NovelToon NovelToon

Gadis Cantik Pemilik 2 Om Tampan

Bab 1

WARNING DARI AUTHOR

KAWASAN 21+++

BAGI PEMBACA YANG TIDAK MENYUKAI TEMA PUNYA DUA SUAMI, LEBIH BAIK JANGAN MEMBACANYA YA, INI CERITA TENTANG SATU ISTRI MEMILIKI 2 SUAMI

"Dor...dor...dor.."

"Bugh..bugh...bugh..."

Terjadi perkelahian saat ini antara tim Black Fight dengan Tim Musuh

Tim Black Fight yang di ketua oleh Alana dan juga David saat ini menyerang habis habisan markas yang menjadi musuh nya selama bertahun tahun

Berkat strategi yang di buat oleh Lana,membuat Tim musuh tak mengira jika Kelompok nya di serang oleh musuh lama nya malam ini hingga membuat mereka kalah telak dan para anak buah nya semua tewas di tempat

Lana dan tim nya saat ini telah kembali ke Markas dengan membawa 3 mobil yang saat ini telah menunggu nya

"Misi berhasi Lana" ucap David tersenyum

"Ya dan gak sia-sia kita buat persiapan matang selama ini" sahut Lana tersenyum puas

"Apa kamu akan kembali ke Kanada lagi untuk ber temu dengan mereka berdua?" tanya David

"Ya, aku harus membalaskan dendam ku yang selama 3 tahun ini aku pendam David" sahut Lana dengan mata yang mengisyaratkan akan kemarahan

"Mereka menawari ku untuk bekerja di salah satu Perusahaan nya dan ingin menyelidiki apakah aku Keponakan mereka yang hilang atau orang lain" ucap Lana tersenyum miring

"Begitu? lalu apa keputusan mu?" tanya David

"Aku akan menerima permainan mereka Dav dan aku akan mencari tau tentang kebohongan mereka 3 tahun lalu yang membuat sakit hati ku untuk membalas dendam mereka tak pernah pudar sedikit pun" ucap Lana dengan marah nya dan menatap dengan wajah dingin nya

"Baguslah, jika sudah tau alasan nya maka segera lah hancur kan Perusahaan mereka dengan keahlian mu di sana, apa lagi kamu di tawari menjadi Sekretaris mereka, itu kesempatan mu untuk menghancurkan mereka dari dalam, Lana" ucap David dan Lana hanya mengangguk saja saat ini

"Baik lah, aku percaya kan semua Perusahaan ku pada mu saat ini, tolong jika ada apa-apa kabarin aku secepat nya" ucap Lana yang berdiri lalu ber gegas memasuki mobilnya dan kembali ke Apartemen pribadi

FLASH BACK  ON 3 TAHUN LALU

"Lana, ada telpon untuk mu dari Rumah sakit" ucap Wali kelas Lana yang menghampiri Lana ke kelas

"Ya Bu" sahut Lana bingung, kenapa tiba-tiba ada telpon dari Rumah sakit, siapa ya sakit ya, pada hal saat ini orang tuanya baru berangkat tadi pagi ke luar kota untuk menghadiri acara salah satu keluarga nya yang mau menikah

"Halo, saya Alana" ucap Lana

"Halo Lana, saya minta Anda ke Rumah sakit Maxwill sekarang, ada yang perlu kami sampai kan" ucap Petugas Rumah sakit

"Baik Bu, saya segera ke sana" ucap Lana

Lalu Lana tak lama kembali ke kelas dan memberi tahu wali kelas nya untuk pergi ke Rumah sakit secepatnya

Sesampai nya di Rumah Sakit, Lana telah di tunggu oleh petugas yang tadi menelpon nya

"Dengan Alana?" ucap petugas tadi

"Iya Bu, ada apa ya?" tanya Lana yang melihat wajah Ibu itu terlihat sangat khawatir

"Apa gak ada saudara lain yang menemani Alana kemari?" tanya Ibu itu sambil menatap Lana merasa kasihan

"Ayah dan Ibu saya ke luar kota Bu, kami di sini hanya tinggal bertiga" ucap Lana

"Ada apa ya Bu?" tanya nya lagi

"Begini Nak, Ibu sampai kan berita duka pada mu, tadi pagi terjadi sebuah kecelakaan antara Mobil dan motor

Korban yang memakai motor hanya luka ringan namun berbeda dengan yang korban memakai mobil, kedua nya meninggal di tempat dan yang meninggal menggunakan mobil itu adalah kedua orang tuamu Lana" ucap Petugas itu yang langsung membuat dunia Lana luruh di lantai Rumah Sakit dan Lana yang mendengar itu merasakan dunia nya hancur seketika

Lalu tak lama Lana pun meminta di temani oleh Petugas itu ke kamar jenazah yang saat Lana melihat nya, ternyata memang benar jika kedua nya adalah orang tua Lana yang tadi pagi berpamitan pergi ke luar kota dan saat ini malah keduanya berada di kamar jenazah

"Ayah,Ibu, kenapa kalian pergi ninggalin aku?" tangis Lana di sana hingga membuat petugas yang berada di sana hanya bisa menenangkan nya saat ini

Tak lama setelah Lana menangis deras tadi, diri nya merasa tak sanggup menerima kenyataan ini, kemudian pandangan nya saat ini tiba tiba menggelap dan Lana sudah tak mengingat apa pun

Beberapa saat kemudian

Lana mulai membuka mata dan melihat ke sekelilingnya yang bernuansa warna putih dan tangan nya terpasang alat untuk memberikan cairan pada nya

Lalu Lana mulai duduk dan terkejut melihat ke dua Pria tampan ad di hadapannya saat ini

"Siapa mereka? Aku tak mengenal nya sedikit pun gumam Lana

"Sudah sadar Lana?" tanya Pria tampan yang memakai pakaian santai dan duduk di dekat nya dan Lana hanya mengangguk saja

"Siapa kalian?" tanya Lana bingung

"Kami Om mu, Lana, adik Ayah mu yang tinggal di Kanada" ucap Pria yang memakai kaos santai tadi

"Om ku? Adik Ayah?" tanya Lana sambil mengingat ingat cerita Ayahnya yang pernah berkata jika Ayahnya memiliki kedua adik kembar yang tinggal di Kanada mengurus perusahaan Kakek mereka

"Oh kalian Om ku yang kata Ayah tinggal di Kanada yang mengurus Perusahaan Kakek?" tanya Lana lagi

"Ya Lana" sahut Pria tadi

"Pasti kamu gak ingat nama kami kan?" tanya nya lagi dan Lana hanya mengangguk sebentar

"Nama ku Dominic dan Dia Edward, kami kembar tapi wajah kami tak sama" ucap Dom

"Oh iya, aku baru ingat Ayah pernah cerita dan memberitahu nama Om berdua" ucap Lana

Lalu Lana pun terdiam saat dia tadi mengingat kejadian saat di Rumah sakit ini tadi terutama di kamar jenazah

"Ayah, Ibu" ucap Lana yang langsung bergegas turun dari tempat tidur

"Lana..Lana tunggu dulu" panggil Dominic

"Kenapa Om?" tanya Lana bingung

"Ayah sama Ibu mu sudah kami makamkan tadi Lana, saat kamu pingsan" ucap Dominic

"Apa? Jadi benar Ayah dan Ibu sudah meninggal?aku kira hanya mimpi" ucap Lana pelan dan ter duduk di lantai

"Lana, bangun, kamu harus kuat gak boleh kayak gini" ucap Dominic lembut

Lana yang saat ini hanya memandang lantai dengan tatapan kosong membuat Dominic merasakan kesedihan mendalam melihat keponakan nya tak memiliki semangat untuk hidup

"Lana, Om antar ke pemakaman Ayah dan Ibu mu ya" ucap Dominic lembut sambil mengelus kepala Lana, kemudian Dominic mulai memapah nya ke tempat tidur nya

"Ya Om" ucap Lana pelan dengan tatapan kosong tanpa ekspresi apa pun

Bab 2

Mereka bertiga pun tiba di Pemakaman saat sore hari, setelah Kedua Om nya selesai mengurus semua administrasi Rumah Sakit tempat Lana berada

Dominic yang menggandeng tangan Lana mulai membawanya perlahan menuju tempat pemakaman Kedua Orang tua Lana yang di kubur kan tadi pagi

Saat melihat nama di atas papan nisan ke dua Orang tua nya, Lana langsung melepas gandengan tangan Om nya

"Ayah,Ibu" ucap Lana yang langsung menangis deras saat ini di gundukan tanah yang masih basah saat ini

"Lanaa.. mau ikut Ayah, Ibu, bawa Lana bersama kalian" ucap Lana dan itu membuat kedua Om nya yang berada di belakang nya merasa sangat sedih sekali

"Ayah,Ibu,kenapa kalian tega ninggalin aku sendirian di sini, aku sama siapa Ayah, Ibu" ucap nya lagi yang masih menangis di pemakaman saat ini

"Lana, kita harus pulang sekarang, langit sudah mau gelap, bentar lagi sudah mau malam" ucap Domlembut

Lana pun akhirnya menyeka air mata nya, kemudian berdiri dari pemakaman Orang tua nya saat ini, kemudian pergi bersama ke dua Om nya menuju rumah Lana

Pagi Hari nya

Lana yang masih ter tidur dengan lelap nya mulai membuka mata nya ketika mencium bau harum dari arah dapur nya

"Siapa yang memasak ini di dapur" gumam Lana

Lana pun mulai turun ke lantai 1 dan melihat ke dua Om nya saat ini berada di dapur dengan kedua menggunakan apron dan saling membantu membuat sarapan pagi untuk mereka ber tiga

"Lana, sudah bangun?" tanya Dom dengan tersenyum

"Iya Om, Om berdua bisa masak?" tanya Lana heran melihat ke dua Om nya saat ini

"Bisa dong Lana, biar kami pria, skill masakan kami jangan di ragu kan, bahkan kami di Mansion tak memiliki maid yang bertugas memasak untuk kami" cerita Dom

"Oh ya? Wah luar biasa sekali kalian Om, sudah tampan dan juga kaya raya, mana pintar masak, idaman para wanita sekali kalian berdua ini Om" puji Lana

"Terima kasih Lana, kamu juga cantik, pasti banyak ya yang naksir kamu saat ini" goda Dom

"Gak usah di bahas Om kalau yang itu, Lana gak di boleh pacaran sama Ayah, Om" ucap Lana tersenyum

"Wah rugi, masa sih masa remaja gak boleh pacaran sama teman Pria?" tanya Dom heran

"Iya Om, gak boleh, Ayah bisa marah besar kalau aku dekat dengan Pria mana pun, Ayah itu posesif, Om" ucap Lana mengenang Ayah nya hingga saat ini diri nya mulai melelehkan air mata nya kembali dan itu terlihat oleh Edward

"Lana, Aku dengar kamu sudah lulus sekolah dan tinggal mendaftar kuliah?" tanya Edward yang langsung merespon untuk mengganti cerita

"Iya Om Ed, Kemaren Aku sedang ngurus kelulusan ku saat Aku di telpon Ayah dan Ibu meninggal, kenapa?" tanya Lana

"Apa kamu mau ikut kami ke Kanada?" tawar Edward lagi

"Kamu di sini kan sendirian Lana, apa gak sebaik nya kamu ikut kami ke sana? Di sana terdapat banyak universitas yang bagus yang bisa kamu pilih sesuka hati mu" tawar Dom

"Nanti Om antar kan ke sana untuk liat-liat kampus nya" ucap Dom lagi

"Lalu gimana dengan rumah ini Om?" tanya Lana kembali

"Rumah ini nanti akan kita titip kan pada tetangga sekitar untuk merawat nya, gimana? Lana pikirkan dulu, nanti kami berdua tanyakan kembali keputusan mu sore hari, karena nanti malam kami berdua harus kembali ke Kanada untuk bekerja kembali Lana" ucap Edward

"Iya Deh, ntar Lana pikirin dulu ya Om" sahut Lana pelan yang langsung membereskan piring kotor mereka untuk Lana bersih kan, karena Lana tak nyaman kalau mereka berdua lagi yang membereskan nya

Sore Hari nya

Edward dan Dominic mengetuk kamar Lana

"Lana" panggil Dom

"Ya Om" sahut Lana keluar dari kamar nya

"Sini, ada yang Om mau bicara kan" ucap Dom

Lana pun langsung ke luar kamar nya dan menghampiri Dom dan juga Edward

"Gimana Lana, apa sudah ada keputusan?" tanya Edward

"Sudah Om" ucap Lana mantap

"Lalu apa pilihan mu?" tanya Dom penasaran

"Ehmm, aku ikut Om aja pindah ke Kanada, karena aku di sini tak memiliki siapa pun juga, jadi nya aku ikut keluarga ku aja ke sana" ucap Lana pelan

"Oke, anak pintar, sekarang kita persiapkan barang-barang mu" ucap Edward tersenyum

"Sudah Om, Lana udah bawa semua bawa barang-barang yang penting" ucap Lana

"Wah cepat sekali Lana berberes nya" puji Don

"Tapi Om, Lana belum pernah naik pesawat" ucap Lana ragu

"Hah? Maksud nya selama ini Lana gak pernah pergi ke mana-mana menggunakan Pesawat?" tanya Dom dan Lana hanya mengangguk saja

"Ya ampun, Abang bener-bener deh" kesal Dom

"Abang?" tanya Lana bingung

"Iya kami memanggil Ayah mu itu dulu sebutan nya Abang" ucap Dom

"Oh" sahut Lana yang baru tau

"Jadi selama ini kamu ke mana aja cantik? kalau liburan?" tanya Dom

"Gak kemana-mana Om, paling jauh ke Bandung, itu juga pake mobil aja pergi nya" ucap Lana

"Astaga, itu kan dekat maka nya bisa naik mobil, apa pernah pergi ke Bali, Lana?" tanya Dom dan Lana hanya menggelengkan kepala nya

"Gak boleh sama Ayah, kata nya di sana kalau udah punya Suami baru boleh ke sana" ucap Lana, yang seketika membuat ke dua Om nya hanya menepuk jidat nya

"Jadi ke Club, gak pernah juga?" tanya Dom

"Kalau itu pernah cuma 2 kali aja, itu juga ijin nya nginap ke rumah teman, Om" ucap Lana terkekeh

"Ya ampun" ucap Dom yang prihatin melihat Keponakan nya ini sangat lah polos

"Ya sudah, ntar saat di Pesawat, kami berdua akan menjaga mu Lana" ucap Edward

Tak lama mereka bertiga pun memasuki Bandara Jakarta dan mulai memasuki Pesawat Pribadi milik Om nya

Lana yang baru pertama kali melihat pesawat apa lagi Pesawat Pribadi membuat nya terkagum-kagum saat ini

"Kapan ya Lana punya Pesawat Pribadi ya Om?" tanya Lana saat dia sudah duduk cantik di apit oleh kedua Om nya yang berada di kanan dan kiri nya

"Nanti, kalau Lana jadi Pengusaha Hebat seperti kami berdua" ucap Dom tersenyum sambil mengelus rambut Lana

"Mana bisa Lana jadi pengusaha hebat seperti Om berdua" ucap Lana

"Ya bisa lah Lana, kan ada kami berdua yang akan ngajarin kamu sampai mahir, kalau gak kita ber tiga yang menjalankan Perusahaan Kakek,siapa lagi" ucap Dom lagi dan Lana hanya mengangguk membenarkan semua perkataan Dom saat ini

Tak lama pesawat pun mulai bersiap terbang, Lana yang merasakan nya pun mulai mengeratkan tangan nya ke lengan ke dua Om nya yang berada di kanan dan kiri nya saat ini

"Jangan pejam kan mata mu Lana, peluk Om sini,biar kamu bisa tidur" ucap Edward lembut dan Lana mengikuti instruksi Om nya yang mulai ter tidur di pelukkan Edward saat ini

Bab 3

Dom yang melihat Saudara kembar nya,mau memeluk Seorang gadis, begitu terpukau dan terkejut

"Wow ada perubahan apa ni Ed" sindir Dom

"Sssstt, anak nya tidur jangan ribut" ucap Edward kesal

"Kayak nya kamu sayang banget sama keponakan kita?" ucap Dom pelan

"Kasian dia Dom, menghadapi ini sendirian tanpa banyak mengeluh" ucap Edward yang menatap Lana yang tertidur nyenyak di pelukkan nya

"Iya, aku juga salut sama dia yang gak banyak drama dan cepat mengambil keputusan" ucap Dom salut

"Kita akan ngejagain dia seperti layak nya Om pada keponakan Dom" ucap Edward

"Iya Ed, itu benar" sahut Dom setuju

Dua Jam kemudian

Lana terbangun di tempat tidur, terkejut ternyata dia tidak lagi di pelukkan Om nya, namun tidur di tempat tidur yang sangat empuk dan hangat

Lalu Lana pun bangun dan bergegas melihat ke luar yang ternyata langit masih malam dan diri nya masih berada di dalam pesawat

Lana pun akhirnya memutuskan untuk mencari kedua Om nya yang saat ini masih membicarakan bisnis mereka

"Lana, sudah bangun?" tanya Dom

"Heem, Lana kira sudah sampai Om" ucap nya

"Belum Lana, mungkin 2 jam lagi, Lana laper gak?" tanya Edward

"Laper sih, tapi gak biasa makan jam segini, ntar aja makan di rumah Om aja lah" ucap Lana

Beberapa jam Kemudian

Saat pesawat mulai turun, Edward senantiasa memeluk Lana dan membawa ke pangkuan nya, agar gadis itu tak ketakutan seperti pertama kali

Lana pun di gandeng oleh Edward dengan erat saat turun dari pesawat dan di bawa ke mobil mereka

Dom yang melihat Edward menggandeng Lana dengan posesif nya membuat nya menggelengkan kepala nya saja, karena ini pemandangan langka bagi nya

Edward yang di kenal Pria super dingin dan irit bicara apa lagi sama makhluk yang berjenis wanita membuat nya sangat di puja oleh para wanita, karena Edward adalah kriteria pria yang di idam kan setiap wanita yang ada di Negara ini

Lana pun masuk ke dalam mobil bersama Edward dan juga Dominic

Lana yang melihat suasana Negara Kanada pertama kali nya saat ini hanya memandang dengan penuh takjub dan kagum akan Negara lain yang baru di lihat nya

"Lana, rencana mau ambil jurusan apa?" tanya Dom di tengah keheningan mereka bertiga di dalam mobil

"Mau ambil jurusan Manajemen Bisnis Om" ucap Lana

"Oh gitu, bagus lah, nanti Om daftar kan kamu ke kampus Om aja ya" ucap Dom

"Om Dosen?" tanya Lana dan Dom hanya mengangguk

"Tapi Lana jangan sampai ketahuan keponakan Om ya" sahut Lana

"Kenapa Lana? Kan enak bisa di istimewa kan" sahut Dom

"Justru di Istimewa kan gak enak, Om" sahut Lana

"Ntar kalau nilai Lana tinggi itu di bilang semua gara-gara Om salah satu Dosen di sana" sahut Lana

"Ya benar Dom, jangan sampai ketahuan keponakan mu, jadi buat dia dapat teman yang baik lebih enak dan dia bisa menjadi diri nya sendiri di sana" Bela Edward

"Oke" sahut Dom cepat

Tak lama mereka pun sampai di sebuah rumah besar milik kedua Om nya

Lana yang baru masuk ke halaman Mansion nya aja begitu kagum saat ini melihat Mansion Om nya yang sangat besar mirip seperti sinetron di Tv yang dia sering tonton dahulu waktu di Indonesia bersama Sang Ibu

"Ini rumah kalian Om?" tanya Lana

"Ini Mansion kami Lana, ayo masuk" ajak Dom

Lana pun mulai masuk dan melihat isi rumah nya yang sangat dominan Pria banget, mulai dari cat rumah hingga hiasan dinding serta ornamen nya semua hanya ber warna 3 jenis yaitu Abu, hitam dan putih

"Lana, kamar kita bertiga di lantai 2, kalau lantai 1 khusus untuk kita ber aktifitas apa pun" ucap Dom

"Oh gitu, ntar Lana liat sendiri aja deh Om, sekarang Lana ngantuk banget, kamar Lana ada di mana?" tanya nya

"Ayo Om tunjukin" ajak Dom semangat

Mereka pun naik ke lantai 2 dan Dom membuka salah satu kamar yang saat ini berada di tengah

"Ini kamar Lana, sebelah kanan Kamar Edward dan sebelah kiri kamar aku" ucap Dom

"Ya Om, aku masuk kamar dulu ya, capek banget" ucap Lana dan Dom hanya mengangguk saja sedangkan Edward yang melihat Lana telah masuk ke kamar nya, dia pun juga mulai masuk kamar miliknya sendiri

Sore hari nya

Lana yang baru bangun dan mulai duduk di kamar baru nya melihat ke sekeliling kamar nya yang sangat besar di bandingkan kamar nya yang dulu

Heemm...kamar ini sangat besar dan sangat mewah gumam Lana yang mulai melihat kamar mandi nya yang terdapat bath tub dan Lana juga melihat banyak nya lemari pakaian serta sepatu dan sandal yang belum ada isi nya di dalam nya

Tok..tok..tok...

"Masuk" ucap Lana

"Lana" panggil Edward

"Ya Om" ucap Lana

"Lana suka kamar nya?" tanya Edward yang saat ini duduk di tepi tempat tidur Lana

"Suka Om, tapi kamar nya besar banget dari kamar Lana yang di Indonesia" ucap Lana

"Kalau Lana mau ganti warna, ntar Om panggil kan Desain untuk kamar nya" ucap Edward

"Gak Om, ini aja, Lana juga suka kok warna nya, untuk apa buang-buang uang Om" ucap Lana

"Oh gitu, ya udah terserah Lana aja, oya ayo kita turun, udah di tunggu Dom di lantai 1" ucap Edward dan Lana pun bergegas turun ke lantai bersama Edward

Sesampai nya di lantai 1

Lana melihat Dom telah membuat cemilan untuk mereka bertiga

"Lana, ini salad buah segar, kamu suka gak?" tanya Dom sambil menunjuk makanan di depannya

"Suka Om, apa aja Lana suka, Lana gak pilih-pilih makanan kok Om" sahut Lana

"Heem, enak banget ya, segar, belajar masak di mana sih Om, buat gini aja enak banget" puji Lana

"Gak belajar di mana-mana Lana, Om hanya ngikutin resep lalu jadi lah" ucap Dom

"Wuiih, otak nya gak kaleng-kaleng, hanya liat resep langsung jadi seenak ini, luar biasa, kenapa gak jadi Chef aja Om, di jamin langsung terkenal melewati artis" sahut Lana terkekeh

"Gak bisa Lana, tanggung jawab Om Perusahaan sebesar itu harus Om jalan kan jadinya ini hanya hobi aja" ucap Dom dan Lana mengangguk saja

"Om, ntar makan malam aku aja yang masak ya, gantian" ucap Lana

"Oke" sahut Dom cepat

"Ayo kita keliling Mansion Om setelah makan ,biar kamu gak tersesat di sini" ucap Edward menawarkan

"Oke Om, Aku tinggal dulu Om Dom" ucap Lana dan Dom hanya mengangguk saja sambil mengedipkan mata ke Edward, hingga Edward membuang wajah nya kesal

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!