" Tuuuuuut..... Tuuuuutt....
"Ck, Mas Xavier kemana sih? Ini kan udah malam masa iya lembur lagi...Atau jangan-jangan cuma alasan dia aja.." Nada mematikan ponselnya dengan kesal. Sesekali ia menghela nafas panjang.
Wanita itu duduk di tepi tempat tidur. Matanya melirik benda pipih itu berharap sebuah pesan dari sang suami masuk. Tapi setelah di tunggu-tunggu pun rasanya percuma. Pria yang berstatus sebagai suaminya itu takkan pernah menghubunginya.
"Kita nikah udah lebih dari setahun, Tapi kenapa sikap kamu masih kayak gini mas.. Kurang apa aku?" Nada merebahkan tubuhnya lalu menatap langit-langit kamarnya. Ingatannya berkelana dua tahun yang lalu dimana sebuah perjodohan telah di tentukan oleh dua belah pihak.
Nada Maulia Sanjaya. Dia adalah putri bungsu dari pasangan suami istri Alvaro Winanda Dan Alea Karunia Rahma sekaligus adik dari Sanjaya Nalendra Abraham. Cucu dari seorang pengusaha yang bernama Aditya Alvin Sanjaya.
"Keluarga ini sudah di ulas di novel Ketulusan ku"
Setelah lulus Sekolah Menengah Pertama. Nada tinggal di salah satu pesantren yang terletak di kota B. Dalam pengasuh Kyai Ibrahimi, Nada menuntut Ilmu selama empat tahun.
Selama tinggal di pesantren, Banyak pengalaman yang Nada Ambil. Ia bisa mengerti tentang hukum agama islam, Memperdalam mengaji, Hafalan dan yang lainnya.
Jika di tanya apakah selama di pesantren Nada tidak pernah melanggar? Jawabannya adalah tentu saja. Dia sudah terbiasa hidup di kota lalu tinggal di pesantren sungguh asing baginya.
Nada juga pernah melanggar dengan menjalin hubungan dengan salah satu cucu kyai nya. Tentu saja hubungan tersebut terjalin tanpa sepengetahuan siapapun.
Namun, Hubungan tersebut harus berakhir saat Kyai Ibrahimi mencoba menjodohkan cucunya yang biasa di panggil Gus Rayhan itu dengan salah satu Ustadzah disana.
Tak ingin terjadi masalah, Akhirnya Nada terpaksa mundur. Meski saat itu Rayhan tetap kekeuh ingin mempertahankannya. Nada tidak ingin Rayhan menjadi pria yang pembangkang hanya karena gadis seperti dia. Apalagi ini adalah Ustadzah yang menurut Nada ilmunya lebih tinggi daripada dirinya. Lagipula siapa dia? Bisa berharap dengan seorang cucu tertua Kyai besar.
Kalau dari segi materi, Nada memang seorang putri dari pengusaha terpandang di negeri ini. Yang mungkin hartanya tidak akan habis selama tujuh turunan. Namun untuk masalah agama, Ilmu Nada belum sejauh itu..
Nada keluar dari pesantren di tahun ke empat dan ia lebih memilih untuk melanjutkan kuliahnya di ibu kota. Selain itu, Nada juga sudah bertekad ingin melupakan Rayhan. Ia ingin membuka lembaran baru.
Beberapa tahun kemudian, Usai sarjana. Nadia sempat di tempatkan di perusahaan milik kakek nya, SN Entertaiment. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif : Film, Musik, Periklanan dan juga modelling.
Sudah sebagian dari mereka yang banyak di kontrak untuk membintangi brand-brand ternama dan juga kontrak film, Sinetron bahkan short drama. Sayangnya Nada hanya sebentar menjabat sebagai seorang direktur. Setelah ia di jodohkan dengan Xavier, Nada mulai berhenti menjabat sebagai direktur utama. Akan tetapi bukan berarti ia berhenti sepenuhnya, Nada sering memantau para pekerjanya dari rumah. Selama ini, Nada bekerja di balik layar. Hanya sang asisten lah yang mewakili nya selama ini.
*****
Pernikahan yang di jalani oleh Nada memang sudah tidak sehat sejak awal-awal. Namun, Walaupun begitu Nada tetap melakukannya layaknya seorang istri pada umumnya.
Tetapi, Sayang seribu sayang. Meski mereka tinggal di satu atap yang sama dan satu kamar yang sama. Tak sekalipun Xavier mau menyentuhnya. Bahkan sampai sekarang, Nada masih sangat suci.
Jika di tanya, Pria itu selalu mengatakan ia belum siap. Tapi ini sudah satu tahun lebih mereka menjalani bahtera rumah tangga.
Xavier selalu bersikap dingin dan abai terhadapnya. Kalau bukan karena perjodohan yang di tentukan oleh Tuan Danu, Kakek Xavier Mana mau Nada menikah dengan pria itu. Dengan alasan ungkapan terima kasih mereka di jodohkan. Semuanya berawal dari Opa Aditya yang membantu perusahaan Kakek Danu sehingga Kakek Danu menyiapkan cucu kesayangannya untuk Nada. Opa Aditya setuju saja karena Kakek Danu adalah pria yang baik. Dan semua keluarganya juga baik jadi Opa Aditya pikir cucunya baik juga..
Apa yang adalah pikiran orang tua itu jelas tidak sama dengan apa yang ada dalam pikiran Xavier. Pria itu berpikir bahwa pernikahan yang dia jalani bersama Nada adalah sebuah pernikahan bisnis.
"Kamu kemana saja Mas.. Awas aja kamu kalau macam-macam..
.
.
.
Ddrrtt...Ddrrtt..
Benda pipih di atas meja itu terus bergetar. Satu panggilan masuk dari nomor orang yang sama. Xavier mendengus kesal lalu menggeser icon merah menandakan kalau dirinya telah menolak panggilan tersebut.
"Siapa Xav?" Tanya seorang wanita cantik dan seksi di hadapannya.
"Bukan siapa-siapa.. Gak penting juga.." Jawab Xavier tersenyum manis ke arah wanita itu.
Dddrrrrt...Ddrrtt..
"Astaga!
"Angkat aja Xav, Siapa tahu penting.." Xavier mengangguk. Dengan kesal ia menyambar ponselnya lalu menjauh dari hadapan wanita yang bernama Alika itu.
" Halo Assalamualaikum..
"Waalaikum salam.. Ada apa? Aku masih sibuk dan tolong berhenti menggangguku! " Dengan nada menahan emosi Xavier bicara kepada lawan bicaranya yang tak lain adalah Nada, Istri sah dari pria itu.
"Aku cuma menghubungi mu mas? Lagi pula ini udah malam. Gak bosen apa kamu pulang malam terus..
"Yaudah lah.. Lebih baik kamu tidur aja dulu. Gak usah nungguin aku.. Mungkin aku pulang malam lagi..
"Mas Xavier, Kamu...
"Udah dulu, Aku masih sibuk..
Tuuuuutt...
Perbincangan keduanya telah selesai, Xavier sudah lebih dulu mematikan sambungan teleponnya. Ia kembali ke tempat tadi tentu saja dengan senyum manisnya.
"Siapa Xav?
"Bukan siapa-siapa kok..
"Istri kamu?" Dengan ragu Xavier mengangguk. Ia tersenyum kaku terhadap Alika merasa tidak enak dengan wanita itu.
"Kayaknya istri kamu itu type wanita yang posesif ya Xav..?" Tanya Alika dengan nada selembut mungkin. Xavier pun sangat suka dengan nada bicara Alika yang seperti itu. Padahal Nada pun juga lemah lembut saat bicara,, Tapi pada dasarnya saja pria yang tak pandai bersyukur seperti Xavier ini masih kurang saja.
"Iya, Kalau bukan karena permintaan Kakek aku mana mau nikah sama dia. Cantik sih, Tapi kalau aku gak cinta mau gimana?" Alika tersenyum. Tangannya dengan lembut menggenggam tangan Xavier lalu mengusapnya lembut.
"Sabar ya Xav.. Hargai saja permintaan Kakek mu.. Dan kamu harus belajar mencintainya.. " Xavier menggelengkan kepalanya.
"Kenapa Xav? Atau jangan-jangan di hati kamu udah ada wanita lain ya??" Xavier membalas genggaman tangan Alika kemudian meletakkan tangan itu di dadanya.
"Kamu rasakan sendiri Alika..Selama tiga tahun kita berpisah. Sampai sekarang aku masih mencintaimu. Kamu begitu sulit aku lupakan.." Alika tersenyum manis semanis mungkin merasa bahagia mendengar kata itu.
"Aku juga sebenarnya masih cinta sama kamu Xav.. Tapi mau bagaimana lagi. Kamu udah nikah. Sementara Sekarang aku jadi model, Aku gak mau karir aku hancur gara-gara aku dekat sama kamu.." Alika menunduk seolah-olah ia sedang ragu. Xavier tatap wanita di hadapannya ini dengan begitu dalam.
"Aku masih mencintaimu Alika.. Aku mau kita kembali seperti dulu. Aku janji, Semua pasti akan aman dan orang lain tidak akan ada yang tahu..
.
.
.
TBC
.... Hallo Assalamualaikum.. Othor hadir lagi dengan membawa Karya baru nih😍 Kisah Rayhan adik kembar Rasya yang akan di bahas di novel ini..
Jadi ini Kisah Rayhan ya, Adik Rasya dan juga Nada adik dari Nalendra mantan kekasih Kirana 🙈🤭
Dan juga Xavier Amran. Yang masih ingat kisah Daddy Abimana dan Umma Salma pasti ingat siapa ini Xavier. Xavier ini adalah anak dari Ustad Ali Imran mantan suami Ummi Shafira yang dulu berpoligami.
Untuk novel ini Othor minta dukungannya ya..🥰
Tepat pukul satu dini hari Xavier pulang ke rumahnya. Pria itu membuka pintu dan menghela nafas panjang begitu melihat Nada tertidur di soda. Pria itu mendekati sang istri lalu membangunkannya.
"Nad.. Bangun.." Nada mulai menggeliat begitu membuka mata ada sang suami sudah pulang.
"Kamu udah pulang mas? " Pria itu tidak menjawabnya, Nada bangun dan duduk seraya mengusap matanya. Di pandang sang suami yang penampilannya sedikit berantakan.
"Kok penampilan kamu berantakan mas? Kamu dari mana?" Xavier menarik nafas dalam-dalam.
"Bisa gak sih, Kamu jangan banyak tanya. Aku ini baru pulang dan kamu tanya ini itu, Aku itu capek!" Kesal Xavier berlalu pergi ke kamarnya. Nada cukup kaget dengan respon sang suami.
Dari awal mereka menikah sikap Xavier memang seperti itu. Pria itu jarang bicara tapi saat dia yang bertanya harus di jawab. Xavier juga termasuk pria yang kadang penuh dengan perhatian meski hubungan mereka tidak seperti hubungan suami dan istri pada umumnya. Hubungan keduanya cukup terkesan lebih dingin.
Dan malam ini, Xavier menunjukkan sikap yang membuat Nada terheran-heran.
"Dia kenapa?." Gumam Nada seraya menyusul Xavier ke kamarnya. Begitu sampai di dalam kamar, Nada tidak melihat suaminya. Suara gemericik air dari dalam kamar menanyakan kalau pria itu sedang membersihkan diri.
"Mas Xavier kebiasaan banget sih.. Tinggal masukan ke keranjang kotor apa susahnya.." Gerutu Nada begitu kesal dengan kebiasaan sang suami.
Nada menunduk memungut pakaian Xavier yang berserakan di lantai. Tak ada yang mencurigakan sama sekali karena memang tidak ada tanda-tanda apapun. Alhasil Nada memasukan pakaian yang berupa kemeja tersebut di dalam keranjang kotor beserta celananya.
Dddrrtt...Ddrrtt...
Suara getaran ponselnya terdengar. Nada yang memang tak biasa ikut campur pun enggan menerima telfon tersebut. Nada lebih memilih untuk membiarkannya.
Tapi nyatanya, Benda pipih itu kembali bergetar. Baru hendak di angkat ponsel Xavier getaran tersebut terhenti. Hingga..
Ting..
"Siapa sih? Gak lihat apa ini jam berapa.." Nada melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Nada memastikan lebih dulu takut Xavier tiba-tiba selesai. Ia jadi penasaran , Siapa yang telah menghubungi suaminya di jam segini.
Di raihlah benda pipi itu lalu menekan tombol samping hingga ponsel tersebut menyala. Terhadap pemberitahuan dari layar itu. Tiga panggilan tidak terjawab dan satu pesan dari kontak nama berisial A.
"Kita jadi pergi besok kan?
Tanpa membukanya, Pesan itu sudah tertulis di layar. Terlebih pesan itu sangat singkat seolah pemilik kontak tersebut memiliki janji dengan sang suami.
"Siapa dia?" Gumam Nada yang entah mengapa tiba-tiba merasakan aneh. Adik kandung Nalendra itu merasa Xavier punya rahasia. Terlebih begitu ia mengamati foto profil itu. Sebuah foto seseorang wanita yang berdiri dengan posisi membelakangi. Tak terlihat wajah si perempuan, Hanya rambutnya yang lurus dan tubuhnya yang seksi.
Klek..
Nada segera meletakkan benda pipih itu kembali. Nada bersikap santai seolah ia tidak tahu apapun.
"Aku kira kamu udah tidur.." Tanya Xavier yang baru keluar dari kamar mandi. Tubuh pria itu terlihat segar sekali. Rambutnya yang menetes serta tubuh bertelan-jang dadanya membuat Nada terkesima. Sayangnya selama menikah Nada belum pernah merasakan seperti apa tubuh itu.
Nada membuka pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalam saja. Wanita itu mendekat ke arah Xavier yang sedang mencari pakaian yang mungkin hendak pria itu pakai.
"Hah!?
Xavier kaget begitu mendapati Nada sudah berada di hadapannya dengan penampilan yang pertama ini Xavier lihat. Pasalnya selama mereka menikah, Hanya Xavier saja yang biasa seperti ini tapi tidak dengan Nada.
Lagi pula, Selama ini setiap ia sehabis mandi Nada selalu keluar dari kamar. Tapi malam ini sungguh berbeda. Wanita yang biasa dengan hijabnya tersebut tidak seperti biasanya.
"Mas.." Suara Nada di buat semanja mungkin. Dengan berani wanita itu meletakkan telapak tangannya di perut sang suami yang keras lalu membelainya dengan lembut.
"Kita ini kan suami istri... Kita menikah sudah setahun lebih tapi kita belum sama sekali melakukan itu.. Kamu jarang berada di rumah dan cenderung berada di luar kota. Bagaimana kalau malam ini.." Pergerakan tangan Nada tiba-tiba terhenti di handuk yang melilit di pinggang Xavier. Itupun karena Xavier sendirilah yang telah mencegahnya.
"Kenapa? Kau seperti tidak tertarik padaku..?" Tanya Nada dengan alis memicing sebelah. Sebenarnya Nada tidak punya niat seperti itu. Semua semata-mata karena Nada mulai curiga dengan suaminya. Apalagi setelah membaca pesan yang masuk ke ponsel Xavier tadi. Siapa yang tidak curiga. Di jam segini masih waktunya orang untuk istirahat bukan?
"Bukannya aku tidak tertarik, Tapi aku belum siap untuk itu.. Maaf ya.." Akhirnya Nada mundur. Ia meraih handuk kimono lalu menutupi tubuh moleknya. Jangan tanya bagaimana kondisi hatinya saat ini. Jelas saja sakit yang luar biasa.
Dia sudah merendahkan dirinya sendiri demi pria yang mulai masuk ke dalam hatinya itu. Tapi apa yang terjadi? Dirinya di tolak mentah-mentah.
Nada memilh untuk masuk ke kamar mandi. Di sana ia menangis karena sebagai istri dia juga ingin merasakan seperti wanita lain. Tak hanya sebuah perhatian tapi juga ia ingin sentuhan.
"Kamu benar-benar telah menolakku kali ini Mas.. Atau jangan-jangan ada wanita lain di hatimu.. Tapi jika itu benar-benar terjadi, Awas saja.. " Nada tak mau diam saja, Ia tidak mau di bodohi atau di tindas. Memangnya dia artis ku menangis yang mau di sakiti seperti apapun hanya bisa menangis saja. Oh tidak bisa..
.
.
.
"Hari ini aku akan pergi keluar kota.. Ada urusan disana.." Kata Xavier tiba-tiba. Nada hanya diam tak lama ia menyunggingkan senyum tipisnya.
"Berapa lama?" Xavier langsung menoleh ke arah Nada yang santai dengan benda pipihnya itu. Xavier jadi heran, Biasanya Nada akan bertanya ada urusan apa, Penting atau tidak tapi kali ini wanita yang menjadi istrinya itu langsung bertanya berapa lama.
"Mungkin satu minggu.." Jawabnya masih dengan memerhatikan Nada yang terlihat santai. Tanpa mengatakan apapun lagi, Nada beranjak lalu mengambil koper untuk tempat pakaian Xavier yang akan di bawa.
Jika biasanya Nada mengambil koper kecil kali ini ia mengambil koper dengan ukuran sedang. Nada juga meraih beberapa setel pakaian milik Xavier.
"Kenapa banyak sekali.. " Tanya Xavier seolah protes karena pakaian yang di masukan cukup banyak.
"Ya, Siapa tahu kamu akan memperpanjang tugas mu disana mas. Biasanya kan gitu.." Kali ini Xavier tak bisa menjawab. Karena memang benar, Demi menghindari Nada, Xavier selalu mengulur waktu. Yang alasan inilah, Itulah..
"Sudah..
"Ya sudah, Kalau begitu aku pamit dulu ya.." Nada mengangguk. Ia mengantar sang suami sampai ke depan.
"Aku berangkat..
"Ya, Hati-Hati.. " Xavier pun berangkat menggunakan mobilnya. Setelah mobil pria itu tak terlihat. Nada langsung menghubungi seseorang..
"Halo Nona...
"Ikuti kemana suamiku pergi.. Dan ikuti apa saja yang dia lakukan.. Aku merasa dia punya rahasia yang di sembunyikan di luaran sana.
"Baik, Akan segera terlaksana..
Panggilan terputus. Nada tersenyum miris, Sepertinya cintanya bukan hanya bertepuk sebelah tangan tapi juga terkhianati..
"Aku ingin tahu apa saja yang kau lakukan di sana Xavier
.
.
.
TBC
👇 Rayhan Adilla Ibrahimi 👇
👇 Nada Maulia Sanjaya 👇
👇 Xavier Amran 👇
👇 Alika Sahara 👇
👇 Candra Andika 👇
👇 Ahana Syaraz Maulida 👇
Visual hanya imajinasi Othor ya.. Mungkin para readers ada yang kurang setuju atau kurang srek.. Kalian bisa bayangkan sendiri saja🥰
"Ternyata kamu gak ingkar janji ya, Xav.. Aku seneng deh.." Alika tersenyum manis menggandeng lengan Xavier dengan posesifnya.
"Mana mungkin aku ingkar janji. Apa dulu aku sering ingkar janji?" Alika tersenyum lagi, Wanita itu tak menyangka akan bertemu kembali dengan Xavier setelah dirinya hilang tanpa kabar sama sekali.
Ya, Xavier dan Alika memang pernah memiliki hubungan khusus menjadi sepasang kekasih. Hubungan mereka dulu terjalin selama dua tahun. Xavier begitu mencintai Alika meski hubungan keduanya tak mendapatkan restu dari kedua orangtuanya. Alasannya karena orang tua Xavier merasa Alika bukan wanita yang baik.
Hingga tiba di hari itu. Dimana Alika memutuskan hubungannya dengan Xavier. Entah apa alasannya Xavier juga tidak tahu. Yang pasti bukan karena perselingkuhan. Xavier menolak untuk itu, Tapi Alika tetap bersikeras ingin hubungan mereka berakhir.
Xavier di tinggalkan begitu saja setelah Alika memutuskan hubungannya. Setelah itu tak ada kabar lagi mengenai Alika.
Hampir dua tahun Xavier tak berjumpa dengan wanita itu. Dan selama itupun Xavier susah payah melupakan Alika. Sampai dia menikah pun Alika masih Xavier ingat.
Dan siapa yang menyangka, Bahwa Xavier akan kembali di pertemukan dengan wanita itu. Tentu saja hati Xavier berbunga-bunga.
Kemarin saja mereka banyak menghabiskan waktu bersama sampai dini hari. Alika pun tak pernah menyangka bahwa pria yang ia putuskan hari itu masih punya rasa terhadapnya.
Ucapan Xavier yang mengatakan dirinya akan pergi keluar kota karena urusan kantor nyatanya hanya kebohongan saja. Pada kenyataannya, Xavier sudah membuat janji dengan Alika.
Mereka pergi liburan ke bali bersama. Jika orang yang tidak tahu pasti akan mengira mereka adalah sepasang suami dan istri.
"Makasih ya Xav, Kamu udah ngajak aku jalan-jalan.."
"Kamu tenang saja, Aku masih Xavier yang sama. Apapun yang kamu mau akan aku turuti.." Xavier memeluk pinggang Alika dengan mesra.
"Xavier, Jangan seperti ini.." Alika menggeliat, Ia adalah seorang model yang baru booming tahun ini. Dia tidak mau kalau ada orang mengenalnya.
"Kenapa? Kamu gak suka..
"Bukan apa-apa.. Kamu tahu kan aku baru jadi model dan namaku telah terkenal. Aku gak mau ya, di cap perusak rumah tangga orang.." Ucap Alika memasang wajah sedih. Melihat itu Xavier menenangkan Alika.
Mereka telah sampai di hotel paling mewah di kota itu. Mereka memesan kamar yang berbeda.
"Setelah ini kita makan ya.. Kamu pasti laper.." Alika mengangguk tersenyum. Wanita itu masuk ke kamar yang dia pesan dan tersenyum senang.
"Aaah.. Senangnya aku hari ini. Pesona mu memang tidak akan ada yang menandingi Alika.." Alika merebahkan tubuhnya menatap langit-langit kamar.
"Xavier.. Aku yakin dia pasti masih sangat mencintaiku.. Aku harus membuat Xavier jatuh kembali padaku. Aku harus bisa buat Xavier menceraikan istrinya itu. Jadi penasaran seperti apa sih istri Xavier yang di bangga banggakan oleh orang tua Xavier.. Palingan juga lebih cantik aku kemana-mana.." Alika sudah punya niat tak baik. Tujuan Alika dulu meninggalkan Xavier karena Alika mengejar pria yang lebih kaya. Akan tetapi, Apa yang ada dalan bayangan Alika tak sesuai dengan espektasinya.
Alika di tinggalkan oleh pria itu sebelum dia bertemu dengan salah satu temannya lalu mengajaknya bekerja sebagai model.
Dan lihat sekarang, Setelah beberapa bulan dirinya bekerja di salah satu perusahaan akhirnya profesinya sebagai model berakhir sukses. Ia banyak di kenal semua orang sekarang.
****
Sesuai dengan janji pria itu. Xavier mengajak Alika makan malam romantis. Xavier memesan tempat yang membuat Alika senang.
Sebuah tempat yang di hias dengan indah. Wanita mana yang tidak senang di perlakukan seperti itu. Xavier tidak sadar bahwa sang istri tak pernah ia perlakukan secara istimewa.
"Kamu suka?" Tanya Xavier sembari menggenggam tangan Alika dengan mesra.
"Iya, Xav.. Aku suka banget. Ternyata Xav yang dulu masih tetep sama.. Terima kasih ya, Xav.." Alika menatap mata Xavier dengan tatapan yang agresif.
Xavier menatap wajah cantik Alika. Xavier seolah buta bahwa sang istri jauh lebih cantik dari wanita yang ada di hadapannya ini.
Tak hanya sebuah makan malam romantis, Xavier juga mengeluarkan sebuah kotak beludru merah. Alika menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut melihat kotak merah yang ada di hadapannya.
"Aku terima ya, Xav.." Alika menerima kotak tersebut lalu membuka isinya. Mata Alika membulat sempurna. Sebuah kalung dengan liontin berlian terpampang nyata.
"I..ini bagus banget Xav.. Aku suka banget. Boleh aku pakai ini?" Xavier jelas saja mengangguk. Pria itu beranjak mengelilingi meja meraih kalung mahal tersebut lalu memakainya di leher jenjang Alika.
"Jika begini terus, Aku bisa cepat kaya.." Batin Alika dengan hati yang penuh bahagia.
Xavier kembali duduk di tempatnya. Pria itu kembali menggenggam tangan Alika dengan mesranya.
" Xav..
"Kalau boleh aku jujur, Sebenarnya aku masih cinta kamu.. Asal kamu tahu, Aku belum bisa melupakan perasaan ini. Aku masih sayang sama kamu.. " Alika menunduk dengan senyum yang tertahan. " Alika..
"Ya?
" Apa kamu mau kembali padaku.. " Alika terdiam, Dalam hati dia bersorak gembira. Akhirnya semuanya berhasil..
"Sebenarnya aku juga mau kembali sama kamu Xav, Tapi..
"Tapi kenapa?
"Kamu sudah menikah dan punya istri. Mana mungkin aku gampang menerima mu.. Bagaimana kalau ada orang yang tahu.." Alika kembali menunduk seolah merasa sedih.
"Ayolah.. Kamu tahu, Meski aku telah menikah dan punya istri. Tak pernah sekalipun aku mencintainya. Bahkan sampai sekarang tak pernah timbul rasa suka ku padanya. Aku menikah dengannya bukan karena cinta tapi keterpaksaan. Pernikahan aku dan dia hanya pernikahan bisnis saja.. Dan perlu kamu tahu, Hanya kamu yang aku cintai Alika.. Aku janji, Setelah ini, takkan ada orang yang mengetahui hubungan kita ini.." Alika tersenyum manis. Tak lama wanita itu mengangguk setuju.
"Aku juga masih mencintaimu Xavier.. Dan aku mau.. Aku mau.." Alika pun tak bisa menolak permintaan Xavier untuk kembali menjalin hubungan dengan pria itu. Wanita itu tidak sadar, Bahwa dia telah menggali lubang kematiannya sendiri.
Xavier beranjak lalu mengajak Alika untuk berdiri. Keduanya saling menatap satu sama lain hingga tanpa sadar bercum-bu dengan mesra. Tak hanya itu saja, Xavier dan Alika bermalam menghabiskan waktu dengan minum bersama. Entah apa yang akan terjadi setelahnya..
Sementara itu, Nada terdiam dengan dada yang bergemuruh hebat. Hatinya begitu sakit seolah di tikam ribuan pisau tajam. Meski jarak dirinya dan sang suami berjauhan, Nada tahu apa yang pria itu lakukan di luaran sana.
"Bahkan aku yang sebagai istrimu tidak pernah kau perlakukan seperti itu Mas.. Tapi wanita itu? Kita lihat saja setelah ini.. Akan aku buat kalian menyesali perbuatan kalian ini.. Jangan pikir aku akan diam saja.." Tangan Nada terkepal, Sepertinya Alika belum tahu siapa Nada Sebenarnya. Andai waktu itu tahu, Sudah pasti Alika akan seribu kali berpikir lebih dulu sebelum menerima menjadi selingkuhan Xavier.
"Halo, Nona...
"Aku ingin kau cari tahu tentang wanita itu! Secepatnya..
"Baik Non Nada...
"Hm, Bagus...
Panggilan berakhir, Nada menghapus air matanya yang sempat menetes tadi.
"Aku ingin melihat seberapa lama kalian bertahan..
.
.
.
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!