dion menghampiriku.
"sayang" dengan mengecup keningku
aku menahan air mata yang mau menetes lalu pergi untuk mandi supaya dion tidak menaruh curiga.
setelah aku masuk kamar mandi, aku menumpahkan kekecewaanku.
aku nyalakan shower supaya dion tidak mendengarkan aku menangis.
disisi lain dion kaget melihat hp nya di atas tempat tidur, dia segera melihat hp nya dan dia lihat tidak ada pesan apapun.
"syukurlah intan tidak kirim aku whatsapp atau nelfon aku,,aku juga lupa mengabari nya kalo sinta ada disini".batin dion
setelah aku selesai mandi, aku tidak melihat dion ada di kamar, aku mencoba mencarinya ternyata dia di balkon dan sedang telfon.
"halo, sayang aku mengabarimu kalo istri ku lagi disini, tolong jangan telfon atau whatssap dulu, sebelum aku kabari kamu" suara dion
"......."
"iya sayang aku janji akan secepatnya menyuruh istri ku pulang, semua ini gara" nella, udah dulu ya sayang aku takut sinta sudah selesai mandi, i love you ". suara dion dengan mesranya
mendengar itu semua di balik jendela tanpa aba-aba air mata ini pun terjatuh begitu saja,
aku menghapus airmata yang jatuh itu dan mencoba biasa aja dengan dion, karena aku ingin mencari tau siapa cewek itu sebenarnya.
setelah dion selesai menelfon aku menghampiri nya dan memeluknya dari belakang. sontak dion kaget dan berkata " hai sayang, sejak kapan kamu disini"
" baru saja ,aku mencarimu tadi ternyata kamu disini, " ucapku berbohong.
"sayang ini sudah malam yuk kita tidur pasti kamu juga capek kan abis perjalanan jauh "ucap dion sambil memegang bahu ku
aku hanya mengangguk, dan mengikuti nya dari belakang.
aku dan dion pun tidur, tapi sebenernya aku tidak tidur melainkan hanya menutup mata supaya dion juga tertidur.
setelah aku pastikan dion tertidur aku mengambil hp nya dan aku lihat kontak cewek itu ternyata di blokir sama dion,
"dia sangat licik" batinku
tanpa lama-lama aku mengirim kontak dan foto profil cewek itu ke kontak ku.
(buat jaga-jaga saat di butuhkan)
setelah mendapatkan kontak dan foto cewek itu aku segera tidur menyusul dion ke alam mimpi.
*keesokan paginya.
aku bangun lebih dulu di banding dion.
jam sudah menunjukan 07.00 waktu nya membangunkan dion.
" mas bangun, udah jam 7 kamu gak kerja? "
dion menggeliat dan menguap
"selamat pagi sayang" dia bangun dan terus ke kamar mandi.
setelah selesai mandi, dion pun bersiap-siap untuk kerja.
yang biasa nya dia langsung berangkat kerja, dia melihat makanan banyak di meja begitu senang.
"enak ya kalo di temenin istri, pagi-pagi sudah ada yang siapin baju, siapin sarapan, makasih ya sayang "ucap dion dengan mencium kening ku.
" iya mas, apa perlu aku disini terus, kita beli rumah disini? "
dion yang sedang minum pun kaget dan menyemburkan minumannya.
" kenapa mas?" dengan spontan aku mengambil tisu untuk membersihkan muka dan baju yang kena semburan air nya.
" ngg... nggak apa-apa sayang" dia berbata-bata.
aku tau dia takut jika aku disini terus, tapi aku mencoba biasa aja karena aku gak mau dia tau kalo aku sudah tau soal penghianatannya.
"kamu main-main dengan ku, ayo sayang kita mulai permainan ini"batinku
"mas kamu beneran gak apa-apa? " ucapku
" gak apa-apa sayang, tapi kayak nya aku gak bisa sarapan karena aku takut telat, maafkan aku ya sayang" ucapnya sambil pergi keluar.
"masss... " ku panggil tapi dia lngsung pergi begitu saja.
setelah dia pergi aku hanya bisa menangis,
sekuat-kuat nya aku, aku juga seorang wanita yang bila di hianati sama orang yang di cintai nya pasti merasakan sakit.
tanpa berfikir panjang aku mengusap air mata dan berjanji tidak akan menangisi lelaki penghianat itu.
aku pun bersiap-siap menemui nella di jam istrahat nya karena dari semalam aku sudah janjian dengan nya di cafe dekat kantor nya.
waktu pun berjalan cepat menunjukan jam 11.00 aku sudah memesan grab untuk pergi ke cafe dekat kantor dion dan juga nella.
sesampainya di cafe xxx aku mencari tempat duduk untuk menunggu nella.
aku duduk di pojok cafe dan aku melihat sosok seseorang yang tak asing bagiku siapa lagi kalo bukan dion suamiku..
"dia sedang apa duduk sendiri disitu? "ucapku
aku berdiri dan mencoba menghampiri nya,
baru beberapa langkah ada seorang wanita cantik menghampiri nya dan mencium pipi suamiku.
sontak aku menutup mulutku, kaki terasa lemah dan terjatuh tapi tanpa di duga nella sudah ada di belakang ku dan menangkap diriku supaya duduk kembali.
nella sudah mengetahui perselingkuhan suamiku.
nella mendudukan ku dikursi dan mengelus bahu ku dengan lembut.
"sabar sin, aku tau ini sangat sakit, sebenernya aku sudah tau sejak lama suami mu menjalin hubungan dengan gadis itu" ucap nella
tanpa bersuara ,airmata mengalir dengan derasnya.
"hai sin buat apa kamu menangisi orang seperti itu, lebih baik kamu pisah sin, daripada kamu sakit hati, aku sudah tau semua nya, sejak pernikahan mu, kamu sendiri tidak pernah mendapatkan nafkah bukan dari dion" nella berkata dengan tegas
airmata ku pun berhenti mengalir dan melihat nella "darimana kamu tahu kalau aku tidak di kasih nafkah sama dion? padahal aku sudah merahasiakan ke semua nya termasuk keluarga ku ".ucapku lirih
nella memegang tangan ku dengan menguatkan ku.
" sin aku akan mengatakannya yang jujur dengan, aku mengenal mu sudah lama sebelum aku kenal dion, dan aku juga tau dion bisa masuk ke perusahaan tempat ku bekerja karna dirimu kan".
#flasback 2tahun yang lalu
aku dan nella adalah teman kampus dan kita wisuda bareng, cari pekerjaan bareng dan ngapain-ngpain pun bareng sampai kita menjadi sahabat dan juga aku sudah menganggap saudara. dan ini juga awal pertama kali aku kenal dengan si dion,
dion adalah teman pacar nella yang waktu itu di ajak pacar nella untuk betemu nella dan aku.
awalnya aku hanya menganggap perkenalanku dengan dion bakal sebatas perkenalan aja, karena aku juga tidak menyukainya.
tapi dion selalu menggodaku, pagi siang dan malam selalu menghubungi ku dan ntah bagaimana dia tau apa yang aku suka dan tidak ku suka ,sampai akhirnya aku tidak tau kapan rasa suka padanya itu muncul,karena sudah terlalu nyaman aku dengan dion, sampai aku tidak memperdulikan dion yang belum mempunyai pekerjaan.
saat itu aku dan nella memang sudah bekerja di perusahaan swasta, disana aku memang mendapat keberuntungan mendapatkan posisi yang cukup bagus, sehingga aku dekat dengan HRD nya dan saat aku mau menikah dengan dion, aku berfikir kalo pekerjaan ku digantikan dion karena jurusan kita sama dan aku pun sudah meyakinkan HRD ku, akhirnya HRD ku percaya dan menerima dion sebagai salah satu staff disana.
#flasback off
"nella.." aku memanggil nama sahabatku dengan lirih.
" apa kamu juga tau wanita itu siapa? "ucapku dengan sesenggukan
" dia kiki, dia masih mahasiswa di salah satu universitas xxx" terang nella
" tapi seperti nya dia mengetahui bahwa dion sudah beristri"
" iya sin dia tau, dion sudah menceritakannya, aku tidak tau mereka ketemu dimana, tapi yang jelas kiki mau sama dion karna uang sin" ucap nella
tanpa bersuara aku hanya geleng" dan memegang kepala ku karna sakit.
" lebih baik kamu tinggalkan dion sin, karena aku yakin gak hanya 1 cewek sin, jujur aku juga pernah di goda nya, tapi aku ingat persahabatan kita lebih penting" ucap nella sambil memegang tangan ku.
tiba-tiba mereka pun berpisah dan aku melihat dion mengasih cewek itu dengan lembaran uang.
dion dan cewek itu pergi keluar,
sontak aku dan nella pun menunduk supaya tidak ketahuan oleh dion.
mendengar semua penjelasan dari nella aku berfikir cukup keras karna rumah tangga ku mungkin baru seumur jagung.
aku sangat berterimakasih pada nella " nell, terimakasih banyak karna kamu sudah membantuku, sekarang aku akan lakukan gimana semesti nya, aku akan mencoba mempertahankan rumah tanggaku nel, aku sudah berjanji saat menikah, aku hanya ingin menikah 1 kali saja. " lirih ku dengan air mata mentes
" kamu yakin sin, ini bakal sakit loh, kamu sudah jarang sekali dengan dion, dan. wanita itu yang hampir tiap hari menemani nya ,bukannya aku gak senang kamu memepertahankan rumah tanggamu, tapi tolong pikirkan ucapan ku tadi ,ya sudah sin wktu istrahatku sudah mau habis, aku balik dulu, yang fikirkan matang" ucap nella dan pergi meninggalkanku di cafe.
aku menangis dan menidurkan kepala ku di meja cafe.
tiba-tiba ada seseorang yang duduk di hadapan ku
"hai kenap wanita cantik menangis " ucap seseorang itu.
aku yang kaget dengan mengangkat kepala ku dan menghapus airmataku, tapi sudah tidak bisa bohong karna mata ku sembab.
" kamu kenapa menangis wanita cantik " ucap seseorang itu lagi.
setelah ku mengapus airmata aku mencoba membuka mata dan betapa terkejutnya diriku ketika melihat sosok laki-laki tampan memaki jas beribawa sekali.
"hei kau tidak menjawab malah menatap ku seperti itu, aku menghampiri mu karna tangismu sangat mengganggu ku" ucap lelaki itu.
"maaf.. " aku menunduk malu.
" sudahlah, yang penting kamu berhenti menangis, " ucapnya
dia menyodorkan tangannya
"namaku brian.. BRIAN ingat ya "
aku yang melamun lupa menyalami tangan nya yang menggantung di depan ku dengan sigap dia mengambil tangan ku dan kita bersalaman.
" nama kamu siapa? "
" aku sin.. sinta"
"nama yang cantik, seperti orang nya " sambil tersenyum dia memanggil waiter.
waiter pun datang.
" oh ya sinta, kamu ingin makan dan minum apa ?"
"aku tidak ingin apa-apa"
"kamu abis menangis, kamu harus memakan sesuatu supaya airmata mu kembali lagi"
mendengar perkataan nya aku pun mulai tenang.
"terserah kamu saja " ucapku dengan memalingkan wajahku.
setelah selesai memesan waiter pun pergi.
" oh ya sinta bolehkah aku bertanya? "
"silahkan "
" kenapa kamu menangis dan kenapa kamu menangis di tempat seperti ini, apa kamu pikir dengan kamu menangis di tempat seperti ini aman bagi wanita seperti mu? " ucapnya
aku melihat bibirnya yang berbicara panjang membuatku tersenyum "ada ya cowok yang cerewet gini"batinku
" aku lagi ada masalah aja" ucapku singkat
"jika kamu tidak keberatan kamu bisa menceritakan nya padaku, siapa tahu aku bisa memecahkan masalahmu," cerocos brian
aku hanya menghembuskan nafas kasar.
"suamiku berselingkuh" singkatku
"uhhuuukkk, "brian terbatuk dan kaget ternyata wanita di depannya sudah menikah.
"maaf ya, bukannya mau ikut campur tapi kok bisa suami mu menyelingkuhi wanita secantik kamu? "
#skip dulu ya
brian adalah ceo di perusahaan jaya grup dan dia merupakan pemilik perusahaan yang di tempati dion dan nella bekerja, tetapi dion tidak pernah di cabang perusahaan yang dion dan nella di tempati melainkan di pusatnya,
saat bertemu sinta di cafe dion sedang ada kunjungan dan dia merasa jenuh dengan pekerjaan dan pergi dari kantornya.
lanjjuuuuuuut
sinta yang mendengar itu pun cuma tertunduk.
"jangan bersedih, kamu tak pantas menangisi lelaki seperti itu "ucap brian yang berusaha menghiburku.
" aku bukan menangisi nya tapi aku menangisi nasib pernikahaan ku, rumah tanggaku, aku hanya ingin nikah sekali saja " lirihku dan menetes kan airmata ku lagi
brian merupakan lelaki yang tak tega melihat wanita menangis, kalau di kantor brian mempunyai wajah yang dingin,tapi untuk kali ini karena dia berniat untuk menghibur dia dengan lembut mengusap tanganku supaya aku berhenti menangis.
" sudah-sudah, tidak usah di bahas lagi, nanti kamu nangis lagi, wajah cantik mu hilang kalau kamu menangis " brian merayu
aku melepas tangan ku yang di elus brian dan menghapus air mataku.
" terimakasih ya "ucapku
" okelah tapi aku meminta imbalan"
" haa... imbalan? kupikir kamu baik hati ternyata kamu ada mau nya "
"di dunia ini gak ada yang gratis nona cantik " brian tertawa terbahak-bahak.
"berapa yang aku harus bayar" jawabku ketus
" galak banget sih, aku gak mau uang mu, aku mau kamu temenin aku jalan-jalan karena aku lagi suntuk. banget dengan pekerjaan ku " ucapnya berdiri dan menggandeng tangan ku.
"lepaskan, aku bisa jalan sendiri, dan aku kan juga belum mengiyakan ajakan mu " kembaliku jawab ketus dengan melipat kedua tangan ku.
" hai nona cantik aku yakin kamu gak akan menolak untuk. jalan-jalan, karena aku tau suasana hatimu " dia kembali tertawa
aku yang melihat tertawa nya begitu kesal tapi sebenarnya ada benar nya juga ucapan dia, tapi karna gengsi untuk. berkata aku memilih diam.
brian pun menarik tangan ku dan membukakan pintu mobil untuk ku, setelah dia masuk, dia mengendari mobil menuju pantai pxxxxx.
selang beberapa menit sampai lah di pantai pxxx,brian turun dan membukakan pintu mobil nya,
sempat terharu dengan sikap nya, dan dengan sigap dia menarik ku dan lari le arah pantai.
(oh ya temen-temen sebelum kepantai tadi brian sudah ganti baju kerja dengan kaos oblong ya, tambah kelihataan otot nya semakin cakep)
brian yang tadi menarik ku masuk kepantai dan berhenti di pinggir pantai yang sepi
" ha.. apa maksudnya? "
"ayo lakukan "
"lakukan apa jangan ngaco kamu " jawab ku masih ketus.
" hai nona, kata nenek ku kalo kamu ada masalah kamu teriak. sekenceng-kencengnya itu akan mengurangi bebanmu, ayo lakukan"
suruh nya
" Aaaaaaaaaaaaakkkk.... "
"ayo lagi "
" Aaaaaaaaaaaaaaaaakkkk"
dan aku pun terbatuk. karena sangat kerasnya aku berteriak smpe akhirnya aku tertawa dan terjatuh di pasir..
aku memanding langit dan memandangi brian di samping ku yg masih berdiri..
brian pun duduk di sampingku.
"gimana rasanya "
"alhamdulillah sudah lumayan lega biarpun masih kepikiran ntah gimana nanti kalo aku bertemu dengan nya "
" kamu sudah mencoba bertanya pada suamimu? "
"buat apa pasti banyak alasan, aku malas berdebat dengan nya, "
aku memejamkan mataku, aku tau brian memperhatikan ku.
" apa wajahku kelihatan aneh sampai kamu melihatku seprti itu" ucapanku membuat brian kaget dan salah tingkah.
" aku hanya heran saja, kamu itu tersakiti kenapa kamu gak marahin suami kamu atau marahin. cewek itu " ucap brian dengan mengalihkan pandangannya ke arah pantai.
" belum saat nya aja, aku gak mau gegabah mengambil keputusan kak, ngomong-ngomong boleh kan aku panggil kamu kak "
"boleh, sesuka hatimu, mau panggil sayang juga boleh " brin ketawa
"huuu dasar " pukul ku di bahu brian
waktu gak kerasa sudah sore.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!