Di sebuah kota, yang bernama kota Niua berada di bagian selatan dari pusat kota Iluan.Kota Niua adalah kota yang beriklim dingin dan juga tertutupi oleh salju.
Walaupun ditutupi salju, kota itu memiliki sebuah sumber yang dapat menghangatkan diri di beberapa tempat.Di luar rumah para warga juga memiliki lampu untuk menyinari saat malam hari tiba.Dan di tempat Niua terdapat para penjaga yang biasanya di sebut Corocal guard.
Para penjaga Corocal itu terkenal dengan sifatnya yang tegas dan juga tertib dalam menjalankan tugasnya.Penjahat yang biasanya melakukan sebuah hal kriminal sampai tidak berani berhadapan dengan mereka, bahkan di penjara pun tidak dapat berontak dengan penjaga.
Tetapi, ada satu PR bagi para penjaga Corocal yang harus segera diselesaikan.Yaitu menangkap satu orang buronan.Buronan itu tidak pernah tertangkap oleh petugas Corocal.
Di suatu malam yang tenang.Seseorang sedang berlari dari kejaran para petugas Corocal.Ia terus berlari untuk menghindari tangkapan para petugas.
"HEY!! Jangan berlari!!" Ucap dari salah satu penjaga.
Tetapi, orang itu terus berlari dan tidak mendengarkan perintah dari penjaga.
"Sial, dia tidak mendengarkan.Semuanya arahkan senjata kalian dan tembak dia!!" Mereka pun mengarahkan senapan ke orang itu.
Mereka melepaskan pelatuknya untuk menembak kearah buronan itu.
"Heh..." Buronan itu menghindari tembakannya dengan mudah dan bersembunyi di sebuah gang.
"Hehehe... Kau kira bakal terus aman jika bersembunyi disana kah?" Petugas itu masuk ke dalam gang itu.
Akan tetapi tidak ada seorang pun di gang itu.Sepi dan gelap tidak ada tanda kehidupan yang ada disana.
"Huh? (Sedikit bingung) dimana buronan itu?" Tanya salah satu dari mereka.
Saat mereka terus menelusuri lebih dalam, tiba tiba buronan itu muncul dan menyerang para petugas itu dengan cepat.
Para petugas sangat terkejut dan tidak dapat bertahan dari serangan buronan itu.Mereka semua tumbang dari serangan yang mendadak itu.
"Sepertinya, kalian butuh istirahat yang panjang ya... Aku pergi dulu." Buronan itu langsung melarikan diri dengan cepat.
"Sialan... Kita gagal lagi!" Ujar ketua dari petugas itu.
Buronan itu pada akhirnya berhenti di suatu tempat dan mengatur nafasnya.Ia terus dikejar tanpa henti dari hari ke hari.
Mungkin saatnya dia dapat beristirahat untuk sekarang, walaupun hanya sebentar seperti kue kecil yang dimakan sekali lahap.
"(Menghela nafas) Fiuh, sepertinya sudah aman.Aku harus mengganti baju ini dengan cepat.Kalau tidak, aku bakal ketahuan." Buronan itu mengganti pakaiannya dan memasukkan nya ke dalam tas.
Ia mengambil jaketnya dan memakainya untuk menutupi kaos yang ia kenakan.Setelah selesai berganti, Ia berjalan pergi dengan santai dan melepaskan topeng yang ia kenakan.
Oh, iya namaku adalah Bireu Kimana.Aku adalah seorang buronan terkenal dari kota Niua.Aku menjadi buronan juga karena suatu alasan, mungkin suatu saat akan terungkap.
Di kota ini dibilang kota yang menarik bagiku dan juga sangat indah.Kota ini adalah kota yang ditutupi salju dari beberapa kota lainnya yang ada.Walaupun sudah malam hari, kota ini juga masih sedikit ramai seperti siang hari.
Penerangan di kota ini juga lumayan terang bagiku.Banyak orang juga yang berlalu lalang saat malam hari seperti ini.Bisa saja aku mencuri sesuatu di tengah keramaian seperti ini. Tapi, hari ini sudah cukup bagiku untuk mencuri lagi.
Akhirnya setelah beberapa saat, aku sampai di rumah juga.Lumayan lelah ya untuk hari ini.Berlari lari menghindari para petugas dan mencari cara agar tidak tertangkap oleh mereka sangatlah sulit.Kalau tertangkap oleh meraka, bahaya juga sebenarnya.
"Huh, lelah juga hari ini...Halo,aku sudah pulang (Melihat sekeliling). Oh iya, tidak ada siapa siapa ya..." Ujar Bireu sambil tersenyum.
Ia duduk di sofa yang berada di ruang tengah.
"Hmmm... Uang yang aku curi tadi, belum aku berikan...Ya, baiklah sekalian besok saja." Ucap Bireu.
Ia mengatur nafasnya untuk kembali normal.Setelah beberapa saat ia, mengingat sesuatu.
"(Melihat kalender) hmmm... Dua hari lagi aku harus bertemu dengan Rina.Mungkin, aku akan melamar dia di tempat makan kesukaannya kali ya." Ucap Bireu sedikit semangat.
Ia dan juga Rina sudah lama saling kenal dan juga dekat.Mereka berpacaran dari 5 bulan yang lalu dan sekarang sudah waktunya ia melamar dia.
Ia akan memikirkan cara untuk melamar dia seperti apa, tetapi rasa kantuknya sudah melahap dirinya sehingga pada akhirnya dia tertidur di ruang tamu.
Pagi hari akhirnya telah tiba, sinar matahari sudah mulai muncul dan masuk ke dalam jendela.Alarm dari ponsel Bireu pun berbunyi menandakan hari esok sudah dimulai.
"Huh... " Bireu pun mematikan alarm ponselnya.
Ia sedikit meregangkan otot otot tubuhnya agar tidak terlalu kaku.
"Huah... (Menguap) sudah pagi ternyata. aku akan mandi sekarang." Bireu berdiri dan mengambil handuk serta baju ganti di kamarnya.
Ia kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya agar kembali segar.
Sudah 40 menit berlalu setelah masuk ke kamar mandi, akhirnya ia keluar dari tempat itu.
"(Menggigil) aku lupa... Ini kan... Daerah dingin... Jadi, seharusnya aku tidak boleh lama lama..." Ujarnya kedinginan.
Ia langsung masuk ke kamar untuk menghangatkan diri.Setelah beberapa lama, akhirnya Bireu sudah tidak kedinginan lagi.Ia sudah rapi untuk sekarang dan mulai berkaca.
"(Melihat diri di kaca) baiklah, ini sudah pas.Kaos putih, jaket biru dan Celana panjang pastinya.Ini style yang biasanya aku gunakan juga, walaupun muka tidak mendukung." Bireu pun sedikit terkikik.
Ia berjalan ke ruang tengah untuk kembali beristirahat di sofa.Tetapi saat ingin beristirahat, dering ponsel miliknya berbunyi.Sepertinya ada orang yang mengirim pesan ke dirinya.
"Huh?" Bireu mengambil ponselnya dan melihat notif dari seseorang.Ternyata itu adalah temannya Razel.Sepertinya,dia mengirimkan sebuah pesan.
Razel:p
Bireu:Ada apa?
Razel:Kau tidak bekerja hari ini?
Bireu:aku libur hari ini.
Razel:Ya aku tau, tapi... Bos menyuruhku untuk menelponmu.Dia menyuruh mu untuk bekerja sekarang.
Bireu:huh? Aku tidak mengerti maksudmu... Aku sedang libur kau tau.
Razel:Ya begitu lah... Aku bukan mengganggu waktumu, tapi dia yang menyuruh.
Bireu:huh, baiklah aku akan kesana.
Bireu mematikan ponselnya dan berdiri untuk bersiap siap.Bos Bireu selalu memaksa para pekerjanya melebihi batas wajar.Banyak pelanggaran yang dilakukan oleh bosnya itu.
Bahkan para pekerja yang sedang libur, selalu dipaksa untuk masuk kerja.Bireu adalah salah satunya orang yang pasti diancam oleh bosnya
Bireu sering melakukan banyak pelanggaran, karena dia tidak senang dengan bos dan para pengawalnya.Dia terus menolak apapun yang sangat bertentangan dengan prinsip dia dan bosnya.
Yang membuat hubungan Bireu dengan bosnya itu tidak akur.Setelah dia bersiap siap, dia pergi keluar dan mengunci rumahnya.
Inilah awal cerita ini...
Bireu berlari dengan terburu buru ke tempat ia bekerja.Bireu bekerja di sebuah pabrik yang memproduksi es alami untuk membekukan bahan pangan dan minuman.
Sebelumnya, Bireu mengembalikan uang yang telah ia ambil saat malam hari.Ia mencuri uang dari seseorang yang membuat nya kemarin dikejar oleh para petugas.
Sebenarnya...uang yang Bireu kembalikan juga merupakan uang yang telah dicuri.Uang itu diambil oleh seseorang yang misterius dan Bireu mengejarnya.Ia mendapatkan uang itu kembali walaupun bayarannya tidak setimpal.
Ia juga tidak berpikir akan terjadi seperti ini lagi kedepannya... Walaupun dia juga seorang buronan, ia paham akan hal itu dan menganggap itu normal.
"Huh... Huh... Ayo cepat!!" Bireu terus berlari dengan cepat agar sampai ke tempat kerjanya.Saat ia berlari, tiba tiba seorang nenek nenek terjatuh dan menumpahkan barang belanjaan nya.
Sepertinya barang belanjaan yang dibawa nenek itu sangat banyak.Sehingga membuat nya terjatuh karena hal itu.
"Eh... " Bireu terkejut melihat kejadian hal itu.Tanpa berpikir panjang, ia menghampiri nenek itu dan membantu nya.
"Aku bantu nek." Ujar Bireu.
"Terima kasih nak,sepertinya nenek bawa belanjaannya berlebihan." Ujar Nenek itu.
Bireu membantu nenek itu berdiri dan memasukan bahan bahan yang berceceran ke dalam kantong belanjaan itu sebelumnya.
Tetapi, sebuah pikiran terlintas darinya.Karena ia melihat barang bawaan itu terlalu banyak, ia menawarkan dirinya untuk membantu nya.
"Hmmm, nek.Aku bantu nenek sampai ke rumah ya? Soalnya ini barang sangat banyak...aku khawatir nenek terjatuh lagi." Ujar Bireu.
"Eh, tidak usah nak... Nenek gak mau merepotkan orang lain.Nenek bisa melakukannya sendiri." Ucap Nenek itu.
"Tidak apa apa nek, lagipula pasti sulit kalau membawanya sekaligus." Ujar Bireu.
Ia mengambil barang barang nenek itu dan membawa nya di tangan.Nenek itu hanya menghela napas dan mengangguk tanda persetujuan.Mereka akhirnya berjalan bersama menuju tempat nenek.
"Kau tidak bekerja nak?" Tanya nenek itu.
"Aku bekerja nek, tapi karena masih ada waktu...aku membantu nenek terlebih dahulu setelah itu berangkat kerja." Ucap Bireu.
Nenek itu hanya menganggukkan kepalanya.Mereka terus berjalan dan membahas beberapa suatu hal di perjalanan.
Setelah beberapa saat, akhirnya Bireu sampai di rumah nenek itu.Ia meletakkan barang belanjaan nya di depan pintu.
"Aku letakan disini ya nek." Ujar Bireu.
"Baiklah, nanti nenek bakal membawanya ke dalam." Ucap nenek.
"Kalau begitu, aku pergi dulu ya nek... Sampai jumpa." Ia memberikan salam perpisahan dan langsung berlari menuju tempat kerjanya.
Nenek itu sedikit terkejut dengan hal itu akan tetapi, ekspresi nya kembali normal seperti sedia kala.
"Terima kasih ya nak, mungkin... Kita bakal ketemu lagi nanti.Sebelum nenek pergi untuk selamanya..." Ujar nenek itu sambil tersenyum.
Setelah 10 menit berlalu, akhirnya Bireu sampai di tempat kerjanya.Ia sedikit kelelahan karena terus berlari untuk sampai ke tempat kerjanya.
Jika dibilang jarak tempat kerja Bireu dengan rumah tinggal nya sekitar 2 km.Itu bisa dibilang masih dekat dari sekitar area nya.
"Huh... Huh... (Menghela nafas) fiuh akhirnya sampai juga." Bireu berjalan masuk kedalam tempat kerjanya.
Tetapi saat ingin masuk, beberapa orang dengan pakaian rapi dan sedikit tinggi dari Bireu keluar.Mereka menghadang Bireu agar tidak masuk ke dalam tempat kerjanya.
Salah satu orang maju ke depan dengan penampilan yang berbeda dari yang lain.Sepertinya itu adalah bos dari Bireu...
"Huh... Sialan, aku yakin pasti mereka akan memperingatkan sesuatu padaku." Ujar Bireu dalam hati.
"Ehem... Jam berapa sekarang kau tau? (Sambil menunjukkan jam tangan) kau terlambat bodoh!!" Ucap Bos itu.
"... Hey, aku sedang libur kau tau.Dan kau memaksa bekerja sekarang? Kau tidak punya pikiran atau semacamnya kah? Kau sudah melakukan sering kau tau.." Ucap Bireu.
"Wah... Wah, si pembantah udah jago sekarang ya... Apakah kami harus memberi paham padamu hah?" Ucap Bos itu sedikit sombong.
Bireu tidak bisa melakukan apapun di hadapan bosnya.Jika ia melawannya maka, identitas dirinya bakal ketahuan oleh yang lain.Ia ingin merahasiakan nya dari siapapun.
Ia sebenarnya memiliki sebuah hal yang dianggap kutukan bagi semua orang.Kekuatan yang ia dapat saat dulu, merupakan ancaman bagi semua orang.Dan dialah ancaman karena memiliki kekuatan kutukan itu.
"Heh, hanya diam saja tidak berguna... Dasar pengecut!" Bos dan pengawalnya tertawa dan masuk kembali ke pabrik.
"... " Bireu hanya diam dan tidak melakukan apapun.Ia masuk ke dalam untuk bekerja disana.
"(Bergumam sendiri) sabar Bireu... Jangan melakukan apapun pada mereka.Itu akan sangat bahaya jika ketahuan.Tenangkan dirimu..." Ujar Bireu.
Ia sedikit kesal dan juga marah terhadap penghinaan yang dilontarkan kepadanya.Tetapi, ia membuang semua hal itu seperti tidak terjadi apapun.
Ia membantu yang lain dalam pekerjaan yang dilakukan.Pabrik es ini digunakan untuk bahan pendinginan alami bahan makanan ataupun minuman.
Es ini sering di jual ke beberapa kota di sekitar termasuk kota pusat.Es yang diproduksi juga seperti tidak hancur ataupun meleleh dalam waktu yang singkat.
Sebaliknya, es itu tidak meleleh sampai seminggu lamanya... Mungkin ini adalah kelebihan atau juga, sesuatu hal yang tersembunyi dibaliknya.
Saat ia membantu yang lain, seseorang datang menghampiri dan menyapa dirinya.Ternyata itu adalah temannya bernama Razel.
"Hey Bireu, sepertinya kau telat." Ujar Razel.
Razel merupakan laki laki memiliki keperawakan yang santai dan terkadang mudah sedikit putus asa.Dia memiliki rambut hitam pendek seperti lainnya.
Terlepas dari semua itu, ia tidak ingin bergantung pada siapapun.Tetapi juga ingin mensupport semuanya agar tidak mudah menyerah seperti dirinya.
"Ya begitu lah, lagipula sebenarnya hari ini aku libur kau tau.Aku masuk karena dipaksa juga." Ucap Bireu.
"Begitu lah, maaf untuk pesan tadi.Aku juga kesal dengan bos itu.Dia terus melakukan kesalahan nya secara berulang ulang." Ujar Razel sedikit kesal.
"Huh... Aku tau itu.Kita tidak bisa melawannya juga... Jika menentangnya yang ada kita bakal babak belur juga.Dan juga kemungkinan gajiku bakal diturunkan lagi karena telat..." Ucap Bireu.
"Eh? (Sedikit terkejut) gajimu akan diturunkan?" Tanya Razel.
"Yah, bisa dibilang aku sudah kena 9 kali pelanggaran untuk saat ini.Berarti gajiku nanti sekitar 2.350 pieces." Jawab Bireu.
"Eh? (Masih terkejut) itu gaji paling dibawah semestinya kau tau.Rata rata gaji kerja disini itu 10.000 pieces perbulan." Ucap Razel yang sedikit kesal.
"Begitu lah.Mau tidak mau aku harus mengerjakan nya kan? Walaupun berusaha keras juga bakal sulit untuk meyakinkan bos seperti dia." Ujar Bireu.
Razel hanya terdiam dan mengangguk setuju.Mereka melanjutkan pekerjaannya masing masing untuk diselesaikan.
Saat semuanya sedang bekerja, bos dan pengawalnya datang untuk memantau mereka semua.
"Bagus, seperti itu lah kalian bekerja...Terus bekerja tanpa lelah dan kalian akan mendapatkan uang yang banyak" Ujar Bos itu sedikit sombong.
Ucapan bos itu tidak sesuai dengan kenyataan.Walaupun bekerja lebih baik, gaji akan terus tetap tanpa penambahan apapun.Jika melakukan kesalahan malah berkurang dan mendapatkan gaji yang sangat kecil.
Waktu terus berlalu, semua orang belum istirahat sama sekali.Mereka terus bekerja sampai tenaga mereka di ujung batas kemampuan.
"Hmmm...(melihat sekeliling) mereka semua kelelahan karena tidak diberi istirahat sama sekali.Bahkan pengawalnya tidak peduli pada yang lain." Gumam Bireu yang geram.
Beberapa orang sudah mulai kelelahan karena pekerjaan yang mereka lakukan.Tidak ada istirahat sama sekali bagaikan sebuah neraka yang ada dan terus menyiksa mereka setiap saat.
Mereka terus dipaksa seperti itu setiap hari tanpa henti.Batasan mereka dipaksakan sampai benar benar tidak berdaya.Sudah beberapa orang hampir kehilangan nyawa karena terus seperti itu.
Saat mereka mengerjakan tugasnya, ada salah satu orang yang terjatuh akibat kehabisan tenaga.Ia pingsan disana dan salah satu pengawal mendekatinya.
"Oy bangun! jangan bermalas malasan! " pengawal itu sedikit menendang tangan orang yang pingsan.
"Oy, Bangun Bodoh!!!" Ia terus menendang orang itu secara kasar.
Bireu yang melihat nya sedikit kesal dan menghampiri pengawal itu.Ia mendorong pengawal itu menjauh dari orang yang pingsan.
"Hey! apa yang kau lakukan bodoh?" Tanya pengawal itu yang kesal.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu, Kau melakukan apa tadi hah?! Kau menendang pekerja yang pingsan dan tidak membantu nya sama sekali!!" Bireu sangat kesal dengan perlakuan pengawal itu.
"Sialan kau!!" Pengawal itu meninju kearah Bireu.Tetapi, Bireu menahan serangan itu dengan satu tangan
Pengawal itu terkejut dengan kekuatan yang dimiliki Bireu.Kekuatan yang bisa menahan tangan pengawal yang kemungkinan lebih kuat dari Bireu sendiri.
"Kenapa? Terlalu lemah kah sehingga kau tidak bisa meninju ku seperti itu?" Tanya Bireu sedikit dingin.
"Sialan!! (Berusaha melepaskan genggaman) kenapa ini sulit sekali!!" Pengawal itu terus berusaha untuk melepaskan diri.
Bireu akhirnya melepaskan pengawal itu dan dia akhirnya terbebas dari genggaman Bireu.Sedikit rasa kesal dan juga marah masih tetap ada padanya.
"Akhirnya terlepas... Baiklah, aku akan membiarkan kalian beristirahat untuk sekarang.Hanya lima menit tidak ada tambahan." Pengawal itu pergi menjauh dari mereka.
"Huh, akhirnya...Semuanya bantu dia." Ujar Bireu.
Mereka membantu orang yang terjatuh tadi.Mereka tidak memandang siapapun disana kecuali para pengawal dan juga bos itu.
"Terima kasih ya Bireu... Berkat dirimu, kami dapat istirahat walaupun hanya Lima menit." Ucap salah satu perempuan tua.
"Ya,sama sama." Ucap Bireu.
"Hmmm, Bireu... Kau tidak takut kah? jika pengawal itu menandai dirimu." Ujar Razel.
"Tenang saja.Aku aman untuk hal itu, tidak perlu khawatir." Ucap Bireu.
Mungkin perkataan Razel ada benarnya juga.Dia kemungkinan akan di tandai dan juga ditargetkan untuk dimusuhi ataupun diserang.
Tetapi, ia sudah pasrah dengan hal itu.Dia juga ingin memakai kekuatan nya jika hal itu terjadi... Tetapi, kemungkinan juga itu akan membuat nya terluka secara fisik.
Dia pernah menggunakan kekuatan itu dulu dan mengalami sebuah luka pada dirinya.Mungkin itu yang dinamakan kekuatan terkutuk karena melukai pengguna.
Tidak jauh dari mereka, terlihat seorang gadis manis dan juga polos melihat kearah Bireu.Rambutnya berwarna hitam dan juga panjang memiliki kesan tersembunyi di dalamnya.
"... (Berkata dalam hati) Terima kasih Bireu." Ujar salah satu gadis.
Setelah mereka istirahat, pekerjaan dilanjutkan kembali.Mereka terus bekerja sampai waktu yang ditentukan jadwal selesai.Sore hari tiba, sudah saatnya pekerjaan semuanya selesai untuk hari ini...
Mereka duduk serentak karena kelelahan yang berlebihan.Keringat mereka keluar sangat banyak seperti saat mandi di rumah.
"Hah... Hah... " Nafas dari Razel.
"(Menghela napas) Sangat lelah sekali hari ini...Perasaan tidak separah ini lelahnya." Ucap Bireu.
"Kau... Kau benar.Ini lebih lelah daripada biasanya." Ujar Razel.
Saat sedang beristirahat, seorang cewek sedang memberikan botol yang berisi air kepada para pekerja.
"... " Razel sedikit diam.
"Huh? ada apa kau?" Tanya Bireu.
"Oh... Tidak ada.Aku hanya kelelahan saja." Ujar Razel.
Ia hanya memandangi cewek itu saat sedang membagikan air.Dia seperti sedikit terhipnotis karena kecantikan dari gadis yang dilihatnya.
"Oh, sepertinya aku paham...Kau menyukai dia kah?" Tanya Bireu yang penasaran.
"Eh... Itu... (Sedikit gagap) Itu hanya pikiran kau saja kali...Aku tidak..." Razel berusaha menutupi bahwa ia suka kepada cewek itu.
"Sudahlah, aku tau itu.Kau kemarin juga melihat dirinya secara diam diam saat bekerja kan?" Tanya Bireu sedikit menggoda.
"Eh... Aku-" Saat Razel ingin melanjutkan pembicaraannya, Cewek itu datang menghampiri mereka berdua.
"Halo Bireu, Razel.." Sapa Cewek itu.
Razel sedikit terkejut dan hampir gagap saat di sapa Cewek itu.Sepertinya dia tidak biasa disapa cewek...
"Halo Mili, Seperti biasa ya... Kau membagikan air kepada yang lain." Ucap Bireu.
"Ya, Lagipula hari ini sangat lelah bagi yang lain.Tapi setidaknya ada yang bisa aku bantu untuk mereka semua." Ucap Mili.
"Begitu ya... Baiklah, kau emang ingin membantu yang lain...Tapi jangan sampai lupa menjaga dirimu sendiri." Ucap Bireu.
"Aku paham untuk itu, Oh iya ini untuk kalian berdua." Mili memberikan botol air ke Bireu dan juga Razel.
"Terima kasih Mili..." Ujar keduanya.
"Sama-sama." Mili mengangguk.
Mereka minum air yang ada di botol itu hingga habis.Sedikit rasa kelegaan dan haus sudah hilang sepenuhnya.
"Hmmm, oh iya... Mili kau tidak takut jika airmu itu habis kah? Karena kau sering membagikan nya kepada yang lain." Tanya Bireu.
"Oh itu, aku tidak takut jika kehabisan.Lagipula kakakku yang menyuruh membawakan beberapa botol air di toko untuk dibagikan ke para pekerja yang lain." Ujar Mili.
"Eh? Kakakmu bekerja di sebuah toko?" Tanya Bireu.
"Kau tidak tau kah Bireu? Kakaknya emang berjualan di toko.Ia berjualan di tengah kota, arah ke rumahmu kau tau." Ujar Razel.
"Eh? Aku tidak tau.Ternyata itu kakakmu yang biasanya berjualan ya... Aku baru tau." Ujar Bireu.
Untuk hal ini, aku emang tidak tau seseorang yang ada di toko itu sebenarnya... Tetapi ternyata itu adalah kakaknya Mili.
"Ya, aku emang jarang sekali terlihat di toko kakakku.Aku biasanya mencari kerja sendiri.Jadi, tidak selalu di toko." Ujar Mili.
"Hmmm, begitu ya... Oh iya Mili, kenapa kau tidak ikut bekerja dengan kakakmu? Kenapa harus bekerja disini?" Tanya Razel.
"Oh itu, hmmm rahasia..." Ujar Mili sambil tersenyum.
"Eh, kenapa begitu? Aku juga ingin tau..." Ucap Razel.
Bireu hanya diam saja dan menyimak pembicaraan mereka.Ia sebenarnya mengetahui sesuatu tentang Mili.
"... (Berbicara dalam hati) huh, aku tau kenapa Mili tidak memberitahu kami.Dia juga anggota petugas Corocal disini." Ujar Bireu.
"Dia sengaja menyembunyikan identitas nya untuk memata matai bos itu sebenarnya... Aku pernah menyusup ke tempat pertahanan Corocal dan aku melihat beberapa data penjaga disana." Lanjutnya.
Beberapa waktu sebelumnya, ia pernah menyusup ke markas Corocal sendirian saat itu.Ia melakukan itu untuk memeriksa sebuah dokumen disana.
"Hmmm, (melihat beberapa dokumen) Aku belum menemukan sesuatu hal yang aku cari disini.Apakah mereka menyimpan nya di tempat lain?" Tanya Bireu.
Saat membuka sebuah lembaran lainnya, ia melihat sebuah wajah yang tidak asing bagi dia.
"Huh? Mili? Ternyata dia salah satu anggota Corocal ya... Aku baru tau." Ujar Bireu.
Ia sedikit terkejut melihat itu dan Mili juga teman kerjanya juga saat itu.Jadi, dia tidak bisa membayangkan kalau ketemu dia dalam kerja resminya itu.
Setelah beberapa saat, ia mendengar suara langkah kaki mendekat kearah ruangan itu.
"Eh..." Bireu bersembunyi di balik jendela yang sudah ia gunakan untuk masuk atau keluar dari ruangan secara bebas.
Orang itu masuk ke dalam ruangan.Sepertinya itu seorang penjaga Corocal perempuan yang masuk ke dalam ruangan...
"Hah... Kenapa ruangan ini berantakan ya.Aku malas sekali berberes..." Orang itu membereskan dokumen yang berserakan di meja.
Bireu sedikit mengintip ke ruangan itu dan dia melihat bahwa itu adalah Mili yang masuk ke dalam ruangan.
"Eh, Mili? Sangat kebetulan dia masuk kesini... Berarti data itu tidak salah." Ujar Bireu.
"Hah... Aku harus memeriksa tempat kerja Bireu dan yang lainnya.Karena atasannya melakukan banyak pelanggaran yang seharusnya mereka di penjara." Ujar Mili.
"... Ternyata, itu alasannya dia bekerja di tempat kerja itu." Ujar Bireu.
Ia memikirkan kejadian saat itu dan alasan ia sedikit berhati hati dengan Mili karena dia adalah anggota petugas Corocal.
"Hmmm, aku tidak tau apakah kakaknya juga ikut sebagai penjaga Corocal atau tidak.Saat aku disana, aku tidak melihat bahwa ada foto kakaknya disana." Ujar Bireu.
Beberapa saat telah berlalu, mereka semua akhirnya pulang ke rumah masing masing.Bireu juga berjalan sendirian di jalanan yang malam.Beberapa orang masih berlalu lalang melintasi jalan yang sama.
"... (Masih mengingat kejadian tadi) Sepertinya aku juga harus waspada dengannya.Jika tidak, aku akan tertangkap olehnya.Tetapi... Aku juga tidak ingin melukainya..." Ujar Bireu.
Saat ia memikirkan hal itu sambil berjalan, ia menemukan sebuah toko yang masih buka di tengah kota.
"... Hmmm, sepertinya aku ingin ke toko sebentar... Mungkin membeli beberapa keperluan." Ia masuk ke dalam toko itu.
Toko itu masih ada beberapa orang yang berbelanja.Mungkin mereka juga habis pulang dari pekerjaan yang melelahkan...
Walaupun begitu, beberapa barang juga sudah ada yang habis di rak masing masing.Tapi, setidaknya sisanya masih aman tidak kehabisan...
Ia berjalan ke tempat rak makanan dan juga minuman.Ia mengambil beberapa barang dan memasukannya ke dalam keranjang belanjaan.
Setelah semua keperluan sudah ia masukan.Ia ingin berjalan kearah kasir.Saat ingin berjalan, ia melihat seseorang yang dikenalnya.
"Hey, Bireu!" Ternyata itu adalah Mili.
"Oh, kau Mili... Kau sedang apa kesini?" Tanya Bireu.
"Oh, ini adalah toko kakakku.Makanya aku ada di sini sekarang." Ujar Mili.
"Begitu ya, kukira kau sedang berbelanja disini... Maaf aku tidak tau soal itu." Ucap Bireu sambil tersenyum.
"Tenang saja Bireu, tidak perlu khawatir." Ucap Mili.
Bireu berusaha untuk tetap tenang dalam situasi sekarang.Walaupun hanya bertemu di tempat belanja, kalau identitas nya tau bakal beda nasib nanti...
"Sepertinya... aku sudah selesai berbelanja, aku akan ke kasir sekarang." Ujar Bireu.
"Baiklah, akan aku antar saja sekalian." Ujar Mili.
Mereka berjalan bersama menuju ke tempat kasir.Disana ada seorang perempuan cantik yang sedang menjaga tempat kasir.
Rambutnya yang berwarna kuning dan kelopak mata caramel yang indah membuat nya sangat cantik.Terlebih lagi... Badanya yang ramping menambah keindahan yang luar biasa.
"Kak Tasya, ini Bireu yang aku ceritakan kemarin." Ujar Mili saat sampai di tempat kasir.
Nama kakaknya Mili adalah Tasya, dia bekerja di toko yang ada di pusat kota Niua.Ia sepertinya seorang kasir di tempat ini kalau dilihat.
Tasya mendengar suara itu walaupun sedikit tersentak.Ia langsung melihat kerah sumber suara tersebut.
"Oh, Mili... Dan juga Bireu, yang pernah diceritakan adikku.Selamat datang..." Ujar Tasya.
"Ya,Berarti Tasya itu kakak dari Mili?" Tanya Bireu.
"Yap, itu benar... Baiklah aku akan ke belakang sebentar." Ujar Mili.
Mili pergi ke belakang sebentar untuk melakukan sesuatu hal.Setidaknya dia berencana untuk menangkap diriku lebih cepat...
"Sepertinya, kau sudah akrab sekali dengan Mili ya." Ujar Tasya.
"Ya... Lagipula dia adalah teman satu kerjaku.Jadi aku akrab dengannya...Walaupun dia baru masuk dua bulan juga." Ucap Bireu.
"Ya, setidaknya berteman baiklah dengannya.Hmmm... Mili juga menceritakan tentang dirimu juga.Jadi aku sudah paham dengan dirimu..." Ujar Tasya.
"Eh? Jadi kau sudah tau diriku?" Tanya Bireu dengan terkejut.
Setidaknya dia belum dikenali sebagai penjahat untuk saat ini.Sedikit keberuntungan masih ada di pihakku, itulah yang aku pikirkan.
"Yap, oh iya...kau juga tadi melawan salah satu pengawal di tempat kerja ya?" Tanya Tasya.
"Oh itu... ya itu benar.Pengawal itu bersikap kasar kepada para pekerja yang lain.Makanya aku melakukan itu." Ujar Bireu.
"Hmmm, kenapa kau tidak melaporkan itu ke petugas Corocal?" Tanya Tasya.
"... Karena aku belum cukup bukti itu saja." Ucap Bireu.
Bireu tidak salah dalam mengatakan ini, lagipula jika hanya bukti ucapan saja tidak cukup.Makanya dia terus mengumpulkan beberapa bukti lainnya.
"Begitu ya... (Melihat belanjaan Bireu) eh, aku kelupaan kalau kamu sedang belanja.Aku akan menghitungnya..." Tasya pun mengambil keranjang Bireu dan menghitung hasil belanjaannya.
"Baiklah, totalnya 175 pieces." Bireu pun memberikan uang yang pas dan mengambil plastik belanja itu.
"Terima kasih, kak Tasya." Ujar Bireu.
"Ya... Sama sama." Ujar Tasya.
Bireu berjalan pergi keluar dari toko itu.Perasaan lega darinya sedikit lepas karena selesai di introgasi.
"Ini bagaikan menghadap ke neraka yang..." Ujarnya.
Bireu berjalan menuju ke rumahnya.Ia tak bisa berhenti memikirkan perkataan Tasya yang sedikit mengganjal di pikirannya.
"Huh, entahlah aku sudah pernah melaporkan...nya tapi tidak ditanggapi oleh petugas Corocal." Ujar Bireu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!