NovelToon NovelToon

Gadis Lugu Jadi Pembunuh

BAB 1 Elora Khanzalea

 Di sebuah desa yang sangat terpencil namun memiliki keaslian dari alam yang sangat alami untuk di nikmati.

 Di atas tebing seorang gadis berumur 17 tahun berdiri tepat di hadapan air terjun yang sangat indah. Senyuman manis terpancar indah dari wajah nya yang tidak pernah bosan untuk naik ke tebing yang selalu membuat nya nyaman dan bahagia.

Elora Khanzalea kerapkali di panggil Lora atau Elora oleh warga sekitar, Elora adalah gadis Lugu dan juga cantik rupanya. Siapa pun yang memandang akan jatuh cinta pada Elora pada pandangan pertama.

  Tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan Elora yang sangat alami di jaman yang sudah modern ini.

"Elora!!"teriak seorang gadis yang ada di bawah tebing yang sangat curam.

"APA!!"sahut Elora yang ada di atas tebing.

"turunlah!!"teriaknya lagi yang membuat Elora mengangguk mengiyakan.

"iya!"sahut Elora yang bergegas turun dari tebing yang sangat tinggi itu.

 Singkat waktu sesampainya di bawah Elora langsung menanyakan apa apa.

"ada apa Nia?"tanya Elora yang sedikit ngos ngosan.

"cepat pulang, warga sedang berkumpul di rumah kamu!"ucap Nia yang membuat Elora terkejut, Elora pun berlari kencang untuk menuju rumah nya yang kata temannya ada banyak warga.

"Elora tunggu!"teriak Nia yang kewalahan mengejar Elora yang lari sangat cepat.

"CK, capek sekali!"ketus Nia yang merasa jengkel telah mengejar Elora barusan.

"ibu!!"teriak Elora yang menyelonong masuk kedalam kerumunan orang orang yang sedang berkumpul.

"ibu!!"teriak Elora kencang saat melihat seluruh keluarganya terbujur kaku di atas tikar.

"apa yang terjadi? tolong katakan apa yang telah terjadi pada ibu ayah dan nenek ku!!"teriak Elora yang menatap mereka semua satu persatu.

"tidak ada yang tahu nak, saat Kami kesini semuanya sudah...."ujar seseorang kakek yang tidak mampu melanjutkan kata katanya.

"hiks....ibu...ayah...."lirih Elora yang histeris di hadapan ketiga orang yang di sayang.

 Tapi tiba tiba!

uhukkk

Uhukkk

"nenek!"teriak Elora yang langsung menuju neneknya yang sempat terbatuk batuk.

"hiks... nenek..."lirih Elora yang tidak kuasa menahan tangisannya.

"cucu ku....ma....maaf...kan...nenek..."ucap nenek minah yang terbata bata karena menahan sakit di dadanya.

"Ambil itu nak...."tunjuk nenek minah pada sebuah kotak yang masih tertutup rapat.

"tolong nek... jangan tinggalin Elora.... Elora mohon!"teriak Elora yang tidak bisa hidup tanpa mereka di sisinya.

"nek! Nenek!!"teriak Elora histeris kala melihat neneknya kembali tak sadarkan.

"Aaaa!!"teriak Elora yang tidak kuasa menerima takdir yang telah terjadi pada keluarga nya.

"sudah nak, tenangkan hati mu berdoa lah supaya mereka bahagia di atas sana!"ucap kakek kakek yang kasihan pada Elora yang kini menjadi yatim piatu.

"hiks.... hiks...."

para warga pun berlomba lomba untuk membantu Elora mengurusi keluarga nya yang sudah meninggal, dengan berat hati Elora mengantarkan keluarga nya untuk tempat istirahat terakhir.

"sabar ya Elora...maaf aku tidak bisa membantu mu.."ucap Nia yang membuat Elora menatap wajah Nia.

"apa maksud mu Nia?"tanya Elora heran.

"besok aku di bawa keluar kota oleh keluarga ku, katanya aku melanjutkan sekolah di sana!"ujar Nia yang terlihat sendu.

"iya tidak apa apa... kamu hati hati di sana.."ucap Elora yang tersenyum pahit.

Singkat waktu Elora menatap sendu gundukan tanah yang ada di hadapannya.

"ibu...ayah...nenek... maafkan aku yang tidak bisa menjaga kalian..."lirih Elora yang mengusap lembut papan nama ibunya.

"Elora berjanji ibu, Elora akan mencari tau siapa yang telah membuat ibu dan ayah seperti ini..."ucap Elora lagi yang tanpa sadar seseorang sedang mengawasi nya dari kejauhan.

"hiks.... hiks..."

Elora menangis sampai puas di makam sang ibu, sampai sampai dirinya terkejut kala malam tiba. Dengan langkah lemah Elora menuju kerumahnya yang tidak jauh dari tempat orang tuanya di makam kan.

"Lora, maaf menganggu...ini ada sedikit makanan untuk kamu!"ucap seorang wanita yang bertetanggaan dengan Elora.

"terima kasih buk...."ujar Elora yang mengambil pelan bungkus nasi yang wanita itu berikan.

"kamu yang kuat ya, ibuk yakin kamu bisa!"ucap ibuk itu lagi yang tersenyum manis kearah Elora.

"terima kasih..."ucap Elora yang langsung pergi meninggalkan wanita itu sendirian.

Di dalam rumah Elora membasahi tubuh nya dengan air hangat, Elora masih kepikiran tentang ibu nya yang selalu memanggil nya untuk makan bersama.

Namun kini Elora hanya tinggal sendirian tanpa orang tua dan keluarga yang menemani nya menjalankan hidup.

flashback on

"Elora, ayok kita makan nak!"panggil sang ibu yang ada di dapur.

"iya ibu!"sahut Elora yang berlari kearah ibunya.

"Elora datang!"seru Elora yang tersenyum bahagia.

"ibu kaget sayang, ayok makan dulu."ucap ibunya lembut.

"wah, enak banget Bu..."puji Elora yang melihat makanan kesukaan nya hari ini.

"maaf ya sayang...ibu belum bisa membuat mu bahagia."ucap sang ibu yang membuat Elora manyun.

"ibu... jangan gitu dong.. Elora sangat bahagia bisa makan masakan ibu walaupun ini terus.. sumpah Elora bahagia!"ucap Elora yang membuat ibunya tersenyum haru.

"panggil nenek ya, sebentar lagi ayah juga pulang dari ladang."ucap ibu nya lagi, Elora pun mengangguk patuh untuk memanggil nenek nya makan.

Singkat waktu mereka melahap semua makanan yang terhidang, meskipun makanan yang sederhana Namun mereka sangat bahagia bisa makan dan tidak kelaparan.

Flashback off

"ibu...."lirih Elora yang kembali menangis setelah membayangkan kebersamaan mereka beberapa hari yang lalu.

Setelah mandi Elora bergegas membereskan rumah nya dari noda merah, dengan hati yang sangat sakit Elora menguatkan diri membersihkan apa yang ada di lantai rumah nya itu.

Tiba tiba Elora kepikiran tentang kotak yang neneknya katakan, Elora yang penasaran bergegas mengambil sebuah kotak yang ada di sudut lemari.

"kotak apa ini?"tanya Elora yang membolak balik kan kotak tersebut.

Namun Elora yang melihat lantai rumah nya masih kotor bergegas membersihkan nya kembali, beberapa menit kemudian Elora meyelesaikan tugas nya dia pun kembali melihat dan mencoba untuk membuka nya yang ternyata mudah untuk di buka.

Klek

"kalung!"ucap Elora yang tertegun dengan isi kotak yang baru saja dia buka.

"mungkin ini punya ibu..."ujar Elora lagi yang memakai kalung itu di leher nya.

"cantik.."puji Elora yang tersenyum tipis.

Setelah memastikan kalung itu terpasang dengan sempurna, Elora bergegas menuju ke kamarnya untuk beristirahat meskipun tidak bisa.

Tepat di jam tiga malam, Elora terbangun dengan suara seseorang yang sedang berdebat yang entah siapa itu.

Elora yang penasaran langsung menguping dari balik dinding rumah nya.

"bodoh banget kamu, kenapa bisa tertinggal sih!"

"maaf bos aku tidak tau.."

"cepat cari!"

sekitar sepuluh menit suara itu pun menghilang dari pendengaran Elora.

"siapa mereka?"tanya Elora yang penasaran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

BAB 2 Di jual

Tok

Tok

Tok

"Elora!"

"buka pintu nya Elora!"

Elora yang mendengar suara ketukan pintu bergegas membukanya, yang ternyata Nia yang sadari tadi mengetuk pintu rumah nya.

"ada apa?"tanya Elora pelan.

"aku pamit dulu ya...tapi aku ingin mengatakan sesuatu pada mu!"ucap Nia, tapi tiba tiba ibu Rania datang yang langsung menarik sambil memarahi anaknya.

"sini Kamu! Sudah aku katakan jangan pernah kesini lagi! Cepat bereskan pakaian mu Kamu akan berangkat sekarang juga!"tegas Rania yang membuat Nia ketakutan, dengan tatapan sendu Nia menoleh menatap Elora yang masih berdiri di depan pintu.

"ibu tolong... Aku ingin berpamitan pada nya!"mohon Nia yang samar Samar dapat Elora dengar.

"Kamu tuli hah!"teriak Rania yang memarahi lagi putri nya.

...***...

Hari demi hari Elora lewati sendirian tanpa kehadiran keluarga nya, hanya tebing yang bisa menenangkan hatinya yang sangat kesepian. Elora memandang hamparan danau yang sangat luas, Elora berharap dapat menyusul sang ibu namun hati kecil Elora menyuruh nya untuk kuat dan terus menjalani hidup seperti biasa nya.

Satu bulan telah berlalu Elora hidup sendirian, kini Elora sudah bisa menerima takdir Malang yang menimpa nya. Bahkan Elora kini memutuskan untuk pergi merantau demi kelangsungan hidup nya yang kini sudah menjadi yatim piatu.

"bagaimana jadi?"tanya tetangga Elora yang tersenyum manis pada Elora.

"jadi buk.."angguk Elora cepat.

"ya sudah, besok kita berangkat!"ucapnya lagi yang membuat Elora mengangguk kecil.

Di dalam rumah Elora mengemaskan pakaian nya yang akan dia bawa, Elora berharap kepergian nya kali ini bisa mengubah nasibnya.

Singkat waktu, keduanya pun pergi meninggalkan kampung halaman yang menjadi sejuta kenangan untuk Elora. Elora hanya bisa menghapus air matanya saat meninggalkan kampung halaman yang selama ini telah membesarkannya.

24 jam dalam perjalanan akhirnya Elora sampai di sebuah kota yang sangat ramai dan sangat indah.

"ayok.."ajak siti yang menggenggam lembut tangan Elora.

sesampainya di tempat kerja, Elora di arahkan Siti untuk masuk menemui bos mereka. Singkat waktu Elora di terima di sebuah restoran yang lumayan bagus dan besar.

Hari demi hari Elora berkerja sangat giat, bahkan tidak ada kata lelah untuk nya yang sungguh sungguh ingin mengubah nasib. bahkan Elora sudah mempunyai teman dekat yang satu kamar dengan nya.

5 bulan kemudian

"kita ngapain kesini?"tanya Elora yang kebingungan dengan temannya yang malah berhenti di sebuah klub.

"sebentar ya, aku lagi menunggu pacar ku datang!"ucap nya yang tersenyum manis pada Elora.

Elora yang polos hanya bisa mengangguk mengiyakan, beberapa menit kemudian teman Elora mendapatkan panggilan telepon dari sang pacar.

"hmm... Elora... tolong aku ya...plis...!"ucap FIFI yang memelas.

"tolong tolong apa?"tanya Elora kebingungan.

"tolong kasih ini untuk pacar ku yang ada di sana! Pliss tolong!"ucap FIFI lagi yang membuat Elora mengangguk kecil.

"terima kasih..."ucap FIFI yang tersenyum manis pada Elora yang bisa dia suruh.

Elora pun pergi menuju ke tempat yang telah FiFI katakan sambil membawa sebuah bungkusan, Elora yang kebingungan sempat ingin pergi Namun seseorang datang yang langsung menyeret nya kesebuah ruangan.

"tolong!"teriak Elora yang ketakutan.

Sunyi itu lah yang kini Elora rasakan, tidak ada orang yang dapat Elora minta tolong karena wajahnya di tutup kain hitam yang membuat pandangan nya buram.

Di luar FIFI yang di hampir oleh pacarnya terkejut.

"loh bukannya?"tanya Fifi Namun tidak peduli yang terpenting pacarnya datang menghampiri nya.

"kenapa eum?"tanya Dennis yang tersenyum nakal pada FIFI.

"ini bagian mu!"ucap Dennis yang memberikan segepok uang untuk FIFI.

Usut punya usut ternyata FiFI dan Dennis sudah merencanakan Elora lah target untuk mereka jual, sungguh kejam!

"ayok kita bersenang senang!"ujar Dennis yang langsung di angguki oleh FIFi.

...***...

Di sebuah ruangan Elora berteriak histeris, Elora sangat ketakutan karena sangat gelap di ruangan tersebut. Tapi tiba tiba!

ckelekk

"bawa dia!"perintah seseorang tegas.

"baik bos!"sahut mereka patuh.

Tidak butuh waktu lama tubuh Elora pun di bawa pergi yang entah kemana, Elora pun tidak tau karena wajahnya masih tertutup kain hitam.

bruhh

"bagus juga ni barang!"ucap pria yang mereka sebutkan bos.

"lepaskan aku!"teriak Elora yang memberontak.

"diam!"bentak pria yang ada di hadapan Elora.

"buka!"perintah nya lagi pada bawahannya.

Wusss

Alex tersenyum puas saat melihat barang yang ada di depan matanya yang sangat cantik dan sempurna.

"perfect!"ucap Alex yang tersenyum tipis.

Bruh

"jangan sampai rusak!"tegas Alex yang langsung pergi meninggalkan Elora yang memberontak.

"lepaskan aku!"teriak Elora yang membuat mereka memukul Elora karena terlalu berisik.

Bukk

"Aaaa!"

Bruhhh

"Apa apaan sih kamu!"ketus teman nya yang melihat barang bos nya di pukul.

Padahal baru saja si bos berpesan jangan sampai rusak.

"berisik anj*Ng!"ketus pria itu yang langsung pergi meninggalkan mereka.

Dengan cepat mereka membawa tubuh Elora yang pingsan menuju keruangan barusan.

Tiga hari telah berlalu , siti sangat kebingungan mencari sosok Elora yang tidak kunjung dia temukan, siti berharap jika Elora baik baik saja di mana pun dia berada.

Jika melapor ke polisi pun percuma karena keduanya bukan warga di kota itu, mereka hanya orang perantauan yang mencari uang demi kelangsungan hidup.

...****...

"lepaskan aku!!"teriak Elora yang di seret yang entah mau di bawa kemana.

"tolong! Lepaskan aku!!"teriak Elora yang berusaha sekuat tenaga.

"diam lah!"maki seorang pria yang sakit kepala dengan teriakan Elora.

"ini dia bos!"ucap pria itu yang menyerahkan Elora pada sekelompok orang berpakaian hitam.

"hmm....ini untuk kalian!"Angguk nya yang langsung memberikan mereka uang yang sangat banyak.

"Eumacch! Terima kasih bos!"ucap pria itu bahagia telah mendapatkan uang banyak.

Bukk

Elora pun pingsan saat seseorang memukul Tengkuknya, Elora pun tidak sadarkan diri lagi.

Singkat waktu Elora tersadar kala dirinya kembali di ikat di sebuah ruangan.

"aku di mana? tolong aku!"teriak Elora yang sudah sangat putus Asa.

"ibu....hiks...."tangis Elora pecah saat nasib malang kembali menimpanya.

bruaakk

"hahaha!!"tawa mereka semua pecah saat melihat Elora yang sudah sinyuman.

"tolong jangan mendekat!"teriak Elora yang ketakutan.

"tenang kami orang baik kok!"ucap salah satu di antara mereka.

"jangan sentuh aku!!"teriak Elora lagi.

"dia cantik banget bro!"ucap yang lainnya yang tidak sabaran ingin mencicipi Elora.

"Saya mohon.... hiks.... lepaskan aku... jangan sentuh aku...aku mohon!"teriak Elora yang ketakutan dengan mereka yang menatapnya penuh bersemangat.

"ibu.....ayahh... tolong!!"

"Hiks..."

...ΩΩΩΩΩΩ...

BAB 3 Kalung Merah dan serigala hitam

Bukk!

Elora membenturkan kepalanya ke hidung pria yang hendak mencium nya barusan, hal itu mampu membuat pria itu marah.

"sialan kau!"makinya yang kesal pada Elora yang berani menyakiti nya.

"hajar dia!"teriaknya pada rekan rekannya untuk menghajar Elora yang telah membuat nya marah.

Tanpa ragu ragu mereka langsung memukul Elora hingga membuat Elora sekarat.

Bukk!

Bukk!

Bukk!

Tapi tiba tiba mereka terkejut saat melihat darah segar yang terus terusan mengalir dari kepala Elora, hal itu membuat mereka panik dan ketakutan karena sudah membunuh orang.

"Bagaimana ini bro? Dia sudah mati bro!"ucap seseorang yang panik setelah memeriksa keadaan Elora, tanpa mereka sadari jika darah yang mengalir menyerap kedalam sebuah permata merah di kalung Elora.

Mereka yang tidak ingin bermasalah bergegas membawa tubuh Elora, setiba di tempat yang mereka yakini jika tempat itu sudah pasti aman. Mereka semua bergegas melemparkan Tubuh Elora kedalam jurang yang sangat curam.

"ayok kita pergi, sebelum ada yang melihat kita!"tegas salah satu di antara mereka yang langsung di angguki oleh mereka semua.

Dalam sekejap mata mereka menghilang dari balik kegelapan itu, setibanya di tempat tongkrongan mereka di hampiri oleh beberapa orang yang membuat mereka ketakutan setengah mati.

"Dimana wanita itu?"tanya pria yang berbadan besar pada mereka yang baru saja membuang Elora kedalam jurang.

"wanita mana bos?"tanya salah satu di antara mereka.

"jangan membodohi ku, barang yang di titipkan seseorang pada kalian itu barang untuk tuan besar!"ucap pria itu lagi yang membuat mereka semua ketakutan.

"Dia... Maafkan kami bos!"teriak mereka yang bersimpuh di hadapan pria yang menanyakan keberadaan Elora.

bruhh

"kami tidak sengaja telah membunuhnya bos.. maafkan kami... maafkan kami!"teriak nya yang membuat pria di hadapannya marah besar.

"kurang ajar kalian!"maki pria itu yang langsung menendang mereka satu persatu.

Buk

Buk

Buk

"Ampun bos! Ampun!"teriak mereka yang telah membuat kesalahan fatal.

"bos, sebaiknya kita cepat kembali takut tuan besar marah barang nya hilang!"ujar seseorang yang ada benarnya.

"Hmm....cepat gantikan barang milik tuan besar!"perintah nya pada mereka yang masih ketakutan dengan kemarahan pria tersebut.

"baik bos!"sahut mereka yang langsung pergi mengambil seseorang wanita yang yakin bisa menggantikan barang tuah besar mereka.

Satu menit kemudian, mereka kembali dengan seorang wanita yang terus terusan memberontak ingin lepas.

"ini bos!"ucap mereka yang menyerahkan seorang gadis muda pada mereka.

"hmm..."perintah pria itu pada bawahan nya untuk pergi menemui tuan besar mereka.

"lepaskan aku! Aku mohon plis!"

teriakan gadis muda itu pun tidak di gubris oleh mereka yang langsung menyeret wanita itu kedalam mobil mewah.

Huuuuffffff

Setelah kepergian mereka, baru lah mereka bisa bernafas lega. Jika mereka tidak berhasil membawa pengganti mungkin mereka lah yang akan mati pada malam itu juga.

...***...

Di dalam hutan yang sangat lebat Elora merintih kesakitan kala sesuatu masuk kedalam tubuhnya, bagaikan aliran listrik yang sangat kuat sehingga membuat tubuhnya tersetrum dan terbanting sana sini.

Bruaak

Bruaakk

Suara kicauan burung pun terdengar sangat nyaring seolah olah sedang menghindar dari sesuatu yang sangat kuat dan berbahaya.

Sekitar satu jam lebih tubuh Elora terpontang panting menghantam pohon, Kini tubuhnya di selimut oleh cahaya yang sangat merah bahkan tubuh Elora melayang di udara.

Bruh!

Tubuh Elora terjatuh ke tanah, secara ajaib tubuh Elora sembuh dari luka Luka yang dia derita.

Bluuussssss

Mata Elora melotot dan mengeluarkan aura yang mematikan, bersamaan dengan itu pun para kawanan binatang pun kabur berlarian karena ketakutan dengan efek mata Elora yang merah menyala.

"ugh....."ucap Elora yang tersadar kembali.

"aku di mana?"tanya Elora yang melihat sekeliling yang sangat gelap gulita, namun tiba tiba matanya pedih bagaikan terkena bubuk cabai.

"mata ku...."lirih Elora yang mengucek matanya yang pedih, tidak berselang lama Elora kembali bisa melihat Namun anehnya Elora bisa melihat dalam kegelapan malam.

Hal itu membuat Elora terkejut, Elora pun bergegas bangkit untuk meminta pertolongan agar dirinya bisa tertolong.

"lah!"tapi tiba tiba Elora baru sadar jika tubuhnya sudah sehat seperti semula, bahkan tidak ada yang namanya bekas apa pun itu.

"aku sembuh!"ucap Elora yang tersenyum manis.

Tapi tiba tiba!

Aaaauuuu

Oooouuuu

Suara serigala membuat Elora terkejut dan langsung berlari menghindar dari serigala yang terus terusan mengejarnya dalam kegelapan malam.

Tanpa Elora sadari jika dirinya berlari sangat cepat sehingga tiba tiba kaki Elora tersandung sebatang akar pohon yang membuat Elora terguling guling kedalam hutan yang sangat lebat.

"Aaaa!"Elora berteriak histeris, saat tubuhnya terjatuh terguling guling.

Tanpa di sangka serigala itu pun muncul di hadapan Elora, sehingga membuat Elora terkejut.

Aaaaauuuuuu....

Serigala itu pun meraung keras di hadapan Elora, Seolah olah sedang menantang Elora untuk menghadapi nya. Elora yang kesal bangkit dari jatuhnya dan Elora membuat hal tidak terduga yaitu meniru gaya serigala bertarung, Elora pun mengeluarkan mata merahnya yang membuat serigala itu mundur beberapa langkah Namun serigala itu seperti memahami sesuatu. Dengan secepat kilat serigala itu pun bertarung sengit dengan Elora yang masih amatir dalam bertarung, namun Elora teringat saat keahlian nya dalam memanjat tebing yang sangat tinggi. Di situ lah Elora dapat mengalahkan serigala yang sedang bertarung dengan nya.

Wuuussss

Wussssss

Elora meloncat ke sana kemari untuk menghindari serangan serigala yang semakin mengganas, beberapa menit kemudian Elora mampu membuat serigala itu tumbang. tanpa di sangka serigala hitam itu menunduk kepalanya di hadapan Elora yang membuat Elora terkejut.

"Mohon maaf tuan, saya ingin memastikan apa benar Anda tuan saya selanjutnya!"

Deg

"kamu....kamu bisa berbicara?"tanya Elora yang terkejut dengan serigala yang bisa berbicara dengan nya.

"Bisa tuan, hanya dengan tuan!"

"hanya dengan ku?"tanya Elora yang memastikan apa pendengaran nya salah.

Serigala itu pun mengangguk mengiyakan, hal itu mampu membuat Elora terkejut dan sekaligus bingung dengan apa yang telah terjadi.

"tuan tidak usah bingung, siapa pun yang memakai kalung itu berarti dia lah tuan ku!"

"Aku telah menunggu pemilik kalung itu ribuan tahun yang lalu!"

Ucap serigala yang menceritakan kisahnya yang di kurung di sebuah Goa untuk menunggu kepemilikan kalung itu selanjutnya, kata tuan nya yang dulu akan ada seorang gadis yang akan menjadi tuan nya sekaligus orang yang akan membebaskan nya. dari itu lah dia terbebaskan saat darah itu menyentuh kalung yang Elora pakai. usut punya usut ternyata kalung itu kunci sumber kekuatan serigala yang telah terkurung ribuan tahun.

Elora hanya terdiam mendengarkan cerita yang serigala itu sampaikan pada nya, Elora tidak percaya namun Elora merasakan perubahan dalam tubuhnya yang sangat ringan dan seperti memiliki energi yang luar biasa.

Elora yang memutuskan untuk bermalam di dalam hidup, bergegas tidur di atas akar pohon yang sekiranya membuat dirinya nyaman.

Akan tetapi di tengah malam Elora tertidur pulas di dalam pelukan serigala yang telah membawa tubuh Elora kedalam pelukannya.

Di dalam mimpi Elora bertemu dengan sosok nenek nya yang tersenyum kearahnya, nenek minah pun berpesan pada cucunya itu.

"Pergunakan dia di jalan kebenaran dan keadilan!"

...ΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!