih memendam kesedihan yang begitu mendalam. Itu tidak dapat ia sembunyikan! Kesedihan, kegetiran tergambar jelas diwajahnya. Walaupun ia sesekali memaksa untuk tersenyum kepada seluruh rakyat kekaisaran Harimau Suci.

Hingga, pandangan Liu Feng pun tertuju kepada seorang wanita dan juga seorang anak kecil yang tengah berada di sebuah taman istana kekaisaran Harimau Suci.

Liu Feng pun segera turun dari langit, ia terbang dengan seberkas cahaya keemasan yang cemerlang.

"Suamiku ... selamat datang kembali!" sambut Chu Yin sembari menahan tangisnya.

"Yin'er, aku pulang!" ucap Liu Feng dengan nadanya yang rendah. Dan segaris senyum tergambar di bibirnya.

Chu Yin segera menjatuhkan tubuhnya di pelukan Liu Feng, memeluk Liu Feng dengan sangat erat. Di pipinya, air mata itu terus mengalir membasahi kedua pipinya. Chu Yin benar-benar tidak dapat menahan air matanya, namun anak kecil itu tiba-tiba memegang gaun Chu Yin sembari berkata, "Ibu ... siapa paman ini?" tanya anak laki-laki itu dengan sangat polos.

Chu Yin pun melepaskan kedua tangan yang tengah memeluk Liu Feng, ia pun segera menurunkan tubuhnya, mencondongkan tubuhnya sembari memegang kepala anak itu. "Feng'er, beri salam kepada ayahmu!" ucap Chu Yin dengan perasaan yang sangat begitu bahagia.

"Feng'er!" Liu Feng berkata dengan sangat begitu penuh tanda tanya, pandangannya tertuju menatap anak laki-laki dihadapannya.

"Suamiku, dia adalah anak kita. Maafkan aku memberinya nama tanpa persetujuan darimu, aku memberinya nama Chu Feng!" ucap Chu Yin. Ketika ia berbicara, ia sembari menghapus air matanya.

Liu Feng tidak bisa untuk tidak menjatuhkan air matanya, ia pun segera menurunkan tubuhnya, hingga ia pun jongkok, membuat wajahnya sejajar berada di depan dengan anak laki-laki itu.

Dengan begitu polos, anak laki-laki itu menatap Liu Feng sembari berkata: "Ayah!"

Seketika Liu Feng pun memeluk anak itu, "Ma– maafkan ayah, Feng'er!" ucapnya sembari menjatuhkan air matanya.

Didalam pikirannya, Liu Feng berpikir 'Aku gagal untuk menahan para dewa membawa Dewi Yun Xian dan juga Dewi Ning. Bahkan, aku pun tidak mengetahui bahwa anakku telah tumbuh hingga seperti ini'

Anak itu terlihat sangat senang, ia berteriak, meneriakkan kata: "Yey, akhirnya ayah pulang!"

Chu Yin pun tersenyum bahagia, air mata yang mengalir membasahi wajah, hidung, dan bibirnya yang tipis berwarna merah merona. Air mata itu benar-benar membanjiri wajahnya.

Akhirnya, mereka pun berkumpul sebagai keluarga yang lengkap. Hingga di langit, sang ratu es Bing Ling dan juga Kaisar Baili Chu Qian melayang di udara. Mereka baru saja tiba di kekaisaran Tian Ya.

Lalu, Qin Yue dan Yun Xiao datang, setelah mereka mengetahui bahwa Liu Feng telah kembali.

Yun Xiao terbang di udara, melihat Liu Feng di bawah, ia pun berkata "Kak, akhirnya kamu kembali!" ucapnya sembari menjatuhkan tubuhnya dan memeluk Liu Feng.

Namun, anak itu tiba-tiba menarik tangan Yun Xiao sembari berkata "Bibi Yun, dia adalah ayahku, kamu tidak boleh memeluknya!" ucapnya dengan sangat polos, namun jelas ia tidak mengijinkan Yun Xiao memeluk Liu Feng.

Seketika, semuanya pun tertawa ketika mendengar anak kecil itu bertingkah seperti itu.

"Ha! Ha! Ha! Bocah kecil ... bagaimana jika bibi Yue yang memeluk ayahmu!" ucap Qin Yue sembari mengelus halus rambut Chu Feng.

Namun, Chu Feng seketika menyambar, ia berkata dengan lantang, "Tidak boleh! Hanya aku dan ibu yang boleh memeluk ayah." ucapnya sembari meletakkan kedua tangan di pinggangnya.

Lagi-lagi, semua orang tertawa.

Ratu es Bing Ling dan kaisar Baili Chu Qian pun turun dari langit. Kemudian, mereka membungkukkan tubuhnya, memberi salam hormat kepada Liu Feng.

"Tuan Liu, akhirnya anda kembali!" ucap ratu es Bing Ling sembari membungkuk memberi hormat.

Liu Feng pun tersenyum, lalu ia berkata. "Ehhh ... tidak perlu memanggilku tuan, aku lebih muda dari yang mulia ratu Bing dan juga yang mulia kaisar Baili, panggil saja aku Liu Feng!" ucapnya sembari tersenyum.

"Karna semua orang telah berkumpul, kenapa tidak berbincang di aula!" suara kaisar Wen Xiao terdengar menggema di seluruh istana kekaisaran Harimau Suci.

Mendengar itu, Liu Feng pun mempersilahkan kedua pemimpin wilayah untuk segera memasuki aula utama kekaisaran Harimau Suci.

Battle of Gods - Chapter 3

Semua orang pun memasuki aula utama istana kekaisaran Harimau Suci.

Namun tidak untuk Chu Feng! Saat itu, Chu Yin memanggil seorang pelayan istana untuk menemani Chu Feng bermain di taman, selama pertemuan di aula utama sedang berlangsung.

Aula utama istana kekaisaran Harimau Suci. Satu ruangan yang sangat luas, langit-langit itu setinggi dua puluh meter, pilar-pilar penyanggah terbuat dari lapisan batu giok api berwarna orange yang diselimuti oleh energi spiritual berelemen api.

Karpet merah terpasang di tengah aula, terbentang dari satu pintu menuju singgasana sang kaisar. Kursi-kursi telah tertata rapih di kedua sisi aula, kursi-kursi dengan ukiran yang terbuat dari emas, terdapat ukiran harimau disetiap sandaran kursi, dan di depannya, sebuah meja yang juga terbuat dari emas dengan hidangan lengkap yang telah disajikan. Setiap meja di lengkapi dengan satu teko anggur, buah-buahan, dan beberapa daging panggang yang terlihat sangat begitu nikmat, membuat orang yang melihat ingin segera untuk menyantapnya.

Ratu es Bing Ling, kaisar Baili Chu Qian, mereka duduk di kursinya masing-masing, dan berada berdampingan. Di susul oleh kaisar Wen Xiao yang saat itu segera duduk di samping kaisar Baili Chu Qian.

Saat itu, Liu Feng, Chu Yin, Qin Yue, dan Yun Xiao, mereka tengah berjalan di atas karpet merah.

Namun, langkah kaki Liu Feng tiba-tiba terhenti. Ketika ia melihat kaisar Wen Xiao yang tidak duduk di singgasana nya, membuat Liu Feng segera memalingkan wajahnya ke arah kaisar Wen Xiao. Lalu ia pun berkata: "Yang mulia, kenapa anda duduk di kursi itu?" Liu Feng bertanya dengan nadanya yang sangat ramah.

Kaisar Wen Xiao pun bangkit berdiri, mengepalkan kedua tangannya yang di tumpukan berada di depan dadanya. Kemudian, ia tersenyum dan membungkuk. kaisar Wen Xiao kembali bangkit, lalu berkata: "Aku hanyalah seorang kaisar, dan hanya seorang penguasa satu wilayah! Kursi itu, sudah sepantasnya menjadi tempat anda, tuan Liu." ucapnya dengan nada yang sangat ramah.

Melihat itu, membuat Liu Feng tertawa kecil, "Hehehe! Tetapi ... aku tidak tertarik untuk menjadi seorang penguasa. aku hanya ingin alam manusia kembali seperti sebelumnya. Dimana semua manusia dan semua mahkluk di alam manusia ini dapat hidup tenang tanpa penindasan dari mereka ras iblis dan manusia alam dewa." ucapnya sembari mengibaskan jubah putihnya.

Namun, semua orang tiba-tiba merasakan suatu kehadiran kuat yang tengah mengarah menuju istana kekaisaran Harimau Suci.

Membuat ketiga kaisar dan Liu Feng pun sangat begitu terkejut.

Kaisar Wen Xiao mengepalkan kedua tinjunya, kedua matanya terbuka lebar, ia berkata "Siapa itu?"

Liu Feng segera keluar, ia menghilang seperti bayangan, dan tiba-tiba telah berada di depan istana kekaisaran.

Di langit seorang laki-laki dengan jubah abu-abu melayang di udara. Rambutnya panjang berwarna putih, usianya kisaran empat puluh lima tahunan, dan saat itu, ia menatap kebawah. Dimana Liu Feng dan yang lainnya tengah berada di depan istana kekaisaran harimau suci.

Liu Feng mengangkat kepalanya tinggi ke langit, menatap seseorang yang wajahnya samar-samar tertutup tudung abu-abu.

"Soul Formations!" seru ratu es Bing Ling dengan nada yang begitu terkejut.

"Siapa orang itu? Untuk apa dia datang ketempat ini!" ujar kaisar Wen Xiao dengan sangat serius, kedua matanya terbuka lebar.

"Tapi, aku rasa dia tidak bermaksud untuk melawan kita. Aku sama sekali tidak merasakan niat membunuh darinya." ujar ratu es Bing Ling.

Qin Yue mendengus sembari menarik pedang panjang dari sarung pedangnya, sehingga suara gesekan itu terdengar begitu nyaring yang berbunyi "Sring!"

Qin Yue maju selangkah kedepan, mengangkat pedangnya ke atas, menunjuk orang di langit dengan pedangnya, lalu Qin Yue berkata: "Hanya praktisi Soul Formations, biarkan aku yang akan menghadapinya!" ucap Qin Yue dengan tegas.

Saat ini, Qin Yue telah menjadi seorang praktisi Martial God puncak, bahkan ia selangkah lagi untuk mencapai tingkatan ranah True God.

"Yang mulia kaisar Hua Lao!" seru kaisar Baili Chu Qian dengan nada yang begitu dingin.

Mendengar nama itu, seketika membuat amarah Liu Feng memuncak.

"Duar!" ledakan aura spiritual yang keluar dari tubuh Liu Feng. Memancarkan aura berwarna keemasan yang sangat begitu kuat.

Bahkan, semua orang seketika terhempas puluhan meter dari tempatnya.

Aura spiritual itu keluar dan terus keluar dari tubuh Liu Feng, membuat hempasan udara yang terus menerus berhembus kencang. Dentuman dari setiap hempasan udara terdengar sangat jelas. Membuat semua yang melihat Liu Feng sangat marah, mereka sangat begitu merasa ketakutan.

Bahkan, ratu es Bing Ling berkata sembari menahan tekanan udara yang begitu dahsyat, "Ni— nirwana! A— apakah tuan Liu Feng telah mencapai tingkatan ranah Nirwana?" ratu es Bing Ling berbicara dengan terbata-bata.

Mendengar perkataan ratu es Bing Ling, membuat Chu yin, Yun Xiao, Qin Yue, kaisar Wen Xiao, dan kaisar Baili Chu Qian sangat begitu kaget. Mereka tidak pernah menyangka bahwa seorang manusia fana mampu berkultivasi hingga ke tahap tertinggi, tahap Nirwana.

.

.

.

Dua tahun sebelumnya, di Pulau Naga.

Liu Feng yang tengah berkultivasi di suatu tempat di Pulau Naga. Dibawah air terjun, bebatuan hitam yang mengkilat. Rumput-rumput yang begitu hijau nampak subur, burung-burung beterbangan dan bernyanyi dengan sangat merdu.

Ditengah masa kultivasinya, Liu Feng tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran sosok yang sangat menakutkan.

Sosok tubuh arwah dengan cahaya keemasan yang sangat cemerlang. Wujudnya, terlihat seperti sosok yang tak terkalahkan. Membawa pedang dengan gagang pedang berkepala naga. Mahkota diatas kepalanya, ia juga mengenakan set armor yang menyerupai sisik naga emas.

Melihatnya, membuat Liu Feng tidak bisa untuk tidak waspada! Liu Feng bangkit, berdiri di atas bebatuan tua yang mengkilat.

Namun, sosok kuat itu tersenyum lugas, kemudian mendekat kepada Liu Feng, lalu memegang bahu Liu Feng.

Bahkan, disaat sosok kuat itu berada tepat di samping Liu Feng, membuat Liu Feng seolah-olah membatu, ia tidak dapat bergerak sedikitpun. Hanya kedua bola mata yang dapat bergerak kekiri dan kekanan.

Semua tubuh menjadi kaku, mulut sangat sulit untuk terbuka, ia sama sekali tidak dapat berbicara.

Hingga sosok itu berkata: "Liu Feng!" menyebutkan nama Liu Feng.

Hanya dari dua kata itu, membuat waktu seketika terhenti, air terjun pun berhenti mengalir, burung-burung berhenti, tidak dapat terbang.

Dengan sangat berusaha dan bersusah payah, Liu Feng berkata: Si— siapa kau?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!