NovelToon NovelToon

PENYESALAN CINTA

Bab.1 jadian.

"Julia Anita, mau ga jadi pacar gue?" ucap Leon angkasa yang berlutut di depan lapangan basket sambil menyodorkan bunga mawar ke arah gadis yang di sukai nya.

 Dengan wajah kaget, dan senyum setipis iman itu pun, lia tersenyum malu, sambil mengangguk pertanda bahwa dia setuju menjadi kekasih pria itu.

"Mau kak." ucap nya dengan suara lemah lembut bagaikan pantat bayi.

"Huaa.... Prok... prok.. prok ." suara apa itu, ya jelas tepuk tangan, beserta hari patah hati untuk para ciwi ciwi yang mengidolakan leon selama ini.

"Piwit... Ciee.. Ciee.. Sorakan gembira untuk Mereka, ada juga yang julid di belakang sambil menggerutu karena iri tentu nya.

"Huaa, prince gue udah punya pacar." pekik para fans yang tak terima idola nya memiliki kekasih. Jadi mulai sekarang para fans nya Leon, menjadi haters untuk lia.

Hari ini adalah hari bahagia nya Julia, atau biasa dipanggil Lia yang ditembak oleh kakak kelas nya dengan momen yang romantis dan berkesan di hati nya itu.

 Sepanjang pelajaran aja, gadis itu tak bisa melenturkan senyum manis nya. memang wajah Julia itu perpaduan antara bule dan pribumi. Ya bagaimana tidak, bunda nya orang Sunda. ayah nya orang Jerman. sudah ditebak kan, seperti apa bentuk dan wujud gadis itu. Dia juga dijuluki sebagai queen nya SMA bina bangsa.

 "Senyum senyum Mulu kayak orang sawan." celetuk Dodo yang terus memperhatikan teman nya yang tersenyum sepanjang pelajaran matematika."

 "Ckck, iri banget sih do. Gue lagi senang ini. Gue sekarang jadi pacar nya kak Leon!"

"Iya iya yang ditembak di depan lapangan basket. Gue tau udah, tapi ngapain senyum senyum sendiri ogep. Dikira gila lo entar." ucap Dodo yang menatap malas melihat ke arah sahabat nya yang sudah mulai gila karena cinta.

Memang begitu besar efek orang yang jatuh cinta itu, tapi dia juga ikut bahagia, akhirnya sahabat nya yang jomblo itu laku juga. padahal dia juga jomblo kan memang kurang sadar aja.

 Dodo ini sifat nya dan tingkah nya sedikit kemayu. dia agak bencong. Dan selalu main dengan Lia dan juga dengan Wati. Tapi hari ini Wati sedang libur sekolah. karena ada pesta pernikahan kakak sepupu nya. Jadinya dia memilih izin sekolah 3 hari.

"Dodo! Julia! Apa kalian sudah mengerti yang ibu sampaikan?" ucap guru MTK itu yang kini menatap tajam ke arah dua murid onar yang selalu menjadi sasaran hukuman nya.

"Hehe, belum Bu." ucap Dodo yang cengengesan. Sedangkan Julia hanya terdiam saja.

"maju kedepan dan kerjakan soal selanjutnya!"

 "Bu_ tapi."

"Ga ada tapi tapian, ayo sini lia, Dodo. atau ibu kasih nilai e di rapot kalian!" ancam Bu Yuyun guru Matematika nya itu.

dengan perasaan kesal nya, serta takut ancaman dari guru itu, kedua nya maju dan berusaha memahami setiap soal yang di tulis.

 Dodo sudah gelisah memikirkan jawaban nya, sedangkan Julia malah terlihat santai dan sibuk mencoret coret jawaban di papan tulis dengan sikap tenang nya.

 "Sudah buk." ucap Julia yang meletakkan spidol ketempat nya.

 "Nah, benar. Pintar juga kamu ya."

 "Jelas dong Bu, Kan saya selalu rangking di kelas." ucap Julia dengan sombong nya.

"Sudah kembali ke tempat duduk, jangan cerita sama Dodo lagi."

"Siap Bu."

"Dan kamu do, berdiri! Dan angkat satu kaki ke atas. Kamu ini sudah ga paham malah bercerita pula." omel Bu Yuyun yang berkacak pinggang memarahi Dodo.

 dengan bibir yang manyun, Dodo berdiri dan mengangkat satu kaki nya, dan tangan yang sudah di telinga. Dia kesal saat ini, kirain bakalan dihukum bersama sama, tenyata sahabat laknat nya itu malah bisa menyelesaikan soal yang diberikan. dia lupa kalau julia gadis yang pinter dan cerdas.

Julia malah terkikik geli, apalagi melihat wajah manyun Dodo yang sudah mirip seperti bebek angsa.

"Semangat Dodo." ucap nya dengan merentangkan tangannya gambar love supaya Dodo bisa melihat nya.

•Berita tentang pangeran prince yang pacaran dengan anak kelas 2 membuat geger satu sekolahan termasuk sahabat sahabat nya Leon angkasa Anderson.

 "Wih, ketua kita gercep juga ya." sahut Juki sahabat nya Leon di kelas.

"Bener, langsung tancap gas. Pantes bawa bunga mawar pagi pagi." ucap Tomi sahabat Leon yang playboy.

"Hahah, gue terharu liat ketua yang irit bicara nembak cewe depan seluruh siswa. Mana romantis banget lagi." ucap Anton yang tertawa lepas melihat wajah sahabat kecil nya sudah mulai menyukai lawan jenis.

"gue kira Lo Suka nya sama Aurel Bos." ucap Juki yang tiba-tiba berceloteh.

 Leon hanya tersenyum saja, dia tak menyukai sahabat baiknya itu, dia hanya menganggap Aurel seperti adiknya sendiri. saat ini bocah itu belum kembali ke luar negeri. Sudah hampir 3 tahun tak bertemu dengan gadis kecil nya itu.

"Dia adik bagi gue. jadi jangan nyebarin gosip yang tidak tidak!" ucap Leon dengan tegas nya.

"Heheh, bercanda bos." ucap Juki yang cengengesan.

"Cantik banget sih gue liat si Julia ini, apalagi katanya dia keturunan bule." ucap Anton kepada sahabat nya itu.

"Jangan bilang Lo suka juga ton?"tanya Tomi kepada sahabat nya.

"Siapa yang ga suka coba, sama tuh cewe. Kalau bukan pacar nya si bos. Udah gue rebut. Tapi gue ga mau merusak pertemanan hanya karena cewe." ucap Anton dengan bijak.

 Leon yang awalnya mendengar anak buah nya, menyukai kekasih nya langsung melotot kaget, dan saat Anton menjelaskan lebih detail lagi, barulah dia bernafas lega. Dia tau Anton bukan tipe orang yang mengkhianati kepercayaan nya.

 "Kapan bos, si Aurel pulang?"

 "Mungkin sebulan lagi." ucap nya yang fokus ke hp membalas pesan kekasih hatinya itu.

 Dia menambahkan kontak pacar baru nya dengan sebutan my love dan bertukar pesan disana.

 My love: "semangat belajar nya kak><

My prince:"you too."

 My love: "kakak lagi apa?"

My prince: "Sent Poto"

 Melihat Poto Selfi yang dikirimkan oleh Leon, membuat Lia mencak mencak dan senyum senyum sendiri.

"Ni bocah kesurupan apa yak?" tanya Dodo dengan wajah melongo melihat Lia sahabat nya tersenyum sambil melihat ponsel nya dari tadi. Untung saja pelajaran MTK sudah berakhir. Dan kini Mereka sedang mengerjakan tugas menggambar.

Julia terus memandangi poto tampan nya Leon, dan langsung dijadikan wallpaper hp nya itu.

"Woi, besti pinjam krayon dong."

"Ckck, ganggu aja sih do. Tinggal ambil kayak biasanya aja ribet banget." omel nya dengan cemberut.

"Ye, lu marah marah Mulu, PNS yak?"

"PMS dodol!"

"Ckc, nama aike Dodo, bukan dodol!" ucap nya dengan mengkoreksi nama nya itu.

"Iya iya udah sana, aku lagi seru ni chatingan sama ayang."

"Dih, najis banget Lia. dasar bucin." ucap nya dengan perasaan dongkol.

Coba aja Wati sudah masuk, pasti dia ga sendirian kayak gini. Teman nya itu kalau lagi fall in love suka lupa punya besti memang.

Bab.2 diantar pulang

Treng..Treng...Treng ..

 Bell pertanda pulang sudah berbunyi, Dodo yang menuju parkiran motor kaget dengan kehadiran kakak kelas nya yang sudah menunggu di Sana.

 "Kak Leon." ucap nya yah langsung berlari menuju ke arah sang kekasih hati nya itu.

 "ngapain lari lari, nanti Lo jatuh gimana." ucap Leon yang khawatir dengan kekasih nya.

Sahabat sahabat nya hanya melongo tak percaya dengan sikap leon yang lembut kepada wanita selain Aurel.

"Ini langkah sekali bung." bisik Tomi kepada Juki."

"Hum, si bos mulai bau bau bucin ni." ucap Juki yang ikut menimpali

"Udah yuk, pulang kita. Gue pengen berak soalnya." ucap Anton yang langsung naik ke motor ninja nya dan meninggalkan perkarangan sekolah.

 "Bos, kita Luan ya."

"Hmm."

"Kakak, ga ikut?" tanya Lia yang merasa heran, sebab biasanya kekasih nya itu pulang bersama sama dengan sahabat sahabat nya..

"Cewe gue masih disini. Yuk!"

"Ha, eh. Maksudnya kakak ngajak pulang bareng?"

"Iya. Gemes banget sih!" ucap nya sambil mengacak rambut panjang kekasih nya itu.

Dodo hanya menjadi toping bumi yang berdiri kaku sejak tadi. Dia yang sudah tak sanggup melihat keuwuwan itu langsung pergi dari sana. sambil menggerutu tentu nya.

"Dasar besti laknat, aku jadi toping bumi disana dia malah cengengesan kayak orang bodoh. Huaaa...kangen sama Wati." gumam nya sambil beranjak pergi.

Setelah Dodo pergi barulah Leon menggandeng tangan mungil milik Lia sambil tersenyum tipis.

 "Deg...

 Jangan ditanya wajah nya yang sudah merah, dan jantung nya berdetak lebih kencang membuat nya merasa seperti berada di atas awan.

 "Gemes banget sih, ayo naik ngapain bengong."

"kak, tadi aku belum pamitan sama Dodo."

 "Udah, dia juga paham. Memang kenapa kayak muka nya bersalah gitu?'

 "Soalnya dia sering anter jemput aku kak, jadi ga enak aja ga pamitan."

 "Mulai Sekarang gue yang bakalan anter dan jemput Lo." ucap nya sambil memasangkan helm pink ke arah kepala milik Lia.

 "Makasih ya kak."

 "Siap?"

 "Let's go." pekik gadis itu dengan senyuman lebar. Perlahan tangan nya memeluk pinggang sang kekasih dengan wajah gembira dan malu malu.

 "Kita makan dulu ya?"

"Apa kak, ga kedengaran." ucap gadis itu yang memang tak mendengar suara jelas milik Leon sebab dia menggunakan helm.

Leon segera menurunkan gas motor nya dan langsung berbicara sedikit keras.

 "Kita makan dulu, Lo pasti lapar kan!"

"Tapi kak, memang nya kakak ga sibuk?"

"Buat Lo yang jadi prioritas gue. Selalu ada waktu." ucap Leon dengan tegas nya.

 Jangan di tanya ya guys, hati nya julia saat ini, yang pasti sedang berbunga bunga. dia tak menyangka hari ini adalah hari spesial nya. Ga sabar pengen ngasih tau bunda nya di rumah.

 Mereka singgah di restoran yang lumayan mahal. Jangan ditanya ekspresi wajah Lia yang kaget. Dia mengira akan dibawa ke warung pecel lele. tapi ternyata tidak. Malah diajak ke resto yang lumayan terkenal. Ini adalah first date mereka berdua, jadinya Leon memberikan yang terbaik untuk kekasih nya itu.

"Ayo." ucap nya sambil menggandeng tangan lembut milik Lia.

"Kak, kita beneran makan disini?"

 "Iya, kenapa Lo ga suka?"

"buka kak, tapi Disini kan mahal mahal."

 "Buat kekasih gue, apapun gue kasih. Ayo habis itu kita pulang."

 dengan pasrah dan mengangguk, Julia mengikuti langkah kaki milik Leon. Dia merasa sungkan sebenarnya. karena ini adalah first date Mereka, dan tak menyangka akan dibawa ke resto yang mewah itu.

 "Pesan apapun yang Lo mau."

 "Hum, aku mau beef steak and juice mangga nya kak."

"Tolong dicatat ya mbak, pesanan kekasih saya."

"Siap den."

ternyata Leon memesan makanan steak ayam dan juga jus jeruk. saat sedang menunggu Leon memperhatikan wajah kekasih nya yang terlihat sibuk menatap orang orang yang berlalu lalang. Dia hanya tersenyum tipis apalagi sikap gadis itu bener bener lucu dan polos.

 "Kak, kakak beneran suka sama aku?"

"Pertanyaan macam apa itu, kalau ga suka mungkin Lo ga akan jadi pacar gue."

"Kenapa bisa tanya begitu?"

"Soalnya aku kayak mimpi aja gitu, please jangan suruh aku bangun. Ini indah banget tau kak."

Dengan gemas Leon mencubit pipi chubby kekasih nya dan Lia meringis pelan.

"Aw.. Kenapa kakak cubit."

"Ini bukan mimpi, dan Lo beneran pacar gue. jadi jangan macam macam okey?"

 dengan patuh dia mengangguk otomatis, apalagi sikap tegas dan mata tajam itu membuat nya sedikit kaget dan takut.

 "Ada alasan ga, kakak suka sama aku?'

"Ga ada. karena ga tau tiba tiba Suka aja. Kan kalau orang suka ga pernah nemuin alasan." ucap nya dengan nada pelan dan itu berhasil membuat Julia merasa kecewa dengan jawabannya.

 Dia tentu saja punya alasan menyukai prince di depan nya itu. Yang pertama karena sikap dan sifat nya yang jarang dekat dengan wanita lain. Dia menyukai cowo yang cool dan juga yang tak suka berbasa-basi. Yang kedua tentu saja karena tampan, dan idola nomor satu di sekolahan. pasti setelah ini akan banyak fans fans nya yang tak suka dengan kedekatan mereka.

"Kak, aku takut nanti fans kakak menyerbu aku."

"Haha, ga bakal. Mereka ga Berani macam macam. Jangan khawatir okey?"

"Kak, kalau kakak Udah ga sayang sama aku bilang ya terus terang. Jujur ini pertama kali nya aku memiliki kekasih, kalau ada salah dalam hubungan kita. Kakak dan aku harus berdiskusi hubungan kita arah nya kemana. Kalau Kakak ga menyukai aku lagi, kita bisa berakhir baik baik."

Leon n terdiam mendengar ucapan kekasih nya itu. "ini juga pertama kali nya, gue pacaran lia. Mungkin terkesan kaku dan romantis, tapi gue bakalan berusaha untuk tetap ada buat Lo."

"Makasih ya kak, hari ini aku senang banget. Yuk pulang bentar lagi kayak nya mau hujan."

"Bener, ayok. sini tas nya." ucap Leon sambil mengambang tas sekolah milik sang kekasih.

Langit mulai menggelap, dan kemungkinan sebentar lagi hujan akan turun. karena berhubung Leon tak membawa jas hujan. dia dan Julia berhenti di salah satu ruko kosong untuk berteduh.

 "Kita berhenti dulu ya, nanti kamu bisa basah. Hujan nya mulai rintik rintik." ucap Leon yang begitu perhatian.

"Iya kak." ucap nya malu malu sambil tersenyum tipis melihat perhatian laki laki itu kepada nya.

Bener kata bunda nya, cinta yang paling manis adalah cinta di masa SMA. Dia merasa beruntung bisa merasakan perasaan jatuh cinta untuk pertama kali nya. Dan itu tak bertepuk sebelah tangan. Dia berharap hubungan nya akan tetap awet, dan berharap bisa saling melengkapi satu sama lain nya.

Bab.3

Dan benar saja, saat mereka mulai meneduh, tak lama hujan pun turun begitu deras nya. Julia yang mulai kedinginan pun memeluk diri nya sendiri.

 Leon yang peka langsung melepas jaket hitam nya dan memasangkan ke tubuh milik Lia.

 "Sini rambut nya berantakan begini."

"Kak."

Jaket itu terlihat kebesaran di tubuh julia. Dan liat wajah gadis itu sudah memerah karena salting melihat perhatian sang kekasih.

 "Kak, nanti kamu juga Kedinginan."

"gue masih kuat menerpa dingin Lia, gue ga mau Lo sakit karena kedinginan."

 mereka sempat diam, dan sepanjang hujan turun membasahi tanah dan tumbuhan yang ada disana, Julia tersenyum manis menatap ke arah langit. Dia suka hujan, karena hujan membuat nya selalu bisa tersenyum.

"Lia, Lo gpp?"

 "Gpp kak, aku lagi senang aja. Liat hujan hujan ini membawa berkah untuk kita semua. Aku senang bisa kenal sama kakak, makasih ya untuk hari ini."

"Sama sama. Jangan dekat dekat disana, disini aja. Hujan nya semakin deras, nanti basah baju nya."

Dengan jahil nya, Lia menampung percikan air yang turun di atas seng, dan langsung memercikan ke arah Leon berdiri."

 "Eh, Lia gue basah ini." ucap nya kaget melihat kekasih nya tersenyum jahil.

 "Kak, ini seru banget. Ayo kita main hujan."

"No, jangan Lia. Entar Lo sakit."

 "Kak, ayo. Aku suka hujan, aku juga suka dengan momen ini kak, sampai kapan pun, kita akan terus bersama ya kak?"

"Iya, tapi jangan main hujan ya. Lo nanti bisa sakit. gue ga mau pacar gue sakit karena hujan."

"Iss, kakak ga asik banget sih. Padahal aku pengen main." rengek nya dengan manja.

 "Jangan nakal sayang."

"Blush...

 "Sini peluk, Lo pasti kedinginan."

grep..

 secara tiba tiba, Leon memeluk kekasihnya dari arah belakang. Ini sudah membuat jantung Lia tak baik baik saja. gadis itu terlalu kaget dan tak menyangka tindakan kekasih nya begitu cepat memeluk tubuh kecil nya itu.

 Tinggi Julia hanya 160, dan tinggi Leon 180. Bisa dibayangkan Lia sekecil apa saat berdiri di samping pemuda tampan itu.

 Mereka berpelukan, sambil menunggu hujan reda. Dan tak lama kemudian hujan pun mereda, dan Lia masih tak menyadari karena sangking nyaman nya berada di pelukan Leon.

 "lo cantik."

 "Blush....

 "Kakak, gombal."

 "kak, boleh ga aku minta satu permintaan?"

"Of course. Anything babe."

 "Aku mau mulai sekarang kita manggil nya kamu aku, boleh ga?"

 Leon tampak berfikir, dan kemudian mengangguk sebab tak tahan melihat wajah gemas lia yang menurut nya sangat cantik dan lucu.

"Tentu saja, tapi gue eh maksudnya aku belum terbiasa."

"Gpp, pelan pelan aja kak, aku paham kok. Jadi mulai sekarang ga ada rahasia diantara pasangan ya kak."

 "Iya cantik." kata Leon sambil mengacak rambut panjang gadis itu yang basah sedikit di bagian bawah.

 setelah hujan berhenti, mereka akhirnya pulang. Leon mengantarkan sampai di pagar minimalis, rumah sederhana bercorak putih itu. bahkan sepanjang perjalanan tadi Lia mengoceh banyak hal tentang dirinya kepada Leon. Sedangkan pemuda itu hanya tersenyum sambil mendengarkan ucapan pacar nya bercerita.

"Ini rumah kamu?" tanya Leon yang penasaran

"Bukan kak, ini rumah bunda." kekeh nya kecil sambil mengerjai kekasih baru nya itu.

"Kamu tinggal sama siapa aja disini?"

"sama bunda doang kak."

"Terus ayah kamu?"

"hmm, ayah kerja kak."

"Oh, yaudah gue eh aku balik dulu ya, nanti sampai rumah aku kabarin."

 "Siap jendral, hati hati ya kak, jangan ngebut."

"Iya sayang." ucap pemuda itu yang langsung pulang karena baju nya basah dan mungkin lain kali dia akan singgah ke tempat pacar nya itu.

Lia pun masuk kedalam rumah, tak lupa pula menutup pintu pagar nya kembali, agar tak ada hewan yang masuk. Sebab di dalam perkarangan rumah nya banyak ditanam bunga bunga hias yang indah. Sebab bundanya itu suka mengkoleksi bunga dan tumbuhan hijau.

"Assalamualaikum bunda yang cantik, adek pulang." ucap nya dengan gembira.

"Loh, udah pulang aja kamu dek, baru mau bunda jemput."

 "Heheh, adek dianter sama pacar."

"Pacar, kamu pacaran dek?"

 "Hehe, iya. Namanya Leon Bun."

 "kenalin sama bunda, pengen tau siapa pacar anak bunda yang cantik ini."

"Yaudah Bun, aku mandi dulu deh, baju nya basah."

 "Iya, pakaian nya, letakan di mesin cuci dek."

 "Siap bos." ucap nya sambil hormat ala ala prajurit.

 Bunda Ara tersenyum tipis menatap putri nya yang kian dewasa itu. Dia berharap agar putri nya selalu bahagia.

Bunda Ara Yunita menikah dengan orang Jerman yang bernama Alexander Graham yang saat ini bekerja di luar negri. Sudah 2 tahun beliau tak pulang membuat bunda Ara merasa ada yang berbeda dengan sikap suaminya itu. uang bulanan tetap di kirim, tapi hanya setengah nya saja. Bunda Ara tak terlalu memikirkan nya. Sebab dia juga membuka usaha catering untuk orang orang di sana. walaupun kecil, tapi bisa menyekolahkan anak semata wayangnya dengan baik.

Rasa cinta nya kepada Alex kian berkurang, dia merasa Alex menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi laki laki itu tak pernah mengatakan apapun. Alex juga jarang mengabari mereka. Padahal kabarnya Alex, selalu ditunggu oleh ara. Istri mana yang tak cemas melihat suaminya tak pernah pulang hampir 2 tahun lamanya. Dan juga jarang mengabari nya selama ini. Hatinya begitu sakit, pikiran nya setiap hari begitu kalut. Tapi dia selalu berdoa agar Tuhan melindungi suaminya itu.

 "Drtt....

 Suara ponsel nya berdering dan dengan sigap dia mengangkat panggilan nya. karena takut ada orang pesan catering sehingga dengan cepat dia mengangkat nya.

"Halo dengan bunda Ara disini."

"Bun, ini mas."

 "Deg...

 "Mas, Alex!"

"Maaf baru ngabarin kamu ya Bun, mas sibuk banget sama kerjaan disini."

 "Hum, iya." ucap bunda Ara menahan sesak di dada nya itu.

 "Bun, dimana Lia?"

"Dia sedang mandi, karena kehujanan pulang nya."

"Oh, dia baik baik saja kan bun. Maaf ya jarang mengabari kalian. Ayah baik baik aja kok disini, oh ya uang gajian udah masuk ya Bun, seperti biasa ngirim nya ga banyak."

"Mas, aku mau berbicara serius dengan mu, tapi mau kah kamu jujur?"

"Ayo cepat bicara sayang, mas ga ada waktu banyak."

"Mas, kamu masih mencintai ku?"

"Pertanyaan macam apa itu, Ara!"

 "Mas, kamu selalu menghindar saat aku bertanya kepada mu. Mas, aku butuh kepastian. Aku lelah mas. Kamu ga pernah jujur dan ga pernah sedikitpun ngabarin kami!" Isak tangis bunda Ara yang tak kuat menahan beban dan perasaan nya yang saat ini dirasakan.

Tut...

Telpon di matikan Alex tanpa menjawab apapun pertanyaan nya. Hal itu membuat bunda Ara terduduk lemas menahan sakit dan air mata yang mengalir kian derasnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!