...Sierra Ariana DiCaprio Putri dari keluarga mafia terbesar didunia jatuh cinta dengan bodyguard nya sekaligus anak angkat Ayahnya yang bernama Jevan Fernandes DiCaprio, Awal nya Sierra tidak tertarik dengan Jevan karna menurutnya merebut kasih sayang Ayahnya, namun seiring berjalannya waktu ia semakin merasa tertarik dengan Jevan karna sikapnya yang Angkuh dan memiliki karisma tersendiri selama menjalani tugas sebagai teman mainnya dan setelah beranjak remaja Jevan semakin bersinar dan parasnya yang tampan membuat jantung nya berdegup kencang ketika bertemu akan tetapi, berbeda dengan Jevan yang terlihat seperti biasa saja tak tertarik sedikitpun dengan nya, padahal ia telah melakukan berbagai cara untuk menarik perhatiannya, Akan tetapi Jevan seperti Acuh tak acuh terhadap nya bagi Jevan Sierra hanyalah majikannya dan dia hanya bertugas untuk menjaganya tak lebih dari itu....
...Sejak kecil sikap Jevan memang tidak seperti anak lainya, sikap arogan dan angkuhnya sudah ada sejak dini, entah apa yang dialaminya sehingga ia memiliki karakter yang seperti itu....
...Berbeda dengan Sierra yang memiliki karakter ceria dan manja meski begitu ia juga moodyan , moodnya cepat sekali berubah ketika berhadapan dengan Jevan dan hal yang tidak ia sukai akan hancur berkeping-keping . Jevan selalu menuruti perintah dari Sierra apapun yang diinginkan pasti ia lakukan semata-mata perintah dari Ayah angkatnya, namun ada satu hal yang tidak dilakukan oleh Jevan yaitu menjadi suami Sierra sekaligus pewaris tahta untuk menjadi kepala mafia yang baru menggantikan ayah angkatnya, Untuk pertama kalinya Jevan menolak mentah-mentah dan mengeluh, semenjak itu Jevan memutuskan untuk pergi dan melepaskan diri dari ikatan tentang mafia, karna hal itu Jevan menjadi buronan dan dikurung di sebuah ruangan untuk introspeksi diri namun ia memberontak kabur meski ia tertangkap dan disiksa setelah itu dan penjagaannya begitu ketat sehingga sulit untuk Jevan kabur lagi. Namun suatu ketika penjagaan pengawal menjadi lengah karena Nona Siera mengamuk dan hal itu membuat Jevan Akhirnya bisa melarikan diri meski sempat ketahuan ia mengerahkan tenaganya untuk melumpuhkan pengawal yang mengejarnya....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Prang....... Bruak....
" Non Sierra, tolong redakan emosi Anda, Anda nanti terluka "
...Ucap seorang gadis pelayan yang ingin meredakan amarahnya....
...Bukannya mereda ia malah semakin murka lalu menjambak rambut gadis pelayan itu hingga merintih kesakitan dan meminta ampun terhadapnya....
"Non... Sakiit....hiks... Ampun... "
...Karna merasa kesal dan muak dengan pelayan itu yang menurutnya seperti sedang memainkan peran utama wanita dalam drama yang sedang ditindas itu, ia pun melepaskan tangannya sehingga pelayan tersebut terhempas dan terjatuh....
" Diam....., Apa kamu sudah bosan hidup kerja ga becus, sok perhatian sama gua, keluar dari kamar gua sekarang, gua ga mood untuk lihat siapapun, dan lo ga perlu lagi ada di hadapan gua ,"
...Mendengar ucapan nona tersebut bukanya keluar gadis pelayan itu malah memohon sambil bersujud agar tidak di pecat oleh nya, namun keputusan sudah mutlak tidak ada yang bisa membujuknya meskipun itu Ayahnya sendiri, apalagi hanya seorang gadis pelayan rendahan baginya seperti sampah, dan dapat dengan mudah digantikan oleh orang lain yang menurutnya lebih pantas. Ia pun menendang keras lalu menodongkan pistolnya hingga gadis pelayan itu tewas....
...Hal itu sudah biasa di dunianya, sebagai seorang putri keluar DiCaprio yang merupakan keluarga mafia terbesar didunia. Jadi tidak heran jika hal ini terjadi, ia pun memanggil pengawal nya untuk membersihkan hal ini sampai ke akarnya agar tidak ada yang curiga....
"Bimo panggil Jevan sekarang untuk menemaniku pergi berbelanja". Ucapnya.
" Maaf sebelumnya Nona, Den Jevan melarikan diri lagi, seperti nya ia memang tak ingin menikah dengan Nona" Ucap Bimo .
" Apa? Kabur lgi?, oke, kerahkan semua pengawal dan cari informasi dimana ia berada, tapi jangan paksa dia untuk kembali, dan ingat jangan sampai ia terluka atau kalian yang mati". Tegasnya.
" Baik Nona, siap laksanakan." Ucap para pengawal serempak.
...Karena Jevan telah lolos pengawasan Ia pun akhirnya memilih keluar bersama bodyguard nya yang baru untuk menemaninya berbelanja di mall diperjalanan menuju pusat perbelanjaan barang bermerek itu Sierra menatap keluar jendela mobil sambil melamun cemas dan khawatir, memikirkan Jevan bodyguard yang ia cintai sejak kecil namun tak pernah dapat respon dari sang bodyguard dan kini ia tak tau pergi kemana sang pujaannya itu. Aldo Bodyguard baru yang sebaya dengan nya yang kini menyetir mobil yang ia tumpangi memandanginya dari kaca mobil , lalu mencoba untuk menegur nya agar suasa tidak canggung namun di balas ketus oleh sang majikan tersebut, tak berani berkutik lagi Aldo pun terdiam tanpa suara, Ketika rambu lampu merah tiba-tiba Sierra melihat sekilas seseorang mirip Jevan bodyguard nya sedang berjalan dipinggir jalan, saat Sierra ingin memastikan penglihatan nya dengan mengusap kedua matanya tiba-tiba mobil lain menghadangnya ia pun ingin turun dari mobil namun lampu hijau sudah menyala dengan ia pun terpaksa mengurungkan niatnya untuk turun dari mobil....
" Nona kita sudah sampai tujuan, silahkan Nona" Ucap Aldo Bodyguard sambil membukakan pintunya.
" Kamu bisa langsung pergi nanti akan saya hubungi kontak mu, karna mood Saya sedang tidak bagus , Saya ingin menikmati sendiri tanpa gangguan "
" Baik Nona".
...Aldo pun meninggalkan Sierra dan menuju kerumahnya menggunakan mobil tersebut, sesampainya dirumah ia dikejutkan adanya Jevan dirumahnya sedang mengobrol santai dengan Abangnya. ...
" Wih, Do baru kemaren pergi dari rumah pulang-pulang bawa mobil, mobil siapa kamu sewa? ". Tanya Abangnya.
...Jevan yang familiar dengan mobil tersebut memandangi Aldo dengan tatapan intimidasi, Aldo yang merasakan Aura berbahaya tersebut berusaha mencari topik agar suasana yang mencekam baginya mereda. ...
" Eh ya, bang ini mobil bos, sekarang gua jadi supir pribadi anak konglomerat, gajinya lumayan " sambil menunjukan 10 jari jarinya menunjukan total gaji harian nya yang sudah ia pegang dan memberikan ke Abangnya untuk tambahan biaya sekolah Adik-adiknya serta pengobatan Ibunya.
...Abangnya terbelalak melihat uang sebanyak itu , ia mengira adiknya hanya bercanda perihal gaji 10juta perhari tersebut tanpa berpikir panjang Abang nya pun menerima uang tersebut karna Adik nya sudah bilang jika bekerja di tempat konglomerat, jadi tidak heran gaji nya pun besar, ...
" Ya udah Do kenalan dulu kamu sama temen Abang, Abang mau nyimpen uang ini dulu di tempat aman takut ada yang ngelihat ". Ucap Abangnya dengan bangga.
...sementara Jevan pun membawa Aldo masuk kedalam mobil untuk menanyakan tentang hal itu meski ia sudah mengetahuinya, karna Aldo adalah Bodyguard pribadi yang Jevan pilihkan secara pribadi untuk Sierra, karena kemampuan bertarung dan bertahan yang kuat. ...
...Jevan dan Aldo saat ini sedang berpaku pandang satu sama lain, setelah Abang Adian saudara Aldo itu masuk kedalam rumah, Aldo sangat gugup ketika berhadapan dengan Jevan yang merupakan seniornya itu, Jevan pun menepuk pundaknya lalu berkata sepatah kata yang membuat Aldo membisu....
" Jangan terlalu jauh dalam lingkungan itu, hati-hati, "
Drrrrrt...... drttttt,.. drttttt
...Terdengar bunyi getaran telepon dari saku Aldo, Jevan pun tersenyum dan menyuruhnya segera mengangkat dan kembali, lalu masuk kedalam rumah meninggalkan Aldo yang tercengang, Aldo segera masuk kedalam mobil lalu mengambil kesempatan diam-diam memotret Jevan dan mengirimkannya kepada Sierra....
...****************...
Disisi Lain
...Sierra yang telah selesai shopping di mall segera menghubungi Aldo untuk menjemputnya, akan tetapi tak kunjung diangkat oleh Aldo, ia pun merasa sangat kesal dan berniat memecatnya setelah ini, namun seketika moodnya berubah ketika melihat pesan dari Aldo yang memberikan kabar bahwa Jevan saat ini sedang berada dirumah nya bersama Abang nya....
...Saking senang nya yang semula ia terus mengeluh kepanasanan akan teriknya matahari yang menggantang, ia jadi merasa sejuk dan teduh, tanpa sadar ia duduk di pinggir jalan menunggu kedatangan Aldo, kali ini dia memaklumi Aldo karna perjalanan nya cukup jauh dari rumah Aldo ke mall jadi ia pun mencoba bersabar hingga tanpa sadar ia terlelap....
...Saat terbangun Sierra telah tidur di kamarnya sendiri dan hari pun telah berganti, ia pun segera mengambil ponsel nya di meja dan segera menghubungi Aldo untuk segera bertemu dengan nya di kolam renang, Aldo yang tak tau mengapa nona Sierra memanggilnya secara pribadi pun segera mengiyakan dan mendatangi kolam....
Dikolam Renang
...Sierra hanya mengenakan bikini saat itu, Aldo yang merupakan seorang pria normal menelan salivanya berat, dan membayangkan sesuatu, namun hayalannya terhenti ketika tiba-tiba gelas kaca melayang ke pelipisnya yang menyebabkan darah menetes dari dahinya itu....
...Tanpa basa-basi lagi Sierra menawarkan uang sejumlah 10miliar asalkan ia mencari tau apapun tentang Jevan yang saat ini sedang berada dirumahnya, Aldo yang gelap mata pun dengan santai mengiyakan hal tersebut, karna ia sangat memerlukan uang itu untuk menghidupkan keluarga nya, karna ia saat ini yang menjadi tulang punggung keluarga nya....
...ditambah lagi Abangnya Adian baru-baru ini terkenal PHK dari kantornya, dan tidak di beri pesangon sepeserpun....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...Jevan yang ketahuan keberadaan lokasinya saat ini, berniat untuk segera meninggalkan rumah tersebut, ia takut keberadaan nya membawa petaka bagi keluarga Aldo dan bahkan seluruh wilayah di tempat tersebut bisa kena imbasnya, akibat tindakan nekat Sierra yang tidak bisa menye-menye, belum lagi ia memiliki banyak musuh yang ingin membunuhnya karna pekerjaan nya yang sebelumnya , karena resiko tersebut sangat besar ia berniat kabur tengah malam....
...sementara itu Aldo kali ini diminta Sierra untuk pulang kerumah nya untuk mengawasi Jevan dari dekat, Aldo merasa sangat bahagia akhirnya bisa pulang bertemu dengan orang tuanya dan para saudara nya yang dirumah, kali ini Aldo pulang dengan dalih di pecat karna sembarangan membawa pulang mobil pribadi dan membiarkan Sierra menunggu lama di pinggir jalan....
...****************...
Keesokan harinya
...Dengan mengantongi baju dengan tas besar Aldo kali ini pulang menggunakan kereta, agar sandiwaranya terlihat nyata, iapun segera menelpon Abang Adian untuk menjemput nya di stasiun ketika sampai nanti, namun tak kunjung diangkat, namun saat itu ternyata temen tongkrongan nya dulu menelponnua beberapa kali ia pun akhirnya menghubungi salah satu temannya yang bernama Terjo,...
"Akhirnya lu nelpon gua Do, lu kemana aja baru ada kabar sekarang, lu tau rumah lu kebakaran Do, seluruh keluarga lu hilang ntah kemana Do, "
...Mendengar hal itu Aldo syok berat hanya bisa menangis tangannya seketika tak bisa merasakan genggaman yang membuat ponselnya terjatuh, Terjo yang ucapan nya tak di gubris pun memanggil Aldo berkali-kali hingga, Aldo tersadar lalu mengambil ponsel yang terjatuh, dengan nada panik Aldo meminta Terjo menjemputnya di stasiun segera karna kebetulan sebentar lagi akan segera sampai tujuan....
...Terjo pun segera on the way menuju stasiun , sesampainya disana ternyata Aldo sudah menunggunya dan mereka pun segera menuju tempat kejadian ya itu rumahnya, warga setempat berasumsi kebakaran terjadi karna kebocoran gas, namun Aldo merasa ada hal yang tidak wajar dengan hal ini, Aldo mencium adanya bau minyak tanah yang sangat banyak, ia pun menyusuri sekeliling dan menemukan benda yang mencurigakan yaitu botol besar yang berisi sedikit minyak tanah lokasinya pun tak jauh dari situ, yang artinya lebaran yang menimpa rumahnya dan keluarganya adakah ulah seseorang....
"Apa mungkin ulah nona Sierra" batin Aldo
...Aldo segera menghubungi Sierra detik itu juga, dengan nada yang sedikit emosi....
" Nona apa Anda ada hubungannya dengan kasus kebakaran rumah saya sehingga Anda menyuruh saya pulang, apa rencana Anda"
" Aldo apa maksudnya ini, saya tidak menginginkan berita yang tidak penting untuk saya, saya hanya mau mendengar masalah Jevan masalah lain tidak ada hubungannya dengan saya, dan saya tidak tau menahu mengapa rumah mu kebakaran seperti itu, "
" Kalo bukan Nona lalu siapa, keluarga kami tidak pernah ada masalah dengan orang lain sampai ada orang yang mencoba mencelakai keluarga saya" ucap Aldo
" Oke Aldo saya seperti nya tau dalang dari hal ini, saya akan bertanggungjawab ini ada kaitannya dengan saya dan Jevan yang tinggal di rumahmu telah terlacak oleh musuhnya yang kuat, ".
...Setelah berbincang dengan Aldo panjang kali lebar Sierra pun menghubungi kontak seseorang yang ia curigai sebagai dalang dari masalah kebakaran rumah keluarga Aldo, sebenarnya Sierra tidak peduli masalah perihal kebakaran, yang ia masalah kan, semakin sulit melacak keberadaan Jevan saat ini, akan tetapi ia masih membutuhkan kepercayaan dari Aldo untuk menjadikannya pancingan agar Jevan mau bertemu dengan nya....
" Hei cantik, akhirnya kamu menelpon ku sayang kamu kangen ya sama Aku" ucapnya dengan nada polos.
"Saya tidak ingin basa-basi dengan mu, dan jangan sok menggunakan bahasa informal dengan saya , karena kita tak sedekat itu, bicara ke intinya saja kenapa kamu membakar rumah warga biasa"
"Oh tumben sekali Nona Sierra, mempermasalahkan hal seperti ini bukannya sebelumnya tidak peduli"
"Jangan bertindak diluar batas Antonio,"
"Aku kau tidak akan peduli masalah rumah itu tapai yang kau pedulikan, lelaki rendahan yang dipungut Ayahmu itu, Apa kelebihan selain wajahnya yang tampan itu, kasta kalian sangat jauh tidak cocok"
"Trus harus kamu gitu, najis dengan wajah yang dibawah standar nasional Indonesia seperti itu emang layak? cuih.., Saya tak mau lagi basa-basi dengan mu jadi jangan pernah ikut campur urusan ku dengan Jevan dan jangan melibatkan orang di sekitarnya.
...Dengan kesal Sierra mematikan sambungan telepon nya lalu menelpon pengawal nya untuk melacak keberadaan Jevan dengan perasaan cemas dan khawatir....
...Aldo yang tak tau kemana keluarganya kini termenung di depan rumahnya Terjo bersama Terjo sendiri yang berusaha menghiburnya, mereka menatap bintang-bintang sambil beradu nasib, Terjo menyarankan Aldo agar ambil air wudhu dan sholat untuk memohon agar diberi petunjuk sang kuasa, Aldo pun menerima saran itu dan segera melangsungkan nya....
...Setelah sholat dan doa selesai ia pun tertidur, Terjo yang melihatnya pulas segera menyelimuti nya dan beranjak ke kamarnya dan ikut tidur karna sudah terlalu larut....
...Paginya ia terbangun dan ia terkejut melihat isi ponselnya berisi pesan spam dari Nona nya tadi malam , ia pun segera menelpon kembali dan langsung tersambung....
"Kamu bisa kembali kesini kan hari ini?, Aku ada sesuatu misi yang ingin kuberikan padamu, Apa kamu mau tau dalang dari kebakaran rumah keluarga mu dan hilangnya mereka? "
" Tapi Non sepertinya Saya menolak untuk hal ini, Saya masih sayang nyawa"
"Aku telah mengirim foto dan data orang itu di pesan kau bisa, melihatnya, Kau harus menjadi Anggotanya sekaligus kepercayaan nya untuk menghancurkan dan menangkap nya, jika Ada apa-apa Aku akan secara langsung menjamin keselamatan mu".
" Saya pikir-pikir dulu, nanti Saya kabarin lagi"
"Saya akan membayar dua kali lipat dari misi kemarin" Ucap Sierra meyakinkan.
...Setelah mendengar itu Aldo terdiam sejenak namun ia menolak tawaran itu karena sangat beresiko, untuknya ia pun memilih jawaban yang sama untuk memikirkan hal itu lagi....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Disisi Lain
"Jev, lu nyinggung orang seperti apa sampe rumah gue bisa kebakar" ucap Abang Adian.
"Ceritanya panjang bang, kalo diceritain sih gak bakal ada habis-habisnya, ntar masalah rumah lu bang gua bakal tanggungjawab? "
"Iya gua percaya ama lu Jev tapi lo lain kali cerita ya"
"kalo ada waktunya bang, sekarang pikirin aja bakal tinggal dimana untuk sementara, Abang jengukin ibu Abang dan adek Abang gih dirumah sakit, gua harus tetep disini dan jangan sampe ada yang tau tempat ini bang terutama Aldo"
"Ok, gua gak akan ember karena menyangkut nyawa lu Jev"
...Bang Adian pergi meninggalkan Jevan dari tempat itu sendiri sebetulnya Bang Adian sangat penasaran tentang Jev namun ia tak bisa berbuat apa-apa ia tak ingin membuat Jevan semakin terbebani karna pasti ini masalah yang sangat serius , Adian pun menelpon Baron untuk menjemputnya setelah jalan hampir beberapa ratus meter dari lokasi Jevan....
" Bro bisa gak lu jemput gua Bro?, gua di pinggir jalan deket hutan "
" Ngapain lu disitu, gua mau sih tapi gua masih jam kerja Bro ntar gua suruh Adek gua jemput lu, lu tunggu aja di situ"
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Sementara itu Terjo yang sedang asyik main game, mendapat nada dering dari Abangnya namun ia menghiraukannya dan masih asyik mabar dengan Aldo sampai akhirnya notifikasi pesan singkat dari Abangnya mucul,...
gua minta tolong ama lu jemput temen Abang, itu si Adian yang rumahnya kebakaran, udah gua kirim share locknya tinggal datang aja.
" Do kabar baik buat lu, gua tau lokasi Abang lu ini gua mau jemput dia, tapi gua mager mending lu aja yang jemput gih gua share tempatnya lu pake aja motor gua sekalian isiin bensin tinggal sedikit takut mogok pake duit lu ya kan lu banyak duit "
" Kurang asem lu Jo bilang aja males isi bensin jadi nyuruh gua yg jemput"
" Tapi kan Abang lu Jo , tapi kenapa Abang lo g minta tolong ma lu ya malah ke Abang gua, secara lu kan adeknya dan pastinya lu butuh kabar "
" mungkin Abang ngira Aku masih kerja Jo, jadi ga mau ganggu gua, udah gua mau jemput Abang gua dulu Jo kasian dia lama nungguin "
Aldo segera menuju lokasi tersebut yang tak terlalu jauh dari rumah Terjo, sesampainya disana Abang nya malah memasang wajah syok ketika melihat yang menjemputnya adalah Aldo adiknya.
" Bang Ayo naik udah di jemput juga, kenapa g langsung hubungi gua langsung sih bang? " ucapnya.
" Gua ga mau lu tau masalah rumah Do, gua dah tau bang, gua di pecat dan diusir jadi gua pulang eh rumah malah kebakaran, gua tinggal bareng Terjo di rumahnya"
"Maafin Abang ga bisa bantu lu apa-apa, lu yang sebagai tulang punggung keluarga pasti capek"
" Udah santai aja bang, toh masih simpanan uang nya kan, kita kemana bang?"
"Ke rumah sakit ketemu emak sama adek"
Akhirnya mereka sampai tujuan dan menghampiri ruangan, akan tetapi disitu Adik-adik nya menangis histeris bang Adian dan Aldo pun segera masuk dan bertanya apa yang terjadi.
"Bang emak bang... huaaaaa..... hiks" isak Adik perempuannya yang kini masih SMP.
"Emak kenapa sayang, jangan ganggu Emak istirahat"
" huaaa.... Emak ga tidur bang... hiks hiks hiks.. Emak udah ga Ada bang. "
"Adin jangan bicara aneh-aneh kamu, nama tidur biasa aja, bukan meninggal"
"Panggil dokter cepat!! " Tukas bang Adian
...Aldo yang panik segera memanggil dokter agar segera menindak lanjuti perawatan kesehatan Ibunya, akhirnya dokter mengunjungi ruangan dan memeriksa nya dan ternyata memang ajal telah menjemputnya Ibunya, Aldo pun menarik kerah sang dokter dengan geramnya karena tidak langsung menindak lanjuti secara cepat dengan alasan pembayaran administrasi belum diproses, mendengar hal itu Aldo langsung tersulut emosi dan ingin melayangkan tinjunya, namun di tahan oleh Abangnya, ...
"Cukup Aldo kita memang orang kecil , ga sanggup membayarnya"
" Bukannya aku sudah memberi uang 10 juta bang kemana semua? "
" Uang itu hangus terbakar Abang bingung, Abang sudah berusaha meminjam dibank setempat tapi ditolak"
"Kenapa Abang ga langsung hubungi Aku bang?, Aku pasti usahain bang, ini salahku ga peka dan perhatian"
" Maaf sebelumnya jenazah Ibu Anda harus di proses dan segera di makamkan kemana kita harus mengantarkan jenazah"
...Aldo pun segera menghubungi Terjo untuk meminta izin agar jenazah Ibunya di antar kerumah nya, Terjo pun mengiyakan dan merasa prihatin pada Aldo dan keluarganya karena ada aja masalah yang selalu menimpa mereka. Terjo pun segera mengabari Abangnya agar cepat pulang dan membantunya mempersiapkan peralatan mandi mayat, Baron pun segera minta izin bosnya untuk tidak bisa lembur hari ini dengan alasan kerabat meninggal. ...
"Sebenarnya Saya mengizinkan tapi proyek kali ini sangat penting jika kamu tidak menyelesaikan nya hari ini, saya akan memberikan proyek ini ke yang lain".
"Baik, Saya mengerti meski sayang, tapi keluarga saya ada yang meninggal saya harus mengurus perlengkapan mandinya da pemakaman tersebut".
" Ya sudah jika itu keputusan mu, saya tidak memaksa sebenarnya saya sangat mendukung proyek ini untuk kenaikan pangkat anda menjadi manager perusahan, saya turut berduka atas meninggalnya kerabat anda, nanti saya akan menyusul kerumah mu" ucap direktur nya
" Baik terimakasih atas perhatian nya pak permisi.".
...Bang Baron pun segera menghubungi ustadz serta pengali kubur dan membeli kain kafan untuk jenazah, sesampainya dirumah juga sudah banyak orang disana begitupun jenazah dan keluarga Aldo, terdengar isak tangis Adin dan Aan didalam. ...
...Sementara Aldo sedang memojok di pinggir rumahnya dan terlihat menelpon seseorang, disana pun sudah ada Jevan yang duduk mengobrol dengan bang Adian, Bang Baron pun menyapa Bang Adian dan Berkenalan dengan Jevan. ...
...Bang Baron merasa familiar dengan Jevan ia seperti pernah mengenal wajah dan nama tersebut tapi ia tak ingat dimana, jadi tak mempermasalahkan nya. ...
...----------------...
"Saya setuju tawaran Nona, sesuai janji kan Saya berniat membalas dendam atas kematian ibu Saya"
" Bagus, berita Bagus kebetulan orang itu sedang merekrut anggota kau bisa melamar dan menunjukkan kemampuan mu, besok kau harus datang ke tempat itu"sembari mengirim lokasi .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!