Matahari menyelinap masuk lewat celah-celah gorden,seorang gadis cantik terbangun dengan senyuman manis di lengkapi dengan lesung pipi yang menambah kecantikan Arabela Altria Logan.
"Selamat pagi nona"sapa Desy pelayan setia Arabela
"Selamat pagi Desy "balas Arabela saat mendengar suara Desy.
"Nona air panasnya sudah siap"ucap Desy
"Ah..iya, terima kasih Desy"balas Arabela sambil tersenyum.
"Sama-sama nona"balas Desy.
"Desy aku akan sarapan di taman,tapi tolong bantu aku seperti biasa"pinta Arabela.
"Tentu nona"balas Desy.
Arabela terlahir dengan kondisi fisik yang sempurna,rambut panjang bergelombang,garis wajah yang oval,hidung mancung,bibir tipisnya, lesung pipi dan bola mata berwarna biru ,namun mata itu tidak dapat menampakkan keindahan dunia bagi seorang Arabela,yaah... Arabela terlahir buta, berbeda dengan saudari kembarnya Isabela Devika Logan yang tidak kurang satu apapun, kecantikan keduanya bak pinang di bela dua,namun warna mata Isabela persis dengan sang ayah berwarna coklat, sedangkan Arabela memiliki mata yang sama dengan sang kakek.
Seperti biasa Desy membantu Arabela membersihkan diri,walau sudah di tolak oleh Arabela Desy tetap melakukan tugasnya, terlahir buta tidak membuat Arabela tumbuh menjadi gadis yang manja dan tidak percaya diri,justru kekurangan itu memicu semangat Arabela untuk mengenal dunia dengan caranya.
Arabela kini sudah berada di taman, Arabela memakai gaun putih bermotif floral, menikmati sarapannya dengan udara pedesaan yang sejuk.
"Desy,apa tidak ada telepon untukku?"tanya Arabela pada Desy yang sedang memotong buah apel.
"Tidak nona"jawab Desy , pelayan itu merasa iba pada sang nona muda keluarga Logan,Desy suda bekerja pada keluarga Logan dua puluh tahun,sejak Arabela dan Isabela lahir,Desy di tunjuk langsung oleh Albert Logan untuk mengurus sang putri
Arabela memiliki kakak laki-laki bernama Nicholas Logan, terlahir dari keluarga konglomerat, kondisi Arabela di anggap membawah sial bagi anggota keluarga, akhirnya keberadaan Arabela di tutupi dari publik,publik hanya tauh jika Albert Logan dan Iriana Adicipta memiliki dua anak,sang ibu Iriana Adicipta sendiri memilih mengasingkan sang putri jauh ke villa milik keluarga Logan di sebuah daerah pedesaan dekat dengan perkebunan teh milik Logan group.
Awalnya Albert dan sang putra menolak hal itu,namun dengan dukungan seluruh anggota keluarga dan tuan besar pemilik Logan group Tony Logan sang kakek akhirnya Arabela di asingkan sejak berusia dua bulan,hanya sesekali anggota keluarga datang untuk mengunjungi Arabela,sang ayah dan kakaknya Nicholas yang lebih sering mengunjungi Arabela,Arabela juga hanya beberapa kali di bawah ke mansion utama.
Arabela terlihat sedih,gadis itu merindukan kehangatan keluarga yang utuh, dimana dapat berkumpul bersama kedua orang tuanya dan juga Isabela dan sang kakak, Arabela tauh bahwa ia memiliki saudari kembar,namun yang menjadi pertanyaan besar bagi Arabela,kenapa ia harus tinggal terpisah dari keluarganya sendiri.
"Desy sudah berapa lama kau bekerja pada keluargaku?"tanya Arabela dengan pandangan lurus ke depan,walau harus menatap Desy,gadis itu bahkan tidak tauh seperti apa wajah pelayan paru baya itu,hanya suara Desy dan wangi tubuh Desy yang dapat Arabela hafal.
"Sebelum anda lahir nona"jawab Desy,pelayan itu sedang mewanti-wanti jika Arabela menanyakan sesuatu yang tidak dapat ia jawab.
"Kenapa aku berada disini?,kenapa aku tidak tinggal bersama mereka?"pertanyaan itu selalu keluar dari bibir Arabela,merasa dibuang oleh keluarganya sendiri.
"Apa karena aku buta?,apa ayah dan ibu tidak pernah mencintaiku?"Arabela terus bertanya,walau gadis itu tauh jika Desy tidak dapat memberikan jawaban,wajah gadis itu terlihat sedih.
"Tidak seperti itu nona,tuan dan nyonya sangat mencintai anda"balas Desy mencobah menghibur sang majikan.
"Kau selalu menghiburku dengan kalimat yang sama,aku mulai bosan"balas Arabela sudah hafal.
Gadis itu sedikit tersenyum lalu berdiri dari duduknya, Arabela memegang tongkat lipat miliknya,Desy ikut berdiri.
"Anda mau kemana nona?"tanya Desy.
"Aku ingin jalan-jalan sebentar di sekitar sini"balas Arabela yang sudah melangkah di bantu dengan tongkat,gadis itu sudah hafal tiap sisi villa dengan jelas,mulai dari pintu pagar masuk,dalam rumah ,hingga tiap sudut villa sudah Arabela hafal,sejak kecil tumbuh dan besar di tempat itu membuat Arabela sudah terbiasa, bangunan luas dengan dua lantai itu sudah di kuasai oleh Arabela
"Mau aku temani?"tanya Desy.
"Tidak ,aku bisa sendiri,aku tidak pergi jauh"balas Arabela yang sudah melangkah menjauh dari Desy.
"Anda tidak sendirian nona,aku akan selalu ada di samping anda"Desy berucap sambil menatap Arabela yang sedang mengelilingi taman bunga, kolam berenang sengaja di pasang pagar demi keamanan Arabela.
...............
Sementara itu di tempat lain, tepatnya di mansion Logan, Albert bersama sang istri baru saja akan berangkat kerja.
"Honey aku pakai mobilku saja,biar kau tidak repot "ucap Iriana pada Albert.
"Terserah kau saja"balas Albert seadanya.
"Bisakah kita tidak seperti ini?,aku seperti hidup dengan musuhku"balas Iriana.
"sudahlah Iriana,aku harus berangkat "balas Albert tidak ingin bertengkar dengan sang istri.
Albert meninggalkan sang istri yang masih berdiri menatap punggung sang suami yang sudah menghilang di balik pintu.
"Sampai kapan kau akan memperlakukan aku seperti ini?"Iriana berbicara pada dirinya sendiri.
Sejak Arabela di asingkan, hubungan Albert dan Iriana tidak berjalan baik, Albert sangat marah pada sang istri,di tambah lagi saat sang ayah Tony Logan yang menyetujui permintaan seluruh anggota keluarga untuk menyembunyikan identitas Arabela, Albert tidak lagi berhubungan baik dengan anggota keluarga Logan yang lain,bahkan pada ayahnya sendiri.
"Selamat pagi ayah"sapa Isabela yang sudah duduk di meja makan.
"Selamat pagi sayang"balas Albert.
"Dimana kakakmu?"tanya Albert.
"Belum turun"balas Isabela.
"Ibu mana?"Isabela balik bertanya.
"Masih bersiap"balas Albert.
Isabela hanya diam ,gadis itu tauh hubungan sang ayah dengan ibu tidak baik-baik saja.
Gadis itu merasa semua ini akibat sang kakak Arabela, walau mereka kembar nyatanya sifat mereka sangat berbeda, Arabela memiliki hati yang luas,penuh kasih,dan selalu rendah hati, berbeda dengan Isabela yang angkuh, keras kepala,dan selalu mendapatkan apa yang di inginkan,namun satu yang tidak pernah Isabela miliki adalah cinta sang ayah,cinta sang ayah sudah di borong habis oleh Arabela sang kakak,hal itu yang membuat Isabela menjadi iri pada Arabela ,walau Albert memperlakukan Isabela dengan penuh kasih sayang tetap saja Isabela selalu merasa kurang,gadis itu merasa cemburu pada sang kakak.
Bersambung 😁 😁 😁....
See you next episode yaaah guys
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😻 😻 😻
Suasana meja makan tidak begitu harmonis, masing-masing sibuk dengan kegiatan makannya.
"Bagaimana perkembangan proyek di bandung?"tanya Albert pada sang putra.
"Delapan puluh persen,masih terus aku pantau "balas Nicholas.
"Ayah boleh aku bergabung di perusahaan?"tanya Isabela.
"Selesaikan kuliahmu,kau masih harus banyak belajar "balas Albert memudarkan senyuman sang putri,Isabela tampak kecewa.
Nicholas melihat wajah sang adik tampak sedih.
"Pulang kuliah nanti akan kakak jemput ,kita jalan-jalan sebentar"Nicholas berusaha menghibur sang adik.
"Benar kak?"antusias Isabela.
"Tentu ,,kapan kakak bohong"balas Nicholas.
"Oke kak, bagaimana jika kita ke mall,kakak temani aku belanja "ucap Isabela dengan wajah senang.
"Terserah padamu"balas Nicholas.
Iriana senang melihat interaksi kedua anaknya, melihat mereka begitu saling menyayangi,namun wanita itu sedikitpun tidak ingat pada putrinya yang lain.
..................................
Sementara itu di tempat lain,di sebuah perusahaan besar milik keluarga Reynold,tampak seorang pria tampan tengah fokus dengan laptopnya,garis wajah yang tegas , hidung mancung,alis tebal , manik mata berwarna coklat gelap, membuat setiap wanita begitu berhasrat untuk memiliki pewaris Reynold group tersebut.
Tok..tok....
"permisi tuan"sapa Ryan Sutomo sang asisten.
"Ada apa ?"tanya Regan Reynold ,yah Regan Reynold atau yang akrab di sapa Regan Rey adalah CEO termuda pada masa kini,putra pertama dari pemilik Reynold group melky Reynold.
"Hari ini anda punya jadwal berkunjung ke pabrik"ucap Ryan
"Pukul berapa sekarang?"tanya Regan.
"Sepuluh pagi "jawab Ryan.
"Kita berangkat satu jam lagi,tolong hubungi Marcus minta dia ikut "balas Regan.
"Baik tuan "jawab Ryan.
Regan menyelesaikan pekerjaannya,mobil mereka berangkat dari perusahaan menuju mansion Reynold untuk menjemput sang adik Marcus ,mobil memasuki halaman mansion, bangunan putih bertingkat dengan desain interiornya ala-ala eropa begitu elegan.
Tampak seorang pria mudah berjalan keluar dari dalam mansion,Marcus Reynold putra ke tiga pasangan melky Reynold dan Jesika Wiguna.
"Maaf kak,harus merepotkan dirimu"ucap Marcus begitu masuk ke dalam.
"Cepatlah,,jangan membuang waktu "balas Regan yang di tanggapi dengan kekehan kecil oleh sang adik.
"Kak..mampir sebentar ke toko roti ,aku ingin membawah sesuatu untuk bibi Rosella"ucap Marcus
"Hem"jawab Regan singkat.
Berbeda dengan sang kakak Marcus adalah orang yang sangat humble,mudah bergaul,dan murah senyum,Regan memiliki dua adik laki-laki dan satu adik perempuan,adik kedua Regan bernama Jordan Reynold dan si bungsu Elvira Reynold, ketampanan Marcus dan Jordan hampir setara dengan sang kakak, ketiganya memiliki wajah blasteran dan Elvira lebih mewarisi wajah sang ibu yang notabenenya berdarah asli Indonesia.
Menempuh perjalanan dua jam lebih mereka akhirnya tiba di pabrik,kepala pabrik yang sudah mendapat informasi bahwa sang CEO akan berkunjung sudah mempersiapkan semua buru pabrik untuk berkumpul di aula.
"Selamat siang tuan"sapa kepala pabrik ,
"Selamat siang"balas Regan
"Mari silahkan tuan,semua pekerja sudah berada di aula"ucap Jhon sang kepala pabrik.
Baiklah"balas Regan singkat.
Regan dan Ryan mengikuti langkah Jhon ke arah aula, sedangkan Marcus sang adik minta di tinggalkan di villa karena ingin menemui sang bibi Rosella.
Kepala pabrik mengambil alih microphone,lelaki paru baya itu mulai menyampaikan sepatah dua kata.
"Selamat siang semua ,hari ini kita berkumpul di sini karena hari kita ke datangan CEO kita tuan Regan Reynold ,beri tepuk tangan untuk tuan Regan "ucap Jhon yang di respon dengan tepuk tangan meriah dari semua pekerja.
"Baiklah,harap tenang semua,,,ada beberapa hal yang akan di sampaikan oleh beliau untuk itu waktu dan tempat saya persilahkan"ucap Jhon memberi kesempatan pada Regan.
Lelaki tampan itu berdiri dari duduknya, melangkah maju agar para pekerja dapat melihat dirinya.
"Selamat siang semua.!!"sapa Regan dengan suara tegas dan berwibawa,aura seorang pemimpin terlihat jelas, tinggi badan dan tubuh tegap di tambah wajah tampannya langsung menarik perhatian semua orang ,ini kali pertama Regan turun langsung ke pabrik ,selama ini urusan pabrik di tangani oleh sang adik Jordan ,namun karena Jordan harus mengurus proyek di Lampung mau tak mau Regan sendiri yang harus turun tangan.
"Siang..."balas para pekerja kompak, beberapa pekerja saling berbisik,ada yang mengagumi ketampanan pria itu,apalagi parah pekerja wanita .
"Baik, pertama-tama saya senang sekali bisa berdiri di sini,di hadapan kalian semua,dan yang kedua saya sangat berterima kasih dan menghargai kerja keras kalian "Regan menjedah kalimatnya.
"Hari ini merupakan hari yang baik untuk kita semua , maksud dari kunjungan saya ke sini ingin menyampaikan beberapa hal"ucap Regan , suasana tampak tenang,semua orang diam ingin mendengar,ada juga yang diam-diam mencuri pandang.
"Saya ingin berterima kasih kepada kalian semua , berkat kerja keras kalian omset penjualan kita meningkat drastis"belum selesai Regan bicara ricuh tepuk tangan kembali terdengar.
"Baiklah,oleh sebab itu , sebagai bentuk terima kasih perusahaan, perusahaan memberi kenaikan gaji sebesar lima persen"ucap Regan yang langsung di sambut tepuk tangan meriah dari semua orang.
"Dan ini berlaku bagi seluruh pekerja,baik itu kepala pabrik maupun pekerja"ucap Regan lagi.
Prook...prook...prook...tepung tangan semakin meriah,
"Terima kasih tuan Regan..."teriak beberapa pekerja.
"Dan yang terakhir,ada bingkisan sembako yang akan di bagikan untuk semua pekerja, sekalih lagi saya ucapkan terima,saya harap kita semua dapat bekerja sama dengan baik , selamat siang"Regan menutup pidato,lelaki tampan itu kembali ke tempat duduknya.
"Tuan Regan saya sangat berterima kasih"ucap Jhon.
"terima kasih pak Jhon,semua ini juga tidak terlepas dari kerja keras anda sebagai kepala pabrik"ucap Regan.
"Terima kasih untuk pujiannya "balas Jhon,
"Baiklah saya harus pamit, terima kasih pak Jhon "ucap Regan menjabat tangan Jhon.
Para pekerja kembali dengan aktifitas mereka,Regan dan Ryan meninggalkan pabrik,mobil mereka menyusuri hamparan perkebunan menuju villa, tempat dimana sang adik berada.
Tiba-tiba Ben sang supir rem mendadak,mobil berhenti mendadak,Regan dan Ryan sampai kaget.
"Ada apa Ben?"tanya Regan.
"Maafkan saya tuan di depan ada seekor kucing"ucap Ben lalu turun dari mobil.
"Coba periksa "ucap Regan, sementara Ben sedang turun dari mobil ,mata Regan menangkap sebuah pemandangan indah di sisi kanan mobil,seorang gadis cantik tengah memeluk seekor kucing ,namun bukan kucing itu yang menarik perhatian Regan tetapi wajah gadis tersebut yang membuat Regan terpesona,manik mata biru itu seolah menghentikan dunia Regan ,seolah Regan tenggelam di dalamnya,lesung pipi gadis itu menambah kecantikannya.
"Aman tuan ,kucingnya tidakpapa"ucap Ben kemudian menyalahkan mesin mobil membuat Regan tersadar.
"Vivi kau tidakpapa?"ucap seorang wanita parubaya pada kucing yang hampir di tabrak tadi.
"Tuan kita jalan sekarang?"tanya Ryan yang melihat sang bos seperti tidak fokus.
"Hem.. lanjutkan"ucap Regan masih menatap gadis cantik yang sedang sibuk dengan kucing di pelukannya.
Bersambung 😁😁😁
Haloo semua ini cerita ke dua author,
Ceritanya tak kalah seruh ,jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak kalian 😻😻😻
"Regan bibi senang kau mampir"ucap Rosella menyambut keponakannya dengan senyuman hangat,wanita berusia empat puluh tujuh tahun itu merasa bahagia dengan kehadiran kedua keponakannya.
"Apa kabar bibi?"balas Regan memeluk adik perempuan ayahnya.
"Bibi baik , bagaimana denganmu,Ryan apa kabar?"balas Rosella.
"Saya baik nyonya "balas Ryan lebih dulu
"Aku baik bibi,dimana Marcus?"tanya Regan yang tidak melihat sang adik,
"Sedang di kolam berenang,bibi sudah masak,kita makan siang bersama sebelum kalian pulang "balas Rosella dengan senyuman.
Rosella membawah Regan dan Ryan ke arah kolam renang dimana Marcus berada.
"Kakak kemarilah bergabunglah denganku"teriak Marcus dari dalam kolam renang, Marcus tergiur dengan suasana tenang di villa ,lelaki itu benar-benar melepaskan penat dari hiruk pikuk ibu kota.
Rosella geleng-geleng kepala melihat tingkah keponakannya,Ryan hanya tersenyum menanggapi,Regan menatap sang adik cukup lama.
"Kau itu ,,,kita kemari untuk bekerja bukan berlibur"sarkas Regan
"Jangan terlalu keras, sesekali nikmati hidup ini"timpal Rosella pada Regan,lelaki berusia dua puluh lima tahun hanya diam mendengar nasihat sang bibi.
Mereka menikmati makan siang dengan tenang, Rosella sengaja memasak banyak karena kedatangan kedua keponakannya di tambah Ryan dan Ben yang ikut bergabung.
"Bagaimana kabar ayah dan ibu ?"tanya Rosella.
"Mereka baik"jawab Regan di sela-sela makannya.
"Bibi apa tidak berencana pulang ?"pertanyaan Marcus membuat sang kakak menatap tajam padanya, Rosella tetap santai dengan kegiatan makannya sambil menanggapi ucapan Marcus.
"Bibi masih betah di sini,jangan khawatir"balas Rosella dengan senyuman.
Sedangkan Marcus sedang gugup karena tatapan sang kakak yang ingin melahap habis dirinya.
Rosella tidak ingin kembali ke kota, terutama kembali ke mansion,sejak kehilangan sang putra bersama suaminya yang meninggal karena kecelakaan lima tahun lalu, Rosella seperti kehilangan hidupnya,wanita itu memilih tinggal di villa,jika sang putra masih hidup maka Fredy akan seusia dengan Jordan,namun Fredy lebih dekat dengan Regan ,mereka sudah seperti sahabat,bahkan Regan sendiri merasa hancur saat kehilangan Fredy, sampai sekarang pelaku yang menabrak mobil Fredy dan Erick sang belum di temukan,mobil yang di gunakan pelaku juga hilang tanpa jejak.
Soreh harinya mereka tiba kota ,di dalam perjalanan Marcus di ceramah oleh sang kakak,Regan kesal dengan adiknya yang satu ini.
..........................
"Nona anda sangat cantik "puji Desy pada Arabela yang tersenyum manis.
"Desy aku memahami diriku melalui penglihatanmu,terima kasih"ucap Arabela tulus yang membuat Desy terharu.
"Sudah tugas saya nona"balas Desy.
"Desy apa Vivi terluka tadi ?"tanya Arabela.
"Tidak nona Vivi baik-baik saja, beruntung mobilnya cepat berhenti"balas Desy
"Syukurlah,kasian Max jika terjadi sesuatu dengan Vivi"ucap Arabela
"Nona siang tadi tuan besar menelpon, beliau akan berkunjung besok ,beliau berpesan pada saya untuk sampaikan pada nona,nona ingin di bawahkan apa?"ucap Desy yang membuat Arabela terlihat senang.
"Apa ibu dan Isabela ikut?"pertanyaan Arabela tidak dapat Desy jawab, pelayan itu diam, Arabela akhirnya paham.
"Ibu pasti sibuk ,menjadi seorang dosen pasti sangat sibuk"ucap Arabela mencobah mengerti walau sebenarnya gadis itu merasa sedih.
"Jangan sedih nona,jika nyonya punya waktu pasti nyonya akan berkunjung begitu juga dengan nona Isabela "Desy berusaha menghibur Arabela,walau wanita itu tauh Arabela pasti sudah bosan dengan kalimat itu.
"Aku tauh,,ayo kita turun ,aku sudah lapar"ucap Arabela .
.............................
Sementara itu di mansion Logan,semua anggota keluarga tengah menikmati makan malam mereka.
"Ayah,apa ayah punya waktu besok?"tanya Isabela.
"Ada apa?"balas Albert
"Bagaimana jika bermain golf,sudah lama sekalih aku tidak melihat ayah bermain golf"ucap Isabela.
"Sayang sekalih,besok ayah akan mengunjungi kakakmu,apa kau mau ikut?"balas Albert, Isabela merubah raut wajahnya,tampak kecewa karena sang ayah menolak tawarannya demi sang kakak,rasa iri itu kembali muncul.
"Ehmm aku sudah janji untuk bermain golf bersama teman-temanku"balas Isabela menolak, Albert sudah tauh jawaban yang di keluarkan dari mulut sang putri pastilah sebuah penolakan,namun lelaki tua itu sengaja bertanya.
"Apa kalian ada yang ingin ikut?"Albert bertanya .
"Aku ikut , kebetulan besok jadwalku tidak padat, Rangga akan menangani pekerjaanku"ucap Nicholas.
"Kau bagaimana Iriana?"Albert sudah tidak dapat menahan lagi ,lelaki itu bertanya pada sang istri tanpa embel-embel sayang, Iriana dan kedua anaknya sedikit terkejut,
"Besok aku punya jadwal.."
"Tidak perlu ,aku dan Nick yang akan pergi "potong Albert terlihat marah.
"Aku sudah selesai "Albert berdiri meninggalkan meja makan, Iriana tauh suaminya sedang marah.
"Aku juga,ibu Arabela juga putrimu"ucap Nicholas sebelum meninggalkan meja makan,lelaki itu juga marah dengan sikap adik dan ibunya yang terkesan tidak peduli pada Arabela , tinggallah Iriana bersama isabela, Iriana merasa di pojokan oleh suami dan putranya.
.......................
Sementara itu di mansion Reynold Regan terus terbayang wajah gadis cantik yang ia temui di daerah pabrik tadi.
"Cantik."kalimat itu keluar dari mulut Regan dengan senyuman,lelaki itu tanpa sadar memuji kecantikan gadis bermanik biru tersebut.
Keesokan harinya Albert bersama sang putra tiba di villa,Arabela sangat senang melihat kedatangan sang ayah dan kakaknya.
"Ayah ,,,,kakak,,,aku senang kalian datang"ucap Arabela yang di peluk erat oleh sang ayah dan kakaknya.
"Sayang,, bagaimana kabarmu?"balas Albert lembut pada putrinya,
"Kau semakin cantik saja "puji Nicholas melihat sang adik .
"Kakak apa kabar?"tanya Arabela yang di tuntun sang ayah menuju sofa.
"Aku baik ,,aku bawahkan sesuatu untukmu"ucap Nicholas sambil memegang tangan sang adik untuk menyentuh sebuah gaun yang di belikan Nicholas saat menemani Isabela berbelanja kemarin.
"Ini gaun?"tanya Arabela terlihat bahagia.
"Iya sayang ,aku bawahkan beberapa untukmu "balas Nicholas .
"Ayah juga bawahkan kue favoritmu "timpal Albert.
Kedua lelaki berbeda usia itu seperti berlomba-lomba menunjukkan kasih sayang pada Arabela,Arabela merasa bahagia .
"Apa ibu dan Isabela tidak ikut?"Arabela bertanya, pertanyaan Arabela membuat kedua lelaki itu terdiam.
"Ibu sangat sibuk ,dan Isabela sedang banyak tugas"balas Nicholas memberi alasan,walau kedua lelaki itu tauh alasan sebenarnya kenapa Iriana dan Isabela tak ingin ikut.
"Ah...iya mereka pasti sangat sibuk"balas Arabela mencoba menerima jawaban sang kakak.
"Baiklah karena kakak sudah di sini,kakak akan masak makanan kesukaanmu"ucap Nicholas yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Arabela.
Seharian penuh Albert dan Nicholas menghabiskan waktu bersama Arabela,mulai dari makan bersama,menanam beberapa jenis sayuran bersama, berenang dan memberi makan ikan hingga bermain bersama kucing peliharaan Arabela Vivi dan max , lalu malam harinya Albert dan Nicholas pulang,hati Arabela kembali kosong ,walau gadis berlesung pipi itu melepas kepulangan sang ayah dan kakaknya dengan senyuman namun hatinya terasa kosong.
Bersambung 😁 😁 😁 😁
see you next episode yaaah,jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😻 😻 😻
Dan jangan lupa mampir juga di cerita author yang lain judulnya "KUCINTA SUAMIKU, SUAMIKU CINTA MASALALUNYA"
Ceritanya tentang konflik rumah tangga
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!