NovelToon NovelToon

SHADOW MATCH

Tuan Putri Yang Cacat

Sebuah Syair tersebar dikalangan rakyat Kekaisaran Zhao Yang Agung mengenai Tuan Putri cacat yang tak bisa berlatih beladiri. Tak ada satupun orang yang tak tahu siapa orang yang dimaksud syair tersebut.

"Qin Shu-er!!!" panggil seorang pemuda gagah yang kini menghampiri pemilik nama kekamarnya.

"Kakak?..." gumannya bingung melihat kedatangan sang Kakak yang telah lama tak ia jumpa.

Gadis bernama Qin Shu-er itu langsung berdiri menghampiri sang kakak dan bertanya dengan penuh semangat.

"Kapan Kakak kembali dari daerah Selatan? Kenapa tidak ada yang memberitahukan padaku akan hal ini?" tanyanya sedikit kesal lalu melirik beberapa pelayan nya yang menunduk takut.

"Itu tidak penting saat ini!! "ucapnya tegas kemudian menatap sang adik tajam

"Sekarang kutanya padamu! Apa yang sudah kau lakukan pada Li-er? "tanyanya dengan nada menekan.

//Deg!! Itu jelas tuduhan. Nafas Qin Shu seketika tercegat mendengar tudingan tersebut. Apalagi yang sudah diadukan adik tirinya itu kepada Kakaknya? Mengapa Kakak nya terlihat sangat marah saat ini.

"Qin Shu-er!! JAWAB!!" bentak sang kakak yang tersulut amarah.

"Aku tidak melakukan apapun!!" teriaknya dengan airmata berderai. "Sedari pagi aku hanya berada dikamar dan tak berani keluar! Ayah mengurungku karena melawan pada Selir Qin. Sekarang kakak datang menuduhku melukai putri Selir Qin? Kakak... Apa kau benar-benar Kakak ku?"

Qin Lang terdiam mendengar keluh kesah adiknya. Ia berpikir apa ia sudah kelewatan?

"Hiks... Berbulan-bulan aku tidak melihat Kakak, setiap hari aku selalu berharap kakak cepat pulang untuk mendengarkan ceritaku. Sekarang Kakak sudah kembali, tapi apa yang kudapat? Kakak menjadi sama seperti Ayah! Kalian berubah dan tidak menyayangi ku lagi!"

Tangisan Qin Shu kembali pecah setelah mengatakan kata-kata yang terbenam dihatinya. Dulu sewaktu Ibu Kandung nya Putri Xiao masih ada keluarga mereka merupakan keluarga yang harmonis. Sebagai Putri terakhir ia selalu dimanja dan dilindungi dengan baik. Namun setelah sang Ibu Meninggal karena perang keluarga nya berubah. Ayah yang selalu membela Selir kesayangan nya tanpa melihat kebenaran dan kebohongan. Kakak yang terus menerus keluar Kota karena tak betah dirumah. Dan adik tiri yang selalu mengganggu dan menuduhnya karena iri hati. Tak ada satupun hari damai yang ia dapat sejak hari itu.

"Shu-er..." panggil Qin Lang lembut karena merasa bersalah atas tindakannya tadi. "Kakak minta maaf. Kakak hanya panik dan melakukannya tanpa sengaja."

Qin Shu-er menatap wajah tampan sang kakak dengan mata berkaca-kaca. Apa kakaknya panik karena adik tirinya itu? Perasaan kecewa terbesit dihatinya.

"Ini semua karena tadi Selir Qin menangis histeris dan mengatakan bahwa kau melukai Li-er hingga dia tak sadarkan diri. Bahkan_"jelas nya terpotong dengan pertanyaan Qin Shu-er

"Bahkan apa?"

"Bahkan ada saksi yang mengatakan bahwa kau telah meracuni Qin Li-er jadi Kakak..."

Qin Shu-er mengepalkan tangannya kuat. Meskipun ia sering ditindas namun ia tidak bodoh. Ayahnya pasti marah besar saat ini. Ia sudah tak mengharapkan kepercayaan Ayahnya lagi tapi Kakaknya... Ia menatap sang Kakak dengan dalam menggenggam kedua tangannya lalu bertanya...

"Kakak tidak mungkin percaya kan? Tidak kan Kak? " tanyanya seraya menelisik perubahan wajah sang Kakak

"Shu-er..." panggilnya lembut namun tersirat kebingungan

Luruh sudah harapan Qin Shu-er. Kakaknya jelas mencurigainya melakukan hal tersebut. "Kekekeh.." Qin Shu-er terkekeh tak berdaya ia sudah tau hal ini pasti akan terjadi. Selir Qin dan putrinya benar-benar hebat, dalam merenggut kasih sayang dan kepercayaan Ayah dan Kakaknya. Yah ... Dibandingkan dengan adik tirinya yang berbakat dalam seni melukis dan beladiri, dirinya yang dicap oleh seluruh Kekaisaran sebagai Tuan Putri Cacat ini sama sekali bukan apa-apa.

Tak lama dua penjaga datang kekamarnya.

" Yang Mulia Pangeran Qin! " *sapanya dengan penuh kehormatan

"Ada apa kalian datang kesini?" tanya Qin Lang keheranan

"Yang Mulia Raja Qin memerintahkan kami untuk membawa Tuan Putri Pertama kekamar Tuan Putri Kedua Qin"

"Kalian_" Qin Lang ingin bertanya lagi namun ucapannya langsung terpotong oleh perkataan Qin Shu-er

"Tidak perlu! Aku akan kesana sendiri!" ucapnya tegas. "Ming-er! Kau ikuti aku!" titah nya pada pelayan pribadi nya kemudian pergi meninggalkan sang Kakak dan penjaga yg menjemput nya tadi.

" Baik Tuan Putri..."....

________

Di Kamar Qin Li-er, Sang Ayah yang dulu di

terkenal sebagai salah satu pendekar pedang sakti, kini tengah mengobati Qin Li-er yang berumur 10 tahun dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Namun saat Qin Shu-er masuk ia langsung menunjukkan ketegasan dan kekejamannya.

"BERLUTUT!! ❄️" perintahnya tegas pada Qin Shu-er

//Dugh!! Tanpa protes Qin Shu-er langsung berlutut dan memberi hormat pada sang Ayah. "Salam Kepada Yang Mulia Raja Qin! Salam Selir Qin"

Ia tak lupa menyapa Selir Qin sesuai etika meski hanya mendapat tanggapan acuh dari wanita itu.

"Qin Shu-er!! Apa kau tau kesalahanmu?!!" tanya sang Ayah berdiri didepan Qin Shu-er.

"Aku tidak tahu Ayah" *jawabnya jujur

"Lancang!!!" //PLAK!!! Sebuah tamparan mendarat seketika di pipi gadis jelita itu dan membuat tubuhnya terlempar kesamping.

"AYAH!!" panggil Qin Lang yang baru sampai dan melihat kejadian tersebut

Seolah tersadar akan tindakannya Raja Qin langsung menatap tangan yang baru saja melesat ke pipi putrinya. Selir Qin yang awalnya senang melihat Qin Shu-er ditempar langsung berlagak pasang badan untuk melindungi Qin Shu-er.

"Yang Mulia! Tolong jangan sakiti Shu-er. Mungkin Memang ada kesalahpahaman disini. Shu-er mungkin tidak sengaja melakukannya..." *ucapnya panjang lebar seolah membela padahal tetap menunduh putri tirinya itu dengan licik

Raut wajah Sang Raja melembut. "Selir Qin... Kau terlalu baik hati.. Sudah ada saksi dan bukti yang mengatakan bahwa Shu-er mencoba meracuni Li-er tapi kau masih saja membela nya..."

"Yang Mulia bagaimana pun Shu-er juga putriku, jika dia melakukan kesalahan itu berarti aku juga salah.."

"Selir Qin...." Sang Raja beralih menatap Qin Shu-er yang kembali berlutut. "Sayangnya kepedulian mu tidak dilihat oleh mata anak ini!"

"Qin Shu-er!! Apa kau yang meracuni Qin Li-er? Jika kau mengaku maka Ayah akan meringankan hukuman mu!"

"Shu-er! Lebih baik mengaku saja!"ujar sang Kakak tanpa mempedulikan perasaan adiknya

"Aku tidak melakukannya!" jawab Shu-er tegas

"QIN SHU-ER!!" tegur sang Kakak

"AKU SAMA SEKALI TIDAK MELAKUKANNYA!!"

Mendengar penyangkalan Shu-er membuat amarah Sang Raja makin mendidih.

"PENJAGA!!!" panggil nya keras dan muncul lah beberapa penjaga

"PUKUL ANAK INI SAMPAI IA MENGAKUI KESALAHANNYA!!"

Semua orang disana terkejut!! Kecuali Selir Qin dan putrinya yang diam-diam tersenyum menikmati.

"TANPA PERINTAH DARIKU TIDAK ADA YANG BOLEH MENOLONG NYA!!"

____

Di halaman belakang kediaman Raja Qin, Shu-er dipukul tengkurap hingga punggung nya berdarah-darah. Sang Kakak terus memohon agar Ayah nya mencabut hukumannya namun sang Ayah dengan tegas memberi syarat " Jika dia mengakui kesalahannya dan berjanji melayani Li-er hingga sembuh maka aku akan memaafkannya."

Syarat sang Ayah jelas membuat Qin Shu-er semakin menentangnya, sekalipun sang Kakak memohon dan membujuknya untuk setuju Shu-er tetap pada pendiriannya.

Hingga malampun datang Raja Qin baru teringat akan Putri Pertamanya itu setelah menghabiskan waktu bersama Selir dan putrinya yang lain. Ia terkejut melihat Qin Shu-er masih dipukuli meski sudah tak sadarkan diri.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?! HENTIKAN!!"

Dengan raut panik ia menghampiri putrinya itu dan mencoba menyadarkan nya.

"Kenapa diam saja! Panggil Tabib Ryu sekarang!!" tidak sang Raja kesal melihat penjaga nya yang hanya diam saja

"Baik Yang Mulia!!" seru salah satu penjaga lalu pergi memanggil Tabib

"Shu-er... Kenapa kau sangat keras kepala?" tanya Sang Ayah

Perlahan mata Qin Shu-er terbuka ia pun menjawab pertanyaan Sang Raja...

"Karena Aku sungguh tidak melakukannya Ayah..."nada yang begitu lemah hingga membuat hati sang Ayah terasa sakit mendengar nya....

"Dasar Anak Bodoh... Jika kau mengaku masalah ini akan cepat berlalu dan kau juga tidak akan terluka seperti ini" jelas Sang Raja yang terlihat masih menyayangi putrinya itu

"Tapi semua orang akan selamanya menganggap ku sebagai wanita jahat yang ingin membunuh adiknya"jelas Qin Shu-er yang juga sudah mempertimbangkan segalanya

Sang Raja terdiam sejenak berpikir ucapan Putrinya itu ada benarnya. Di Kekaisaran Zhao kesan dan nama baik itu sangat penting bagi wanita, apalagi gadis yang belum menikah.

"Ayah...aku ingin pergi Ke Kota Zhengzhou"

//Deg!! Jantung Sang Raja seketika tercegat. "Apa kau membenci Ayah Shu-er?" tanyanya nampak sedih...

"...." Qin Shu-er tak memberikan jawaban "Aku merindukan Ibu, Ayah. Aku juga merindukan Bibi Ling"

"Shu-er...." panggil Sang Raja seolah memohon untuk tak meninggalkan nya

"Aku Mohon Yang Mulia.." ucapnya lalu kembali tak sadarkan diri

Tak lama Tabib Ryu pun datang dan Qin Shu-er dibawa ke kamar nya...

🫰🏻 BERSAMBUNG....🫰🏻

Dikirim Ke Gunung Yang

Keesokan harinya, Qin Shu-er sadarkan diri dan melihat Ming-er pelayan pribadinya tertidur dalam keadaan duduk dipinggir kasur dan disampingnya ada alat-alat penurun demam yang telah dipakai Ming-er untuk mengobatinya.

'Ming-er... Aku berharap kau tidak akan berubah seperti Ayah dan Kakak'

Selama ini Ming-er tak pernah berpaling barang sedetikpun darinya. Meski semua pelayan mulai mengabaikan dirinya karena kekurangannya dan pengaruh Selir Qin hanya Ming-er yang tak pernah berubah dan tetap setia kepadanya.

"Tuan Putri? Tuan Putri Anda sudah sadar?"

"Em.." jawabnya seraya mengangguk

"Ming-er terimakasih..." ucapnya bersyukur atas kehadiran Ming-er

"Shhh..."tiba-tiba meringis

Qin Shu-er terkejut mendengar ringisan Pelayannya itu, masih dalam keadaan tengkurap ia memeriksa tangan pelayannya dan terkejut melihat memar dan luka yang ada disana.

"Ming-er apa yang terjadi? Siapa yang melukaimu?"

"Tuan Putri ini bukan apa-apa..." *elaknya berusaha menarik tangan

"Su Ming-er " panggilnya dengan penuh penekanan. "Ceritakan padaku apa yang terjadi sebenarnya!"

"Hiks Hiks...Tuan Putri..."

Qin Shu-er dibuat panik dengan tangisan Ming-er, bertahun-tahun Ming-er ada disisinya ia tak pernah melihat Ming-er sesedih ini.

"Ming-er aku tidak bermaksud memarahimu.."

Ming-er menggeleng dengan terbata-bata ia pun menceritakan apa yang sudah dialaminya.

"Hiks tadi malam setelah Tabib mengobati luka anda, Tuan Putri mengalami demam tinggi. Ming-er ingat Ibu pernah mengatakan bahwa ada obat mujarab di gudang kediaman Raja Qin yang bisa menurunkan demam dan mempercepat regenerasi tubuh jadi Ming-er pergi ke gudang untuk mengambilnya. Tapi... Hiks Huuu .."

"Ming-er tenanglah..." Shu-er lagi-lagi dibuat kebingungan dengan tingkah Ming-er yang tiba-tiba menangis

"Tapi... Tapi saat mengambil obat itu, Ming-er langsung ditangkap oleh pelayan Selir Qin dan dituduh mencuri"

"Apa?!!!" . Qin Shu-er benar-benar tak habis pikir, jelas Selir Qin sengaja menjebak Ming-er. Tidak mungkin dia tidak tahu bahwa Ming-er adalah pelayan pribadinya.

"Ming-er dihukum dengan cambuk Hiks lalu ..Hiks"

Qin Shu-er ikut terluka mendengar cerita pelayannya itu. Selir Qin benar-benar kejam.

"Ming-er Maafkan aku. Jika Bukan karena aku_" ujarnya ikut menangis mendengar penderitaan Ming-er. Shu-er merasa sangat bersalah karena dirinya tidak berguna makanya Selir Qin punya kuasa untuk menekannya.

"Tuan Putri ini bukan salah Anda...Jika bukan karena Anda dan Yang Mulia Ratu Xiao saya dan Ibu saya mungkin sudah mati kelaparan"

"Tapi aku tidak berguna Ming-er. Aku tidak bisa seperti ibuku yang berbakat dalam beladiri Aku hanya...."

"Tuan Putri itu tidak benar. Tuan putri sangat berbakat dalam banyak hal hanya belum menemukan Guru yang tepat saja"

"Hiks Ming-er " . Qin Shu-er terharu mendengar perkataan Ming-er, betapa beruntungnya ia memiliki Ming-er.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Salam Tuan Putri Pertama!" sapa Kepala Pelayan Meng

"Kepala Pelayan Meng? Ada apa kau datang ke kamarku?" tanya Qin Shu-er terheran akan kedatangan orang kepercayaan Ayahnya itu.

"Saya datang atas perintah Yang Mulia untuk menyampaikan perintah"

"Maaf Aku tidak bisa memberikan salam saat ini." ucapnya lemah

"Saya mengerti. Kalau begitu saya akan langsung menyampaikan perintah Yang Mulia. Atas Masalah Keracunan yang dialami Putri Li-er, Tuan Putri Kedua telah terbukti bahwa Tuan Putri Pertama Qin Shu-er terlibat dan dinyatakan bersalah "

Qin Shu-er dan Ming-er terkejut mendengar pernyataan tersebut.

"Dengan ini Tuan Putri Pertama dihukum dengan dikirim ke kuil Yang di Gunung Yang untuk merenungkan diri dan berdoa untuk kesehatan Tuan Putri Kedua hingga waktu yang ditentukan. Sekian."

"Tuan Putri ini .."

Qin Shu-er menatap Ming-er yang nampak tak terima sementara Ia terdiam merenung.

'Jelas-jelas aku memohon pada Ayah untuk mengirimku ke Zhengzhou. Jangan bilang Selir Qin berulah lagi...' Qin Shu-er mengepalkan tangannya kuat seraya membatin kesal terhadap Selir kesayangan Ayah nya itu...

"Tuan Putri sekarang kita harus bagaimana? Jelas-jelas bukan anda yang meracuni Putri Selir Qin tapi kenapa?"

"Ming-er tenanglah... Ini lebih baik daripada tinggal bersama Selir Qin disini dan mati secara memalukan " jelas Qin Shu-er padahal ia juga sedikit cemas

"Tapi ini tidak adil untuk anda..." keluh Ming-er seraya menundukkan kepalanya

"Ming-er... Sejak Selir Qin datang ke Kediaman Raja Qin segalanya sudah menjadi tidak adil bagiku. Dari pada terus mempertaruhkan masa depan dibalik bayang-bayang Selir Qin lebih baik kita mengambil resiko untuk lepas darinya."

"Tapi kuil Gunung Yang adalah tempat yang tidak layak untuk anda. Itu bagai penjara dan saya dengar disana juga ada beberapa bandit. Tempat itu berbahaya Putri "

Qin Shu-er terdiam mendengar penjelasan Ming-er, namun keputusannya sudah bulat. Dan mereka harus pergi secepatnya.

"Ming-er! Kemas barang-barang ku! Kita pergi Sekarang juga."

"Apa?!" Ming-er terkejut. "Anda masih belum sembuh Tuan Putri " tentang Ming-er akan perintah Tuannya

"Ming-er! Lakukan Saja!" *titah nya tegas

Mau tak mau Ming-er menuruti keinginan Tuannya dan mengemas barang mereka. Di luar kamar Qin Shu-er, Ming-er memapah tubuh tuannya yang masih lemah dan pucat itu.

"Tuan Putri apa kita ke kamar kerja Yang Mulia Raja dulu?" tanya Ming-er kiranya bisa mencegah keputusan ceroboh Tuannya itu.

"Tidak usah, kita langsung pergi saja" putusnya yakin

"Tapi bukankah sebaiknya_"

"Su Ming-er!!" *tegur Qin Shu-er mulai kesal akan tindakan pelayan nya itu. Ming-er langsung menunduk lesu mendengar teguran tuannya. Ia hanya tak habis pikir Tuannya akan pergi tanpa berpamitan dengan Ayah dan Kakaknya.

"Haaahh~... Tidak ada gunanya berpamitan dengan mereka. Lebih baik memutuskan hubungan sebelum benar-benar hancur"

"Tuan Putri..." sedih mendengar perkataan Tuannya

......................

Qin Shu-er dan Su Ming-er pun pergi dari Kediaman Raja Qin tanpa kereta dan penjaga yang sudah di siapkan Raja Qin. Keduanya pergi dengan kereta pedagang menuju gunung Yang.

"Apa?!! Shu-er dan pelayannya pergi tanpa kereta dan penjaga?" tanya Raja Qin terkejut mendengar laporan bawahan nya

"Itu benar Tuan. Saat kami ke kamar Tuan Putri keduanya sudah tidak ada dan hanya meninggalkan ini" ucap bawahan tersebut cemas lalu menyerahkannya sebuah surat yang ditemukannya

✓Jika Ayah membaca surat ini, itu berarti aku sudah pergi ke Gunung Yang dengan Ming-er. Lagi dan lagi aku kecewa Ayah....

Aku akan menuruti perintah Ayah untuk menetap di Gunung Yang, tapi tidak di Kuil Yang. Tidak usah khawatir aku tidak akan memakai nama Kediaman Raja Qin dan mempermalukan Martabat Kediaman Raja Qin. Kalau bisa silahkan hapus namaku dari Silsilah keluarga atau umumkan kematianku agar nama dan Martabat Kediaman Raja Qin tetap terjaga✓

"QIN SHU-ER!!" Raja Qin seketika geram membaca surat nya namun semua belum selesai disana

✓Tapi jangan pernah berikan gelar Putri Kaisarku kepada Qin Li-er, karena aku tidak akan pernah merelakanya. Sekalipun aku mati arwahku akan menghadap pada Kaisar dan memintanya melepaskan gelar Putri Kaisar yang ia berikan pada Qin Li-er. Karena Qin Li-er tidak pantas untuk itu. Gelar yang aku dapatkan atas nyawa Ibu ku jangan harap bisa memberikannya pada orang lain!

Semoga kesejahteraan selalu menyertai mu Ayah. Mari tidak saling peduli jika bertemu dikemudian hari.

^^^Salam, Xiao Shu ^^^

^^^Kepada Raja Qin Yang Agung✓^^^

"Xiao Shu? QIN SHU-ER!!" Raja Qin nampak murka

Sementara Shu-er nampak tersenyum puas membayangkan wajah murka sang Ayah setelah membaca suratnya.

🫰🏻 BERSAMBUNG.....🫰🏻

3 Tetua Misterius

5 Hari telah berlalu sejak Shu-er dan Ming-er meninggalkan kediaman Raja Qin. Selama 5 hari itu pula bawahan Raja Qin mencari keberadaan keduanya namun entah bagaimana tak kunjung menemukannya.

"Tuan Putri ini bukan jalan ke Gunung Yang" ujar Ming-er berbisik pada Tuannya

"Benarkah? Lalu dimana ini?" tanya Shu-er yang belum pernah keluar dari Kediaman Raja Qin

"Ming-er juga tidak tahu" 'jawabnya jujur

"Lalu bagaimana kau tahu ini bukan jalannya?" tanya Shu-er keheranan mendengar perkataan pelayannya

"Ibu pernah bilang, Zhengzhou adalah Kota yang damai, meski tak sekaya Ibukota tapi tempat itu sangat ramai dan indah. Tapi sekarang.... Sudah lima hari tapi kita hanya melihat hutan sehari ini."

"Kalau begitu tanyakan pada kusirnya!" ujar Shu-er yang sebenarnya mulai curiga

"Baik Nona!"

......................

Tak lama Ming-er kembali dengan panik dan mengatakan bahwa kusirnya telah mati terbunuh. Shu-er terkejut dengan perkataan Ming-er, ia langsung turun dari kereta dengan tertatih untuk memastikannya dan ternyata benar. Ada anak panah menancap dada kusir tersebut.

"Ming-er keluar kan pisau mu!" titah nya

"Baik" jawab Ming-er langsung mengeluarkan pisau nya

Tak lama sekelompok bandit keluar dari persembunyiannya. Kedua gadis itu terkejut melihat jumlah yang tak bisa mereka kalahkan.

"Ming-er Lari!" ucapnya seraya menarik tangan Ming-er lalu melarikan diri.

"Hah?!! Mereka lari kejar mereka!!" ujar salah satu bandit

Mereka pun mengejar Shu-er dan Ming-er namun juga mempermainkan mereka. Keadaan Shu-er saat ini jelas tidak mungkin untuk berlari kencang sementara Ming-er juga berusaha memapah Tuannya yang masih dalam keadaan terluka itu.

"Tuan Putri Punggung anda berdarah lagi?!!" tanya Ming-er panik melihat punggung Majikan nya

"Ming-er..."lirihnya lemah dengan bibir membiru. Jelas ia telah kehilangan banyak darah namun Shu-er masih memaksa kan dirinya...

"DAPAT KALIAN!!! HAHAHAHA" sorak salah seorang bandit menangkap keduanya

"KYAAA.... LEPASKAN!!! TOLOOOONG SIAPAPUN TOLONG KAMIIII...." teriak Ming-er berharap ada yang menolong mereka.

"Ming-er..." Qin Shu-er seketika pingsan setelah menyebut nama Ming-er

"NONA!! NONAAAA...." "LEPASKAN AKU! NONAKU TERLUKA LEPASKAN AKU!!!"

//SRET!!! Sebuah pedang tiba-tiba melesat menyayat leher bandit yang menangkap Qin Shu-er dan Ming-er.

//BRUGH!! Tubuh bandit tersebut tumbang, genggaman nya pada Ming-er pun ikut terlepas. Ming-er dengan cemas langsung menghampiri Nonanya yang sudah tak sadarkan diri. Dengan panik ia mencoba memanggil beberapa kali....

"Nona Ming-er mohon bangunlah. Nona kita selamat Nona. Nona...!!"

Seorang pria entah darimana tiba-tiba berjongkok didepan mereka dan memeriksa denyut nadi Qin Shu-er, dengan takut Ming-er pun bertanya... "Anda... S_siapa?"

"Aku seorang tabib jadi diamlah!" ujarnya sedikit garang karena butuh ketenangan

Ming-er yang mendapat teguran dari orang tua langsung menurut. Ia melihat ke sekeliling dan syok melihat semua bandit telah dikalahkan dalam hitungan detik. Seorang pria bertubuh besar membawa pedang, seorang pria tua kecil membawa beberapa botol aneh di pinggang nya dan seorang pria tua yang mengaku sebagai Tabib dihadapan nya....

'Siapa mereka sebenarnya??' pikir Ming-er merasa sedikit takut dan juga kagum akan kehebatan mereka

...----------------...

Ming-er menatap Qin Shu-er yang perlahan membuka matanya...

"Nona anda sudah bangun? Syukurlah" tanyanya lega melihat Nonanya sadar, sementara Qin Shu-er melihat sekitar dan merasa akan dengan tempat yang kini mereka tempati.

"Ming-er ini dimana? Kenapa kita bisa ada disini?" tanyanya penasaran bagaimana mereka bisa selamat dari para bandit itu.

"Kita ada di sebuah pondok milik Tabib Zhen yang terletak dikaki Gunung Fu Nona"

"Tabib Zhen? Gunung Fu?" tanya Shu-er lagi mematikan apa yang didengarnya

"Benar Nona. Tadi kita diselamatkan oleh Tabib Zhen berserta dua saudaranya jadi kita bisa selamat dari para bandit dan Nona juga dapat diobati." jelasnya

Qin Shu-er memeriksa tubuhnya dan merasa kekuatan ditubuhnya perlahan mulai pulih. Entah obat apa yang sudah digunakan, namun Shu-er tau dari efeknya bahwa itu bukanlah obat biasa. Siapa Tabib Zhen ini sebenarnya?

Beberapa saat kemudian Tabib Zhen masuk dengan membawa makanan untuk keduanya.

"Oh? Nona mu sudah siuman?" ucap Tabib Zhen ketika matanya bertemu dengan mata Qin Shu-er

"Iya Tuan Tabib, sekali lagi terimakasih kasih karena telah mengobati Nonaku. " ucap Ming-er sangat ramah kepadanya mungkin karena Ming-er menganggap Tabib Zhen sebagai penyelamat mereka. Namun bagi Qin Shu-er, mereka tak boleh lengah, bagaimana pun mereka tak mengenal Tabib Zhen dengan baik.

"Biar aku periksa lagi keadaannya..." ucap Tabib Zhen

"Silahkan Tuan Tabib..." ucap Ming-er mengizinkan. Qin Shu-er hanya diam, lagi pula ia tak punya pilihan lain.

Tabib Zhen kembali memeriksa keadaan Qin Shu-er, kali ini ia memasukkan tenaga dalamnya secara perlahan hingga membuat mata Qin Shu-er berubah merah untuk sekejap.

"Hm... Keadaannya sudah mulai membaik, jaringan energi Qi dalam tubuhnya juga sudah tidak tersumbat lagi. Mulai sekarang dia sudah bisa membuka titik meridiannya. " jelas Tabib Zhen dengan serius

"Energi Qi? Titik meridian?" gumam Ming-er kebingungan akan perjelasan Tabib Zhen. "Ah!! Maksud Tuan Tabib Nonaku sudah bisa berlatih beladiri?!" tanyanya dengan wajah cerah

"Itu benar!" jawab Tabib Zhen dengan nada biasa.

Qin Shu-er ikut terkejut mendengar jawaban sang Tabib. Selama ini ia selalu dihina sebagai Putri Cacat karena tak bisa mempelajari beladiri. Semua Ahli terkenal telah dipanggil oleh Raja Qin untuk memeriksa penyebabnya, namun tak satupun dari mereka yang menemukannya. Namun kini seorang Tabib Tua yang bahkan namanya tak pernah ia dengar tak hanya menemukan masalah pada tubuhnya tapi juga dapat mengobatinya.

Dengan susah payah Qin Shu-er mencoba duduk dan memberikan salam hormat pada Tabib Zhen sebagai tanda terimakasih.

"Terimakasih atas pengobatan Tabib Zhen". ujarnya penuh rasa syukur. "Selama ini keluarga ku sudah mencari banyak Ahli untuk mengobati masalah Meridian ku, tapi mereka tak dapat menemukan nya dan mengatakan bahwa saya tidak berbakat jadi_"

"Heh!! Tabib palsu mana yang memeriksa mu itu? Bahkan hal sepele seperti energi Qi tersumbat pun ia tak tau..."

Qin Shu-er mengangkat kepalanya dan menjawab "Dari Tabib terkenal di Jingnan hingga tabib kekaisaran mengatakan hal yang sama"

Tabib Zhen mengelus janggutnya" Jika Tabib kekaisaran aku tahu kemampuan nya. Meski tidak sehebat diriku dia bukan orang yang sebodoh itu kecuali...." jelas sang Tabib mereka curiga

"Kedua apa maksud Tuan Tabib?" tanya Ming-er yang juga ingin tau masalah Tuannya.

"Kedua ia sengaja tidak memberitahukan nya. Seperti ada yang ingin mencegahmu untuk berlatih beladiri."

Qin Shu-er dan Ming-er terkejut!!!!

...----------------...

🫰🏻 BERSAMBUNG.....🫰🏻

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!