NovelToon NovelToon

Menikah Dengan Calon Kakak Ipar Ku

LAMARAN

Disebuah restoran mewah di pinggir kota disulap menjadi nuansa sangat romantis dan penuh cinta telah di persiapan Refa untuk melamar kekasih yang ia pacari selama 1 thn ini. Ia berniat untuk melamar sangat kekasih dengan sangat romantis.

“Mau kah kau menikah dengan ku windi?” Refa berlutut dihadapan windi dengan tangan kanan memegang sebuah cincin dan bunga yang sangat indah.

Windi sangat terkejut dengan lamaran Refa kepadanya. Bagaimana tidak mereka baru menjalani hubungan selama 1 thn dan tiba-tiba saja refa melamarnya. Ia menatap ke arah Refa ia mencari keseriusan dimata Refa. ia melihat di mata Refa tidak ada kebohongan melainkan ke seriusan.

Windi memikirkan sejenak akan lamaran Refa yang mendadak. setalah berfikir sejenak Windi menganggukkan kepala nya sebagai pertanda iya setuju dengan lamaran Refa.

Refa tersenyum bahagia karena kekasihnya menerima lamarannya, dengan segera ia menautkan cincin di jemari manisnya Windi kemudian ia langsung memeluk Windi dengan sangat erat dan lama sekali

"Terimakasih Windi." Lirih Refa.

Aku berjanji aku tidak akan pernah menyia-nyia kan dirimu sampai kapanpun Win. janji Refa kepada dirinya sendiri.

"Aku harap kau tidak akan pernah meninggalkan ku dan mengkhianati ku refa karena aku sangat mencintaimu." Gumam Windi dalam hati

***

Seminggu berlalu semenjak lamaran Refa kepada Windi. semenjak Lamaran itu Refa menjadi lebih memperhatikan keadaan Windi dengan sangat protektif bahkan Refa melarang Windi untuk berdekatan dengan pria lain.

walau hanya sekedar menyapa saja Refa sudah sangat cemburuan dengan Windi.

“Sayang kenapa wajah mu ditekuk gitu ehm?" Windi merasa aneh dengan wajah Refa yang mukanya ditekuk setalah pertemuan Windi yang tidak sengaja bertemu dengan teman kuliahnya dulu.

Refa hanya diam membisu saja dan sesekali ia melirik Windi.

Windi menghela nafasnya melihat kelakuan tunangannya yang sangat protektif ini.

“Apa kau marah karena aku menyapa teman lama ku ? " refa mesih memilih tetap diam dengan pertanyaan Windi.

Windi benar-benar bingung bagaimana caranya menghadapi sikap protektif tunangannya ini.

"Sayang ayolah jangan mendiamkan ku seperti ini." Windi memasang wajah memelas nya.

Refa hanya melirik wajah tunangannya yang memelas dan sangat imut hingga ia tidak mampu untum berlama-lama bisa mendiamkan Windi.

"Aku tidak suka kamu berbicara dengan pria lain selain diri ku .’’ akhirnya Refa membuka suara sambil menatap dan memegang pipi gembul Windi.

“Ehm kamu ini terlalu berlebihan tau ."Windi sedikit kesal melihat tunangan yang sangat - sangat protektif itu.

Refa tersenyum lembut ke arah Windi.“Aku tidak berlebihan hanya saja aku tidak suka

wanita ku berbicara dengan pria lain."Sambil terus menatap intens mata kekasihnya

“Huh baik lah sayang."Windi tersenyum kepada refa. Refa yang melihat senyuman Windi langsung mencubit dengan gemas

“Auw.. sakit sayang." Winda mengelus-ngelus pipi yang berubah memerah karena ulah Refa yang mencubit pipinya.

“Habis nya kamu itu gemesin tau." Refa mengusap puncak kepala Windi dengan gemas.

Sedangkan sang pemilik rambut semakin cemberut kesal karena rambutnya berantakan karena ulah Refa.

***

Refa dan Windi tiba dikediaman keluarga besar Refa. Windi terkagum dengan kemewahan dari rumah Refa karena tidak pernah terfikir kan olehnya bahwa kekasihnya ini adalah seorang anak konglomerat sukses.

“Hei kenapa kamu diam saja? ”

“Ini rumah kamu sayang? ”

“Bukan ini rumah mama papa ku kalau aku hanya tinggal di apartemen sederhana saja? ”

“Oh begitu baiklah." Winda tersenyum manis kepada refa

“Yasudah ayo kita turun biar aku perkenalkan kepada mama papa dan juga kakak tertua ku dan adik ku." Namun sebelum refa membukakan pintu mobil Windi memegang tangan refa dengan sangat gugup pasalnya ini pertama kalinya ia dibawa untuk bertemu dengan calon mertua dan keluarga besarnya Refa.

Refa mengerti apa yang sedang di fikir kan oleh Sebisa mungkin Refa menenangkan Windi.“Tidak usah gugup begitu sayang kamu tenang saja keluarga ku baik kok dan mereka tidak pernah mandang status sosial." Winda tersenyum bahagia mendengar penuturan Refa

Meraka pun turun dan melangkah masuk kedalam rumah sambil bergandengan tangan dan tersenyum bahagia.

Di Depan pintu Para pelayan menyambut mereka dengan penuh hormat dan sopan kepada tuan muda dan tamu yang datang bersama dengan Refa

“Siapa wanita cantik itu apakah ia adalah kekasih tuan muda kedua?” Tanya para pelayan yang penasaran akan kehadiran wanita cantik yang dibawa tuan muda mereka itu.

"Sutt sudah jangan bergosip. Jika itu benar maka kita akan mendapatkan kabar bahagia.” Sahut salah satu pelayan.

Setelah Refa masuk kedalam rumah Para pelayan pun kembali ketugasannya mereka masing-masing seperti semula setelah menyambut kedatang tuan muda ke 2 mereka.

***

Di ruang keluarga Refa dan Windi sedang menunggu kehadiran orang tua Refa

Windi semakin cemas dan takut jika orang tua Refa tidak menyetujui pernikahan mereka nanti

“Sayang bagaimana jika mama papa mu tidak suka dengan ku?" Tanya Windi

“Kamu tidak suka berfikiran yang macam-macam sayang." Refa mengusap lembut pipi kekasihnya.

Suara deheman papa Refa membuat suasana menjadi semakin canggung dan kaku

“Ada apa Refa kamu tumben sekali pulang ke rumah dan membawa seseorang wanita? Kamu tidak men-“ Refa yang mengerti arah pembicaraan papanya langsung memotongnya.

“Tidak pa refa tidak seperti yang papa fikir kan dan wanita yang di sebalah refa adalah kekasih refa." Refa mengatakan dengan tenang namun penuh dengan keyakinan dan ke seriusan.

“Lalu apa tujuan mu kesini membawanya?" Beny semakin penasaran apa maksud dan tujuan dari putranya membawa seorang gadis di hadapannya karena selama ini Refa tidak pernah membawa seorang gadis ke rumah nya

Refa hening sejenak ia mengumpulkan keberanian untuk mengatakan bahwa ia ingin menikah dengan wanita yang ia bawa di hadapan orang tuannya.“Refa ingin menikah dengannya pa." ucap Refa dengan penuh keseriusan dan menatap ke arah orang tua nya

Beny refa yang sedang menyesap kopi menjadi tersedak dengan ucapan anaknya itu.

Beny menatap ke arah Refa dan Windi secara bergantian.“Kamu jangan bercanda refa pernikahan itu hanya 1 kali seumur hidup dan apakah kamu siap berkomitmen dengan satu wanita? Sedangkan yang papa tau kamu sering bergonta-ganti pacar." di benak beny ada sedikit keraguan dengan Perkataan anaknya yang ingin menikah.

Refa menghembuskan perlahan nafasnya dan kembali mengatakan dengan penuh keyakinan dan ke seriusan."Tidak pa kali ini refa sudah berubah dan akan berkomitmen dengan satu wanita saja yaitu windi. Refa sangat mencintainya dan refa tidak akan pernah berpaling darinya." Refa Terus berusaha meyakinkan ucapan nya kepada papa nya untuk merestui hubungan mereka.

Beny menghela nafas nya dan mengangguk mendengar perkataan anaknya. "Baiklah kalau itu sudah menjadi keputusan dan niat baik mu untuk menikah dengannya. semua terserah kamu saja dan papa dan mama hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mu. satu hal yang harus ingat bahwa kamu tidak pernah mengkhianati hati seorang wanita karena kamu terlahir dari Rahim seorang wanita dan memiliki seorang adik perempuan. apakah kamu mengerti dengan ucapan papa Refa?”

Refa yang mendengar perkataan papanya langsung tersenyum bahagia dan mengangguk kepalannya yang setuju dengan ucapan papanya.

Aku tidak akan pernah mengecewakan papa, mama dan juga Windi yang kelak akan menjadi istri ku. Refa kembali berjanji kepada dirinya sendiri.

Di tengah mereka sedang asik mengobrol dan bercengkrama tiba- tiba ada yang datang dari arah pintu masuk...

JANGAN LUPA DUKUNG LIKE DAN KOMENTAR YA

Di khianati

Hari adalah keberangkatan wisnu kembali ke negara asal nya setalah 1thn melakukan perjalan bisnis ke paris. Hati nya sangat senang dan tidak sabar untuk bertemu dengan sang puja hati. Yah selama 1thn ia tidak pernah menghubungi widya karena alas an tertentu yang membuat ia tidak menghubungi Widya sama sekali.

Walaupun begitu Wisnu tetap menjaga hati nya agar tidak tergoda oleh rayuan wanita lain. Ia benar-benar menjaga hati nya untuk Widya saja.

Setalah melakukan perjalanan selama yang panjang akhirnya ia tiba di Negara kelahirannya. Ia memutuskan untuk menghubungi Widya namun ada panggilan telfon Widya sedang berada di luar jangkauan.

Aish ! Aku benar-benar sudah tidak sabar ingin memelukmu sayang . Gumam Wisnu dalam hati. Ia memperhatikan fotonya dengan kekasih hati nya.

***

Setibanya di rumah Wisnu melihat mobil adiknya Refa. ia pun bergegas masuk kedalam.

“Hai ma pa Fa." Sapa Wisnu kepada mereka.

Orang rumah sangat terkejut akan kepulangan Wisnu yang sangat mendadak dan tidak memberi kabar kepada orang rumah.

“Wisnu? Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu akan kembali kesini pasti papa akan menyuruh mang ujang untuk menjemput kamu.” Deny sangat terkejut akan ke kepulangan Wisnu

“Tidak usah pa." Wisnu sedikit tersenyum ia memperhatikan seorang wanita yang sangat cantik dan sopan yang membuat hatinya menjadi bergemuruh tidak jelas namun sebisa mungkin ia menetralkan jantungnya. Ia melirik ke arah Refa dan orang tuanya sedang menunggu jawaban dari lirik kannya

Refa yang mengerti lirik kan matanya Wisnu pun langsung memperkenalkan Windi.

“Ehm.. kakak kenalkan ini calon istri ku Windi.” Refa memperkenalkan windi dengan bangganya.

"Dan Windi ini Kaka ku Wisnu." Windi tersenyum ke arah Wisnu namun Wisnu hanya memasang wajah datarnya saja.

“Oh." Wisnu hanya mengagukan kepalanya. melihat senyum an Windi kembali membuat hati nya kembali bergemuruh tidak karuan. Namun semua teratasi dengan wajah datarnya yang dingin dan sangat kaku hingga membuat orang-orang tidak menyadari perubahan wajah nya

***

Hari ini wisnu berniat untuk bertemu Widya dan melamarnya untuk menjadi istrinya. Setelah mengetahui adiknya sudah melamar kekasihnya ia juga berniat melakukan hal sama kepada Widya untuk melamar nya dan segara untuk menikah dengannya.

Sebelum pergi ke kantor dia pergi ke apartemennya Widya untuk mengajak nya pergi ke restaurant untuk melamar nya. bayang tentang betapa bahagianya ia bisa menikah dengan orang yang sangat ia cintai.

Selama di perjalanan wisnu kembali teringat dengan wajah kekasih adiknya yang sangat manis dan mempesona itu.

Astaga apa yang sedang aku fikir kan kenapa aku malah teringat wajah calon istri nya Refa . grutu Wisnu

Wisnu pun tiba di apartemen nya widya. ia bergegas turun duluan tanpa menghiraukan Panji yang baru saja selesai membuka seat belt nya. Panji yang melihat Wisnu terburu-buru membuatnya heran.

"Ada apa dengan tuan muda kenapa dia terburu-buru sekali " batin panji

Panji menunggu Wisnu di dalam mobil karena takut menganggu privasi nya.

Wisnu sudah berada di depan pintu apartemennya Widya ia berulang kali menekan bel apartemennya namun tak kunjung dibuka hingga ia memutuskan untuk menekan pin apartemennya dan masuk kedalam.

Astaga apa sedang terjadi sesuatu di dalam sana? kenapa dia tidak kunjung membukakan pintunya. aku coba saja pin yang lama semoga ia belum mengganti pin nya.

Wisnu menekan pin apartemen nya Windi pintu terbuka saat masuk ke dalam Wisnu melihat pakaian yang berserak dilantai.

Wisnu tetap berfikir positif tentang kekasihnya. Namun ketika ia membuka pintu kamar widya ia melihat widya sedang tertidur dengan pria lain tanpa sehelai benang pun. Wisnu sangat marah dan kecewa kepada widya yang berselingkuh dibelakangnya. Dan lebih menyakitkan lagi widya tidur dengan pria lain tanpa sehelai benang pun. Fikiran wisnu sudah melayang membayang jika mereka sudah melakukan hubungan layaknya suami istri.

Wisnu memilih menunggu Widya di ruang tamu sampai Widya dan selingkuhannya bangun.

Wisnu masih tetap setia menunggu Widya dan selingkuhannya di dalam ruang tamu. Sekitar 1 jam lamanya ia menunggu akhirnya widya bangun dan kaget mendapati wisnu sudah berada m di apartemennya.

“Wi-wisnu? Ka-kamu disini." Widya sangat gugup dan panik ketika mendapati wisnu sedang menunggu dirinya di ruang tamu apartemennya.

“Iya sayang aku sudah ada disini sudah 1 jam yang lalu. Kamu kenapa ehm? Kenapa kamu gugup begitu? “ Wisnu membelai kepala widya dengan lembut. Namun bagi widya itu bagai kan sesuatu yang mengerikan dan membuat bulunya merinding ketakutan.

“Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu mau pu-" Belum selesai widya melanjutkan perkataannya langsung terpotong ketika pria yang di dalam kamarnya keluar dan memanggilnya.

“Baby kamu kenapa bangun duluan? Ayo kita lanjutkan yang semalam." Jiko mengedipkan matanya kepada Widya. ia mesih belum menyadari ke hadiran nya Wisnu

Haduh kenapa Jiko pakai keluar segala. Matilah ku jika wisnu tau aku berselingkuh darinya. Gumam widya . ia melirik wisnu.

“Sayang siapa dia? Dan kenapa dia memanggil mu baby? ’’

Tanya wisnu kepada widya dengan tatapan yang sangat dingin dan tajam. Widya memilih untuk bungkam dan bingung harus menjelaskannya bagaimana.

“Baby siapa dia? Kenapa dia memanggil mu sayang? " Sekarang Tanya Jiko yang bertanya kepada widya.

Widya bingung harus menjelaskannya bagaimana kepada mereka berdua.

Wisnu semakin memberikan tatapan tajam dan mengintimidasi Widya.

“Kamu tidak mau menjelaskan nya sayang." Wisnu kembali membelai rambut Widya.

"Baiklah jika widya tidak mau menjelaskannya biarkan saya jelaskan saya siapa nya Widya .Perkenalkan saya sepupunya widya.”Wisnu mengulur kan tangannya ke arah jiko dan tidak lupa Dengan nada yang sangat ditekan oleh wisnu saat mengatakan ia sepupunya Widya

Jiko semakin di buat bingung dengan perkataan Wisnu yang mengatakan bahwa ia sepupu nya widya.

“Tapi widya tidak pernah memberitahu ku jika ia memiliki seorang sepupunya. "

Wisnu tersenyum devil mendengar perkataan jiko."Oh ya? Widya kenapa kamu tidak mengatakan jika kamu memiliki seorang sepupu yang tampan." Wisnu melirik widya dan kembali tersenyum devil yang membuat widya menelan Saliva nya dengan susah.

“Oh baiklah aku kekasihnya jiko Hardian." Wisnu semakin melirik widya dengan tatapan tajam dan membunuhnya

Wisnu yang sudah muak melihat nya memutus kan untuk pergi dari tempat hina itu. “Ah yah karena aku tidak mau mengganggu kalian berdua

sebaiknya aku pergi dulu." Wisnu pun pergi dengan terus memberikan tatapan tajam dan membunuh kearah widya.

Widya langsung terduduk lemas setalah kepergian wisnu.

jiko mengerutkan kedua alisnya melihat Widya yang terduduk lemas. “Baby kamu baik-baik saja kan? ’’ Tanya jiko yang memperhatikan perubahan wajah widya setalah kepergian wisnu.

“Ehm yah aku baik-baik saja skrg kamu lebih baik pergi biarkan aku sendiri."

“Ta-."Aku mohon ko." Widya langsung memotong ucapan jiko.

"Baiklah baby aku akan kembali lagi nanti." jiko menghadiahkan sebuah ciuman di pucuk kepala widya.

Tak lama kemudian jiko pun pergi meninggalkan widya sendiri di apartemennya. Widya terus memikirkan alasannya untuk memberikan penjelasan kepada wisnu.

***

Wisnu melangkah keluar dari apartemennya Widya dengan penuh amarah dan kekecewaan yang luar biasa.

Sampai di parkiran ia memerintahkan Panji untuk pergi ke kantornya dan meluapkan rasa kesal dan sakit hatinya dengan bekerja.

Panji yang menyadari perubahan sikap tuannya setalah kembali dari apartemen kekasih nya membuat ia heran dan bingung.

Apa yang sebenarnya terjadi ? kenapa tuan terlihat kesal dan sangat marah setalah kembali dari apartemen nona widya.

Panji terus bertanya-tanya dalam hati nya tentang perubahan sikap tuan mudanya.

Dan benar saja di kantor semua orang menjadi sasaran empuk ke marahan Wisnu . setiap orang di marah-marahi ketika melakukan kesalahan sekecil apapun. seperti di ruang rapat tadi Wisnu benar - benar meluapkan emosinya kepada staf yang mengikuti rapat.

semua orang menjadi ketakutan karena ke marahan Wisnu yang meluap. Panji yang melihat tuannya meluapkan emosi nya kepada para staf nya hanya bisa menghembuskan nafasnya saja.

hari ini kita semua akan menghadapi amukkan kemarahan tuan muda. siapa pun itu jika melakukan kesalahan sekecil apapun di hadapan nya. mungkin saja sebentar lagi aku akan kenak imbas amarahnya.

Muak

Keesokkan hari nya widya berniat untuk mendatangi kantor wisnu dan memberikan penjelasan kepada wisnu.

Widya menapakkan kakinya kekantor wisnu dan bertanya ke ruang resepsionis.

“Permisi apakah tuan wisnu ada di kantor? Saya ingin bertemu dengannya?" Tanya widya kepada resepsionis

“Maaf apakah anda sudah membuat janji dengan tuan wisnu?"

“Belum tapi katakana saja bahwa nona widya mencarinya."

“Baiklah mohon tunggu sebentar," Resepsionis pun menghubungi sekertaris pribadi wisnu dan mengatakan bahwa ada seorang wanita yang bernama widya mencarinya.

“Maaf nona untuk saat ini tuan wisnu tidak bisa diganggu."

“Haha benarkah? Baiklah katakana padanya bahwa saya kan datang setiap hari supaya bisa bertemu dengannya." tawa sinis widya lalu meninggalkan kantor wisnu.

***

“Sayang hari ini kita makan dimana? "Tanya windi kepada Refa

“Terserah kau saja sayang."

“Bagaimana kita makan seafood namun yang dipinggir jalan? Aku sudah lama tidak makan di sana."

“Tapikan- " Ayo lah sayang kali ini saja aku sudah bosan makan - makanan mewah mu itu sesekali kau ikut makan - makanan sederhana seperti diriku.”Windi tersenyum lembut kepada Refa.

“HM baiklah sayang ayo kita pergi." Mereka pun bergegas pergi menuju tempat makan yang di inginkan oleh windi.

Saat mereka turun dari mobil tidak sengaja wisnu melihat adiknya diseberang jalan sedang menuju rumah makan sederhana padahal ia tau bahwa adiknya itu sering memanjakan pacar-pacarnya itu dengan menghambur-hamburan kan uangnya. Namun kali ini berbeda kenapa adiknya malah membawa calon istrinya makan di sana.

"Panji saya mau kamu mencari tau tentang latar belakang calon istrinya Refa." Perintah Wisnu kepada Panji. Wisnu melakukan itu agar Adiknya tidak salah dalam memilih wanita seperti yang ia lakukan dengan mencintai Wanita yang salah.

"Baik tuan muda." ujar Panji dengan kepala yang ikut mengangguk.

Sedangkan Refa dan Windi duduk berhadap-hadapan. Tak lama pelayanan datang membawa buku menu makanan.

“Mang saya pesan pecel ayam, nasi uduk. Teh manis, dan kol goring ya." Widya memesan makanan yang dia inginkan

"Kamu mau makan apa sayang?”

“Aku ikut kamu saja."

“Baiklah kalau begitu mang semua nya 2 porsi yah."

“Baiklah kalau begitu saya permisi dulu mohon ditunggu." Selama menunggu makanan tiba mereka berbincang-bincang dan membahas tentang pernikahan mereka.

“Sayang nnt pernikahan kita diadakan sederhana saja ya tidak usah mewah - mewah."

“Tapikan aku ingin pernikahan kita mewah dan menunjukkan kepada dunia bahwa kamu adalah istriku." Refa mencium tangan widya dan tersenyum lembut kepadanya.

“Iya aku tau namun jika mewah itu sama saja pemborosan sayang."

"Ehm sayang pernikahan itu 1 kali seumur hidup dan aku ingin merayakan semeriah mungkin agar menjadi kenangan yang indah sayang."

“Iya aku ta-“ pesanan mereka sudah datang dan menghentikan pembicaraan mereka

“Silahkan mas mbak." Ujar pelayan sambil menaruh makanan nya

“Terimakasih mbak." Ucap windi sambil tersenyum ramah. Lalu pelayan itu pun pergi meninggalkan mereka yang sedang menikmati makanan mereka.

***

Selesai melakukan pertemuan dengan kliennya wisnu kembali ke kantornya. Diperjalanan sekretarisnya memberitahu pesan widya kepadanya.

“Tuan muda tadi nona widya berkata bahwa ia akan datang setiap hari agar bisa bertemu dengan tuan muda." Sambil melirik tuan mudanya dari kata spion yang didepan.

“Biarkan saja. Saya sudah tidak mau berurusan dengan wanita murahan seperti dia." Sambil tersenyum dingin.

“Baik tuan muda." Wisnu sudah muak dengan widya namun dia juga mesih sangat mencintai widya. Rasa cinta dan kekecewaan yang diberikan widya tercampur menjadi satu. Ia mesih tidak percaya wanita yang selama ini pacarinya ternyata selingkuh dibelakang nya bahkan sampai berhubungan badan. Sungguh sangat menjijikan bagi wisnu.

Tidak berapa lama pun wisnu tiba di perusahaan. Saat ia masuk semuanya menunduk hormat kepadanya dan hanya dibalas dengan anggukkan kepala tanpa tersenyum sedikit pun..

Wisnu dan sekretarisnya tiba diruang nya wisnu. Ia duduk di bangku kebesarannya.

“Panji apa jadwal saya hari ini." Tanya wisnu sambil fokus ke berkas-berkas yang ada dihadapannya.

“Jam 4 nanti tuan akan bertemu dengan perusahaan wijaya untuk membahas kerja sama nanti tuan. Setalah makan malam anda di undang ke sebuah pesta pembukaan cabang restoran milik keluarga aditama. Dan tamu nya ada- "

Perkataan panji langsung terpotong dengan ucapan Wisnu.

“Widya?” Tanya wisnu yang melirik kearah panji.

“Iyah tuan." Jawab panji

Wisnu menghela nafas nya. "Baiklah demi menghargai tuan aditama saya akan hadir ke sana."

“Baik tuan. Saya permisi kembali keruangan saya." Ijin panji sambil menunduk setalah itu pergi meninggalkan Wisnu.

***

Sebelum pergi ke acara makan malam wisnu pulang sebentar untuk membersihkan tubuh nya yang terasa sangat lengket.

Selesai mandi Wisnu menuju ke ruang ganti dan memilih memakai stelan jas hitam dengan taxedo biru tua dengan kanci 2 kancing atas dibuka yang semakin menambah aura ketampanannya malam itu.

“Kamu mau kemana nu? Kok sudah rapi saja." Tanya fitri kepada putranya itu

“Wisnu mau menghadiri makan malam di cabang restoran nya keluarga aditama ma.” Jawab wisnu

“Oh baik lah hati-hati yah.’’ Ucap fitri

“Iyah ma kalau begitu Wisnu pergi dulu yah mah .’’ pamit wisnu kepada mama nya dan pergi menuju ke acara yang akan ia hadiri. Didepan panji sudah menunggu kehadiran tuan mudanya.

“Silahkan tuan." Ujar panji dengan membukakan pintu mobil untuk Wisnu.

“Terimakasih."

Diperjalanan wisnu kembali teringat dengan perintahnya kepada panji untk mencari latar belakang calon istri adiknya.

“Panji apakah kamu sudah mencari apa yang saya butuh tentang calon istri nya Refa?” Tanya wisnu.

“Sudah tuan nanti saya kirimkan lewat email anda tuan." Jawab panji

“Bagus lah." Ujar wisnu sambil menepuk-nepuk bahu panji. Panji hanya membalas dengan anggukan kepala dan tersenyum kepada tuan mudanya.

Akhirnya mereka tiba di acara makan malam. Suasana tampak ramai dengan pengunjung yang sudah ramai memenuhi tempat. Panji dan para anak buahnya dengan sigap melindungi tuan mudanya.

Wisnu duduk di kursi khusus yang telah disediakan keluarga aditama untuk wisnu. Wisnu menatap sekeliling tempat. Tak sengaja ia melihat Windi yang turut hadir namun ia tidak melihat adiknya Refa di sana. Ia berfikiran bahwa Windi memang tidak pergi bersama dengan adiknya.

“Selamat datang tuan Wisnu." Ujar pak aditama samba mengulurkan tangannya kepada wisnu. Namun wisnu mesih tetap fokus memandang wajah calon istri adik iparnya itu.

“Tuan wisnu tuan." Ujar pak aditama yang sedikit berteriak. Sontak membuat wisnu sadar dan tersenyum kepada tuan aditama.

“Maaf anda tadi bilang apa tuan? ’’Tanya wisnu

“Saya mengucapkan terimakasih karena tuan sudah hadir ke acara ini.”

“Tidak usah terima kasih anda adlah rekan bisnis saya tuan”. Ujar wisnu

Tuan aditama tertawa mendengar ucapan wisnu. “Tuan benar sekali. Kalau begitu saya permisi mau menyambut tamu-tamu yang lainnya tuan.”Pamit undur tuan aditama dan menuju tamu-tamu yang lainnya.

Tak lama widya dengan gaya angkuhnya datang menghampiri wisnu dan langsung merangkul tangan wisnu yang membuat wisnu kaget dengan kehadiran widya yang sudah berada di sampingnya itu.

Wisnu memberikan tatapan tajam ke widya namun widya malah tidak memperdulikan tatapan tajam wisnu kepadanya. Wisnu sangat jengah dengan sikap widya.

"kamu lepas kanbtangan kotor mu itu tau akan ku buat karir mu hancur widya." Ancam wisnu kepada widya. Sontak membuat widya melepaskan tangannya dari wisnu.

“Wisnu ak- “Belum selesai widya melanjutkan perkataannya. Wisnu kembali berkata.

“Pergilah sebelum aku benar-benar muak widya." Kali ini suara wisnu berubah menjadi dingin dan lebih menakutkan. Widya langsung pergi begitu saja dan meruntukki kebodohannya yang tidak bisa bermain rapi ketika berselingkuh.

Aku tidak akan pernah menyerah nu. Liat saja nnt kamu pasti akan bertekuk lutut dihadapan ku nanti. Batin widya dengan percaya diri.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENT NYA ☺️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!