Seorang wanita berjalan sambil di koridor bangunan yang cukup mewah itu dengan kepala manusia yang ia pikul.
Wanita berusia 22 tahun itu sampai di pintu kamar yang cukup besar lalu membukanya tanpa mengetuk yang membuat sang pemilik kamar merasa terkejut.
"hey Jane ketuk lah dulu,kau membuat ku terkejut"ucap seorang pria berusia 28 tahun.
"cih,begitu saja sudah terkejut bagaimana bisa kau menjadi king mafia yang tangguh"ejek wanita itu yang bernama Jane Eledrick.
"huh,aku memang kuat tapi kamunya saja yang tidak normal,kau sampai tidak mengeluarkan aura keberatan dan malah muncul tiba-tiba me.buat ku jantungan saja"ucap pria yang bernama Gion.
"lagipula dulu ayah ku sudah menawarkan posisi sebagai pemimpin mafia pada mu,malah kau dengan santainya melemparnya kepada ku"ucap Gion.
"cih,mengerjakan misi saja membuat ku repot apalagi mejadi pemimpin,membosankan dan merepotkan."ucap Jane.
"huff dasar si pemalas dan tidak ambis"ucap Gion yang hanya di tanggapi oleh jane tidak peduli.
Dulu sebelum Gion king mafia mereka yang merupakan atah Gion begitu bangga dengan Jane bahkan fia menawarkan jane sebagai tangan kanannya bahkan menjadi Queen mafia itu namun dengan santai Jane menolak semuanya bahkan itu hanya sebagai ketua regu.
Alasannya sangat simpel yaitu karena tidak ingin ribet dan malas.
Flashback on.
di ruang rapat.
"selanjutnya aku ingin membahas sesuatu, Jane mau kah kau hey jane bangun"ucap ayah Gion.
"hummm kau menganggu tidurku saja king"ucap jane dengan wajah yang masih terkantuk-kantuk.
"Jane, maukah kamu menjadi tangan kananku?"ucap ayah Gion.
"tidak"ucap Jane singkat.
"bagaimana dengan ketua elite tertinggi?"ucap ayah Gion.
"tidak"ucap Jane.
"huff lalu kamu maunya apa? tidak mungkin kamu tidak ingin naik pangkat"ucap ayah Gion.
"semakin naik pangkat semakin membuat kerepotan saja, banyak yang lebih baik dariku pilih saja mereka.aku sudah cukup terpaksa menjadi anggota elit"ucap Jane.
"benar-benar manusia aneh"gumam ayah Gion.
"hanya itu bukan??kalau begitu aku pergi tidur dulu,permisi."ucap Jane lalu bangkit dari kursi dan pergi dari ruang rapat begitu saja.
"dasar pemalas"ucap yang lain sambil menggeleng kepala mereka.
"### aku juga setuju dengan apa yang kalian katakan bahwa dia benar-benar malas, tapi di balik kemalasannya dia benar-benar luar biasa. seolah-olah dia sudah memprediksi hasil akhir yang begitu sempurna"ucap ayah Gion sambil menatap kepergian Jane.
-
-
-
Beberapa bulan kemudian ayah Gion mengalami sakit keras karena faktor usianya yang sudah tua.
ayah Gion meminta Gion untuk memanggil Jane ke rumah sakit untuk mengunjungi nya.
setelah 2 hari barulah Jane datang.
"kenapa memanggil king?"ucap jane santai.
"kau tau sejak kapan aku memanggilmu untuk menghadapku?"ucap ayah Gion yang kini terbaring di ranjang rumah sakit.
"2 hari yang lalu"ucap Jane dnegan santai.
"lalu kenapa kau datang sangat terlambat, bagaimana kalau aku duluan mati sebelum aku mengucapkan sesuatu pada mu"ucap ayah Gion kesal.
Jane berjalan dan duduk di sofa yang disediakan di ruang rawat itu.
"Karena aku tahu kamu tidak akan mati semudah itu mesti kamu sudah tua king"ucap Jane.
"huh jangan kira dengan kau memujiku sedikit seperti itu membuat memaafkan"ucap ayah Gion.
"ya terserah king, jadi apa yang ingin dibicarakan denganku?"ucap Jane.
"huff aku sudah sangat tua untuk memimpin organisasi mafia ku, sekarang kondisiku tidak memungkinkan aku bisa bertarung bersama kalian di saat-saat genting. jadi aku memutuskan, aku ingin kau mengganti ku menjadi pemimpin organisasi mafiaku.karena kau adalah orang yang serius dan dapat di andalkan sebagai pemimpin yang terkuat"ucap ayah Gion.
"jadi bagaimana?"ucap ayah Gion setelah menyelesaikan kata-katanya.
"tidak ingin"ucap Jane.
"ini perintah"ucap ayah Gion.
"meskipun perintah jika aku tidak ingin maka aku tidak akan melakukannya"ucap Jane.
"lagi pula apa gunanya kau membuat begitu banyak anak, biarkan Gion saja yang memimpin kemampuannya luar biasa"ucap jane sambil melirik Gion yang duduk di samping nya.
"hey,kenapa kau melemparnya kepada ku,kau lebih pantas dari ku"ucap Gion.
"kau lebih pantas, lagipula aku tidak ingin di repotkan dengan tugas pemimpin yang begitu merepotkan"ucap Jane.
"itu saja bukan, kalau begitu selamat tidur"ucap jane lalu merebahkan tubuhnya di sofa dan langsung terlelap.
"anak ini,andai aku tidak sakit akan ku lempar dia dari lantai 5 rumah sakit ini"ucap ayah Gion.
Flashback off
Gion menatap tangan kiri Jane yang sedang memikul sesuatu yang bukanlah tali atau kain.
"lalu apa yang kau bawa itu?"ucap Gion.
Jane dengan santai lalu melempar kepala seorang pria yang berambut gondrong ke atas kasur Gion.
yabg membuat Gion hanya bisa memijit pangkal hidungnya.
"sesuai dengan misi yang kau berikan,aku sudah memberantas korupsi negara sekaligus orang yang mencuri senjata api kita di pelabuhan"ucap Jane.
"kau sendiri?"ucap Gion.
Jane mengangkat sebelah alis nya menatap ke arah Gion.
"tentu saja, kalau membawa pasukan membuatku kerepotan saja jika ada yang mati atau terluka"ucap Jane.
"huff tapi, bukannya dia adalah pemimpin mafia nomor urut 15, tidak mungkin dia memiliki anggota yang hanya berisi 5 orang melainkan ratusan sampai ribuan orang"ucap Gion sambil menunjuk kepala manusia itu.
"tentu saja,aku sudah membuat mereka menjadi arang bersama dnegan markas mereka setelah bermain-main dengan mereka,aku hanya membawa dia untuk mu"ucap jane.
"sudahlah ini sudah malam sekali aku ingin tidur,ahh seminggu ini jangan beri aku misi"ucap Jane.
"kenapa memang??"ucap Gion.
"karena aku ingin tidur dan bermalas-malasan"ucap Jane yang membuat Gion hanya bisa menghela napas panjang.
"selamat malam"ucap Jane sambil melambaikan tangannya keluar dari kamar itu dengan santai.
"huff wanita ini benar-benar yah,huff kasurku lah penuh darah dari kepala orang ini"ucap Gion lalu memanggil salah satu anggota nya untuk mengambil kepala itu untuk membuangnya ke kandang singanya.
TBC(to be continued yang artinya berlanjut atau bersambung bukan batuk TBC yah😌)
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Halo-halo semua kembali lagi di karya author yang ini,semoga kalian menikmati setiap isi karya author yang ini.
Jangan lupa lik,komen, subscribe, dan jangan lupa memberikan kritikan membangun agar author bisa memperbaiki nya.
Maaf juga kalau ada kalimat atau kata-kata yang typo, author juga manusia huhu😢.
Yang terakhir love sekebon untuk para readers kesayangan author ❤️❤️❤️❤️❤️🌳🌲🌴🌲🌳🌴🌲🌳🌴🌲🌴🌳🌴🌲🌴🌳🌲🌴🌲🌳🌴🌲
Jane kembali ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
"huff sangat lelah, ingin sekali aku tidak ingin mandi tapi bau darah orang-orang itu begitu menjijikan"ucap Jane.
dengan setengah hati Jane bangkit berdiri kembali lalu berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Jane menyala shower dan mulai membersihkan diri nya sambil bernyanyi.
saat ingin menyabuni tubuhnya janin tidak mendapati sabun nya di tempat sabun nya.
"huff pasti ulah siska yang suka mencuri sabunku"ucap Jane yang berbalik ingin pergi mengambil sabun baru namun di luar dugaannya tiba-tiba Jane menginjak sesuatu yang licin sehingga membuat tubuhnya terjatuh dengan keras ke lantai kamar mandi itu.
Dan kepalanya membentur pinggir kaca pembatas yang membuat kepalanya terluka.
"ukhh sakit sekali"gumam Jane.
Jane ingin bangkit namun entah mengapa kepalanya sangat sakit dan pandangannya mulai memburam.
"tidak mungkin aku mati hanya kerena kepleset"gumam Jane sebelum ia kehilangan kesadaran.
malam itu Jane tidak menyangka bahwa ia meninggal dengan tidak elit karena menginjak sabun mandi.
Jane berharap ada orang yang menolong namun semuanya berjalan sesuai keinginan sang pencipta.
*********
Jane membuka matanya, ia menggerutkan keningnya saat melihat di mana ia berada.
kini Jane berada di sebuah ruangan serba putih yang tanpa ujung.
"huff jadi aku benar-benar sudah mati, apa ini namanya surga. sungguh tidak elit tanpa ada kasur saja"ucap Jane.
"kamu belum pergi ke surga atau ke neraka Jane Eledrick"
tiba-tiba suara seseorang bergema di ruangan itu.
Jane langsung bangkit berdiri dan bersiaga.
"siapa kamu?"ucap Jane datar.
"aku adalah malaikat maut" ucap suara itu.
"ohh, lalu apa urusanmu denganku? dan juga aku tidak suka melihat tanpa wujud, tunjukkan dirimu"ucap Jane.
"baiklah"
angin kencang bertiup lalu pusaran hitam berputar di atas udara ruangan itu lalu sosok berjubah hitam muncul.
"ini adalah wujud ku, aku memiliki urusan dengan karena aku membuat kesalahan sehingga membuat dirimu berada di sini"ucap malaikat maut itu.
"coba kau ulangi lagi?"ucap Jane yang tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"ya, aku membuat kesalahan sehingga membuat dirimu mati"ucap malaikat maut itu mengulang kata-katanya.
urat kesal muncul di dahi jane saat mendengar apa yang dikatakan oleh malaikat maut itu.
"berani-beraninya kau membuat masalah yang melibatkan diriku, bahkan kamu menggangguku di saat aku menikmati mandi ku"ucap jane lalu berjalan mendekati malaikat maut itu dan mencengkram erat leher jubah malaikat maut.
"ma-maaf ini adalah kelalaianku, aku akan melakukan sesuatu kepada jiwamu"ucap malaikat maut yang bergetar ketakutan saat melihat aura membunuh yang dikeluarkan oleh Jane.
Benar-benar gila bahkan malaikat maut pun sangat takut dengan aura membunuh Jane yang begitu kuat.
"kalau begitu cepat kembalikan nyawaku, aku ingin cepat tidur. jika aku adalah pencipta maka sudah ku pecat kamu dan kupatahkan semua tulang-tulang"bisik Jane.
lalu Jane melepaskan cengkramannya dan bersedekap dada menatap malaikat maut yang tanpa wajah itu.
"aku akan mengirim jiwamu ke dunia lain aku akan membuka gerbangnya"ucap malaikat maut.
"tidak mau, kembalikan jiwaku ke tubuhku"ucap jane.
"tidak bisa karena jiwa yang sudah diambil tidak bisa dikembalikan ke tubuh asal, jadi aku hanya bisa mengirim kembali jiwamu ke tubuh orang lain di dunia yang berbeda dengan mu"ucap malaikat maut.
"apa,dasar kau merepotkan saja.kalau begini biar aku membunuh mu biar tidak menyusahkan orang lain lagi"ucap Jane yang ingin meraih jubah malaikat maut namun dengan cepat malaikat maut membuka pintu gerbang reinkarnasi dan ia sendiri melayang di udara sebelum Jane meraihnya.
"maaf, nikmatilah kehidupan kedua mu"ucap malaikat maut sebelum pusaran gelap dari gerbang itu menelan tubuh Jane.
"Malaika maut siapan"umpat jane sebelum ia terisap.
malaikat maut tersenyum setelah gerbang reinkarnasi itu tertutup.
"sudah sepantasnya kamu kembali wahai sang terpilih"ucap malaikat maut lalu menghilang dari ruang itu.
*********
di gubuk yang reot seorang gadis berusia 17 tahun yang menggunakan hanfu berwarna biru pucat menggerak-gerakkan matanya dan membuka matanya.
Gadis itu mengerutkan keningnya saat melihat langit-langit gubuk yang tidak layak itu.
Gadis itu langsung bangkit berdiri.
"kemana kau malaikat maut!!?urusan mu dengan ku belum selesai"ucap gadis itu marah sambil menatap langit gubuk itu.
Hening, tidak ada balasan dari malaikat maut yang disebut-sebut oleh gadis itu.
tak berselang lama seorang pelayan dengan penampilan yang menggunakan hanfu pelayan yang lusuh masuk.
"nona??!nona akhirnya bangun syukurlah nubi sangat khawatir huhu terimakasih dewa"ucap pelayan wanita itu.
*nubi\=cara pelayan menyebutkan dirinya.
Gadis itu terdiam berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh pelayan itu.
selain itu gadis itu masih bingung dengan penampilan dari pelayan itu yang terlihat sangat kuno baginya.
"siapa kau?"ucap gadis itu yang membuat pelayan itu terkejut dan kembali menangis.
"huhu nona,nona tidak mengingat Nubi.apa nona sedang sakit kalau begitu nubi akan kembali mencoba meminta pertolongan dari mereka"ucap pelayan itu yang ingin pergi dari sana.
namun gadis itu mencengkal tangan si pelayan.
"tunggu, tidak perlu memanggil siapapun. aku baik-baik saja"ucap gadis itu.
"benarkah??"ucap pelayan itu.
"ya"
"maaf sepertinya aku kehilangan sedikit ingatan ku,bisa kau bantu aku mengingatnya??"ucap gadis itu.
"eehh nona,nona kehilangan ingatan kalau begitu itu sangat serius,nubi akan mencarikan tabib"ucap pelayan itu.
"ikuti saja perintah ku,jangan melakukan hal lain yang membuang-buang waktu"ucap gadis itu datar.
Pelayan itu cukup terkejut dengan sifat nonanya yang berubah drastis.
"ba-baik nona"ucap pelayan itu.
"siapa nama mu?"ucap gadis itu.
"nama nubi Li Hua"ucap pelayan itu yang bernama Li Hua.
"humm, Li Hua tolong ceritakan siapa aku secara singkat"ucap gadis itu.
"baiklah,nama nona adalah Zhou yun xi nona adalah nona besar keluarga Zhou anak ke 2.namun,karena fitnah dari ibu tiri nona,nona jadi di asingkan ke kuil shuhua.beberpa bulan ini nona sakit keras dan tadi nona tiba-tiba pingsan dan saya dengan cepat mencari bantun tapi tidak ada yang mau membantu"ucap Li Hua.
"cukup"ucap gadis itu yang bernama Zhou yun xi.
"bisa kamu ambilkan cermin untuk ku?"ucap Zhou yun xi.
"aah baik nona,ini nona"ucap Li Hua sambil memberikan cermin kuno itu.
Zhou yun xi menerima cermin itu dan menatap wajahnya,setelah melihat wajahnya ia menutup matanya dan meneguk ludahnya kasar seolah-olah menenangkan emosi yang meledak di dalam dirinya.
TBC
Zhou yun xi menerima cermin itu dan menatap wajahnya,setelah melihat wajahnya ia menutup matanya dan meneguk ludahnya kasar seolah-olah menenangkan emosi yang meledak di dalam dirinya.
"malaikat maut f*** you"geram Jane marah,ia kini berada di tubuh seorang gadis berusia 17 tahun yang bernama Zhou yun xi,nona besar yang terbuang.
*kita panggil jane \=Zhou yun xi.
Sedangkan Li Hua sedikit merasa bingung dengan kosakata aneh yang baru pertamakali ia dengar.
"Li Hua bisakah kamu membantu ku??"ucap Zhou yun xi.
"nubi siap membantu nona"ucap Li Hua.
"carikan aku madu,telur,dan lemon dan wadah kecil"ucap Zhou yun xi.
"baik nona"ucap Li Hua lalu pergi dari gubuk berkedok kuil yang sudah tak layak itu.
Zhou yun xi menatap wajahnya ke cermin dan menghela napas.
"awas saja kalau bertemu dengan ku lagi,akan ku sabit kepala mu malaikat maut. Berani-beraninya dia meletakkan jiwa ku di gadis buruk rupa ini"ucap Zhou yun xi.
Zhou yun xi mengamati sekitar dan kembali memejamkan matanya menahan emosinya yang ingin meledak-ledak.
"cih,dendam ku dengan malaikat maut akan tetap abadi meski aku sudah mati. Seharusnya kalau aku sudah di taruh di tubuh gadis jelek setidaknya berikan aku tempat yang layak kalau hujan aku malah repot"ucap Zhou yun xi kesal.
"huff seperti nya aku harus lembur,tidak ada gunanya marah tanpa bertindak"ucap Zhou yun xi bangkit berdiri berencana keluar dari ruangan itu untuk memantau sekitar.
Namun saat dia baru bangkit berdiri kepalanya tiba-tiba di masuki ingatan asing yang berputar-putar layaknya kaset rusak di kepalanya.
"uhkkk"Zhou yun xi terjatuh di lantai dan memegangi kepalanya yang sakit.
Setelah beberapa saat akhirnya Zhou yun xi tidak lagi merasa kepalanya sakit.
"cih,banyak sekali masalah hidup mu gadis kecil, sungguh malang"ucap Zhou yun xi lalu bangkit berdiri.
"yah,tapi aku tidak peduli.Selama mereka tidak mengusik ku maka aku akan bersantai-santai"ucap Zhou yun xi acuh.
"yang utama aku harus memperbaiki wajah buruk rupa ini dan memperbaiki struktur tubuhnya yang lemah ini"ucap Zhou yun xi sambil memeriksa denyut nadinya.
"sudah ku duga,ini racun.pantas saja dia tidak bisa berkultivasi,mendiannya rusak"ucap Zhou yun xi lalu menghela napas panjang.
Zhou yun xi duduk di lantai dan menyilangkan kakinya ia mencoba untuk bermeditasi.
tiba-tiba kini Zhou yun xi berada di sebuah tempat tanpa batas dengan sebuah pohon yang besar yang di penuhi semak belukar dan sulur-sulur berduri.
"apa ini namanya ruang median di dalam dunia fantasi, baiklah aku akan menyelesaikan nya"ucap Zhou yun xi lalu kemudian mengambil ancang-ancang lalu berlari menuju ke arah pohon itu.
Dengan keahliannya Zhou yun xi menarik Sulur-sulur berduri itu dan menariknya meskipun tangannya harus terluka.
Saat sulur-sulur itu bersih oleh Zhou yun xi lalu tiba-tiba sebuah cahaya merah terang terlempar dan masuk ke tubuh Zhou yun xi sehingga dia terlempar jatuh dari atas dahan pohon raksasa itu.
Uhuk
Uhuk
Zhou yun xi memuntahkan seteguk darah.
dan kini Zhou yun xi kembali ke alam sadarnya.
"apa itu tadi?"ucap Zhou yun xi.
Zhou yun xi menghapus darah yang keluar dari sudut bibirnya.
Zhou yun xi mengerutkan dahinya saat melihat darah yang ia muntahkan berwarna merah kehitaman.
Zhou yun xi memeriksa denyut nadinya dan cukup terkejut kerena ia merasa aliran darahnya mulai stabil dan kini ia sudah bisa memulai kultivasi.
"sepertinya lumayan berguna"ucap Zhou yun xi.
Tak berselang lama Li Hua datang dengan apa yang di minta oleh Zhou yun xi.
"nona!!"ucap Li Hua terkejut karena melihat ada noda darah di hanfu Zhou yun xi.
"tidak apa-apa"ucap Zhou yun xi.
"berikan apa yang kau bawa"ucap Zhou yun xi.
"ini nona"ucap Li Hua.
"bagus"ucap Zhou yun xi lalu mulai mencampur bahan-bahan itu dan setelah itu ia mengoleskan nya ke wajahnya.
"gunakan juga Li Hua"ucap Zhou yun xi sambil berjalan mendekati tempat tidur.
Zhou yun xi melempar tubuhnya ke atas tempat tidur yang ia sangka kasur itu namun detik kemudian Zhou yun xi mengaduh kesakitan.
"kurang ajar,ternyata kayu"ucap Zhou yun xi.
"nona apakah tidak apa-apa?"ucap Li Hua khawatir.
"tidak apa-apa, oleskan saja itu lalu diamkan beberapa saat"ucap Zhou yun xi sambil membaringkan tubuhnya dan kemudian menutup matanya.
*******
Setelah 20 menit Zhou yun xi bangun dan mencuci wajahnya di sungai tak jauh dari kuil itu.
Setelah selesai Zhou berkeliling kuil itu katena ia merasa tertarik dengan kuil shuhua yang artinya kuil bunga liar.
Zhou yun xi berpikir bunga liar seperti apa yang tumbuh di lingkungan kuil borborok itu.
dan benar saja Zhou yun xi terkejut mendapati banyak rempah-rempah bahkan tanaman herbal dan obat-obatan bukan bunga liar yang tak berguna.
"rumput kilau senja,meski beracun tapi jika di olah dengan baik ini bisa menyembuhkan luka bakar"ucap Zhou yun xi.
"wah di sana juga ada bunga kiayu"ucap Zhou yun xi.
Saat ingin mengambil bunga berwarna ungu itu Li Hua yang kebetulan mencari sang majikan berteriak menghentikan Zhou yun xi yang ingin memetik bunga itu.
"nona jangan sentuh bunga itu"ucap Li Hua lalu menghampiri Zhou yun xi.
Zhou yun xi mengerutkan keningnya bingung.
"hosh hosh nona itu beracun,jangan di petik nona.di kuil ini banyak tumbuhan beracun jangan sentuh"ucap Li Hua.
"ya aku tau itu beracun"ucap Zhou yun xi lalu memetik bunga itu.
"ini adalah bunga kiayu yang menjadi penawar racun tingkat menengah"ucap Zhou yun xi.
"ahh yang sana baru bukan obat tapi racun beneran"ucap Zhou yun xi sambil menunjuk bunga yang berwarna putih keunguan.
Zhou yun xi menatap ke arah Lio Hua
"apa kita mempunyai makanan?"ucap Zhou yun xi.
Li Hua menggeleng kepala nya.
"sudah tiga hari kediaman utama tidak memberikan makanan sisa untuk kita.di dapur kita hanya ada 2 telur ayam hutan saja"ucap Li Hua lirih.
"huff seperti nya memang benar-benar harus lembur"ucap Zhou yun xi.
"ambilkan aku pisau atau apa yang bisa memotong"ucap Zhou yun xi.
"baik nona"ucap Li Hua.
lalu Li Hua mengambilkan pisau sedang Zhou yun xi mengambil rempah-rempah dan juga tanaman obat dan juga racun itu.
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!