NovelToon NovelToon

My Psychopath Boyfriend

Episode 1

Daren Alonso, adalah pria tampan yang memiliki sifat ramah dan easy going, namun sebenarnya Daren adalah seorang psychopath. Ia harus menyembunyikan identitasnya ini supaya bisa dengan mudah mendapatkan kepercayaan orang lain.

Kini ia duduk dibangku kelas 12 SMA Danuarta. Bahkan Daren mampu menyembunyikan identitasnya ini dari semua siswa Danuarta dan orang-orang yang mengenalnya.

Meskipun Daren seorang psikopat, tapi dia selalu berusaha agar mampu mengontrol emosinya. Karna Daren tahu kalau membunuh, menghajar, memukul orang itu adalah perbuatan yang salah.

Tapi bukan berarti Daren tidak pernah membunuh orang. Daren pernah membunuh orang sebelumnya, dan terakhir kali ia membunuh itu sekitar seminggu yang lalu.

Waktu itu pukul 23.30 malam tepatnya di sebuah Gg kecil yang sepi, Daren berjalan seorang diri karena baru saja pulang dari supermarket. Ketika ia tengah asyik berjalan, tiba-tiba ia melihat pertengkaran antara seorang wanita dan pria di tepi jalan yang minim penerangan.

Daren dapat melihat dengan jelas kalau si pria terus-terusan memukuli kepala si wanita. Melihat kejadian itu, seutas senyum terpampang dibibirnya. Lalu ia pun menghampiri orang yang tengah bertengkar tersebut yang tak lain ternyata mereka adalah sepasang suami istri. Daren mengetahui itu setelah mendengar sedikit percakapan pertengkaran mereka.

Baru saja sampai ditempat, secepat kilat Daren langsung mencekik leher si pria dan menghantukkan kepala si wanita ketembok. Alhasil sedetik kemudian nafas pria dan wanita tersebut benar-benar berhenti.

Setelah melakukan aksinya, Daren bergegas mengambil pisau yang berada didalam keranjang belanjaannya, lalu meletak kan pisau ketangan si wanita, dan menuntun tangan si wanita untuk menusuk perut si pria. Agar nantinya orang-orang mengira kalau itu benar-benar murni karena pertengkaran sesama mereka yang berakhir dengan kematian.

Setelah membereskan semuanya, bukannya menyesal, Daren malah tersenyum bahagia, karena menurutnya para pengganggu jalan untuk menuju rumahnya kini sudah tidak ada lagi. Dan ia langsung melanjutkan perjalanannya dengan tenang.

••••

06.50 at SMA Danuarta

Saat ini Daren sudah berada dikelasnya, 12 IPA 2. Meskipun lima menit lagi waktu normal akan masuk, tapi baru setengah siswa yang datang.

"Wess hallo broo!! Lo udah bikin tugas kimia apa belum?" tanya Dicky teman sebangku Daren.

"Udah dong, kenapa, mau nyontek? tuh ambil didalam tas gue." jawab Daren enteng.

"Anjirr emang dah punya temen baik beneerr." ucap Dicky kegirangan.

"Baru nyadar lo kalau gue emang anak baik? Eits Tapi nanti satu mangkok bakso mbak Leha ya." ucap Daren menaikan sebelas alisnya.

"Siip tenang masbrooo, bakso mbak Leha mah lewaat!! kalau gitu gue salin dulu ya punya lo!"

"Eh Dicky lo nyontek punya siapa tuh? Gue juga liat doong!" pinta Baim memelas.

"Itu punya gue, liat aja im!" ujar Daren tersenyum simpul.

"Thanks broo!!" jawab Baim cepat sambil berlagak hormat kearah daren.

"Sip sama-sama" jawab Daren tersenyum.

Setelah mengobrol singkat dengan Baim, Daren melanjutkan aktivitasnya dengan bermain game di androidnya. Tapi baru saja Daren bermain, Siska cs datang menghampirinya.

"Hai ganteng, ihh pagi-pagi udah main game aja, dari pada main game, mending mainin gue aja!" ajak Siska manja.

Mendengar ucapan Siska, Daren tersenyum tipis, "Siska, bukannya gue nggak mau, tapi masalahnya gue nggak suka mainin cewek, gimana dong??" jawab Daren mantap.

"Ahh masa sihh nggak sukaa?" jawab Siska sambil memainkan jarinya di dada Daren.

Mendapat perlakuan aneh dari Siska, Daren terdiam, sejenak ia menutup matanya. Mungkin bagi Siska dan murid yang lainnya, mengira kalau Daren sedang menikmati perbuatan Siska.

Tapi tidak dengan Daren, dia sekarang sedang berusaha mengendalikan emosinya agar tidak lepas kontrol, karna kalau sempat tidak terkontrol, mungkin saat ini Siska sudah berada dirumah sakit.

Setelah berhasil mengendalikan emosinya, Daren membuka matanya dan tersenyum tipis kembali, "Siska, tolong jangan pancing gue, dan lebih baik lo balik ketempat lo, oke?" bisik Daren lembut..

"Ouuhhh, oke baby" jawab Siska menurut sambil mengedipkan sebelah matanya menuju singgasananya yang berada dipojok kelas.

"Nih ren, thanks banget ya," ucap Dicky Baim bersamaan. "oke sama-sama, tapi jangan lupa, bakso mbak Leha." jawab Daren mengingatkan.

"Oke, tenang aja, berapa mangkok? 1 2 3? bakal gue beliin, lagian apasih yang enggak buat lo?" ucap Dicky merangkul Daren.

Saat mereka sedang asik mengobrol dikelas, ketua kelas masuk, "PERHATIAN SEMUANYA!! TUGAS BUK IRMA DIKUMPUL SEKARANG SAMA GUEEE, DALAM 5 MENIT HARUS UDAH DIKUMPUL DI MEJA KANTOR, KALAU TELAT KUMPULNYA NGGAK BAKAL DITERIMA LAGII!!" ucap Alfi tegas kepada semua anak kelas.

"Oke guys, ayo buruan kumpulin tugasnya ke Alfi" ajak Daren, karna sedari tadi tidak ada anak kelas yang memperdulikan ucapan Alfi.

Entah kenapa ucapan Daren bak magnet, sontak semua murid langsung memberikan tugas mereka kepada Alfi.

"Thanks ren, karna lo mereka mau ngumpulin ni tugas." ucap Alfi berterimaksih. "siip sama- sama, santai aja fi."

Sebelum Alfi meninggalkan kelas, "Teman semuanya, kata buk Irma hari ini dia tidak masuk kelas, karna ada hal yang mau diurusnya dikantor, terimakasih" ucap Alfi berlalu.

Mendengar ucapan Alfi, sontak satu kelas berjoget bahagia, karna salah satu mata pelajaran yang sangat susah tidak jadi masuk hari ini.

"oke karna istirahat kita dipercepat, maka dari itu marilah kita bergegas kekantin, karna perut gue udah minta diisi dari tadi," ucap Dicky alay.

"Cih bahasa lo, yaudah ayo buruan, gue juga udah nggak sabar di traktir nih!!" jawab Daren merangkul Dicky.

••••

Ini Pict Daren

••••

Semoga suka sama cerita ini, jangan lupa coment ya, makasih and see you next chapter guys =)

••••

salam hangat

suci nazifah

Episode 2

Bismillahirrahmanirrahim ....

••••

Jam ke dua di kelas 12 Ipa 2

Selamat Pagi Semuanya" ucap pak Zola (kepala sekolah)

"Baiklah mohon perhatiannya! Saya datang kesini ingin memberitahu, kalau hari ini kita kedatangan murid baru yang nantinya akan masuk ke kelas kalian, jadi bapak mohon pengertiannya, dan bapak harap kalian bisa membimbing teman baru kalian dengan sebaik-baiknya, MENGERTI??" Tanya pak Zola tegas.

"Mengerti paaaaak"

"Baiklah, Silahkan masuk!"

"Waw cantik woi"

"Bener banget, ini mah si Siska lewaat, hahaha." celetuk anak lelaki heboh.

"Wah cantik banget ren, lu liat noh kayak bidadari si anak baru." ucap Dikcy memuji.

Sedangkan Daren hanya memasang fake smile saja, karena sejujurnya, ia tidak tertarik dengan anak baru yang hadir dikelasnya itu.

"Wah bisa kesaing lu Sis kalau kayak gini bentuk si anak baru," celetuk Tania, salah satu sahabat Siska.

"Gue sih selagi dia nggak ngusik my prince Daren, its ok, no problem!" balas Siska jujur.

"Cie elah si Siska bisaan" balas murid lainnya kompak.

"Sudah sudah! jangan ada yang heboh, dengarkan dulu teman kalian ini, hadeehh piyee toh??" kesal pak Zola garuk-garuk kepala.

"Hai semuanya, perkenalkan nama aku Clara Farensa Rubio, panggil saja Clara, aku pindahan dari SMA Swasta Bandung, mohon bantuannya, terimakasih" ucap Clara memperkenal diri.

"SAMA-SAMA CLARA." jawab anak laki-laki kompak.

"Cih, memang dasar kalian ini." heran pak Zola.

"Ya sudah, Clara kamu silahkan duduk ditempat yang kosong, dan sekarang kalian bapak tinggal dulu, karena sebentar lagi pak Willy akan masuk ke kelas ini. Dan ingat! jangan ada acara pembullyan, jika ketahuan habis kalian sama saya!" kecam pak Zola sambil melangkah keluar kelas.

Clara sudah duduk dibangkunya, tepat di depan bangku Dicky dan Daren, untungnya Clara sebangku dengan Dian, karna selain baik Dian adalah salah satu murid perempuan yang pintar di kelas 12 IPA 2, bukan cuma pintar, tapi juga imut-imut gimana gitu. hehe

"Hai nama lo siapa?" tanya Clara mengajukan tangan.

"Gue Dian Dwi Hartono, panggil saja Dian," ucap Dian membalas jabatan tangan Clara.

"Oh iya, kalau lo perlu sesuatu, lo bisa langsung tanya ke gue atau bisa juga ke Daren atau juga Alfi."

"Dan satu lagi, mending lo nggak usah dekat-dekat sama genknya Siska, karna sekali buat masalah, bakal kelar hidup lo disini." ucap Dian berbisik sambil melihatkan Siska cs.

"Owwhh oke, tapi si Daren sama Alfi itu siapa?" tanya Clara.

"Kalau Alfi itu ketua kelas kita, nah itu orangnya," ucap Dian menunjuk-nunjuk Alfi.

"Kalau si Daren itu dia emang bukan ketua kelas sih, tapi dia itu ibarat Pangeran sekolah disini." jawab Dian berbisik, dan dia itu orangnya nggak sombong, suka menolong, makanya aku saranin nama dia tadi.

"Owhhh sipp deh, makasih banyak Dian." Clara berterimakasih.

"Iya sama-sama, nah Daren itu yang ada dibelakang kita sekarang".

Seketika Clara memutar kepalanya kebelakang,

"Hai Daren" ucap Clara menyapa.

"Hai juga gue Dicky" ucap Dicky memotong.

"Ohh hai Dicky," sapa Clara canggung. Clara sedikit kikuk karena pas melihat kebelakang, ternyata Daren juga ikut melihat kearahnya sambil mengusap belakang rambutnya.

"Selamat Pagi Anak-anak." Pak Willy memasuki kelas 12 IPA 2.

"Perhatian semua, berhubung saya ada urusan mendadak, silahkan buka buku biologi kalian halaman 22, kerjakan bagian A B dan C, jika sudah selesai kumpulkan ke Alfi dan boleh langsung pulang, terimakasih, saya permisi."

"Eiitts, bapak dengar ada anak baru ya, nah buat kamu, (menunjuk Clara) untuk saat ini buku cetaknya satu berdua dulu dengan Dian, besok saya akan bawakan buku baru untuk kamu, kalau gitu saya permisi lagi." ucap pak Willy berlalu.

"Anjirrrr Busseett!! ini tugas kenapa jadi banyak amat yak? tega bener pak Willy, ganteng-ganteng mah tegaan sama muridnya," protes Yola salah satu sahabatnya Siska.

"Iya bener banget tu Yol, tega bener, udah sekarang jam 12 san, eh ditambah tugas nya begini, yah puyeng dah otak guaaa." sahut Tania memegang kepalanya.

"Ya elah santai saja, jangan diambil pusing, lagian gue malah pusing dengerin kalian berdua!" protes Siska.

"Hem Dareeeen" rajuk Siska.

"Iya kenapa?" jawab Daren tetap fokus dengan bukunya.

"Aku boleh liat punya kamu nggak?" tanya Siska manja.

"Boleh." jawab Daren tanpa keberatan.

"Haahh seriuss? Aaaaa Dareenn makasiihh." ucap Siska sambil berlari kearah Daren dan langsung merangkul tangan Daren.

"Wahh gue kalau gitu juga dong ren" timpal Dicky tak mau kalah.

"Iya nggak papa, siapa yang mau lihat, lihat saja nanti kalau punya gue sudah selesai," ucap Daren enteng sambil tersenyum tipis.

"Wuhhuuu thanks reen!" teriak seisi kelas. Sedangkan Clara hanya memandang aneh kearah Daren.

"Ini anak kenapa baik bener ya? dicontekin selokal nggak masalah, jarang-jarang sih ada yang begini, tapi kok gue ngerasa ada sesuatu yang aneh ya kalau ngeliat dia, tatapan dan senyumannya itu seperti mengandung sebuat arti, tapi apa?? ahh tau deh, lagian gue kenapa jadi kepo begini sih, come on Clara! fokus ngerjain tugas." Clara membatin.

...

Thanks buat yang sudah baca, dan makasih juga buat yang udah coment, and see you next chapter guys ... \=)

...

salam hangat

suci nazifah

Episode 3

Bismillahirrahmanirrahim

...

Author Pov (pukul 15.00)

...

Saat pelajaran usai Daren langsung bergegas ke parkiran untuk mengambil mobilnya. Lalu ia melajukan mobilnya keluar area sekolah. Seperti biasa, Daren tidak pulang terlebih dahulu, ia akan berkeliling terlebih dahulu sambil melihat manusia-manusia berlalu lalang dari dalam mobil sedannya.

Biasanya setelah puas melihat-lihat, ia akan langsung pulang ke rumahnya. Tapi tidak untuk kali ini, Daren sedikit tertarik berlama-lama bercengkrama di dalam mobilnya. Dan entah kenapa pula keinginan membunuhnya malah bangkit hari ini, Ia pun terus melihat satu persatu manusia yang lewat didepan mobilnya sambil tersenyum miring.

"Akkh siapa ya kira-kira yang bakal jadi korban gue hari ini ? Sejauh ini belum ada yang klop dihati gue" Daren bergumam.

Lalu tiba-tiba seorang wanita melintas didepan mobil Daren.

"Wahh cocok nih kayaknya, cantik lagi, hahaha gadis manis saatnya ucapkan selamat tinggal pada dunia sayang." Daren tertawa jahat sambil keluar dari mobil.

"Bukhh" Daren sengaja menubrakkan tubuhnya ke targetnya, lalu dengan secepat kilat ia  mengambil barang milik gadis tersebut.

"Eehh sorry sorry, gue nggak sengaja, lo nggak papa kan?" tanya Daren sok perhatian.

"I..i..ia gue nggak papa kok," sambil menepuk-nepuk tubuhnya sendiri.

"Tapi tas guuu..wahh ganteng banget ni cowok." batin si cewek.

"Kenapa ? Eh kayaknya tas lo rusak deh, gue jadi nggak enak, atau gimana ya, emmm gini aja deh, gue boleh minta nomor lo nggak? Bukan apa-apa, nanti malam kalau lo nggak ada acara, gue rencana mau ngajak lo ke toko tas buat ngegantiin tu tas lo yang rusak" ucap Daren panjang lebar.

"Emm oke deh, nih nomornya, nanti gue kirim alamat rumah gue ke lo ya, oia kenalin gue Karin."

"Gue, Daren."

"Ya sudah kalau gitu gue pulang dulu ya, nanti kalau jadi kabari aja gue, oke?"

"Siip oke dehh, byee Daren"

Skipp 19.30 wib.

"Yeaahh akhirnya yang gue tunggu-tunggu datang juga, siap-siap lah Karin, ajal menunggumu." hahaha (ketawa jahat)

"Ternyata mudah banget ngibulin tu cewek, nggak perlu pakai penjepit rambut segala buat datang kesana, cukup dengan iming-imingi tas mahal, udah kerayu."

"Oke come Daren, kita beraksi!!"

Setelah mendapat sms dari Karin yang mengatakan kalau dia ada waktu kosong malam ini, Daren pun langsung bergegas otw kerumah Karin.

Sesampainya disana, mereka langsung pergi belanja untuk membeli tas.

Pukul 22.30

Setelah membeli tas sesuai keinginan Karin, akhirnya mereka pulang, namun ditengah perjalanan, "Emm Karin, kayaknya minyak mobil gue habis deh." 

"Hah serius lo ren? terus gimana dong?" jawab Karin panik.

"Emm gini saja, kan ini bentar lagi nyampe rumah lo, lagian kan tinggal ngelewati beberapa simpang lagi, gimana kalau mulai dari sini kita jalan saja?" tawar Daren.

"Hah jalan?" tanya Karin memastikan. 

"Iya jalan. Gimana? mau nggak? lagian lo tenang saja, nggak usah takut, kan ada gue yang bakal jagain lo." ujar Daren memastikan. 

"Emm ya sudah deh, gue mau" ucap Karin terpaksa.

"Good Girl." Daren tertawa dalam hati.

"Eh kok lewat Gg ini ren? kan disini sepi, gue takut" ucap Karin mulai keringat dingin. 

"Udah lo tenang saja, kan ada gue." Daren merangkul Karin.

Mendapat perlakuan manis, Karin malah tersenyum malu, "ya sudah deh kalau gitu." jawab Karin tersenyum malu.

"Meskipun gue takut tapi nggak papa deh, selagi ada si cogan Daren mah no problem!" batin Karin terkikik.

Saat mereka sedang asik-asik mengobrol sampailah mereka ditengah gang yang benar-benar minim penerangan dan kabarnya disini memang jarang sekali ada orang yang melintas.

"Karin" 

"Iya?" 

"Itu di hidung lo ada apaan tuh?" Daren mendekatkan wajahnya ke wajah Karin, semakin Daren mendekat, Karin terus saja mundur sampai akhirnya ia benar-benar mentok didinding.

"Ap-app-appa? Kenapa hidung gue?" tanya Karin gugup.

"Ini ada itu Daren mendekatkan perlahan tangannya kearah hidung Karin, tapi "Aakkhhh, Ap ppa yyyang lllo llallakukukkuii in rrreenn??" 

"Hah? Lo nggak liat gue lagi nyekik lo? bego banget sih" jawab Daren ketus.

"Ggguuue tttaahuuu, tapppi apappa sssallaah gguue rrrenn?" tanya Karin terbata.

"Salah lo nggak ada, gue yang salah, karna tiba-tiba aja gue pingin gebunuh lo." hahahaha

"Ddaaassssaar lllo ppspspiikkoopaatt !!!" umpat Karin tersenggal.

"Cih berisik lo!!!" Daren balas mengumpat.

"Kkraakk!!" Daren langsung saja memutar kepala Karin kebelakang tampa ampuun.

"Aaaaaaaaaaakk" jerit seseorang.

"Deghhh" Daren terdiam

"Berisik!!!" teriak Daren sambil melayangkan tangannya kepada orang yang berteriak tadi.

"Aaaaaaakkk," teriak seseorang tersebut.

"Clara??" tanya Daren sambil posisi tangan tertahan diudara.

"Apppappa yang barusan lo lakuin? k-ke kenapa lo bunuh dia? jangan-jangan lo psycho" Clara langsung menutup mulutnya tak percaya.

"Cihh, kalau iya kenapa? Masalah buat lo? Mending sekarang tutup mulut lo!! Atau jangan-jangan lo mau senasib kayak gadis itu?" tanya Daren sinis.

"Ya eng enggaklah, yakali aja gue mau, mmending ggue pu pulang saja kalau gitu." ucap Clara terbata, lalu mencoba putar balik.

"Eittss sabarr dulu dong," Daren menahan tangan Clara dengan mencengkramnya kuat.

"AAAUHHKK ssaakiitt reenn, Stoop!!" Clara meringis.

"Sakit ya? apa stop? oke mudah saja, gue akan lepasin lo asal lo nggak nyebarin identitas gue ke se-Danuarta! Dan kalau lo berani nyebarin nya, jangan salahin gue kalau gue bakal ngelakuin hal yang enggak bakal lo bayangin, DEAL?"

Clara terdiam sejenak "Oke deal!" ucap Clara dengan wajah yang sudah memucat. Lalu ia langsung pergi karena hendak meninggalkan Daren.

"Eits tunggu dong, kabur mulu, sabar dulu kenapa sih, ada satu lagi nih, mulai hari ini lo milik gue!! Titik!" ucap Daren tegas.

"GUE NGGAK MAU!!" tolak Clara mentah-mentah, namun sedetik kemudian, dia merutuki perbuatannya sendiri.

"Astaga Clara, kalau dia ngamuk karena lo bentak gimana?" cicit Clara dalam hati.

"Bodo amat! pokonya kalau lo nggak ngikutin kata gue, nasib lo bakalan sama kayak gadis tadi," Daren menatap tajam Clara.

"Akkhh oke oke, gue setuju" ucap Clara cepat sambil berlari kerumahnya yang tinggal melewati satu gang saja.

Clara benar-benar sangat ketakutan, meskipun dia sudah berusaha tenang, tetap saja, wajahnya kini sangat pucat, dan seluruh badannya bergetar hebat.

"Anjirr hampir saja gue dalam masalah! emang kampret tu anak, tapi nggak papa, akhirnya gue nemuin cara juga buat nutupin mulut tu dia," gumam Daren tertawa jahat.

••••

Thanks buat yang sudah baca, dan makasih juga buat yang udah coment, see you next chapter ♥

•••

salam hangat

suci nazifah

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!