" ibu Alia takut... " teriak Alia takut.
" jangan memanggilku ibu dengan mulut kotor mu itu " ucap wanita yang di sebut ibu itu oleh Alia.
" ibu Alia takut di sini gelap " ucap Alia dia menggedor pintu yang di kunci dari luar oleh ibunya.
" ibu hiksss... hiksss Alia takut ibu " tangis Alia.Namun sang ibu tidak mengubris nya ia malah meninggal Alia terkucil di ruangan gelap itu.
" bi jangan berikan dia makan untuk dua hari " perintah liona.
" baik nyonya. " jawab pelayan tersebut.
__
Dua hari pun berlalu tanpa minum dan makan Alia bertahan di ruangan gelap itu sendiri meski menjeritan nya dan teriak tidak ada satupun yang membukakan pintu untuk nya.
" nona makan dulu ya " ucap bibi arum dia menyiapkan makanan dan minuman untuk Alia yang baru saja kelaur dari ruangan itu.
Alia patuh dan makan dengan lahap, tanpa memedulikan sekitarnya ia hanya fokus dengan makanan yang ada di hadapan nya.
Bibi yang di samping nya hanya menatap Alia dengan iba, gadis cantik itu harus menderita di keluarga yang melahirkan nya.
bibi mengelus lembut kepala Alia ia tersenyum kecut betapa tidak berdaya nya dirinya saat anak yang di depan nya harus di siksa sedemikian rupa oleh keluarga nya sendiri.
Bahkan Alia tidak di sekolah kan dan didik dengan benar oleh sang ayah, membuat gadis cantik, nan polos itu harus menjadi wanita yang bodoh dalam bersikap, wanita yang tidak tahu akan etika, berhitung dan membaca.
Menjadikan nya gadis yang tidak bisa apa-apa, yang Alia tahu hanya makan dan makan.
Tahun ini Alia menginjak usia 18tahun yang di mana seumurannya sekolah dan bermain sedangkan Alia harus bertahan hidup dengan guncang keluarga yang tidak menyukai nya.
" apakah makanan nya seenak itu? " tanya bibi.Alia hanya menganggukkan kepalanya tanpa berpaling dari makanan nya.
" mau ikut bibi ke supermarket? " tanya bibi, sesekali bibi memperkenalkan dunia luar kepada gadis lugu itu.
" lia mau ikut bi " ucap Alia.
" kalau begitu sehabis makan nona Alia langsung mandi ya " ucap bibi, Alia pun mengangguk.
Setelah makan dan mandi Alia ikut bibi keluar ke supermarket yang ada di dekat rumah dengan menggunakan sepeda listrik.
" nona lia mau eskrim? " tanya bibi, ia tahu kesukaan Alia adalah eskrim Strobery.
" lia mau bi" jawab Alia, ia dengan patuh mengekor di belakang bibi.
" ini bibi sudah bayar, nona lia bisa tunggu bibi sebentar di sini " pinta sang bibi, menyuruh Alia untuk menunggu di depan supermarket.
" iya " jawab Alia, ia menikmati eskrimnya dan patuh menunggu sang bibi.
Namun perhatian nya teralihkan oleh sesuatu dari kafe yang ada di depan supermarket, kafe tersebut cukup besar dan ramai pengunjung karena kafe ada di sebrang jalan Alia sedikit takut karena dia tidak bisa menyebrangi nya.
Namun dengan penasaran yang ada di benak nya membuat Alia nekat menyebrang dan sampai lah dia di kafe tersebut.
Alia masuk kedalam dan melihat roti yang cukup membuat Alia hampir meneteskan air liurnya, ia tiba-tiba sudah duduk dan menatap roti tersebut.
membuat seorang pria tercengang dengan kedatangan Alia yang entah dari mana, pria tersebut mengerutkan keningnya.
" om Alia boleh minta? " pinta Alia dengan lugu dan polos.
" siapa kamu tiba-tiba datang dan meminta makanan orang lain " ucap ketus pria itu.
" namaku Alia om " sahut Alia tanpa mengalihkan pandangan nya dari roti tersebut.
Melihat Alia yang menatap roti nya dengan tatapan menginginkan nya membuat pria tersebut iba dan akhirnya mengikhlaskannya untuk Alia.
" Alia boleh minta roti nya om? " tanya Alia lagi kepada pria yang ada di hadapan nya.
" jika aku tidak mau"
" Alia sedih " sahut Alia dengan polos membuat pria di hadapan nya tersenyum.
" ya udah ini buat kamu " ucap pria itu.
" terimakasih om" Alia memakannya dengan lahap, Alia baru pertama kali memakan roti selembut dan seenak ini dalam hidup nya.
"cih dia makan seperti tidak di beri makan beberapa hari saja " batin pria itu.
"sangat jelek " batinnya, saat melihat Alia makan.
" makan pelan-pelan " ucap pria tersebut.
" abisnya roti nya enak om "ucap Alia dengan roti yang masih ada di mulut nya.
" makan jangan sambil bicara "
Alia menganggukkan kepala dan lanjut memakan roti lagi,setelah rotinya habis Alia tersenyum bahagia dengan memamerkan deretan giginya kepada pria yang baru di kenal nya.
" om menikah lah dengan Alia " ucap Alia, yang tiba-tiba saja meminta kepada pria di depan nya untuk menikah dengan nya.
" tiba-tiba saja kalimat menikah keluar dari mulut gadis ini " bati pria tersebut.
"siapa kau? " tanya Zean, dengan penuh tanda tanya di benak nya, gadis itu tiba-tiba muncul entah dari mana dan mengajak nya untuk menikah.
" Alia om " jawab nya.
" iya aku tahu nama mu Alia kenapa kau mengajak ku menikah? " tanya Zean.
" apa kamu tahu arti nya menikah itu apa? " tanya Zean lagi, kepada gadis polos di depannya.
" Alia tau om " jawab Alia dengan polos.
" apa "
" menikah itu berbagi makanan " jawab polos Alia, beberapa hari lalu sebelum ia di beri hukuman oleh ibunya ia di beri nasihat oleh bibi namun Alia salah mengartikan nya.
" sebenarnya dia anak siapa sih bikin pusing saja di pagi hariku " gerutu Zean.
" Alia bisa dengar loh om " ucap Alia.
" iyah... Alia kenapa kamu mengajak om ini menikah? "tanya Zean dengan pasrah, ia tak mau lagi memikirkan nya lebih baik langsung tanyakan kepada gadis kecil di hadapan nya ini.
" karena om udah kasih Alia makan " Jawab Alia lagi-lagi yang ada di fikiran nya adalah makanan. Zean yang mendengar jawaban Alia hanya menggelengkan kepalanya.
" apa hubungan nya dengan aku memberikan mu makan? " tanya Zean, ia berusaha untuk sabar berhadapan dengan gadis sepolos Alia ini.
" kata bibi jika ada yang memberi Alia makan berarti orang itu orang baik, jadi Alia fikir lebih baik kita menikah agar Alia bisa terus di beri makan oleh om" jelas Alia, wajah polos nya mampu membuat Zean kesal sendiri.
" huh... aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi dari mana sih dia datang nya " gerutu Zean, berniat ke kafe untuk menghilangkan rasa pusingnya malah ia tidak beruntung bertemu Alia yang super bikin pusing dengan kata-kata nya.
" Alia kamu anak yang pintar tolong nanti jika bertemu dengan orang yang memberimu makan jangan asal ikuti dia ya " ucap Zean.
" kenapa kan dia orang baik? "
_
_
_
_
_JANGAN LUPA BERI MIMIN HADIAH 🎁
" Alia kamu anak yang pintar tolong nanti jika bertemu dengan orang yang memberimu makan jangan asal ikuti dia ya " ucap Zean.
" kenapa kan dia orang baik? "
" tidak semua orang baik Alia, pokoknya jangan sembarangan mengikuti orang " ucap Zean, pria itu pun bangun dari tempat duduk nya lalu ia ke kasir untuk membayar makanan yang dia pesan tadi.
Zean meninggalkan Alia di sana sendiri, sedangkan Zean kembali ke perusahaan nya.
Di sisi lain bi arum mencari keberadaan Alia yang hilang entah kemana bahkan ia sudah berteriak memanggil nama Alia.
Alia yang mendengar suara bibi arum yang memanggilnya dia segera keluar dari kafe tersebut, Ia menyebrangi jalan untuk menghampiri bibi arum yang hampir putus asa mencari nya.
" bibi " ucap Alia yang sudah di belakang bibi arum.
" astagfirullah nak Alia dari mana saja kamu nak ?" tanya bibi arum dengan penuh kekhawatiran terhadap Alia ia takut jika Alia kenapa-napa.
" Alia pergi makan roti " jawab Alia tanpa rasa bersalah memandang bi Arum.
" di mana kamu dapat roti? " tanya bibi arum menyelidiki.
" dari om yang ada di sana " tunjuk Alia ke kafe yang ada di sebrang supermarket di depannya.
" astagfirullah... " gumam bi arum ia mengelus dada nya.
" nak siapa om yang kamu maksud? " tanya bi arum lagi.
" Alia tidak tahu tapi om itu baik dia sudah memberi Alia roti yang enak" jawab Alia lagi-lagi deng polos tanpa tahu bibi arum khawatir terhadap nya .
" lain kali jika nak Alia mau roti bilang sama bibi ya. bibi takut nak Alia kenapa-napa " ucap bi arum ia mengelus tangan Alia lembut.
" iya bi " jawab Alia.
" ayo kita pulang" ajak bibi arum. Mereka pun kembali kerumah setelah berbelanja.
_
Brakk__
Fahmi memukul meja dengan keras hingga melukai tangannya, ia sungguh marah dan kesal terhadap bisnisnya yang selalu gagal ia kembangkan.
" pah ada apa? " tanya liona menghampiri suaminya yang tengah kesal.
" Lagi-lagi bisnis papah bangkrut mah.setelah anak itu lahir aku selalu kena sial sampai saat ini " kesal Fahmi.
" ck... mau bagaimana lagi, dia memang pembawa sial untuk keluarga kita " cetus liona.
" lalu bagaimana pah, aku tidak mau hidup miskin " ucap liona.
" aku malu sama temen-temen aku " lanjut liona.
" tenang saja mah papah tidak akan pernah membiarkan keluar kita jatuh miskin " ucap Fahmi ia memeluk liona dan mengelus punggung nya dengan lembut.
" papah akan membangun bisnis baru. dan mengajak tuan Zean Navarro untuk bekerja sama dengan bisnis kita " ucap fahmi dengan percaya diri.
" astaga yang benar pah, bukannya setahu mamah tuan Zean sangat susah untuk di ajak bekerja sama? " tanya Leona.
" papah akan berusaha mah dan papah yakin kali ini akan berhasil " ucap fahmi dengan percaya diri, membayangkan jika tuan Zean mau mensponsori bisnisnya bisa sekaya apa nantinya fahmi.
" papah harus berhasil kali ini. mamah gak mau jadi miskin " ucap Leona merajuk.
" iya... iya " jawab Fahmi.
" ya sudah mamah mau ketemu sama temen-temen arisan mamah dulu " pamit Leona.
" iya mah " ucap fahmi, sebelum pergi ia mengecup pipi Leona.
__
Di sisi lain Alia tengah menyirami bunga yang ada di halaman rumahnya bunga tersebut mekar deng cantik dan indah bahkan wanginya pun Semerbak sampai keseluruhan rumah.
"hehmmm..., " suara Alia yang sedang bersenandung, ia baru saja mendengar musik yang selalu di dengan oleh para pelayan yang ada di dapur.
" papah nanti jemput aku kan? " Rebecca putri kedua fahmi adik Alia.
" hari ini papah tidak bisa sayang, nanti pulang sama pak rudi aja ya " ucap Fahmi.
" padahal becca mau nya di jemput papah " ucap Rebecca bibir nya mengerucut dengan wajahnya di tekuk.
" yang tidak hari ini papah sibuk " ucap fahmi,berharap putri tercinta nya memahaminya.
" baiklah, tapi kasih becca uang jajan lebih " pinta Rebecca.
" oke " Fahmi pun mengulurkan beberapa uang lembaran yang berwarna merah dari dompet nya.
" cukup? " tanya Fahmi pada putri nya.
" cukup makasih papah " ucap Rebecca ia memeluk papahnya dengan erat.
Alia hanya bisa memandang papah nya dan adiknya yang begitu dekat dengan penuh kasih sayang, di hatinya Alia berharap papah nya juga memperlakukan nya seperti Rebecca.Namun itu hanyalah angan-angan Alia.
" apa kamu liat-liat " cetus Rebecca wajahnya seakan-akan sangat membenci Alia padahal dia adalah kakaknya sendiri.
" jangan hiraukan dia sayang dan jangan dekat-dekat dengan nya kalau kamu tidak mau kena sial "ucap fahmi.
" iya pah " jawab Rebecca.
" ayo kita berangkat " ajak fahmi.
Alia hanya bisa diam membisu dan menatap punggung ayah dan adiknya pergi.
" kapan ya Alia juga mau pake seragam " batin Alia.
" aduh aku mikirin apa sih, harusnya aku bersyukur papah mau kasih makan aku " batin Alia, ia pun melanjutkan apa yang tadi ia kerjakan.
__
Malam harinya setelah Alia makan ia hendak beristirahat dan tidur di kamar bibi arum namun ia di panggil oleh sang papah untuk segera menemuinya.
cek lek__
" papah panggil Alia? " tanya Alia saat sudah ada di hadapan fahmi.
Fahmi tidak menjawab dia fokus dengan rokok nya, menghisap nya dengan nikmati lalu tatapan nya beralih ke pada Alia yang berdiri di depan nya.
fahmi berjalan menghampiri Alia, tatapan matanya sangat tajam membuat Alia gemetar takut.
plakkk__
Sebuah tamparan mendarat di wajah cantik Alia saking kerasnya tamparan Fahmi membuat Alia tersungkur dan jatuh ke lantai.
Fahmi hanya diam menatap Alia dengan tajam, lalu ia menghisap kembali rokok nya, tak cukup Fahmi menampar Alia dia juga menginjak tangan Alia dengan keras hingga membuat Alia meringis kesakitan bahkan air mata jatuh membasahi wajah cantik nya.
" bangun " perintah Fahmi dengan dingin. Alia menurut dan berdiri di hadapan papah nya.
" melihat wajah mu mengingatkan ku pada wanita gila itu " ucap fahmi deng dingin ia menyudutkan batang rokok ke tangan Alia.
" sakit papah hiksss... hiksss " ucap Alia.
" DIAM... " Teriak fahmi, membuat Alia semakin takut terhadap papah nya.
" pergi dari hadapan ku " perintah Fahmi, ia sungguh benci melihat wajah Alia, padahal Alia adalah anak kandung nya sendiri namun Fahmi tidak menyukai nya dan membenci anak itu.
Alia di panggil keruangan kerjan nya hanya untuk jadi sasaran kemarahan nya saja karena menurut fahmi Alia hanya pembawa sial dalam hidup nya.
Semenjak Alia lahir fahmi tidak menyukai nya, bahkan ia tidak rela menyekolahkan Alia dengan uang nya. semenjak itu lah Alia tersisih kan dari keluarga hingga para pelayan, hidup Alia di rumah itu bagaikan noda yang tidak bisa di hapus oleh fahmi.
_
_
_
_JANGAN LUPA KASIH MIMIN HADIAH🎁
" dasar anak pembawa sial " gerutu fahmi, hingga terdengar oleh Alia yang ada di hadapan nya.
" TUNGGU APA LAGI PERGI " bentak fahmi, menyuruh Alia pergi dari ruangan nya.
Alia tidak menjawab dan langsung pergi dari ruangan itu, dengan isak tangis sakit dan perih yang ada di tangan nya.
Cek lek_
Alia masuk ke kamar bibi arum ia menghapus air matanya agar bibi arum tidak merasa khawatir terhadap dirinya.
" loh nak lia " ucap bibi arum yang baru keluar dari kamar mandi.Melihat Alia yang wajahnya sebab bibi mengerti apa yang yang terjadi pada anak yang ada di hadapan nya.
"nak lia tidak apa-apa? " tanya bibi arum ia duduk di samping Alia dan merengkuh pundak kecil itu ke pelukan nya.
" apa ada yang sakit? " tanya bibi arum, namun Alia hanya diam dan menyembunyikan tangannya.Bibi arum yang melihat itu langsung meraih tangan Alia, betapa kagetnya bibi arum melihat luka bakar di tangan Alia.
Bibi arum langsung bangun dari duduk nya dan segera mengambil kotak p3K yang ia simpan di dalam lemari.
Dengan telaten bibi arum membersihkan sisa-sisa remahan rokok yang ada di tangan Alia, ia sesekali meniup nya dengan lembut agar Alia tidak merasa terlalu sakit.
" padahal Alia gak apa-apa bi " celetuk Alia, bibi arum pun menatap mata sebiru kristal itu, ia tahun bahwa Alia berbohong.
" iya... tapi luka harus segera di obati jika tidak luka ini akan infeksi nak lia mau terus merasa sakit? " tanya bibi arum.
" Alia tidak mau, Alia tidak suka sakit" jawab Alia dengan polos gadis cantik itu tersenyum pada bibi arum.
" hmm kenapa nak Alia tersenyum seperti itu? " tanya bibi arum.
" bibi Alia boleh minta uang? " pinta Alia.
" untuk apa hmm... ? " tanya bibi arum, ia menyimpan kebali p3k yang di gunakan tadi.
" Alia mau beli roti yang di dekat supermarket tadi siang " jawab Alia.
" nanti kita kesana bibi akan belikan besok " ucap bibi arum, ia bersiap-siap untuk tidur bibi arum sudah berbaring di ranjang.
" tapi Alia mau pergi sendiri bi " ucap Alia, bibi arum yang mendengar permintaan Alia membuat nya heran tak bisanya Alia ingin pergi sendiri.
" apa tidak apa-apa pergi sendiri? " tanya bibi arum.
" iya bi lia janji untuk pergi sebentar dan kembali lagi ke rumah " ucap Alia dengan antusias.
" yang benar bibi takut nak lia ke sasar di jalan nanti tidak bisa pulang " ucap bibi arum.
" gak bi lia ingat kok jalan pulang nya " ucap Alia, berusaha untuk membujuk sang bibi, ini pertama kali nya Alia ingin pergi sendiri tanpa di temani bibi arum.
" ya udah kalau gitu tapi nak lia harus janji setelah beli roti nak lia harus cepat pulang " ucap bibi arum.
" iya bi lia janji " jawab lia ia tersenyum lebar hingga memamerkan deretan giginya, Alia begitu senang setelah mendapatkan izin dari sang bibi.
_
Keesokan pagi nya Alia begitu antusias, pagi-pagi sekali dia bangun dan mandi, dengan wajah semringah Alia melangkah pergi menuju kafe yang ia kunjungi kemarin.
Sesampainya di kafe Alia duduk di kursi kemarin, berharap pria yang ia temui waktu itu datang kembali.
Setelah beberapa saat Alia menunggu akhirnya pria itu datang namun kali ini dia tidak sendirian Zean mengajak temannya untuk datang.saat Zean memasuki kafe Alia langsung bangkit dari duduknya dan menyapa pria itu.
" pagi om " sapa Alia, dengan senyum polos nya dia menghadiri Zean.
" kenapa kamu ada di sini lagi? " tanya Zean heran.
" Alia juga mau beli roti kemarin, " jawab Alia.
" lihat Alia bawa uang " ucap Alia ia memperlihatkan uang yang ada di tangan nya.
" hanya 20ribu, itu tidak cukup untuk sepotong roti " ucap Zean memberitahu Alia bahwa uang yang dia bawah sangatlah kurang.
" yah... padahal Alia mau roti " ucap Alia, bibir mengerucut.
" ya udah deh lia mau pulang aja " ucap Alia dengan nada sedih ia tidak tahu berapa yang dia bawa, karena Alia tidak tahu uang dan berhitung.
" aku akan membelikan nya duduk kembali " ucap Zean, ia pun memanggil pelayan dan memesan roti dan kopi.
Setelah beberapa saat pesanan pun datang, wajah polos itu langsung bahagia saat roti yang dia inginkan telah datang. Zean yang melihat senyum bahagia dari Alia dia juga mengulum senyum.
" wanita aneh " batin Zean, ia hanya diam-diam senyum.asisten nya yang menyaksikan tuan muda nya tersenyum seperti itu membuat dia takut.
"baru kali ini tuan tersenyum seperti itu " batin Dylan, karena tuan muda yang dia ikuti tak sekalipun menujukan keramahan nya atau tersenyum kepada orang lain, yang dia tahu tuan muda nya adalah orang yang dingin bagaikan kulkas tujuh pintu.
" apa kamu suka? " tanya Zean pada Alia.
" Alia suka roti nya enak " jawab Alia dia kembali menyantap rotinya.
" mau roti yang lain? " tanya Zean, melihat Alia makan begitu lahap membuat Zean menyukai nya, Zean berfikir dia mendapatkan mainan baru.
" mau om, apa Alia boleh bawa pulang juga? " tanya Alia dengan wajah polos nya.
" ya tentu aku akan membelikan nya untukmu" ucap Zean, ia menikmati kopinya.
" om ayo menikah dengan Alia" ajak Alia, wajahnya yang polos mata yang berbinar seakan-akan menginginkan jawaban yang berbeda dari Zean.
Dylan yang duduk diam di antara mereka tercengang dengan pengakuan gadis kecil yang ada di samping nya bahkan dia hampir menyemburkan kopi yang dia minum.
Tatapan nya seperti meminta penjelasan dari tuan muda nya, namun Zean tetap diam dan malah tersenyum. Membuat Dylan mersa merinding di sekujur tubuh nya.
" aku tidak mau " jawab Zean singkat, berharap gadis itu diam dan tidak menayangkan pertanyaan yang sama.
" kenapa? " tanya Alia dengan polos, dan penuh harapan.
" kamu tidak terlalu cantik untuk menjadi istri ku " ucap Zean, dia berbohong pada dirinya sendiri kenyataan nya Alia sangat lah cantik ia hampir memenuhi kriteria wanita idaman Zean.Dylan yang ada di antara mereka hanya menjadi obat nyamuk saja, tidak bisa berkutik dan hanya bisa diam.
" Alia tidak cantik tapi bibi bilang Alia sangat cantik " ucap Alia, wajahnya terlihat suram, membuat Zean semakin ingin mengejek nya.
" itu menurut bibi mu tapi di mata ku kamu sangat-sangat jelek " ejek Zean, melihat reaksi Alia membuat Zean ingin tertawa, namun ia berusaha untuk menahan tawa nya.
" om jahat bilang lia jelek " pekik Alia, dia terlihat marah wajah cantik nya menjadi suram seperti awan mendung.Tak lama terdengar isak tangis Alia.
hikss...hikss
Membuat Zean tercengang ia tidak menyangka Alia akan tersinggung dengan ucapan nya. orang-orang yang ada di kafe menatap kearah Zean dan Alia, membuat Zean panik.
_
_
_
_JANGAN LUPA KASIH MIMIN HADIAH🎁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!