NovelToon NovelToon

Z Together Forever

Zavier Akhtar Drake

Zavier adalah laki laki pekerja keras, dia selalu bekerja tanpa kenal waktu, hanya adzan lah yang mengingatkan dirinya untuk sholat dan melakukan aktivitas lainnya

"ZAVIER!!" Pekik seorang laki-laki yang umurnya lebih tua puluhan tahun dari pada dirinya dan ayahnya

"Ada apa opa ?" Tanya Zavier

"Kau ini mau sampai umur berapa tidak menikah hah?" Ujar sang Opa yang bernama Kaino

"Zavier masih muda opa" ucapannya benar karena dia baru berumur 23 tahun

"Aku masih ingin santai umurku baru 23 tahun" tolak Zavier

"Kalau tidak sekarang kamu ingin menikah di umur berapa memangnya?" Ujar Kaino

"Aku tidak tahu pa, aku hanya ingin bekerja keras agar istri dan anakku tidak kelaparan" tutur Zavier

"Tetapi kamu jangan sampai tidak menikah, 1 tahun lagi jika kamu tidak menikah aku yang akan mencarikan jodoh untukmu !!" pekik Kaino

Lalu Kaino pergi

"AYAH!! JANGAN BENTAK ANAKKU, DIA TIDAK MEMILIKI SALAH APAPUN, DIA HANYA INGIN MERASAKAN MASA MUDANYA SENDIRIAN!!" Teriak sang ibu

"Ohh jadi ini sifat aslimu Elenna?" Tanya sang mertua

"Aku akan berteriak kepada siapapun yang berani membentak putraku. YANG JIKA JELAS JELAS PUTRAKU TIDAK BERSALAH!!" Hardik Elenna

"KALAU KAU DISINI HANYA UNTUK MEMBUAT KEKACAUAN SILAHKAN PERGI!!" pekik Elenna

"Aku disini hanya ingin hidup tenang tanpa harus melihat putraku selalu di tindas seperti ini!!" pekik Elenna

"Sudahlah ayah, jangan seperti itu istriku benar. Anakku benar dia tidak ingin menikah dahulu karena tidak ingin membuat anaknya kelaparan, Ayah harusnya mendukungnya, karena mencari uang adalah kewajiban bagi laki-laki jika mau di sebut sebagai laki-laki yang bertanggung jawab....

"TETAPI UANG KELUARGA KITA TIDAK AKAN HABIS!!" hardik sang Ayah

"Belajarlah dari kesalahan Ayah , kita sudah berkali-kali kali hampir bangkrut!!" Ujar Ayah dari Zavier

"Akhtar kau tidak paham maksud ayah?, Anakmu sudah berumur 23 tahun kenapa tidak menikah menikah, lihatlah sepupunya Alaric dia telah menikah" sang Kakek mulai membandingkan Zavier dengan cucunya yang lain

"Iya menikah karena bikin perempuan hamil duluan" celetuk Zavier

Brakk

Sang kakek tidak terima dengan ucapan Zavier

"KALAU 1 TAHUN LAGI KAMU TIDAK MENIKAH, SAYA YANG AKAN MENJODOHKANMU DENGAN PEREMPUAN PILIHAN SAYA, TIDAK ADA PENOLAKAN!!" Teriak sang kakek

"TIDAK, SAYA TIDAK MAU MEMAKSAKAN PUTRA SAYA UNTUK MENIKAH SECEPAT ITU!! KALAU AYAH YANG MEMAKSAKANNYA MENGAPA TIDAK AYAH SAJA YANG MENIKAH ?" pekik Elenna

"Aku tidak suka ya jika putraku di paksa untuk cepat menikah, karena putraku hanya ingin hidupnya lebih baik dari pada sebelumnya, jangan pernah paksa putraku untuk cepat menikah..... "

Hari terus berlalu saat ini Zavier sedang berada di sebuah taman dengan wajah yang frustasi

"Hey tuan?" Zavier menatap orang yang menyapanya

"Mengapa dengan dirimu? kau terlihat begitu frustasi?" Tanya seseorang itu

"Aku begitu frustasi karena kakekku selalu memaksakan aku menikah, padahal niatku ingin melajang terlebih dahulu dan fokus kepada hidupku sendiri terlebih dahulu agar tidak membuat istriku merasa kelaparan atau kekurangan....

Deg

"Menikah? Dia akan menikah?" Entah mengapa hati perempuan itu begitu sakit Saat mendengarnya

"Tetapi kakekku begitu memaksa diriku sehingga aku merasa muak" tak terasa rupanya Zavier begitu banyak berbicara dengan perempuan yang mendatanginya

"Eh maaf aku terlalu banyak bercerita. Maaf jika membuatmu merasa risih" ucap Zavier merasa tidak enak

"Ah tidak apa, Aku Zea kebetulan aku tadi lewat sini dan sedang membeli minuman, aku melihat dirimu seperti sedang frustasi, maka dari itu aku ingin bertanya kamu memiliki masalah apa sehingga terlihat begitu frustasi..." penjelasan dari Zea yang memiliki wajah imut dan suara yang lembut, walaupun senyumnya begitu getir

"Apakah aku terlihat begitu frustasi? Dimatamu?" celetuk Zavier

"He'em" Zea menganggukan kepalanya

"Bagaimana aku tidak frustasi, aku hanya ingin bekerja dengan keras, beruntung ayah dan ibuku tidak begitu mempermasalahkan itu karena mereka hanya ingin aku bahagia" Zavier merasa begitu tenang saat bertemu dengan Zea

"Terimakasih telah mendengarkan keluh kesahku, maafkan aku yang membuat kamu menjadi harus mendengarkan ceritaku"

"Tidak masalah, anggap saja kita teman" senyum getir dari wajah Zea

"Eh iya aku tadi membeli snack apakah kamu mau? memang tidak ada apa apanya sih tetapi setidaknya bisa untuk menghilangkan rasa sedih itu" Zea

"Eh boleh" Mata Zavier berubah menjadi berbinar lalu mulai memakan makanan yang di bawakan oleh Zea

"Aku sudah lama menganggumimu rupanya sebentar lagi kau akan menikah, Zea kamu harus sadar diri dia siapa kamu siapa" Batin Zea

"Dia memiliki banyak uang dan koneksi, sedangkan kamu hanyalah gadis miskin dan piatu yang sedang mencari uang demi sesuap nasi untuk ayahmu" batinnya lagi

Namun Zea tetap tersenyum manis untuk menutupinya

"Ya Allah hapuskan rasa suka ini terhadapnya karena dia akan menjadi seorang suami orang lain, aku harus sadar diri karena aku tidak memiliki apapun untuk menjadi kebanggaan agar bisa menjadi istrinya....

"Aku memang sudah jatuh cinta padanya semenjak aku sekolah menengah akhir tetapi aku harus pulang, rasa suka ini tidak boleh kembali tumbuh, karena aku harus sadar diri aku ini siapa" Batin Zea sambil menatap wajah tampan Zavier

Dia masih ingat betul kejadian 5 tahun lalu, dia bertemu dengan Zavier, Zavier adalah laki-laki baik hati dan pemberani

Serta berakhlakul karimah, itulah yang membuat Zea jatuh cinta padanya

Akhirnya berbincang tidak lama merekapun berpisah, Zea berjalan menuju arah rumahnya, dengan jalan yang terseok seok

"Ya Allah, hamba mohon untuk menghapus rasa cinta ini terhadapnya, sebentar lagi dia akan menikah dengan perempuan yang sudah menjadi jodohnya, aku bukanlah perempuan yang berpendidikan tinggi seperti kriterianya, aku hanyalah gadis miskin yang berani menaruh hati kepadanya....

"Ya Allah hapuskan rasa cintaku kepadanya yang pasti haram untukku, dia adalah milik jodohnya bukan milikku....

"Jahat sekali! aku berani jatuh cinta pada dirinya"

"Memangnya aku siapa?, Ya sudahlah sekarang aku akan fokus kepada kesehatan ayah, ayo lupakan dia, kamu pasti bisa" Zea menyemangati dirinya walau hatinya tidak sesuai dengan ucapannya

Beberapa saat kemudian akhirnya Zea sampai di rumahnya dengan selamat dan melihat Ayahnya yang berjalan dengan sangat pelan menuju ke arah luar rumah

"Ayah ada apa yang membuat ayah ingin keluar?" Tanya Zea dengan sopan

"Ayah hanya ingin melihat pemandangan neng, kamu bawa apa itu?" Tanya sang ayah saat melihat bungkus makanan yang di bawa oleh Zea

"Oh Ini aku bahan makanan, apakah ayah lapar?" Tanya Zea

"Ayah lapar nak bisakah kamu membuatkan ayah makanan?" dengan lembut sang ayah menyuruhnya

"Bisa ayah, aku akan memasaknya terlebih dahulu, Ayah tunggu disini ya" Zea memasuki rumahnya dan mulai memasak masakanan rumahan tanpa ada olahan yang begitu banyak

Karena menurut dokter makanan yang baik adalah makanan yang tidak mengandung banyak bumbu yang jelas jelas tidak baik untuk kesehatan

Setelah 30 menit berkutat di dapur Zea keluar dari dapur membawa 1 piring nasi yang telah ia tambahkan lauk pauk yang ia buat tadi

Zea pun menyuapi ayahnya dengan telaten

"Ayah sudah habis, aku masuk dulu ya, aku juga lapar" ucap Zea dengan lembut

"Iya nak, hati hati" Zea masuk bukanya dia makan justru dia duduk di karpet dan merenung

"Ya Allah, jangan tambahkan lagi rasa cinta ini, mengapa rasa cinta ini masih saja ada bahkan semakin membesar saat bertemu dengannya tadi?" renung Zea

"Seharusnya aku tidak seperti ini, aku harus bisa bangkit dari keterpurukanku agar aku tidak mengingat wajahnya aku akan fokus bekerja demi ayah. Ya aku harus bekerja demi ayah, karena jika aku selalu seperti ini meratapi nasibku yang pastinya cintaku selalu bertepuk sebelah tangan" Zea menyemangati dirinya yang hatinya sudah sangat hancur berkeping keping

Zea masuk ke kamarnya dan mulai menulis di buku diary tentang kehidupannya

Walaupun hatinya sedang hancur dia berusaha untuk tetap mencintai dirinya sendiri tanpa harus merasakan kecewa yang berlebihan.

"Aku memang mencintaimu, tetapi aku harus menghapus rasa cinta ini kepada dirimu, jika aku terus mencintaimu, sama saja aku menghabisi nyawaku sendiri, biarkan rasa sakit ini terus aku rasakan ini semua demi menghapus rasa cinta yang setiap hari kian membesar kepadamu"

~Zea Raniyata Oktalyana ~

kedatangan kakak

Walaupun hatinya sedang hancur dia berusaha untuk tetap mencintai dirinya sendiri tanpa harus merasakan kecewa yang berlebihan

Setelah menulis di buku diarynya dia pun tertidur di mejanya karena air matanya terus mengalir mengingat dirinya harus menghapus semua rasa cintanya kepada Zavier

Tanpa dia sadari ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya

Karena pintu kamarnya tidak di tutup dengan baik ayahnya yang bernama Raka itu masuk ke dalam kamarnya dan melihat putri satu satunya itu tertidur di atas kursinya dengan kepalanya yang bersandar dirinya meja dengan mata yang masih saja mengalirkan air mata

Raka tidak sengaja membaca buku diary anaknya, walaupun dia tidak berniat untuk membacanya karena itu adalah privasi anaknya, tetap saja dia tidak sengaja membacanya dan mengamatinya

"Rupanya putriku sedang jatuh cinta, putriku sudah dewasa " Raka mengecup kepala anaknya

Lalu dia berusaha memindahkan tubuh kurus Zea ke kasurnya. Dan setelah berhasil memindahkan putrinya diapun membereskan meja belajar putrinya

Saat membereskan dia kembali tidak sengaja membacanya yang lainnya juga, diapun membacanya dan memahami apa yang telah di tulis oleh gadis mungilnya

"Kasihan sekali putriku, rupanya sekarang justru dia sedang patah hati pantas saja sampai menangis" Raka menatap putrinya, yang saat ini wajahnya begitu terlihat menyedihkan, matanya sembab hilangnya memerah dikarenakan menangis

Bibirnya terus menerus bergetar. Awalnya Raka begitu bahagia melihat putrinya sedang jatuh cinta, namun rupanya justru sedang patah hati.

"Mungkin Allah akan memberikanmu yang lebih baik lagi nak, kamu hebat telah jatuh cinta, namun ternyata dia akan meninggalkanmu karena dia akan menikah. Kamu adalah putri satu satunya dan kesayangan ayah, Ibumu telah meninggal sejak kamu masih sekolah dasar, sekarang hanya ada ayah yang menjagamu."

" Istriku, putri kita sudah dewasa sekarang, dia sudah merasakan jatuh cinta kepads seoarang pria, hanya saja dia harus melupakan cintanya karena dia harus meninggalkannya, semua karena pria yang di cintanya akan menikah dengan wanita lain. Istriku.... Aku telah menjaga anak kita hingga sekarang dia sudah dewasa. Namun sekarang aku tidak berguna karena tubuhku lemah jangankan untuk mengajaknya berputar putar jauh...

"Untuk mengangkat tubuhnya ke kasurnya saja aku sedikit kesulitan, mungkin karena tubuhku yang sudah tua renta ini, Aku menyayanginya" Sesal Raka

****************

Zavier sedang berada di kamarnya

"Entah mengapa aku merasa aku sering bertemu dengan gadis itu, atau mungkin sebelumnya aku pernah bertemu dengannya?" Zavier merasa seperti tidak asing dengan wajah perempuan yang ia temui tadi

"Wajahnya begitu meneduhkan..... bahkan membuat diriku merasa nyaman berada dekat dirinya" Zavier merasa ada yang janggal dalam dirinya tidak biasanya dirinya membicarakan seorang wanita

Padahal dia sangat biasa bertemu dengan perempuan, hanya saja saat melihat Zea dia merasa berbunga bunga

"Putraku yang tampan ini mengapa tiba tiba berdiam diri hmm?" Elenna tiba tiba saja datang dan duduk di sebelahnya

"Aku tadi bertemu dengan seorang wanita mom" ucap Zavier

"Wah wanita? Apakah kamu jatuh cinta padanya?" Tanya Elenna

"Entahlah mom, aku menatapnya seperti tersirat rasa sedih di wajahnya, aku merasa sedikit terpesona dengan wajahnya yang begitu meneduhkan" Zavier adalah orang yang sangat dekat dengan sang ibu, bahkan tak segan segan bercanda dengan sang ibu

"Sepertinya putra ibu sedang jatuh cinta, selama ini putra ibu yang 1 ini tidak pernah bercerita tentang seorang perempuan, pernah itupun sudah 5 tahun yang lalu, " tutur Elenna

"Siapa yang berani mencuri hati seseorang yang berhati dingin ini?" tanya Elenna membuat Zavier tersipu malu

"Mooomm" rengek Zavier

"Betul bukan? Putraku yang 1 ini berbeda dengan 2 putraku yang lainnya, di saat yang lain masih ingin bermain di masa remajanya, putraku yang 1 ini justru ingin mengenali dunia bisnis dengan bekerja sendiri, sampai sampai kita mencari bahkan kejar kejaran dengannya....

"Sampai sampai akhirnya 5 tahun lalu kamu di selamatkan dari maut" sebuah ingatan lama membuat Zavier reflek teringat dengan perempuan yang ia temui tadi

"Mommy jika aku jatuh cinta padanya bagaimana dengan reaksimu?" Tanya Zavier

"Mommy bakal dukung kamu, bahkan mommy bakal senang dan menjaga perempuan itu jika kamu menyakitinya!" Ujar Elenna

"Ih mommy, bertemu saja belum, mengetahui saja belum sudah membela dia saja " omel Zavier

"Mommy percaya wanita yang kamu cintai saat ini adalah wanita baik, dimana kamu bertemu dengannya?" Tanya Elenna

"Aku bertemunya tadi di taman mom, aku hanya merasa tertekan dengan keinginan kakek, yang terus menerus menginginkan aku untuk menikah, sehingga aku memutuskan untuk pergi menuju taman,....

"Rupanya saat taman dia menghampiri aku dan memberikan snack tanpa sengaja aku bercerita jika aku di paksa untuk menikah, entah mengapa saat aku melihat wajahnya yang begitu meneduhkan, aku merasa tenang bahkan ingin bertemu dengannya lagi" ucap Zavier

"Mungkin Allah menakdirkan kamu dengannya?" Zavier langsung terdiam

"Bukankah kau ingat jika ada suatu Tausiah jika kamu merasa nyaman, tenang dan aman kepada seseorang, bahkan ketika kamu bertemu dengannya kamu merasa bahagia, Maka kamu harus berdoa agar kamu bisa mendapatkan pertunjuk itu" tutur Elenna

Sejujurnya Elenna adalah perempuan yang sangat menyayangi putra putranya dan dia akan marah jika ada yang menganggu putranya walaupun itu mertuanya sendiri

"Saran ibu sangat hebat aku kan melakukannya" Zavier lalu mencium pipi Elenna dengan lembut dan santai lalu Elenna membalasnya

"Kamu adalah putra ibu yang baik, jangan sia siakan hatimu untuk menikahi wanita yang salah, ingatlah kamu berhak melakukan apapun selagi itu baik untukmu dan tidak merepotkan orang lain" perintah Elenna

Elenna keluar dari kamar putranya bertujuan agar putranya dapat menjadi dirinya sendiri, tak lupa dia meletakkan segelas susu yang dia bawa dari dapur

Sedangkan Zavier dia memutuskan untuk, sholat sunnah istiqarah agar mendapatkan petunjuk

Dan setelah sholat memutuskan untuk meminum segelas susu yang di berikan oleh Elenna

Elenna adalah perempuan penuh kasih sayang dia selalu memberikan segelas susu untuk para putranya setiap malam

Itu bukan karena permintaan putranya untuk membawakan segelas susu, melainkan keinginan Elenna untuk mereka memiliki tidur yang efektif

Zavier adalah putra kedua Elenna yang memiliki kembaran bernama Zaid

Mereka berdua adalah saudara yang berbeda sifat

Zavier adalah seorang yang tekun sedangkan Zaid dia sedikit pemalas

Sampai sampai terkadang Elenna dan Akhtar bingung bagaimana caranya mendidik putranya yang 1 itu, padahal dia sudah bersusah payah untuk mendidik Zaid tetapi Zaid justru selalu merasa terkekang oleh didikan orang tuanya

Tak jarang Zavier marah kepada adik kembarnya itu, namun apalah daya, dia hanya takut dengan kakak pertamanya

Yaitu Leon, sedangkan Leon sedang merantau jauh. Untuk melanjutkan pendidikannya

"Zaid" Panggil Elenna

Tok tok tok

Pintu tidak kunjung di buka oleh Zaid

"Apa sih mom?!" oceh Zaid

"Mommy hanya ingin membawakanmu segelas susu nak!" Ujar Elenna

"Hm" hanya deheman yang di balas oleh Zaid

Plakkk

Kepala Zaid di pukul oleh seseorang

"KALAU KAU PUNYA OTAK TERIMA DAN MINUM SEKARANG!!"

"Iya bang iya" Rupanya Leon yang datang itu membuat nyali Zaid langsung ciut

"Loh kapan kamu datang nak?" Tanya Elenna dengan lembut

"Baru saja mom, tadi sempat macet"

"Kenapa tidak memberi tahu jika ingin pulang?, kan kita bisa jemput kamu nak?" Tanya Elenna

"Surprise mom" celetuk Leon

"Ada ada saja kamu, sudah kamu masuk ke dalam kamar, bersih bersihlah, biar mom siapkan kamu susu" tutur Elenna

"Siap komandan " Leon memberi rasa hormat layaknya seorang prajurit kepada komandannya

Elenna hanya menggelengkan kepalanya dan pergi menuju dapur

Plakk

Lagi lagi Leon memukul kepala Zaid

"Kalau kau tidak ingin aku pukul lagi minimal punya otak. Kau berperilaku tidak baik kepada daddy apalagi mommy, aku tidak akan segan segan kembali memukulmu, bahkan aku bisa saja melemparmu dari sini ke lantai bawah!" hardik Leon

Lalu Leon langsung pergi dari hadapan sang adik dengan wajah yang masih kesal kepada adiknya

Leon

Lalu Leon langsung pergi dari hadapan sang adik dengan wajah yang masih kesal kepada adiknya.

Dia langsung masuk ke dalam kamarnya dan bersih bersih agar tidak ada kuman di kasurnya

"Apakah Daddy dan mommy selama ini di tindas oleh Zaid?" monolog Leon

Tok tok tok

"Masuk mom" pekik Leon dia masih menggunakan pakaiannya

"Aku bukan mommy bang" ujar orang yang disana

Leon sangat mengenal suara itu

"Masuk saja Er" Hanya Leonlah yang memanggil Zavier dengan sebutan Er

"Ada apa?" Tanya Leon, saat dirinya membuka pintu kamarnya

"Mommy sudah sangat mengantuk aku yang membawakan susu ini" Zavier memberikan segelas susu yang di buat langsung oleh mommynya

"Lu kenapa? Mau ke dalam?" Tanya Leon

"Iya bang"

Akhirnya Zavier Masuk ke dalam kamar Leon

"Bang Zaid semakin menjadi bang, dia selalu membentak mommy, bahkan pernah memukul Daddy tanpa sebab" ujar Zavier

Zavier memanglah orang yang keras bahkan bisa melawan siapapun hanya saja

Zaid sangat mengancam hidup orang tuanya sendiri

"Kurang ajar aku akan disini selama 2 bulan aku yang akan mengontrolnya sendiri, " emosi Leon langsung mennggebu- saat mendengar Zaid membentak ibunya sendiri

"Aku izin istirahat bang" Leon menganggukan kepalanya dan meminum susu hingga setengah

Setelah Zavier keluar Leon berdiri dan susu yang tadi di bawakan Zavier dia pegang sambil menatap kearah luar rumah

"Zaid, Zaid jika mommy dan daddy tidak bisa mengaturmu maka aku yang akan turun tangan mendidikmu dengan keras" Ucap Leon dengan sedikit menggerakan gelasnya memutar layaknya memutar sebuah Wine namun bedanya Leon tidak meminum Wine

"Aku akan mendidikmu layaknya seorang prajurit!" Pekik Leon

Dia sudah begitu muak dengan adiknya yang selalu tidak memiliki aturan yang baik, bahkan membangkang

"Beruntung hanya Zaid, kalau Zavier aku bisa bisa kacau" Karena Zavier sebenarnya lebih kuat dari pada dirinya, hanya saja sifat keras kepala Zaid membuat Zavier tidak ingin berurusan dengan Zaid

Karena menurut Zavier Zaid hanya membuang waktunya yang berharga bahkan menurut Zavier

"Lebih baik aku memperhatikan bisnisku dari pada memperhatikan orang aneh seperti dia!" Ujar Zavier saat itu.

Mau tak mau Leon lah yang mengurus Zaid, namun ketika dirinya harus melanjutkan kuliah S3, Zaid merasa tidak ada yang mengganggunya.

Maka dari itu Zaid semakin menjadi

Leon melihat gelas kaca yang di isi susu itu

"Aku memang tidak sekuat Zavier tetapi aku masih mau meladeni kebodohamu itu!" monolog Leon

Leon menggenggam kuat gelas susunya.

"Jika kau bukan adikku mungkin aku sudah membawakan dirimu ke rumah sakit atau bahkan penjara dan membuatmu lama di penjara" rahangnya mengeras mengingat adiknya yang begitu merajalela

"Kau seperti anak yang tidak berguna dalam sebuah keluarga"

Lalu dengan cepat Leon menghabiskan susu yang dia pegang sejak tadi.

"Aku harus tidur Aku begitu mengantuk" Leon langsung menaiki ranjangnya karena dirinya sudah kelelahan setelah perjalanan yang cukup jauh.

Dia melanjutkan kuliahnya di Belanda sehingga perjalanan yang dia lakukan begitu jauh dan melelahkan

****************

Zavier sedang duduk di sofanya dengan isi kepala yang begitu penuh dengan banyak hal.

"Astagfirullahalazim mengapa aku memikirkan gadis siang tadi, " Zavier tiba tiba saja teringat dengan Zea yang memiliki tatapan teduh kepadanya dan sifat yang layaknya seorang ibu

" Ya Allah jika memang benar dia adalah jodohku pertemukan aku segera dengan dirinya. Tetapi, jika dia bukanlah jodohku maka jauhkan aku dari dirinya. Jangan buat aku untuk menyakiti hatinya " Zavier berpindah tempat dari sofanya menuju kasur untuk tertidur

Bukanya tertidur justru Zavier malah menatap langit langit kamar tanpa bisa tertidur

"Ya Allah dia begitu mengganggu pikiranku" keluh Zavier

Zavier membaca banyak doa agar dirinya dapat tertidur, namun apalah daya. Dirinya tidak bisa tertidur

Di keluarga Drake selalu fokus dan disiplin

Jika tidak ada acara atau pekerjaan yang mendadak, Mereka harus tidur dalam waktu yang tepat, tidak boleh lebih. Hal ini di lakukan karena masih ada esok hari untuk aktivitas yang melelahkan lainnya.

Tak lama melamun akhirnya Zavier tertidur dengan pulas tanpa gangguan

****************

Zea sedang berada di meja belajarnya dan lebih banyak melamun sekarang

"Nak" panggil Raka

"Iya yah?" sahut Zea

"Sudah ayo lupakan pria itu"

"Pria siapa yah?" Tanya Zea heran

"Ayah tau kamu sedang mengaggumi seorang pria bukan?" Tanya Raka dengan lembut

"Iya yah, aku jatuh cinta padanya sejak 5 tahun lalu. Namun saat mendengar dia akan menikahi wanita lain aku menjadi sangat sakit hati dan bersedih " Kepala Zea di tuntun pelan pelan ke pangkuan Raka

"Tidaka apa nak, Jika bukan jodohmu kamu tidak akan bertemu dengannya lagi, namun jika memang jodohmu. Siapapun itu kamu pasti akan di pertemukan dengannya " Raka mengusap pelan surai Zea sedangkan Zea, dia hanya bisa melamun saja karena mengingat dirinya saat ini sedang patah hati luar biasa ...

Karena orang yang dia cintai selama 5 tahun sudah mendekati hari dia akan menikah dengan orang lain....

Zea tentunya berbohong jika dia tidak patah hati hanya saja dia berusaha untuk menutupi walaupun Ayahnya mengetahuinya.

"Kamu tidak bisa mengelak, kamu harus jujur kepada Ayah siapa laki-laki yang membuatmu jatuh cinta se dalam ini sampai sampai kamu galau jika orang yang kamu cintai itu akan menikah?" introgasi Raka

 "Dia adalah Zavier Akhtar Drake, dia dari keluarga Drake keluarga yang begitu terpandang, aku jatuh cinta padanya karena apa aku juga tidak tahu mengapa harus mencintainya... padahal sudah terlihat bahwa jembatan begitu jauh dan tembok raksasa tentang kekayaan sangat tinggi, Aku selalu mencintainya bahkan selalu mendoakannya. Dan sekarang sudah mendekati hari pernikahannya dengan wanita lain aku harus merelakannya....

"Pasti wanita itu sangat baik hati dan memiliki bibit, bebet, bobot yang jelas, sedangkan aku hanyalah seonggok lumpur yang merindukan berlian sepertinya " Zea merendah karena memang benar mereka hanyalah salah satu kalangan menengah ke bawah.

Mereka bukan salah satu orang miskin ataupun orang kaya hanya saja mereka sedang berusaha untuk merubah nasib mereka yang dahulu miskin sekarang sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya,

Jika sebelumnya mereka tidak memiliki apa apa sekarang sudah memiliki setidaknya kendaraan dan rumah sendiri walaupun rumah itu masih dalam keadaan mengenaskan.

Sebenarnya rumah itu dahulu indah hanya saja karena uang yang tidak cukup karena sempat mengalami bangkrut dan umur rumah itu sudah tua.

Maka dari itulah rumah itu menjadi mengenaskan, Walau bagaimanapun sekarang Zea sedang berusaha untuk membangkitkan kembali usaha yang pernah ayahnya dahulu rintis tanpa lelah dia berusaha....

Walaupun tidak sejaya dahulu setidaknya, usaha yang pernah ayahnya geluti dahulu bisa berkembang sedikit demi sedikit, walaupun membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk kembali merintis usaha yang telah bangkrut.

"Kamu adalah permata Ayah, jangan hanya karena cinta laki laki lain kamu menjadi sangat murung. Sayang kamu adalah berlian yang tidak akan pernah tergantikan oleh apapun, anak ayah hanya punya ayah sekarang, tetapi permata ayah tidak akan sendirian

"Permata ayah harus banyak bercerita kepada ayah, kalau permata Ayah menangis terus nanti ibu akan bersedih karena permata ayah harus terus menerus menangis "

Zea teringat dengan ibunya yang telah tiada sejak ia masih kecil, karena terkena penyakit kanker ovarium yang membuat ibunya harus pergi lebih dahulu.

"Ayah besok kita ke makam ya?" tutur Zea

"Iya nak besok kita akan ke makam, rindu ibu ya?" tebak Raka, Zea dengan polos menganggukan kepalanya

Raka tersenyum kecut melihatnya, dia adalah pria yang begitu mencintai istrinya, sehingga setelah istrinya meninggal hingga saat ini dirinya tidak menikah lagi, dia berfokus untuk membesarkan putri satu satunya.

Dia bukanlah seseorang yang memiliki banyak hal tetapi di berusaha agar putrinya tidak merasakan hal yang sama seperti dirinya, begitu banyak luka yang dia rasakan

"Yasudah sekarang kamu istirahat, kamu butuh istirahatkan tubuhmu , besok bukankah kamu ingin bertemu dengan ibu?" Tanya Raka dengan lemah lembut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!