Beberapa tahun yang lalu populasi manusia di bumi meningkat pesat, namun setengah populasi manusia dimusnahkan oleh meteor-meteor yang berjatuhan dari langit.
Di antara meteor-meteor tersebut, terdapat satu meteor yang terbesar dari meteor lainnya dengan warna merah membara dan di atasnya terlihat ada makhluk aneh yang melayang.
Seluruh tubuh makhluk tersebut berwarna hitam dengan mata putih yang bersinar, memiliki dua tanduk di kepalanya dan memiliki sepasang sayap.
Karena wujudnya yang sama dengan monster bernama JIN yang pernah menyerang manusia ribuan tahun lalu, maka makhluk aneh tersebut dinamai JIN oleh masyarakat.
Setelah kejadian itu, JIN dan meteor besar tersebut menghilang dan tidak pernah ditemukan sampai saat ini.
Masyarakat percaya bahwa JIN lah yang mengendalikan meteor-meteor yang berjatuhan dari langit.
Setelah menghilangnya JIN kini umat manusia diteror oleh monster pemakan manusia yang terus berdatangan entah dari mana.........
"Ayah......!! aku sudah mendengar cerita ini ribuan kali, sampai cerita ini selalu terngiang di kepalaku, tentang JIN yang memimpin semua monster itu dan JIN akan keluar suatu hari nanti untuk memusnahkan umat manusia."
Kata seorang perempuan cantik dengan rambut yang berwarna biru, dia sedang duduk di sebuah meja makan yang sangat mewah dan di depan perempuan tersebut terdapat beragam makanan yang terlihat sangat lezat.
"tapi bukankah ini adalah cerita kesukaan putriku sebelum dia sarapan," Kata seorang pria tampan yang duduk di hadapan perempuan cantik tersebut.
Di meja makan yang sangat besar tersebut hanya mereka berdua yang duduk disana dan sesekali datang seorang pelayan perempuan dengan pakaian berwarna hitam dan putih membawakan mereka sebuah makanan.
"itu dulu saat aku masih kecil, tapi sekarang aku sudah berumur 18 tahun dan aku sudah siap untuk menggantikan kedudukanmu suatu hari nanti sebagai seorang raja," kata perempuan sambil mengambil makanan yang tersedia di depannya.
setiap kali ayahnya mengambil makanan, dia ikut mengambil makanan yang sama setelah ayahnya.
"hahahaha..........kau tidak akan bisa menggantikan kedudukanku sebagai seorang raja jika kau tidak memiliki pasangan hidup dan kau hanya bisa menggantikanku jika aku sudah mati nanti.”
“ngomong-ngomong kenapa kau meniru makanan yang aku ambil, bukankah banyak makanan lain di atas meja?" menatap putrinya.
"hhmmm....... itu karena aku ingin awet mudah seperti ayah.”
“pertanyaan yang selalu aku ulang-ulang dari dulu belum juga ayah jawab, bagaimana bisa di umur ayah yang sudah 47 tahun ini, ayah masih terlihat seperti berumur 20an, bahkan ayah terlihat, lebih seperti kakak kandung aku?" tanya sang putri.
"hahahaha..... ahahahhah.... haha….Kau akan tahu pada waktunya, dan makanan yang aku makan ini tidak ada sama sekali pengaruhnya," jawab sang raja sambil tertawa.
"baiklah jika ayah masih merahasiakannya, aku akan pergi berlatih saja," kata tuan putri dengan muka cemberut, beranjak dari tempat duduknya.
"hei.... kau belum memakan makananmu sama sekali."
"aku akan makan di perjalanan nanti, aku akan membungkus makanan ini untuk latihanku."
Putri melangkahkan kakinya meninggalkan istana besar berwarna putih yang berada di tengah-tengah kota kerajaan.
Saat tuan putri berjalan sambil membawa bekalnya, di tengah keramaian kota dia mengomel sendirian dengan kesal karena ayahnya tidak pernah menjawab pertanyaannya.
“putri…”teriak seorang paman di depan warungnya,”apakah putri tidak mau mampir dulu di sini?”
Tuan putri menghampiri paman tersebut dan berkata,”selamat pagi paman, aku memang berencana untuk mampir di sini terlebih dahulu sebelum aku pergi berlatih.”
“kalau begitu, ayoo silahkan masuk.”
Tuan putri berjalan masuk ke warung paman tersebut, tiba-tiba terdengar bisikan seseorang yang membicarakan tuan putri.
"padahal dia seorang putri kerajaan, tapi kenapa dia masih sering makan di tempat seperti ini," kata seseorang di dalam warung berbisik ke temannya.
"iya, bukankah di kastil sudah disiapkan banyak makanan mahal untuknya, terlebih lagi dia sering berlatih sendirian di hutan," balas temanya.
"dia seperti bukan seorang putri saja."
Putri mendengar perkataan mereka, namun tuan putri tidak peduli dan tetap berjalan menuju ke kursi kayu yang ada di warung tersebut.
"tidak usah peduli dengan perkataan mereka,” kata paman pemilik warung.
“iya paman.”
“kalau begitu, putri mau pesan apa hari ini?"
"seperti biasa paman Raku."
“okeeyy..”
Tak lama kemudian, diletakkanlah piring berisi penuh dengan Onigiri di hadapan tuan putri.
Tanpa pikir panjang putri langsung memakan Onigiri tersebut dengan lahap.
Setelah tuan putri memakan makanannya, dia langsung pergi menuju ke tempat latihannya.
Setelah Sampai di hutan, putri menaruh bekalnya di bawah pohon yang rindang dan mulai berlatih.
Tuan putri mengangkat salah satu tangannya dan mengeluarkan elemen kayunya.
Tuan putri mengeluarkan balok kayu memanjang dari tanah dan menghantamkannya ke sebuah batu besar secara bertubi-tubi hingga batu tersebut hancur.
"hhfuff.....!!!,sekaran aku membutuhkan serangan sebanyak 27 kali untuk menghancurkan batu besar itu, ini lebih baik dari hari-hari sebelumnya, aku harus bisa mebagi ratakan manaku dalam jumlah banyak di seluruh bagin kayunya agar kayunya bisa lebih kuat lagi,” kata tuan putri yang kelelahan setelah berlatih.
Lalu tuan putri duduk sejenak untuk beristirahat dan memakan bekalnya di bawah pohon.
Tiba-tiba ada seorang prajurit kerajaan yang lewat di tempat berlatih tuan putri dan berlari menuju ke sebuah bangunan yang berwarna merah membara yang ada di tengah-tengah hutan
Dan di depan pintu bangunan tersebut terlihat seseorang yang mengenakan pakaian berwarna merah sedang duduk santai menikmati hembusan angin.
"la.....la..lapor kapten....! ......hah...fhufh....ada seseorang yang menyerang desa Liu secara membabi buta," kata prajurit yang terengah-engah.
Terlihat pakaian baja prajurit tersebut rusak parah.
"Seseorang? biasanya yang menyerang penduduk desa adalah monster," dalam hati sang kapten.
"melelahkan......kenapa seluruh pasukanku harus liburan disaat seperti ini,,,, kau pergilah ke kerajaan dan bawalah tenaga medis ke desa tersebut."
"siap kap....,hanya tenaga medis??" tanya prajurit terheran.
"apakah kau pikir aku butuh bantuan.....hah...!!! aku bisa mengatasinya seorang diri," kata kapten dengan tatapan menakutkan.
"ti..ti..tidak kapten ...!!!" jawab prajurit dengan ketakutan dan bergegas pergi ke istana.
Dengan cepat kapten segera menggunakan elemen api di kakinya dan melesat seperti roket menuju ke desa bagian utara.
......Desa Liu......
Terlihat di desa tersebut hampir tidak ada yang tersisa lagi akibat api besar yang membakar rumah penduduk.
"ahhhh.....tolong....tolong...lari cepat..lari," teriakan penduduk yang ketakutan.
Di tengah-tengah desa terlihat seseorang yang berjalan dengan perlahan, muka orang itu tidak terlihat karena muka dia ditutupi oleh topeng dan dia mengenakan jubah berwarna hitam polos yang menutupi seluruh tangan dan kakinya.
Tak lama kemudian sang kapten datang dan melihat pria bertopeng tersebut.
"lawan kali ini adalah sesama pengguna elemen api yah,"kata kapten dengan muka datar menatap pria bertopeng.
Kapten mencoba mengambil sebuah pedang yang biasanya ada di punggung dia, namun yang dia genggam hanyalah angin saja Karen dia telah melupakan pedangnya di samping tempat duduknya tadi.
“ohh…sial pedangku tertinggal.”
Tiba-tiba terlihat dari arah belakang kapten, sebuah balok kayu meluncur memanjang dengan cepat mendekati sang kapten, dan di atas balok kayu tersebut nampak tuan putri yang berdiri tegak.
"apa yang kau lakukan disini?"tanya kapten Louis.
“dari pada itu, kita harus mengalahkan dia terlebih dahulu."
Seketika setelah putri dan kapten datang, Pria bertopeng tersebut berusaha meninggalkan desa Liu dengan menggunakan lubang teleport berwarna hitam yang menarik kakinya secara perlahan.
Dengan cepat tuan putri mengekang orang tersebut menggunakan elemen kayunya yang keluar dari tanah, kayu tuan putri menghentikan pria bertopeng masuk ke dalam teleport.
" kau siapa???" tanya tuan putri.
"aku adalah JIN dewa yang akan memusnahkan seluruh umat manusia."
"Elemen api : bola api," kata sang kapten mengeluarkan api berbentuk bola sebesar kepala dari telapak tangannya.
bola api sang kapten melesat menghampiri topeng pria tersebut dengan cepat.
sesaat sebelum api sang kapten mengenai topeng pria tersebut sebuah tangan tiba-tiba keluar dari teleport.
kayu yang mengekang Pria bertopeng tiba-tiba terpotong beserta api yang hampir mengenai topengnya menghilang seketika.
setelah api sang kapten menghilang nampak dengan jelas mata berwarna putih di sebelah kiri melihat dari lubang topeng.
lalu tangan itu dengan cepat menarik Pria bertopeng masuk ke dalam teleport.
Setelah perginya pria bertopeng, putri dan kapten menolong para penduduk desa dan mengumpulkan mereka di hutan yang terletak tidak jauh dari desa.
Banyak penduduk desa yang terluka akibat serangan tersebut, mereka terbaring kesakitan akibat luka bakar ataupun akibat tertimpa reruntuhan rumah.
Lalu tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang menghampiri tuan putri dan sang kapten.
"terima kasih tuan putri dan kapten karena telah menyelamatkan penduduk desa, perkenalkan saya isac pemimpin di desa ini," kata bapak-bapak itu sambil membungkuk.
"iya pak, tidak usah berterima kasih, ini merupakan kewajiban kerajaan untuk menolong rakyatnya," balas tuan putri.
Bapak itu tiba-tiba menangis dan meminta pertolongan karena dia belum menemukan anaknya, "putri.....kapten, tolong temukan anakku, dia mungkin masih ada di desa terjebak kebakaran."
"baiklah, untuk sekarang bapak harus menjaga para penduduk desa, kami akan ke desa mencari anak bapak dan melihat apakah masih ada penduduk yang terperangkap di sana,” kata tuan putri.
......Di desa......
Setelah sampai di desa, mereka berdua memutuskan untuk berpencar untuk mempermudah pencarian mereka.
Di tempat tuan putri, di tengah kobaran api dia melihat seorang pria yang tertindih kayu reruntuhan rumah penduduk.
Putri segera menyingkirkan kayu yang menindih pria tersebut menggunakan elemen kayunya.
Setelah itu, putri melihat tubuh pria tersebut yang berlumuran darah dan pria itu terlihat sudah tidak sadarkan diri lagi.
Sementara di tempat kapten, api yang meluap-luap terus membakar rumah penduduk desa.
Tak lama kemudian beberapa tenaga medis dengan pakaian lengkap berwarna putih datang dipimpin oleh prajurit yang melapor ke kapten tadi.
"kalian lama juga ya... kalian cepatlah pergi ke hutan sebelah barat dekat desa," kata kapten Louis.
"siap......kapten...." kata para tenaga medis dengan serentak.
"kau tetap disini dan cepat padamkan apinya....!!!!! kau bisakan?" tanya kapten Louis dengan tatapan tajam.
"si....siap kapten.”
Akhirnya prajurit tersebut mulai memadamkan api menggunakan elemen airnya.
"ternyata kau berguna juga yah."
"heheh...."senyum prajurit.
"sudah cepat padamkan apinya....!!"
"baik kapten."
Tak lama kemudian api yang membakar rumah para penduduk mulai padam, Putri yang berpisah dari kapten akhirnya datang sambil menggendong pria yang terluka tadi.
"tolong...!!!!.,cepat...!!!.,aku menemukan pria ini, dia terluka parah,"teriak putri.
"mungkin dia adalah anak dari pemimpin desa, kau pergilah bawa pria itu ke tempat para penduduk...!!! aku akan menysulmu nanti," perintah kapten terhadap prajurit.
"siap kapten."
Setelah api di desa padam, prajurit tersebut pergi membawa pria yang terluka ke tempat para tenaga medis berada.
"kau belum menjawab pertanyaanku tadi, kenapa kau bisa berada di sini ?" Tanya sang kapten.
"saat aku berlatih tadi pagi, aku melihat prajurit tadi datang ke markas pasukanmu lalu aku mengikutinya dan mendengar pembicaraan Kalian, jadi aku pergi kesini."
"ohhh.....jadi kau yang selalu ribut di dekat markasku setiap pagi hah??, kau lebih baik cari tempat latihan lain atau aku akan membakarmu."
"hah....siapa juga yang akan latihan di dekat markasmu lagi,” kata putri memalingkan wajahnya.
Tak lama kemudian putri bertanya ke kapten,“ oh iya apa kau percaya kalau pria tadi adalah JIN?"
"entahlah....aku tidak yakin soal itu...."
“hmmm JIN…..???” kata putri sambil melamun memikirkan JIN.
"sepertinya sudah tidak ada lagi penduduk di sini dan api yang membakar desa juga sudah padam, kalau begitu aku akan kembali ke tempat para penduduk, bagaimana denganmu?"tanya kapten Louis.
"ehhh,,,aku akan pulang, hari sudah mulai gelap," jawab tuan putri.
Akhirnya tuan putri meninggalkan desa dan kembali ke istana kerajaan.
Saat putri berjalan menuju ke kamarnya, dia bertemu dengan sang raja yang sudah menunggu kedatangannya.
" eyy....akhirnya kau pulang juga, kenapa kau terlambat pulang hari ini?" tanya raja dengan penuh semangat.
"tadi ada penduduk desa yang kesusahan jadi aku membantunya, dan sekarang aku sangat lelah, aku ingin tidur cepat malam ini," jawab tuan putri yang memperlihatkan mukanya yang kelelahan.
"baiklah, apakah kau tidak mau makan malam bersama ayah sebelum kau tidur?" tanya raja.
"mungkin tidak untuk malam ini ayah, aku ingin istirahat memulihkan tenaga,,,,, selamat malam ayah," kata tuan putri berjalan perlahan masuk ke kamarnya dengan kelelahan.
"ya selamat malam, sepertinya aku juga harus kembali ke singgasanaku."
Saat raja duduk di singgasananya yang mewah dan luas, sang kapten datang untuk melaporkan kejadian tadi.
“JIN…..????” raja terkaget mendengar nama JIN di laporan sang kapten. “bagaimana bisa….???,apakah kau melihat wajah penyerangnya?" tanyanya.
"karena dia mengenakan sebuah topeng jadi aku tidak bisa melihat wajahnya, tapi aku melihat dengan jelas matanya yang berwarna putih."
"kalau memang dia adalah JIN, kita harus memperkuat penjagaan di setiap desa, siapa tahu dia akan datang menyerang kembali,"
"bagaimana kalau kita membagi wilayah yang perlu dijaga Empat pasukan Inti berdasarkan letak Markasnya?" Tanya sang raja.
"terserah kau saja," jawab kapten.
"baiklah kalau begitu :
Utara adalah bagian kamu, yaitu Pasukan Redbird.
Selatan bagian Pasukan Bluefish.
Barat bagian pasukan Soilbottom.
Timur bagian pasukan Windflow.
Jadi seluruh pasukan kalian akan berjaga di setiap desa wilayah kalian masing-masing menggantikan para prajurit kerajaan yang ada disana, sementara kota kerajaan akan di jaga oleh seluruh prajurit kerajaan."
“baiklah aku kan menyampaikan hal ini ke pasukanku,”
"bukan hanya ke pasukanmu saja, kau harus menyampaikan hal ini ke setiap kapten pasukan inti," kata raja.
"iya….. besok, sekarang sudah malam."
......Keesokan harinya......
......Desa Liu......
Putri yang berencana pergi berlatih di sebuah hutan berjalan melewati desa Liu dan melihat Seluruh penduduk yang saling membantu satu sama lain untuk memperbaiki dan membangun kembali rumah mereka.
Melihat hal tersebut sang putri membantu pembangunan desa hingga selesai menggunakan elemen kayunya.
Pembangunan rumah berjalan dengan cepat akibat bantuan tuan putri dan selesai tepat tengah hari, lalu para penduduk desa berterima kasih kepada tuan putri dan memberikan bekal untuk latihannya nanti.
Sesampainya di hutan, putri langsung berlatih membuat tiruan makhluk hidup menggunakan elemen kayunya.
Putri terus berlatih sedikit demi sedikit berusaha meniru binatang kecil, dengan memfokuskan mananya di ujung kayu dan membuatnya mengalir berputar secara terus menerus membentuk binatang yang diinginkannya.
Meskipun berulang kali gagal, akhirnya putri sudah bisa membuat berbagai macam tiruan binatang kecil.
Sebelah berlatih tanpa disadari matahari mulai tenggelam, lalu dia beristirahat sejenak memakan bekal pemberian para penduduk desa.
"Tolong....tolong.....!!!!" teriakan yang terdengar samar-samar.
“sepertinya aku mendengar seseorang yang berteriak meminta tolong,” kata tuan putri berdiri dari tempat duduknya.
“sepertinya aku hanya salah denga……” sebelum putri menyelesaikan perkataannya dia kembali mendengar suara meminta tolong tersebut.
Mendengar suara teriakan tersebut tuk kedua kalinya , akhirnya tuan putri bergegas mencari dari mana arah teriakan tersebut, semakin dekat putri, teriakan tersebut semakin jelas terdengar.
"tolong....tolong....ahh tidak....tolong berhenti, "suara anak kecil yang ketakutan sambil menangis.
Akhirnya tuan putri berlari mendekati suara teriakan tersebut dan melihat di seberang sungai yang mengalir deras terdapat seorang anak kecil yang sedang dimakan oleh monster.
Monster itu terlihat bertubuh besar,gendut, tinggi, berambut panjang, tidak memiliki daun telinga, dan seluruh kulitnya berwarna hijau.
Tanpa berpikir panjang tuan putri menyerang bagian samping monster menggunakan elemen kayunya sehingga membuat monster tersebut terpental dari anak yang dia makan.
Lalu tuan putri bergegas mendekati anak tersebut dengan berdiri di atas balok kayunya yang memanjang dengan cepat.
“woii…ayo bangun….jangan mati, kau pasti masih bisa bertahan.”
Nampak anak tersebut berlumuran darah dan salah satu tangannya sudah dimakan monster, karena kehilangan banyak darah anak tersebut jatuh pingsan.
Perlahan semak-semak di dekat tuan putri bergerak, dari semak-semak tersebut keluar monster dengan wujud yang berbeda dari yang dia lihat sebelumnya, monster yang dia lihat sekarang terlihat lebih kurus, pendek dan memiliki daun telinga.
Air liur terus bercucuran keluar dari mulut monster, dia menatap melihat sekelilingnya dan melihat tuan putri yang sedang merangkul anak yang penuh luka tersebut.
Dengan cepat monster itu menyerang putri menggunakan semburan api yang keluar dari mulutnya.
Perlahan api yang begitu panas menghampiri tuan putri, namun dengan cepat putri menahan semburan api tersebut dengan membuat tembok kayu tepat dari arah semburannya.
Dengan menggunakan elemen api di kakinya, monster itu sudah berada di belakang tuan putri, monster tersebut berusaha menyerang putri dengan cakarnya yang begitu tajam.
Putri perlahan memalingkan wajahnya ke arah monster, karena pergerakan monster yang tiba-tiba, putri tidak sempat bereaksi dan cakar dari monster tersebut sudah sangat dekat dengan wajah tuan putri.
Namun entah dari mana muncul golem menyeramkan yang terbuat dari tanah menghentikan serangan monster tersebut.
golem tersebut menangkap kepala monster dan mencengkramnya dengan sangat kuat.
Semakin lama cengkraman golem semakin kuat dan darah perlahan mengalir dari sela-sela tangan golem tersebut.
Darah yang berwarna hitam menetes di tanah dan membuat monster meronta kesakitan.
Akhirnya kepala Monster hancur lebur akibat cengkraman golem yang begitu kuat.
Tuan putri menatap kejadian tersebut dengan tatapan kosong.
Darah monster muncrat mengenai putri dan anak itu sehingga membuat mereka berdua berlumuran darah.
"hati-hati gadis cantik, jangan pernah pergi ke hutan sendirian, berbahaya," kata pria yang telanjang dada, berotot, botak dan berada di dekat golem tanah tersebut.
Dia mengulurkan tangannya ke putri dengan senyum dan mengedipkan sebelah matanya.
"ada anak kecil di sini, dia sekarat, kita harus segera menolongnya..!!!"
Pria berotot memalingkan pandangannya ke anak tersebut, Lalu tangan golem itu tiba-tiba berubah meruncing, dengan cepat tangan golem yang runcing melesat ke anak yang sekarat tersebut.
Tuan putri menghentikan serangan golem dengan mengekangnya menggunakan elemen kayunya.
"apa yang kau lakukan?"tanya tuan putri.
"sungguh kasihan anak ini, kita harus segera membantunya, dia terlihat sangat menderita," kata pria berotot.
"membantu.....???,apakah kau sudah gila??kau tadi mencoba membunuhnya."
“Elemen tanah : Prajurit Golem," kata pria berotot menapakkan tangannya ke tanah.
Dari tanah bermunculan banyak golem menyeramkan, para pasukan golem tersebut mencoba menyerang tuan putri.
Putri segera membuat tembok kayu yang mengelilingi anak itu seorang diri untuk melindunginya dari serangan para golem.
Putri berusaha keras melindungi anak itu dengan menghindar dan menahan semua serangan dari golem dan sesekali tuan putri berusaha menyerang pria berotot menggunakan elemen kayunya, namun tak satupun serangan tuan putri yang mengenai pria tersebut.
"kau sudah gila yahh???, cepat berhenti…!!!!" teriak tuan putri.
"kau yang harus menyingkir, aku harus menghentikan penderitaan anak itu, ini adalah takdir yang tak terhindarkan dari sang dewa."
Dengan kelelahan karena melawan banyak golem, putri berkata,"aku tidak akan membiarkanmu membunuhnya...!!!"
Tuan putri sudah sangat kelelahan dan kewalahan, bahkan dia sudah menerima banyak serangan dari para golem.
Dia berdiri di atas tembok kayu yang dia buat untuk melindungi anak tersebut, keringat tuan putri bercucuran meskipun angin malam terus berhembusan.
Putri dengan cepat melesat dari tempat dia berdiri dan menyerang pria berotot.
Tiba-tiba…,"woi...apa yang kau lakukan bodoh??"teriak perempuan yang tiba-tiba muncul dari aliran sungai.
Teriakan perempuan tersebut membuat pria berotot tidak fokus sehingga membuat dada dia terkena pukulan tuan putri.
Namun Karen tuan putri sudah tidak memiliki tenaga lagi, pukulannya yang mengenai pria berotot tidak memberikan dampak sama sekali.
Sesaat setelah pukulan tuan putri mengenai pria berotot, dia jatuh pingsan.
“apa yang kau lakukan bodoh?” kata perempuan misterius yang keluar dari air.
Dia menghampiri pria berotot dan memukul perutnya, “ini untuk menggantikan pukulan dia tadi.”
Sinar rembulan yang terang menyinari perempuan tersebut, Terlihat seorang perempuan cantik berambut putih dan hanya mengenakan celana dalam berwarna biru berjalan mendekati tuan putri.
"Akhirnya kau keluar juga, kalau tidak seperti ini kau tidak akan keluar kan?” kata pria berotot.
Perempuan tersebut membalik badan tuan putri dan melihat mukamya,” kau memang bodoh yah?? kau telah membuat putri kerajaan ini pingsan.”
“aku mencarimu dari tadi, ada informasi penting yang harus aku sam…...hahhhh tuan putri?????" pria berotot terkujut mengetahui kalau orang yang telah dia buat babak belur adalah tuan putri.
Akhirnya perempuan seksi tersebut menyembuhkan tuan putri menggunakan elemen airnya.
Lalu Seluruh golem pria berotot hancur lebur menyatu dengan tanah, ”karena kegelapan malam aku jadi tidak tahu kalau dia adalah tuan putri.”
“jangan banyak alasan, kau harus minta maaf setelah dia sadar nanti.”
Sambil menunggu tuan putri sadarkan diri pria berotot menceritakan tentang kejadian di desa Liu kemarin dan memberitahu tentang kebijakan baru raja tentang penjagaan wilayah yang dibagi empat.
Lalu tak lama kemudian tuan putri sudah mulai sadar, dia melihat di sampingnya terdapat anak yang terluka para tadi diselimuti air yang berbentuk putri duyung.
“sebenarnya, apa yang telah terjadi??? Cepat lepaskan dia kau pasti teman dari pria berotot aneh ini kan??”
Perempuan itu tiba-tiba mencoba membuka resleting bajunya.
“apa yang kau lakukan, aku tidak akan tertarik dengan hal seperti itu,” kata tuan putri menutup matanya dengan kedua tangannya.
Namun pria berotot tersenyum menatap dada perempuan tersebut dengan seksama.
“cepat lihat ke sini, ada yang ingin aku tunjukkan.” Kata perempuan tersebut menurunkan tangan tuan putri .
Dia menunjukkan sebuah tattoo yang ada di tengah dadanya dan setelah putri melihat tattoo tersebut, dia sadar dan teringan bahwa tattoo tersebut merupakan lambang pasukan Bluefish.
Setelah menunjukkan tattoonya, kapten pasukan bluefish segera menaikkan kembali resletingnya dan sesegera mungkin dia memukul pria berotot yang menatap dadanya.
“terus kau apakan anak ini?’ Tanya tuan putri.
“tenang saja aku hanya mencoba menyembuhkan dia, ini merupakan jurusku yang bernama Duyung Penyembuh, jurus ini sangat ampuh untuk menyembuhkan luka seseorang,” jawab komandan Bluefish.
"yapp betul sekali, dan perkenalkan aku adalah komandan pasukan Soilbottom," kata pria berotot sambil memperlihatkan tattoo di telapak tangannya.
“ohh…. Ternyata kau juga merupakan komandan pasukan inti yahhh, tapi kenapa kau berusuha membunuh anak ini tadi??dan kenapa kau menyerangku tadi??” tanya tuan putri dengan kesal.
“ehhhhhh…..heheh.......maaf, aku minta maaf soal tadi, bagaimana kalau sebagai permintaan maafku, aku yang hebat ini akan melatihmu besok." kata kapten pasukan Soilbottom yang memasang muka kerennya.
“hhmm…” tuan putri memalingkan mukanya dengan kesal.
“kau mau kan??”
“yasudah, tapi elemen kita kan berbeda?”
"tenang,,, lihat saja besok," kata kapten pasukan Soilbottom sambil mengedipkan matanya.
"kenapa komandan pasukan inti kerajaan yang terkenal semuanya aneh-aneh,"dalam hati putri.
"woi…cepat singkirkan mayat monster ini...!!" kata komandan pasukan Bluefish.
Kapten pasukan Soilbottom menapakkkan tangannya ke tanah dan mengeluarkan jurusnya.
"elemen tanah : kuburan tanah"kata kapten Soilbottom membuat tubuh monster itu tertelan oleh tanah.
Tak lama kemudian, Setelah seluruh luka anak itu sembuh, dia mulai sadar.
"aku di mana?"dengan heran.
“heh.....!!!!,tadi ada monster yang memakanku,” kata anak dengan panik.
“hah......tanganku sebelah," teriak anak ketakutan melihat tangannya yang hilang.
"tenang lah,,, tenang saja monster itu sudah tidak ada, tapi kami tidak bisa mengembalikan tanganmu," kata kapten pasukan Bluefish.
"hai bocah yang lemah …!!!!! bersujudlah di hadapanku yang hebat ini.....aku adalah penyelamatmu....!!!!"kata kapten pasukan Soilbottom membanggakan dirinya.
"bodoh....!!!" kapten pasukan Bluefish memukul kepala kapten pasukan Soilbottom.
"kamu tinggal di mana? Kenapa kau bisa berada di sini?" Tanya tuan putri.
"aku tinggal di desa Liu, aku pergi bermain dan mandi di sungai ini, saat hari mulai gelap aku naik ke tepi sungai untuk kembali ke desa tapi tiba-tiba ada monster yang menangkapku dari belakang."
“makanya lain kali kau harus berhati-hati dan jangan pernah pergi bermain sendiriran apalagi bermain sampai malam,” kata kapten pasukan Bluefish.
“hhnmmm,” anggukan kepala anak tersebut.
"kalau begitu mari aku antar kau pulang, pasti orang tuamu sekarang sangat khawatir karena kau belum pulang juga," kata tuan putri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!