NovelToon NovelToon

Hell Of Gates - Gerbang Neraka

Prologue

Peringatan! Berisi Kata-kata Keras +18 (Gore)

Cerita Hanya Fiktif yang tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh dan kejadian di dunia nyata.

 

 

Perang dunia ke 3 berkecamuk sangat dahsyat

selama 1 bulan pada Desember 2019.

Di dasari pada bulan November 2019, terjadi sebuah

kejadian yang menggemparkan dunia, terbunuhnya Wakil Raja Arab, Menteri luar

negeri Amerika, Wakil Presiden Rusia, dan 12 korban perwakilan negara lainnya akibat

penembakan dan bom bunuh diri di Moskow, Rusia pada pertemuan G20 yang membuat

Negara Amerika dan sekutunya NATO naik pitam memutuskan untuk menyerang Negara

Rusia beserta sekutunya yang di duga membantu melancarkan pembunuhan skala

internasional ini.

Amerika bertujuan untuk menyerang besar-besaran

dan menjatuhkan Presiden dan kekuatan militer Rusia sebagai bentuk konsekuensi

yang di lakukan Rusia atas kejadian itu.

Rusia pun tak terima dan menuduh balik Amerika

karena terbunuhnya wakil presiden mereka. Kematian 2 orang yang paling

berpengaruh di dunia itu, membuat gejolak politik memanas dan fitnah satu sama

lain membuat situasi semakin memburuk.

Sejak saat itu Negara bersangkutan saling

melakukan operasi militer untuk menjatuhkan satu sama lain, penghancuran

fasilitas militer dan gedung pemerintahan bahkan tak segan menculik dan

membunuh tokoh penting untuk membalas perbuatan negara musuh.

Amerika beserta sekutunya memulai manuver perang

pada 3 Desember 2019 di timur tengah untuk melindungi negara arab karena

khawatir akan rentan di gempur oleh sekutu Rusia yaitu Iran dan Pakistan untuk

di kuasai sumber daya minyak arab.

Rusia membentuk Aliansi untuk saling membantu

antar negara sekutu yang di setujui oleh China, Iran, Afghanistan, Korea utara,

Mesir, Suriah, Pakistan dan Turki. Rusia memutuskan untuk membalas serangan

dengan menggempur balik dan menyebarkan pengaruh politik militernya ke dataran

Eropa, Afrika, India, Korea Selatan, Jepang, bahkan negara Asia Tenggara untuk

mendapat dukungan SDA dan SDM untuk melawan balik Amerika dan sekutunya.

5 Desember 2019 Amerika mulai menggempur dataran

China dengan kapal perangnya di laut China, memulai invasi ke Iran dan bergerak

masuk menyerang Negara Rusia secara besar-besaran melewati Jerman dan Ukraina.

Peperangan yang dahsyat terjadi selama 1 minggu terus

menerus membuat Rusia Merasa terdesak dan memutuskan meluncurkan sebuah roket

berhulu ledak Nuklir ke Amerika untuk menghentikan intensitas perang yang

mencekam dan besar ini yang berkecamuk selama  1 minggu tanpa henti. Namun, Amerika berhasil menangkal roket nuklir itu

yang menghentikannya 30 Mil dari pantai dan dari sinilah semua di mulai.

Perang Nuklir pun tak terhindar, negara pengusung

senjata nuklir saling melepaskan hulu ledak nuklir ke langit negara musuh dan

menjadi tontonan warga yang melihatnya seolah akhir zaman yang kelam tiba dalam

sejarah umat manusia yang di dasari kebencian dan dendam akibat kesalahpahaman

pembunuhan Wakil Raja Arab dan Wakil presiden Rusia yang tak kunjung memilik

petunjuk dan titik terang.

Selama 3 minggu lebih akibat perang dan ledakan

nuklir, memunculkan sebuah pergesekan dimensi antara dunia manusia dan dunia

mistis. Kemunculan portal yang konon dibarengi dengan makhluk mengerikan yang

penuh nafsu membunuh, monster, dan sosok iblis yang membayang-bayangi dalam

cerita kepercayaan, muncul di hadapan umat manusia yang sedang saling

menghancurkan pada perang dunia ke 3 saat itu.

25 Desember 2019, Indonesia. Di serangnya

Malaysia dan Indonesia oleh Negara China untuk menyebarkan pengaruh politik

kekuatan militernya akibat dari perang dunia ke 3.

Pulau Sulawesi bagian tengah, perang yang sangat mencekam

dengan Dentuman ledakan, riuhnya pesawat jet, tembakan dari segala arah.

Dalam keramaian riuh pengungsi dan terpisah

dengan ibu dan 2 adiknya.

Erik yang masih berumur 17 tahun bersama ayahnya

sedang berusaha mengungsi ke kota Lowu, ribuan pengungsi berkerumun menuju kota

berharap perlindungan dari serangan tentara Cina.

Terlihat warga panik berteriak ke seorang tentara

dalam suasana mencekam dan ledakan bom dimana-mana.

“HEI BIARKAN KAMI MASUK PAK!”. Jerit para warga.

“TOLONG PAK!”

“TENTARA CINA TEPAT DIBELAKANG KITA PAK! TOLONG!

BIARKAN KAMI MENDAPAT PERLINDUNGAN DI KOTA INI!”. Kebisingan suara para warga

yang panik akibat perang yang mereka tidak duga sebelumnya akan datang.

“TOLONG TENANG DULU JANGAN MEMBUAT KEPANIKAN!”.

“KITA SANGAT KEWALAHAN JUGA DISINI, TOLONG JANGAN

BERKERUMUN!”. Kata seorang Tentara.

Perang yang tiba-tiba melanda di negara ini

karena tidak siapnya sistem pertahanan menyeluruh di seluruh pulau dan memilih

memusatkan kekuatan militernya di pusat, lalu kurangnya alutsista perang

modern, dan di perparah belum memutuskan akan beraliansi dengan Amerika atau

Rusia membuat Indonesia Kewalahan menghadapi gempuran besar dari Cina yang

agresif untuk memperoleh SDA dan SDM di Asia.

(BOOMMMM!!) ledakan roket yang di tembakan oleh

belasan pesawat jet China.

Ledakan itu membunuh kerumunan warga yang ada di

belakang, membuat suasana hening, lalu berurutan pesawat Cina menembakkan roket

lainnya menghantam kerumunan pengungsi  satu demi satu.

Di tengah kerumunan itu Erik dan ayahnya berusaha

pergi namun, banyaknya pengungsi yang panik membuat semuanya terlambat.

“ERIK PEGANG TANGANKU NAK! JANGAN DI LEPAS APAPUN

YANG TERJADI!”.

“JAGA SELALU ADIK DAN IBUMU Erik!”. Sambil

menggenggam erat tangan Erik, lalu roket-roket menghantam tanah dan meledakkan

kerumunan pengungsi.

“APAPUN YANG TERJADI! SELALU—“

(BOOOMMMM!!!)

Perlahan ledakan berhenti, terlihat asap dan debu

yang mengepul penuh sesak. Erik yang menggenggam erat tangan ayahnya sadar,

bahwa yang tersisa dari ayahnya hanyalah tinggal telapak tangannya saja.

“A-Ayah! Kita akan tetap bersama kan!”. Erik Menarik

tangan ayahnya.

“Kita harus segera kembali ke Kota bersama ibu

dan Vina kan!”.

“Lalu kenapa, kenapa jadi begini . . . AKU TIDAK

MAU!”. Erik menangis Sambil memeluk telapak tangan ayahnya.

“aku tidak bisa menjaga ibu dan adikku tanpa

bantuanmu . . .”.

“tolong . . . tolong . . . tolong jangan begini!”.

Sambil menangis tersujud dan memohon, tidak ada

yang bisa dilakukan lagi. Sang pemimpin keluarga, pergi untuk selamanya,

memberi tanggung jawab besar pada Erik untuk menjaga ibu dan adiknya di sebuah

kota yang di bawakan oleh sang ayah.

Seminggu berlalu sejak saat itu, di tengah perang dunia ke 3 Ada sebuah rumor aneh

tentang kemunculan Gerbang dimensi yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia

iblis.

Amerika mengklaim 1 gerbang besar Muncul di Kota Los

Angeles, Kemunculan gerbang itu disusul dengan keluarnya makhluk-makhluk aneh,

prajurit mayat hidup, monster-monster, Iblis bersayap, bahkan Naga besar, dan

beberapa sosok Manusia bertanduk yang sangat kuat, muncul berhamburan dalam

jumlah yang besar menghancurkan  Kota Los

Angeles hanya dalam hitungan jam saja dan membuat terbunuhnya jutaan ribu

penduduk dalam waktu singkat.

Tentara Amerika tidak dapat mempertahankan kota

di sekitarnya dan lebih memilih mundur untuk membuat garis pertahanan di kota

Chicago dan memaksa menarik sebagian tentara yang berperang di Iran, Pakistan,

Cina, dan Rusia untuk kembali ke Amerika dan berperang melawan jutaan iblis

yang muncul tiba-tiba dari sebuah gerbang.

Berita mundurnya tentara Amerika dari Perang yang

telah mereka mulai, kini terhenti akibat rumor kemunculan gerbang aneh di Kota Los

Angeles, semua negara yang berperang mengira itu hanya sebuah taktik propaganda

Amerika untuk membuat semua Negara ketakutan dan memutuskan menarik pasukan

perangnya untuk melindungi negara sendiri dari serangan makhluk aneh yang di

beritakan oleh Amerika.

Tetapi satu persatu gerbang dimensi itu muncul di

belahan bumi lain sama seperti yang di beritakan Amerika. Invasi Makhluk Iblis

yang begitu masif dan agresif menyerang dataran manusia yang keluar dari

Gerbang Dimensi itu.

Setelah 1 Tahun berlalu, kemunculan gerbang aneh

yang di beri nama Hell of Gates atau gerbang neraka ini bermunculan satu demi

satu dengan ukuran yang besar di tempat lainnya seperti 1 di Brazil,  1 di Kongo, 1 di Perancis, 2 di Rusia, 1 di

Kazakhstan, 1 di perbatasan sekitar China, Rusia, dan Korea utara, 1 di sekitar

China-India, 1 di Australia, 1 di Amerika dan terakhir di Antartika. Total sudah

10 Gerbang Berukuran Besar Telah muncul, ada juga beberapa gerbang kecil muncul

di negara lain. Membuat Perang dunia ke 3 berhenti total dan dilanjutkan dengan

skenario Perang dunia ke 4 melawan pasukan iblis.

Negara Amerika mempelopori Pembentukan Pasukan

Aliansi PBB (U.N FORCES) untuk melawan Pasukan iblis dari Gerbang Neraka dalam

Perang Dunia ke 4, akan tetapi selama 3 tahun semua perjuangan itu belum

membuahkan kemenangan apapun dan memakan korban jiwa yang besar.

Tetapi berkat bantuan militer dari aliansi U.N

Forces, Beberapa negara berhasil menahan gempuran serangan para makhluk yang

bermunculan dari gerbang, tetapi juga mengorbankan populasi manusia di dunia

dengan angka kematian hingga 2 miliar lebih jiwa hanya dalam waktu 3 bulan

untuk bertempur habis-habisan melawan para iblis.

Pengorbanan itu memberi hasil dan melonggarkan

serangan para iblis yang sebelumnya sangat masif dan agresif entah alasan apa kini

memilih untuk menyebar ke seluruh daratan untuk menguasai dan memangsa manusia

yang ada secara perlahan.

Sang Pencabut Nyawa

CHAPTER 2 : SANG PENCABUT NYAWA

3 tahun berlalu sejak perang dunia berakhir dan

munculnya gerbang neraka, Erik kini berumur 20 tahun, dia mengalami depresi

berat, memasrahkan semua apa pun yang akan terjadi padanya demi melindungi

keluarganya. Tinggal bersama ibu dan 2 adiknya di pemukiman kumuh, di kota

Lowu. Saat mereka mengungsi ke kota berharap akan mendapatkan kehidupan yang

aman dan damai, itu semua salah. Kehidupan Erik makin berat akibat perlakuan

orang kota setempat terhadap pengungsi. Erik menjadi anak yang tidak ingin

peduli lagi dengan lingkungan di sekitarnya, tidak bergaul, tidak banyak

berbicara, dan pendiam. Erik selalu menerima siksaan dan bulian orang-orang

kota demi melindungi ibu dan adiknya, tempat Satu-satunya yang membuat dia

punya tujuan bertahan hidup, Yang dia pedulikan hanyalah ibu dan adiknya.

Berjalan pulang ke rumah melewati gang sempit,

beberapa orang pria dewasa berkerumun mencoba menghangatkan diri dengan api.

“woy anak gobl*k!”. seorang warga memanggil Erik lalu mendekatinya.

“kau tahu kan harus apa kalau lewat sini!”.

“berikan uangmu, kami mau minum bir!” sambil

merogoh kantung celana Erik dan memeriksa tubuhnya.

Erik membisu sembari sedikit melawan dan berusaha

lari tapi percuma saja.

“apaan ini anak *****! Seharian kamu pergi Cuma

dapat 5 ribu?” mengambil uang yang digenggam erat Erik.

“KERJA YANG BENAR MAKANNYA BIAR DAPAT UANG DASAR

PEMALAS!”. Pria itu Memegang tangan Erik dengan keras.

“DASAR TIDAK BERGUNA!”. Teriak salah satu dari mereka.

“. . . aku tidak punya lagi”. Erik dengan ekspresi lemas.

Lalu tiba-tiba ibu Erik datang melerai. Menepis tangan pria itu dari cengkeraman kasarnya kepada Erik.

“hentikan kalian, Erik ayo pulang”. Sambil berlari membawa Erik anaknya pergi.

“heh dasar ******* sialan.” bisik orang-orang tadi.

Sesampainya di rumah yang kumuh dan rapuh.

“i-ibu sudah kubilang jangan keluar rumah!

Berbahaya bu!”. Bentak Erik.

“Ibu tidak mau kehilangan laki-laki yang ibu

sayang lagi Erik . . . jadi biarkan ibu melakukan ini”. sambil mengusap pipi

Erik.

“iya kak tenanglah”. Kata Vina, adiknya Erik

berumur 15 tahun.

“AKU JUGA TIDAK INGIN KEHILANGAN IBU DAN JUGA

ADIKKU, JADI JANGAN LAKUKAN ITU LAGI . . . KUMOHON BU!”. Bentak Erik.

“apapun yang terjadi biarkan aku yang menderita

dan menerimanya bu, kalian tidak perlu merasakannya . . . aku mohon, tunggulah

sampai aku menjadi kuat.” Erik sambil menangis.

“Iya ibu minta maaf untuk yang tadi, jadilah anak

yang kuat ya nak, ibu akan menantikan itu”. Ibu Erik mengusap kepalanya.

“benar kak! Aku juga akan menjadi kuat. Ayo kita

berdua menjadi kuat dan kaya raya kak! Kita lewati perang dunia ini.” meninju

perut Erik.

“B-baiklah Vina . . . tapi aku yang akan lebih

dahulu menjadi kuat dan kaya loh.”

“MANA BISA BEGITU! AKU DELUAN!”. Bentak adiknya.

“sudah ayo makan dulu, nasi ini hasil ibu dan

Vina memungutnya dari gudang loh!” kata ibu Erik.

“Bu jangan membuatnya terdengar seperti pemulung menderita

begitu . . .”. kata adik Erik dengan kecewa.

“kan memang begitu hidup kita”. Jelas ibu Erik

dengan tersenyum. Erik yang mendengar itu tertawa terbahak-bahak.

Hari menjelang malam, Erik terlihat sedang tidur

di tempat tidur kumuh di loteng.

(Manusia memang penuh dosa ya Erik . . . ). Terdengar Suara Bisikan di hati Erik.

Jam 1 malam Erik terbangun dari tidurnya dengan terengah

kesusahan bernapas.

“hah apa tadi itu? Mimpi?”.

“aku merasa berada di dunia lain yang . . . “.

“te-terasa begitu nyata . . .”. Erik mencoba

mengingat mimpinya yang lama kelamaan menghilang.

“t-tangan kiriku terasa panas, demam?”. sambil

memegang telapak tangan kirinya.

Erik lalu pergi untuk meminta ibunya memeriksanya

melewati ruangan yang gelap dan banyak air menetes akibat hujan.

“Bu-ibu kayaknya aku demam- aduh”. Eri tersandung

lalu terjatuh.

“Vina jangan menaruh bantal sembarangan!”. tidak

ada yang merespon perkataan Erik.

“Vina? Ibu? . . .”.

Di balik bayang gelapnya rumah. Suara rintik

hujan mengguyur deras, perlahan terlihat samar. Bantal yang dikira Erik itu

adalah sosok yang sangat dia kenal, sosok yang dia cintai, sosok ibu yang

selalu Erik ingin lindungi kini kaku bersimbah darah, dengan tangannya yang

terpotong.

“ibu . . . ib-bu?”. Erik memerhatikan ibunya yang

telah terkapar dilantai penuh darah.

“bu . . .”.

“jangan bu . . . jangan begini lagi”. Erik tampak

pucat tak karuan sambil meneteskan air mata.

“VINA . . . Vina!”. Erik bergegas mencari Vina.

Terlihat ada segerombolan orang di ruang tengah

rumah. Erik lalu mencoba merangkak pelan untuk memastikan Vina di kamar.

“Vina . . .” Erik bersuara pelan. Sambil melihat

Vina berada di bawah meja yang terlihat begitu pucat.

“Ahh sialan ibu-ibu lacur tadi”. terdengar suara

seorang pria.

“sayang sekali dia cepat sekali matinya padahal

kita mau main lebih lama . . . hahaha”. Orang-orang yang ada di ruang tengah

itu tertawa terbahak-bahak.

“sok banget dia tadi, rasakan itu lacur sialan”.

Erik berusaha menggapai Vina secara perlahan

untuk membawa dia pergi.

“Vina!” Memegang tangan Vina.

“HAAAA!!!”. Vina langsung menjerit keras.

“TIDAKKKK MAU!!! . . . TIDAKK!” Vina terkejut

karena depresi melihat ibunya yang dibunuh dengan keji di depan matanya.

“OH DENGAR! ADA GADIS KECIL DISINI!”. 7 orang

pria asing itu menuju ke arah teriakan Vina.

“Vina! kita harus per-“. Erik berusaha menarik

Vina keluar tapi terlambat.

(WAHAHAHAHA!) 7 orang itu tertawa dengan

mengerumuni mereka berdua.

Erik memeluk adiknya berusaha melindungi Vina

dari mereka.

“Liat sang pahlawan kecil kita, maaf saja ibumu

sudahku habisi ya!”.

“sekarang kau harus liat apa akibat dari sok

melawan orang Kota seperti kami!”.

“kalian pengungsi jangan sok ya!”.

Mereka memegangi Erik, lalu menarik Vina dan

menghantamkan adiknya ke lantai lalu menyiksa Vina dan menggaulinya dengan

paksa.

“TIDAK! TOLONG JANGAN VINA!” Erik berontak namun

sia-sia.

“TOLONG SIAPAPUN ITU!” Terlihat ada beberapa

warga yang melihat namun tidak berani menolong.

Erik yang melihat itu terkejut pucat dengan

reaksi para warga.

(HHAAAAA!!!)

(AAAAAAAAA!!)

“IBU!! KAKAK!”. Vina Menjerit-jerit berontak.

Ke 7 orang itu tertawa terbahak-bahak melucuti

Vina dan menggaulinya.

Erik terus berontak mencoba melepaskan diri dari

pegangan mereka.

“TOLONG KUMOHON! JANGAN BEGINI”

“APA SALAH AKU! IBU! DAN JUGA ADIKKU!!”

“Jangan ibu dan Vina. biar aku saja . . .”. Erik

tak berdaya melihat kenyataan didepanya.

“mereka merenggut semua milikku”. Erik bergumam

dan tampak pucat melihat Vina yang sudah tidak berdaya.

“kenapa kalian manusia sifatnya sangat melebihi

iblis...”. Erik mematahkan jari orang yang menahannya.

“SIALAN BERANI SEKALI KAMU!” orang itu menendang

Erik sampai terpental ke meja makan.

“. . . ayo kita mati bersama saja. Aku sudah

tidak peduli lagi dengan hidupku.”. Erik Berusaha bangkit sambil menggenggam

garpu.

“AKAN KUBAWA KALIAN KE NERAKA BERSAMAKU!”.

Erik  menerjang lalu menusuk-nusuk perut

salah satu orang.

“MANUSIA SEPERTI KALIAN!”.

“MELEBIHI

SETAN IBLIS, HARUS BERSAMAKU MATI MERASAKAN NERAKA!!”

“AKU DAN KALIAN AKAN MENJADI IBLIS PENUH DOSA!” Erik

terus Menusuk membabi-buta.

(Bisikan Bawah sadar) “ya benar,

begitulah manusia melebihi iblis untuk melewati dunia yang berat ini”

“WOY HENTIKAN ANAK KURANG AJAR ITU!” Teriak salah

seseorang dari mereka.

(Bisikan bawah sadar) “kami butuh seorang

manusia yang bisa menentukan jalannya sendiri untuk membawa perubahan di dunia

ini. Dari sisi yang berbeda, untuk menerima kekuatan yang dibenci manusia”.

“ANAK KURANG AJAR!”. salah satu pria asing itu Menarik

leher Erik.

(Bisikan bawah sadar) “terimalah dan gunakan

kekuatan ini sesukamu yang akan kami berikan . . . tentukan tujuanmu Erik!”.

“akan kau gunakan untuk apa wahyu dari kami ini?

Menolong atau justru menghancurkan!”.

“semua itu kami percayakan padamu . . . “.

 

“AKAN KUGUNAKAN UNTUK MEMBUNUH SIAPAPUN DI DUNIA

INI!”.

“BAHKAN WALAU HARUS MEMBUNUH MANUSIA SEKALIPUN!

AKU TIDAK PEDULI!”. Erik terlihat sangat marah dengan penuh dendam di matanya.

“SEMUA IBLIS SEPERTI MEREKA AKAN KUHANCURKAN!”.

Ekspresi Erik tiba-tiba berubah menjadi dingin dengan tatapan datar menatap

tajam ke arah 3 orang pria yang ada di depannya.

Keluar sebuah bilah pedang membara api dari dalam

telapak tangan kiri dengan bercucuran darah.

(SRINGGG!!!) Erik lalu dengan cepat menebas 3

orang yang berada di dekatnya dan membuatnya terbakar akibat efek pedang api

itu.

“AAAAA!!! AAAAA!!!”. Jeritan salah satu orang

tadi yang masih sempat hidup dan terbakar hidup-hidup.

“A-apa-apaan anak ini!” pria itu menghunuskan

pisau ke Erik yang terlihat bergerak cepat dengan pedang apinya dalam gelapnya

rumah.

Erik muncul dengan cepat menghunuskan pedangnya,

membelah pisaunya, dan menusuk menembus pria itu lalu Erik membelahnya ke atas

sampai ke kepala.

“DIA IBLIS!!“ Pedang itu mengenai kepalanya dan

membelahnya lalu terbakar.

Erik dengan penuh darah di wajahnya langsung

menatap tajam pria yang sedang mendekap adiknya dan langsung bergerak cepat ke

arahnya mencoba menebasnya.

“KENAPA DENGAN ANAK ITU, DIA TERLIHAT

MENGERIKAN!” sambil mengangkat tubuh Vina untuk melindunginya dari tebasan

Erik.

Erik yang sudah menghunuskan pedang dengan tangan

kirinya ke leher pria itu terhenti setelah melihat tubuh Vina dijadikan tameng

oleh pria itu.

“COBA SAJA KALAU KAU BERANI BOCAH DIA INI ADIK MU

LOH!”.

Erik yang melihat dengan tatapan kosongnya

menghentikan gerakannya.

Terlihat Vina tampak lemah berusaha berbicara

dengan segenap usahanya ke Erik.

“ti-tidak apa kak . . .”

“a-aku a-akan bahagia disisi lain nanti bersama

ayah dan ibu”.

“J-jadi lakukan . . . lakukan ini de-demi ibu”.

“tidak apa”.

“kumohon lakukan . . . aku tidak mau hidup di

dunia ini lagi”. Vina tersenyum lemah.

Mendengar Kata-kata adiknya sambil meneteskan air

mata, Erik tidak bisa menahan tangisannya. Lalu Muncul pedang hitam dari dalam telapak

kanan Erik.

“Untuk Membunuh Manusia berhati Iblis Sepertimu,

Aku akan menjadi Manusia Berhati iblis juga!”. Erik memegang erat pedang yang

berwarna hitam itu dengan penuh amarah.

“TIDAK JANGAN!!”.

(Sringg...). Dengungan pedang yang

menyakitkan telinga terdengar dalam suasana hening dan gelapnya malam. Kedua

pedang Erik itu layaknya gunting langsung memotong leher Pria itu bersama

dengan adiknya.

“selamat tinggal kak, akan kutunggu bersama ayah

dan ibu di sana”.

“terimakasih . . . “. Di saat terakhir Vina

Berbicara dengan lemah lalu jatuh ke tanah.

Erik tertegun melihat adiknya yang terbelah di

tanah dengan wajah datar dan pucat tanpa perasaan sedih sedikit pun.

Dalam rintik-rintik hujan dan rumah yang terbakar

habis, Erik menguburkan jasad ibu dan adiknya.

“Sekarang apa...”. gumam Erik dengan suara datar.

“Aku tidak punya tujuan, ayah...”. Dengan muka

datar tanpa ekspresi dan mata hitam yang hampa.

Beberapa warga bersama tentara mendatangi

tempat itu. Dari 7 orang yang menghabisi keluarga Erik, 1 berhasil lari dan

bersembunyi di kerumunan warga dan memprovokasi semuanya.

“itu dia pak! Anak itu pasti Iblis!”

“Dia pasti iblis dari gerbang neraka

itu!”

“k-keturunan iblis! dia bukan manusia!”

“DIA MEMBUNUH ADIKNYA SENDIRI! DASAR TIDAK ADA HATI—!”.

(SRINGGG).

(Huagh!) Pedang Erik terbang menancap di kepala

orang yang memprovokasi tadi.

“Siapa yang tidak punya hati tadi . . .” Erik

menatap tajam Dengan tatapan mata kosong.

“Aku atau kalian . . .” Erik berjalan perlahan ke

arah warga.

“kemana kemanusiaan kalian saat, ibu dan

adikku . . . “. Erik memegang erat pedang apinya di tangan kirinya.

“Hentikan nak! Kau bersikap berlebihan akan

kutembak!”. Kata seorang tentara gemetaran melihat Erik.

“kalian semua sama saja sepertiku. Manusia

berhati iblis yang penuh dosa ...”. Erik Berlari lalu menebas orang-orang yang

ada di situ.

Jeritan Tak hentinya terdengar, darah berceceran,

kengerian sang pencabut nyawa di kota pada malam itu tidak ada yang bisa

menghentikannya.

Menyisakan mayat-mayat yang terpotong dan

terbakar di tempat itu, Erik pergi dengan berjalan perlahan.

“Kemana lagi aku harus pergi . . .”.

“apa tujuanku selanjutnya . . . ” .

“Untuk apa kekuatan yang kudapat dari rasa sakit ini”.

sambil menatap langit dengan memegang kedua pedang yang penuh darah dengan

darah.

Flashback Saat Ibu Erik dan Vina di rumah.

“jadilah anak yang kuat ya nak, ibu akan menantikan itu”

“Aku juga akan menjadi kuat. Ayo kita

berdua menjadi kuat kak! Kita akhiri perang dunia ini”

“Menjadi kuat . . .”.

“Mengakhiri dunia yang kelam ini . . .”.

“Menghancurkan semua Iblis dan manusia

yang bersifat iblis . . . ”

“akan kubunuh siapa pun yang menghalangiku”. Erik Berbicara dengan wajah dingin dan datar dengan tatapan

mata kosong.

“Aku sudah tidak peduli lagi dengan kemanusiaanku!”

Sambil pergi berjalan ke kota, Erik menghilang dalam gelapnya malam yang dingin.

 

4  bulan kemudian di samudera Hindia di sebuah Kapal Induk Nuklir USS. Titan sebuah pos komando milik Aliansi PBB yang sebelumnya bernama USS. Gerald R Ford yang disumbangkan Amerika. terlihat sebuah helikopter jenis MV22 Osprey yang di kawal dengan 3 helikopter serbu Apache dan 2 Jet A-10 Warthog, terbang menuju Indonesia dengan membawa seorang tentara Perempuan Berambut Pirang yang terlihat berumur sekitar

18 tahunan, Bersenjata Sniper jenis Barret M82A1-AG 50. Cal. berwarna hitam,

dan mata perempuan itu Berwarna biru.

“Ingat Letnan Agaki, pastikan keberadaan kemunculan kekuatan itu!”. Kata Operator radio dari kapal induk.

“K-kenapa harus aku . . .” Kata Agaki

dengan wajah kesal sambil di liati oleh para tentara yang terlihat bahagia

duduk bersamanya dalam 1 helikopter.

“menurut info . . . kekuatan yang kalian dapatkan kemungkinan sama dengannya”. Kata operator radio.

“Masalahnya adalah dia sepertinya bukan pemilik kekuatan surga seperti Omar Al-Hassan, Svetlana Alicia, dan Kamu

Agaki Ryuuka”.

“Erik Xavier ini kabarnya Memilik kekuatan Mengerikan seperti Iblis dari Neraka dan itu masuk seperti kriteria

kekuatan terakhir, yaitu seorang Assassin”.

“kami rasa kekuatannya di dapat dari malaikat penjaga neraka dan malaikat pencabut nyawa”. Mendengar itu Agaki menelan

ludahnya.

“dia berbeda dengan kalian yang mendapatkan wahyu kekuatan dari 1 malaikat surga”.

“Kalau dia Menggunakan kekuatannya untuk membunuh manusia kau harus menghentikan dia, Cuma

kamu yang bisa kami mintai pertolongan Agaki.” Jelas dari radio tersebut.

“KENAPA KALIAN BARU MEMBERI TAHUKU SEMUA INFO

TADI SAAT AKU SUDAH SAMPAI DISINI!?”. Agaki berteriak marah ke radio.

“ya kalau tidak begini, kau mungkin akan langsung

menolaknya bukan?”.

“apalagi kamu masih jomblo dan targetnya seorang

laki-laki, pasti kamu . . . “. Suara dari radio itu terdengar menyindir.

“haa?? Ke-kenapa kau menghubungkannya kesana

bodoh . . . aku hanya sedikit kesal karena di tipu kalian!”. kata Agaki dengan

suara gugup.

“kalau begitu mohon bantuannya sang penerima

wahyu malaikat Mikael Lucifer .... sang malaikat petir”. Tutup kata dari radio

tadi.

“Erik . . . Assassin”. Kata Agaki

sambil berpikir.

“dia penerima wahyu kekuatan dari Malaikat

penjaga neraka dan Malaikat pencabut nyawa ya . . .”. Agaki terlihat begitu

memikirkan kekuatan Erik itu.

Helikopter yang membawa Agaki mendarat di pantai

yang berjarak 5 kilo meter dari Kota tujuan tempat Erik berada.

“dia punya 2 kekuatan malaikat sekaligus itu mengerikan

. . . semoga saja dia tidak sangat kuat seperti Hassan, supaya bisa kukalahkan

dengan mudah”. Agaki lalu Turun dari helikopter dan pergi berjalan menuju ke

arah kota.

“HQ Titan, Agaki Ryuuka berangkat over!”.

“Roger Letnan! Mulai sekarang kau tidak akan

mendapat kontak radio dan perlindungan dari udara  lagi . . . kita tidak mau mengganggu hubungan

diplomasi dengan negara ini, Out!”. Tutup radio dari kapal induk.

“semoga beruntung Letnan”. Suara radio dari

helikopter.

Rombongan helikopter dan pesawat itu terbang

meninggalkan lokasi.

“Roger Baseplate-one, Agaki Out!”. Agaki lalu

mematikan radionya dan melanjutkan jalannya.

Kekacauan!

CHAPTER 2 : KEKACAUAN!

September 2022. Kota Lowu, Sentral Sulawesi. Agaki terlihat berjalan

menuju gerbang masuk perbatasan kota yang dipenuhi dengan pengungsi dan

tentara, terlihat di sekitar posko pertahanan tentara ada beberapa parit, beton

penghalang, kawat berduri dan lainnya untuk menunjang pertahanan kota dari

serangan Mahluk iblis yang muncul dari gerbang kecil di sekitar.

Agaki berjalan masuk ke kota memakai baju tentara dengan bekas bercak

darah, membawa Sniper, dan menggendong tas militer. Terlihat warga sangat risih

dengan kehadiran tentara negara asing karena trauma akan Perang dunia 3 tahun

lalu.

“hey, kamu tentara dari mana? Amerika ya?”. Seorang tentara bertanya

yang sedang duduk di posko sambil menghisap rokoknya.

“siap pak! Letnan Dua Agaki Ryuuka, Tentara JSDF utusan dari PBB”.

Agaki menjawab dengan bahasa Indonesia yang sebelumnya ia pelajari selama 1

bulan.

“Siap! Sersan satu Ardi Setiawan, TNI-AD Kopassuss, tentara jepang ya,

kamu terlalu muda untuk memiliki pangkat Letnan . . . “. Kata Ardi melihati

tubuh Agaki.

“apa kau habis membunuh seseorang, Letnan?”. Tanya Ardi sambil

menunjuk baju Agaki dan snipernya yang banyak dengan bekas bercak darah.

“ti-tidak . . . hanya saja aku melawan beberapa monster dan zombi

sebelum sampai disini jadi . . . “. Kata Agaki sambil mengelap-ngelap bekas

darah.

“wah . . . hebat juga kamu bisa melawan mereka di luar sana”. Kata Ardi kagum.

“kalau begitu tujuanmu kesini dalam rangka apa Letnan?”. tanya Ardi

“PBB menugaskan saya kesini untuk mencari orang ini”. Agaki sambil menyodorkan dokumen yang di dalamnya

terdapat data Erik Xavier.

“oh Erik Xavier, ya. Si Iblis mengerikan yang membunuh dengan tanpa

belas kasihan itu”. Ardi sambil mengisap rokoknya.

“apa kau tahu di mana dia pak? Aku ada urusan dengannya”. Tanya Agaki.

“yang jelas dia ada di kota ini Letnan . . .”. kata Ardi dengan

nyeleneh.

“yahh, aku juga tahu kalau itu. Posisi tepatnya maksudku”. Agaki berbicara

dengan sedikit kesal.

“hahaha . . . itu kan tugasmu untuk mencarinya”. Ardi tertawa sambil

menghisap rokoknya.

“lagi pula kami tentara tidak mau berurusan dengannya, tugas kami

melindungi warga dan kota ini dari serangan monster dan iblis”.

“Kalau mau mencari info tanya saja ke Polisi, mereka yang menyelidik

si Erik itu”.

“hah . . . iya-iya menyebalkan sekali”. Kata Agaki dengan pelan lalu

berjalan pergi masuk ke dalam kota.

“ . . . kalau kau mencarinya, coba cari di pemukiman kumuh pinggiran

kota dekat hutan!”. kata Ardi.

“kenapa mereka susah sekali di ajak kerja sama”. Kata Agaki dengan

cemberut.

Agaki lalu pergi ke pemukiman kumuh yang berada di pinggiran kota,

terlihat ada beberapa warga yang mencurigakan mengikuti Agaki dari belakang.

“bagaimana cara menemukan orang yang bernama Erik ini, menyusahkan

saja”. Agaki bergumam kesal sembari berjalan di gang gelap.

“. . . hai cewek! Mau jalan sama kami?” Terdengar suara dari belakang

dan perlahan menghampiri Agaki.

“kami butuh hiburan dimasa sulit ini, jadi maukan temani kami para

pria ini untuk bersenang-senang”. Mendengar itu, Agaki lalu menengok ke

belakang untuk melihatnya.

“oh . . . dia tentara cewek, cantik sekali”. Terlihat 3 orang pria menghampiri Agaki dari

belakang. Agaki lalu berhenti sejenak.

“maaf saja aku lagi sibuk!”. Lalu Agaki berlari meninggalkan mereka.

“WOY DIA LARI”. Teriak kesal pria tadi.

“kejar cepat, kita harus dapatkan cewek cantik itu!” Kata 3 pria itu

sembari mengejar Agaki.

“ahh sial, warga di sini sudah tidak beres semua”. Kata Agaki dengan terus berlari.

“apa-apaan coba mereka itu mengambil kesempatan dalam masa sulit begini”. Kata Agaki

sambil berlari melihat-lihat sekitar perumahan kumuh.

“woy tunggu, jangan kabur!”.

“sini dek. Abang tidak akan menyakitimu kok . . . hahaha!”. kata salah satu pria itu.

“Keras kepala sekali, kalau begitu . . .”

Mata Agaki yang berwarna biru itu tiba-tiba bercahaya, lalu Agaki berbelok tajam dengan

cepat ke salah satu gang.

3 orang pria tadi yang sempat mengejar Agaki terus mengikutinya masuk ke gang namun

tiba-tiba saja mereka kehilangan jejaknya.

“Loh kok! Ke mana dia pergi?” kata mereka bingung karena kehilangan jejak Agaki yang

menghilang begitu saja.

“sialan . . . ayo terus cari!”. Mereka pergi berlalu meninggalkan gang itu.

Tidak jauh dari situ, di dalam rumah kosong dekat hutan. Agaki mengintip keluar lewat

jendala untuk memastikan mereka telah pergi.

“yap berhasil . . . interval waktuku tersisa 30 detik. Aku tidak bisa menggunakan

kekuatan itu lagi”. Sambil melihat jam digital ditangannya.

“kemampuan Time Vision, aku bisa melihat apa yang terjadi di 15 sampai 30 detik ke depan

Dan mengambil tindakan untuk mengubah kejadian di waktu tersebut”.

“penggunaannya cukup menguras tenaga, otak aku dibuat berpikir cepat untuk memproyeksikan segala

kejadian yang terjadi di 30 detik dimasa depan”.

“setelah digunakan, kemampuan ini baru bisa digunakan lagi setelah interval waktu kurang

lebih 30 detik dan harus dalam kondisi tenang.” Agaki mengambil cokelat dari

tasnya lalu memakannya sambil bersandar di dinding.

“20 detik lagi . . . setelah ini aku akan pergi ke kota—” Agaki berdiri untuk bersiap

pergi akan tetapi, tiba-tiba hawa membunuh yang kuat terasa sampai ketulang

Agaki.

“a-apa ini? aku merasakan hawa membunuh!” Lalu Agaki segera berlari keluar untuk

mencari keganjilan tersebut. Beberapa meter dari situ Agaki terkejut melihat

banyak darah bersimbah di tanah dan didekat-Nya terdapat 2 jasad pria yang

mengejar Agaki tadi.

“sial ada apa ini, mereka dibunuh oleh iblis?”. Sambil melihat jasad itu, Agaki mengokang

Snipernya untuk bersiap bertarung.

(AAAAAAA!!!)

Agaki segera berlari ke arah teriakan yang berada di depan.

“TOLONG! SIAPAPU-GUAHHHG!!” jeritan seseorang yang meminta pertolongan yang terdengar telah sampai ajalnya.

“10 detik lagi, HEY! BERTAHANLAH!”. Agaki sambil mengeker Snipernya ke depan di mana

tempat orang itu menjerit.

Tepat di depan mata Agaki, Pria yang menjerit tadi di bunuh dengan kejam oleh seseorang

berambut putih, memakai tudung jaket hitam, dan terlihat menusuk pria itu

dengan 2 bilah pedang.

“b-bukan Mahluk iblis . . . manusia”. Agaki terkejut sekaligus heran.

“jangan-jangan dia itu Erik—” Agaki begitu terkejut sambil melihat dengan tajam wajahnya, lalu

tiba-tiba erik menatap balik Agaki.

(DORR!) Agaki yang tertekan menembaknya tanpa pikir panjang.

Agaki menembakkan Snipernya ke arah Erik yang masih menusuk pria tadi.

Erik dengan cepat menarik pedangnya, lalu membelah peluru yang di tembakan Agaki

menjadi 2 dengan cepat sambil bersikap sangat tenang dengan wajah dinginnya.

“. . . Apa kau orang jahat juga?”. Tanya Erik lalu berlari ke arah Agaki.

Namun di waktu yang tipis, Agaki bisa menggunakan Time Visionnya dan memasuki penglihatan masa

depan untuk kejadian 15-30 detik ke depan.

“dia mau menebasku dari kanan lalu menusukku memakai pedang kirinya yang benar saja dia

mau langsung membunuhku?”. Kata Agaki.

Lalu Tiba-tiba Erik berlari dengan cepat dari jarak 20 meter ke jarak 5 meter tepat

di depan Agaki.

“dia terlalu cepat, aku tidak bisa memikirkan tindakan berikutnya untuk mengatasi

tusukannya . . .” Agaki terlihat panik melihat Erik datang dengan cepat.

(SRING!) tebasan pedang itu ditahan dengan Sniper Agaki.

“. . . apa-”. Erik terlihat kagum melihat reaksi Agaki yang bisa menahan serangannya

(DORR!!). Lalu Agaki menembakkan Snipernya ke kaki Erik.

Namun Erik bisa menghindarinya dengan cepat sesuai perkiraan Agaki dengan Time Visionnya.

“hmm? Dia tahu apa yang mau aku lakukan?” . Kata Erik dalam

hati kagum.

Agaki lalu melompat mundur untuk menjaga jarak.

“yosh aku berhasil mengubah kejadian penusukan itu, sekarang . . .”. Agaki tiba-tiba

langsung berlari dengan cepat menjauhi Erik.

“YANG BENAR SAJA BODOH!” Agaki menjerit panik lalu berlari.

“AKU INI SNIPER MASA 1 LAWAN 1 MELAWAN TIPE ASSASSIN! AKU TIDAK BISA MENANG!” Agaki

Berlari dengan panik ke arah kota.

“PBB SIALAN!”.

Karena Tas yang dibawa Agaki lumayan berat, dia tidak bisa berlari dengan cepat.

“ehh . . . Dia tidak mengejar?”. Agaki Berlari sambil melihat ke belakang untuk memastikan

Erik tidak mengejarnya.

“10 detik lagi, setelah itu aku akan melumpuhkan kakinya-“.

Tiba-tiba Agaki langsung di terjang dari samping oleh Erik yang muncul dan terpental

masuk ke dalam rumah kosong.

Agaki di tindih oleh Erik yang membuatnya tidak bisa bergerak.

Erik terlihat sedang mendudukinya di atas perut Agaki sambil menahan pedangnya di

leher Agaki.

“S-sialan Keberuntungan 70% ku!”. Agaki mengambil pistolnya di paha kirinya lalu mencoba

menembakkannya ke kepala Erik.

(DOR!!). Erik dengan cepat memiringkan kepalanya membuat peluru itu hanya menyentuh ujung

rambutnya saja.

“a-apa kenapa dia bisa menghindari tembakanku dari jarak sedekat ini dengan mudah”.

Agaki dengan wajah pucat dan terkejut.

“ti-tidak mungkin . . .”. Agaki begitu terkejut melihat refleks cepat Erik yang

menghindari tembakannya.

Lalu Erik mengambil pistolnya dan membuangnya.

“siapa kamu ini? kau sedikit berbeda dengan manusia biasa yang kubunuh”. Erik

mendekatkan wajahnya ke Agaki dengan tatapan dinginnya dan mata kosongnya.

“k-kenapa kamu membunuh mereka? Apa kau tidak punya hati sebagai sesama manusia?”. Kata

Agaki yang ketakutan karena pedang Erik terasa menempel di lehernya.

“aku cuma membunuh manusia yang kurasa pantas mendapatkannya”. Erik dengan suara datar,

begitu tenang mengucapkan itu.

“bahkan saat perang pun kita sesama manusia akan saling membunuh, percuma saja membahas

ada hati apa tidak sekarang”. Sambil berbicara dengan tatapan dingin ke Agaki.

“y-ya kau b-benar tapi perang memiliki alasan kepentingan bersama tapi kau berbeda, kau

membunuh manusia yang tidak bersalah tanpa tujuan yang jelas”. Kata Agaki

dengan gugup mencari alasan.

“. . . bukannya 3 orang tadi mencoba melakukan sesuatu kepadamu?”. Kata Erik.

“I-ITU SALAH! MEREKA BAHKAN BELUM MELAKUKAN APAPUN PADAKU! KAMU TIDAK BISA MEMBUNUHNYA

BEGITU SAJ-”.

“terus kau ingin mereka membunuhmu dulu? sampai akhirnya kau menyesal karena tidak

bertindak!?” Erik berkata dengan pelan dan membuat Agaki terdiam.

“Aku akan membunuh siapa pun yang mendatangkan kesengsaraan, tidak akan pernah kuampuni

walau baru sekedar niat jahat pun”. Menatap Mata Agaki dengan tatapan tajam dan

berwajah datar.

“bahkan aku sudah hampir kehilangan kepercayaan terhadap manusia yang ada di

sekitarku”.

“jika ada manusia yang membuat aku kesal . . . akan kubunuh dia”.

“g-gawat . . . aku akan dibunuh!”. Agaki berpikir demikian karena tadi merasa sempat

ingin membunuh Erik dengan menembak tepat dimuka-Nya.

“b-baiklah, bisa kita bicara dengan tenang dulu. J-jangan bunuh . . . aku utusan dari PBB”.

“k-kalau kau membunuhku, itu akan membuat Amerika menyerbu negara ini dan menjadikannya

medan perang”. Agaki mencoba bernegosiasi.

“aku tidak akan membunuhmu, karena kurasa kau sedikit berbeda dan sama denganku”. sambil

menyingkirkan pedangnya dari leher Agaki.

“Yosh! Time Visionku sudah bisa digunakan, aku akan melumpuhkannya lalu pergi”  kata Agaki dalam hati.

“Kau cukup hebat ya, aku kagum kau bisa selamat dari seranganku tadi”. Kata Erik dengan

wajah dinginnya.

“Penglihatan masa depanku terlihat tidak akan terjadi apa-apa dia hanya melakuka—“. Kata

Agaki dalam hati sambil melihat masa depan.

“aku cukup menyukaimu . . .”. Erik memegang dagu Agaki lalu menciumnya dan mendekap

bibirnya dengan tiba-tiba yang membuat Agaki terkejut dan terdiam.

Dalam keheningan malam di dalam rumah kosong itu, Agaki yang sebelumnya terdiam

beberapa saat lalu terkejut dan sadar mencoba mendorong wajah erik yang dari

tadi masih mendekap bibirnya dan akhirnya terlepas.

“AP-APA YANG KAU LAKUKAN BODOH!” Berteriak sambil mengusap bibirnya dengan wajah

memerah.

“apa yang aku lakukan? aku menciummu karena kau menarik.”

“dan juga karena aku menyukaimu . . .” Erik berbicara dengan wajah dingin tanpa ekspresi.

“ITU BUKAN BERARTI KAU BISA LANGSUNG MENCIUMKU!!!”. Bentak Agaki dengan wajah merah.

“aku bisa melakukannya tadi”. Erik berbicara dengan wajah dinginnya.

“C-ciuman pertamaku direnggut pembunuh berdarah dingin! Apa-apan dia itu”. Kata Agaki

dalam hati sambil menutup bibirnya.

“Sekarang kau menjalin kontrak denganku, panggil aku tuan”.

“MANA BISA BEGITU!” Agaki sangat kesal mendengar ucapan Erik.

“. . . budak?”

“HAHHHH!!! KAMU BODOH ATAU GIMANA SIH!”. Kata Agaki dengan kesal dengan wajah memerah.

Tiba-tiba Erik langsung menarik pedangnya.

“kalau kau coba melarikan diri dariku, dan membuatku sakit hati”.

“atau bahkan menghianatiku . . . “.

“aku akan membunuhmu . . . dengan tanganku”. Erik menodongkan pedangnya ke wajah Agaki.

“AAAA!!! GK ADA ROMANTISNYA SAMA SEKALI! DASAR

PSIKOPAT BODOH!!!” Berteriak ke Erik membuat situasi di rumah itu menjadi tidak

mencekam lagi.

Agaki yang masih terkejut terlihat sedang duduk dan memikirkan kejadian tadi.

“a-ada yang ingin kutanyakan . . . namamu Erik Xavier kan? ”. kata Agaki terlihat

duduk sambil memegang dahinya.

“diam!”. Balas Erik.

“ehh?”. Agaki  yang mendengar itu begitu heran.

“kita harus pergi dari sini dulu”. Erik berdiri lalu memegang tangan Agaki dan langsung

menariknya berlari ke dalam hutan.

“TU-TUNGGU! KAMU INI KENAPA DARI TADI SEENAKNYA SAJ-“. Mulut Agaki tiba-tiba di dekap oleh

tangan Erik dan memeluknya lalu bersembunyi dibalik pohon yang ditutupi semak

belukar.

“apa-apaan ini . . . di-dia mau memperkosaku!”. Kata Agaki dalam hati dengan panik.

“diamlah . . . Warga dan polisi sedang mengejarku!”. Kata erik dengan tenang dan melihat

sekitar.

“e-ehh . . . be-begitu ya“. Kata Agaki dengan wajah memerah karena salah paham.

“b-benar, Time Visionku bisa melihat 15 detik ke depan, mereka akan melewati tempat ini,

kesempatanku untuk selamat dari psikopat ini!”.

Agaki melepas sarung tangannya dengan perlahan,

lalu terlihat di ujung jarinya seolah ada aura listrik biru.

Agaki memiliki kekuatan utama yaitu Listrik.

Agaki lalu memegang lengan Erik yang sedang mendekap mulutnya dan menyetrumnya dan membuat

Erik terkejut yang membuat pegangannya terlepas.

“woy apa yang kau lakuka-“ Erik berbisik dengan suara pelan.

“TOLONG! POLISI! DISINI ADA PEMBUNUH!”

“BURONAN KALIAN ERIK ADA DISINI!”. Agaki berteriak dengan keras untuk memanggil warga

dan polisi lalu merangkak pergi menghampiri warga dari balik semak-semak.

“DI SANA ERIK!”. Warga menghampiri Agaki yang merangkak keluar dari semak-semak.

“hah . . . selamat. Untung saja ada kalian”. Agaki menghela nafas dengan lega melihat

beberapa warga yang memegang sabit, golok, dan disusul beberapa Polisi datang.

Namun seorang warga menarik kerah Agaki dengan wajah pucat.

“woy dia ini tentara asing . . .”

“ehh . . . ada apa dengan orang-orang ini”. Agaki yang tiba-tiba kebingungan

dengan tingkah warga yang ketakutan melihatnya.

“Jangan-jangan dia mata-mata dari Cina!”

“mereka mau menyelidiki negara kita!”

“DASAR KURANG AJAR!” pria itu lalu memukul Agaki sampai terlempar ke tanah.

“g-gawat aku terlalu fokus untuk menyelamatkan diri dari Erik dan tidak melihat garis

waktu kejadian ini”. Warga menendangnya, memukulnya dan mencoba melukainya

dengan benda tajam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!