NovelToon NovelToon

Cinta Bagai Duri

eps 1

" Apa maksud dari keluarga mu bicara seperti itu mas? Apakah aku kalian anggap orang asing selama ini? Apa bakti ku pada suami serta keluarga ini tidak berarti apa apa?" Ria berkata dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.

Selama ini ia hanya dianggap orang asing oleh keluarga suami nya sendiri padahal dia lah yang selalu ada untuk suaminya ketika sedang terpuruk bahkan dia rela menjadi tulang punggung mencari rezeki demi sesuap nasi karena suami yang dicintainya di PHK.

Dia juga lah yang selalu membantu keluarga suami nya apa pun ia lakukan walau ia selalu mendapat kata kata pedas dari ipar maupun mertuanya sendiri.

"Iya kamu memang orang asing dikeluarga ini , kamu hanya orang miskin yang kebetulan dipungut oleh anak ku". Jawab mertua nya dengan lantang.

"Kamu itu tidak berguna hanya menghabiskan uang suami mu saja , kayak aku dong wanita karir makanya hidup kami sejahtera karena aku tidak pernah membebani suamiku". Putri berkata dengan angkuh nya ,iya putri adalah kakak ipar nya.

Ria merasa bahwa harga dirinya benar benar diinjak oleh keluarga suaminya, dan suami yang seharusnya menjadi pelindung bagi seorang istri malah diam saja .

"Mas apa kamu membenarkan apa yang keluarga mu katakan padaku?". Tanya ku sembari menghapus air mata yang mulai turun , tasa nya sakit sekali.

"Semua yang di katakan keluarga ku memang benar , dan aku tidak ingin menjadi anak dan adik durhaka hanya karena membela dirimu". Jawab Riyan.

Duaaarrrr

Bagai petir disiang hari mendapat jawaban yang keluar dari mulut suaminya secara sadar mengatakan kenyataan yang menyakitkan ria terduduk lemah.

"Riyan segera kamu talak perempuan tidak berguna ini , lalu kamu akan mama jodohkan dengan anak teman mama yang kemarin". Ibu Lila berkata tanpa beban tanpa memikirkan perasaan ria padahal dia dan ria sama sama perempuan.

"Kalau memang mas Riyan mau menceraikan ku, aku minta waktu seminggu untuk berbakti terakhir kalinya untuk suamiku, setelahnya aku ikhlas diceraikan ma ,aku mohon ". Ria memohon dia ingin memanfaatkan waktu seminggu itu untuk mengambil hati suaminya kembali seperti dulu yang begitu lembut dan peduli padanya.

"Enak saja kau membuat penawaran pada ku". Jawab Bu Lila lantang.

"Sudah lah ma hanya seminggu kan , aku akan memberi ria waktu seminggu setelah itu akan aku ceraikan dia dan menikah dengan Winda". Jawab Riyan.

"Tapi aku mohon selama seminggu itu kamu jangan bertemu dengan Winda mas, hanya itu pinta ku ,setelah seminggu keputusan ada pada mu dan akan aku terima dengan ikhlas apa pun yang menjadi keputusan mu kelak". Ujar ria .

"Wah udah di kasi hati malah minta jantung kamu ya , memang benar benar tak tahu diri". Kata putri sembari tak terima mendengar permintaan ria menurut nya terlalu berlebihan serta lebay.

"Aku mohon mas". Ujar ria sembari memohon pada suaminya .

"Baiklah kalau begitu aku kasih kamu waktu seminggu untuk berbakti pada ku, setelah itu kamu harus terima apa pun yang keluar dari mulutku". Jawab Riyan yang langsung mendapat tatapan sinis dari yang lain ,mereka seolah tak suka dan takut rencana mereka mendapatkan besan kaya akan gagal kalau sampai Riyan kembali pada ria.

Setelah perdebatan alot antara ria dan keluarga suaminya mereka pun beranjak pulang dari kediaman Riyan, sekarang hanya tinggal Riyan dan ria dirumah itu.

Iya sampai sekarang mereka memang belom mempunyai momongan itu juga menjadi salah satu bahan hinaan untuk ria ,karena dia acap kali di katai mandul oleh keluarga suaminya .

"Mas terima kasih karna mas mau memberi ku kesempatan". Ujar ria memecah keheningan yang terjadi antara mereka berdua.

"Sama sama , jangan terlalu senang aku memberi mu kesempatan anggap saja hadiah karna kamu telah menemani ku selama 3 tahun ini, setelah itu aku akan menikahi Winda dia adalah mantan pacarku dulu , dan juga aku ingin mempunyai keturunan". Ujar Riyan yang sangat menusuk hati ria , ia merasa amat sangat sakit mendengar jawaban suaminya, tapi dia tak akan menyerah seminggu ini akan dia pergunakan dengan sebaik mungkin untuk mengambil hati Riyan kembali.

Memang terkesan bodoh tapi dia tidak bisa pungkiri bahwa cinta nya untuk Riyan sangat lah besar .

"Iya mas aku mengerti , emm mas apa mau aku bikin kan kopi untuk menemani mu nonton?". Tanya ria dengan lembut seolah tak terjadi apa apa diantara mereka.

"Iya boleh sekalian cemilan nya" . Jawab Riyan seadanya .

Ria berlalu kedapur membuatkan apa yang suaminya ingin kan, setelah selesai segera ia bawakan untuk suaminya  yang masih fokus pada gawainya sambil tersenyum seperti ABG yang baru jatuh cinta, sedangan televisi yang menonton nya.

"Em mas ini kopi sama cemilan nya, mas lagi tukar pesan dengan siapa sampai tidak sadar aku datang". Ujar ria .

"Bukan urusan mu jangan campuri urusan pribadi ku, lakukan aja tugas mu seminggu ini dan jangan berharap lebih dariku". Jawab Riyan dengan kasar dan langsung pergi begitu saja tanpa mencicipi apa yang sudah ria bawakan tadi.

"Ya Allah sakit sekali seperti ini engkau maha pembolak balik hati manusia hamba hanya ingin suami hamba kembali seperti dulu, tapi kalau memang dia bukan jodoh hamba gantikan cinta hamba dengan ikhlas yang seluas samudra". Monolog ria sembari menangis, tanpa sadar dia tertidur disofa karna kelelahan mengerjakan pekerjaan rumah dan lelah karna menangis.

Pagi menyingsing ria pun terbangun ,dia berharap semua hanya mimpi tapi itu hanyalah angan nya saja ,dan hari ini hari pertama dia memulai nya .

"Mas bangun sudah pagi segera mandi sudah aku siapkan air hangat , habis itu sarapan". Ujar ria sembari membangunkan Riyan.

"Iya siapkan baju ku". Jawab Riyan datar.

Setelah selesai mandi Riyan mengenakan pakaian kerja nya ,ia dia sudah kerja di perusahaan tempat kakak nya juga bekerja, walau hanya staff biasa tapi gaya nya melebihi manager.

"Sini aku pasangkan dasi nya". Ujar ria sembari memasangkan dasi Riyan, dan Riyan hanya melihat tanpa ekspresi apa yang dilakukan istrinya.

Setelah selesai mereka pun turun untuk sarapan bersama.

"Mas ini bekal makan siang kamu sudah aku siapin". Ujar ria memberi rantang makanann pada Riyan sembari mengantar ke luar.

"Emm mas apa kamu tidak ingin mencium keningku seperti dahulu? Aku harap seminggu ini kamu seperti yang dulu". Ujar ria menahan suaminya.

Cup

"Aku berangkat". Ujar Riyan setelah mencium ria .

"Hati hati dijalan mas " .jawab ria sambil melambaikan tangan nya sampai Riyan hilang dari Padangan nya, saat ia baru ingin masuk kerumah terdengar teriakan  .

"Heh perempuan tidak berguna"

eps 2

~flashback on~

Nama ku ria ningsih aku berasal dari desa kedua orang tua ku memang petani tapi kami menggarap lahan milik kami sendiri, dari sudut pandang suamiku serta keluarga nya kami hanyalah orang miskin tapi dari sudut pandang orang lain kami termasuk orang yang cukup berada karna lahan yang dimiliki orang tua ku tidak lah kecil.

Sekali panen bisa mendapatkan keuntungan bersih tiga sampai empat ratus juta , tak hanya padi tapi juga orang tua ku memiliki perkebunan sayur serta buah buahan.

Sedari awal mas Riyan datang melamar ku bapak mewanti wanti untuk tidak mengatakan semua ini adalah aset milik kami ,bahkan waktu lamaran hingga pernikahan kami lakukan dirumah kebun yang tidak besar bahkan hanya rumah petakan , bukan tidak ada alasan bapak melakukan semua itu mungkin firasat orang tua tidaklah salah.

Dan sekarang ternyata benar harta dan keturunan lah yang menjadi patokan keluarga ini, awal pernikahan memang sudah terasa karna ibu mertua selalu menunjukkan ekspresi tak suka nya terhadapku serta orang tua ku, baginya aku dan orang tuaku akan menjadi beban untuk anaknya karna kami orang desa yang miskin pikirnya.

Untuk keturunan kami sudah pernah memeriksa diri setahun setelah pernikahan, dan waktu itu hanya aku sendiri yang mengambil hasil tes nya sedang kan mas Riyan sibuk kerja sebelum di-PHK , betapa terkejutnya aku saat dokter membacakan hasil tes kami, ternyata yang mandul adalah mas Riyan ,dan aku meminta dokter menukar tes nya hingga kalau mas Riyan bertanya aku lah yang mandul, aku tak ingin ia merasa kecil hati apalagi terpuruk jika tahu dia tak bisa memiliki keturunan.

Pagi ini aku menyiapkan sarapan serta air panas untuk mandi mas Riyan, karna memang setiap pagi dia tak bisa mandi dengan air dingin, setelah selesai aku bergegas membangun kan nya, menyiapkan pakaian nya serta memakaikan dasinya , tapi yang aku dapat hanyalah wajah yang datar , tapi tetap tak menyurutkan niat ku karena ini baru hari pertama masih ada enam hari lagi dan aku harus kuat.

Kami sarapan dalam diam setelah selesai aku mangantarkan mas Riyan kedepan tak lupa dengan bekal makan siangnya, awalnya setelah aku mencium punggung tangan nya dia akan langsung pergi tapi segera ku tahan , dan aku mengatakan ingin dia seperti dulu selama seminggu ini, iya dulu dia romantis bahkan setiap pagi dan sebelum kerja dia selalu mencium kening ku katanya supaya rezeki nya lancar , tapi semua nya berubah sekitar 6 bulan belakangan ini.

Dengan wajah yang datar dia tetap mencium ku dan langsung bergegas pergi ke tempat kerja nya .

Pikiran ku menerawang alasan mas Riyan berubah karna masa lalu nya yang kembali, bahkan keluarga nya sangat mendukung dekat nya mas riyan dan Winda, padahal mereka tau itu dosa dan Winda pun tahu kalau mas Riyan bukan lah lelaki lajang melainkan suami orang tapi ternyata itu sama sekali tidak mempengaruhi dia.

Sampai teriakan keras menyadarkan ku, dan itu berasal dari suara ibu mertuaku beliau terus menerus mencaci bahkan menghina ku, karna sudah tak tahan aku segera masuk kedalam dan mengunci pintu rumah agar ia tak bisa masuk, masih ku dengar teriakan nya yang terus saja mengatakan aku ini wanita tak berguna, pembawa sial ,beban dan mandul .

Hatiku berdenyut nyeri mendengar setiap kata demi kata yang keluar dari mulut mertuaku, apa salahku padanya bahkan aku tak pernah melawan sedikit pun dengan apa yang dia katakan, semakin hari semakin menyakitkan apa aku harus melepaskan mas Riyan begitu saja? Atau tetap bertahan hingga enam hari kedepan sungguh aku dilema.

Tak lama sudah tidak ada lagi teriakan diluar mungkin mertua ku sudah pulang, dia pasti akan mengadu pada anak nya , siap tak siap aku akan diberi pelajaran oleh mas Riyan nanti karna berani melawan ibunya .

Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah terdengar bunyi telfon ternyata dari bapak.

" Halo assalamualaikum pak". Ujar ku

"Waalaikumsalam nduk, kamu apa kabar nduk baik kan?". Jawab bapak ku diseberang sana.

"Alhamdulillah baik pak , ibu bapak sehat kan?". Tanya ku.

"Alhamdulillah nduk kami semua sehat, oh iya bapak nelfon karna ada sesuatu yang mau bapak sampaikan padamu". Ujar bapak dengan serius.

"Ada apa pak? Kedengarannya sangat serius?". Tanya ku pada bapak karna aku penasaran apa yang ingin disampaikan bapak ku.

"Begini nduk ada satu lahan bapak yang ingin di jadikan jalan oleh pemerintah dan akan dibeli dengan harga dua koma sekian milyar , rencananya uang itu bapak akan kasih ke kamu untuk buka usaha baru". Ujar bapak dan aku sangat terkejut.

"Apa bapak mau menjual nya? Kalau pun iya bapak saja simpan uang nya untuk kebutuhan bapak dan ibu". Ujar ku

"Tidak apa apa nduk hanya kamu anak kami satu satunya, jadi nanti setelah deal bapak transfer uang nya kerekening mu ya, buka lah usaha baru ". Ujar bapak dan aku benar benar terharu orang tua ku begitu sayang pada ku .

"Pak aku juga ingin menyampaikan sesuatu, aku harap bapak dan ibu tidak khawatir dengan apa yang aku katakan". Ujar ku dengan takut.

"Ada apa nduk ceritakan pada bapak". Ujar bapak dengan lembut

"Mas Riyan pak , dia selingkuh dan akan menceraikan ku dia dan keluarga nya bilang aku ini pembawa sial dan mandul, aku hanya numpang hidup dan menjadi beban mas Riyan pak ,hiks hiks". Ujar ku dengan tangis karna memang sudah tak sanggup lagi aku menahan tangis , ingin rasanya sekarang aku pulang ke desa dan memeluk kedua orang tua ku namun aku harus berada disini selama enam hari lagi, dan perjalanan ke desa tidaklah dekat harus ditempuh 2 hari untuk sampai didesa ku.

"Astaghfirullah memang kurang ajar si Riyan , tidak tau diuntung dan terima kasih dia pikir selama dia di PHK siapa yang membantu ekonomi dia dan keluarga nya kalau bukan kamu, dan keluarga nya bilang kamu mandul ? Padahal kebenaran nya anak nya lah yang mandul, nduk kamu pulang kesini saja bapak tak tega kamu menderita disana sendiri". Ujar bapak

"Tidak apa apa pak, aku meminta waktu seminggu untuk berbakti terakhir kalinya untuk mas Riyan setelah seminggu apa pun keputusan nya aku terima". Jawab ku

"Tak perlu nduk ,apa lagi yang kamu cari dari nya bahkan dia tak bise menjadi garda terdepan bagi mu ketika dihina keluarga nya". Ujar bapak

"Aku mohon pak kali ini saja setelah selesai dan dia tetap menceraikan ku akan ku terima pak". Ujar ku memberi pengertian pada bapak.

eps 3

Sebenar nya perusahaan tempat kerja mas Riyan serta kakak iparku adalah milik ku ,hanya saja aku merahasiakan dari mereka semua atas saran bapak , aku ingin menaikan posisi mas Riyan yang awal nya staff menjadi manager ,tapi karna kejadian ini aku mengurungkan niat ku biarlah dia bekerja seperti itu kalau memang dia dan keluarganya masih menghina ku akan aku balas dengan lebih menyakitkan .

~flashback off~

Terdengar teriakan keras dari ibu mertua ku.

"Ada apa ma? Apa mama ga capek teriak teriak terus nanti kalau darah tinggi mama kumat terus kena serangan jantung kan kasihan mas Riyan menjadi yatim piatu". Ujar ku karna batas sabar ku sudah terkuras habis.

"Kurang ajar sekali mulut mu itu , berani kau mengataiku dasar tidak tahu diri akan aku adukan perbuatan mu ini pada anak ku biar kau dikasih pelajaran yang setimpal". Ujar nya dengan mata nyalang yang siap menerkam .

Bergegas aku masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu rapat rapat sebelum ibu mertua ku sampai di depan pintu, digedor nya dengan kuat pintu rumah ku dengan caci maki serta sumpah seranah dari mulutnya.

"Hufttt bakalan panjang pasti mama akan bilang macam macam pada mas Riyan, biarlah aku pun ingin melihat apa reaksi mas Riyan kalau memang dia sampai main tangan maka detik itu juga aku pergi tak akan aku tunggu enam hari akan datang". Monolog ku dalam hati.

Segera aku berbenah rumah dan masak untuk makan malam setelah menelfon orang tua ku, selesai memasak aku bergegas mandi sebelum menyambut mas Riyan pulak bekerja , aku melihat pantulan ku dicermin tak ada yang kurang dari ku, aku cantik putih bahkan kalau disandingkan dengan Winda mantan pacar mas Riyan aku masih unggul , apa karna mereka memandang harta? Aku rasa itu lah alasan nya.

Saat aku masih fokus pada cermin aku terkejut kala mas Riyan membuka pintu kamar dengan keras.

Braakkkkk

"Astaghfirullah mas apa gak bisa pelan sedikit?".ujar ku dengan memegang dada karna terkejut.

"Siapa yang mengajari mu untuk kurang ajar pada ibu ku ha?". Ujar mas Riyan dengan sorot mata penuh amarah ,entah apa yang disampaikan ibu mertua ku hingga dia semarah ini.

"Apa mas aku tidak mengerti apa yang kamu maksud." Jawab ku dengan tenang.

"Jangan berlagak tidak tau kau memang perempuan pembawa sial yang tidak tau diri, kau menyumpahi mama ku cepat mati memang nya siapa dirimu ha?". Ujar mas Riyan kasar dan keras aku merasakan sakit yang amat sangat karna ini pertama kali mas Riyan menghina ku.

"Mas aku tidak berkata begitu ,aku hanya mengingatkan mama agar tidak sering teriak teriak dan marah agar darah tinggi nya tak kumat". Ujar ku dengan suara bergetar .

"Halah munafik, kau sudah salah masih mengelak , aku lebih percaya mama ku dari pada orang asing ". Ujar nya dengan menunjuk ku.

"Jadi mas menganggap aku orang asing?". Ujar ku dengan tangis sudah tak bisa lagi ku tahan air mata ini .

"Iya kau memang orang asing benar kata mama seharusnya aku memilih perempuan yang sederajat dengan kami bukan dengan perempuan miskin seperti mu". Ujarnya yang terus menghinaku.

"Baiklah mas kalau memang seperti itu , maka talak lah aku sekarang, lupakan kalau aku akan mengabdi selama seminggu untuk mu , aku akan keluar dari rumah ini ". Jawab ku sendu.

"Memang seharusnya sedari awal aku sudah mentalak mu tapi bodoh nya aku memberi mu kesempatan, mulai malam ini kau ria ningsih binti Umar aku talak engkau dengan talak tidak haram bagi ku untuk menyentuh mu lagi". Ujar mas Riyan dengan lantang.

Duuuaaarrrr

Seperti ada yang menusuk direlung hati ku mendengar kata talak dari nya, aku sedikit pun tak menyangka hanya karna omongan ibu mertua mas Riyan Setega ini padaku.

"Baiklah mas terima kasih untuk 3 tahun ini, aku akan mengemas barang ku dan segera keluar, jangan lupa urus perceraian kita di pengadilan agar kamu bisa menikah secara negara dengan Winda". Ujar ku seraya berlalu dari hadapan mas Riyan, setelah melewatinya langkah ku terhenti mendengar ucapan nya.

"Jangan bawa apapun dirumah ini karna ini semua adalah hasil kerja keras ku". Ujarnya

"Jangan takut mas aku hanya membawa pakaian ku, dan yang untuk menggunakan uang mu tidak akan aku bawa serta terserah padamu mau kamu buang atau disumbangkan ". Ujar ku sambil mengambil koper dan membereskan pakaian ku .

"Hari ini akan selalu aku ingat bagaimana cara mu menghina ku bahkan sangking rendah nya aku hanya boleh membawa pakaian lusuh ku saja , padahal selama di-PHK aku lah yang menjadi tulang punggung, kamu akan merasakan sakitnya dihina dan direndahkan aku berjanji untuk itu". Monolog ku sembari memasukkan semua pakaian ku .

"Aku pamit mas assalamualaikum". Ujarku padanya yang duduk diruang tamu sambil membalas pesan yang aku yakini itu adalah Winda karna mas Riyan membalasnya dengan wajah sumringah .

"Pergilah waalaikumsalam dan tutup kembali pintunya". Jawab nya tanpa menoleh padaku ,sudah hilangkah seluruh cinta mu untuk kurang mas?.

Setelah aku menutup pintu untuk terakhir kali ku pandangi lagi rumah yang selama 3 tahun ini aku tempati mau suka ataupun duka , dengan langkah berat aku segera pergi beruntung aku sudah memesan grab , setelah menempuh perjalanan sekitar sejam aku sampai di perumahan elit , ya aku memang mempunyai rumah di kawasan elit rumah yang aku beli dengan keringat ku sendiri sebelum menikah dengan mas Riyan ,dan memang ada mbok Iyem dan pak sarto yang menjaga rumah ini agar bersih .

"Assalamualaikum pak". Ujar ku pada pak Sarto.

"Waalaikumsalam non ,eh non naik apa kesini kenapa gak ngabarin saya kalau mau kesini biar saya jemput". Ujar nya sambari mengambil koperku .

"Ga apa apa pak, aku akan tinggal disini lagi karna malam ini aku ditalak sama suamiku pak". Ujar ku lirih

"Astaghfirullah non , bapak turut prihatin ya bapak tau non anak yang baik nanti akan dapat jodoh yang lebih baik lagi". Ujar pak Sarto

"Non jangan sedih lagi ya mbok akan temanin non terus". Ujar mbok Iyem sembari memeluk ku.

Iya tidak ada kecanggungan karna pak Sarto dan mbok Iyem sudah lama bekerja untuk keluarga ku bahkan sedari aku kecil jadi kami sudah seperti keluarga .

Aku memasuki kamarku dan merebahkan tubuh ke kasur sungguh hari ini sangat melelahkan bagiku , bukan hanya lelah fisik tapi juga lelah batin tanpa sadar mata ku pun terpejam .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!