"Hufftt." Beberapa kali helaan nafas terdengar dari seorang pemuda yang terlihat sedang menatap ponselnya dengan wajah sedikit frustasi.
"Gagal lagi?" Tanya rekan kerjanya yang menyadari gerak gerik pria itu sedari tadi.
"Seperti katamu vin, mencari pekerjaan yang bagus benar benar sangat sulit." Ujarnya mendengus pasrah.
"Sabarlah James, mungkin suatu hari nanti kau akan mendapatkannya, lagipula kau baru lulus beberapa bulan, untuk apa terlalu terburu buru." Ucapnya tersenyum ringan pada James.
"Kau cerdas, lulus sebagai mahasiswa terbaik, dan yang paling penting wajahmu adalah yang terbaik diantara pria, masa depanmu pasti cerah kawan." Lanjutnya dengan kekehan kecil.
Pemuda bernama James itu hanya bisa tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya. "Lulusan terbaik apanya, ini sudah hampir setahun sejak kelulusanku dan aku masih belum mendapatkan pekerjaan tetap." Gumamnya pelan.
"Yahh semoga saja ucapanmu benar, akhir akhir ini Megan selalu menanyakan tentang pekerjaan ku, sepertinya dia malu memiliki pacar yang hanya bekerja sebagai pelayan cafe." Ujar James tersenyum masam.
"Jadi kau terburu buru mencari pekerjaan karena Megan, pacarmu itu?" Tanya Kevin memandang James dengan satu alis terangkat.
"Yah... Entah kenapa beberapa bulan ini dia selalu meminta barang barang bermerek padaku, dan tentu saja aku sangat sulit untuk memenuhinya, kau tau sendiri kan dengan gajiku mana mungkin bisa membeli barang barang mewah yang berharga puluhan ribu dolar."
Memikirkan itu membuat James pusing, di sisi lain dia ingin menjadi pacar yang baik, memenuhi semua permintaan wanitanya, tetapi di sisi lain dia sedikit jenuh dengan prilaku hidup mewah megan akhir akhir ini. Gajinya hanya 3000 dolar setiap bulannya sedangkan barang barang yang diinginkan Megan berharga lebih dari itu, apalagi besok adalah tepat tahun kedua mereka menjalin kasih, dan Megan menginginkan tas bermerek LV yang berharga lebih dari 15.000 dolar.
"Padahal waktu kuliah dia adalah wanita manis yang sederhana." Ungkap James mendesah pelan.
Kevin yang mendengar itu hanya bisa menghela nafasnya prihatin dengan teman satu pekerjaannya ini, walaupun dia belum lama mengenal James dan kekasihnya, tetapi dia sudah mengira jika wanita bernama Megan itu tidak se baik yang selalu James ceritakan, terbukti di beberapa momen dia menyaksikan wanita itu menghabiskan gaji James untuk hal hal yang menurut nya tidak penting.
Tapi James seperti nya tidak keberatan dengan gajinya yang habis oleh wanita itu, padahal dengan tampangnya dia bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari Megan.
"Yah, waktu memang kadang membuat seseorang berubah." Kata Kevin.
"Sudahlah jangan terlalu di pikirkan, sebentar lagi waktu istirahat selesai, lebih baik kau sekarang standby di depan, kalau bos tau bisa kena marah." Ujar Kevin menepuk bahu James.
James mengangguk, lalu kembali ke posisi kerjanya di depan kasir.
James Morgan adalah seorang pria yang memiliki wajah yang bisa di bilang sangat tampan yang dapat membuat pria manapun iri padanya, mungkin pria tampan selevel James hanya bisa di temui beberapa saja di kota besar ini, bukan di lebih lebihkan, bahkan omset cafe yang biasanya kecil meningkat pesat waktu James masuk bekerja di cafe ini, tidak heran tempat James bekerja rata rata pengunjung nya adalah para wanita yang tergila gila dengan wajah tampan penjaga kasir itu.
Sayangnya James sudah memiliki kekasih, jadi tidak memberikan kesempatan bagi wanita lain mendekatinya. Megan queenie, wanita itu adalah cinta pertamanya, butuh waktu lama bagi mereka untuk menjadi pasangan, hingga di tahun terakhir universitas, akhirnya mereka menjadi pasangan yang sempurna di mata banyak orang, pria tampan dan wanita cantik yang membuat orang orang iri. Walaupun dari segi visual James beberapa tingkat lebih unggul dari Megan, tetapi mereka tetap serasi jika bersama.
...
Saat ini cafe itu tengah sibuk karena hari ini adalah weekend, hari dimana semua orang tengah menikmati waktu santai mereka, berjalan jalan dan meminum kopi di cafe. Beberapa pekerja dan pelanggan terlihat bersinggungan silih berganti.
Di meja sudut terdapat beberapa gadis muda yang tengah berbisik menatap James dengan mata berbinar.
"Lihat pria itu sangat tampan, ku kira kau berbohong kalau disini benar benar ada malaikat nyasar menjadi kasir." Ujar salah satu wanita pada temannya.
"Apa ku bilang, setiap hari aku selalu menyempatkan untuk mampir ke cafe ini supaya bisa cuci mata liat pria tampan itu." Ujarnya menopang dagu menatap James penuh kagum.
"Kau benar, melihat pria tampan memang membuat hati senang."
"Kira kira dia sudah punya pacar belum ya."
"Tidak tau, aku tidak berani bertanya, jangankan tanya, waktu bayar di kasir aja gugup banget, lagian cowok tampan kayak gitu pasti sudah ada yang punya." Ujarnya dengan helaan nafas.
"Kalau kau tidak berani biar aku saja yang tanya, sekalian minta nomornya hehe."
"Hmmph coba saja."
Gadis itu merapikan penampilan nya lalu berjalan menuju kasir tempat James bekerja.
"Hai tampan, boleh tanya sesuatu?"
James yang sedang fokus dengan pekerjaannya menoleh saat seorang wanita muda bertanya padanya.
"Ya? Bertanya apa?" Ujar James sopan.
"Eumm... Namamu siapa? Dan apakah kau sudah punya pacar?" Tanya nya dengan malu malu.
James yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sopan, dan membalasnya. "Namaku James, dan ya aku sudah punya pacar, kebetulan besok adalah anniversary yang ke 2 tahun hubungan kami."
Mendengar jawaban James, gadis yang awalnya berseri seri itu langsung murung, dan dengan langkah gontai kembali ke tempat duduknya.
"Bagaimana bagaimana." Tanya temannya tidak sabar.
Ia menghela nafasnya "Ya, seperti yang di duga, pria setampan itu pasti sudah punya pacar."
"Pffttt apa ku bilang."
"Entah wanita mana yang seberuntung itu mendapatkannya."
Hari sudah mulai larut malam, dan waktunya para karyawan untuk pulang.
James mengganti bajunya, lalu berjalan keluar setelah berpamitan pada para rekan kerjanya.
"Hati hati James." Ujar salah satu rekan kerja wanita dengan senyuman.
"Ya." Balas James singkat dengan sedikit senyuman sopan. Padahal seharusnya laki laki yang mengucapkan hati hati pada perempuan, pikir James.
Dia pria oke! Dan bisa melindungi dirinya sendiri, Mana mungkin terjadi sesuatu padanya, kecuali ada segerombolan wanita gila yang menculikku dan membiusku untuk di jadikan gigolo. Memikirkan itu membuat bulu kuduk James berdiri, benar benar tidak ada hal yang seperti itu kan?
James berjalan kaki menuju tempat tinggalnya, karena tempat kerjanya hanya beberapa meter dari apartemen kecil sewaannya.
Drttt
Drttt
Suara getar ponsel James yang berasal dari saku nya.
"Megan." gumam James ketika melihat siapa yang meneleponnya.
James segera mengangkatnya.
"James." Suara di seberang telepon.
"Iya." Jawab James.
"Tumben telepon malam malam, kamu sudah makan?" Tanya James lembut. Sudah beberapa hari mereka tidak bertemu, dia sedikit rindu dengan kekasihnya, tetapi Megan selalu berkata dia sangat sibuk hingga tidak punya waktu untuk bertemu.
"Sudah, Oh ya besok adalah hari anniversary ke dua tahun hubungan kita, apa kau sudah beli hadiah yang ku inginkan?~" ujarnya dengan suara manja pada James.
James yang mendengar itu terdiam sejenak.
"Megan... Kau tau kan situasi keuangan ku saat ini, tabunganku belum cukup untuk membeli tas yang kau inginkan, nanti akan ku usahakan setelah uangnya ada." Ujar James menghela nafas sabar.
Sedangkan Megan yang mendengar itu menggertakkan giginya kesal, dia sudah memamerkan pada teman temannya bahwa James akan membelikannya tas LV yang baru keluar beberapa hari yang lalu, tetapi ternyata James tidak dapat membelikan tas itu, mau di taruh di mana wajahnya nanti.
"James kau sangat pelit, untuk membelikan tas berharga beberapa ribu saja kau tidak mau, teman temanku sudah memiliki tas itu, hanya aku saja yang tidak memiliki nya, kau jahat James, hiks."
James yang mendengar kata kata itu hanya bisa membuang nafasnya kasar.
"Dengar-" James hendak berkata tapi Megan segera memotong nya.
"Jika kau tidak mau membelikan tas itu, lebih baik kita putus saja, aku tidak mau punya pacar yang perhitungan, teman pria ku bahkan tidak perhitungan saat membelikan beberapa stelan mahal puluhan ribu untukku, tapi kau bahkan tidak mau mengeluarkan uang beberapa ribu saja untuk sebuah tas? Kau membuatku kecewa James." Ucap Megan panjang dengan nafas yang memburu. Lalu dengan cepat mematikan ponselnya.
"Huftt kalau bukan karena wajahnya, aku tidak Sudi menghabiskan beberapa tahunku untuk pria kere seperti James." Gerutunya dengan melemparkan ponselnya pada ranjang yang empuk. Setelah ini dia harus mencari pria yang dapat memanjakannya dengan kemewahan, tetapi dia sedikit menyayangkan melepaskan wajah tampan diatas rata rata itu.
"Wajah tampan apa gunanya jika tidak punya uang." Ujarnya menenangkan diri.
...
Di tempat James berada, dia terdiam setelah Megan, cinta pertamanya yang menjalin kasih dengannya selama dua tahun ini mengucapkan kata putus dengan mudah hanya karena sebuah tas yang tak mampu dia beli kan, dan bahkan yang membuat James tidak terima adalah Megan membandingkannya dengan pria lain??
Holy shit!
Persetan dengan teman pria sialanmu itu!
"Tsk ternyata hubungan cinta dua tahun itu tidak lebih berharga dari sebuah tas." Ujar James dengan kekehan kecil.
James duduk di kursi taman dan menengadahkan kepalanya menatap langit malam.
"Huftt ini hanya membuang buang waktu dan uangku." Gumam James sedikit menyesal telah menghabiskan setiap gajinya untuk wanita materialistis itu, bahkan karena Megan dia harus hidup hemat dan memiliki pekerjaan sampingan lain selain pelayan cafe.
Sebenarnya selama beberapa bulan ini James sudah tau jika cinta Megan sudah berkurang untuk dirinya, James juga sudah tidak merasakannya seperti saat pertama kali mereka menjalin hubungan.
Bahkan Megan pernah terlihat beberapa kali berjalan jalan dengan pria lain tanpa memberitahu james, tetapi dia selalu beralasan jika itu adalah temannya yang berbaik hati mentraktir nya makan dan belanja. James tentu saja curiga, pria mana yang dengan cuma cuma membelikan barang barang mewah jika tidak ada timbal baliknya?
Tetapi James tetap membiarkannya dan melihat bagaimana hubungan ini pada akhirnya. Dan karena sifat megan itulah yang membuat James tidak merasakan apa apa kecuali sedikit rasa kecewa saat ia di putuskan hari ini.
James akui dia memang bodoh selama ini, tetapi biar bagaimanapun Megan adalah cinta pertamanya, dan dua tahun itu tidak sebentar.
Saat dia tengah merenung di kursi taman, suara dentingan mekanis tiba tiba terdengar.
[Ding! Terdeteksi sistem telah menemukan tubuh manusia yang sesuai, Jawab Ya jika anda menyetujui sistem terhubung dengan anda]
James terkejut untuk beberapa saat.
Sebagai penggemar novel online dia sangat familiar dengan konsep semacam ini.
Nafas James seketika menjadi sedikit cepat karena terlalu senang, dia menghela nafasnya tenang dan dengan mantap menjawabnya.
"Ya."
[Ding! Persetujuan di terima, proses mungkin memerlukan waktu beberapa detik...]
Mendengar suara mekanis itu, James tanpa panik bersandar diam, menunggu sistem sepenuhnya terhubung dengannya.
Yap.
Surga berpihak pada seseorang yang menjalani hidupnya dengan baik dan bijaksana.
Dan akhirnya sebuah kejutan luar biasa datang padanya!
[Ding! Sistem terhebat telah berhasil terhubung dengan anda]
[Selamat kepada tuan rumah karena telah berhasil terhubung dengan sistem. Sistem ini akan membantu anda untuk menjadi manusia terhebat di dunia ini. Sistem akan memberikan beberapa hadiah berupa kekayaan dan keahlian untuk tuan rumah melalui penukaran poin reputasi yang di dapatkan dari manusia lainnya kepada tuan rumah]
James mendengarkannya dengan seksama, dan dari penjelasan sistem dia sedikit mengerti tentang sistem terhebat ini.
Tak lama sebuah layar hologram terlihat di hadapan James.
[ Pengguna : James Morgan
Usia : 23 tahun
Kekuatan : 60/100
Kecerdasan : 85/100
Poin : 0
Keahlian : Tidak ada
Penyimpanan sistem : Kosong]
James melihat status yang di milikinya di layar hologram itu.
"Ternyata aku masih selemah itu, tapi untuk kecerdasan sangat memuaskan, aku akui aku memang jenius." Gumam James terkekeh. Tak heran Karena dia terbilang kurus untuk ukuran pria dengan tinggi 186 cm, James hampir tidak memiliki otot karena tidak pernah menyempatkan diri untuk olahraga.
"Oh ya sistem, bagaimana cara mendapatkan poin reputasi yang kau sebutkan tadi?" Tanya James.
[Ding! Poin reputasi bisa tuan rumah dapatkan ketika anda melakukan sesuatu yang membuat manusia lainnya merasa respect dan kagum dengan apa yang anda lakukan, semakin banyak kesan yang di dapatkan, semakin banyak kesempatan undian poin yang akan tuan rumah dapatkan]
[Poin reputasi ini dapat di gunakan untuk mengundi hadiah, hadiah dari sistem dapat mencakup aset, uang dan kemampuan. Tuan rumah dapat mengundi ketika poin mencapai 5000. Semua undian poin berupa acak, jika tuan rumah beruntung, anda akan berkesempatan mendapatkan hadiah yang luar biasa]
"Hmm cukup menarik, jadi aku harus melakukan sesuatu yang membuat orang orang merasa terkesan padaku?" Ujar James pelan.
[Ding! Karena telah sepenuhnya berhasil terhubung dengan sistem, tuan rumah memiliki kotak hadiah untuk pemula, apakah anda ingin membukanya?]
Mata James tiba tiba berbinar mendengar itu, kotak hadiah? Kira kira apa isinya?
"Buka sekarang sistem."
[Ding! Berhasil membuka kotak hadiah pemula, dan mendapatkan uang senilai $30.000.000]
[Uang yang tuan rumah dapatkan telah ditambahkan pada akun rekening pribadi anda. Hadiah dari sistem bersifat legal dan berasal dari sumber resmi]
James seketika terperanjat setelah mendapatkan hadiah itu, 30 juta?? Itu adalah jumlah yang bahkan James tidak berani bayangkan untuk memilikinya.
Tak lama ponselnya bergetar dengan notifikasi popup dari bank kartu rekeningnya.
(Pengguna dengan nomor akhir 8990, telah menerima uang masuk senilai $30.000.000 dari Bank Central)
"Sial, sistem ini benar benar sangat hebat haha." Ujar James tertawa senang.
Setelah mendapatkan hadiah itu James sedikit mempelajari ulang fitur fitur tentang sistemnya sebelum pulang.
Sesampainya di apartemen kecilnya, James membersihkan diri lalu tertidur dengan tenang. Setelah mendapatkan sistem semuanya terasa sangat ringan bagi James, seolah semua beban apapun di hidupnya menghilang seketika.
Bahkan tentang dirinya yang di putuskan oleh kekasihnya hari ini, James sepenuhnya lupa, karena terlampau senang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!