NovelToon NovelToon

KISAH CINTA GADIS DESA

episode 1

Rena adalah seorang gadis desa yg dikenal periang, baik hati, ramah dan sopan terhadap siapapun. ia memiliki banyak teman di tempat ia tinggal, Rena memiliki adik perempuan yang bernama Rania. Rena sangat sayang sama adiknya, Rania pun sangat menyayangi kakaknya. Mereka selalu bermain bersama-sama.

Rena dan Rania pulang setelah capek bermain, sesampai di rumah mereka mendengar orang tuanya berantem.

"Kenapa sih kamu susah banget di kasih tau, kamu tau kan pah kalau minum-minuman beralkohol itu sangat berbahaya untuk kesehatan kamu pah!! " Ibu Ria marah pada suaminya karena terus-terusan minum-minuman beralkohol.

"Jangan larang aku, aku masih pengen minum" kata pak Reno sambil memegang botol minumannya.

Reno adalah ayah Rena dan Rania, ia seperti itu karena usahanya bangkrut dan adik bungsu Rena meninggal dunia karena kanker yang dideritanya.

Sebenarnya ayah dan ibu Rena tidak pernah bertengkar didepan anak-anaknya, mereka selalu menyelesaikan masalah mereka tanpa melibatkan anak-anaknya, karena ayah dan ibu mereka sangat sayang pada anak-anaknya.

Setelah satu minggu kejadian itu Rena masih merasa takut terhadap ayahnya yg suka mabuk-mabukan. Sehingga pada suatu hari ayahnya pulang sambil memegang pisau mau mencelakai ibu, Rena dan juga adiknya. Entah apa yang membuat ayahnya seperti itu, karena sudah tidak tahan terhadap suaminya ibu Ria pun akhirnya meminta pisah dengan suaminya. karena Ibu Ria sangat takut terhadap suaminya yang sudah mulai main tangan (memukul) dan sampai hampir mencelakai keluarganya. dan akhirnya perceraian pun terjadi.

Setelah ayah dan ibunya bercerai Rena pun tinggal di desa yang damai jauh dari keramaian.

*****

Lima tahun kemudian Rena tumbuh menjadi gadis desa yang sangat cantik. Banyak laki-laki yang menyukainya.

Sepulang sekolah seorang laki-laki tampan menghampiri Rena.

"Ren, pulang bareng aku yuk" ucap Dewa. "maaf dew, aku naik angkot saja sama teman-teman" ucap Rena menolak dengan halus.

Dewa pun pergi meninggalkan Rena dan temannya dengan wajah yang kecewa karena usahanya untuk mengajak pulang Rena gagal.

"Cieeee yang diajak bareng sama cowok ganteng,, kenapa ga bareng aja sih Ren. Kelihatannya Dewa suka loh sama kamu." kata Septi sahabat Rena.

"apaan sih, aku tuh ga suka sama Dewa Septiii, udah deh. mendingan kita nunggu angkot nanti kalau kesorean ga ada angkot mau kamu jalan kaki kerumah? " kata Rena sambil tersenyum.

Rena mengajak temannya untuk menunggu mobil angkot di pinggir jalan menghampiri teman-teman yang lainnya, karena mobil angkot yang menuju ke rumah mereka masih sedikit dan jarang sekali yang mau mengajak anak sekolah untuk naik ke mobil mereka karena bayaran anak sekolah sangatlah kecil. Terkadang mereka harus numpang naik mobil pickup atau jalan kaki bareng-bareng karena sudah tidak ada mobil angkot. jarak rumah Rena ke Sekolah sangatlah jauh yaitu sekitar tujuh Kilometer.

Sesampai di rumah Rena langsung mandi karena badannya sudah lengket oleh keringat.

"Rena, Rania ayo makan" panggil ibu Ria dari dapur.

"Iya bu, sebentar" jawab Rena dari kamar karena Rena sedang memakai bajunya.

Setelah selesai memakai baju Rena menghampiri ibunya juga Rania yang sudah menunggunya di meja makan.

"Kakak gimana tadi di sekolah, ada yang galakin kakak gak? " tanya Rania, ibu Ria hanya tersenyum mendengar pertanyaan Rania.

Rania sangat sayang terhadap kakaknya, karena tomboy Rania lah yang suka menolong kakaknya apabila ada yg jailin kakaknya itu. sebenarnya Rena juga tomboy, tapi adiknya lebih tomboy dan lebih berani.

"Gak ada kok dek, tenang aja mana ada yang berani jahatin kakak. kalau ada yang berani jahatin kakak kan kakak bisa jotos mereka dengan jurus sumplit" jawab Rena sambil memajukan tangannya dengan dua jari yang menghimpit seperti jurus jetlee.

"emangnya kakak berani? " tanya Rania lagi.

"berani lah, kakak banyak pasukannya tau" jawab Rena sambil senyum.

"sudah hayuu makan, nanti makanannya ngambek loh kalau didiamkan" kata bu Ria.

Mereka pun makan tanpa ada suara, karena ibu Ria selalu mengingatkan kepada mereka kalau sedang makan tidak boleh sambil bicara ataupun bercanda.

Setelah selesai makan Rena membantu ibunya merapihkan bekas makan mereka juga mencuci piring. setelah semuanya rapih, Rena ke kamarnya dan belajar. Rena selalu belajar walaupun tidak ada ulangan. Setelah selesai belajar Rena ke kamar adiknya, ternyata adiknya sudah tertidur pulas. Rena membetulkan posisi tidur adiknya lalu menyelimuti adiknya. setelah dari kamar adiknya Rena balik lagi ke kamarnya. Rena sangat bersyukur terhadap apa yang sudah dimilikinya, yaitu ibu yang baik dan juga adik yang baik pula.

********

Tolong komentar dan sarannya ya, ini ada karya pertama saya. 🙏🙏🙏🙏

episode 2

Di pagi hari yang cerah dengan hembusan angin yang sejuk. Rena membantu ibunya di kebun, karena jam masuk sekolahnya siang jadi pada pagi hari Rena selalu membantu ibunya di kebun.

Rena membantu ibunya dengan membawakan bibit tanaman yang akan ditanamnya, ia juga membantu ibunya menanam dan juga memetik hasil kebunnya.

"Bu cabainya sudah pada matang, Rena petik ya bu" ucap Rena meminta ijin untuk memetiknya.

"Boleh tapi hati-hati ya jangan sampai bunga cabainya pada rontok" ucap Ibu Ria mengijinkan.

"Iya bu" Rena memetik cabainya dengan hati-hati. Setelah selesai memetik cabai, Rena membawa cabai tersebut ke saung yang ada d kebunnya. Tanpa ia sadari kalau dari tadi ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya.

Orang itu adalah Tomi. Tomi sangat menyukai Rena, ia sudah pernah menyatakan perasaannya kepada Rena tetapi Rena menolaknya. Rena hanya ingin menjadi sahabatnya saja, karena menurut Rena dirinya belum pantas untuk berpacaran.

Tomi mendekati Rena yang sedang berada di saung.

"Hai Ren, banyak juga cabainya. mau di bawa ke pasar atau di jual di sini? " tanya Tomi.

"Hai Tom, iya nih. kayaknya aku jual d sini aja deh" ucap Rena sambil ngebungkusin cabai ke dalam plastik.

"Aku bantu ya Ren" ucap Tomi menawarkan diri untuk membantunya.

"Boleh, tapi tangannya pakai plastik ya takut panas nanti tangan kamu" ucap Rena sambil memberikan sarung tangan plastik kepada Tomi.

Lalu mereka berdua membungkus cabai-cabai itu dan menimbangnya. setelah selesai Rena dan Tomi membantu ibu Ria menanam bibit tanaman yang tadi dibawanya.

Hari sudah mulai siang, Rena, ibu Ria dan juga Tomi pulang sambil membawa cabai yg sudah dibungkus tadi. Sesampai di Rumah Rena Tomi pamit pulang.

"Bu, saya pamit pulang ya. " ucap Tomi kepada ibu Ria.

"iya nak Tomi, terimakasih ya sudah dibantuin. " ucap bu Ria

"Ren, aku pulang dulu ya. nanti berangkat sekolah bareng ya nanti aku jemput kamu" ucap Tomi.

"okay, terimakasih ya dah bantuin aku. " ucap Rena, lalu Rena masuk dan pergi mandi. Rena lalu siap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 12.15 WIB. Tomi sudah berada di depan rumah Rena untuk menjemput Rena berangkat ke sekolah. walaupun berbeda tingkat kelasnya tetap saja Tomi selalu menjemput Rena untuk berangkat bareng.

Rena dan Tomi pamit kepada ibu Ria

"Bu, Rena dan Tomi berangkat ke sekolah ya. Assalamu'alaikum" ucap Rena sambil mencium punggung tangan ibunya

"Iya, Hati-hati dijalan. wa'alaikumsalam" ucap Ibu Ria

Sesampainya di sekolah banyak wanita yang memandang sinis kepada Rena, karena mereka tidak suka kalau Rena dekat-dekat dengan Tomi yang terkenal tampan dan ramah itu. Tomi adalah ketua OSIS di sekolah mereka dan juga kapten tim basket. Tomi memang ramah kepada siapapun, tetapi keramahannya selalu disalahartikan oleh wanita-wanita yang tergila-gila kepadanya.

bukan hanya Tomi saja yang disukai oleh para wanita disekolahnya. Begitu pula Rena, Rena pun disukai oleh banyak pria karena kecantikannya. termasuk Dewa, Dewa sangat menyukai Rena dan dewa pun sudah pernah menyatakan isi hatinya pada Rena. sama seperti Tomi, Dewa pun ditolaknya dengan alasan yang sama.

Rena dan Tomi bagaikan Putri dan Pangeran disekolah mereka. yang satu cantik bagaikan bidadari dan yang satunya tampan.

Rena melangkahkan kakinya ke dalam kelasnya, dan Tomi pun sama ia menuju ke kelasnya yang berada di lantai dua. setelah sampai di kelas Rena duduk di kursi yang biasa ia tempati.

Rena tidak pernah melarang atau menghindari cowok-cowok yang selalu berubah untuk mencari perhatiannya. karena Rena selalu menganggap mereka sebagai teman saja.

*****

Pada jam istirahat Rena pergi ke kantin bersama Septi. Disana sudah ada Dewa, Dewa lalu mendekati Rena dan Septi.

"Hai Ren, Sep. kalian mau makan apa aku traktir ya. Kalian mau bakso atau Mie ayam atau pingin apa? " tanya Dewa.

Rena dan Septi saling pandang, mereka bingung terhadap Dewa yang tiba-tiba menawarkan makanan kepada mereka.

"Apa aja yang penting uenak, dan bikin perut kita kenyang" jawab Septi sambil tersenyum. sedangkan Rena hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban yang diucapkan oleh Septi sahabatnya itu.

Lalu mereka pun melangkah ke meja kantin. Dewa lalu memesan 3 mangkok mie ayam dan 3 botol minuman dingin.

"coba tiap hari kayak gini, kan enak uang jajan ku utuh" ucap Septi sambil menyuapkan mie ayam ke dalam mulutnya.

"jangan di dengar ya, Septi memang suka begitu. dia suka becanda" ucap Rena karena tidak enak kepada Dewa yang sudah mentraktirnya.

"gak apa-apa kok, walaupun selamanya aku suka sama kamu. eits maaf salah ucap, gak apa-apa walau tiap hari saya traktir kalian saya senang bisa makan bareng sama kalian" ucap Dewa.

tanpa mereka sadari Tomi yang sedari tadi berada di kantin itu melihat ke arah Dewa dengan tatapan tidak suka, Tomi merasa kesal dan juga cemburu. walaupun Rena belum menjadi pacarnya, tetapi Tomi sudah sangat jatuh cinta kepada Rena.

*******

mohon komentar dan sarannya ya,, jangan lupa vote ny🙏🙏🙏😇

episode 3

Setelah selesai makan mereka pergi ke taman, mereka bersenda gurau d jam istirahat. Tomi memperhatikan mereka dengan pandangan yang tidak dapat diartikan, hatinya panas dimakan rasa cemburu.

Tomi tau kalau Dewa sangat suka pada Rena sama seperti dirinya. Tetapi Tomi tidak mau bermain kasar, ia ingin mendapatkan hati Rena karena Rena menyukainya bukan karena paksaan.

Tomi melangkah mendekati Rena dan teman-temannya itu.

"Hai, boleh saya gabung? " tanpa menunggu jawaban Tomi langsung duduk di dekat Rena.

"Boleh kok kak, kenapa nggak" jawab Septi

Septi memang seperti itu selalu menjawab pertanyaan tanpa dia tau lebih dahulu siapa yang ditanya.

"Ren, nanti pelajaran bu Yuli kalau aku gak bisa aku nyontek ya. seperti biasa aku gak sempat belajar tadi. " ucap Septi sambil memasang muka melasnya seperti anak yang minta di belikan permen kepada ibunya.

"kamu tuh yah kebiasaan, kamu itu gak sempat belajar atau memang gak belajar? " tanya Rena kepada Septi walaupun ia tau kalau Septi tidak pernah belajar

"dua-duanya" jawab Septi sambil tersenyum

"iya tuh Septi, males belajar gak kayak aku" kata Dewa

"emangnya kamu dah siap untuk ulangan nanti, emangnya kamu dah belajar semalam? " tanya Septi pada Dewa

"ya kan aku belum melanjutkan ucapan ku, gak kayak aku. kalau aku tuh buku itu aku taruh d mukaku lalu aku tidur deeeeh" jawab Dewa sambil tertawa.

"aahh itu sih sama aja,, kalian itu ya kalau belajar jangan nunggu waktu ulangan aja. bagaimana kalau ulangannya mendadak." ucap Rena mengingatkan teman-temannya.

Tomi hanya tersenyum mendengarkan percakapan mereka bertiga.

Tidak lama kemudian bel berbunyi, yang menandakan jam istirahat sudah habis waktunya. mereka pun melangkah ke kelasnya masing-masing.

***********

Jam belajar sudah usai, bel sekolah pun sudah berbunyi. Rena dan teman-temannya keluar kelas. tetapi mereka tidak langsung pulang, mereka berkumpul di lapangan karena ada pelajaran ekstrakurikuler pencak silat.

Rena sangat menyukai ekskul pencak silat ini,, selain mendapatkan nilai tambahan ia bisa menjaga dirinya. itu yang Rena pikirkan pada saat mengikuti ekskul pencak silat.

setelah selesai mengikuti ekskul pencak silat, Rena langsung pulang.

sesampainya diri rumah Rena melihat seorang bapa yang tidak ia kenal, bapak itu tersenyum padanya.

"Assalamu'alaikum, bu Rena pulang" ucap Rena

"Wa'alaikum salam" ucap bapak yang Rena pun tidak tau siapa namanya.

Rena mencium punggung tangan bapak itu dan langsung mencari ibunya, ternyata ibu Ira ada di dapur sedang menyiapkan minum untuk tamunya.

"Bu, bapak yang di depan siapa? " tanya Rena pada ibunya

"ooh itu pak Bram teman ibu waktu SMA tidak sengaja ketemu di depan tadi, jadi beliau mampir dulu ke sini" jawab ibu Ira.

"hmmmm, dikirain siapa" ucap Rena sambil meninggalkan ibunya yang masih berada di dapur.

*****

Rena melangkahkan kakinya ke kamar, ia merasa badannya capek sekali. Rena merebahkan badannya diatas kasur sebentar, setelah itu ia pergi mandi. Setelah mandi ia kembali tiduran di tempat tidurnya. Rena merasa hari ini adalah hari yang sangat melelahkan baginya.

Rena tertidur di tempat tidurnya. pada saat ia bangun perutnya terasa perih. ternyata ia belum makan dari sore tadi.

Rena pun pergi ke dapur untuk makan, di dapur ada ibunya yang sedang mengambil minum untuknya.

"kamu sudah bangun nak?" tanya ibu Ira. "tadi ibu ke kamar kamu, kamu sedang tidur pulas sekali makanya ibu tidak membangunkan kamu. ayo makan dulu. kamu belum makan kan dari sore tadi. " ucap bu Ira lagi

"iya bu, maaf tadi Rena ketiduran. jadi ga bisa bantuin ibu deh" ucap Rena

"gak apa-apa nak. ayo makan dulu jangan dibiarkan perut kamu kosong" ucap Ibu Ria.

setelah makan Rena lalu merapihkan bekas makannya dan langsung ke ruang keluarga. di sana ada ibu dan adiknya yang sedang menonton televisi.

"asyik banget nonton TV nya, nonton acara apa sih de?" tanya Rena kepada Rania.

"ini loh kak acara Indonesia mencari bakat, kakak ikutan deh pasti menang" ucap Rania kepada kakaknya

"gak ah dek, kakak kan belum tau bakat kakak apaan" jawab Rena

"aku tau bakat kakak apa" ucap Rania lagi

"masa sih, apa bakat kakak dek?" Rena bertanya lagi

"itu loh bakat kakak tuuuuuhhh, bikin cowok-cowok penasaran sama kakak. habisa kakak selalu menolak mereka sih" jawab Rania sambil tertawa.

"iiih kamu tuh, macem-macem aja deh. kakak kira kamu tau bakat kakak. klo itu sih bukan bakat tapi emang kakak belum mau pacaran" jawab Rena sambil memonyongkan bibirnya pura-pura kesal.

"iya deh maaf,,," ucap Rania

ibu Ria yang mendengarkan percakapan anak-anaknya hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

jam di dinding menunjukkan pukul sembilan malam, ibu Ria mengajak anak-anaknya untuk tidur. agar nanti pagi bangun dengan keadaan fresh.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!