Tup
Tup
Tup
Terdengar langkah kaki menuruni anak tangga, membuat semua orang yang berada di meja makan menoleh bersamaan.
"Pagii semuaa" Ucap Nayya menyapa semua keluarga pagi itu.
"Pagi" Jawab mereka dengan serempak seperti biasa.
Nayya duduk kemudian mengambil selembar roti dan menambahkan selai coklat, tak lupa ia meminum segelas susu putih rendah lemak buatan mamanya. Sementara yang lain tengah menyantap nasi goreng.
"Nayya! Kamu itu anak gadis mama yang cantik, coba deh kamu itu pake rok. Udah cantik pake jilbabnya, baju panjang, cuma mama kurang setuju lihat anak mama pake celana gitu! kayak cowok aja!!!" Ocehan mama kirana yang setiap weekend selalu ia dengar.
Kanayya Maheswara,, putri bungsu dari Tn. Kenzo dan Ny. Kirana memang sangat jarang dirumah, ia lebih senang menghabiskan waktunya untuk kuliah dan tinggal di asrama. Gadis muslimah itu terlihat tomboy dibandingkan dengan kakaknya katte yang begitu lembut seperti ibunya.
Kevin Maheswara putra pertama Tn. Kenzo saat ini sedang menyelesaikan kuliahnya dengan mengambil jurusan manajemen dan Bisnis dengan harapan bisa meneruskan bisnis keluarga. Katte Maheswara tengah disibukkan dengan kuliahnya dijurusan kedokteran seperti ibunya. Kinzi Maheswara, pria tampan yang sangat hobby memasak, ia lebih memilih untuk mendalami ilmu masaknya karena ingin menjadi chef terkenal dan yang pasti setiap Kinzi memasak, kanayya dengan senang hati menghabiskan semua masakan kakaknya itu, benar benar lezattttt katanya. Sementara Kanayya saat ini tengah sibuk dengan kuliahnya di jurusan teknik sipil yang baru memasuki semester ke 2 , sudah tau pasti disana lebih banyak cowok dari pada cewek.
Kanayya tergolong gadis yang cerdas, terbukti disetiap ia masuk sekolah semuanya mendapat beasiswa dari sekolah dasar hingga ia masuk ke jenjang kuliah, karena potensi kecerdasan Kanayya ia pun berhasil mendapatkan akselarasi saat SMA dulu. Kevin dan Kanayya kuliah di Universitas yang sama hanya berbeda Fakultas saja.
"Nayya lebih nyaman kayak gini ma" Sahut Nayya seperti biasa. Semuanya pun sudah hafal dialog antara mama dan Nayya setiap weekend sampai sampai mereka ingin sekali menutup telinga.
"Udah lah ma,, nanti kalau Nayya udah sadar pasti dia pake rok. Bahkan langsung pake Gamis ma" Ucap katte
"Tuh ma, kak Katte ada benernya juga" Ucap Nayya seperti mendapat pembelaan dari kakaknya.
"Terserah! pokoknya mama gak akan bosen bosen buat ngomelin kamu Nayya!" ucap Kirana dengan nada sedikit tinggi.
"Udah dong yank,,, jangan marah marah terus,, anak anak kan udah gede. Biar mereka menentukan keinginan mereka sendiri. Nanti kalau udah dewasa pasti Nayya berubah dengan sendirinya" Ucap kenzo menasehati.
"Iya...!! biar dia cepet dewasa mending kita nikahin aja secepetnya!" sarkas Kirana.
Uhuk ......uhuk .....uhuk.... Kanayya langsung kesedak mendengar ucapan mamanya. Kinzi dengan cepat menepuk nepuk bahu adiknya.
"Pelan pelan sayangggggg" ucap Kinzi sambil terus menepuk nepuk bahu adiknya.
"Ma. Nayya gak mau nikah muda kayak mama sama papa. Nayya masih ingin bebas!" Ucap nayya sambil mengambil tas ranselnya dan pergi meninggalkan Meja makan.
Kirana mengelus elus dadanya melihat tinggal anak bungsunya itu.
"Nayya itu nurun siapa sih?? Perasaan mama beda banget sama kalian!" Ucap kirana sambil terus mengusap usap dadanya. Sementara yang lain hanya bisa diam dan tak mau menjawab ucapan mamanya. Bisa bisa mamanya tambah ngamuk. Mama kirana begitu baik, lembut, sabar, penyayang pokoknya the best menjadi seorang ibu, tapi ketika di hadapkan dengan Kanayya seolah itu semua berbeda.
Nayya membuka pintu rumah dan begitu kaget saat melihat sahabat baik kakaknya itu sudah datang. Yahh... memang siap weekend dia selalu datang ke rumah dan itu juga yang membuat kanayya males dirumah saat weekend.
"Asaalamualaikum Nayya cantik" Ucap Bagas dengan senyum manisnya.
"Wa'alaikumsalam. Cari kak Kevin kan? Noh dia lagi makan. Dan simpen aja senyum itu buat cewek cewek kakak!" Ucap Nayya sambil berlalu meninggalkan Bagas.
Bagas hanya tersenyum kecut melihat kejutekan Nayya yang setiap mereka bertemu selalu begitu.Bagas masuk kedalam rumah dan menyapa semua keluarga yang masih berada di meja makan. Sementara Nayya lebih memilih pergi untuk berlatih karate bersama adik adik didiknya.
"Pagi semuaaa" Sapa Bagas dengan ramah
"Pagiiii..... eh calon mantu mama udah dateng heheh... tadi udah ketemu Nayya belum pas didepan??" Sahut Kirana dengan begitu antusiasnya.
"Udah ketemu ma tadi didepan pintu. Biasaaa ma dia masih jutek" ucap bagas sambil menarik kursi dan kemudian ia ikut duduk.
"Emang ya si Nayya....kesel mama dibuatnya. Kamu yang sabar ya ngadepin si Nayya" Ucap Kirana.
Bagas pun tersenyum sambil manggut manggut.
"Ayo bagas ikutan sarapan" ajak Kenz
"Iya pa" Jawab Bagas.
Bagas sudah di anggap anak mantu oleh keluarga Kenzo dan Kirana semenjak hari dimana kenzo dan Kirana ke Indonesia saat itu. Mereka pun menyuruh Bagas untuk memanggil kenzo dan kirana dengan Papa dan mama seperti anak anaknya yang lain.
Perjodohan sedari kecil itulah yang membuat Kanayya begitu kesal dengan papa dan mama nya terlebih lagi ia sangat membenci Bagas. Masih teringat awal kedatangan Bagas bersama Papa dan mamanya ke Jerman, Kanayya adalah orang satu satunya di keluarga itu yang tak mau ikut menjemput di bandara, bahkan dia lebih memilih menginap di rumah grandmanya selama berhari hari dengan alasan kangen.
Meskipun Perjodohan itu sebenarnya tidak terikat diantara keduanya, karena kenzo dan adimas sepakat, jika memang keduanya tidak berjodoh atau bisa dibilang keduanya memiliki jodoh masing masing, maka tidak akan menjadi masalah di kemudian hari. Persahabatan mereka akan tetap terjalin.
Bagas dan Kevin mengambil jurusan yang sama dan saat ini mereka disibukkan dengan tugas akhir. Bagas memang terkenal playboy, begitu sering ganti ganti pacar, kevin pun juga begitu. Mereka hanya sebatas pacaran dengan para gadis gadis yang mengejar mereka. Dua pria tampan, gagah dan begitu di gilai adik adik tingkatnya. Image playboy itu sudah sangat melekat pada Bagas dan Kevin di kampusnya.
Balik lagi ke Kanayya sosok Gadis tomboy, jutek, galak,dan berpenampilan sederhana, yang biasa jadi tumpuhan para gadis gadis dikampusnya yang sedang patah hati gara gara putus cinta. Kanayya sering di hadapkan pada lelaki yang sering memainkan hati wanita, termasuk Bagas dan Kevin.
Di kampus, seolah Kanayya tidak mengenal Kevin maupun Bagas karena kanayya memang tak pernah mengenalkan dirinya adalah adik Kevin, meskipun nama belakang mereka sama, namun ia selalu mengatakan kalau hanya kebetulan saja. Pasalnya memang kevin dan Kanayya tidak begitu mirip, yang begitu mirip dengan kak Kevin itu Katte saudara kembarnya.
**
Hallo gaesss
Ini cerita baru uni yahhhh....
Cerita ini kombimasi dari Dokter Kirana dan Bodyguard Cantik. Buat kalian yang baru baca cerita ini, wajib baca 2 cerita diatas sebelumnya yahhhh biar nyambung hehehe....
Hati hati!!
KHUSUS 18 Th KE ATAS YAHHH....
KARENA CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEBUCINAN YANG HAQIQI, UNI GAK NANGGUNG BUAT EDEK-EDEK KECIL YANG MASIH NEKAT BACA, TERUS KEPENGEN CEPET NIKAH!!😅
BIJAKLAH DALAM MEMILIH NOVEL SESUAI USIA KALIAN!!.
HAPPY READING
Mudah mudahan suka yahh sama ceritanya
❤❤
Nayya tengah sibuk mengelesaikan tugasnya di kantin. Tepatnya di meja pojokan dengan ditemani segelas Es milo dengan cemilan kentang gorengnya. Sangking fokusnya ia pun tak melihat kapan sahabatnya Kariin yang duduk di depannya.
"Helloww Nayya!! sibuk amat sih sampe gak liat aku udah duduk disini dari tadi!" Sarkas Kariin.
"Ohh.. sorry, aku lagi fokus sama tugasnya pak Ades. Ada apa riin??" Jawab Nayya santai.
"Coba deh liat ke depan sana. Ada kak Kevin sama Kak Bagas,, Uhhh sumpah mereka tuhh beneran cowok cowok sempurna ya Nay" Ucap Kariin
Nayya menoleh sekilas, dilihatnya Kak Kevin dan Bagas yang tengah di kerumunin ciwik ciwik cantik yang bermanjaa ria dengan mereka. Nayya memutar matanya malas, rasanya begitu muak melihat kelakuan mereka.
"Udah lah Riin,, mending kamu gak usah lihatin mereka! Bosen tau gak dengernya!! liat yahh, pasti gak lama bakal dapet aduan ini dan itu dari para gadis!" Ucap kanayya.
Benar saja, tak lama datanglah seorang gadis bernama Alexa yang tak lain adalah teman asrama Nayya. Wanita bule itu mengadu karena diselingkuhin pacarnya. Dengan berderai air mata ia pun mengadu kepada Kanayya.
"Nayyaaaaa tolongin akuuu nay hiks hiks" ucap Alexa
"Ada apa Ale? perasaan kemarin kamu baik baik aja!" ucap Kanayya.
Alexa menarik nafas panjang kemudian menceritakam semua yang ia alami kepada Kanayya. Mendengar curhatan Ale, Kanayya pun jadi naik darah. Dia menutup laptopnya dan membereskan barangnya kemudian ia mengajak Alexa untuk menemui Jody di kelasnya.
Melihat Kanayya yang berjalan terburu buru membuat Bagas penasaran. Ia pun pergi mendekati Kariin yang masih duduk di bangkunya.
"Riin... Nayya mau kemana buru buru gitu??" tanya Bagas yang mengagetkan Kariin.
Kariin yang melihat Bagas dari dekat pun bukannya menjawab malah terus saja menatapnya dengan rasa kagum.
"Ternyata jika dilihat dari dekat Bagas memang benar benar sexy... Tuhannnnn" jeritt karin dalam hatinya.
"Hey!!" Panggil Bagas dengan melambaikan tangannya di wajah Kariin yang masih bengong.
"Eh itu kak, mau nemuin Jody pacarnya Ale. Biasaa dia mah pasti mau hajar si Jody karena berani selingkuh dari Ale" Ucap Kariin
Bagas pun mengeram dalam hatinya, bagaimana bisa calon istrinya (Cieee...) itu ikut campur urusan orang lain. Bagas tak ingin Terjadi apa -apa dengan Kanayya. Ia pun mengikuti kemana perginya Kanayya dan teman nya tadi.
**
Kanayya dan Alexa sampai di kelas Jody. Dilihatnya Jody yang sedang asyik bercanda dengan teman temannya karena jam kuliah kosong. Kanayya langsung masuk kedalam kelas dengan Alexa nampak takut takut.
"Jody!" Suara Nayya yang langsung tinggi.
Jody pun menoleh ke arah Kanayya dan Alexa dengan raut wajah menghina.
"Eh si preman kampus dan temannya! Ada apa mencariku?! Pasti karena cewek yang di sampingmu itu mengadukan aku selingkuh ya?! Hahahaha". Ucap Jody yang merasa tak bersalah.
"Sekarang kamu jelasin, kenapa kamu selingkuh di belakang Ale!" Ucap Nayya.
"Aku udah bosan sama Cewek manja! lagian mending aku sama kamu aja gimana hahaha" Ucap Jody mengejek.
Dug!
Sekali pukulan mendarat bebas di wajah Jody yang langsung jatuh kelantai. Kanayya mengangkat kerah baju Jody dan membangunkannya.
"Sekarang kamu cepet minta maaf sama Ale karena sudah menyakiti hatinya! kalau enggak, aku gak segan-segan matahin "perkututmu"!. Ucap Nayya sambil menarik Jody agar dekat dengan Alexa.
Jody pun tak ada pilihan lain selain meminta maaf kepada Alexa. Sangking marahnya Ale, ia pun menampar Jody dengan kerasnya melampiaskan kemarahannya. Setelah tamparan itu, ia memutuskan Jody didepan teman temannya.
Dari kejauhan Bagas melihat kejadian itu. Ia begitu kagum dengan Kanayya Si preman Kampus pujaan hatinya (Ehemmm).
Setelah menyelesaikan urusan Alexa, kanayya kembali ke fakultasnya dan mengikuti mata kuliahnya.
****
Nayya tengah duduk di Halte menunggu bus setelah dari toko buku. Malam itu cuaca begitu dingin diiringi hujan gerimis. Nayya mengambil ponselnya dan menghidupkan music. Tampak seorang pria berlari kecil di trotoar dengan menggunakan sweater dan menutup kepalanya. Nayya melihatnya pun langsung berdiri dan bersiap untuk menghajar kalau dia berani macam-macam.
Pria itu pun masuk kedalam halte dan mendekati Nayya. Dengan langsung waspada Nayya pun melakukan kuda- kuda dan akan menyerang pria itu. Dengan cepat pria itu membuka topi sweaternya.
"Kak Bagas!" Ucap Nayya sambil membuang nafas kasarnya.
"Hehe sorry, ngagetin kamu ya".ucap Bagas sambil cengengesan.
" Iya, aku kira Penjahat taunya si playboy! Masih mending ketemu penjahat bisa di hajar! la kalau ketemu hantu?! eh kok jadi hantu!" Ucap Nayya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ternyata Nayya gadis tomboy tapi begitu takut dengan hantu.
"Hahahaahaahahaha, preman kampus takut hantu hahahaha" bagas tertawa tepingkal pingkal mendengar ucapan Nayya yang konyol.
Plaaakkkkkkkkkk
Kanayya memukul bahu Bagas dengan kerasnya karena kesal.
"Sakittttt Nayyaaaa" Bagas mengusap usap bahunya yang masih panas dengan manja, akibat pukulan Nayya.
"Bodo'! Siapa suruh ngetawain orang!!"Sarkas Nayya.
"Lagi nungguin Bus ya?? mau kak Bagas anter pulang aja gak naik mobil?? Udah malem loh Nay, susah dapet bus kalau udah malem kayak gini. Mana ujan lagi". Ucap Bagas.
"Gak usah sok baik deh! pulang aja sana!" Ucap Nayya Jutek.
"Ya Udahhh kalau gak mau dianter. Hati hati lohhh nanti ada hantuuuuuuuu" bagas berlari meninggalkan Nayya di halte.
Mengingat ucapan Bagas tadi sukses membuat seorang preman Kampus merinding. Tanpa berpikir panjang, Nayya pun berlari menyusul Bagas ke parkiran mobilnya yang lumayan jauh dari halte.
Dengan cepat Nayya membuka pintu mobil Bagas kemudian masuk dan menutupnya kembali.
"Katanya gak mau bareng" Ucap Bagas mengejek.
"Udah deh jangan banyak ngoceh!" kanayya memalingkan wajahnya.
Bagas pun menjalankan mobilnya menuju asrama Kanayya. Di tengah perjalanan Bagas melihat Nayya yang kedinginan. Ia pun melemparkan jaketnya
"Pake tuh jaket, Kak Bagas gak mau lihat kamu masuk angin!" Ucap Bagas.
Kanayya pun memakai jaket Bagas, tapi tetap kegengsiannya gak akan pernah luntur gara gara sebuah jaket.
Sampailah mereka di depan Asrama putri...
"Makasih" Ucap Nayya singkat.
Bagas pun menahan lengan Kanayya dan membuatnya menoleh kearah Bagas.
"Nay,, bisa gak kalau Nayya gak jutek gitu sama kak Bagas??" Ucap Bagas dengan wajah polos tapi begitu manis.
"Buat cowok resek, dan Playboy kayak kak Bagas itu emang pantesnya di Jutekin! Udah lepasin Nayya!" sarkas Nayya sambil menarik lengannya namun masih di tahan Bagas dan membuat mereka semakin dekat hingga membuat mereka saling menatap. Deru nafas keduanya nya pun begitu terasa. Nafas mint menyeruak di indra penciuman Nayya saat posisi mereka begitu dekat.
"Ya Allah kenapa Jantungku berdebar seperti ini saat menatap kak Bagas!" Batin Nayya
"Kak Bagas sayang Nayya" Ucap Bagas dengan sangat lembut dan membuat Kanayya kaget. Nayya mendorong Bagas dengan begitu kuat hingga menabrak pintu mobil.
"Dih!! Nayya gak sudi sama playboy kayak Kak Bagas! Gak cukup tiap hari di glendotin cewek cewek cantik!" ucap Nayya begitu Kesal terhadap dirinya sendiri yang tak bisa mengontrol dirinya di hadapan Bagas.
Nayya langsung membuka pintu mobil Bagas kemudian keluar dan membanting pintunya. Bagas masih terpaku sambil menatap kepergian Nayya. Bagas mengelus dadanya untuk menenangkan jantungnya yang berdetak cepat saat menatap mata Kanayya yang begitu cantik.
"Aku akan mendapatkan cintamu Kanayya Maheswara" ucap Bagas lirih.
Bagas pergi meninggalkan asrama putri menuju Apartement nya.
.
.
.
.
.
.
Pagi itu Nayya tergesa gesa ke kampusnya karena ada kuliah pagi, gara-gara semalam bertemu Bagas ia jadi mimpi aneh dan bangun kesiangan. Untung saja masih kebagian waktu subuh meski sudah jam setengah 6 pagi. Nayya berlarian menuju kelasnya yang tak begitu jauh dari asrama. Kevin yang baru datang melihat adiknya yang berlarian dan ia pun menyapanya.
"Nay. Ngapain kamu larian gitu??" Tanya Kevin
"Nay hampir telat kak. Udah dulu ya" Jawab Nayya sambil ngos ngosan dan terus berlarian
"Tumben banget bocah itu telat" Kevin menutup pintu mobilnya kemudian masuk ke kelasnya.
Akhirnya Nayya terlambat 5 menit dari dosennya. Karena Nayya baru kali ini terlambat, dosennya pun mempersilahkan nayya masuk.
***
Setelah selesai Mata kuliah Nayya langsung ke Kantin karena pagi tadi belum sempat sarapan. Nayya memesan Nasi goreng seafood dan segelas Jus Mangga. Tak menunggu lama makanan pun terhidang di meja Nayya. Setelah berdoa Nayya menyantap makanannya.
Saat tengah enak- enaknya makan, Datanglah kariin dengan berlarian mendekat ke arah Nayya.
"Nay... Nay...Nay...." Ucap Kariin sambil ngos ngosan. Kemudian ia duduk dan menyedot Jus mangga milik Nayya.
"Ada apa sih Rin?!" Ucap Nayya yang langsung menghentikan makannya.
"Eh ntar siang kamu harus ikut aku!" Ucap Kariin yang sejenak mengatur nafasnya.
"Kemana?!" Tanya Nayya jutek.
"Tadi pas aku lewat di..dikelasnya kak Kevin, dia nahan aku. Terus dia bilang mau ngajakin aku jalan. Iiiihhhh sumpahhh lihat dia dari deketttttt Nay, rasanya aku pengen pingsan dipelukannya" Jelas Kariin.
"Ogah ah! aku mending ke toko buku dari pada jadi obat nyamuk kalian!" Ucap Nayya sambil melanjutkan makannya.
"Eh siapa bilang kamu sendirian, kata kak kev, dia bakal ajak sahabatnya gituuuu. Pokoknya ntar siang Kamu harus IKUT!!" perintah Kariin yang langsung meninggalkan Nayya.
Nayya pun hanya menatap kepergian sahabatnya itu. Dia gak tau kalau sahabat yang di maksud kak kevin itu pasti Bagas. Nayya benar benar malas dibuatnya.
***
Jam kuliah selesai... Nayya yang mau kabur dari sahabatnya Kariin pun tak bisa. Nyatanya Kariin sudah menunggunya di depan kelas. Dengan paksa Kariin menarik-narik Nayya sampai ke parkiran dan memasukkan Nayya kedalam mobilnya. Nayya gak mungkin bisa melawan keinginan sahabatnya yang super duper baik itu. Karena selama ini hanya Kariin sahabat sedari mereka TK sampai jenjang kuliah meskipun jurusan mereka berbeda.
Kariin tak parnah tau siapa dan bagaimana kehidupan sahabatnya itu, Karena memang Nayya adalah pribadi tertutup dan tak mau menceritakan keluarganya. Bahkan setiap kali Kariin ingin main kerumahnya, Nayya tak pernah memperbolehkan dengan berbagai alasan. Nayya pun lebih memilih sekolah yang berbeda dari kakak kakaknya dan ia selalu minta diantar sekolah oleh Asistent papanya.
..
Sampailah mereka di Mall, dengan malas Nayya masih di gandeng erat oleh Kariin menuju bioskop. Seorang pria melambaikan tangannya kepada mereka dan jelas Nayya sudah tau kalau itu adalah kakak genitnya Kevin.
"Hallo Kariin, Nayya" Kevin menyapa Karin dan Nayya dengan senyum terrrrrmanisnya dan membuat Nayya ingin muntah melihat kelakuan kakaknya itu.
"Maaf ya a' kami sedikit telat. Soalnya nihh sahabat aku rada bandel hehe" Ucap Kariin dengan manja. Sementara Nayya hanya memutar bola matanya malas.
"Its oke. Oh iya kita nunggu sahabat aA' dulu ya. Dia lagi beli cemilan" ucap Kevin.
Kariin pun tak segan segan berpindah gandengan, awalnya menggandeng Nayya dengan erat kini berubah menggandeng Kevin dengan manja.
Tak lama datangkah seorang pria dengan membawa berbagai macam cemilan dan minuman setelah lumayan lama mengantri. Dari aroma parfumenya Nayya pun sudah dapat menebak jika itu adalah Bagas.
"Kak Bagas" panggil Kariin
"Iya. Yuk kita masuk, filmnya mau dimulai" ajak Bagas yang mendorong punggung Nayya agar berjalan maju.
"Eh tunggu! ini mau nonton film apa??" tanya Nayya tiba tiba.
"Horor!" Jawab Kariin dengan cepat.
"Apaaaa?????!! Ogah aku nonton! mending kalian aja!" ucap Nayya sambil akan pergi.
"Kenapa? kamu takut?! preman kampus kok takut Film horor sih! Pengecut!" ledek Bagas dengan sengaja.
"Siapa yang takut?! cuma film aja! ya sudah ayo!" jawab Nayya yang langaung berjalan menuju pintu bioskop. Nayya sedikit parno dengan yang berbau horor karena dulu pernah dikerjain saat ia MOS dan sampai sekarang ketakutan itu terus terbayang jika ia menonton film Horor. Bahkan, Nayya tidak akan bisa tidur sendirian setelah nonton film horor.
Dengan berkali kali membuang nafas kasar, Nayya mencoba menetralkan perasaan takutnya. Andai saja lampu bioskop itu terang, pasti sudah terlihat wajah pucat Nayya. Hanya karena gengsi akibat di ledek Bagas, ia pun harus memaksa dirinya untuk nonton.
Beda halnya dengan Kevin dan Kariin yang ntah sedang apa mereka cekikikan sendiri.
Bagas melihat ketakutan Nayya pun ingin sekali memeluknya.
"Kalau takut ngomong aja! kak Bagas siap kok untuk peluk kamu! ucap Bagas sambil menggoda Nayya.
"SIAPA TAKUT!!" Ucap Nayya saat menoleh kearah bagas kemudian membuang pandangannya kedepan.
Bagas pun hanya terkekeh kecil.
Film dimulai.........
Nayya yang begitu ketakutan pun mengambil headset dan membunyikan musik keras. Pandangannya bukan melihat ke layar melainkan lebih menyibukkan diri ke cemilan yang berada di sampingnya. Nayya tak memperdulikan Kariin yang sibuk jerat jerit di pelukan kakaknya dan Nayya pun juga tak mempedulikan Bagas yang bukannya melihat ke layar bioskop malah memandangi Nayya yang asyik mengunyah dan menyedot minuman di depannya sambil menggerak gerakkan kepalanya.
Sesekali Bagas tersenyum sendiri dengan kekonyolan yang dilakukan Nayya. Snack pun habis, minuman juga habis, Nayya bingung mau apalagi supaya mengalihkan penglihatannya. Tiba tiba Bagas memberikan es milonya kepada Nayya. Nayya pun mengambilnya dan menghabiskan minuman Bagas.
Film pun berakhir,,,,
Nayya mengalihkan wajahnya ke layar bioskop di akhir film , pas hantu dalam film itu keluar di sela-sela penutupan, sontak Nayya menjeritttttt dan memeluk Bagas dengan cepat.
"Udah udahhhh filmnya udah habis" ucap bagas dengan sedikit merasa kasihan melihat Nayya yang benar benar ketakutan itu.
Lampu bioskop pun hidup, semua orang berdiri dan mulai meninggalkan bioskop, sementara Nayya masih berada di pelukan Bagas dengan nafasnya yang masih memburu.
"Nayya! ayo pulang! mau sampai kapan kamu pelukin Kak Bagas kayak gitu!" Ucapan Kariin membuat Nayya sadar dan segera melepas pelukannya.
"Ayo pulang!" ucap Nayya yang langsung berubah jutek. Sambil berjalan Nayya melepas headsetnya. Sementara yang lain hanya mengeleng gelengkan kepalanya melihat kekonyolan Kanayya.
Setelah nonton, kevin mengajak mereka untuk makan malam bersama.
"Nay, nanti kamu pulang sama Bagas ya. Kak Kevin mau pulang bareng Kariin" ucap Kevin.
"Kenapa harus gitu? tadi kan Nayya kesini sama Kariin, ya berarti pulang bareng kariin. Lagian Nayya mau nginep dirumah Kariin" ucap Nayya
"Eh Nay, tadi aku udah janji mau pulang bareng Kak Kevin heheh... Sorry ya Nayyy" Ucap Kariin tanpa dosa.
"Dasar gak setia kawan! Udah gak usah repot repot, biar aku naik taxi aja" Nayya langsung berdiri dan beranjak keluar dari Mall disusul oleh Bagas.
.
.
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!