BIG BOY
SI TUKANG BOLOS, SIBERANDALAN DAN KETUA OSIS.
Sasa duduk diatas gedung sekolah, menatap langit yang kelabu sambil menghisap permen lolipop.
sekolah sedang ujian, tapi tentu saja dia tidak peduli. Apa penting nya angka dikertas?
.
HOI!! turunin tuh kaki, bukan tempat santai.
Suara berat itu membuat Sasa menoleh.
Lee Jeno - siberandalan legendaris, mantan petinju jalanan yang kini lebih sering tidur dikelas atau tawuran diluar sekolah.
SASA AURELLIA STOLEN
Aku duluan yang nongkrong disini, big boy.
*jawab Sasa malas.
LEE JENO
*menaiki alis.
Big boy?
Sebelum Jeno sempat membalas, suara mikrofon dari speaker sekolah terdengar.
' LEE JENO, SASA HARAP KERUANG OSIS SEKARANG '
SASA AURELLIA STOLEN
*menghembuskan nafas.
Kau bikin masalah lagi?
LEE JENO
*menyeringai.
Selalu.
Diruangan OSIS, seorang pemuda dengan wajah tenang dan postur sempurna menunggu mereka.
Na jaemin.
Ketua OSIS paling muda yang dikenal karena kecerdasan nya dan obsesinya terhadap kedisiplinan.
NA JAEMIN
Aku sudah bosan dengan nama kalian berdua.
NA JAEMIN
Entah apa yang membuat kalian berpikir kalian bisa melanggar peraturan sesuka hati.
NA JAEMIN
*menatap Sasa dan Jeno tajam.
Mulai Minggu depan kalian akan jadi bagian dari program bimbingan khusus.
NA JAEMIN
Kalian akan diawasi langsung oleh ku.
LEE JENO
*tertawa pelan.
Lucu juga anak kuliahan ngatur SMA.
NA JAEMIN
Terserah kalian, tapi satu kesalahan lagi kalian akan dikeluarkan.
SASA AURELLIA STOLEN
*melirik Jeno.
Jadi kita dalam satu tim sekarang?
LEE JENO
*menatap balik sasa.
Kelihatannya begitu tukang bolos.
Dan begitulah awal dari kekacauan.
BUKAN TEMAN BUKAN MUSUH.
Hari pertama " bimbingan khusus " dimulai dengan keheningan yang canggung.
Diruang OSIS Sasa duduk dengan kaki yang selonjoran dimeja, Jeno bersandar di dinding dengan tangan disilangkan dan jaemin...... Ya, masih seperti robot disiplin yang perfeksionis.
NA JAEMIN
selama satu bulan kedepan kalian akan bekerja sama menjalankan kegiatan sekolah.
NA JAEMIN
Ini bagian dari reformasi disiplin.
*jaemin menyodorkan kertas berisi jadwal kegiatan.
LEE JENO
*mengambil tanpa berbicara.
SASA AURELLIA STOLEN
*mengangkat alis.
SASA AURELLIA STOLEN
Kerja sama dengan dia?
*menunjuk Jeno.
LEE JENO
*mendengus.
Tenang aja, aku juga gak minat kerja bareng cewek yang hidupnya cuma bolos dan ngunyah permen.
SASA AURELLIA STOLEN
*berdiri.
Kau bilang apa barusan?
NA JAEMIN
*menepuk meja.
CUKUP! Kalian boleh saling benci, tapi kalian akan saling menjaga.
NA JAEMIN
Kalau satu jatuh, dua duanya keluar dari sekolah.
Sasa berdecak lalu merebut jadwal itu dari tangan Jeno.
SASA AURELLIA STOLEN
Apa ini?
SASA AURELLIA STOLEN
Penjagaan lapangan basket?
SASA AURELLIA STOLEN
Dokumentasi lomba seni?
SASA AURELLIA STOLEN
ngepel lorong?
Jeno hanya menatap kedepan dengan malas.
SIANG HARI - LAPANGAN BASKET.
Tugas pertama mereka adalah menjaga kebersihan dan keamanan klub basket. Tapi tentu saja hasilnya jauh dari harapan.
Sasa duduk dibangku penonton sambil ngemil keripik.
Jeno malah duduk dipinggir lapangan mainin handphone.
SISWA
eh, penjaga. Ada yang berantem disudut belakang.
*teriak salah satu siswa.
Jaemin yang baru datang dari ruang osis menatap mereka tajam.
NA JAEMIN
*sambil jalan cepat ke arah mereka.
SASA AURELLIA STOLEN
*berdiri pelan.
Tenang, bos OSIS datang.
LEE JENO
*menyeringai.
Akhirnya pahlawan kampus turun tangan.
SORE HARI - TANGGA BELAKANG SEKOLAH.
Setelah kegiatan selesai, Sasa dan Jeno duduk di tangga belakang sekolah.
Hening, aneh, tapi...... Nyaman?
SASA AURELLIA STOLEN
*membuka suara duluan.
Kau emang selalu nyebelin kayak gini?
LEE JENO
*mengangkat bahu.
Dan kau memang selalu males kayak gini?
Mereka saling melirik dan tertawa kecil, untuk pertama kalinya tidak terasa seperti perang.
SASA AURELLIA STOLEN
*menatap langit yang mulai gelap.
Aku benci sekolah ini.
LEE JENO
*memandang lama.
Aku juga.
Tapi...... Mungkin bareng lo, Jadi gak sebenci itu.
SASA AURELLIA STOLEN
*menoleh ke Jeno.
Apa maksud mu big boy?
LEE JENO
*menatap balik dengan senyuman licik.
LEE JENO
Besok jangan telat.
TABRAKAN TAKDIR.
lorong sekolah yang sepi jadi saksi pertengkaran kecil antara dua orang yang paling tak cocok didunia - atau mungkin, justru terlalu cocok.
LEE JENO
Cepetan, bolosan.
*ejek Jeno dari ujung lorong sambil duduk santai diatas ember kosong.
Sasa yang sedang mengepel menoleh dengan kesal.
SASA AURELLIA STOLEN
Bisa gak diem dulu big boy?
Jeno menyeringai sambil mendekat, lalu sengaja menjatuhkan sepotong kertas sampah ke lantai yang sudah bersih.
SASA AURELLIA STOLEN
Kau - !!
SASA AURELLIA STOLEN
Kamu sengaja banget kan?!
LEE JENO
*pura pura polos.
LEE JENO
Oh, maaf tangan ku licin.
Sasa mecubit pelan pel nya lalu menendang kasar kaki Jeno.
SASA AURELLIA STOLEN
RASAIN!
LEE JENO
*mengaduh dramatis.
LEE JENO
astaga aku terluka! panggil UKS! Darurat cinta!
SASA AURELLIA STOLEN
Gila!
Sasa cepat cepat berlari menjauh.
Tapi dalam pelariannya Sasa tak memperhatikan jalan.
Tubuh mungil nya menghantam sesuatu yang keras.... Dan tinggi.
Ia terjengkang mundur satu langkah, sementara dada bidang seseorang berdiri tegak didepannya.
SASA AURELLIA STOLEN
Au...
*gumam nya sambil memegangi hidung.
Suara itu berat dan datar, tapi jelas.
Ia menatap keatas - dan mendapati dada berseragam putih dengan lambang OSIS terpampang jelas.
Lalu naik sedikit ke wajah....
Na jaemin!
Mata tajam jaemin menatapnya dalam diam, wajah nya sulit ditebak.
SASA AURELLIA STOLEN
*terpaku.
Tingginya hampir satu kepala di atas nya, dan kini dia melihat langsung dari sedekat ini.
SASA AURELLIA STOLEN
Na..... Jaemin.
*gumam Sasa pelan.
seperti tersadar ia baru saja menabrak orang paling dingin se- sekolah.
Jeno yang melihat dari ujung lorong langsung bangkit, senyum iseng nya lenyap.
LEE JENO
Apa dia... Barusan nabrak jaemin?
Jaemin masih diam, lalu mengambil sapu tangan dari saku jas nya dan menyodorkannya ke arah Sasa.
NA JAEMIN
Kamu gak luka, kan?
SASA AURELLIA STOLEN
Ngak! Ngak apa apa! Maaf banget!
NA JAEMIN
Lain kali lihat jalan.
Kata jaemin pendek namun ia tetap menyodorkan sapu tangan.
SASA AURELLIA STOLEN
*mengambil ragu ragu.
makasih....
Jeno melipat tangan lalu berjalan mendekat.
LEE JENO
Wah, ketua OSIS ternyata punya sisi lembut juga, ya?
NA JAEMIN
*melirik Jeno.
Aku hanya memastikan agar siswa tetap aman.
Ketegangan diam mengalir di udara. Dua pria tinggi itu saling menatap - berbeda dunia.
Tapi kini berada dalam poros yang sama : Sasa.
SASA AURELLIA STOLEN
*mengangkat pel dan ember dengan terburu buru.
SASA AURELLIA STOLEN
Aku.... Aku balik keruang piket dulu.
Ia berlari kecil sambil membawa ember.
Jaemin memperhatikannya sampai hilang dibalik tangga.
Sementara Jeno menahan diri untuk tidak berkata apa apa -, walau dada nya terasa panas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!