Kisah sosok Diana seorang gadis yang tinggal di daerah pinggiran kota tapi cenderung ke pedesaan, Ia tinggal diantara kota dan sebuah desa membuatnya harus banyak mendapatkan polemiknya
Cerita berawal mulai Diana beranjak belia, ia mulai mengenal arti tampan lawan jenis
Pagi ini semua tak ubahnya harapan, saat seorang remaja belia mulai memasuki area adaptasi puber pertamanya, ia adalah seorang remaja putri dengan segudang prestasi yang dibangun bukan tanpa proses yang tak mudah
Ialah Diana yang menikmati hidupnya dengan prestasi baik didunia pendidikan dan non akademik, gadis yang besar dari tangan dingin seorang ibu dengan ke tiga kakaknya.
Diana tumbuh menjadi gadis yang kuat sebelum ia harus mengenal kata CINTA dan membawanya kedunia maya dan berbalut mimpi, bukan kemewahan yang akan membuat Diana bahagia, Tapi kesederhanaan yang akan membuat sosoknya tampak istimewa.
Mencintai merupakan sebuah anugerah besar yang Tuhan berikan kepada manusia, maka dari itu Diana perlu senantiasa bersyukur dan menjaga segala anugerah itu meski dengan kata sayangnya itu hanya sementara sebelum semuanya nampak nyata menyayat luka.
Tuhan tidak pernah keliru memberikan anugerah cinta kepada hamba-Nya, karena sebuah cinta yang datang itu pasti ada makna dan alasannya.
Saat pagi datang, senyumanmu memeluk pikiranku, saat siang datang kau bagaikan payung yang selalu membuatku teduh, dan saat malam kau adalah kehangatan yang selalu membuatku jauh dari kedinginan
Entah dari mana Diana memilikinya saat usianya tak lagi ABG bukan terlambat tapi cukup mencengangkan jaman ini masih ada sosok gadis yang se akan buta dengan istilah bahkan kata cinta bahkan belum tahu arti monyet dalam cinta yang lebih keren dengan nama sepajang jamannya Cinta Monyet hummmmm
Tapi itulah nyata atas Diana yang masih begitu awam soal percintaan hingga membawanya bertemu dengan Sosok sederhana nan rupawan dalam sebuah acara penggalangan amal di kota mereka tinggal
Acara yang diselenggarakan secara rutin dan disiarkan live di sebuah stasiun tv swasta membuatnya kini semakin dengan dengan sosok seserhana diacara itu
Sesaat lamunannya terganggu dengan sebuah goncangan sabatannya
"Din" (novel)
"Eh.... iya maaf" (Diana)
"Lagian loch yah acara udan mepet masih juga ngelamun" (Novel)
"siap-siap bu prod" (Diana)
"yeee bukan gitu juga lalik Di" (Novel)
"baik bubos, siap laksanakan" (Diana)
"Auk ach, noh waktunya On" (Novel)
"Siap" (Diana) dan beranjak pergi meninggalkan lamunan juga ruang make up pengisi acara penggalangan amal itu
"Di" (Gilang)
"yuhuui" (Diana)
Sepuluh menit berlalu membuat merela melangkah bersama kesebuah mini panggung dengan alunan musik yang mengiringi mereka hingar bingar acara tersaji dengan mendapatkan yang mereka cari menjadikan orang yang membutuhkan kwmbali bisa mengisi meja dengan barisan nasi, membuat yang kurang baik kesehatannya kwmbali pulih sungguh aebuah acara yang mulia dan memberikan bahagia nyata tanpa sorot camera sesuai sistemnya
Cinta yang terbangun dengan keihklasan menimbulkan cinta yang lain dimana cinta itu tidak bisa dijelaskan seberapa besarnya, orang mungkin menilai cinta itu sebesar dunia, samudera, bahkan langit, Namun tidak ada seseorang pun yang bisa menakar seberapa besar cintanya dengan logika.
Melihat senyummu adalah kebahagiaan bagiku, Sementara, memilikimu adalah hadiah yang paling indah dalam hidupku lamunan Diana sesaat melihat sosok pujaan hati mengemasi alat musik yang mengalun menemaninya dengan Gilang
Janganlah pernah membuat seseorang menjadi jatuh cinta padamu, namun dirimu sendiri masih belum bisa memberikan hatimu padanya seutuhnya. Karena cinta sepihak itu sangat pedih, Yudilah yang telah salah memberikan celah untuk Diana menjadikan ia beragan-angan indah
Yudi mungkin memegang tangan Diana untuk sementara waktu, tapi akankah Yudi memegang hati Diana selamanya ?
^^^Yang tahu Yudi sama Author saja^^^
Kebahagiaan terbesar dalam hidup Diana saat ini adalah keyakinan bahwa dia dicintai, dicintai untuk dirinya sendiri, atau lebih tepatnya, dicintai terlepas dari dirinya sendiri entahlah Author juga bingung menyikapnya
Saat Yudi mendekat dengan mengatakan "Ayo Din"
Ayoo (Diana) penuh semangat
Saat seseorang mencintaimu, mereka tak harus mengatakannya tapi kamu akan tahu dari cara mereka memperlakukanmu, kata bukan hal yang diketahui dengan pasti bisa juga hanya basa basi.
Sosok Gadis yang tak mengenal cinta sebelumnya bahkan belum banyak pengalaman tentang cinta apa yang akan terjadi ? Diana dengan cintanya kini telah merasakan sempurna sesaat dunia seakan miliknya saja tahukan jika awal cinta itu selalu manis berikutnya terserah anda.
Diiberi harapan palsu lebih menyakitkan daripada ditolak, sebenarnya bagaimana jika Diana harus menghadapinya pembaca tahu ? Berjuang sendiri itu melelahkan.
Kamu bikin aku senang, besoknya kamu hilang. Kamu selalu datang dan pergi sesuka hati. Hidup itu nggak sebercanda itu sekilas ingin rasanya Novel mengatakan itu untuk sahabatnya cuman percuma semua nampak berbeda karena cinta tak pernah salah
hanya selalu berdo'a yang terbaik untuk sahabatnya, memberikan ruang akan pengalaman atas nama cinta
Nov kita duluan yaa (Diana)
hanya senyuman yang dimiliki Yudi untuknya dan berlalu pergi masuk ke mobil sedan miliknya sedangkan Diana hanya mengekor dan menaiki mobil yang sama untuk segera diantarkan kuliah atau pulang baik acara amal atau acara lain yang mereka kerjakan bersama dalam konsep sebuah pertunjukan dipanggung.
^^^H a r i L a i n^^^
Sebelum sore itu membawa Diana dalam kenyataan saat pulang kuliah tak biasa Diana memilih langsung kerumah kekasihnya, Yudi yang beberapa bulan terakhir ini mengisi hidupnya dengan cintanya sendiri
Diana menggunakan motor metik yang sering membawanya kuliah juga kebeberapa acaranya
saat sampai seperti biasa, Masuk dari pintu belakang yang lebih dekat dengan jalan tikus yang sering menjadi pilihan karena menghindari macet, dan lebih dekat dengan kamar kekasih hatinya tapi, apa yang nampak ?
sosok tersayangnya lagi bermesraan dengan sosok yang tak asing buat Diana, lagi menikmati nikmatnya dunia lain sungguh sial, saat suara itu begitu khas dan aneh buat diperdengarkan lebih nyata anehnya ada yang lagi main kuda kudaan
oh Tuhan inikah cintanya Yudi untukku "Aku berterima kasih kamu sudah bilang 'Sayang' ke aku. Walaupun kamu juga bilang begitu pada yang lain" Diana mengungkapkannya pelan tapi masih terdengar oleh Pemain kuda kudaan sore ini
memilih pergi itu yang terbaik, tanpa air mata yang sudah hadir tanpa undangan, Diana pergi tidak ada pengejaran selayaknya sepasang kekasih, begitu menyakitkan datang di waktu yang salah
"aku harus kuat,"kata kata Diana bukannya semua sudah mengingatkan, kedangnya bermain untuk banyak orang pemiliknya juga "oh Tuhan, inikah cintaku ? bagaimana nanti malam apa aku mampu ?" percakapan yang dilakukan sendiri dengan memutar pegas ditangan membawanya menjauh dari sumber luka meaki tetap saja sakitnya itu disini
Jangan pernah berikan harapan jika kamu tak mampu memenuhinya. Lebih baik jujur meski pilu, daripada bahagia tapi palsu.
Dengan isak tangis yang tertahan Diana berlalu pergi dengan kekuatan yang ada mencoba menerima kenyataan meski sepait itu, apapun itu inilah hidup yang harus terus dilakukan seperti alurnya, bukan sok kuat tapi, sosok Diana bukanlah dari keluarga yang berlebih secara finansial, dengan saudara lebih dari dua Diana hanya bisa berupaya untuk sekedar mencukupi kebutuhannya
dan sedikit membantu sang Ibu.
Meski sakit, seakan sembilu itu telah menghujam ke dalam relung hatinya secara berulang Diana hanya bisa pasrah meski penyesalan itu datang selalu belakangan, toh semua sudah terjadi mungkin hanya bisa melepaskan. Maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatiku, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatiku.
Berupaya kuat hanya itu yang Diana bisa lakukan. Sesekali menyeka air mata menghapus luka yang masih menghujamnya, mencari ketenangan memilih menyendiri disebuah puncak mendekati lokasi siaran live nanti malam, hampir dua jam mengendarai motornya Diana sampai di sebuah pinggiran gunung yang biasanya dibuat paralayang mencari lokasi untuk memarkir motot dan menyandarkan pikirannya untuk sekedar mengulang kisahnya berupaya sekuat tenaga menghadapi kenyataan.
"Matahari tidak akan batal terbit hanya karena kamu enggan menghadapi hari esok."suara yang tiba tiba muncul dari belakangnya membuat lamunanya terpecah, membuat Diana menoleh memastikan siapa yang mengatakan itu
Seakan suatu kebetulan sosok rekan kerja yang sama bersama nanti malam ada di tempatnya sekarang, Diana tetaplah Diana yang masih sangat rapuh untuk menutupi lukanya beberapa waktu lalu yang masih menganga, senyumnya nampak jelas hanyalah sebuah paksaan yang Diana lakukan untuk sosok teman barunya itu
"hay Dia, sendirian saja"Ridwan mengatakan itu meski nampak hanya basa basi membuka pembicaraan
"Heem lgi, pingin sendirian"timpal Diana
"Entar malem mainkan ? "Kembali Ridwan membuka percakapan "Iya masih tiga jam lagikan ?!"nampak Diana mulai tidak nyaman "baiklah, jika membuatmu kurang nyaman aku diujung sebelah kanan"Ridwan tahu akan ekspresi Diana yang terkesan datar itu
Ridwan salah satu pemain dalam acara tv malam ini, mereka saling kenal hanya saja tidak terlalu dekat, karena Yudi juga membatasi Diana dalam bergaul dengan lawan jenis apalagi teman sealurnya didunia musik.
Tanpa banyak kata lagi Ridwan telah pergi, itupun tanpa Diana sadari Ridwan tahu kisahnya.
Pergeseran Jam membuat Diana sadar sudah beberapa jam Iya melamun dengan menelan pahit kenyataan, penghianatan itu menyakitkan,
Ada sebuah getaran dibalik jaket yang membuatnya sedikit hangat, spontan Diana menariknya keluar, terpampang nomer asing disana dengan sebuah pesan, digulirnya sampai nampak sebuah kata kata yang tersusun rapi
"Diana, jangan habiskan air matamu untuk menangisi seseorang yang jangan-jangan tidak pernah menangis untukmu. Jangan habiskan waktu memikirkan seseorang yang boleh jadi tidak pernah memikirkanmu. Hidup ini kadang memang ganjil sekali. Ada miliaran orang, tapi kita menambatkan satu hati. Ada berjuta kesempatan, tapi kita memilih satu saja. Hidup ini memang kadang rumit sekali. Ada banyak hari esok, tapi kita tak beranjak. Terlalu banyak hari kemarin, tapi kita terus terbenam."
Senyumnya sedikit mengembang, Diana tak ingin membalasnya hanya beranjak pergi meninggalkan jejak kenangandisitu, diujung pandangannya disaksikan lampu lampu yang kian malam menawan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!