NovelToon NovelToon

CITA -CITA SI GADIS MISKIN

Prolog

Aulia syah ,remaja berusia 17 tahun hidup bersama ayah dan ibu tirinya . Setiap hari setiap kepergian ayahnya bekerja selalu ada saja penindasan yang di alaminya. Namun seiring bertambahnya usianya ,kini ia tumbuh menjadi wanita yang mandiri ,kuat ,tak suka mengeluh dan penyabar. Dia juga tumbuh menjadi wanita yang cantik dan apa adanya. Meskipun tidak pernah berdandan tapi kecantikan tumbuh dari dalam dirinya.

Satria Darmawan, putra dari Ahmad dan Sari Darmawan adalah pria yang sombong ,urakan ,kasar dan suka bergonta ganti wanita untuk di pacarinya .Dia menghabiskan banyak waktunya hanya untuk bersenang senang . Keluarga Ahmad darmawan ini orang yang sangat terpandang di kota B. Mereka adalah orang terkaya di kota B.Mereka hidup bergelimangan harta karena Ahmad darmawan ini adalah CEO dari Arafa Group .

Aulia Syah sekolah di SMA Favorit di kota tersebut karena mendapat kan rekomendasi beasiswa dari sekolahnya. Untuk itulah ,ayah dan ibu tirinya tidak terlalu memikirkan tentang biaya sekolahnya.

Hari ini adalah hari yang di tunggu - tunggu oleh kelas tiga seangkatan Aulia yakni hari perpisahan sekolah .

Ketika setiap murid kelas tiga mendapat rapor kelulusan di temani oleh orang tuanya, kedua orang tua Aulia nampak tak bisa hadir di acara tersebut. Ayahnya sibuk bekerja di sawah (beliau menggarap sawah orang lain dengan pembagian hasil dengan pemilik sawah) untuk keperluan makan sehari - hari ,sementara ibu tirinya bekerja sebagai buruh cuci dan setrika di rumah tetangganya

Aulia adalah salah satu siswa paling unggul dan berprestasi di sekolah tersebut . Nilai nya tiap tahun nyaris sempurna. Tak ada guru yang meragukannya . Hasil ujiannya pun sangat memuaskan .Dia teramat senang karena nilainya rata -rata 9,8. Sungguh pencapaian yang luar biasa bagi gadis miskin seperti dia. Matanya berbinar -binar mengetahui nilai ujiannya. Dia tampak senang sekali .

Ingin rasanya Aulia segera menemui ayahnya yang sibuk bekerja di sawah untuk segera memberi tahu tentang nilainya. Ayahnya adalah sumber kekuatannya. Selama ini, ayahnya berjuang mati - matian ,bekerja keras demi sesuap nasi untuk kami ,keluarganya. Bila ayah tak bekerja , entahlah nasib malang apa lagi yang akan menimpa kami.

"Ayah ,lihatlah nilaiku . Alhamdulillah ayah nilai ujianku bagus ayah ",kata Aulia sambil menghampiri ayahnya yang saat ini masih disawah dan menghambur kepelukannya.

"Iya Alhamdulillah nak . Ayah bangga padamu nak . Mudah -mudahan prestasimu ini bisa berguna untuk hidupmu nak !",Harun berkata sambil memeluk putrinya.

Harun adalah ayah dari Aulia . Dari pernikahan dengan ibu Aulia ia memiliki satu anak yaitu Aulia. Sedangkan dari pernikahannya yang sekarang dia memiliki dua orang anak yaitu Amel yang duduk di bangku SMP dan Ilham yang sekarang kelas enam SD.

Aulia menemani ayahnya bekerja disawah sesuai kemampuannya . Terkadang , ia merabuk ,menanam padi ,menyiangi rumput dan bahkan memanen padi .Tak terasa, sinar matahari yang begitu terik membuat kami kelaparan dan juga kehausan. Setiap hari Ayah akan membawa bekal makanan dari rumah yaitu sepiring nasi dan lauknya tiga potong tempe goreng dan juga sambel trasi .

"Mari nak kita kegubug sebentar ayah ingin istirahat . Tadi ibumu membawa bekal untuk ayah . Ayo kita makan nak ",Pak Harun menunjuk sebuah gubug di tengah sawah mereka. Pak Harun sengaja membuat gubug tersebut sebagai tempat istirahatnya saat bedug duhur tiba. Disanalah ,biasanya beliau jadikan tempat makan,sholat dhuhur dan sholat ashar .

Aulia pun dengan tersenyum mengangguk dan mengikuti langkah ayah di belakangnya.Sesampainya di gubug ayah mencuci tangan nya di dekat gubug karena ibu telah menyiapkan segala keperluan ayah disana. Kemudian kami pun makan siang dengan tenang.

Setelah makan ayah bertanya kepadaku "Aulia apakah kamu tidak ingin kuliah nak ? Bapak lihat kamu semangat sekali belajar"

"Tidak Bapak, adik -adik kan juga butuh uang untuk sekolah pak sebaiknya Aulia kerja aja pak di kota .Mudah - mudahan bisa bantu Bapak ",aku menjawab Bapakku

(Sebenarnya aku sangat ingin kuliah , tapi aku sadar dengan kemampuan orang tuaku. Aku tidak ingin menambah beban ayahku . Karena aku masih memiliki dua adik yang masih sekolah. Tentu saja mereka juga butuh biaya untuk sekolah .)

"Maafkan Bapak nak Bapak belum bisa membahagiakan kamu nak",Ayahku tampak berkaca- kaca

"Bapak adalah bapak terbaik yang Aulia punya pak . Bapak adalah segalanya bagi Aulia . Aulia juga sangat menyayangi Bapak",ucap Aulia sesenggukan.

Aulia pun menghambur kepelukan bapaknya.

Setelah bercakap - cakap cukup lama Aulia segera pulang ke rumah

Sesampainya di rumah, Aulia segera mengganti bajunya dengan pakaian rumahan biasa. Setelah itu ia sholat dhuhur dan segera mengerjakan pekerjaan rumah .

Tanpa sepengetahuan ayahnya ,Aulia memang diperlakukan kasar dan semena - mena oleh ibu tirinya . Setiap hari dia harus mengerjakan pekerjaan rumah dari yang ringan sampai yang terberat sekaligus. Dia tidak boleh istirahat sampai waktu bapaknya pulang dari sawah . Bahkan dia hanya bisa makan satu hari satu kali . Bila terkena hukuman, ibunya tidak akan memberinya makan . Oleh karena itu ia hanya akan minum air putih saja.

Ibu tiri terkadang baik dan ada juga yang jahat .Hari - hari Aulia tampak suram karena ibu tirinya memperlakukannya dengan sangat kejam . Dia juga di beda- bedakan dengan kedua adiknya yaitu Amel dan Ilham .

Amel dan Ilham mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari ibu dan juga Bapakku . Sementara aku, setiap hari harus merasakan sakitnya di sakiti oleh ibu tiriku ,tentunya tanpa sepengetahuan ayahku .Hanya Bapakku lah yang menyayangiku dengan tulus dan juga kedua adikku . Meskipun kami berbeda ibu ,aku merasa bahwa kedua adikku memang menyayangiku dengan tulus . Bahkan tanpa sepengetahuan ibu, mereka berdualah yang sering mengambilkan ku makanan bila aku di hukum oleh ibu tiriku .

Meskipun punya ibu tiri yang lumayan jahat , untung saja sifat bapakku menurun pada kedua adikku . Mereka selalu menghiburku saat aku merasa sedih dan akan membantuku bila ibu kami menyiksaku atau sedang memarahiku .

Mereka berdua sangat manis dan sopan kepadaku . Mereka berdua menghargaiku layaknya aku ini adalah kakak tertua mereka . Saat mengalami kesulitan belajar ,akulah yang mengajari mereka. Bila mereka berdua bertengkar, aku pula yang menengahi mereka .

Hidup kami yang serba kekurangan pastilah membuat tetangga kami berpandangan picik terhadap kami . Mereka yang selalu merendahkan keluargaku, tentu akan semakin menghina kami bila aku dan kedua adikku bermimpi untuk bisa kuliah di perguruan tinggi. Mereka tahu ,untuk makan saja , kadang Bapak atau ibu harus hutang kesana kemari ,apalagi untuk kuliah ,hal yang memang tidak mungkin untukku dan juga adik - adikku bermimpi . Impian yang terlalu jauh untuk di gapai oleh nalar yang sehat .

Tawaran Beasiswa

Aku bersama keluargaku hidup di perkampungan kumuh yang sangat jauh dari kata layak . Setiap anak yang lahir disini biasanya hanya mampu bersekolah hanya sampai tingkat SMP karena keterbatasan biaya dari orang tua kami .Hidup dari minimnya lingkungan pendidikan banyak membuat orang tua menikahkan anaknya di usia yang terbilang masih sangat relatif muda untuk mengurangi beban orang tua yang memberikan nafkah lahir pada anaknya.

Tetapi selain menikah muda ,banyak remaja yang merantau kekota untuk mengadu nasib dan mengais rejeki disana .

Kesadaran mengubah kualitas hidup masih sangat rendah , sehingga mereka hanya menyekolahkan anaknya sampai sembilan tahun saja. Masih banyak warga yang beraggapan bahwa pendidikan tidak akan memperkaya seseorang ,sehingga mereka akan lebih memberikan modal ketika anaknya menikah atau lulus sekolah dari pada harus kuliah .

Bagi orang kaya ,kuliah bisa di dapatkan dengan mudah . Dengan hanya meminta pada orang tua saja , mereka bisa kuliah dengan mudah . Tapi bagi masyarakat seperti kami,setiap anak tidak boleh bermimpi. Karena hidup anak akan di kendalikan oleh orang tuanya masing - masing .

Aku sebenarnya sangat membenci pada pemikiran - pemikiran kolot seperti ini.Ingin sekali aku mengubahnya, tapi apa daya , aku sendiri juga tak mempunyai kemampuan apa - apa. Kemampuan potensi dan kemampuan mengubah pandangan dariku jelas sangat kurang ,mengingat aku sendiri berasal dari orang yang tak punya apa- apa ,sama seperti mereka.Aku hanya berdoa semoga saja semuanya akan berubah secara perlahan - lahan dan Pemerintah akan memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk menerima pendidikan yang layak .

Hari ini hari minggu . Aku seharian bekerja dirumah membantu ibuku . Mulai dari memasak ,mencuci.mengepel ,menyapu dan sebagainya. Aku merasa ini adalah tugasku . Setiap hari aku menjalaninya dengan ikhlas .

Toh bila ingin main aku tidak memiliki teman dekat . Disekolah SMA ku dulu yang merupakan SMA Favorit di kotaku ,aku sama sekali tak mempunyai teman dekat karena aku hanya sibuk dengan buku - buku dan pelajaranku . Aku merasa dikucilkan dari teman - temanku karena aku yang kurang pandai bergaul. Tapi bukan itu alasannya . Alasan paling utama mereka tak menyukaiku adalah karena aku miskin . Bahkan sangat miskin mungkin sehingga mereka terlihat jijik kepadaku . Padahal aku selalu berusaha menyapa dan menghormati mereka . Tapi tetap saja aku hanya di pandang sebelah mata oleh mereka. Aku masih ingat ketika di SMA aku memakai sepatu yang sudah tak layak pakai mereka menghina ku habis - habisan. Tak ada satupun orang yang bisa menerima aku . Di mata mereka aku adalah sampah .

Kemiskinan membuatku kebal dan juga bertahan menjalani kehidupan . Tidak selamanya menjalani hidup dengan tangisan dan air mata hanya karena sebuah keadaan . Justru ,kita lah yang harus berusaha mengubah keadaan itu menjadi yang lebih baik lagi . Hidup ini tidak mudah ,maka seberat apapun ujian dari Tuhan,kita harus sabar menerima -Nya.Manusia memang wajib berusaha dan berdoa sedangkan Tuhanlah yang menentukan kita akan berhasil atau justru gagal di masa mendatang.

Saat aku sedang melamun aku mendengar ada ketukan pintu dari depan

tok ....tok ....tok

"Aulia cepat buka pintunya !", bentak ibu tiriku menyadarkanku dari lamunan ku

aku pun segera membuka pintu yang telah usang itu.Setelah ku buka aku sangat kaget dengan kedatangan kepala sekolahku

"Mari pak masuk",ucapku sambil mempersilahkan masuk.

Bapak kepala sekolahpun tersenyum dan masuk kerumah kecilku. Aku pun mempersilahkan beliau untuk duduk . Aku juga memanggil bapak dan ibu yang berada di dalam.

Pak kepala sekolah pun memulai percakapanya:

"Aulia, Bapak kesini ingin menawarkan beasiswa untukmu nak !. Bapak tahu kamu anak rajin dan berprestasi . Mau tidak mau kamu harus kuliah nak . Masalah biaya Bapak sudah mendaftarkan kamu di univesitas X di kota A . Bapak ingin menjadi orang tua asuh kamu . Lusa siapkan dirimu untuk pindah dikota A. "

Aulia yang sangat terkejut mendengar kabar tersebut tak kuasa menahan air matanya.

"Terima kasih banyak pak atas bantuannya tapi saya minta ijin dulu pada bapak saya apakah boleh kuliah atau tidak pak ", ucap Aulia

"Bapak mengijinkanmu nak ",ucap bapak Aulia

"Terima kasih bapak ",ucap Aulia terharu

"Bapak tidak usah khawatir Aulia belajar karena ada beasiswa dan biaya hidup. Saya telah mendaftarkannya kemarin . Oh ya Aulia bila nanti ada apa - apa kamu bisa hubungi Bapak ", lanjut Pak kepala sekolah

..."Aulia sangat berterima kasih kepada Bapak .Saya akan sungguh- sungguh belajar dan tidak akan mengecewakan bapak", ucap Aulia bersungguh sungguh...

Setelah panjang lebar memberi penjelasan tentang syarat beasiswa tersebut akhirnya pak kepala sekolah pulang. Beliau berjanji akan menjadi orang tua asuh Aulia selama di kota A karena kebetulan ada seorang kerabatnya yang tinggal di kota tersebut dan kelak rencananya Aulia akan tinggal bersama kerabat pak kepala sekolah tersebut untuk memantau pergaulan Aulia karena ia akan jauh dari rumah.

Aulia sangat bahagia akhirnya ia akan bisa kuliah sesuai dengan harapannya. Aulia berjanji pada dirinya sendiri dan pada bapaknya dia akan merubah perekonomian keluarga . Itu adalah niat Aulia yang paling uta ma. Aulia akan belajar dengan sungguh - sungguh karena ada orang yang membantunya secara tulus .Seulas senyuman pun merekah di bibirnya .

"Pak ,Bu Aulia minta restu untuk kuliah . Doain aku agar bisa menjadi orang yang lebih baik setelah kuliah nanti",ucap Aulia

"Bapak sangat bangga padamu nak mudah - mudahan adik -adikmu bisa sepertimu kelak",ucap Bapak Aulia yang tampak berkaca-kaca

"Dasar gadis kampung ",batin ibu tiri Aulia karena iri

Demikian lah keberuntungan yang menghampiriku . Disaat aku lemah tak berdaya dan akan menyerah dengan takdir Tuhan ,ada keajaiban yang menghampiriku. Awalnya aku masih mengira ini hanyalah ilusiku dan juga mimpiku di siang bolong . Tapi rupanya ini adalah nyata. Aku akan bersemangat menjalani hal yang dulu aku ragukan yaitu bisa kuliah .

Aku mempersiapkan segalanya dari awal . Segera ku packing bajuku dan juga aku membawa buku - buku ku saat SMA untuk kupelajari di sana nanti untuk menambah ilmu pengetahuanku.

Aku tidak ingin kalah dari kemiskinan . Pasti akan ada cara untuk bisa mengatasinya,yakni dengan melalui pendidikan yang setinggi - tingginya .Aku akan membuktikan pada mereka bahwa kelak suatu saat,aku akan berhasil . Akan kubuat diriku menjadi orang sukses agar aku layak di sebut sebagai manusia yang berkualitas dan juga memiliki pekerjaan baik di masa depan .

Hidup akan selalu butuh perjuangan . Dan ini adalah awal dari perjuanganku yang sesungguhnya. Sungguh dalam tekadku ,aku ingin memberantas kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas untuk bekal hidup ku nanti .

Pindah ke rumah Bu Luci

Ini adalah hari yang di tunggu - tunggu oleh Aulia. Hari ini pak Hamid( kepala sekolah Aulia) akan membawa Aulia kekota A. Mereka naik bus selama dua belas jam untuk sampai di kota tersebut.Rencananya Aulia akan tinggal dirumah kerabat pak Hamid yaitu Lusi . Sebelumnya mereka sudah menelepon keluarga mereka terlebih dahulu . Kebetulan Lusi dan keluarganya tidak memiliki anak . Karena pak Hamid telah menceritakan tentang Aulia dan kepribadiannya kepada Luci,dengan tangan terbuka Luci menerima Aulia dengan senang hati.

Di perjalanan kerumah Luci Aulia banyak berbincang kepada pak Hamid. Pak Hamid sangat menyukai Aulia karena Aulia sangatlah baik ,polos dan sederhana.

"Selama di kota A kuliah yang rajin ,berdoa dan jaga dirimu baik - baik Aulia. Berbuat baiklah kepada setiap orang baik itu orang yang menyayangimu maupun yang membencimu. Jalani hidup ini dengan tabah nak ! karena setiap manusia pasti memiliki ujian di dalam hidupnya. Baik dan buruk adalah ujian dari Tuhan Allah Swt. Tetaplah di jalan-Nya InsyaAllah kita akan selamat",ucap pak Hamid di sela- sela percakapannya serta memberi petuah layaknya seorang ayah kandung kepada putri tercintanya.

"Tentu Aulia akan melaksanakan nasihat Bapak karena Bapak adalah Bapak kedua bagi Aulia ."

"Bu Luci dan keluarganya adalah keluarga yang baik ,beliau tidak memiliki anak pasti mereka akan menyayangimu layaknya putri mereka sendiri.",tambah pak Hamid

Begitulah mereka berbincang -bincang hingga akhirnya mereka sampai di tempaat tujuan.Bu Luci dan keluarganya sudah berada di kediaman Bu Luci. Bu Luci memang tengah menunggu di depan rumah .

"Mas Hamid selamat datang !Lama tak jumpa . Bagaimana kabarnya ?" ,sapa Bu Luci dengan hangat."Terus ini apa Aulia yang Mas Hamid ceritakan waktu itu? Sungguh terlihat lebih cantik dari yang kubayangkan " ,tambahnya lagi sambil menatap Aulia dengan senyum simpulnya. Terpampang jelas di mata Bu Luci memandang Aulia dengan senyum menawan .

"Benar Dek Luci ini anak didikku yang aku ceritakan kemarin . Dia sangat pendiam dan sopan pada semua orang. Hanya saja dia ini sedikit pemalu",Pak Hamid mulai menjelaskan.

"Saya Aulia Bu ",Aulia mengulurkan tangan sambil tersenyum simpul.

Bu Luci pun membalas Aulia dengan menaikkan tangannya " Panggil saya Bu Luci sayang " (sambil memeluk Aulia).Dan ini Pak Budi suami ibu. Jangan sungkan- sungkan ya Aulia anggap saja kami ini Bapak dan Ibumu nak . Bila butuh apa apa ngomong aja ga usah malu nak "

Aulia pun tersenyum " Terima kasih Pak , Bu atas kebaikan kalian .Aulia janji di sini saya akan menjadi anak yang baik "

Bu Luci pun mengajak mereka berkumpul di ruang makan . Mereka berbincang - bincang sambil tertawa .

"Mari nak ibu antar ke kamarmu anggap saja ini rumah sendiri . Jangan sungkan - sungkan kepada kami ya Sayang ".ucap Bu Lusi sekali lagi sambil menggenggam tangannya.

"Iya Bu terima kasih . Bolehkah saya memeluk ibu?" tanya Aulia berkaca - kaca . Ia teringat dengan foto ibunya yang meninggal sejak ia di lahirkan .

mendengar perkataan Aulia ,bu Luci pun tersenyum dan membuka tangannya lebar - lebar

"Tentu sayang ibu ini sudah lama ingin sekali memiliki anak . Mungkin ini adalah jawaban Tuhan selama ini. Sekarang tidurlah karena besok kamu akan di ajak Mas Hamid untuk daftar kuliah dan mengurus administrasi sekolah Nak !,ujar Bu Luci sambil tersenyum. Karena merasa kecapekan di perjalanan tadi Aulia pun segera memejamkan matanya menyambut hari pagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!