Ketos Is My Husband
Perjodohan
Jangan ngatur gua, kalau lu aja masih gak suka diatur!!
Lalisa Mia Collins
Mamahhh aku pulang*teriak dengan sengaja
Nyonya Collins
Sayang jangan teriak² ini bukan hutan!*ikut teriak
Lalisa Mia Collins
Lah mamah juga teriak!
Nyonya Collins
Kamu duluan yang teriak
Lalisa Mia Collins
Ih mamah gak mau ngalah sama anak
Tuan Collins
Udh diam semuanya gada yg bener
Tuan Collins
Sakit telinga papah dengerin kalian teriak terus
Nyonya Collins
Cih, dasar tua bangka
Tuan Collins
Astaga, salah lagi
Tuan Collins mengelus dadanya berusaha sabar menghadapi istrinya yang rada-rada, tapi dia tentu saja tetap mencintainya
Lalisa Mia Collins
Eh Mah, masak apa? Lisa udah laper bangett
Nyonya Collins
Mamah masak sop sayur sama ayam goreng kesukaan kamu
Lalisa Mia Collins
Loh tumben banget, yaudah aku mau makan dulu
Lalisa Mia Collins
Laper bangett
Nyonya Collins
Um, Papah sama Mamah udh makan, habis makan kamu ke ruang tamu lagi ya
Nyonya Collins
Ada yang mau kami omongin
Lalisa Mia Collins
Oke Mah
Nyonya Volkov
Kairo. Kesini kamu
Kairo menghentikan langkahnya ketika ibunya memangil dirinya, dia lalu melihat ayahnya juga menatapnya.
Kairo lantas menghampiri kedua orangtuanya yang sedang duduk santai di ruang tamu.
Kairo Dimitri Volkov
Ada apa, Ibu? Ayah?
Nyonya Volkov
Duduk dulu, ada yang kami minta dari kamu
Kairo Dimitri Volkov
Apa yang kalian minta dari Kairo?
Tuan Volkov
Ehm, Ayah minta kamu bantu perkembangan bisnis keluarga kita
Kairo Dimitri Volkov
Eh? Kairo masih sekolah loh Yah, gimana bisa bantu ngembangin bisnis?
Nyonya Volkov
Tapi cuman kamu yang bisa bantu kami, bisnis kita ada beberapa masalah
Nyonya Volkov
Perusahaan Collins mau bantu bisnis kita, asalkan kamu terima syaratnya
Kairo Dimitri Volkov
Apa syaratnya?*menaikkan satu alisnya bingung
Tuan Volkov
Kamu terima perjodohan antara Keluarga Collins sama Keluarga Volkov
-Ruang Tamu rumah Collins-
Lalisa Mia Collins
Apa? KENAPA KALIAN TIBA-TIBA BANGET JODOHIN LISA?
Nyonya Collins
Ehm, bisnis keluarga kita lagi merosot terus perusahaan Volkov mau bantu kita
Nyonya Collins
Tapi syaratnya, harus menikah dengan anak mereka
Nyonya Collins
Kamu kan tau, kami cuman punya kamu
Nyonya Collins
Kami sebenarnya juga tidak mau, tapi gimana kalau keluarga kita bangkrut terus hidup kita melarat
Lalisa Mia Collins
Kenapa bisnis kalian bisa bermasalah?
Tuan Collins
Persaingan semakin ketat, membuat saham memurun
Tuan Collins
Para investor sudah ada beberapa yang menarik saham mereka
Tuan Collins
Kalau kita kerjasama dengan perusahaan Volkov, ini bisa tingkatin peluang bisnis kedua perusahaan
-Ruang Tamu rumah Volkov-
Kairo Dimitri Volkov
Bu, Yah. Kairo masih sekolah!
Kairo Dimitri Volkov
Bahkan baru kelas 12 Sma, sebentar lagi lulus
Kairo Dimitri Volkov
Aku masih sekolah lohh
Tuan Volkov
Ayah juga sebenarnya gak bisa terima perjodohan ini, tapi gimana dengan bisnis kita?
Tuan Volkov
Banyak investor yang udah narik saham mereka, perusahaan kita sudah diujung tanduk
Tuan Volkov
Dengan kerjasama dengan Perusahaan Collins, kedua perusahaan bisa lebih banyak nambah peluang bisnis
Tuan Volkov
Apalagi mereka mau bantu perusahaan yang udah merosot ini
Kairo Dimitri Volkov
Shss, Kairo mau istirahat. Kairo pikirin dulu
Nyonya Volkov
Eum, nanti malam ada makan malam dengan keluarga Collins
Nyonya Volkov
Kita gak enak nolaknya
Nyonya Volkov
Kali ini, Tolong kami Kairo
Kairo mengerutkan keningnya, lalu dia berjalan ke kamar tanpa banyak bicara lagi.
Nyonya Volkov dan Tuan Volkov tersenyum tipis saling memandang, karena berhasil membohongi anak mereka.
-Ruang Tamu Keluarga Collins-
Lalisa Mia Collins
Tapi aku masih sekolah! Gimana dengan sekolah aku?
Tuan Collins
Kalau itu tenang aja, katanya mereka bakal jamin kamu tetap sekolah seperti biasanya
Lalisa Mia Collins
Lisa mau istirahat, mau pikirin dulu
Nyonya Collins
Eh, nanti malam ada makan malam dengan keluarga Volkov
Nyonya Collins
Kami gak enak menolaknya
Lisa berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke kamarnya, kali ini pikirannya begitu kalut memikirkan permintaan orangtuanya.
Kedua remaja itu meremas otak mereka untuk menolak perjodohan ini, tapi bagaimana dengan bisnis keluarga mereka? Ah membayangkan saja tidak sanggup!
Menerima Perjodohan
Hidup itu pilihan, kalau gak mau yaudah gak usah maksa buat nerima.
-Kamar Lalisa Mia Collins-
Lalisa Mia Collins
Ckck, ngapain sih syaratnya pake nikah segala
Lalisa Mia Collins
Masa iya gua harus nikah sih
Lalisa Mia Collins
Kalau gak nikah, bisnis keluarga gua gimana dong?
Lalisa Mia Collins
Ah ngeselin banget!
Melihat ponselnya berdering melihat panggilan dari temannya, Lisa segera mengangkatnya.
Lalisa Mia Collins
Halo, kenapa?
Jennie Sienna Blake
Eh lu jadi kan main ke rumah gua malam ini?
Lalisa Mia Collins
Aduh, kayaknya gak bisa deh Jen
Lalisa Mia Collins
Soalnya gua ada makan malam pertemuan keluarga
Jennie Sienna Blake
Hem? Ada acara apa tuh? Tumben amat
Lalisa Mia Collins
[ Gua gak bisa cerita soal masalah ini, masalah ini harus dirahasiakan ] ucapnya dalam hati.
Lalisa Mia Collins
Cuman pertemuan biasa sama sahabat mamah, mana gua harus ikut lagi
Lalisa Mia Collins
Jadi yah gua gak bisa ke rumah lu
Jennie Sienna Blake
Oke-oke, nanti gua bilangin ke yang lain
Lalisa Mia Collins
Oke, makasih Jen
Jennie Sienna Blake
Santai
Lisa menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang dengan kasar, dia sudah membuat keputusan dalam hatinya.
Lalisa Mia Collins
Yaudah deh, terima aja
-Kamar Kairo Dimitri Volkov-
Kairo Dimitri Volkov
Sh*t!
Kairo Dimitri Volkov
Sial gua gak suka kalau diatur gini!
Kairo Dimitri Volkov
Tapi bisnis keluarga gua bakal hancur
Kairo Dimitri Volkov
Huft, Gua terima aja deh
Kairo menghela nafas berat, dia tidak menyangka diusia yang begitu muda dia sudah akan punya istri.
Rasanya sungguh... Lelucon.
Lalisa Mia Collins
Mah, Pah. Aku mau ke toilet dulu
Nyonya Collins
Iya sayang, jangan lama-lama ya sebentar lagi mereka datang
Lisa segera menuju ke toilet menyelesaikan urusannya, dia juga sebenarnya merasa gugup karena akan bertemu dengan calon suaminya.
Tuan Collins
Kelihatan gugup tuh Lisa mah
Nyonya Collins
Hahaha, biarin aja~ awal-awal ketemu mertua aku juga gitu
Tuan Collins
Iya kah mah? Biasanya juga malu-maluin
Nyonya Collins
*Memukul kepala suaminya dengan pelan
Tuan Collins
Aduh, iya-iya maaf mah
Nyonya Volkov
Halo Jeng, maaf ya baru sampai
Nyonya Volkov
Tadi suamiku agak ribet orangnya
Tuan Volkov
Kok aku yang disalahin? Astaga
Nyonya Collins
Eh iya, gapapa
Nyonya Collins
Duduk-duduk
Tuan Collins
Ini anak kamu?
Kairo Dimitri Volkov
Halo Tante, Om. Nama saya Kairo Dimitri Volkov
Nyonya Collins
Wah gantengnya, beruntung anakku dapetin dia
Nyonya Volkov
Hahahaha, bisa aja kamu jeng
Nyonya Volkov
Oh iya dimana anak kamu?
Tuan Collins
Lagi ke toilet dia
Lalisa Mia Collins
Mah, Pah?
Nyonya Collins
Sayang, ini calon suami kamu
Kairo Dimitri Volkov
Lisa?
Kedua keluarga saling memandang tersenyum, melihat anak mereka saling mengenal.
Nyonya Volkov
Baguslah kalau kalian udah saling kenal, kalian terima kan perjodohan ini?
Lalisa Mia Collins
Lisa terima
Kairo Dimitri Volkov
Kairo juga Terima
Lisa memandang rumit laki-laki di depannya, tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Lisa terkejut karena akan menikah dengan ketos
Nyonya Collins
Bagus, kalau begitu besok kalian tidak usah sekolah untuk membuat surat nikah
Lalisa Mia Collins
Mah, kok cepet banget sih?
Tuan Collins
Urusan perusahaan kami tidak bisa ditunda sayang, tapi untuk gelar pernikahan kalian mungkin sehabis kalian lulus aja. Gimana?
Lalisa Mia Collins
Iya deh
Kairo tidak banyak berkomentar, ia hanya diam memakan makanannya dan menerima semua keputusan orangtuanya. Toh mau ditolak bagaimanapun pasti tetap dilaksanakan juga.
Lalisa Mia Collins
[ Aih, gak nyangka suamiku itu ketos ]
Keduanya tidak ada kesan apapun sih, Lisa hanya seorang anak murid pintar yang suka ikut lomba. Sedangkan Kairo hanya seorang ketos yang disiplin.
Mereka hanya tahu nama masing-masing, tidak ada perseteruan antara mereka berdua.
Mereka sedikit memiliki kesamaan. Mungkin itu sudah cukup.
Belajar pelan-pelan ya?
Pasangan itu tidak boleh asal pilih, karena pernikahan itu akibatnya seumur hidup.
Fotografer
Ayo senyum. 1, 2, 3..
Lisa dan Kairo melihat foto pernikahan mereka di buku nikah, serasa ini hanyalah mimpi
Nyonya Collins
Selamat, akhirnya kita besanan ya jeng
Nyonya Volkov
Iya Jeng, aku senang banget
Tuan Collins
Tuan Volkov, perusahaan kita akhirnya bekerjasama
Tuan Volkov
Senang bekerjasama dengan anda
Melihat kedua keluarga saling bahagia, Lisa dan Kairo hanya tersenyum tipis. Mereka masih tidak percaya
Status mereka sudah berubah.
Nyonya Volkov
Oh iya, Lisa sekarang kamu tinggal bareng sama Kairo ya
Lalisa Mia Collins
Apa maksudnya Tan?
Nyonya Volkov
Jangan panggil Tante atuh, panggil aku ibu. Kan sekarang kamu udah jadi istri anak ibu
Nyonya Volkov
Kami udah sepakat, kalau kalian tinggal di apartemen dekat sekolah. Udh kami beli untuk hadiah pernikahan kalian
Tuan Volkov
Kalau untuk biaya hidup gak usah khawatir, kami masih membiayai kalian berdua sampai Kairo benar-benar udah bisa nafkahin kamu
Lalisa Mia Collins
Tapi... Ini terlalu cepat gak sih Bu? Mah?
Nyonya Collins
Enggak sayang, ini biar kalian nyesuain kehidupan kalian berdua nanti
Nyonya Collins
Kairo titip anak mamah ya, kalau dia nakal atau apa tolong dinasehati baik-baik.
Kairo Dimitri Volkov
Ehm. Iya mah
Tuan Collins
Papah pesan taksi buat nganterin kalian, segala kebutuhan kalian udah ada di apartemen. Oh iya ada satu motor sama satu mobil di garasi, kuncinya ada diatas meja makan
"Tinnn!" suara klakson mobil terdengar
Nyonya Volkov
Udh sana naik, kabarin kalau udah sampai apartemen
Tuan Collins
Hati-hati di jalan
Melihat orangtua mereka sudah mengusir mereka, Lisa dan Kairo pun naik taksi dengan perasaan rumit.
Selain dipaksa nikah, ini juga dipaksa tinggal bersama? Astaga.
Kairo Dimitri Volkov
Kata sandinya sidik jari kita. Jadi cuman kita berdua yang bisa buka
"Ceklek!" suara pintu apartment terbuka.
Lalisa Mia Collins
Um, gak buruk
Lalisa Mia Collins
Satu ruang tamu, ruang makan. dapur, balkon
Lalisa Mia Collins
Kamarnya cuman satu?
Kairo Dimitri Volkov
Mereka pasti sengaja, kalau kamu gak nyaman aku bisa tidur di sofa
Lalisa Mia Collins
Gapapa kamu tidur dikasur, lagipula kita tinggal berdua disini
Kairo Dimitri Volkov
Gapapa? Yakin?
Lalisa Mia Collins
Um, ketos gak mungkin suka manfaatin orang kan?
Kairo Dimitri Volkov
Baiklah
Lisa berjalan menuju ruang makan, dia melihat ada kunci mobil dan motor.
Lalisa Mia Collins
Sepertinya ini motor gede, dan mobil Lamborghini?
Lalisa Mia Collins
Eh bukannya bisnisnya lagi bangkrut?
Kairo Dimitri Volkov
Bangkrut?
Lalisa Mia Collins
Iya, kata ortuku. Bisnis keluarga ku lagi bangkrut terus bisnis keluarga mu datang buat nolongin tapi syaratnya harus nikah
Kairo Dimitri Volkov
Lah? Kok sama ceritanya, cuman bedanya bisnis keluargaku bangkrut. Dan bisnis keluarga mu yang nolongin.
Lalisa Mia Collins
Astaga?
Kairo dan Lisa sama-sama terkejut setelah mengetahui 1 fakta, mereka DIBOHONGIN
Lalisa Mia Collins
Ih ngeselin banget, kibulin anaknya buat nikah
Kairo Dimitri Volkov
Pasti mereka udah ngerencanain sejak lama
Lalisa Mia Collins
Malu-maluin banget sih*hendak menjedotkan kepalanya ke meja makan
Kairo Dimitri Volkov
*Menghadang menggunakan telapak tangannya
Kairo Dimitri Volkov
Jangan kayak gitu, nanti kepala mu sakit
Kairo Dimitri Volkov
Walaupun kita tahu dari awal, pasti mereka tetap maksa kita buat nikah
Lalisa Mia Collins
*Langsung menyingkirkan tangan suaminya dengan gugup
Lalisa Mia Collins
Berarti kita gak bisa apa-apa, selain terima?
Kairo Dimitri Volkov
Pernikahan ini mungkin mendadak, aku juga gak maksa kamu kok. Kita belajar pelan-pelan ya?
Kairo Dimitri Volkov
Kalau ada yang mau diomongin, harus bilang langsung oke? Jangan dipendam sendiri
Lalisa Mia Collins
Layak menjadi ketos, kamu juga ya ketos*mengacungkan kedua jempolnya
Kairo Dimitri Volkov
*Terkekeh kecil
Kairo Dimitri Volkov
Gemesin banget sih kamu*mengusap kepala istrinya dengan pelan
Wajah Lisa menunduk merona mendapatkan perlakuan itu dari suaminya, dia tidak menyangka juga kalau Kairo ternyata tidak sedingin yang dikatakan teman-temannya.
Laki-laki itu... Cukup perhatian kepadanya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!