NovelToon NovelToon

Terlahir Kembali : Pembalasan Sang Putri Jenderal

Bab 01

Di tempat eksekusi

Terlihat sebuah keluarga sedang berjalan dengan posisi tangan dan kaki yang diikat serta diseret oleh para pengawal istana, keluarga tersebut tak lain dan tak bukan adalah keluarga Shen. Keluarga dengan latar militer yang sangat kuat! Sementara itu, dari kejauhan terlihat seorang gadis dan pria sedang menatap ke arah Keluarga Shen dengan tatapan mata yang sayu.

"Yang mulia, apakah anda yakin akan hal ini? Mana mungkin keluarga saya merencanakan pemberontakan?" ucap gadis itu dengan raut wajah yang sedih, ia sama sekali tak mengerti bagaimana mungkin keluarganya hendak memberontak kepada kekaisaran? Padahal keluarganya lah yang paling setia dan siap melakukan apapun demi kekaisaran.

"Shen Xinyi, tidak mungkin kamu akan membela penjahat kan?" tanya pria itu acuh tak acuh, ia nampak tak peduli dengan nyawa manusia yang saat ini ada di depannya.

"Tidak mungkin! Saya selalu mengabdi kepada kekaisaran, mana mungkin saya berkhianat?" elak Shen Xinyi dengan wajah yang tegas tanpa keraguan sedikitpun di dalam hatinya.

"Kalau seperti itu kamu harus menerima kenyataannya Xin'er, keluarga Shen merencanakan pemberontakan. Buktinya sudah jelas apalagi yang mau disangkal?"sambung pria itu tegas, mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria tersebut membuat Shen Xinyi terdiam, ia tak bisa melayangkan kalimat balasan. Karena menurutnya itu semua sia-sia!

"M-maafkan saya." seru Shen Xinyi sambil menundukkan kepalanya, ia tak sanggup melihat keluarganya mati di hadapannya.

"Baguslah!"

"Dengarkan ini! Keluarga Shen berniat untuk melakukan pemberontakan dan aku, sebagai kaisar akan memberikan hukuman mati kepada mereka semua!" ucap pria itu dengan bangga dan senyuman di wajahnya.

"Penggal!" titah pria tersebut, dalam hitungan detik kepala yang sebelumnya menyatu dengan tubuh itu langsung terputus begitu saja. Kini kepala dan badan sudah tidak saling terhubung, darah segar mengalir di tempat eksekusi. Teriakan puas dan kutukan dari para rakyat terdengar jelas.

Nyut...

Shen Xinyi memegang dadanya erat, ia merasakan sakit yang luar biasa. Nafasnya serasa berhenti pada saat itu juga! Ia ingin menangis, namun dirinya harus mempertahankan posisi sebagai putri mahkota dengan baik. Ia tak boleh mengotori posisinya, karena mau bagaimanapun juga ia sudah bersusah payah untuk mendapatkan posisi ini. Ia sampai harus kehilangan uang, dan keluarganya. Jadi, mana mungkin Shen Xinyi akan melepaskan posisi ini semudah itu? Dan tidak akan pernah ada seorang pun yang bisa merebut posisinya! Itulah yang dipikirkan oleh Shen Xinyi, namun semuanya hancur saat 1 hari menjelang pesta pernikahannya.

1 hari sebelum pesta pernikahan....

Hari itu, cuaca sangat buruk. Angin berhembus kencang, hujan yang tak kunjung reda, serta petir yang terus-menerus menyambar membuat suasana menjadi sangat mencekam. Saat itu Shen Xinyi sedang merias dirinya sendiri, ia berniat untuk menemui kaisar sekaligus tunangannya itu. Namun, begitu ia membuka pintu dirinya dibuat terkejut dengan kenyataan bahwa kaisar sudah berada di depan pintu kamarnya sambil membawa pisau dan cawan keabadian.

"Y-yang mulia? Apa yang sedang anda lakukan di sini? Saya baru saja hendak mengunjungi anda, oh ya! Pisaunya... Tolong singkirkan benda itu, saya mohon." bujuk Shen Xinyi panik, ia benar-benar tak dapat berpikir jernih sekarang. Ia sungguh panik dan takut jika nantinya ia akan di tusuk dengan pisau tersebut.

"Menurutmu apa yang akan aku lakukan? Aku datang ke kamarmu, tepat satu hari sebelum pernikahan. Selain itu aku juga membawa cawan keabadian." ucap kaisar dengan ekspresi yang datar, ia nampaknya tak peduli dengan keadaan Shen Xinyi.

"Yang mulia ini tidak mungkin kan? Tidak mungkin anda hendak mencungkil kedua mata saya, mengambil kulit saya, dan menggunakan darah saya untuk menambah umur dan kecantikan seseorang kan?" seru Shen Xinyi tak percaya dengan apa yang ia pikirkan saat ini, ia yakin kaisar tak mungkin melakukan hal seperti ini kepadanya.

Tap.... Tap... Tap

Suara langkah kaki memecahkan keheningan di antara Shen Xinyi dan kaisar, seorang gadis yang nampaknya seusia dengan Shen Xinyi serta menggunakan penutup wajah berjalan mendekat ke arahnya dan kaisar.

"Hmph!"

Cup

Tanpa aba-aba gadis itu mencium kaisar dan kaisar pun membalas ciumannya dengan panas, Shen Xinyi yang melihat kejadian ini mulai tersulut emosi dan tanpa pikir panjang mendorong gadis itu menjauh dari Kaisar dan menamparnya.

PLAK

"SEBENARNYA APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN SHEN YIJING?! DIA ITU KAKAK IPARMU!" teriak Shen Xinyi dengan air mata yang mulai membasahi wajahnya.

"Ahh! Sakit sekali, kak Jiale.. Kakak harus membelaku. Aku dan anak yang ada di dalam perutku sangat ketakutan." ucap Shen Yijing sambil berpura-pura lemah dan memegang perutnya.

"A-anak? K-kau h-hamil?" seru Shen Xinyi terbata-bata, ia tak percaya dengan apa yang baru saja dirinya dengar.

"Iya, dia saat ini sedang hamil 4 bulan. Dan anak yang ada di dalam perutnya adalah anakku!" sambung Tang Jiale bangga, ia nampaknya tak tahu malu karena secara tak langsung dirinya telah mengakui perselingkuhannya.

Jderr

Bagai disambar petir di siang bolong, kini Shen Xinyi tak dapat mengatakan apapun. Ia sudah kehilangan semua harapannya, perasaannya tak karuan, pandangannya menjadi kosong. Tak berselang lama masuklah seorang prajurit sambil membawa pedang dan memberikan perang tersebut kepada Tang Jiale, Tang Jiale pun mengambil pedang tersebut dan mengarahkannya kepada Shen Xinyi.

"Sebelumnya aku ingin mencungkil kedua matamu dalam posisi masih hidup dan memberikannya kepada Yijing, ketahuilah, dia menjadi buta semenjak beberapa bulan yang lalu karena menolongku. Namun kini aku berubah pikiran. Aku akan membunuhmu terlebih dahulu baru mencungkil kedua matamu dan mengulitimu juga mengambil darahmu." seru Tang Jiale sambil tersenyum ke arah Shen Xinyi.

"Hah... HAHAHAHA!"

"Yang Mulia, kenapa kakak tertawa seperti itu? Itu sungguh menakutkan!" tanya Shen Yijing dengan tubuh yang gemetar.

"Yijing-ku, jangan takut. Dia hanya menjadi gila!" jawab Tang Jiale sambil menyeringai. Shen Yijing pun menganggukkan kepalanya menandakan bahwa ia mengerti dengan apa yang dikatakan oleh kekasihnya itu.

"Tang Jiale, apakah ini adalah balasanmu terharap semua jasaku?" tanya Shen Xinyi lemas, ia sudah tak punya tenaga lagi untuk menghadapi Tang Jiale.

"Kalau ku jawab iya bagaimana?" jawab Tang Jiale tanpa penyesalan sedikitpun.

"Baik, seharusnya dulu aku mendengarkan nasihat ayahku!"

"Shen Yijing, kamu sungguh tidak tahu malu! Ternyata buah jatuh tak jauh dari pohonnya, ibumu naik ke atas ranjang ayahku dengan berbagai macam cara. Sekarang anaknya malah mengikuti jejak bejat ibunya! Padahal aku menganggapmu sebagai adik kandungku sendiri, namun bagaimana bisa kamu melakukan ini semua?" ucap Shen Xinyi tak percaya dengan apa yang terjadi, ia tak mengerti bagaimana bisa Shen Yijing melakukan ini semua? Padahal di keluarga Shen, Shen Yijing dan ibunya tidak pernah diperlakukan buruk.

"Kenapa ya?" ucap Shen Yijing sambil berjalan mendekat ke arah Shen Xinyi kemudian jongkok dan berbisik ke telinga Shen Xinyi.

Bab 02

"Dengarkan ini, sebenarnya aku bukanlah anak dari ayahmu. Ayah kandungku masih hidup, oh ya. Aku juga tidak buta! Selama ini aku hanya berpura-pura buta saja, dan yah.... Tang Jiale itu sungguh bodoh, ada orang yang begitu menyayangi dan mencintainya dia malah membuang orang tersebut." bisik Shen Yijing, mendengar kenyataan ini membuat amarah Shen Xinyi memuncak. Rasanya ia ingin sekali mencabik-cabik kedua pasangan brengsek itu.

"Oh ya! Satu fakta lagi, anak yang saat ini aku kandung bukanlah anak Tang Jiale. Melainkan anak seorang penjaga gerbang istana." Shen Yijing kembali berbisik sambil mengelus perutnya dan tersenyum licik.

"Hah.. Ternyata sekelompok orang idiot! Baiklah, ambil saja mataku ini Tang Jiale. Aku sudah tidak mau melihat kalian berdua lagi!" ucap Shen Xinyi dengan tatapan mata yang tajam.

"Boleh saja, aku akan melakukannya!" sambung Tang Jiale sembari meletakkan pedangnya dan berjalan ke arah Shen Xinyi.

"Kenapa pedangnya ditaruh? Bukankah kamu ingin membunuhku terlebih dahulu?" tanya Shen Xinyi bingung, bukannya menjawab pertanyaan Shen Xinyi. Tang Jiale malah menyuruh sepasang suami-istri paruh baya untuk masuk ke dalam kamar tersebut, betapa terkejutnya Shen Xinyi saat melihat kedua orang tersebut.

"Bibi Yuying?! Dan paman Dong? Bagaimana bisa ibu tiriku dan orang kepercayaan ayah berdiri bersama seperti itu terlebih lagi mereka saling bergandengan tangan?!" Shen Xinyi benar-benar tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Kenapa begitu terkejut? Dia ini suamiku juga ayah kandung Yijing. Ah... Aku sangat senang karena melihatmu menderita seperti ini!" ucap He Yuying sambil tertawa pelan, pada saat itu juga Shen Xinyi langsung mengerti apa yang sebenarnya terjadi di dalam keluarganya.

"Menjijikan! Sungguh menjijikan." seru Shen Xinyi dengan tatapan kosong.

Sementara itu Du Dong yang merupakan ayah kandung Shen Yijing mendekat ke arah Shen Xinyi dan mencambuk Shen Xinyi.

CTAS.... CTAS... CTAS

Menghadapi siksaan ini tak membuat Shen Xinyi berteriak ataupun menangis, ia justru mengumpat mereka semua di dalam hati. Setelah puas memukul Shen Xinyi, kini tiba saat dimana kedua bola mata Shen Xinyi akan dicungkil dan diberikan kepada Shen Yijing.

"ARGH!" teriak Shen Xinyi saat pisau memasuki kelopak matanya, ia menjerit kesakitan karena kedua matanya dicungkil. Tak berhenti di situ, setelah kedua mata Shen Xinyi berhasil dicungkil tanpa pikir panjang Tang Jiale langsung menguliti Shen Xinyi hidup-hidup dan memotong lengannya guna mengambil darah segar yang keluar dari bekas potongan tersebut.

Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka semua pergi meninggalkan Shen Xinyi di dalam kamar tersebut dengan posisi darah yang terus mengalir.

"Ayah, ibu, adik. Aku benar-benar menyesal! Terkutuk lah kalian semua! TERKUTUK LAH!" seru Shen Xinyi, ia benar-benar putus asa.

"Jika ada kesempatan kedua akan ku pastikan kalian akan sangat menderita! Aku akan mengembalikan semua yang kalian lakukan kepadaku dan keluargaku berkali-kali lipat!" sambung Shen Xinyi, pandangannya mulai buram. Tubuhnya mulai mendingin, semua kenangan dari ia kecil hingga saat ini mulai membayanginya.

"Ayah, ibu, adik akhirnya kita dapat berte--" belum sempat menyelesaikan perkataannya, Shen Xinyi menghembuskan nafas terakhirnya.

Tak berselang lama, masuklah seorang pelayan yang saat itu hendak mengambil gaun pernikahan milik Shen Xinyi. Betapa terkejutnya ia saat melihat Shen Xinyi dengan keadaan yang sangat mengerikan terbaring di lantai dengan darah yang menggenang.

"TOLONG! SIAPAPUN TOLONG, ADA MAYAT DI SINI!" teriak pelayan itu panik, tak berselang lama orang-orang mulai datang bergerombol di depan kamar tersebut. Menyadari adanya keributan Tang Jiale juga pergi ke tempat tersebut dan langsung bertindak selayaknya pahlawan.

"Semuanya kembali saja! Aku akan pastikan siapapun yang membunuhnya akan aku hukum dengan hukuman yang sangat berat!" ucap Tang Jiale, orang-orang yang tadinya berkumpul mulai meninggalkan kamar tersebut. Karena mereka berpikir 'pasti sang kaisar akan membereskan semuanya.'

Namun, siapa sangka? Tang Jiale malah membiarkan mayat Shen Xinyi di dalam kamar tersebut dan mengunci kamarnya lalu mengeluarkan dekrit bahwa tidak boleh ada seorang pun yang pergi ke sana tanpa izin darinya!

Malam harinya seseorang mendatangi kamar tersebut dengan ekspresi wajah yang sedih, matanya berkaca-kaca. Ia kemudian menggendong mayat Shen Xinyi dan membawanya pergi menjauh dari kekaisaran.

"Kamu tidak seharusnya mati seperti ini Xinyi...," ucap orang tersebut sambil meneteskan air mata dan mulai menguburkan jasad Xinyi di suatu tempat.

...****************...

"TIDAK!" teriak seorang gadis di tengah pasar membuat semua orang melihatnya dengan tatapan bingung.

"Nona, kenapa anda tiba-tiba berteriak seperti itu? Saya benar-benar terkejut." ucap seorang gadis dengan pakaian pelayan yang berdiri di sebelahnya.

Gadis itu menatap pelayan yang ada di sebelahnya dengan tatapan mata yang tidak percaya, ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Gadis itu kemudian mencubit tangannya sendiri dan meringis kesakitan.

"Sst! Ini bukan mimpi?" ucapnya bahagia.

"Mimpi? Apa maksud anda Nona? Saya benar-benar tidak mengerti!" seru gadis pelayan itu kebingungan.

"Li Mei, benarkah ini dirimu?" tanya gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya, ini saya. Nona apa anda baik-baik saja?" seru Li Mei bingung, ia semakin dibuat bingung dengan tingkah laku majikannya.

"Oh ya, sekarang tahun berapa?" bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Li Mei, Shen Xinyi malah balik bertanya dengan mata yang berbinar.

"Tahun xxx, kenapa anda tiba-tiba bertanya?" Li Mei benar-benar dibuat heran dengan tingkah laku Shen Xinyi, ia sama sekali tidak mengerti kenapa Nona-nya menanyakan tahun?

"Itu kan 5 tahun yang lalu, sebelum aku memutuskan untuk membantu Tang Jiale naik tahta. Apa jangan-jangan aku terlahir kembali?" batin Shen Xinyi senang.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin memastikan sesuatu. Oh ya, Li Mei apakah ada sesuatu yang ingin kamu beli? Aku akan membelikannya untukmu." ucap Shen Xinyi sambil tersenyum bahagia, ia sangat senang karena telah diberikan kesempatan kedua.

"Sebenarnya saya ingin membeli tusuk konde yang berada di toko di seberang sana, namun harganya sangat mahal. Dan saya tidak mau membebani anda." seru Li Mei sambil menundukkan kepalanya.

"Baik! Ayo ke sana, kebetulan aku juga ingin membeli hadiah untuk ibu." sambung Shen Xinyi sambil menarik tangan Li Mei.

"Di kehidupan ini aku akan menjaga kalian semua! Aku juga akan membalas semua perbuatan mereka, di kehidupan ini akan aku pastikan bahwa mereka akan sangat menderita!" batin Shen Xinyi penuh tekad.

Setelah puas berbelanja, Shen Xinyi dan Li Mei pun kembali ke kediaman Shen. Di depan pintu kediaman Shen ternyata sudah ada sesuatu yang bersiap untuk menyambutnya, Shen Xinyi menatap ke arah orang itu intens kemudian ia mendekat ke arah orang tersebut.

Bab 03

Melihat kedatangan Shen Xinyi membuat pria yang sudah berdiri di depan pintu kediaman Shen tersenyum lebar, ia sangat senang karena akhirnya seseorang yang ia tunggu datang juga.

"Shen Xinyi, akhirnya kamu pulang juga. Aku sudah menunggumu di sini, dan ini cukup melelahkan!" ucap pria tersebut sambil memegang kedua tangan Shen Xinyi.

Plak

Shen Xinyi menepis tangan pria tersebut dan menatapnya dengan tatapan yang tajam. Li Mei dan orang itu sangat terkejut dengan apa yang baru saja mereka lihat. Ini bukanlah Shen Xinyi yang biasanya, nampaknya ada sesuatu yang berubah dari dirinya.

"Shen Xinyi apa kamu sudah gila?!" ucap orang tersebut dengan menaikkan nada bicaranya.

"Ah.. Anjing darimana ini? Kenapa selalu menggonggong?!" seru Shen Xinyi sambil melihat sekeliling.

"Grr... INI AKU TANG JIALE! BAGAIMANA BISA KAU MENYAMAKANKU DENGAN HEWAN KOTOR ITU?!" teriak Tang Jiale tidak terima dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Aduh, maafkan saya! Saya tidak tahu bahwa ternyata di sini ada Pangeran kelima, saya kira yang dari tadi berbunyi itu anjing. Rupanya anda, saya benar-benar meminta maaf." ucap Shen Xinyi tenang, melihat Nona-nya yang setenang itu bahkan berani memaki pangeran membuat Li Mei sangat terkejut.

Karena mau bagaimanapun juga seluruh kekaisaran tahu bahwa Shen Xinyi sangat mencintai Tang Jiale, dan tak mungkin dirinya akan melakukan hal tersebut. Namun kini? Shen Xinyi berani mengabaikan bahkan memaki Tang Jiale, dan ini adalah kejadian yang sangat tidak mungkin terjadi!

"A-aku tidak salah dengar kan? Nona baru saja memaki pangeran kelima?" batin Li Mei tak percaya.

"Shen Xinyi apa maksud dari perkataanmu itu?" tanya Tang Jiale, ia saat ini sedang menahan amarahnya agar tidak melampiaskan amarahnya kepada Shen Xinyi. Karena jika hal ini sampai terjadi maka kesempatannya untuk mendapatkan dukungan dari keluarga Shen mungkin akan lenyap!

"Maafkan saya, saya benar-benar tidak sengaja! Oh ya, permisi... Anda menghalangi jalan saya." jawab Shen Xinyi sambil berjalan melewati Tang Jiale begitu juga dengan Li Mei yang langsung menyusul Nona-nya karena tidak mau terlibat dengan pangeran kelima.

Brak

"Sialan! Kenapa dia tiba-tiba seperti itu?!" gerutu Tang Jiale kesal, saat Tang Jiale sedang menggerutu tiba-tiba saja ada tangan yang melingkar dari belakang.

"Yijing, jangan di sini. Jika ada yang melihat bisa gawat!" ucap Tang Jiale sambil melepas pelukan tersebut.

"Kak Jiale, kenapa kakakku nampaknya kesal seperti itu?" tanya Shen Yijing yang memberi jarak beberapa cm. Ia melakukan ini agar tidak ada yang menyadari tentang hubungan gelapnya dengan Tang Jiale.

"Entahlah, nampaknya ia masih marah karena tadi aku menolak untuk mengantarnya ke pasar dan lebih memilih untuk menemanimu." jawab Tang Jiale tanpa rasa bersalah.

"Aiya~ kakak ini sungguh perhitungan! Kak Jiale, kamu harus membujuk kakakku loh. Ingat! Kamu membutuhkan dukungan keluarga Shen agar bisa mengamankan posisi putra mahkota!" seru Shen Yijing mengingatkan.

"Hah... Perempuan bodoh itu sebenarnya apa yang sedang ia pikirkan? Bagaimana bisa dia menghina pangeran kelima seperti itu?!" batin Shen Yijing kesal.

"Ku rasa apa yang kamu katakan ada benarnya, nanti aku akan pikirkan cara untuk membujuknya. Sekarang aku harus kembali ke istana." ucap Tang Jiale lembut.

"Baik, hati-hati di jalan kakak!" sambung Shen Yijing sambil tersenyum, Tang Jiale menganggukkan kepalanya dan berjalan menjauh dari kediaman Shen.

"Huh! Shen Xinyi ini benar-benar menyebalkan, aku harus secepatnya memikirkan cara untuk menyingkirkannya dan keluarga Shen!" gumam Shen Yijing sambil berjalan masuk ke dalam kediaman Shen.

Di dalam

Terlihat semua orang sedang berkumpul dan menunggu kepulangan Shen Xinyi, begitu Shen Xinyi memasuki ruangan semuanya langsung menyambutnya dengan senyuman dan ekspresi bahagia di wajahnya.

"Nak, akhirnya kamu pulang juga. Bagaimana jalan-jalannya apakah menyenangkan?!" tanya sang ibu lembut.

"Kak, apakah di sana kakak melihat baju Jirah yang bagus?" tanya Shen Junwei semangat.

"Di sana tidak ada yang mengganggumu kan?" sambung sang ayah dengan raut wajah yang khawatir.

"Aduh, satu-satu! Aku baik-baik saja, di sana sangat menyenangkan! Dan untukmu Junwei, aku tadi tidak melihat keberadaan baju Jirah." jawab Shen Xinyi sambil meletakkan barang-barang yang ia beli.

"Kehidupan sebelumnya dengan bodohnya aku menjauhi mereka semua karena terbujuk dengan perkataan Tang Jiale, dulu aku benar-benar bodoh dan buta karena bisa percaya dan menyukai orang yang sebusuk itu!" batin Shen Xinyi menyesali perbuatannya dulu.

Di saat semuanya sedang tertawa bahagia tiba-tiba saja He Yuying dan Shen Yijing datang, mereka berdua menatap anggota keluarga Shen yang lain dengan tatapan mata yang bengis. Namun, tatapan mata itu langsung berubah begitu Bai Ruoxi, ibu kandung Shen Xinyi sekaligus Nyonya besar kediaman Shen menyadari keberadaan mereka dan mengajak ibu dan anak itu untuk mendekat.

"Ayo, ke sini adik Yuying. Kebetulan sekali kamu dan putrimu datang kemari, lihatlah putriku baru saja pulang dari pasar dan nampaknya ia membeli hadiah untuk kita semua. Coba lihat, barangkali ada hadiah untuk kalian berdua." seru Bai Ruoxi sambil tersenyum, He Yuying dan putrinya langsung berjalan mendekat ke arah Bai Ruoxi dan melihat-lihat barang bawaan Shen Xinyi.

"Kakak sungguh perhatian sekali, padahal kami berdua tinggal di paviliun pengasingan. Namun kakak dan nyonya besar sungguh baik kepada kami." ucap Shen Yijing dengan nada yang lemah lembut.

"Trik ini lagi, dia pasti sedang mencari muka di hadapan semua orang! Namun, semua ini tidak ada gunanya karena ayah juga Junwei tidak akan pernah termakan oleh sandiwara kalian. Dan kini aku tidak akan membiarkan ibu terlibat terlalu dalam dengan kalian berdua!" batin Shen Xinyi.

"Ya ampun, Shen Yijing mau bagaimanapun juga kamu kan adikku. Walaupun kamu adalah anak haram keluarga Shen namun kita tetap satu keluarga." ucap Shen Xinyi sambil tersenyum, ia sengaja menekan kata 'anak haram' agar. Shen Yijing kesal.

"Kakak, kenapa tiba-tiba membahas hal itu?" tanya Shen Yijing kesal.

"Apa-apaan jalang ini?! Kenapa dia memanggilku dengan nama lengkap? Di tambah bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu kepadaku?! Padahal sebelumnya dia tidak berani melakukannya!" batin Shen Yijing tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Ah, maafkan aku. Aku hanya mengatakan fakta apakah itu salah?" jawab Shen Xinyi tenang, melihat hal ini membuat He Yuying dan putrinya menjadi sangat marah.

"Apa ini? Apakah saat ini ia sedang mencoba untuk melepaskan diri dari pengaruh kami?" batin He Yuying tak tenang, ia benar-benar tak bisa kehilangan kepercayaan dan simpati dari Shen Xinyi dan ibunya. Karena jika hal itu sampai terjadi maka kekuasaannya di keluarga Shen akan hilang total!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!