Xiao An mematung di depan pintu apartemen pacarnya. Tidak disangka bahwa adiknya dan pacarnya telah bersekongkol untuk menjatuhkannya. Sebelum Xiao An masuk, ia memutuskan untuk memberitahu kepada salah satu bawahan kepercayaannya untuk menjaga markas bila sesuatu terjadi padanya.
Setelah itu, ia langsung pergi untuk menenangkan diri. Siapa sangka bahwa dia akan mati dalam tabrakan mobil dan jiwanya berpindah dan menetap di puri menteri Xiao yang dianggap sampah karena tidak bisa berkultivasi?
"ssshhhh, dimana aku? "
Xiao An melihat sekeliling dan membelalakkan matanya. Ia mendapati bahwa ini bukan di rumah sakit, melainkan di sebuah ruangan kuno yang tidak dirawat.
"arkkhh, kepalaku sakit"
sekelibat memori muncul dalam benaknya. Ia langsung menyimpulkan bahwa ia bertransmigrasi ke putri menteri Xiao yang bernama sama yaitu Xiao An. Xiao An merupakan anak dari istri sah menteri Xiao. Ibunya meninggal saat usianya 7 tahun. Putri Xiao An tidak memiliki pelayan dikarenakan pelayan tersebut dibunuh oleh suruhan selir Lu.
Putri Xiao An dianggap 'sampah' karena tidak bisa berkultivasi. Disaat putri Xiao An disiksa oleh selir lu dan putri kedua yang bernama Xiao Mei, ayahnya hanya menutup mata tanpa menghentikan penyiksaan tersebut. Bahkan pelayan pun tidak menghormati putri Xiao An. Dalam hatinya ia berkata "terima kasih telah memberiku kesempatan kedua untuk hidup. Aku akan menganggap musuhmu sebagai musuhku dan aku bersumpah akan membalaskan dendammu sebagai bentuk terima kasih"
Seketika langit bergemuruh seakan setuju dengan apa yang diucapkan Xiao An. Dirinya berjanji akan mengubah pandangan orang-orang terhadap putri Xiao An. Entah pandangan memuja, pandangan kejam, pandangan iri, dan sebagainya. Dirinya akan menyelidiki kematian ibu putri Xiao An yang menurutnya janggal.
Setelah itu, Xiao An langsung mencoba berkultivasi. Dia mencoba tetapi tidak bisa karena ada yang menghambat kultivasi tersebut. Xiao An langsung mengecek nadinya dan ting dirinya memdapati bahwa tubuh ini diracuni. Racun ini jika dikonsumsi perlahan-lahan akan menyebabkan kematian. Untungnya, dia mengetahui medis karna memungkinkan dirinya berpindah tempat untuk menjalankan misi.
Xiao An penasaran dengan wajahnya, apakah wajahnya sama dengan yang dulu atau melebihi dirinya yang dulu?
Dia langsung mengambil cermin dan hampir berteriak karna melihat wajahnya. Wajahnya kusam karna tak dirawat, banyak jerawat, dan keriput seperti sudah tua. Dia mengingat bahwa di taman selir lu banyak tanaman yang dapat memperbaiki wajahnya tersebut. Dia bertekad untuk mencuri tanaman yang dia butuhkan saat malam hari.
Malam hari telah tiba. Xiao An mengambil pakaian dan berjalan dengan hati-hati. Sesampainya di pavillium bunga, Xiao An dapat melihat sedikit prajurit yang berjaga. Xiao An langsung melewati penjaga tersebut dan berjalan ke arah taman pavillium bunga. Sesampainya di taman, Xiao An dengan hati-hati mengambil tanaman yang dibutuhkan.
Xiao An mengambil lidah buaya dan mentimun. Setelah selesai, Xiao An langsung bergegas kembali ke pavilliumnya. Ditengah perjalanan, Xiao An melewati dapur. Dia kemudian berpikir sebentar dan memutuskan berjalan ke arah dapur terlebih dulu.
"astaga, kalau tau dapurnya bahannya lengkap nggak bakalan aku bela-belain ke sana" ucap Xiao An dengan nada berbisik
"ok, kita ingat apa saja yang aku butuhkan"
"lemon, madu murni, 3 telur, kunyit, 2 alpukat, beberapa sendok, dan selesai. sisa mengolah bahannya" ucap Xiao An
Xiao An kembali berjalan menuju pavillium mawar. Sesampainya di pavillium mawar, Xiao An mengganti pakaiannya dan langsung tidur karna badannya pegel-pegel semua.
Di pagi hari..............
Bersambung
Jendela kamar Xiao An memantulkan cahaya matahari. Dengan terpaksa, Xiao An membuka matanya.
"engghh, silau banget sih, kan masih pingin tidur"
Saat teringat tentang membalas dendam, mata Xiao An langsung terbuka dengan semangat dan bergegas membuat masker wajah. Setelah maskernya selesai dibuat, Xiao An mengoleskan masker tersebut sambil meringis pelan karna perih.
Beberapa menit kemudian, Xiao An membasuh wajahnya dan dirinya langsung menuju ke cermin. Alangkah terkejutnya melihat wajahnya sendiri. Kulit halus dan putih, hanya ada sisa bekas jerawat, dan keriputnya menghilang. Xiao An tersadar bahwa dia belum mandi. Dia bergegas mandi dan memilih wangi mawar.
Setelah mandi dan berpakaian, dirinya langsung menuju cermin. Xiao An memandangi wajahnya dengan teliti dan mendapati kulit dahi kanannya seperti mengelupas. Xiao An menggosok dahi kanannya dan terkejut. Ada sebuah gambar kelopak mawar berwarna biru. Xiao An bingung apa arti dari kelopak mawar biru tersebut.
Ditengah pikirannya, Xiao An merasakan pusing dan menutup mata untuk mengurangi pusing tersebut. Ketika dirasa sudah berkurang, matanya terbuka dan terlihatlah sebuah ruangan yang terbuat dari emas. Xiao An bingung bagaimana dia bisa ada disini? setaunya tadi dirinya berada dikamarnya. Dirinya sibuk dengan pikirannya hingga tidak menyadari kehadiran seekor hewan.
"tuan, sampai kapan anda akan berpikir? " tanya harimau putih itu
"t--tunggu k--kau bisa bicara?! " tanya Xiao An denga terkejut
"tentu saja saya bisa bicara tuan" ucap harimau putih
"oh, omong-omong ini dimana? "
"tuan berada di pavillium mawar biru"
"bagaimana aku bisa disini? "
"dengan menggosok tanda kelopak mawar biru di dahi kanan anda"
"bisakah kau mengajakku keliling? aku tidak mengetahui seluk-beluk pavillium ini"
"baiklah tuan"
Harimau putih mengajak Xiao An berkeliling sambil menjelaskan seluk-beluk pavillium mawar biru. Menurut cerita harimau putih, pavillium ini dulunya milik ibunya. Beliau adalah dewi yang turun dari negeri atas agar Xiao An aman dari para iblis. Ibunya berjalan dengan keadaan yang sedang mengandung dirinya. Kemudian ibunya ditemukan oleh menteri Xiao zhang. Menteri Xiao zhang jatuh hati pada ibunya pada pandangan pertama dan membawanya ke pulang. Saat ibunya sadar, beliau langsung panik karna berada di ruangan asing.
Saat ibunya sedang mengingat apa yang terjadi, menteri Xiao membuka pintunya. Menteri Xiao menceritakan hal tersebut dan ibunya langsung berterima kasih. Menteri Xiao menerima dengan syarat ibunya harus menggugurkan bayinya. Tentu ibunya sangat terkejut mendengar ucapan itu. Dirinya langsung menolak karna di dalam kandungannya terdapat anaknya. Menteri Xiao tidak menyerah, dia memberikan syarat lagi bahwa ibunya harus menikahinya. Ibunya langsung berpikir bahwa itu bukan ide buruk karna dia dapat memanipulasi pikiran menteri Xiao.
Ibunya langsung memanipulasi pikiran semua orang bahwa menteri Xiao telah menikah dengan dirinya beberapa bulan yang lalu. Hari-hari ibunya biasa saja hingga menteri Xiao pulang dengan membawa seorang wanita yang akan dijadikan selir. Selir itu bernama Lu Annchi. Ibunya berpura-pura sedih akan hal itu. Hari-hari ibunya yang biasa saja berubah menjadi mengerikan. dirinya harus menahan siksaan dalam beberapa bulan kedepan. sebenarnya, bisa saja ibunya menetralkan luka dan racun yang diberikan selir lu, tetapi untuk menghindari kecurigaan ibunya berpura - pura lemah.
Saat Xiao An berusia 5 tahun, dirinya harus merelakan anaknya dan pergi membantu para dewi di negeri atas. oleh karena itu, dia memalsukan kematiannya. dia juga memindahkan pavillium mawar biru ke jiwa Xiao An. Setelah harimau putih menceritakan tentang ibunya, tentu saja Xiao An terkejut. dia kira dirinya merupakan anak kandung menteri Xiao zhang. Xiao An yang penasaran dengan ayahnya segera bertanya ke harimau putih.
"hey, apa kau tau seperti apa ayahku? "
"tentu saja aku tau, dia merupakan seorang dewa yang bijaksana, tegas, adil, dan dingin kepada semua orang kecuali ibumu. aku tidak tau bagaimana ibumu bisa menguasai hati dewa. "
"sudah cukup aku bercerita, sekarang pergilah ke air surgawi yang berada di depanmu itu, aku bisa merasakan bau racun ditubuhmu. "
"ck, kalau tentang racun aku sudah tau Itu"
Xiao An segera menuju air surgawi. dia melepaskan bajunya dan berendam di air surgawi. sedang harimau putih akan mengambilkan pakaiannya. setelah ia merasa cukup, Xiao An membuka matanya dan mendapati air tersebut berubah menjadi hitam dan berbau busuk. Xiao An segera naik dan memakai pakaiannya. setelah selesai, Xiao An segera menemui harimau putih.
"hey harimau putih, aku sudah selesai "
"duduk disitu dan cobalah berkultivasi"
Xiao An menuruti perintah harimau putih. dirinya berkonsentrasi sampai keringat mengucur dari dahinya. Xiao An berusaha untuk menghancurkan penghalang yang menghalangi kultivasinya. dalam percobaan yang ke - 50 kali akhirnya penghalang tersebut pecah dan berkultivasi.
Harimau putih terkejut melihat kultivasi Xiao An. dia sudah mencapai kultivasi emas tingkat terakhir. jika Xiao Mei yang sudah mencapai kultivasi emas tingkat menengah dalam 2 bulan dianggap jenius, maka tuannya ini melebihi jenius atau monster kultivasi. Xiao An terus menerus meningkatkan kultivasinya. setelah dirasa dirinya kelelahan, dia membuka matanya dan langsung cemberut. harimau putih yang kebingungan bertanya
"kau kenapa cemberut? "
"hmph, aku baru di tahap kaisar tingkat menengah, aku pikir aku sudah sampai tahap dewi"
Jika ada yang mendengar kata Xiao An dapat dipastika mereka memuntahkan darah, tahap emas tingkat terakhir dalam beberapa bulan saja sudah dianggap jenius, maka dapat dipastikan Xiao An dianggap monster.
Harimau putih hampir tersedak ludahnya mendengar itu.
"tidak apa - apa, lain kali kamu bisa meningkatkannya lagi"
"baiklah, kurasa aku sudah cukup lama disini, aku harus kembali, sampai jumpa--"
"oh, namaku Feng Lian"
"baiklah, sampai jumpa Lian jiejie! "
Feng Lian mengedipkan matanya berkali - kali. baru kali ini ada yang memanggilnya dengan jiejie.
Disaat Xiao An membuka matanya, dia dikejutkan dengan suara dobrakan pintu pavilliumnya.
Brak
pelayan itu mematung karna melihat wajah cantik Xiao An. kulit seputih salju, mata yang tajam, ditambah bibir tipis berwarna merah muda alami membuatnya berpikir "wajahnya dapat menghancurkan seluruh benua! "
Sadar dengan pikirannya, pelayan tersebut menggelengkan kepalnya dan berkata
"hey sampah, menteri Xiao zhang sedang menunggumu di aula, cepatlah ganti bajumu! "
Xiao An mendengus mendengar itu, dia langsung berkata
"baiklah, tunggu sebentar "
Xiao An menggosok dahi kanannya. sesampainya di pavillium mawar biru, dirinya langsung pergi ke lemari pakaian ibunya dan memutuskan memakai hanfu berwarna biru muda. setelah selesai, ia menggosok dahi kanannya dan bergegas menuju aula.
Bersambung
Di sepanjang jalan, banyak pelayan dan prajurit berbisik - bisik tentang Xiao An. Xiao An tidak mempedulikan itu karna memang sifatnya yang bodo amatan.
Aula
Saat Xiao An hendak masuk, prajurit yang berjaga menghadangnya.
"mengapa kau menghadangku? "
"siapa kau? "
"aku Xiao An"
Prajurit yang berjaga tersebut langsung shock dan terbengong.
"hey, berhenti melamun, cepat sampaikan kedatanganku"
"b--baik p--ut--ri" ucap prajurit yang berjaga terbata - bata.
"PUTRI PERTAMA XIAO AN MEMASUKI AULA" ucap prajurit
Seketika semua yang berada di aula terdiam dengan pandangan menuju ke Xiao An.
"Xiao An memberi salam kepada menteri Xiao zhang" ucap Xiao An dengan dingin dan sedikit membungkuk.
"o--oh, silahkan duduk ditempatmu" ucap menteri Xiao zhang setelah tersadar.
Xiao An tidak mempedulikan itu dan langsung duduk dengan tenang. Xiao Mei yang melihat kecantikan Xiao An langsung iri dan mengepalkan tangannya kuat - kuat dibalik hanfunya.
"Xiao An mengapa kau tidak memberi salam pada ibumu? " tanya selir Lu dengan nada yang dilembut - lembutkan
"ibuku? memang kau siapa hingga mengaku ibuku? ingat selir Lu kau hanyalah SELIR di kediaman ini" ucap Xiao An dengan tenang dan terdapat nada sinis saat menjawab.
"XIAO AN!! " bentak menteri Xiao Zhang
"apa? aku mengatakan yang sebenarnya " jawab Xiao An
"sudahlah ayah, tahan amarahmu, jiejie tidak sengaja mengatakan itu, benarkan jiejie? " ucap Xiao Mei
" aku sengaja mengatakan itu agar dia sadar diri dan kau malah mengatakan bahwa aku tidak sengaja, ck" ucap Xiao An
Xiao Mei yang merasa dipermalukan hanya bisa tersenyum paksa, tapi didalam batinnya sedang mengatai Xiao An
"awas saja kau Xiao An, aku akan membalasmu saat ulang tahun kaisar"
Xiao An yang mendengar batin Xiao Mei langsung berkata dalam batin
"hahahaha, ingin membalasku? aku tunggu permainanmu, let's play the game"
"huh, sudahlah hari ini ayah ingin menyampaikan berita bahwa putra mahkota membatalkan pertunangan denganmu Xiao An, apakah kau tidak apa - apa? " ucap menteri Xiao Zhang
Semua mata langsung tertuju pada Xiao An yang sedang anteng memakan cemilan dengan pandangan iba, karena yang mereka tau Xiao An sangat mencintai putra mahkota.
"tidak apa - apa, tak perlu khawatir kalau aku bunuh diri karena pembatalan pertunangan, masih banyak laki - laki di benua ini" ucap Xiao An
Semua orang yang ada di aula itu terkejut dengan perkataan Xiao An, mereka mengira bahwa Xiao An akan memohon kepada menteri Xiao untuk tidak membatalkan pertunangan itu.
"aku sudah selesai, terima kasih atas pembuangan waktu istirahatku" ucap Xiao An
Xiao An langsung pergi dari aula tanpa mengucapkan salam dan langsung menuju pavilliumnya.
Saat sampai di kediamannya, dia langsung mandi dan tertidur.
Ditengah tidur nyenyaknya Xiao An, jendela kamarnya terbuka dan muncullah sosok berbaju hitam. sosok itu berjalan ke arah Xiao An dan duduk di pinggir ranjangnya. sosok itu hanya menatap wajah cantik Xiao An. sosok itu berkata
"An'er aku akan menjagamu dari jauh, jangan khawatir, aku selalu ada disisimu"
Kemudian sosok itu pergi dengan cepat melalui jendela kamar Xiao An. tanpa disadari bahwa Xiao An terbangun dan memdengar semua itu.
"siapa dia? kenapa dia ingin menjagaku? " gumam Xiao An
Xiao An tak memikirkan ucapan sosok itu dan kembali tidur.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!