NovelToon NovelToon

I Love You,Boss Playboy

1

Hai namaku Sheryl,Sheryl Ayunda Putri nama lengkap aku.Hari ini hari pertama aku magang di salah satu perusahaan besar di kota S.Tapi,sial karena semalam keasyikan nonton drakor jadi aku bangun kesiangan.

"Huh,aku pasti kena marah nih." gumam Sheryl sambil berlarian kecil.

Sheryl kelihatan sangat kecapekan karena lari-larian.Dia juga sangat panik dan takut kalau dia akan dipecat.Pasalnya dia butuh banget pekerjaan itu untuk bayar kos dan biaya hidupnya sehari-hari.

Sheryl adalah seorang piatu,ibunya meninggal dua tahun yang lalu karena sakit keras.Sementara ayahnya main gila dengan seorang pelakor yang akhirnya menjadi ibu tirinya.

Tapi pada saat itu dia dan ibunya memutuskan untuk meninggalkan rumah karena tidak kuat melihat ayahnya yang main gila dengan perempuan lain.Dan sejak ibunya meninggal Sheryl harus membiayai hidupnya sendiri.

Setelah menyelesaikan kuliahnya akhirnya dia diterima bekerja di perusahaan besar ini.Betapa bahagianya Sheryl karena dia bisa membuktikan kalau dia mampu.

"Kenapa lo?" tanya Cintya teman dekat Sheryl yang juga adalah seorang karyawan di perusahaan itu.

"Gue tadi bangun kesiangan,gue takut telat makanya gue lari-larian tadi." jawab Sheryl dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

"Nih lo minum dulu!" Cintya menyodorkan sebuah botol air mineral untuk Sheryl.

Dengan senang hati Sheryl menerima air itu dan langsung menenggak habis minuman itu.Juga dia tidak lupa untuk berterima kasih kepada sahabatnya itu.

Beruntung dia tidak terlambat kali ini.Kalau sampai dia terlambat dihari pertama dia magang,ah nggak tahu lah apa yang akan terjadi.Mungkin dia harus kembali mencari pekerjaan lagi.

Sheryl ditempatkan di bagian staff.Dan dia sangat menikmati pekerjaannya.Bagi Sheryl dimana pun dia ditempatkan yang penting bagi dia ialah dia mendapatkan upah supaya bisa mencukupi kebutuhannya.

Sheryl sebenarnya adalah seorang mahasiswa yang lulus dengan nilai yang bagus.Akan tetapi dia suka dengan proses dari bawah dulu.Bagi dia sesuatu yang besar itu diawali dari hal yang kecil.

"Hai,kamu karyawan baru ya?Kenalin aku Jack,senang bertemu dengan kamu." ucap salah seorang lelaki yang terkenal dengan kegantengannya di divisi itu.Tapi dia juga seorang playboy yang sering gonta ganti cewek.

"Aku Sheryl," jawab Sheryl singkat dengan sedikit tersenyum.

"Makan di kafe perusahaan aja yuk,makanannya enak-enak!" ucap Cintya menarik tangan Sheryl menjauh dari Jack.

Ada pandangan tak suka ketika Jack mencoba mendekati sahabatnya.Mungkin karena pamor Jack yang sudah melekat sebagai playboy.

"Emang perusahaan kita ada kafenya gitu?" tanya Sheryl yang masih belum tahu lebih banyak tentang perusahaan tempatnya bekerja.

"Um." Cintya hanya bersenandung ria sambil masih menarik tangan Sheryl.

Kafe yang ada di lantai bawah itu terlihat sangat rapi dan bersih.Mereka tahu bahwa CEO mereka suka dengan kebersihan maka dari itu kebersihan sangat diutamakan di kafe itu.

"Gue baru tahu kalau perusahaan kita punya kafe yang indah,juga mengutamakan kebersihan." ucap Sheryl terkagum.

"Katanya sih kafe ini baru aja ada,ya kurang lebih baru tiga tahunan lah,semenjak CEO kita yang sekarang mimpin." ucap Cintya masih ambigu karena dia baru saja kerja setengah tahun di perusahaan itu.Jadi dia tidak tahu pasti,dia hanya tahu dari beberapa orang ngomong.

"Boleh gabung nggak?" tanya Jack yang juga makan ditempat itu.

"Kan ada noh tempat lain,ngapain sih harus disini?" tanya Cintya dengan ketus.

"gue nggak nanya lo,tapi gue nanya tuh temen lo.Males banget nanya ama lo." ucap Jack tak kalah sewot.

Entah apa yang memotori permusuhan diantara mereka yang jelas mereka tidak bisa untuk sekedar duduk bersama.

"Gue juga males,cari tempat lain sana!" bentak Cintya dengan garang.

"Nggak mau,gue mau makan siang bareng sama Sheryl,kalau lo keberatan lo cari tempat lain aja!" Jack lalu duduk semeja dengan Sheryl dan Cintya.

"Heh si Jaka Saputra alisa Jack," ucap Cintya dengan sedikit mengejek,Cintya menjulurkan lidahnya seolah dia mau muntah.

"Ngomong aja kalau lo pengen makan bareng gue,nggak usah sok-sokan bawa Sheryl segala." lanjut Cintya dengan begitu pede.

"Ish,sorry lo bukan level gue." jawab Jack yang membuat Cintya tidak lagi bisa menahan amarahnya.

Cintya melotot dengan amarah bahkan dia sudah hampir berdiri dan menarik kerah Jack.Tapi dengan sigap Sheryl menahan sahabatnya.Sheryl juga menyuruh Jack untuk mencari tempat duduk yang lain.

Sheryl nggak mau ada keributan yang memacu perhatian di kafe karyawan itu.Karena saat itupun sudah banyak mata yang menatap mereka.Jack pun akhirnya nurut apa kata Sheryl.

"Gedeg banget gue ama tuh buaya." ucap Cintya masih dengan sedikit amarah.

"Udahlah,lagian kenapa sih lo kayak musuh banget sama dia?" tanya Sheryl yang curiga dengan sikap aneh Cintya.Karena nggak biasanya Cintya seperti itu.

"Nggak kenapa-napa sih cuman nggak suka aja sama cowok playboy." jawab Cintya sudah mulai agak tenang.

"Eh lo tahu nggak CEO kita tuh orangnya ganteng banget."

"Denger-denger juga gitu sih."

"Tapi biarinlah mau dia ganteng mau dia jelek yang terpenting gue kerja gue digaji." ucap Sheryl yang memang belum mau memikirkan masalah cowok.

Sewaktu kuliah ada beberapa cowok yang naksir sama dia.Tapi tidak pernah dia tanggapin serius.Karena dia mau fokus menata hidupnya dulu.Bagi dia yang paling utama adalah karier setelah itu baru dia akan mikir tentang cowok.

Setidaknya aku harus buktiin kepada mereka yang dulu menghina aku bahwa aku bisa sukses dengan usaha aku sendiri.

"Oh ya Sher,ntar malam ada acara nggak nih?" tanya Cintya.

"Em,enggak sih.Kenapa?"

"Hangout yuk!Gue traktir makan malam deh," bujuk Cintya.

"Nasi goreng Mang Ole dua porsi?" ucap Sheryl mengangkat kedua jarinya.

"..Oke," jawab Cintya dengan cepat.

Bagi Cintya permintaan dua porsi nasi goreng kesukaan Sheryl itu tidaklah berat.Mengingat Cintya juga dari keluarga yang berada.Yang penting bagi dia,dia bisa hangout bareng dengan Sheryl.

"Ntar gue traktir di kafe Rose." ucap Cintya membuat Sheryl merasa senang.

Kafe Rose adalah kafe yang terkenal dengan makanannya yang enak dan mewah.

"Beneran? awas aja kalau bohong." ancam Sheryl.

"Iya.Lo mau gue traktir nasi goreng Mang Ole atau di kafe Rose?"

"Dua-duanya." jawab Sheryl dengan cepat.

"Ehm,dasar rakus." Cintya mengomeli Sheryl tapi sesaat kemudian dia tersenyum.

Di meja sebelah ada Jack yang sedikit masih marah karena tindakan Cintya yang dengan sengaja menghalangi dia untuk mendekati Sheryl.

"Gue pasti bisa dapetin tuh anak baru.Siapa yang bisa menolak kharisma gue." gumam Jaka alias Jack dengan tersenyum tipis.

2

Sore hari sewaktu pulang dari kantor Sheryl tanpa sengaja menyaksikan pertengkaran sepasang kekasih di taman dekat kost-nya.Sheryl merasa geli sendiri melihat betapa agresifnya si wanita itu.Kayaknya sih karena si perempuan tidak mau diputusin oleh si cowok.

"Ada-ada saja." gumam Sheryl sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan lewat begitu saja di samping pasangan yang sedang bertengkar itu.

Merasa ditertawakan oleh orang yang tak dikenal,si perempuan itu menjadi murka.Dia lantas menarik tangan Sheryl dan memarahinya.

"Heh,lo nertawain gue?" tanya wanita bernama Lusi dengan marah.

"Gue nertawain lo? Gila lo ya,gue aja nggak kenal sama lo,ngapain juga nertawain lo,kurang kerjaan." jawab Sheryl mengelak.

Aneh kan?

Mereka sendiri yang bikin drama dijalanan,eh seenak jidatnya nyalahin orang.

Sheryl memutar matanya lalu melepaskan tangan Lusi yang mencengkeram lengannya.Dengan santai dia meninggalkan pasangan aneh itu.Tapi Lusi yang memang merasa ditertawakan kembali menarik Sheryl.

"Heh,lo berani lawan gue?" ucap Lusi dengan arogan.

"Kenapa gue harus takut?" tanya balik Sheryl dengan mata yang melotot.Sheryl tidak takut sama sekali.

"Lo nggak tahu gue kan?"

"Nggak penting." sahut Sheryl yang semakin bikin Lusi jengkel.

"Lo tahu nggak kalau gu-"

"Nggak tahu dan nggak mau tahu.Bye." ucap Sheryl memotong ucapan Lusi.

Lalu Sheryl berjalan melewati Lusi yang berdiri dengan marah karena tindakan Sheryl.Pasal itu kali pertama ada orang yang berani memotong ucapannya.

"Keyzan Aditama." ucap Lusi dan itu menghentikan langkah Sheryl.Lusi tersenyum senang melihat Sheryl yang terdiam.

Iyalah,siapa yang nggak kenal Keyzan Aditama,batin Lusi dengan senyum bangga.

"Lo pasti tahu kan nama Keyzan Aditama? Dia calon suami gue." ucap Lusi lagi dengan sangat bangga.

Sheryl pun mengerutkan keningnya.Dia merasa tidak asing dengan nama itu.Setelah berpikir keras masih saja tidak ketemu yang mana yang namanya Keyzan Aditama.

"Kaget kan lo?" tanya Lusi lagi.

"Kaget?Ngapain harus kaget? Gue nggak kenal yang namanya Keyzan Aditama,mau dia calon suami lo kek,calon bapak lo kek,nggak urus tahu nggak,nggak penting!" seru Sheryl masih geli dengan ucapan Lusi.

Terus kenapa coba kalau dia calonnya Keyzan Aditama?

"Jaga mulut lo!" seru Lusi.Tak jauh dari mereka,berdiri seorang lelaki yang mereka omongin itu.

Ya,lelaki yang bertengkar dengan kekasihnya itu adalah Keyzan Aditama.Seorang CEO hebat,pengusaha sukses yang juga adalah Bos di tempat Sheryl magang.

Tapi kayaknya Sheryl tidak tahu kalau lelaki itu adalah bosnya.

"Lo yang harus jaga mulut dan sikap lo! Emang kenapa kalau lo calon istrinya siapa tuh namanya? Keyzan Aditama?Kenapa emangnya? Sehebat apa sih dia?Jangan mentang-mentang kalian anak orang kaya jadi bisa seenak jidatnya nuduh atau marah ke orang lain." ucap Sheryl dengan marah sesaat kemudian dia menatap tajam ke arah Keyzan yang berdiri tidak jauh dari Lusi.

"Lo belum tahu siapa Keyzan,dia bisa aja hancurin hidup lo hanya dengan satu jentikan tangan."

"Gue nggak takut!" ucap Sheryl dengan yakin.

Dia terlalu muak dengan tipikal anak orang kaya yang suka semena-mena seperti itu.Kalau pun hidupnya hancur,bukankah itu udah sejak dulu saat dia memergoki ayahnya main gila dengan wanita lain.

Tatapan amarah menyala di mata Lusi saat melihat Sheryl pergi begitu saja.Dan sementara terlihat senyuman tipis dari bibir Keyzan melihat keberanian Sheryl.

"Key,aku minta maaf,aku nggak mau putus," ucap Lusi kembali memohon kepada Keyzan.

Sejam yang lalu Keyzan mempergoki Lusi sedang jalan bareng seorang cowok,teman kuliah mereka dulu.Dan Keyzan tahu itu bukan hanya sekedar jalan bareng tapi juga ada perasaan diantara mereka.

"Kamu tahu aku paling benci dikhianati!" ucap Keyzan dengan marah.

"Aku sama Joe nggak ada hubungan apa-apa,kamu harus percaya sama aku!" mohon Lusi.

Tapi mungkin saat itu Keyzan benar-benar marah sehingga dia dengan tega meninggalkan Lusi di taman itu sendiri.

Saat dia keluar dari taman itu dia melihat Sheryl yang sedang berjalan dengan santai sambil mainan handphone.Tapi tiba-tiba Sheryl merasa kaget karena sebuah mobil mewah berhenti tepat di depannya.Dan hampir saja menabraknya.

"Woi,gila lo ya." seru Sheryl sambil memukul bagian depan mobil mewah itu.

Sheryl membulatkan matanya begitu melihat lelaki turun dari mobil mewah itu.Dengan tersenyum manis Keyzan mendekati Sheryl.

"Ngapain lo kesini?Lo mau marah sama kayak calon bini lo?" tanya Sheryl dengan ketus.

Keyzan hanya terdiam,dia juga nggak tahu kenapa dia berhenti ketika melihat Sheryl.Dia merasa senang ketemu dengan Sheryl.Karena dia baru melihat kali ini ada wanita yang tidak peduli dengan dirinya.Biasanya para wanita itu pada mendekat begitu tahu dia adalah Keyzan Aditama,pengusaha sukses.

"Ish," Sheryl menggidikan bahunya lalu meninggalkan Keyzan yang hanya terdiam ditempat tanpa mengucap sepatah kata pun.

Melihat punggung Sheryl yang semakin menjauh Keyzan kembali tersenyum setelah kemudian dia masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat itu.

****

Sheryl masih aja kepikiran tentang siapa sih Keyzan Aditama itu?

Dia baru melihat Keyzan tapi dia juga merasa familiar dengan nama itu.

"Lo kenapa sih?" tanya Cintya yang merasa aneh dengan tingkah Sheryl.

"Heh? Nggak kenapa-napa kok." jawab Sheryl kaget tapi kemudian tersenyum kecil.

"Eh itu kayak pak Romeo deh," ucap Cintya.

"Romeo?"

"Iya,manager umum di perusahaan tempat kita kerja."

Sheryl lalu menoleh dan tidak mendapati siapapun yang ditunjuk oleh Cintya.Kata Cintya,manager dan juga CEO tempat mereka kerja good looking banget.Tapi Sheryl belum pernah lihat jadi dia merasa biasa aja.

"Lo jadi kan traktir gue di kafe Rose?Awas kalau bohong." ucap Sheryl menolak lupa janji Cintya.

"Iya,ya ampun nih anak nggak percaya amat ama gue."

"Percaya tuh sama Tuhan,percaya sama lo musrik dong." ucap Sheryl ngelawak.

"Garing lo." ucap Cintya tersenyum sambil mendorong kepala Sheryl pelan.

"Kasih air dong biar basah." Sheryl kembali ngelawak dan Cintya tidak bisa menahan tawanya.Sambil masih tertawa Cintya merangkul pundak Sheryl dan melanjutkan jalan-jalan mereka.

Bagai seorang yang bebas,kedua wanita itu berjalan kesana kemari mengelilingi seisi Mall dengan bahagia.

"Akh," seru Sheryl saat dirinya ditabrak oleh seorang wanita yang sedang asyik bercanda dengan seorang lelaki.

"Punya mata nggak sih lo?" seru wanita itu dengan marah.

"Eh buset lo yang nabrak lo yang marah,emang dasar nggak ada akhlak lo." ucap Sheryl dengan santai tanpa mau membalas emosi dari wanita itu.

"Sheryl?" gumam lelaki yang bersama wanita itu.Seketika Sheryl dan Cintya menoleh dan mendapati Jack bersama wanita itu.

"Kamu kenal dia yank?" tanya wanita itu dengan suara manja.

"Iya,mereka teman kerja aku." jawab Jaka sedikit menunduk karena mungkin merasa malu.Dia tadi siang berusaha mendekati Sheryl tapi tahunya dia justru ketemu Sheryl saat dia jalan dengan pacarnya.

3

Cintya menatap marah kepada Jaka dan pacarnya.Entah kenapa setiap kali melihat Jaka dengan wanita lain,Cintya selalu marah.Tapi sikap dia ke Jaka juga tidak menunjukan rasa suka.

Entahlah.

"Maaf ya Sher," ucap Jaka.

"Ngapain sih yank kamu minta maaf ke dia?" pacar Jaka tidak terima.Tapi karena Jaka tidak mau ribut dia lalu menarik tangan pacarnya menjauh dari Sheryl dan Cintya.

"Dasar buaya buntung." gumam Cintya dengan marah.Tapi pada saat itu Cintya tidak sadar bahwa Sheryl terus menatap aneh kepada dirinya.

"Udah yuk kita jalan lagi!" ajak Sheryl tidak mau berpikiran berlebih terhadap sahabatnya.

Setelah puas berkeliling mereka lalu pergi ke kafe yang sudah dijanjikan oleh Cintya tadi.Sheryl pun sangat senang dengan hidangan yang mereka pesan.

"Kenyang belum lo?" tanya Cintya.

"Kenapa? Lo mau ingkar,nggak mau beliin gue nasi gorengnya Mang Ole?" tanya Sheryl dengan mulut yang penuh makanan.

Cintya tersenyum melihat Sheryl yang kayak anak kecil.Dia nggak malu,dia senang aja punya sahabat kayak Sheryl yang cuek,dan apa adanya.

"Pelan-pelan ngapa lo kalau makan?" ucap Cintya sambi tersenyum kecil.

"Iya gue beliin kok,buset perut lo emang masih muat?" tambah Cintya.

"Muat dong perut gue kan kayak karung?" jaeab Sheryl dengan konyol dan itu kembali membuat Cintya tersenyum.

Cintya juga paham sih,seberapa usaha Sheryl untuk mencukupi kebutuhannya sendiri.Hanya makanan,Cintya tidak mau itung-itungan kepada Sheryl.

Jujur,Cintya kagum dengan Sheryl.Sheryl begitu sangat tegar menjalani kehidupan yang orang lain tak mampu menjalaninya.Sheryl punya ayah yang juga tak kalah berada tapi semenjak dia pernah ditolak karena minta ayahnya datang waktu ibunya meninggal.Sejak saat itu dia menganggap dirinya seorang yatim piatu.

"Lo nggak mau pulang ke rumah ayah lo?" entah kenapa tiba-tiba Cintya bertanya seperti itu.

Seketika Sheryl berhenti memasukan makanan ke dalam mulutnya.Dia terdiam tanpa kata beberapa saat.Setelah akhirnya dia tersenyum sinis,"lo kan tahu gue anak yatim piatu.Pulang kemana coba?" katanya.

"Sher," Cintya meraih tangan Sheryl bermaksud minta maaf karena mungkin sudah menyinggung rasa sakit dalam hatinya.

"Gue nggak kenapa-napa kok." ucap Sheryl tersenyum kecil tapi terlihat jelas dia mengercap-ngercapkan matanya supaya tidak menangis.

"Pulang yuk dah kenyang gue!" ajak Sheryl.

"Nasi goreng Mang Ole nggak jadi dong nih?"

"Jadi dong,enak aja."

"Tapi tadi katanya udah kenyang?"

"Lah ntar juga laper lagi."

"Dasar rakus,"

"Biarin." Sheryl menjulurkan lidahnya dan disambut tawa oleh Cintya.

****

Kriiing kriiiing

Suara alarm mengagetkan Sheryl.Dan begitu dia membuka matanya dia langsung panik.Dia bergegas mandi lalu berganti baju dan berangkat kerja.Tapi kali ini dia sedikit santai karena dia yakin tidak akan telat.

Sheryl ke kantor dengan jalan kaki,selain menurut dia sehat tapi juga dia bisa menghemat.Jarak antara kost dan tempat kerjanya tidak begitu jauh.

"Masih keburu,beli sarapan dulu aja." gumamnya sambil berjalan mendekat ke sebuah warung dipinggir jalan.

Setelah selesai sarapan Sheryl kembali melanjutkan perjalanannya.Tapi tetiba dari belakang dia diklakson berkali-kali oleh sebuah mobil.Pertama Sheryl merasa biasa saja lalu dia minggir.Tapi karena mobil itu terus mengklason akhirnya kesabaran Sheryl hilang.

"Heh,brengs*k keluar lo! Mau lo apa ha?" seru Sheryl menggedor mobil yang berjalan sangat pelan itu.

Kaca mobil terbuka dan tersenyumlah seorang lelaki yang tak lain adalah Keyzan Aditama.Keyzan menawarkan tumpangan kepada Sheryl.Tapi langsung ditolak oleh Sheryl.

"Sorry gue bukan orang yang suka rebut cowok orang lain." ucap Sheryl dengan tegas.

"Daripada lo capek mending gue anter,lagipula kapan lagi lo bisa naik mobil semewah ini?" ucap Keyzan meledek dan membuat Sheryl melotot.

"Ah cuma ginian doang,lo tahu nggak bos di perusahaan PT.Global Indo yang ada di depan sana? Dia pacar gue." ucap Sheryl membual.Entah kenapa dia bisa membuat lelucon semacam itu.

Kenapa sih gue ngomong gitu,orang gue aja belum tahu seperti apa bos gue di kantor.

Sheryl mengalami gejolak batin karena kebohongannya.Tapi dia juga nggak mau terus-terusan dihina oleh Keyzan.

"Oh ya? Kebetulan gue kenal sama bos yang lo bilang pacar lo itu." ucap Keyzan sedikit menahan gelinya.

Bukannya bos di perusahaan itu dirinya sendiri ya?

Sheryl yang mati langkah pun hanya menghela nafas lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Woi yuk gue anter,gue sekalian mau ke perusahaan lo!" seru Keyzan.

"Nggak perlu." jawab Sheryl sedikit mempercepat langkahnya.

Melihat Sheryl yang pergi dan sesekali menoleh sambil mengacungkan kepalan tinju ke arahnya membuat Keyzan tersenyum geli.

Keyzan melirik ke kaca depannya.Dia kembali tersenyum senang."Ternyata gue juga bisa tersenyum melihat tingkah konyol gadis itu." gumam Keyzan seorang diri.

Pasalnya dia terkenal dengan kedinginannya.Tapi siapa sangka dia bisa tersenyum oleh kekonyolan seorang gadis yang tak lain adalah karyawannya sendiri.

Sheryl didahului oleh mobil Keyzan yang lebih dulu masuk ke halaman parkir perusahaannya.Sheryl yang melihat Keyzan keluar dari mobil pun merasa jengkel.

"Lo kenapa sih ngikutin gue mulu?" sewot Sheryl berjalan mendekati Keyzan.

"Gue ada urusan disini." jawab Keyzan dengan santai.

"Gue juga mau tanya apakah beneran lo pacarnya bos perusahaan ini.Jangan-jangan lo cuma bohong aja."

"Siapa yang bohong? Beneran kok gue pacarnya bos perusahaan ini." Sheryl mengelak dan sedikit agak malu.

Lagian kenapa sih gue harus bohong segala?

Jadi berabe kan akh!

"Gue masuk duluan,setelah sepuluh menit baru yang masuk!" perintah Sheryl lalu meninggalkan Keyzan yang kembali tersenyum geli.

Keyzan kemudian dengan sangat berwibawa melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantornya.Seperti biasa dia selalu menjadi pusat perhatian para karyawan perempuannya.

"Pak,hari ini jam sepuluh anda ada meeting dengan pak Ardi." ucap Levin sekretaris Keyzan.

Karena kedinginannya,Keyzan bahkan memilih sekretaris seorang lelaki.

"Hmm," jawab Keyzan dengan singkat.

Begitu Keyzan berjalan menuju ruangannya dia sempat bertemu dengan Sheryl.Dan muncullah kejailannya.

"Hallo,kita ketemu lagi.Pacar lo ada kan di ruangannya?" tanya Keyzan sambil tersenyum.

Saat itu Cintya tidak tahu apa maksud perkataan bosnya.Dia lebih fokus kenapa bosnya bisa kenal dengan Sheryl yang baru dua hari kerja.

"Nggak tahu!" sewot Sheryl lalu meninggalkan Keyzan dengan marah sambil menarik tangan Cintya.

Cintya dan Levin pun membulatkan matanya melihat Sheryl yang sewot kepada Keyzan.Cari mati tuh anak,batin Levin.

"Maaf pak,dia anak magang baru dua hari mungkin masih belum tahu sopan santun." ucap Levin menjelaskan,dia terlalu takut kalau bos nya akan marah karena imbasnya dia juga akan kena omel.

Keyzan tak menjawab hanya kembali tersenyum kecil kemudian lanjut berjalan.Melihat Keyzan yang tersenyum tipis membuat Levin mengucek matanya beberapa kali.Bahkan dia berpikir kalau itu adalah mimpi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!