NovelToon NovelToon

AKU DAN CINTA SAUDARIKU

BAB 1

Meeting Room, Hotel I....

Acara apa ini ?....

Benar-benar membosankan.

Apanya yang seru ?....

Cuma sekumpulan orang bodoh pake topeng. Ide siapa sih ?

Saking aja Sara maksa minta ditemenin.

Kata dia, penasaran kayak gimana sih pesta topeng.

Sekarang, dia sih asik aja nikmatin pesta, tapi aku.... bener-bener boring !!!!

" Iiissshhhh..... "

Aretha mendesis karena merasa teramat sangat bosan.

Sudah habis beberapa gelas minuman diteguknya. Perutnya sudah mulai kenyang dengan cemilan ini-itu di meja suguhan dengan tema prasmanan.

Memperhatikan ke sekeliling ruangan. Acara ulang tahun yang ke 22, teman sekampus mereka yang bernama Nasya, 1 jurusan dengan Sara, bertemakan pesta topeng, tidak menarik menurut Aretha. Aretha sendiri hanya beda jurusan, dan sayangnya ia tidak melanjutkan kuliahnya lagi.

Aretha tidak menyukai keramaian yang bertema pesta. Terlalu penuh dan banyak orang yang banyak gaya di matanya. Tidak suka dengan sesuatu yang selalu menarik perhatian. Padahal terkadang dia sendiri menjadi pusat perhatian pula.

 

" Re.... sssttt, Re.... "

Sara berbisik sembari menggelayut manja di lengan Aretha.

Merapatkan jari jemarinya ke jari-jari Aretha. Aretha membiarkannya, meskipun dari dalam hati ingin sekali ia menepis tangan Sara yang seputih kapas dan lembut tersebut.

Kebiasaan...

Nggak pernah bisa liat aku duduk dengan tenang.

Padahal jengah tapi nggak mungkin juga nolak dia...

" Lima menit lagi, lampu dimatikan, kamu berdiri di depan ku ya, aku nggak mau dipeluk orang lain... Okey ?... Yuukkk !!! "

Tanpa menunggu jawaban dari Aretha, Sara sudah menariknya dan membawanya ke kerumunan di tengah pesta.

" Heiii !!!! Matamu kemana sih ?? "

 

Tanpa sengaja, Sara menyenggol tubuh bagian belakang seseorang. Seorang laki-laki muda dengan tubuh yang sigap bersiap membuat perhitungan. Akan tetapi begitu menoleh ke belakang dan melihat Sara, ia berubah pikiran.

 

Heemmm.... wajahnya sih tertutup topeng, tapi kurasa, dia cantik...

Kayaknya ada cara lebih bagus buat bikin perhitungan sama ni cewek.

Batin Doni, yang tanpa sengaja tersenggol oleh Sara, salah satu tamu undangan pula.

" Sorry, man.... Dia nggak sengaja. "

Kata Aretha yang langsung menarik Sara ke sampingnya.

Sara tampak ketakutan mendapati tatapan tajam Doni ke arahnya, segera ia memeluk lengan Aretha. Mambaca situasi yang yang dirasa mulai tak nyaman, dengan sigap Aretha ke depan dan siap pasang badan, maju ke hadapan Doni.

Cowoknya ???....

Badannya kurus gitu, malah lebih kayak body cewek, berani tantangin aku ???

Batin Doni sembari menyunggingkan senyum sinis di sudut bibirnya, saat melihat penampilan Aretha dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.

" Woiii.... Woless, brooo ! Ingat, ini pestanya adik Nano, sohib kita, jangan rusuh lah ! "

Melihat gelagat yang kurang baik, hadir sesosok pemuda lain dengan tubuh tinggi dan berkulit putih melangkah maju dan berdiri di antara Doni dan Aretha.

Ryuzaki, sahabat Doni, mencoba melerai agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Apalagi beberapa pasang mata mulai memperhatikan Doni dan Aretha yang bersitegang melalui kedua mata mereka.

Doni merasa tidak puas dan kesal. Matanya terlihat mengancam ke arah Aretha. Sama halnya dengan Aretha.

Ibarat kartun, kedua pasang mata itu saling memancarkan gelombang listrik yang siap menyengat satu sama lain.

" 1... 2... 3... 4... 5... !!! "

 

Hitungan yang diteriakkan sang pembawa acara selesai, seketika lampu ruangan menjadi padam. Gelap gulita. Musik berhenti bersuara.

" Ayo, gengs !! Cium dan dapatkan pasangan kalian ! "

Terdengar sang pembawa acara berseru.

Jerit dan Tawa bercampur, terdengar riuh memenuhi ruangan. Ada yang saling memanggil nama, ada yang mengaduh karena jatuh menabrak sesuatu atau seseorang dan ada pula yang mencaci maki karena terinjak, tertubruk ataupun terjatuh.

Aretha merasa ada yang menubruknya dan ia terdorong ke depan. Hampir terjatuh, ia meraih sesuatu dan berusaha menjaga keseimbangan.

" Re ! Re !! Rere !!! Kamu di.. Aargh !! Aduh ! "

Suara Sara membuat Aretha mencoba memutar tubuh dan meraba-raba dalam gelap.

Tapi saat ia memutar tubuh, ada yang menariknya, dan ia merasakan hembusan nafas seseorang tepat di wajahnya dan tangan yang menyentuh rambutnya. Dalam hitungan detik, bibirnya terasa hangat.

Eeehhhh.... kok ?

Apa ini ?

Siapa.... yang menciumku ?!

Spontan Aretha mencoba menarik wajahnya ke belakang dan mencoba mendorong seseorang yang memeluknya.

 

" 1... 2... 3... 4... 5... !!! "

Kembali ruangan seketika terang benderang. Lampu disko menyala lagi, berwarna-warni membuat ruangan menjadi hidup. Suara musik dari band ternama berkumandang.

Aretha dan Ryuzaki tersentak kaget. Mata mereka saling beradu pandang. Bibir mereka bersatu. Dalam hitungan detik, ke dua nya saling menarik tubuh ke belakang.

Whaattt ???

Jadi yang aku tarik dia ??

Oh my God !

Aku ciuman sama cowok ???

Apes amat !!!

Batin Ryuzaki saat mengenali sosok yang sempat berada di pelukannya dalam sepersekian detik.

" Hooeekkksss !!! "

Ryuzaki merasa perutnya mual. Di hadapannya, Aretha masih membekap mulutnya sendiri dengan ke dua telapak tangannya. Sepertinya Aretha juga merasakan hal yang sama dengannya. 

Soooo.... discusting !!!!

Ciuman pertama ku dengan cowok nggak dikenal !!!!

Oh my God !

Malem ini benar-benar nggak banget !!!

Aretha merasa makin menyesali kedatangannya ke undangan acara ulang tahun Nasya malam ini.

 

PPLLAAKKKKK !!!!

Tiba-tiba Sara sudah di hadapan Ryuzaki dan memberikan tamparan yang amat sangat keras. Pipi kiri Ryuzaki langsung kemerahan. Ryuzaki melongo seperti orang bodoh.

 

" Ayo, kita pulang aja !! Benar kata kamu, nggak seharusnya kita datang ke pesta ini !!! "

 

Kata Sara dan menarik Aretha meninggalkan pesta. Ryuzaki yang baru saja ingin membuka mulut, memprotes tamparan Sara, jadi kebingungan.

" Wwoooiiii..... !!! Sialan !!! "

 

Heemmm.... ceweknya cemburu !

Apa dia pikir, aku sengaja cium cowoknya ?!

Apa-apaan sih, aku kan cuma asal tarik aja, nggak taunya kenapa cowok dia yang ketarik....

Tapi rasanya aneh, tadi aku yakin, aku ngerasa mencium cewek koq...

Lucunya lagi, itu cowok kenapa pake gelang dengan nama sih....

Konyol banget !

Ada cowok pake asesoris kayak gitu...

ARETHA.....

" Hahaha.... Kamu apes, brooo !!! "

" Ciuman pertama Ryu, dikasihin ke cowok orang ! Hahaha.... !!! "

 

Doni dan Eza menertawakannya. Membuat mual di perut Ryuzaki kembali datang. Wajahnya memerah karena malu.

" Berisik kalian !!! "

Bentaknya kesal.

" Hahahaha..... !!!!! "

Gelak tawa dari teman-temannya membuatnya harus menutup rapat-rapat telinganya selama di acara tersebut.

HARI MINGGU, PUKUL 16.30 WIB

Cuaca sangat cerah, bahkan sudah sorepun masih terlihat terang. Seperti biasa, suasana hari minggu di Jakarta itu masih lumayan padat, apalagi menjelang sore. Banyak yang memilih menghabiskan waktu libur akhir pekan dengan keluar rumah.

 

" Seriously ?... Kita benar-benar mau menghabiskan waktu di Puncak ?... Look at this, guys... M-A-C-E-T !!! "

Kata Eza tidak habis pikir dengan ide teman-temannya yang muncul mendadak itu.

Memaksanya keluar rumah hanya untuk menikmati macetnya jalanan ibukota. Kurang lebih sepuluh menit, mobil yang mereka tumpangi, berjalan seperti siput. Rapat merayap.

Di bangku belakang mobil, Doni sibuk dengan game online nya. Beda dengan Nano, sibuk mengisi buku teka teki silang. Sesekali mengernyitkan dahi, berfikir mencari jawaban, lalu menuliskannya saat menemukan apa yang harus diisinya.

Sementara itu, Ryuzaki sang pemilik mobil yang juga sebagai pemegang kemudi memperhatikan sekitar luar mobil.

BRUMM... BRUUUMMM....

Ryuzaki menoleh ke luar. Sebuah moge merk Kawasaki seri ZX-25R berpenumpang dua orang berhenti tepat di sebelah kanan mobilnya.

Keren juga ya ni moge...

Bisa bawa cewek cantik cuma modal moge gini, tapi harganya kan seratus juta ke atas.

Orang kaya dong...

Tapi body ni cowok kenapa nggak bagus banget sih, kurus begitu...

Dia bisa bawa cewek cantik, moge keren, paling nggak mampu lah ke gym....

Lamun Ryuzaki saat memperhatikan sosok pengendara moge di samping mobilnya.

" Kamu ngeliat apaan sih ? " 

Tanya Eza yang melihat Ryuzaki terus menatap ke luar mobil.

" Beli apa, Ry... Sooo, kamu juga bisa bawa cewek cakep kayak gitu... "

Komentar Eza saat menemukan ke arah mana pandangan Ryuzaki tertuju.

" Eeehhh.... kayak pernah liat itu cewek deh ! Dimana ya... Mmm, tau deh lupa ! But liat deh, perhatiin cowoknya yang bawa motor. Cowoknya nggak keren yaa... Nge gym dong, biar body nya kekar, jadi pantes bawa cewek cakep yaaa.... Body begitu, ditonjok sekali juga langsung jatuh ! "

Mendengar celotehan Eza, Ryuzaki mengalihkan pandangannya dari sang moge ke arah sang pengemudinya.

 

Iya, buat ukuran cowok, itu termasuk kerempeng tapi.... ada yang aneh sama ini body.

Kayak body cewek... tapi penampilannya sih manly banget.

Jins belel, sobek-sobek di lututnya.

Pake kemeja flanel biru putih merah, karena pake helm, jadi nggak ketauan rambutnya cepak apa nggak...

Eeehhhh..... apaan itu... ntar dulu !

Mata Ryuzaki membelalak, saat mendapati sesuatu pada sang pengemudi motor tersebut.

" Hei... Jalan bosss !!! "

" Lampunya udah ijo tuuhhh.... "

" Ry, kamu kok bengong sih ? Cuzz jalan, broooo ! "

Protes teman-temannya saat Ryuzaki masih saja melotot ke luar mobil, bukannya segera menjalankan mobilnya begitu lampu sudah berganti warna.

BRRUUUMMM.... BBRRRUUUUMMMMMMM.....

Dan sang moge yang sedari tadi menarik perhatian Ryuzaki sudah melaju lebih dahulu.

Ryuzaki segera mengemudikan mobilnya, setelah beberapa klakson dari arah belakang terdengar berkali-kali mengingatkan dia untuk segera jalan.

Cowok tadi....

aku nggak salah liat kan ?

Tadi di tangannya, ada gelang yang sama dengan cowok yang hampir ribut sama Doni di pesta adeknya Nano.

Aku yakin, aku nggak salah liat...

Cowok itu... yang udah ngambil my first kiss !

ARETHA !!!

BAB 2

" Brooo.... Liat itu !!! "

Kata Nano seraya menunjuk ke arah samping tempatnya berdiri.

Dimana yang ditunjuk Nano memperlihatkan sekumpulan gadis-gadis berpenampilan seksi dan penuh gairah.

Eza dan Doni segera bersiul menggoda para gadis tersebut. Ryuzaki tidak tertarik sama sekali. Hanya melihat ke sekeliling.

Sudah lewat tengah malam, tapi acara balapannya belum mulai.....

Ryuzaki melirik ke jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 01.24 WIB. Kemudian dia melemparkan pandangannya ke beberapa moge yang siap untuk balapan sudah berjajar rapi di arena. Ryuzaki berjalan, ingin melihat jenis-jenis moge tersebut lebih dekat.

 

Eeehhhh....

Moge ini, kayaknya pernah liat deh.....

Dimana ya ?

Ada sebuah moge berwarna merah hitam yang terparkir dan menarik perhatiannya. Ia memperhatikannya dengan detil.

Oh iya, yang lagi macet mau jalan ke Puncak !

si Aretha rupanya....

Dia pembalap liar juga ?

Isshhhh.... Cowok kurus itu belagu juga !!!

Paling juga buat gaya-gayaan doang, caper cewek nya...

Cowok model begini nih, yang suka mainin cewek-cewek.

Mau enaknya doang, tapi nggak punya tanggungjawab kedepannya.

" Ah, bukan urusan ku juga ! "

Kata Ryuzaki sembari menendang pelan ban belakang moge yang diperhatikannya tersebut.

" Polisi !!! Polisi !!! Polisi !!! "

Sebuah tanda peringatan bergema dan dari kejauhan terdengar suara sirene mobil patroli. Seketika semuanya berhamburan kocar-kacir mencari tempat perlindungan.

Ryuzaki melihat ke arah teman-temannya tadi berkumpul. Tak terlihat, tertutup orang-orang yang berlarian.

 

Sialan....

Mana parkir mobilnya jauh dari sini....

" Hei, cepetan naik !!! "

Mendadak ada yang menarik jaket kulitnya. Melihat sekitarnya tampak membahayakan, Ryuzaki mau tidak mau mengikuti apa yang dikatakan seseorang yang menariknya barusan, yang ternyata sang pemilik moge yang tadi diperhatikannya.

Secepat kilat naik ke belakang. Dan tanpa sempat bertanya, sang pemilik moge pun membawanya pergi. Melaju kencang dengan motornya.

Menerobos dinginnya malam, Ryuzaki menikmati pemandangan kota yang masih terang benderang karena lampu-lampu jalan. Mendadak ia teringat sesuatu, bahwa ia sedang membonceng seseorang.

Cewek ???

Ryuzaki tersentak saat melihat rambut panjang yang tergerai di bawah helm.

Rambut sang pemilik moge beberapa kali menyentuh wajahnya. Wangi sekali. Disentuhnya beberapa helai, terasa lembut. Tiba-tiba moge pun berhenti.

" Nih, buat ongkos taxi.... "

Sang pemilik moge mengulurkan tangannya ke belakang, memberikan dua lembar uang 50 ribu kepada Ryuzaki. Ryuzaki hendak menolaknya tapi mendadak matanya tertuju pada sesuatu di pergelangan tangan sang pemilik moge.

" Hei, buruan turun !!! .... Aaduuhh !! "

Seru sang pemilik moge saat dengan cepat Ryuzaki membuka paksa helmnya dan melompat turun dari boncengannya. Dan tampak olehnya kini, wajah seorang gadis yang cantik dengan rambut panjang tergerai dari balik helm tersebut.

" Kamu cewek ? "

Ujar Ryuzaki antara percaya tak percaya.

" Iya, kenapa ??? "

Sahut gadis itu ketus.

" Aku pikir selama ini kamu itu cowok... "

" Ngaco ! Sini helm ku ! "

Potong gadis itu sambi turun dari moge nya.

Kemudian melangkah mendekat ke arah Ryuzaki. Dan dengan cepat berusaha merebut helmnya. Sayangnya Ryuzaki lebih cepat darinya dan menangkap tangannya.

Ryuzaki ingin menegaskan kembali apa yang sempat membuatnya tertarik di atas motor tadi, di mana sang gadis menyodorinya lembaran uang.

Benar !!!

Aku nggak salah lihat...

ARETHA !!!

Katanya dalam hati saat menatap sebuah gelang dengan ukiran nama di pergelangan sang gadis.

" Apaan sih ?! Balikin helm ku !!! "

Benar, sang gadis adalah Aretha. Aretha kembali berusaha mengambil helmnya dari tangan Ryuzaki.

Ryuzaki yang masih penasaran dengannya, tidak berniat segera mengembalikannya. Diangkatnya tinggi-tinggi helm tersebut.

" Ntar ku balikin, aku mau tanya dulu... "

Kata Ryuzaki.

Aretha tidak perduli lagi dengan omongan Ryuzaki. Ia terus mencoba merebut helmnya dari tangan Ryuzaki. Beberapa kali tidak berhasil meraih helmnya, kali ini dia melompat agar dapat meraihnya.

 

"Hei, aku bilang tunggu du... Mmmpphhffttt ! "

Entah bagaimana, saat Aretha melompat, bukannya mendapatkan helmnya, bibirnya pas menempel di bibir Ryuzaki.

Dalam hitungan detik, ke dua nya langsung menjauh dengan wajah yang saling memerah.

 

Aaiiisssshhhh.....

Kenapa bisa cium dia sih !!!

Batin Aretha kesal.

Diusap bibirnya dengan cepat. Seperti ingin menghilangkan apa yang menempel pada bibir mungilnya. Ryuzaki malah tersenyum.

 

" Kamu suka banget sih cium orang nggak dikenal ?.... Cih, gampangan banget ! "

Ledek Ryuzaki sembari tertawa kecil.

" Heiii .... Ati-ati kalo ngomong ya ! "

" Buktinya nyata kok ! Kamu nggak kenal aku, tapi udah dua kali kamu cium aku... "

Meskipun yang pertama karena aku yang menciumnya duluan...

Ryuzaki menyambung kalimatnya dalam hati.

" Ngaco !!! Mana ada dua kali ?? Aku baru ketemu kamu sekarang .... "

Bener juga....

Kan lagi itu di pesta topeng, dia nggak tau muka ku, jadi dia berpikir baru sekarang ketemu aku....

Padahal yang sekarang ini pertemuan yang ketiga lho....

Buatku sih emang ini yang ketiga, tapi dia taunya ini yang pertama kali ketemu.

" Sini, brengsek !!! "

Ryuzaki kecolongan. Saat melamun, Aretha langsung merebut helmnya. Belum Ryuzaki buka suara, dengan gesitnya Aretha sudah menaiki moge nya.

 

" Bye !!! "

 

Kata Aretha sambil menjulurkan lidahnya. Meledek ke arah Ryuzaki. Dan....

 

BRRUUMMM..... BRRUUMMM....

BBRRUUUUUUMMMMMMMM !!!!!!!

 

Tinggal Ryuzaki terbengong menatap kepergian Aretha. Tapi sesaat kemudian, tersungging senyum di sudut bibirnya.

 

Syukur deh dia cewek....

Jadi kesan ciuman pertamaku nggak jadi menjijikkan.

Okey.... Aretha, aku semakin penasaran !!!

Club X, tengah malam ...

Perutku bener-bener nggak kompak !!

Apa-apaan ini....

Lagi seru-serunya padahal, malah ngajakin ke toilet sih....

Padahal baru juga minum sedikit, apa seharian tadi ada salah makan kali ya ?

Ryuzaki terus memegangi perutnya yang terasa tak nyaman, ingin muntah.

" Kamu bisa ke toilet sendiri ? "

Kata Eza cemas melihat sahabatnya itu.

" Ya... ya... aku bisa jalan sendiri ..... "

Ryuzaki tertatih-tatih keluar dari ruangan tempat mereka sedang kumpul-kumpul. Sambil memegangi perutnya yang siap-siap untuk meluap keluar, ia mengedarkan pandangan, mencari arah toilet berada.

Nah... ketemu !!!

Dengan usaha yang maksimal untuk menuju toilet, Ryuzaki benar-benar merasa lega begitu sampai tepat di pintu masuk toilet laki-laki.

Sayangnya, ada tanda Dilarang Masuk karena sedang ada perbaikan.

Aaarrrgggghhhhhhh !!!!!

Sialan !!

 

Dengan kesal, ia meninju pintu masuknya. Mendadak dia menemukan jalan keluar atas masalahnya, saat tak sengaja melihat ke arah samping, terdapat toilet wanita.

Celingak-celinguk sesaat, dan memastikan sekitarnya aman, segera ia masuk ke dalam dan memilih toilet paling ujung. Tak lupa menutup rapat pintu toiletnya.

  

" Hooekkss ! Hoeekss ! Hoeekkss ! "

 

Keluarlah semua isi perutnya. Terkuras habis. Ryuzaki terkulai lemas terduduk di lantai dan bersandar ke dinding.

 

Haahhh.....

Parah, aku lemes banget !

Biasanya nggak begini biar minum banyak juga, tapi kenapa malam ini perutku nggak kompak ?

Mmm....

Coba kuinget-inget....

Pagi, biasa... sarapan sandwich mami.

Siang.... siang ku makan apa ya...

Aahhh... ditraktir Eza, makan bakso dan .....

Haahhh iya iya, sambel bakso itu agak asem emang....

Fix, perut ku sakit gara-gara....

BBLLAAKK !!!

Terdengar pintu utama masuk toilet dibuka. Ryuzaki hampir mengeluarkan suara saking terkejut. Tapi dengan cepat, ia menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya.

Kasar banget buka pintu...

Eh, percakapan cewek sama cewek ?

 

" Re, Bunda benar-benar serius lho... "

" Biarin aja, entar juga aku kabur lagi ! "

" Kabur ?... Kamu mau ninggalin aku ? "

" Aku cuma kabur dari pernikahan ini aja kok ! Mana bisa aku tinggalin kamu ? "

" Are you serious ?.... Re, i'm affraid.... if you leave me, i can't imagine how i must do without you.... "

( Kamu serius ?... Re, aku takut... kalo kamu sampai ninggalin aku, aku nggak akan bisa ngebayangin apa yang harus aku lakukan tanpamu... )

" No, i'm not leaving you.... "

( Nggak, aku nggak akan ninggalin kamu... )

" Re, just you.... I want ! "

( Re, cuma kamu... yang aku mau ! "

Percakapan di luar membuat Ryuzaki penasaran. Iaerasa ada yang janggal. Perlahan dibukanya sedikit demi sedikit pintu toiletnya. Berniat mengintip.

 

Whaatt ????

Nggak salah liat apa ya ?

Beneran sesama cewek ternyata.... tapi obrolan mereka udah kayak orang lagi pacaran aja.

Tunggu dulu.... i-itu kan si Aretha ?!!!

Oh my God, kenapa sering banget aku ketemu dia ya ?...

Dan selalu dalam situasi yang nggak enak terus.

Kayaknya itu cewek, pertanda sial buatku !

" Kamu hari ini pulang ke rumah nggak ? "

" Entahlah... Temen kerja ku tadi telpon, dia nggak bisa masuk, dia minta aku back-up... "

" Aku boleh ikut ? "

" Ngapain sih ikut, aku kan kerja bukan lagi main.... Entar kamu bosen nungguinnya. "

" Re.... come on.... "

( Re... ayolah.... )

" Sara.... Please, don't be silly, okey ? I'm working ! Kita ketemu di rumah aja... "

( Sara... Tolonglah, jangan jadi bodoh, oke ? Aku lagi kerja ! )

" Tapi kamu udah mau married, aku nggak mau kamu pergi dari ku gitu aja... Aku butuh kamu, Re... "

" Nggak ada yang bisa pisahin kita, aku janji... Biarpun aku married ntar, aku hanya buat kamu.... Believe me, please ? "

" Re, i love you.... so much ! "

Kembali Ryuzaki melihat, ke 2 gadis itu berpelukan. Ryuzaki menutup pintu toiletnya. Tiba-tiba perutnya bergejolak lagi. Tapi dia berusaha menahannya. Menunggu yang diluar untuk pergi dahulu.

 

Gilaaa....

Hari ini bener-bener hari buruk buatku !

Padahal mereka cantik-cantik....

Bahkan si Aretha itu, dia tinggi semampai, makanya saat dia berdandan ala cowok, aku pikir dia emang cowok, cowok berparas manis...

Mereka .... Pencinta sesama kah ????

BAB 3

" RERE !!!!! "

Aretha tersedak seketika mendengar seseorang memanggil namanya dengan sangat kencang. Ia mencari asal suara. Minuman yang baru saja diteguknya langsung menyembur keluar, begitu dia mengenali siapa yang memanggilnya.

Seriuusss ???.....

Bunda ?!

Kenapa juga nyariin aku kesini sih ?

Kan aku...

Eh, ntar dulu... jangan-jangan...

Pernikahan itu !!

" Gengs, aku cabut duluan ! "

Tanpa menunggu jawaban, Aretha langsung memilih langkah seribu setelah mengambil jaket hoodie nya di atas meja dan berlari lewat pintu belakang garasi milik Ella, dimana garasi tersebut adalah basecamp mereka.

Bunda tidak habis pikir dengan anak gadisnya yang satu ini. Yang selalu menghindar dan berlari setiap melihat ibunya sendiri mencarinya.

Tapi bukan Bunda namanya kalau tak memperhitungkan segala nya, ia sudah mempersiapkan semua.Apalagi ia memang sangat paham dengan karakter putri satu-satunya itu.

Selang beberapa saat, beberapa orang berbaju safari dan berbadan kekar muncul di belakang Bunda. Segera setelahnya sesuai instruksi yang diberikan Bunda, mereka dengan sigap mengejar Aretha dari berbagai arah, berpencar.

Ketiga sahabatnya hanya bisa melihat apa yang terjadi di hadapan mereka sembari melongo. Sesekali melempar senyum bersamaan ke arah Bunda Aretha, antara memberi salam dan menutupi rasa takut mereka.

Bunda yang merasa tak akan mendapatkan informasi apa-apa dari para sahabat putrinya tersebut, segera memutar tubuh dan berlalu keluar dari garasi itu.

Setelah melihat Bunda Aretha yang hilang dari pandangan, ketiganya dengan kompaknya menghela nafas lega.

" Kenapa aku selalu mikirnya, Rere itu kayak penjahat aja ya ?.... Selalu kabur dari Bundanya... "

" Kan kamu tau, Bundanya mau dia pulang... Wajarlah, Rere kan anak satu-satunya..... Udah gitu anak cewek lagi, kuatir lah ! "

" Rere nggak mau pulang, takut sama Sara.... "

" Tapi tetep aja, Sara nemu aja buat ngabisin waktunya si Rere. Tau sendiri, Rere mau kumpul sama kita aja selalu pake alesan, dia lembur kerja kan.... "

" Paling nggak, dengan Rere kerja serabutan sana-sini, Sara juga nggak segampang itu bikin Rere harus ngikutin apa mau dia... "

Dan obrolan pun mulai memanas menjadi bergosip.

Sementara teman-temannya bergosip dengan asyik di basecamp. Aretha masih sibuk berlari menghindari bodyguard sang Bunda. Dengan tubuh lincah nan gesitnya, beberapa kali berhasil lolos dari mereka.

Hingga akhirnya tibalah ia di sebuah tempat perbelanjaan yang penuh dengan pengunjung.

Coba masuk kesini ahh...

Siapa tau bisa bikin mereka menyerah nyariin di tengah orang banyak begini.

Okey... Jalan di tempat yang banyak orang lalu lalang deh !

Hmmm...

Pas nih, sambi ngaso....

Ngopi dulu aja !!!

Aretha menemukan satu tempat yang membuatnya tertarik untuk masuk sambil bersembunyi. The Coffe Bean's. Dan setelah celingukan sana-sini untuk memastikan keadaan sudah aman, ia pun segera mendorong pintu kaca untuk masuk ke dalam.

Melihat-lihat papan menu dengan variasi gambar yang unik, Aretha mencari pilihan kopi yang dirasa menarik untuk dipesan. Setelah memilih kopi yang diinginkan, Aretha memilih untuk duduk di bangku tepat di ujung sebelah jendela.

Seraya menunggu pesanannya siap untuk diantar ke meja nya, dirogohnya saku celana jeansnya. Ia mengambil handphone nya. Diceknya, ada beberapa tanda notifikasi di layar beranda handphone nya yang baru saja ia hidupkan.

' Re, lolos ? '

Mm... Chat dari Nasya.

' Bodyguard bundamu kayaknya masih ngawasi basecamp, kamu jangan balik kesini dulu ya. '

Okey, thanks Ella sayang....

' Re, pagi-pagi tadi Bunda nanyain kamu. Kamu tau sendiri kan aku tuh nggak bisa bohong, jadi terpaksa aku bilang, kamu kalo nggak kerja biasanya ada di garasi milik Ella. Maaf yaaa.... '

Iihhh ternyata Sara yang kasih tau Bunda.

Maunya apa sih dia ?

Dia takut aku nikah tapi dia malah yang bikin aku dikejar Bunda begini...

Besok harus kabur tapi kemana ya ?

Aretha mengangkat wajah, mengalihkan perhatiannya dari layar handphone ke arah luar. Seketika matanya hampir meloncat keluar, bahkan ia sampai meloncat bangun dari duduknya.

Hadeeuuhhh....

Mereka lagi ???!!!!!

Kali ini bodyguard Bunda beneran pantang pulang sebelum bisa dapetin aku ya....

Kemana lagi nih harus lari ?

Dua orang bodyguard sang Bunda tepat ada di depannya, hanya saja terhalang kaca.

Udah, kabut kemana aja lah....

Sambil lari sambil mikirin mau kemananya.

Okey, kaki panjangku, bawa aku lari sejauh mungkin !

Aretha menjulurkan lidahnya untuk meledek saat para bodyguard itu akhirnya beradu pandang dengannya. Ia segera beranjak pergi, berlari ke arah pintu belakang The Coffee Bean's tersebut.

" Kak, pesanan nya ? "

" Buat kamu aja, ini uangnya ! "

Aretha mengulurkan selembar uang 50 ribu kepada sang waitress yang berpapasan dengannya.

" Toilet dimana ? "

Tanya Aretha sembaru melihat ke belakang dan menemukan sang pengejarnya mulai masuk ke dalam.

Sang waitress yang merasa untung besar dari Aretha, segera memberitahukan ke arah mana Aretha akan menemukan toilet. Dengan cepat Aretha berlari ke arah yang ditunjukkan.

Tetapi....

BBRRUUKKK !!!

" Aauuuwww..... "

" Aduuuhhh.... Apa-apaan sih ??? "

Begitu inginnya untuk segera kabur, Aretha sampai tidak melihat dan menabrak seseorang yang baru saja keluar dari toilet.

Ke dua nya jatuh tumpang tindih. Aretha yang berada di posisi atas, segera menarik tubuhnya menyingkir dari tubuh seorang laki-laki muda yang tergeletak di bawah tubuhnya.

 

" Kamuu ??? "

" Kamuuu ???? "

Ke dua nya saling menunjuk dan melotot. Dan bersamaan dengan bangun dari jatuhnya. Sang laki-laki muda yang tak lain adalah Ryuzaki, mengibaskan tangannya membersihkan pakaian bagian belakangnya.

 

" Dasar cewek gila ! Kenapa kamu lagi sih ??? Kamu itu emang bikin apes hidup aku, tau ?! "

Bentak Ryuzaki dengan wajah yang sangat kesal

" Sembarangan kalo ngomong ! Kamu tuh !! "

" Berapa kali ketemu, mana ada nggak kena apes ???? "

" Heii !!! Kamu aja yang lagi apes, kenapa juga nyalahin aku ?? "

Iiiihh, sembarangan aja ni cowok ngomong !

Kata aku, dia itu yang bikin apes aku mulu...

Lagian kenapa sih dia ada dimana-mana ?

Dunia ini sempit amat !!!

Sial, ketemu cowok nggat tau terimakasih !

Batin Aretha menunjukkan tampang manyun.

" Mbak Rere, ayo kita pulang ! "

Tanpa disadari, para bodyguard Bunda sudah ada di belakang Aretha. Aretha memutar tubuh. Tertangkap.

Ada 4 orang di hadapannya yang sedang menjaganya dari kabur kembali.

 

" Demi kebaikan mbak Rere juga, tolong ikut kami pulang baik-baik. "

Kata salah satu dari mereka yang berdiri paling dekat dengan Aretha. Ryuzaki memperhatikan pemandangan di hadapannya.

 

Ciihh... ternyata gadis kaya yang kabur dari rumah.

Pantas bisa punya moge sekeren itu...

" Demi kebaikan aku darimana ? Dari Hongkong ? Yang bener aja !!! "

" Mbak, tolong jangan mempersulit kami. "

" Siapa yang mau persulit kalian ?.... "

Aretha menghentikan kalimatnya. Terbersit sebuah ide yang menurutnya cemerlang. Segera dia mendekati Ryuzaki dan menggelayut di lengannya. Ryuzaki yang tak menyangka perbuatan Aretha, terbengong.

 

" Bilang sama Bunda, aku pulang dianterin pacar aku ini, janji ! Iya kan, sayang.... ? "

Kata Aretha, lalu mengerling ke arah Ryuzaki. Ryuzaki yang tadi terbengong, mulai sadar apa yang sedang terjadi.

Oooo... mau manfaatin aku ya ?

" Mbak, maaf.... Ibu bilang, mbak harus pulang bersama kami. "

" Nggak ! Bilang sama Bunda, aku pulang sama pacar ku aja ! "

Aretha tidak mau menyerah. Masih dengan percaya dirinya, memeluk lengan Ryuzaki.

" Sorry nih, sayang.... Aku lupa bawa mobil, kayaknya kamu harus pulang bareng mereka aja deh... "

Ryuzaki menarik lengannya, dan mendorong tubuh Aretha ke hadapan sang bodyguard.

" Heeiii.... "

Aretha berusaha menolak, tapi terlanjur dicekal para bodyguard nya.

" Brengsek !! Awas kamu ya !!! "

Sambil diseret para bodyguardnya, Aretha mencaci maki Ryuzaki. Ryuzaki melempar senyum penuh kemenangan.

" Sampai jumpa, sayang.... "

Ryuzaki melambaikan tangan, tanda salam perpisahan sambil tertawa kecil kepada Aretha yang masih terdengar mengeluarkan sumpah serapah untuknya.

Ryuzaki merasa geli melihat tingkah Aretha.

" Lama banget sih ke toilet ? "

Nano muncul dengan wajah tidak sabar. Diikuti Eza di belakangnya.

" Ketawa apa kamu ? "

Tanya Nano keheranan melihat temannya tertawa kecil sendirian.

 

" Nggak ada apa-apa ! Cuma something happen barusan but not important.... "

Jawab Ryuzaki seraya melangkah pergi, membuat teman-temannya merasa aneh dengan tingkahnya. 

Hotel I, menjelang jam makan malam.

Disinilah aku ...

Bunda benar-benar keras kepala.

Memaksaku ke salon dan memakai gaun yang bikin nggak nyaman begini....

Iisshhhh .... Yang bener aja deh !!!

It's not my style !!!

" Re, kamu bener-bener setuju sama perjodohan ini ? "

Sara merajuk. Sedetikpun tak melepaskan tangannya dari tangan Aretha. Menggenggamnya dengan erat. Takut kehilangan.

Aretha sebenarnya merasa tidak nyaman, tapi dia tidak memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap tingkah Sara.

" Huufftthhhh.... Entahlah, ini juga kan baru pertemuan buat ngebahas soal itu. "

Jawab Aretha dengan nada yang pasrah. Bunda menatap ke arah Aretha dan Sara yang sedang duduk di sofa sambil saling menyandarkan diri dan bergandengan tangan.

Maafin Bunda, Re...

Ini demi kebaikan mu sendiri.

Bunda tau apa yang terjadi antara kamu dan Sara.

Jangan sampai kamu telanjur makin jauh seperti Sara.

" Rere, Sara... Ayo, sini ! Udah pada dateng... "

Bunda melambai ke arah Aretha dan Sara agar segera mendekat. Berdua beranjak dari sofa dan duduk di tempat yang sudah dipersiapkan sebagai tempat makan malam bersama.

Benar saja, pintu kamar hotel terbuka. Muncullah Ayah diikuti beberapa orang di belakangnya.

Aretha memperhatikan para tamu yang memasuki ruangan.

Tepat di belakang Ayah, terlihat seorang laki-laki dan wanita seusia Ayah. Dan di belakangnya mereka, barulah ada seorang laki-laki muda.

Matanya tidak begitu sipit, tapi juga tidak bulat, terkesan tajam dipadu dengan alis yang tebal hampir berdekatan satu sama lain. Kulitnya putih bersih, senada dengan kulit sang wanita paruh baya di depannya. Badannya tinggi, tidak begitu kekar tapi terlihat atletis. Mirip dengan sang laki-laki paruh baya di depannya.

Meskipun hanya mengenakan kemeja panjang berwarna hitam dipadu celana jeans warna senada, dan memakai sepatu jenis sneakers berwarna putih, membuat sang laki-laki muda ini tampak lebih menonjol.

Aretha mengernyitkan dahi. Sang tamu laki-laki muda itupun melakukan hal yang sama. Mendadak ke duanya bersamaan saling melotot. Tanpa sadar, Aretha bangkit begitu saja dari bangkunya.

Diaaa ????

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!