NovelToon NovelToon

Ambil Saja! Aku Tidak Butuh Pria Brengsek

OBROLAN MALAM

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi sosok wanita cantik masih betah berdiam diri di dekat jendela kamar nya, angin malam berhembus kencang menerpa wajah nya, mambuat anak rambut panjang nya yang terurai berterbangan seirama dengan arah angin.

Grep

"Sayang apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Ardan memeluk Angel dari belakang.

"Tidak ada," jawab Angel dengan pandangan masih lurus ke depan.

"Ini sudah malam, ayo tidur," ajak Ardan penuh perhatian.

"Kamu tidur lah lebih dulu, aku belum mengantuk," jawab Angel tanpa melihat ke arah Ardan.

Mendengar jawaban istri nya, Ardan menghela nafas nya panjang, dan membalikan tubuh Angel, menghadap ke arah nya.

"Ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu? Atau ada masalah di kantor? Cerita sama aku," ucap Ardan menatap lembut pada Angel.

Angel tidak langsung menjawab pertanyaan Ardan, yang ada justru Angel menatap dalam mata suami nya itu, mencari sesuatu yang selama beberapa Minggu ini mengagu pikiran dan perasaan nya.

"Ada apa Hem?" tanya Ardan lembut.

"Tidak ada," jawab Angel berjalan pergi ke arah ranjang.

Melihat tingkah istri nya malam ini, mambuat Ardan merasa tidak nyaman. Sebenarnya ada apa dengan istri nya itu, pikir Ardan melihat kepergian Angel.

Ting.

Saat dirinya hendak menyusul Anggel yang sudah berbaring di tempat tidur, tiba-tiba suara handphone nya berbunyi, pertanda ada pesan masuk.

Lucy ❤️

📩Mas apa malam ini kamu tidak tidur di sini?"

📩Aku tidak bisa tidur, anak kita merindukan Ayah nya.

📩Apa kamu tidak bisa datang untuk menemani ku tidur malam ini?

Ardan menghela nafas nya kasar saat Membaca pesan itu.

Ardan.

✉️Maaf sayang, malam ini aku tidak bisa menemani kamu dan anak kita tidur.

Ting.

📩Mas sampai kapan aku harus seperti ini, aku dan anak kita membutuhkan kamu.

Lagi-lagi Ardan menghela nafas nya kasar, Ardan memasukkan handphone nya ke dalam saku celana nya tanpa membalas pesan itu.

Ardan bimbang, di sisi lain Ardan ingin pergi, tapi melihat sikap Angel malam ini membuat perasaan Ardan tidak tenang.

Dengan langkah gontai Ardan berjalan ke arah ranjang, membaringkan tubuh nya di samping Angel yang masih terjaga.

"Belum tidur," ucap Ardan melihat ke langit-langit kamar.

"Belum," jawab Angel singkat.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi, mereka berdua sama-sama hanyut dalam pikiran nya sendiri, hingga akhir nya Ardan kembali membuka suara nya.

"Sayang," panggil Ardan.

"Hem"

"Boleh aku tanya sesuatu," ucap Ardan melirik Angel.

"Silahkan," jawab Angel tanpa mengalihkan pandangan dari langit-langit kamar nya.

Ardan tidak langsung mengajukan pertanyaan nya, Arda terlihat masih menimbang-nimbang, apakah dia harus melakukan nya apa tidak, Ardan tidak mau nanti malah membuat istri nya curiga, tapi Ardan juga penasaran dengan respon Angel.

"Sayang," pagi Ardan terlihat ragu.

"Iya kenapa?" tanya Angel melirik Ardan.

"Apa yang ingin mas tanyakan?" tanya Angel lagi.

"Itu, bagiamana pendapat kamu soal perselingkuhan?" tanya Ardan hati-hati.

"Kenapa?" jawab Angel bertanya balik.

"Kenapa apanya?" tanya Ardan tidak paham.

"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu," jawab Angel melihat ke arah Ardan.

Entah kenapa melihat tatapan istri nya, membuat Ardan gugup.

"T-tidak, aku hanya bertanya saja pendapat kamu soal perselingkuhan yang sedang marak di luar sana," ucap Ardan tersenyum kaku.

"Lupakan pernyataan ku, tidak perlu kamu jawab dan sebaik nya ayo kita tidur," lanjut Ardan menarik selimut.

"Perselingkuhan adalah sebuah kesalahan besar yang tidak bisa di maafkan," ucap Angel tiba-tiba menghentikan pergerakan Ardan.

Deg

Jantung Ardan serasa berhenti berdetak saat mendengar perkataan istri nya, dengan sekuat tenaga Ardan mencoba bersikap tenang supaya tidak menimbulkan rasa curiga pada Angel.

"Kenapa tidak bisa di maafkan?" tanya Ardan hati-hati.

"Mungkin dia punya alasan, atau mungkin khilaf dan tidak sengaja tidak ada yang tahu kan," lanjut Ardan melihat ke arah Angel.

"Pengkhianatan adalah sebuah kesalahan besar, dan kesalahan tidak ada dalam rencana, selingkuh dilakukan dengan kesadaran penuh, butuh kepintaran untuk menyembunyikan, butuh effort lebih untuk melakukan nya, karna yang dia kendalikan bukan satu orang, dan hanya orang bodoh yang masih termakan dengan alasan orang selingkuh karena khilaf," jawab Angel tersenyum dingin.

Deg.

"Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan kan? Entah itu selingkuh ataupun kesalahan yang lain, tapi bukan kah mereka juga bisa mendapat kan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan mereka," ucap Ardan melirik Angel dengan jantung berdegup kencang.

"Kamu benar, sekecil apapun orang pasti pernah melakukan kesalahan, dan ya mereka punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka, tapi tidak dengan perselingkuhan," jawab Angel penuh penekanan di akhir kata-kata nya.

"Seperti yang aku katakan tadi, perselingkuhan adalah kesalahan yang sangat besar dan tidak bisa di maafkan," lanjut Angel tegas.

Angel paling benci dengan penghianat, dalam kamus nya tidak ada kata maaf apa lagi kesempatan kedua untuk seorang pengkhianat.

Perasaan Ardan semakin tidak karuan, Ardan juga tahu bahwa istri nya ini sangat menjunjung tinggi harga diri nya, dan sebuah pengkhianatan merupakan penghinaan besar.

"Bagaimana jika dia ingin memperbaiki dirinya, belajar dari perbuatannya, dan berjanji untuk tidak akan mengulangi nya lagi?" tanya Ardan dengan nafas naik turun.

"Apa menurutmu sesuatu yang sudah rusak bisa di perbaiki dan akan kembali utuh seperti sebelumnya?" jawab Angel balik bertanya.

"Mas! Satu hal yang harus kamu tahu, sesuatu yang rusak tidak akan mungkin bisa kambali utuh seperti sedia kala, sama hal nya dengan sebuah hubungan yang sudah di nodai dengan sebuah pengkhianatan, hubungan itu tidak akan sama lagi seperti sebelumnya," ucap Angel melihat ke arah Ardan.

"Di saat ada seseorang yang melakukan perselingkuhan, dia bukan hanya menodai hubungan rumah tangga nya, tapi dia juga menodai perasaan pasangan nya," lanjut Angel.

Perkataan Angel membuat Ardan ketakutan, entah yang akan terjadi nanti saat semua nya rahasia yang selama ini diri nya simpan, akhirat nya terbongkar.

"Mas kamu juga harus tahu, kesetiaan dalam sebuah hubungan itu sesuatu yang sangat mahal, dan hanya orang-orang mahal pula yang bisa memiliki nya," ucap Angel menatap dalam mata Ardan.

"Sekali saja kesetiaan itu di nodai maka semua nya akan hancur," lanjut Angel kembali melihat ke langit-langit kanan.

"Dan aku harap kamu termasuk salah satu dari orang-orang malah itu Mas," batin Angel.

"Bagaimana dengan memberikan nya sedikit ruang untuk belajar, kita tidak pernah tahu kan nasib seseorang kedepan nya itu seperti apa, bisa saja dia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya," ucap Ardan kambali memberikan pendapat.

MEMILIH DIAM

"Dia hanya akan belajar memperbaiki caranya bermain dan lebih berhati-hati, manusia selingkuh tidak akan merasa dirinya salah," jawab Angel tidak berpengaruh dengan pendapat suami nya.

"Dan memilih bertahan dengan seseorang yang sudah jelas-jelas sudah mengkhianati mu itu hanya memperlihat kan bahwa dirimu bodoh, apalagi bertahan dengan alasan cinta, mencintai manusia yang sudah jelas akan membuatmu sakit selama nya"lanjut Angel.

Kepribadian seorang Angelina Putri Thomson memang sangat ber beda dengan kebanyakan perempuan di luar sana, kebanyakan perempuan-perempuan di luaran sana yang mengalami pengkhianatan dari pasangan nya, justru memilih tetap bertahan dan memberikan kesempatan kedua untuk pasangan mereka untuk berubah.

Angel itu perempuan pintar dan cerdas yang memiliki pemikiran yang cukup luas, Anggel tidak akan pernah mau harga diri nya di injak-injak oleh siapapun.

"Orang yang selingkuh itu tidak ada obat nya, tidak akan pernah sembuh sampai kapanpun, sampai mereka bertemu dengan yang namanya kematian..." ucap Angel lirih.

Angel membalikkan tubuh nya, berbaring dengan posisi memunggungi Ardan yang masih berdiam kaku, bibir Ardan terasa kelu, jiwa nya seperti baru saja di tarik keluar dengan paksa, perkataan Angel seperti tamparan keras untuk dirinya.

"Apa yang harus aku lakukan," batin Ardan gelisah.

Pernikahan Angel dan Ardan sudah berjalan hampir 8 tahun, dan sampai saat ini mereka berdua masih belum di karuniai keturunan dalam pernikahan mereka.

Menikah memang bukan hanya tentang memiliki keturunan, tapi siapa yang tidak menginginkan keturunan di dalam pernikahan mereka, semua orang pasti menginginkan kehadiran malaikat kecil di tengah-tengah keluarga kecil mereka, seperti halnya pasangan Angel dan Ardan, mereka berdua sudah melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan keturunan tapi sampai saat ini perjuangan mereka masih belum membuahkan hasil.

"Maaf Sayang," batin Ardan memandang punggung Angel dengan perasaan bersalah.

Cih omong kosong😤

Tanpa Ardan sadari saat ini Angel sedang mati-matian menahan gejolak di dada nya yang ingin meledak.

"Mas Ardan, aku harap semua nya tidak seperti yang aku pikirkan," batin Angel menutup rapat mata nya.

"Karena kalau sampai semua nya itu benar, maka seperti yang aku katakan tadi, semua nya akan hancur," batin Angel mengepalkan tangannya kuat.

Malam semakin larut, dua anak manusia yang sedang tadi sempat bertukar pendapat itu akhir nya salah satu dari mereka menyelam ke alam mimpi, meningal kan sosok pria di samping nya yang masih terjaga.

"Sayang aku minta maaf, tolong jangan pernah tinggal kan aku," batin Ardan menatap wajah Angel yang sedang terlelap.

"Maaf aku ingkar janji," lanjut Ardan sendu.

Saat ini perasaan Ardan benar-benar kalut, Ardan tidak bisa kalau sampai kehilangan Angel, tapi Ardan juga tidak bisa meninggalkan sosok wanita yang saat ini sedang mengandung darah daging nya.

Pikiran Ardan menerawang pada kejadian satu satu tahun yang lalu, di mana diri nya bertemu dengan teman sekolah nya dulu yang kebetulan saat itu sedang bekerja di salah satu club malam di pinggir kota.

Lucy Safitri, teman sekolah Ardan waktu duduk di bangku SMA.

Kejadian nya begitu cepat, Ardan hanyut dalam nafsu nya, sampai akhir nya terjadi lah hubungan terlarang antara Ardan dan Lucy, yang seharusnya tidak pernah terjadi karena status Ardan yang sudah beristri.

🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴

Bulan sudah pergi karena tugas nya sudah selesai, di ganti sang mentari pagi yang siap menemani aktifitas semua makhluk bumi.

Seperti rutinitas biasnya, setiap pagi Angel akan menyiapkan sarapan untuk suami nya, dan akan melakukan sarapan bersama sebelum mereka pergi ke kantor mereka masing-masing.

Angel memang lebih dominan dari pada Ardan, walupun begitu selama ini Angel selalu menghormati Ardan dan tidak pernah lupa tugas nya sebagai seorang istri.

Mungkin bisa di katakan, bahwa salah satu pria paling beruntung di dunia ini adalah seorang Ardan Malik, karena bisa memiliki istri seperti Angel Putri Thomson, sosok wanita independen woman, yang selain cantik, kaya, tapi juga pintar.

"Pagi sayang," sapa Ardan dengan penampilan yang sudah rapi.

"Pagi mas," jawab Angel tersenyum kecil.

"Ini serapan nya," ucap Angel memberikan satu potong sandwich.

Mereka berdua sarapan dengan hikmat menikmati sarapan mereka, hingga akhir nya suara handphone Ardan berbunyi pertanda ada panggilan masuk.

Dret

Dret

Dret

Lucy ❤️

📞Calling....

Uhuk

Uhuk

Uhuk

Ardan tersedak saat melihat nama si penelpon di layar handphonenya.

"Ini minum dulu," ucap Angel memberikan segelas air.

Glek

"Terimakasih sayang," ucap Ardan setelah minum.

"Hem"

Jawab Angel mengangguk kan kepala nya singkat dan kembali melanjutkan sarapan nya.

Dret

Dret

Dret

Handphone Ardan kembali berbunyi dengan panggilan dari orang yang sama.

Ardan terlihat gelisah dan ragu, apalagi mengingat pembicaraan nya tadi malam bersama Angel.

"Angkat saja siapa tahu penting," ucap Angel melirik Ardan yang terlihat gelisah.

Ting

Belum sempat Ardan menjawab, tiba-tiba panggilan itu sudah terputus dan ada satu buah pesan masuk dari orang yang sama, yang sedari tadi menghubungi nya.

Lucy ❤️

📩Mas perut aku sakit.

Pesan singkat yang di kirim Lucy, membuat Ardan melotot kan matanya, tanpa menjawab pesan itu Ardan langsung berdiri dan memasukkan handphone nya ke dalam saku celana nya.

"Sayang aku berangkat dulu," ucap Ardan merapikan jas kantor nya.

"Tidak di habiskan dulu sarapan nya?" tanya Angel melirik Ardan yang tampak gelisah.

"Tidak sayang, aku harus cepat-cepat pergi ada urusan penting," jawab Ardan berjalan keluar dengan buru-buru.

Angel memandang kepergian Ardan dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Semua nya sudah tidak sama lagi seperti dulu," batin Angel menatap lurus kedepan.

Angel tentu saja tidak bodoh, melihat respon suami nya setelah mendapat kan panggilan dari seseorang di sebrang sana, bisa Angel lihat wajah suaminya itu terlihat menegang dan juga khawatir.

"Tidak sekarang Mas, tapi nanti," batin Angel tersenyum miring.

"Hah...Lebih baik aku siap-siap untuk pergi ke kantor karena hari ini aku ada meeting bersama para dewan direksi," ucap Angel menghela nafas nya panjang.

"Untuk apa memikirkan hal bodoh itu, toh pada akhirnya yang aka rugi bukan aku, lanjut Angel menyedihkan bahu nya acuh.

Dari pada pusing memikirkan hal yang tidak berguna menurut nya, Angel memilih lebih baik pergi ke perusahaan karena ada meeting penting hari ini.

Ingat sekali lagi, Angel itu bukan wanita bodoh, tidak ada yang bisa menebak isi pikiran nya, mungkin luar nya memang terlihat tenang seolah-olah tidak tahu apa-apa, ini hanya soal waktu, mungkin saat itu tiba semua nya tidak akan lagi sama seperti dulu.

SELINGKUH

"Bi tolong beresin ini ya," ucap Angel berdiri dari kursi duduk nya.

"Baik Nyonya," jawab salah satu maid.

Angel berjalan naik ke lantai atas meninggal kan ruang makan, bukan nya Angel tidak curiga dengan suami nya, tapi Angel punya cara tersendiri untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan suami nya itu.

Sementara itu Ardan baru saja sampai di sebuah apartemen yang ada di pinggiran kota, lebih tepat nya Apartemen Anggrek.

Dengan langkah panjang nya Ardan melangkah kan kaki nya masuk ke dalam dan berjalan ke arah lift untuk naik ke lantai 19.

Ting

Tidak membutuhkan waktu lama Ardan sudah sampai di lantai 19, dengan tergesa-gesa Ardan langsung berjalan ke arah kamar yang ada di bagian paling ujung untuk menemui seseorang.

Ceklekk

"Lucy!!!!"

Teriak Ardan berlari masuk ke dalam mencari keberadaan wanita yang tadi sempat menghubungi nya, raut wajah Ardan terlihat sangat khawatir.

"Mas Kamu sudah datang," ucap Lucy berjalan menghampiri Ardan.

"Lucy bagaimana keadaan kamu dan anak kita? Katanya perut kamu sakit, ayo kita pergi ke rumah sakit," ucap Ardan terlihat khawatir.

"Tenang lah sekarang aku sudah tidak apa-apa," jawab Lucy tersenyum.

"Hah... syukur lah, tadi aku sangat khawatir akan terjadi sesuatu sama kamu dan calon anak kita," ucap Ardan menghela nafas nya panjang.

Melihat raut wajah Khawatir dari Ardan, Lucy diam-diam tersenyum miring, tadi Lucy memang sengaja menghubungi Ardan dan mengatakan bahwa perut nya sakit, walaupun sebenarnya itu hanyalah kebohongan karena Lucy hanya ingin Ardan mengunjungi nya setelah semalam pesan nya di abaikan oleh lelaki itu.

"Kenapa pesan ku semalam tidak kamu balas Mas? Apa kamu tahu aku semalam tidak bisa tidur, anak mu seperti nya sangat merindukan mu," ucap Lucy penuh dusta.

Mendengar perkataan Lucy, Ardan menjadi merasa bersalah.

"Maaf ya," ucap Ardan.

"Apa kamu sudah tidak mencintai ku dan anak kita mas," ucap Lucy mulai kembali berakting.

"Apa yang kamu katakan Lucy, tentu saja aku sangat mencintai kamu," jawab Ardan memegang tangan Lucy.

"Bohong! Buktinya kamu semalam mengabaikan aku, padahal aku sangat ingin tidur bersama kamu," ucap Lucy dengan air mata buaya nya.

"Hah...tadi malam aku tidak bisa pergi," ucap Ardan menghela nafas nya panjang.

"Kenapa?" tanya Lucy penasaran.

Ardan kembali mengingat dengan kejadian tadi malam, di mana sifat Angel terlihat tidak seperti biasanya, terlebih setelah pembicaraan mereka tadi malam yang sukses membuat Ardan tidak bisa tidur semalaman.

"Jadi karena Angel?" ucap Lucy diam-diam mengepal kan tangan nya.

"Iya"

Jawab Ardan mengangguk kan kepala nya.

"Sial! Aku harus melakukan sesuatu," batin Lucy geram.

Lucy tidak akan membiarkan Ardan lebih memprioritaskan Angel dari pada diri nya, bagaimana pun cara nya diri nya harus bisa mengontrol Ardan dan membuat pria itu selalu ada di sisi nya.

"Tapi malam ini kamu bisa kan temani aku Mas," ucap Lucy penuh harap.

"Aku takut tidur sendiri," lanjut Lucy beralasan.

"Tapi sayang," ucap Ardan terlihat bimbang.

"Kamu jahat Mas, padahal aku sekarang sedang mengandung anak kamu, tapi kamu tidak bisa mengabulkan permintaan ku, padahal aku hanya minta kamu untuk menemani ku tidur, apa salah Mas?" ucap Lucy semakin membuat Ardan dilema.

"Lihat sayang, papa kamu sudah tidak menyayangi kamu lagi," ucap Lucy mengeluarkan perut nya.

"Jangan katakan itu Lucy, aku tentu saja sangat menyanyi anak kita," ucap Ardan cepat.

"Bohong!" teriak Lucy dengan lelehan air mata.

Melihat Lucy yang sedang menangis, membuat Ardan merasa tidak tega, dan langsung membawa Lucy ke dalam pelukan nya.

"Baiklah malam ini aku akan menemani kamu dan anak kita," ucap Ardan menenangkan Lucy.

"Bagus! Bukan hanya malam ini Ardan, tapi selama nya," batin Lucy diam-diam tersenyum licik.

"Akan akan pastikan kamu akan jatuh pelukan aku seutuhnya Ardan, dan aku akan menjadi satu-satunya istri kamu, akan aku pastikan itu," batin Lucy penuh rencana.

"Dan untuk mu Angel sayang, selamat menikmati kekalahan kamu, karena suami mu sekarang ini sudah ada di bawah kendali ku, dan sebentar lagi akan aku pastikan kamu akan segera di depak sama Mas Ardan," batin Lucy tertawa jahat.

Setelah merasa Lucy sudah mulai tenang, Ardan melepaskan pelukannya.

"Sudah sarapan?" tanya Ardan penuh perhatian.

"Sudah," jawab Lucy menjatuhkan kepalanya di bahu Ardan.

Ardan mengangguk kan kepala nya kecil.

"Kenapa Hem?" tanya Ardan mengelus kepala Lucy.

"Kapan kamu akan memberi tahu istri mu soal hubungan kita?" tanya Lucy.

"Bukan kah sudah kita bahas sebelum nya Lucy, tunggulah sampai kamu melahirkan dan aku akan jujur tentang hubungan kita pada Angel," jawab Ardan.

"Jati tolong kamu bersabar lah sebentar ya," lanjut Ardan lembut.

"Tapi itu masih lama," batin Lucy geram.

Walupun sebenarnya Lucy sangat geram dengan jawaban Ardan, tapi Lucy masih harus memainkan peran nya sebagai perempuan yang memiliki hati dan kesabaran seluas samudra, itulah salah satu cara Lucy menjerat Ardan ke dalam hidup nya selama ini.

"Baiklah," jawab Lucy terlihat lemah.

Cup

"Kamu memang perempuan yang baik Lucy, terimakasih sudah mengerti posisi ku," ucap Ardan mencium kening Lucy.

"Aku mencintaimu," lanjut Ardan memeluk Lucy erat.

"Iya aku juga mencintaimu Mas, jangan pernah tinggal kan aku ya," ucap Lucy manja.

"Tidak akan, aku tidak akan mungkin meningal kan kamu," jawab Ardan menggeleng kan kepala nya.

"Bagus Ardan, dan aku pastikan kamu tidak akan pernah bisa jauh dari aku," batin Lucy tersenyum miring.

"Mas"

Panggil Lucy terdengar manja.

"Iya sayang," jawab Ardan lembut.

Cup

"Aku merindukan mu," ucap Lucy mencium bibir Ardan.

Dengan senang hati Ardan menyambut ciuman Lucy.

Pagi itu Ardan dan Lucy bercumbu di ruang tamu yang ada di apartemen yang selama ini tempat mereka menghabiskan waktu berdua.

Sangat menjijikan!

Entah apa yang akan di lakukan Angel saat mengetahui perbuatan menjijikan mereka berdua, seperti yang kalian tahu Angelina Putri Thomson bukan lah wanita yang lemah yang hanya akan menangis setelah tahu bahwa selama ini ternyata dirinya di khianati.

     🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴🪴

Waktu berjalan sangat cepat, sudah terhitung satu bulan dari percakapan Angel dan Ardan malam itu, dan selama satu bulan ini Ardan sering pulang telat.

Di sebuah ruangan yang begitu luas dan besar, dengan interior yang sangat mewah, ada sosok wanita cantik yang sedang menerima sambungan telepon dari seseorang.

"Kirim semua nya sekarang juga!" ucap Anggel tegas dan dingin.

"Dan aku mau hari ini juga semua itu sudah ada di tangan ku!" lanjut Angel tegas dan penuh penekanan.

Tuttt

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!