NovelToon NovelToon

Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Bab 1

Gricelin merintih kesakitan, wajahnya yang putih pucat bersemu merah, bahkan air mata juga terus menetes dari kedua pelupuk matanya.

"Tuan, saya sudah tidak kuat lagi!" kata Gricelin dengan wajah yang menyedihkan, walaupun sebelumnya dirinya sempat terangsang dengan obat perangsang yang tidak sengaja diminumnya.

Tapi pengalaman pertama dalam menuju surga dunia yang harus melayani Tiga kembar sekaligus tentu saja membuatnya kewalahan.

"Kami bertiga sudah membayar ibu kandungmu sebesar 3 miliar untuk malam ini, jadi layani kami bertiga sampai puas," seru salah satu dari tiga kembar itu.

Gricelin menelan ludahnya yang kelu.

Dia reflek menggeleng- gelengkan kepalanya, bahkan dia mulai menyeka darah yang menetes dari kedua sudut bibirnya akibat tamparan keras dari salah satu kembar.

Mereka mengaku kembar, tapi yang Gricelin lihat.

Dia tidak melihat kesamaan dari fisik ketiga kembar itu.

"Tuan, tolong ini sudah pagi," kata Gricelin seraya mengigit bibir bawahnya.

Dia terus memundurkan tubuhnya, saat para kembar terus berjalan mendekat ke arahnya.

"Memangnya kenapa kalau sudah pagi? Tiga miliar hanya untuk membayar seorang gadis muda yang tidak berpengalaman sepertimu! Bukankah itu harga yang terlalu mahal?"

Gricelin teringat, kalau dirinya masih punya tabungan 10 miliar yang ditinggalkan ayahnya sebelum meninggal dunia, kata ayahnya uang itu adalah hadiah pernikahannya dengan Harley.

Jika mengingat Harley, Gricelin langsung merasa sedih.

Karena semalam Harley tidak datang, tapi malah ketiga orang asing yang tidak dikenalnya yang datang dan masuk ke dalam kamar hotel miliknya.

"Kalau saya membayar uang 3 miliar itu, bisakah kalian bertiga melepaskan saya?" tanya Gricelin dengan nada hati-hati, dia terus menyeka kedua air matanya yang tidak mau berhenti mengalir.

"Memangnya kamu punya uang?" tanya salah satu kembar.

Gricelin langsung mengangguk, dia memberikan sebuah kartu ATM pada tiga kembar.

"Disana isinya 10 miliar, uang dari mendiang ayahku," kata Gricelin dengan nada polos.

Dia kembali menangis, karena merasa sakit dibagian area tubuh bawahnya saat berlari mengambil kartu ATM.

Salah satu kembar yang paling tampan, mengambil kartu ATM ditangannya.

Gricelin yang merasa sangat yakin, kalau uangnya masih ada dan utuh, lantas dia berkelana berjalan terseok-seok ke arah pakaiannya yang berantakan diatas lantai.

Dia mulai memunguti pakaiannya satu-persatu dengan air mata yang terus mengalir.

Pikirannya kacau, walaupun setelah ibu kandungnya menikah lagi dengan adik kandung ayahnya.

Gricelin yang dianak tirikan dan terus mendapatkan siksaan dari ibunya, tetap mencoba bersabar dan masih menyayangi ibunya.

"Rivan, coba kamu cek, apakah benar didalam ATM itu masih ada uangnya?"

"Baik kak Rava," sahut Rivan.

Lalu Rava menepuk bahu adik bungsunya yang terus menatap ke arah Gricelin dengan tatapan iba dan peduli.

"Sepertinya kamu begitu peduli padanya," celetuk Rava.

Regan mengangguk, "iya, sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya."

Rava menatap adiknya dengan tatapan dalam.

"Dia tidak seperti seorang gadis yang nakal yang dibicarakan ibunya, bahkan dia terlihat sangat polos dan kasihan," jelas Regan tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Gricelin.

Saat transaksi, Regan berada dicafe yang sama dengan kakaknya.

"Jika dia memang gadis nakal yang suka membuat onar, dia gak mungkin masih suci. Noda darah di seprei itu nyata, bahkan ... " Regan menjeda ucapannya sebentar lalu melihat kue yang ada diatas meja makan.

Kue dengan tulisan "Anniversary ke 10 tahun Gricelin And Harley" yang ada diatas meja semakin menguatkan asumsi Regan, jika gadis didepannya ditipu.

Rava juga menatap ke arah kue itu, tapi dia yang dari awal memang sudah mengenal Gricelin.

Tentu saja sudah mencari tahu situasi yang sebenarnya terjadi, dia bahkan sudah mengetahui masalah internal keluarga Gricelin.

Ibu kandung Gricelin hanya budak cinta dari adik kandung ayah Gricelin, dia akan melakukan banyak cara untuk menyenangkan suami barunya.

"Saldonya kosong!" celetuk Rivan.

Suaranya terdengar keras, tubuh Gricelin menegang.

Dia menatap Rivan dengan tatapan tidak percaya.

Sementara Rava yang sudah tahu sebelumnya hanya berkata, "dicek dimutasi saldo. Uang itu sudah ditranfer semua ke rekening Marina Fallon, dia ibu kandungmu-kan?"

Sementara Rivan yang masih memegang laptopnya terkejut, kala kakak kembarnya yang tertua sudah tahu apa yang terjadi padahal belum melihat huruf yang ada didalam laptopnya.

"Gak ... Ini gak mungkin, gak ada yang tahu kalau mendiang ayahku memberikan uang hadiah pernikahan ini padaku," Segah Gricelin dengan wajah panik.

"Kalau kamu gak percaya, coba kamu kesini lihat sendiri nama yang ada didalam laptop," kata Rivan dengan nada marah, merasa tidak dipercaya.

Dia memang tertarik dengan kecantikan yang diberikan oleh gadis yang dibeli Rava, ntah kenapa kakaknya itu mengajak mereka tidur dengan seorang gadis masih muda.

Bahkan yang membuat heran lagi, Rava selama ini yang anti wanita dan tidak pernah pacaran bisa tertarik dengan gadis polos yang tidak menarik seperti Gricelin.

Gricelin hanya mengandalkan wajah cantik dan tubuh yang sangat indah, itu adalah hal yang sekarang ini ada didalam pikiran Rivan.

Tapi bagi Rivan, wanita seperti Gricelin dikota ini sangatlah banyak.

Dengan amarah yang tak terbendung, Gricelin berjalan dengan langkah cepat ke arah Rivan.

Rivan yang melihat wajah Gricelin yang marah, semakin tertarik apalagi melihat dada Gricelin yang montok naik turun itu menambah ketertarikan dalam dirinya.

Gricelin yang tanpa sehelai benang, berlari ke arah Rivan yang berdiri didepan laptopnya.

Dia yang marah mengambil alih laptop itu, kedua bola matanya terus menatap lekat ke arah nama mutasi saldonya.

"Tanggal 5 Januari, itu berati sebulan lalu," gumam Gricelin dengan kedua tangan terkepal.

Sementara Rava sudah mulai memakai bajunya, Regan pun sama.

Dia berniat untuk mentransfer uang 3 miliar ke kakaknya Rava, agar mau melepaskan Gricelin.

Sementara Rivan, matanya melotot tajam memperhatikan dengan seksama tubuh Gricelin yang seperti boneka manekin.

Sangat sempurna, dengan lekukan tubuh yang sangat indah.

Ia menelan ludahnya berkali-kali, bahkan sampai tidak bisa berkedip.

Wajah Gricelin merah padam, tapi air mata mulai luruh dan membasahi kedua pipi mulusnya.

"Gak mungkin!" gumam Gricelin teringat saat ulang tahunnya, ibunya membelikan sebuah kado gaun pernikahan.

Walaupun terlihat sangat sederhana dan harganya tidak terlalu mahal.

Gricelin sangat menyukainya, karena itu adalah kado ulang tahun pertama dari ibunya.

Bahkan saat itu ibunya memeluknya hangat dan berkata terima kasih setelah memberikan kado itu.

Walaupun dilanda sedikit kebingungan, karena ibunya memberinya kado dan mengucapkan kata 'Terimakasih'.

Tapi hal itu, karena Gricelin kira karena ibunya memang sudah sadar dan berubah menajdi menganggapnya.

Tak disangka, ternyata ibunya mengambil seluruh uang hadiah pernikahan pemberian ayahnya.

Bahkan tanpa menyisakan untuk dirinya sepeserpun.

Tapi darimana ibunya itu tahu tentang uang hadiah pernikahan itu?

Sebuah pertanyaan sekarang ini mengganjal dalam diri Gricelin.

Karena orang yang tahu perihal uang pernikahan itu cuman Harley calon tunangannya.

"Gak mungkin ... Ini gak mungkin kan kalau," gumam Gricelin lemah, tubuhnya benar-benar limbung.

Dan sekarang, ibu kandungnya itu malah menjualnya.

Wajah Gricelin yang tadinya marah, sekarang berubah begitu menyedihkan.

Dia berjalan ke arah Rava, lalu bersujud di bawah kakinya.

Bab 2

"Tuan, tolong ampuni saya! Saya tidak ada niat untuk menipu Anda, sebelumnya uang itu memang ada, tapi ... "

Ucapan Gricelin terhenti, dia sebenarnya ingin mengatakan lebih lanjut, tapi dia menyadari.

Tidak semua orang peduli dengan masalah pribadi orang lain.

Regan yang sudah berpakaian utuh memakaikan jubah handuk pada Gricelin.

Gricelin menoleh, menatap Regan dengan tatapan terimakasih.

"Kak Rava, aku akan membayar uang yang sudah kakak keluarkan untuk membeli Gricelin," kata Regan.

Gricelin menoleh ke arah Regan dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Tapi, sekarang lepaskan dia! Kasihan, dia itu tertipu," kata Regan yang sudah mulai sangat memahami situasi yang terjadi.

Awalanya dia mengira kalau Gricelin jual mahal, dan mengatakan semua kebohongan.

Dan sekarang dia sadar, dari awal Gricelin memang tidak pernah berbohong.

Ia sedari tadi mencoba untuk menerka-nerka apa yang terjadi, dan yang ada di otaknya hanyalah Gricelin yang ditipu dan dimanfaatkan oleh keluarganya, bahkan pacarnya pun ikut andil.

"Melepaskannya?" tanya Rava seraya menaikkan satu alisnya

Wajah Rivan dan Regan seketika menegang, kala melihat kakak kembar pertama mereka memperlihatkan ekspresi yang begitu serius.

Rava adalah seorang yang kejam, ia tidak akan mengampuni orang yang menentang keputusannya termasuk keluarga sendiri.

"Apakah aku salah bicara?" gumam Regan.

"Aku dan Gricelin Noah Fallon akan menikah, dan dalam perjanjian kita. Kita bertiga akan menikahi satu wanita yang sama bukan?"

"Apa menikah?" celetuk Rivan dan Regan bersamaan.

Baik Rivan dan Regan pun menatap ke arah Gricelin. "Menikah dengan gadis ini? Dia belum dewasa?" Imbuh Rivan, mengingat Gricelin yang belum berumur 20 tahun.

Walaupun Rivan tertarik dan suka pada Gricelin pada pandangan pertama, tapi untuk menikah.

Ia tidak pernah kepikiran untuk menikah sekarang, apalagi dengan gadis muda yang umurnya jauh dibawahnya.

Sementara Regan yang memang dari awal, sangat tertarik pada Gricelin.

Ia juga tidak pernah terpikirkan didalam otaknya, akan menikahi gadis itu sekarang.

Apalagi mereka baru bertemu dan belum saling mengenal satu sama lain.

"Gak ... Aku gak bisa menikah dengan orang asing seperti mu, apalagi harus menikahi tiga orang sekaligus," kata Gricelin seraya menatap tajam ke arah Rava.

Lalu tatapannya beralih menatap Rivan dan Regan.

Walaupun wajah Rava sekarang ini sangat menyeramkan, tapi Gricelin sama sekali tidak ketakutan.

"Oh ... " Respon Rava santai menanggapi amarah Gricelin.

Rava berjalan mendekat ke arah gadis itu, lalu mencengkram dagunya.

"Memangnya kamu punya pilihan, hah?"

"Iya, jelas aku punya pilihan. Dan aku menolak untuk menikah denganmu," kata Gricelin dengan suara lantang tanpa rasa takut.

Dia sekarang ini terlihat begitu sangat percaya diri.

Rava hanya tersenyum miring, belum pernah ada orang yang berbicara dengan nada tinggi padanya.

Ia mengambil laptop Rivan, lalu menunjukkan artikel viral yang ada di internet dan beberapa media sosial.

Walaupun Gricelin berbicara tidak sopan dan marah pada dirinya, Rava terlihat tenang dan tidak marah.

Bahkan kedua sudutnya bibitnya nampak terangkat, hal itu membuat Rivan dan Regan menjadi bingung, dengan sikap aneh yang ditunjukkan oleh Kakak tertua mereka.

"Jika kamu ingin artikel ini menghilang dalam sekejap, kamu harus menandatangani surat perjanjian untuk menikah denganku!" jelas Rava santai.

"Apa?" celetuk Gricelin terkejut.

Rava semakin mendekatkan tubuhnya, lalu mengambil jubah mandi yang sebelumnya melilit tubuh Gricelin dengan kasar.

"Bagaimanapun semalam aku sudah mengambil hal yang paling berharga di hidupmu. Tunangan mu juga tidak mungkin mau menerima bekasku, apalagi semalam dia juga sudah bertunangan dengan saudara tiri mu." Rava menunjukkan sebuah artikel lain ke Gricelin.

"Calon tunangan Harley sudah berganti menjadi Adik Tirinya, hal itu terjadi karena Gricelin Noah Fallon ketahuan pergi ke kamar hotel bersama 3 orang pria."

Artikel itu membuat sekujur tubuh Gricelin menegang.

Bahkan didalam artikel itu juga memperlihatkan potret dirinya yang masuk ke dalam kamar hotel di ikuti oleh tiga orang pria dari belakang.

"Gimana?" tanya Rava seraya menatap Gricelin yang sekarang ini tanpa sehelai benangpun.

Rava terus menatap Gricelin dari atas ke bawah tanpa berkedip sedikitpun.

****

Sehari sebelumnya.

Gricelin Noah Fallon menunggu Harley Gunawan pacar sekaligus calon tunangannya sendirian didalam kamar hotel, hatinya berdebar keras.

Membayangkan sebuah momen kemesraan yang sudah beberapa tahun ini dia lewatkan bersama dengan Harley.

Dia duduk disebuah kursi dengan beberapa makanan dan kue ulang tahun yang sudah dipersiapkan oleh pihak hotel.

Tapi sudah sejam menunggu, Harley belum saja menampakkan batang hidungnya.

"Harley kamu kok belum datang sih!" Desahnya dengan wajah kecewa.

Tiba-tiba terdengar suara orang yang membuka pintu hotel dengan kartu.

Gricelin yang mulai sedikit panik tanpa sadar meminum whiskey yang ada didepannya, dia langsung bersembunyi dan tak lupa mematikan lampu.

Dia melakukan hal itu karena ingin membuat kejutan.

"Harley, semoga kebersamaan yang kita jalani sekarang ini akan menjadi awal yang baik untuk hubungan kita," gumam Gricelin pelan, hatinya berdebar keras membayangkan senyuman Harley dan ucapan terimakasih Harley yang akan dia terima.

Mengingat jika selama ini hubungannya dengan Harley selalu diganggu oleh saudara Tirinya yang bernama Diandra Atmaja, yang tak lain dan tak bukan sepupu kandungnya sendiri.

Gricelin masih bersembunyi dibelakang tirai.

Dia benar- benar dibuat gugup, membayangkan adegan romantis Harley akan melamar dirinya.

Sesuai dengan janji Harley pada mendiang ayahnya sebelum meninggal dunia.

Tapi kedua bola mata Gricelin membulat sempurna, setelah lampu dihidupkan.

Dia malah melihat punggung tiga orang pria kekar yang terlihat sangat asing.

"Salah satu dari mereka bukan Harley," gumam Gricelin.

Dia melihat sekeliling, ingin kabur melewati jendela.

Tapi saat ingin berjalan mengendap ke arah jendela hotel, tangannya malah ditangkap seseorang.

"Mau kemana?" ucap seorang pria asing yang masuk ke dalam kamar hotelnya.

"Sa ... Saya salah masuk kamar hotel, tolong! Biarkan saya keluar dari sini," kata Gricelin dengan nada panik.

Tapi yang aneh, tubuhnya malah meliuk- meliuk seperti orang yang sedang kepanasan.

"Kamu gak salah kamar! Ayo layani kami," ujar pria asing itu.

"Apa layani?" Gumam Gricelin menirukan kata pria asing itu.

Sebelum dirinya bisa bereaksi, tubuhnya sudah digendong ala karung beras dan dilempar ke dalam ranjang.

Dengan tenaga ekstra, pakaian yang menempel ditubuhnya sudah dilepas.

Gricelin ingin melawan, tapi kedua tangannya malah dipegang dua pria lain.

"Tolong!"

Walaupun Gricelin berteriak minta tolong, berusaha menolak apa yang dilakukan ketiga pria asing yang bergantian menindih tubuhnya.

Tapi tubuhnya benar-benar tidak menolak.

Tubuhnya malah merespon dengan hal yang berbeda.

Mereka terus saja memainkan tubuhnya, bahkan semakin lama Gricelin mengikuti permainan itu.

Bab 3

Setelah diperbolehkan keluar dari hotel oleh tiga pria kembar itu.

Gricelin turun dari taksi yang berhenti tepat dikediaman rumahnya.

Dahinya mengernyit, kala melihat rumah masa kecilnya dihias dan terdapat banyak orang disana.

Jika semalam adalah peresmian pertunangan yang mengundang banyak media, berarti pagi ini adalah puncak pesta pertunangan.

Walaupun harus melihat pria yang dicintainya menggelar pesta pertunangan dengan sepupunya sendiri, Gricelin memilih ikhlas.

Toh nasi sudah menjadi bubur.

Setelah dia melangkah masuk dari pintu utama, semua mata tertuju padanya.

Gricelin hanya memakai setelan blouse sederhana, dengan wajah dan rambut kusut bahkan lehernya banyak sekali bekas cupang.

Gricelin berusaha acuh, bagaimana pun juga rumah ini adalah rumahnya.

Dia terus melangkahkan langkah kakinya.

Saat sampai di tangga, ibu kandungnya Marina Fallon menghampirinya lalu menamparnya dengan kuat.

"Gricelin, dasar kamu anak kurang ajar! Semalaman kamu gak pulang malah pergi ke hotel dengan tiga pria sekaligus. Kalau kamu jadi wanita liar terus, bagaimana dengan masa depanmu?!" Marina sengaja berbicara dengan nada suara keras.

Agar para tamu yang datang itu tahu, betapa buruknya putri kandungannya.

Gricelin tanpa sadar menoleh, melihat orang-orang yang menatapnya dengan tatapan penuh hinaan.

"Mah, bukankah mamah yang menjebak ku? Bahkan mamah yang mengambil semua uang pernikahan yang diberikan mendiang ayah," sahut Gricelin dengan suara bergetar menahan isak tangis.

Netranya terus menatap ke arah wajah ibu kandungnya yang selama ini begitu dia sayangi dengan sangat tulus.

Mengingat ibunya yang melahirkannya, bahkan ibunya adalah satu -satunya orang yang dia miliki didunia ini.

Tatapan mata Gricelin penuh akan kekecewaan yang mendalam saat melihat ibunya sangat membencinya.

Dia sebenarnya ingin menanyakan baik-baik tentang uang mahar itu dan apakah benar jika ibunya memang menjualnya pada tiga kembar itu.

Gricelin masih berpikiran, tidak mungkin seorang ibu kandung tega melakukan semua itu pada anaknya.

Namun, kenyataannya.

Sekarang Gricelin bisa sangat yakin, jika semua itu adalah konspirasi jebakan yang memang dibuat oleh ibu kandungnya sendiri.

"Uang pernikahan?"

"Uang pernikahan apa? Memangnya orang yang kotor seperti mu pantas menikah!"

Marina terus melontarkan kata-kata yang menyakiti hati Gricelin, tanpa sadar kedua tangan Gricelin terkepal erat.

Bahkan buku-bukunya menancap di telapak tangannya.

"Kamu jangan asal memfitnahku, disini kamu yang bersalah karena kabur dari acara pertunangan yang sudah aku sepakati dengan keluarga Gunawan." Marina mendekat ke arah anaknya lalu meremas kedua lengan Gricelin dengan tatapan penuh kebencian.

Gricelin juga membalas tatapan itu, namun dengan tatapan ketulusan dan air mata yang terus saja mengalir dari kedua pelupuk matanya.

Air mata yang sebelumnya mati-matian dia bendung, akhirnya luruh juga.

Saat ibunya berkata, jika waktu pertunangan sudah disepakati, bahkan langsung mengundang media.

Tapi kenapa ibunya menyembunyikan hal itu darinya.

Bahkan Harley yang memberikan pesan ingin merasakan Anniversary ke 10 tahun di hotel, tapi semalam malah tidak datang.

"Aku benar-benar sangat membencimu karena jadi anak yang tidak patuh. Bukankah aku sudah bilang padamu, jangan temui pria-pria asing diluar sana. Apalagi sampai mau menginap di hotel, tapi kamu begitu bandel dan sulit untuk diatur."

"Semalam hampir saja kamu mempermalukan keluarga Fallon, keluarga Atmaja dan keluarga Gunawan. Karena acara pertunangan yang sudah direncakan sejak 10 tahun lalu hampir saja batal. Tapi untungnya, ada Diandra yang mau menggantikan mu untuk bersama dengan Harley, harusnya kamu meminta maaf dan berterimakasih pada Diandra karena dia mau berkorban untukmu untuk merelakan masa mudanya," imbuh Marina Fallon sang ibu sembari melepaskan cengkraman tangannya dengan kasar.

Tubuh Gricelin terhuyung-huyung karena terdorong dengan tenaga yang kuat, ditambah semalam dia terus melayani para kembar sampai pagi dan belum makan.

"Tolong Mah, jangan fitnah aku lagi seperti ini!" Gricelin menatap ibu kandungannya itu dengan tatapan memohon.

Tapi Marina dengan cuek langsung memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Maaf semuanya, jika drama ibu dan anak ini sangat memuakkan. Aku sendiri juga sudah muak dalam mendidik putri kandungku, bahkan aku sudah menyesal pernah melahirkannya," kata Marina Fallon pada semua tamu yang hadir.

Amarah yang sebelumnya ada diwajah cantik Marina nampak menghilang, berubah menjadi sedih dan rasa sakit yang sulit untuk dijabarkan.

Lalu dia lanjut berkata. "Sebagai ibu tunggal, aku sudah berusaha untuk mendidik Gricelin. Tapi dia itu anaknya bandel dan sulit sekali mengendalikan dirinya kalau sudah dugem dan bertemu pria asing."

"Dan mulai hari ini dan selamanya putriku hanya Diandra Atmaja."

"Gricelin Noah Fallon bukan lagi putri dan juga bukan lagi tunangan Harley Gunawan," kata Marina Fallon pada semua tamu yang hadir.

Gricelin terduduk diatas lantai rumahnya seperti seorang pecundang.

Bahkan ada seorang tamu yang tak sengaja menuangkan minuman di tangannya diatas kepala Gricelin.

Lalu tamu itu kembali ke gerombolannya menatapnya penuh hinaan dan saling tertawa bersama teman-temannya.

Gricelin berusaha berdiri, namun area bawahnya terasa sangat sakit akibat permainan semalam.

Jadi dia berdiri dengan bertumpu pada dinding.

"Gricelin aku gak menyangka, jika selama ini kamu itu mengkhianati ku!"

Gricelin menatap ke arah sumber suara itu.

"Harley, ini semua gak seperti yang kamu pikirkan! Semalaman aku itu menunggumu ... " Ucapan Gricelin terhenti kala Harley mencengkram dagu Gricelin lalu menaikkannya ke atas.

Harley tersenyum penuh penghinaan.

"Apakah bekas cupang sebanyak itu masih kurang sebagai bukti apa yang kamu lakukan semalam dengan pria lain!" teriak Harley, sorot matanya menunjukan rasa sakit dan kekecewaan yang mendalam.

Harley menjauhkan tangannya dengan jijik.

"Harley, tolong kamu percaya padaku! Aku dijebak," kata Gricelin mencoba menjelaskan pada Harley.

"Dijebak?" Sela Harley dengan senyuman sinis.

"Gricelin aku tidak menyangka kalau ternyata apa yang dikatakan oleh Tante Marina selama ini adalah fakta! Kalau kamu adalah wanita yang kotor suka tidur dengan pria lain. Wajahmu polos mu itu topeng, kamu itu ternyata munafik," kata Harley dengan suara penuh kekecewaan.

"Bahkan kamu sengaja mengulur-ulur waktu pertunangan kita, demi memuaskan hasratmu sendiri dengan para pria lain diluar sana. Aku gak menyangka, ternyata di belakangku kamu begitu menjijikkan," imbuh Harley dengan ekspresi wajah jijik.

"Harley, aku mohon percayalah padaku! Aku dijebak oleh ibu kandungku dan Diandra, aku mohon mereka yang menyuruhku untuk pergi ke ..." Ucapan Gricelin terhenti kala Harley menyela ucapannya.

"Cukup!!"

Gricelin berusaha memegang kaki Harley, tapi Harley dengan ekspresi jijik, tanpa sadar menendang dan menginjak tangan Gricelin.

Gricelin memang merasakan sakit dipunggung tangannya, tapi semua itu tidak sesakit hatinya.

Mereka semua seperti menghancurkan dirinya secara perlahan.

Gricelin menatap Harley, pria yang sudah dipacarinya selama lebih dari 10 tahun.

Menatap wajah pria itu dari bawah dengan penuh cinta.

Tanpa sadar Gricelin menyunggingkan seulas senyuman sinis, saat dia mengingat kebersamaan bersama Harley.

Sekarang Gricelin tersadar, jika selama ini dia-lah yang mencintai Harley sendirian.

Dia sekarang seperti tidak mengenal sosok Harley.

"Diandra sekarang tunanganku! Berhenti menjelekkan -jelekkannya. Bagaimana pun, dia adalah penyelamat reputasi keluargaku, tanpanya saham keluarga dipastikan akan merosot dengan berita sampah yang memuat tentangmu," imbuh Harley, lalu ia memundurkan langkah kakinya berdiri dengan gagah disamping Diandra yang sudah dirias dengan sangat cantik dengan gaun pernikahan yang sebelumnya dibelikan oleh ibunya saat hari ulang tahunnya.

Gricelin menatap ke arah sekeliling, menatap orang-orang yang menertawakan keadaannya yang memalukan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!