NovelToon NovelToon

SUGAR DADDY

BAB 1

"Ke jalan Delima pak"

"Pak ke jalan mawar ya"

Ucap dua orang yang tidak sengaja masuk kedalam taksi yang sama secara bersamaan.

"Maaf ya om tapi saya duluan yang pesan taksi ini" sahut Alexa tidak mau kalah

"Tapi saya yang masuk terlebih dahulu" pria itu pun tidak mau kalah, di jam seperti ini sangat sulit mendapatkan taksi apalagi dia sedang terburu-buru.

"Tapi om nggak bisa gitu dong, jelas-jelas aku duluan yang masuk.. Ngalah kenapa sih sama perempuan" jawab Alexa ketus

"Apa kamu tidak tahu kalau saya yang duluan...?"

"Maaf pak, mbak.. Bagaimana kalau saya antar bapak sama mbaknya sekalian saja..? Kebetulan jalan delima dan mawar itu searah" usul supir taksi yang sejak tadi sudah pusing mendengar pertengkaran kedua penumpangnya.

Keduanya terdiam sesaat ketika mendengar perkataan sang supir.

"Baiklah" sahut keduanya lagi secara bersamaan.

"Nah kalau begitu kan lebih baik" supir taksi itu pun tersenyum melihat tingkah kedua penumpangnya yang terlihat sangat lucu.

Sepanjang perjalanan lelaki itu terus saja berkutat dengan laptopnya, bahkan matanya tidak teralihkan sama sekali. Sedangkan Alexa hanya diam saja melihat kearah luar, pemandangan seperti jakarta yang selalu macet sudah menjadi makanannya sehari-hari.

Tidak lama suara telepon membuyarkan lamunannya, dia segera melihat siapa yang sudah menghubunginya itu.

"Ada apa Rum...?" tanya Alexa ketika panggilannya sudah tersambung

"Loe dimana sih, kenapa belum datang..?" tanya Arumi yang terdengar sangat cemas di ujung sana.

"Iya sebentar lagi gue nyampe, mbak Olla udah datang...?" tanya Alexa sedikit ikut panik.

"Dia sudah datang dari tadi, makanya gue telepon loe. Dia nanyain loe terus, ko bisa loe telat...?" tanya Arumi

"Sebentar lagi gue sampai" Alexa segera mematikan sambungannya.

"Pak bisa lebih cepat...?" tanya Alexa mulai cemas

Seandainya semalam dia tidak pergi bekerja pasti hari ini dia tidak akan kesiangan, tapi apalah daya saat ini dia sangat butuh uang yang sangat banyak.

"Sudah sampai mbak" ucap supir taksi ketika sudah sampai di tempat yang Alexa minta

" Terimakasih pak, jadi berapa...?" tanya Alexa yang sudah mulai mengeluarkan dompet dari dalam tas nya.

"Totalnya tujuh puluh ribu mbak" ucap si supir taksi.

Alexa pun segera mengeluarkan uang pecahan seratus ribu dan segera di berikan kepada supir taksi itu.

"Ini pak" sahut Alexa

"Aduh maaf mbak saya belum ada kembalian, saya baru saja keluar" sahut si supir taksi yang memang tidak ada uang kecil.

"Aduh gimana dong pak?" Alexa semakin bingung kalau dia berikan semua uangnya itu sama saja nanti dia tidak akan makan siang, ini adalah uang terakhir yang ada di dompetnya saat ini.

"Biar saya saja yang bayar" ucap laki-laki yang sejak tadi hanya diam saja duduk sambil memperlihatkan keduanya.

"Tapi..." Alexa ragu tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Biar nanti di bayar sekalian sama saya pak" tambah lelaki itu.

""Begini saja om, saya kali ini pinjam uang om nanti saya pasti akan ganti."

"Tidak usah, itu nggak seberapa" sahut lelaki itu tanpa mau menatap Alexa

"Tapi beneran om, saya pasti akan ganti.. Bagaimana kalau saya minta nomor om...?"

Mau tidak mau akhirnya lelaki itu pun memberikan nomor teleponnya kepada seorang gadis yang baru saja di temuinya itu.

"Dengan om siapa...?" tanya Alexa yang bingung mau memberi nama apa di kontak nya.

"Samuel"

"Ok om, itu nomor aku sudah masuk ya. Aku Alexa, terimakasih ya om nanti pasti aku ganti kalau gitu aku pamit dulu"

Alexa pun segera pergi meninggalkan lelaki itu dan segera berlari kearah kafe yang sudah mulai ramai oleh pengunjung.

"Loe kemana aja sih, mbak Olla sudah ngomel-ngomel sejak tadi" jelas Arumi yang melihat sahabatnya itu baru datang.

"Gue semalam pulang hampir pagi, eh malah ketiduran mana susah banget nyari taksi lagi"

"Lagian ngapain sih loe mesti kerja lagi, apa loe nggak capek...?" Arumi sebenarnya merasa sangat kasihan dengan sahabatnya ini, dia begitu terlihat sangat memprihatikan tapi apa daya dia tidak bisa membantu sama sekali.

"Bagus ya, jam segini kamu baru datang. memangnya kamu pikir ini tempat nenek moyang kamu sehingga bisa datang seenaknya..." ucap seorang wanita yang baru saja datang dari arah tangga dengan tatapan tajam.

"Maaf mbak tadi jalannya macet dan di tambah saya juga tidak bisa dapet taksi atau ojek" Alexa beralasan

"Ini bukan kali pertama kamu telat kaya gini, kalau sampai kamu terlambat lagi saya tidak akan mau mempertahankan kamu. Ingat itu...!" ucap Olla dengan tegas.

"Iya mbak terimakasih dan maaf, saya usahakan untuk tidak terlambat lagi" sesal Alexa

"Ya sudah sana kerja"

Alexa dan Arumi pun segera bekerja, sebelum bekerja Alexa sempat mengganti bajunya terlebih dahulu.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Hai...hai...hai...

Selamat pagi semuanya, ini karya aku yang kesekian kalinya dan aku harap kalian juga suka sama karya aku yang satu ini.

Terimakasih juga untuk semua dukungan yang kalian berikan kepadaku di setiap karya-karya ku yang lainnya, terus dukung aku ya guys. 🥰🥰

Happy reading 💃🏼💃🏼💃🏼

BAB 2

"Gue tuh heran banget ya sama loe, kenapa akhir-akhir ini loe sering banget telat masuk kerja..?" tanya Arumi di sela-sela aktivitas kerja mereka.

"Gue akhir-akhir ini kerja malem, jadi kadang suka ketiduran pas paginya" jelas Alexa sambil mengelap meja yang baru saja di tinggal oleh pelanggannya.

"Ya buat apa loe lakuin itu semua Lexa..? Emang loe lagi butuh duit banget ya sampe harus kaya gitu...?" sebagai sahabat Arumi sangat tahu betul keadaan Alexa apalagi dia hanya tinggal sendirian saja.

"Sebenarnya gue lagi butuh duit banyak, nyokap gue sakit" saat mengatakan itu wajah Alexa berubah menjadi murung.

"Nyokap loe, apa gue nggak salah dengar.. buat apa loe masih ngurusin wanita itu, dia aja nggak pernah perduli sama loe. Yang dia pedulikan cuma kakak loe aja, kenapa juga dia nggak minta tolong sama kakak loe yang tajir itu" Arumi benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya ini.

"Iya gue tahu, gimana sikap nyokap gue sebelumnya. Tapi Rum biar bagaimanapun juga dia tetap nyokap gue, orang yang udah bawa gue ke dunia ini"

"Tapi kan..." belum sempat Arumi menyelesaikan perkataannya sebuah suara membuat mereka terkejut.

"Enak banget ya kalian santai-santai disini, ingat saya bayar kalian itu untuk kerja bukan untuk ngerumpi nggak jelas" bentak Olla yang baru saja turun dari lantai atas.

""Maaf mbak" ucap keduanya bersamaan.

"Sana kerja lagi jangan ngerumpi terus dan kamu Alexa saya nggak mau dengar ataupun melihat kamu terlambat lagi...!" tegur Olla

"Iya mbak, kalau begitu kami ke dalam dulu"

"Hampir saja kita di makan sama nenek sihir itu" bisik Arumi ketika mereka masuk ke dalam.

"Sssttttt, nanti dia dengar" tambah Alexa yang ikut berbisik.

💞💞💞💞💞💞💞

Suara musik menggema di setiap penjuru gedung ini, Alexa sudah mulai terbiasa dengan suara hingar bingar yang sudah hampir tiga bulan ini dia dengar setiap malamnya, sepulang bekerja di kafe dia akan datang ketempat ini untuk kembali bekerja sampai pagi datang.

Seperti hari ini dia sudah berganti baju dengan baju seragam yang di sediakan tempat ini, rambutnya dia ikat semua ke atas memperlihatkan lehernya yang mulus dan putih begitu pun baju yang di kenakannya, kaos yang ketat dan rok yang sangat mini.

Awalnya dia sangat risih berpenampilan seperti ini, tapi sekarang dia sudah mulai terbiasa.

"Lex loe anterin ini ke ruangan VVIP ya, kebetulan orang yang tugas disana lagi nggak masuk" ucap Winda salah satu teman Alexa di tempat ini.

"Ok, loe tenang saja pasti aman" Alexa pun segera membawa nampan yang berisi beberapa botol minuman dan juga gelas untuk para tamu yang sedang berpesta di ruangan VVIP.

Sangat jarang dia bisa ketempat itu, karena biasanya akan ada pelayan khusus yang melayani mereka, dan tentu saja akan mendapatkan uang tambahan yang lumayan besar.

"Permisi tuan-tuan, ini pesanannya silahkan di nikmati" Alexa mulai menyusun setiap botol dan gelas yang di bawanya di atas meja.

"Hai cantik, ayo temani kami minum disini" salah satu pengunjung menarik tangan Alexa sehingga kini dia duduk di kursi.

"Maaf om, tapi saya nggak minum" tolak Alexa halus.

"Ayo lah hanya sedikit saja" paksa salah satu pengunjung yang lain

Sedangkan di sudut lain seorang lelaki terus saja menatap tajam kearahnya, dia terus menatap sang gadis dan teman-temannya itu.

"Kalau kamu mau minum bersama kami nanti om kasih tip yang sangat besar.." ucap pria tua yang terus memaksa Alexa untuk minum.

Alexa terdiam sesaat, memang benar sekarang ini dia sangat membutuhkan uang, tapi apa dia harus minum.

Biaya rumah sakit yang besar juga harus segera dia bayar, tapi uang yang dia sisihkan belum sepenuhnya terkumpul belum lagi ketika dia meminta kepada kakaknya, yang ada dia malah di marahi dan di hina sedemikian rupa. Padahal uang itu untuk biaya rumah sakit sang ibu yang kini sedang terbaring tak berdaya.

"Sekali saja ya om" tawar Alexa yang langsung mengambil gelas berisi minuman keras, dengan sekali teguk dia meminumnya sampai habis.

Hal itu pun tidak luput dari pengawasan sang lelaki di ujung sana, bahkan kini Alexa sudah menghabiskan banyak sekali minuman dan dia sudah tidak sanggup lagi.

"Sudah om, saya sudah tidak kuat lagi" Alexa segera menolak gelas-gelas yang di sodorkan kepada dirinya.

"Maaf om tapi saya harus kembali bekerja" tolak Alexa yang mulai berusaha berdiri dari tempatnya.

"Kenapa kamu tidak disini saja, om akan berikan tip yang lebih banyak lagi" lelaki itu berusaha untuk menyentuh pipi Alexa yang terlihat sangat mulus, tapi Alexa dengan cepat menghindar.

"Maaf om, saya temani sampai sini saja dan jangan lupa tip yang om janjikan kepada saya" pinta Alexa

Sebelum Alexa benar-benar pergi dia meminta uang yang memang sudah di janjikan untuknya.

"Berikan saja, kasihan dia" ucap lelaki yang sejak tadi hanya melihat saja"

"Ha..ha..ha sepertinya anda mulai tertarik dengan wanita ini, baiklah kami akan lepaskan" pria tua itu pun segera memberikan uang yang dia janjikan kepada Alexa.

"Om banyak banget uangnya..?" tanya Alexa ketika melihat uang berwarna merah begitu banyak.

"Tidak apa-apa itu bonus buat kamu karena kamu sudah mau menemani kami, tapi kalau kamu mau menemani kami bermain tentu akan lebih banyak lagi bonusnya" pria tua itu tersenyum dengan genitnya.

"Tidak usah om, ini sudah cukup sekali lagi terimakasih" Alexa segera pergi dari ruangan itu dengan berjalan sempoyongan.

Dia harus meminta ijin pulang lebih cepat agar bisa beristirahat, tidak mungkin dia bekerja dengan keadaan mabuk seperti ini.

BAB 3

Setelah berganti baju dan meminta ijin pulang cepat Alexa berjalan sempoyongan keluar, tidak jarang dia juga terkadang menabrak beberapa orang pengunjung karena cara berjalannya.

"Lex are you ok...?" tanya salah satu karyawan yang melihat Alexa hendak keluar.

"Ok, ok.. Gue balik ya" ucap Alexa sambil melambaikan tangan

"Mau gue anter aja sampe kosan loe...?" tawar Ozan

"Nggak usah gue bisa sendiri, loe kerja aja nggak usah perduliin gue ok" Alexa menepuk pundak Ozan sambil tersenyum.

"Atau gue cariin loe taksi gimana..?" tawar Ozan lagi yang tidak mau menyerah.

"nggak usah Zan, thanks ya... Ya udah gue balik dulu" Alexa pun berlalu dari sana.

Dia terus berjalan melewati setiap jalan yang sudah mulai sepi, di jam-jam segini taksi juga sudah susah di dapat. Di saat dia sedang berjalan ada dua orang lelaki yang mendekatinya.

"Ada cewek nih sendirian, gimana kalau temani kita-kita saja disini" ucap salah satu lelaki yang kini berjalan mendekat ke arah Alexa.

"Permisi ya bang, gue mau lewat" Alexa pun mendorong lelaki itu tapi tangannya langsung di pegang.

"Mau kemana sih cantik, sudah temenin kita saja disini.. Kita senang-senang dulu sebelum pulang" lelaki itu pun tersenyum genit kepada Alexa.

"Lepasin nggak bang, kalau nggak gue teriak nih.." Alexa berusaha melepaskan tangannya tapi dalam keadaan dia yang seperti ini tenaganya pun tidak banyak.

"Coba aja loe teriak, nggak bakalan ada yang nolongin.. Ha... Ha.. Haaa"

"Tolong.... Tolong.. bang lepasin" Alexa sudah mulai meronta-ronta ketika kedua tangannya di tarik oleh kedua preman itu.

"hei, lepasin dia" terdengar suara teriakan dari seberang jalan.

Mereka bertiga pun melihat kearah suara, sedangkan lelaki yang tadi berteriak segera berlari menyebrang jalan.

"Lepasin dia atau saya telepon polisi" lelaki itu segera mengeluarkan ponsel dan hendak menghubungi polisi dan hal itu membuat kedua preman itu ketakutan.

"Sekarang loe lolos tapi lain kali jangan harap" ucap salah satu preman sebelum pergi.

"Kamu tidak apa-apa..?" tanya lelaki yang sudah menolong Alexa sambil memegang tubuhnya yang sudah hampir terjatuh.

"Tidak apa-apa, terimakasih" ucap Alexa

"Kamu mau kemana, biar saya antar"

"Tidak usah om, biar saya cari taksi atau ojek saja di depan" tolak Alexa

"Sudah tidak apa-apa, tidak aman kalau kamu pulang sendirian apalagi saat ini kamu sedang mabuk.." lelaki itu pun menarik tangan Alexa dan membawanya ke mobil.

Karena sudah tidak kuat akhirnya Alexa pun tertidur juga sedangkan orang yang di sebelahnya malah sedang kebingungan mau mengantarkan perempuan ini kemana.

💞💞💞💞💞

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, sedangkan Alexa baru saja terbangun dari mimpi indahnya. Dia membuka mata dan menatap ke sekelilingnya.

"Dimana ini...?" tanya Alexa ketika baru sadar kalau dia bukan berada di kamar kos nya.

Alexa segera melihat baju yang dia pakai dan telah berganti menjadi baju kemeja lelaki.

"Siapa yang gantiin baju gue, apa jangan-jangan semalem gue... nggak, itu nggak mungkin"

Alexa segera turun dan baru saja keluar kamar dia melihat seorang lelaki sedang duduk di meja makan sambil memegang kertas di tangannya.

Alexa pun berjalan kearah lelaki itu.

"Kamu sudah bangun, ayo duduk dan sarapan" pinta si lelaki tanpa melihat kearah Alexa

Gadis itu pun segera duduk dan melihat hidangan yang sudah tersedia di atas meja.

"Apa om yang semalem bawa aku kesini...?" tanya Alexa memastikan

"Tentu saja, lalu kamu pikir para preman itu yang bawa kesini...?" lelaki itu menatap tajam Alexa membuat dia menciut.

"Lalu yang menggantikan baju ku...?" Alexa ragu untuk bertanya tapi dia takut semalam karena mabuk dia dan lelaki itu melakukan hal yang tidak-tidak.

"Asisten saya yang mengganti baju kamu, semalam kamu muntah dan mengotori baju saya dan juga baju kamu. Jadi saya harus meminta seseorang untuk menggantinya, apa kamu puas dengan jawaban saya"

"He..he..he.. Terimakasih ya om, sudah bantuin saya.. Tapi sepertinya saya pernah lihat om ya tapi dimana..?" Alexa berusaha mengingat dimana dia pernah bertemu dengan lelaki yang ada didepannya ini.

"Oh aku ingat, om yang waktu itu bayarin taksi aku kan.." ucap Alexa yang baru saja mengingatnya.

"Iya itu saya"

"Oh iya saya belum sempat bayar uang taksi hari itu, bagaimana kalau saya bayar sekarang saja" Alexa hendak berdiri untuk kembali ke kamar dan mengambil dompetnya.

"Tidak usah, kamu duduk saja dan segera sarapan. Nanti saya akan antar kamu pulang"

"Tapi nggak bisa gitu dong om, kan aku udh janji mau bayar.."

"Saya bilang tidak usah ya berarti tidak usah" ucap Samuel yang tidak mau di bantah.

"Ya sudah kalau om nggak mau, tapi sebagai gantinya nanti aku ajak om buat makan siang.. Gimana om mau kan...?" tawar Alexa pada akhirnya.

"Baiklah"

"Itu tadi saya sudah belikan kamu baju, baju kamu semalam sedang di laundry semoga saja cocok dengan selera kamu" ucap Samuel sambil menunjuk ke arah paper bag yang berada di samping gadis itu.

"Terimakasih ya om, aku jadi ngerepotin"

"Tidak masalah, ya sudah sekarang kamu sarapan dulu"

"Iya om"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!